NIM
Shift
Kel.
GLISEROL
1.1.
Pengertian Gliserol
Gliserol adalah salah satu bahan kimia yang terpenting di dalam industri
Sifat
Nilai
Berat molekul
92,09382 gram/mol
1499 Cp
0,5795 kal/g
Densitas
1,261 g/cm3
Titik leleh
18oC
Titik didih
290oC
1.2.
Pembuatan Gliserol
Dari reaksi ini terbentuk sabun 8-12% dan sisanya merupakan gliserin.
Lemak dan minyak disaponifikasi melalui proses perebusan. Dimana lemak
dan minyak mula-mula dimasukkan kedalam ketel dan sabun ditakar sesuai
kebutuhan dengan konsentrasi sufisien dan garam yang ditambahkan.
Campuran tersebut kemudian direbus dengan optimal, memakai coil steam
tertutup, sampai saponifikasi hampir selesai. Sejumlah soda kaustik
ditambahkan dengan sengaja agar lebih banyak pada perhitungan stoikiometri,
Untuk memastikan bahwa sisa cairan sabun yang menyusun gliserin punya
alkalinitas minimum. Soda kaustik dalam sisa cairan sabun dinetralisir selama
perlakuan berikutnya berlangsung.
Trigliserida di atas merupakan trigliserida yang sederhana karena
merupakan trimester yang dimana terbuat dari gliserol dan tiga molekul asam
lemak yang sama. Beberapa lemak atau minyak menghasilkan satu atau dua
ikatan ester yang akan terputus dan dihasilkan gliserol dan garam dari
asamlemaknya. Gliserol ini juga dapat dihasilkan dari reaksi hidrolisa
Proses Twitchell
Proses Autoclave Batch
Proses Kontinu
Proses secara Enzimatik
1) Proses Twitchell
Dalam operasinya, autoclave diisi dengan lemak dan air yang jumlahnya
(sekitar dari lemak) dan katalis. Steam dihembuskan guna menggantikan
udara terlarut dan autoclave ditutup. Steam yang digunakan untuk menaikkan
tekanan sampai 1135 kPa dan diinjeksikan secara kontiniu, sementara sebagian
kecil kisi-kisi menjaga agitasi dan tekanan operasi. Konversi dapat dicapai lebih
dari 95% setelah 6-10 jam. Isi dari autoclave dipindahkan ke tangki, dimana
terbentuk asam lemak dibagian atas dan gliserin pada bagian bawah. Asam
lemak yang terbentuk ditambahkan asam mineral untuk memisahkan kandungan
sabun dan selanjutnya dilakukan pencucian kembali guna memisahkan sisa
asam mineral.
3) Proses Kontinu
Proses kontinu merupakan proses pemisahan lemak dengan menggunakan
suhu dan tekanan yang tinggi. Proses hidrolisis ini lebih dikenal dengan proses
Coltage-Emery, merupakan metode yang paling efisien dalam hidrolisis lemak.
Suhu dan tekanan tinggi dipergunakan untuk mempercepat waktu reaksi. Aliran
counter current dipenuhkan oleh minyak dan air guna menghasilkan suatu
derajat hidrolisis yang maksimal tanpa memerlukan katalis, tetapi katalis juga
dapat digunakan untuk meningkatkan laju reaksi.
Menara pemisah merupakan bagian utama dari proses ini. Kebanyakan dari
menara pemisah mempunyai konfigurasi sama dan dioperasikan dengan cara
yang sama. Tergantung dari kapasitas, menara bisa berkapasitas pad diameter
508-1220 mm dengan tinggi 18-25 m dan terbuat dari bahan tahan korosi seperti
baja stainless 316 atau campuran logam yang dirancang untuk beroperasi pada
tekanan sekitar 5000 kPa.
Dimana pada Gambar di bawah menunjukkan suatu rancangan Single-stage
Countercurrent splitting, lemak terdeaerasi dimasukkan dengan cincin sparge
(sparge ring) sekitar 1 meter dari dasar dengan sebuah pompa bertekanan tinggi.
Air terdapat pada bagian atas dengan perbandingan 0-50% dari berat lemak.
Temperatur pemisahan yang tinggi (250-260 oC) cukup menjamin agar air dapat
melarut dalam minyak, sehingga tidak diperlukan lagi alat untuk membuat air
dan minyak berkontak.
harus melelui proses pemurnian konsentrasinya. Ada dua proses pemurnian yang
dipakai.
1) Metoda konvensional
Yaitu dengan cara memisahkan cairan sabun dari gliserol dengan
aluminium atau besi klorida dengan cara evaporasi, distilasi deodorisasi dan
bleaching.
Penyulingan Gliserol
Penyulingan gliserol dilakukan dengan metode distilasi. Distilasi gliserol
gliserin ikut disuling. Oleh karena itu, sanagt penting membatasi waktu pada saat
temperature maksimum.
Pembentukan gliserol ester oleh reaksi sabun (Berat Molekul rendah)
dengan reaksi sebagai berikut :
C3H5(OH)3 + R-COONa
C3H5(OH)2-O-CO-R
+ NaOH
Manfaat Gliserol
Kegunaan dari gliserol sangat fenomenal, berdasarkan pengamatan hingga
1)
2)
3)
4)
5)
6)
DAFTAR PUSTAKA
Herman, Syamsu dan Khairat,. 2004. Kinetika Reaksi Hidrolisis Minyak Sawit
dengan Katalisator Asam Klorida. Jurusan Teknik Kimia, FT, Universitas
Riau, Pekanbaru.
Hui, Y.H. 1996. Baileys Industrial oil and Fat Products Volume 5, Edisi 5. New
York: Jhon Wiley and Sons, INC.
Khafiya, Nidaan. 2005. Prarancangan Pabrik Gliserol CP (Chemical Pure)
Pekanbaru: Teknik Kimia UNRI.
Sunardi. 2004. Prarancangan Pabrik Gliserin dari Crude Palm Oil (CPO).
Pekanbaru: Teknik Kimia UNRI.
Yuanita, helnanda. 2011. Pembuatan Gliserol. http://atlinayuanita.blogspot.com/
2011/05/pembuatan-gliserolgliserin.html. (Diakses pada 14 Maret 2015)