Uriatul Absah
2207036500
Pengertian Fat Splitting
Fat Splitting menurut bahasa berarti pemecahan lemak.
Sedangkan secara definisi berarti proses pemecahan lemak atau
minyak (trigliserida) menjadi Fatty Acid (asam lemak) serta
gliserin sebagai produk samping, dengan menggunakan air
(proses hidrolisa)atau menggunakan enzim. Secara tersirat dapat
diketahui reaktan pada proses ini adalah minyak (crude palm oil,
palm kernel oil, serta coconut oil) atau lemak yang sudah di
kilang untuk pembersihan.
Kegunaan
Adapun kegunaan dari proses “pemecahan lemak” ini adalah
untukmenghasilkan asam lemak dan gliserin sebagai produk
samping. Sebagaimanakita ketahui bersama kedua produk ini
memiliki nilai jual lebih.Adapun asamlemak dapat juga
dikatakan “basic oleochemical” terpenting, pada
industrioleochemical asam lemak digunakan sebagai materi
awal untuk sabun, medium-chain trigliserida, polyol ester,
alkanoamida, dan sebagainya.
Pemecahan lemak merupakan reaksi yang reversibel, pada titik
equilibrium nilai hidrolisis dan reesterifikasi adalah setimbang. Gliserin
sebagai produk harus ditarik keluar secara kontinu, sebagai usaha untuk
menghindari terjadinya reesterifikasi yang berlebihan.
Meningkatkan suhu dan tekanan akan mempercepat reaksi karena akan
meningkatkan kelarutan air di dalam fasa minyak, dan untuk
meningkatkan energi aktifasi. Temperatur pada bagian partikel akan
menimbulkan efek yang signifikan. Menaikkan suhu dan temperatur
(misal dari 150 – 220°C akan meningkatkan kelarutan air 2 sampai 3 kali
lipat.Presentasi asam mineral yang kecil seperti asam sulfat atau oksida
logam (seperti Zn dan Magnesium Clorida) meningkatkan reaksi
pemecahan. Oksida logam adalah katalis sebenarnya. Ia juga berperan
dalam formasi dan proses emulsi.
1. Proses Twitchell
2. Proses Autoclave Batch
3. Proses Kontinu
4. Pemecahan secara enzimatis
PROSES TWICTHELL
Proses twicthell adalah proses yang mula mula di
kembangkan pada pemisahan lemak. Proses ini masih
menggunakan cara yang sederhana, disebabkan murah
serta kemudahan dari instalasi dan operasi. Tetapi proses
ini membutuhkan energi yang besar dan kualitas produk
yang rendah. Proses pemisahan menggunakan reagen
twichthell dan H2SO4 sebagai katalis dan hidrolisis.
Reagennya adalah campuran dan oleic atau asam lainnya
dengan naftalen tersulfonasi.
PROSES AUTOCLAVE BATCH
1. Tahap degumming
2. Tahap hidrolisa
3. Fatty acid distilation and
fractionation openion
4. Tahap penguapan
HIDROLISIS LEMAK
Hidrolisi lemak atau minya untuk menghasilkan asam
lemak dan gliserol dilakukan dengan merasakan air
bertekanan dengan minya atau lemak pada menara
splitt. Minyak dan air aecara kontinu dialirkan ke
splitting yang beroperasi pada suhu 250 C dan tekanan
50 atm. Gliserol dapt larut dalam air sedangkan asam
lemak tidak larut, sehingga trigliserida terikat bersama
asam lemak merupakan bagian atas dari produk di
menara splitting.
TERIMA KASIH