Minyak (Fat
Splitting)
Kelompok 1:
Irmauli Siringoringo (190405067)
Silvia V Br Sembiring (190405069)
Richard Felix Sinaga (190405130)
Pokok Pembahasan
01 02 03
Hidrolisis Hidrolisis
Dengan Katalis Dengan Katalis Fat Splitting
Basa Enzim
Hirolisis Dengan Katalis Basa
Proses ini merupakan proses pertama yang ditemukan untuk pemisahan minyak.
Proses ini digunakan pada skala kecil, karena biaya dan instalasi serta
pengoperasiannya mudah dan murah. Tetapi karena konsumsi energinya besar dan
kualitas produknya buruk, maka proses ini tidak lagi digunakan secara komersial.
Proses ini menggunakan reagen twitchell dan asam sulfat untuk kastalisasi fat splitting.
Reagen tersebut merupakan campuran tersulfonasi dari oleat atau asam lemak lainnya
dengan sejumlah napthalen. Waktu reaksi yang cukup panjang, konsumsi steam yang
besar, dan terjadinya pemudaran warna asam lemak merupakan kelemahan dari proses
ini. Sehingga saat ini sangat dibatasi penggunaannya.
b. Proses Batch Autoclave
Proses ini merupakan proses komersial tertua untuk pemisahan minyak berkualitas tinggi
untuk menghasilkan asam lemak berwarna terang. Proses ini lebih cepat dibandingkan dengan
proses twitchell. Dalam pengoperasiannya, autoclave diisi minyak, air (sekitar separuh dari
jumlah minyak), dan katalis, lalu autoclave ditutup. Steam diinjeksikan untuk menghilangkan
udara terlarut injeksi steam dilakukan secara kontinyu pada bagian bawah untuk mendapatkan
pengadukan dan tekanan operasi yang diinginkan. Isi dari autoclave dipindahkan dalam
pengendap, dimana terbentuk 2 lapisan Metode perhitungan pemisahan produk atas dan bawah
adalah berdasarkan perbedaan densitas serta nilai kelarutan dari masing-masing
komponennya. Kemudian asam lemak dikeluarkan dan gliserol yang tertinggal ditambahkan
dengan asam mineral untuk memisahkan sabun yang terbentuk, dan selanjutnya dibilas untuk
menghilangkan sisa asam mineral.
c. Proses Continous
Proses pemisahan minyak dengan tekanan tinggi secara kontinyu dan counter-current
lebih dikenal dengan proses Colgate-Emery. Proses ini yang paling efisien dari pemisahan
minyak. Tekanan dan suhu tinggi digunakan untuk waktu reaksi yang relatif lebih singkat.
Aliran minyak dan air secara berlawanan arah menghasilkan pemisahan berderajat tinggi
tanpa menggunakan katalis. Proses ini lebih efisien bila dibandingkan dengan proses lain
karena waktu reaksi yang relatif singkat yaitu hanya sekitar 2-3 jam. Dalam reaksi ini
terjadi pemudaran warna asam lemak. Karena pertukaran panas internal yang cukup
efisien, proses ini cukup ekonomi dalam penggunaan steam.
Berikut adalah tabel perbandingan berbagai proses dalam proses fat splitting :
Karakteristik Twitchell Batch Autoclave Continous
Suhu (℃) 100-105 240-250 250-260
Tekanan (atm) Atmosferik 28-30 45-50
Katalis Asam alkilaryl Tidak ada Tidak ada
sulfonat atau asam
sikloalifatic
sulfonat
(0,75-1,25%)
Batch Autoclave Konversi 95% Waktu reaksi cukup lama (6-10 jam)
Menggunakan katalis
Continous Konversi mencapai 99% Kondisi operasi pada tekanan dan suhu tinggi
Waktu reaksi relatif singkat (2-3 (5000 kPa dan 260oC)
jam) Konsumsi steam tinggi
Bisa berlangsung tanpa adanya
katalis
DAFTAR PUSTAKA
Chalidazia, Irma. 2017. Pabrik Gliserol dari Minyak Kelapa Sawit dengan Proses
Continous Fat Splitting. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh November: Jawa Timur.
Sulistyono, Indra. 2008. Prarancangan Pabrik Asam Lemak dari Minyak Sawit
Kapasitas 80000 ton/tahun. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Jawa
Tengah.
TERIMA KASIH