Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI SOXHLET

(ACARA 4)

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Senin / 12 April 2021 / B

Asisten Laboratorium : Rohmah Nur Fahmi

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ACARA : PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI SOXHLET

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Senin /12 April 2021 / B

Asisten Laboratorium : Rohmah Nur Fahmi

Yogyakarta, April 2021


Disetujui
Asisten Laboratorium

Rohmah Nur Fahmi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK dengan judul “PEMBUATAN MINYAK
ATSIRI DENGAN DISTILASI SOXHLET” sebagai data hasil pengamatan saya,
saya juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rohmah Nur Fahmi selaku asisten laboratorium pada praktikum


penyimpanan dan transportasi bahan.
2. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam
melakukan praktikum.

Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas PRAKTIKUM KIMIA


ORGANIK semester genap yaitu semester dua D3 Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Laporan praktikum ini masih jauh
dari kata baik, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk lebih baik dalam kedepannya untuk membuat
laporan.

Demikian yang dapat saya tulis, semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 12 April 2021

Penulis

Erol Yudhi Prakoso


PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI SOXHLET

I. TUJUAN PERCOBAAN
A) Mempraktikkan operasi ekstraksi minyak atsiri dari tumbuhan
menggunakan soxhlet.

II. DASAR TEORI


Minyak atsiri atau yang dikenal juga dengan nama minyak eteris atau
essensial oil. Ciri umum minyak atsiri adalah mudah menguap pada suhu
kamar, rasanya getir, berbau khas, tidak larut dalam air dan mudah larut
dalam pelarut organik. Berdasarkan sifat ini pengambilan minyak atsiri
dapat dilakukan dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi adalah pemisahan campuran menjadi komponen-komponen
penyusunnya berdasarkan beda daya larut komponen tersebut dalam pelarut
yang digunakan. Pada keadaan ini pelarut berperan sebagai media pemisah
(separating agent)
Minyak atsiri mempunyai sifat larut dalam pelarut organik sedangkan
komponen lainnya tidak larut atau larut terbatas. Oleh sebab itu pengambilan
minyak atsiri dari bagian tumbuhan dapat dilakukan secara ekstraksi
disamping secara distilasi kukus. Jenis pelarut yang digunakan harus dipilih
dengan sebaik-baiknya. Dasar pemilihan pelarut antara lain dapat
melarutkan minyak atsiri tetapi tidak melarutkan senyawa lainnya, berharga
murah, tidak mengganggu kualitas hasil, dan dapat dengan mudah
dipisahkan dari minyak atsirinya.
Hasil operasi ekstraksi (ekstrak) berupa campuran minyak atsiri dan
pelarut yang digunakan sehingga untuk mendapatkan minyak atsiri murni
diperlukan operasi pemisahan berikutnya (biasanya digunakan operasi
distilasi)Minyak atsiri (A) lebih volatil bila dibandingkan dengan bagian
tumbuhan (B) yang akan diambil minyak atsirinya, dan sifat minyak atsiri
tidak larut dalam air (S). Walaupun pada keadaan ini campuran A dan B
bukan merupakan campuran ideal, tetapi suhu distilasi dapat dilakukan lebih
rendah dari suhu didih masing-masing komponen.

III. ALAT DAN BAHAN


A) Alat
1) Gelas Ukur 100 & 50 ml 8) Labu Leher Satu
2) Gelas Corong 9) Pemanas
3) Pipet Tetes 10) Pendingin Balik
4) Timbangan Analitik 11) Statif & Klem
5) Soxlet 12) Gelas Beaker
6) Labu Didih 13) Termometer
7) Kertas Saring
B) Bahan
1) Daun Cengkeh 200 gr
2) Petroleum Eter
C) Rangkaian Alat Utama

Keterangan:
1. Labu bulat
2. Bahan yang diekstraksi
3. Pendingin bola
4. Kompor
5. Soxlet
6. Statif & klem

Gambar iii.1 Rangkain Alat


IV. LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan

Menimbang daun cengkeh dengan berat tertentu

Membungkus daun cengkeh dengan kertas saring

Memasukkan daun cengkeh ke dalam soxlet

Menuang pelarut petroleum eter dengan volume tertentu

Memasukkan petroleum eter ke dalam labu didih

Merangkai alat ekstraksi sesuai dengan gambar modul

Menyalakan pendingin balik

Menyalakan pemanas

Melakukan proses ekstraksi selama 1 jam 25 menit

Memasukkan hasil ekstraksi ke dalam labu destilasi

Menyalakan pemanas dan rangkaian alat destilasi

Mendapatkan hasil minyak atsiri proses destilasi

Mengukur volume & menimbang minyak atsiri yang diperoleh


Gambar iv.1 Diagram Alir Percobaan
V. DATA PERCOBAAN
PENGAMATAN
 Berat baku awal = 25 gram
 Suhu ekstraksi = 900C
 Waktu ekstraksi = 1 jam 25 menit
 Jumlah sirkulasi aliran pelarut = 3 kali
 Berat krus kosong kering = 127,5 gram
 Berat minyak atsiri hasil + krus kosong = 148,8 gram
 Berat minyak atsiri hasil = 21,3 gram
 Volume = 28 ml

VI. PERHITUNGAN
A) Menghitung Densitas Minyak Atsiri

Densitas minyak =

= 0,7607 gram/ml
B) Menghitung Kadar Rendemen

% Rendemen =

= 85,2 %
C) Menghitung Persentase Kesalahan
% Kesalahan =| |

=| |
= 28,2967 %
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pembuatan minyak atsiri dengan destilasi soxlet
menggunakan peralatan utama berupa labu didih, soxlet, pendingin
(kondensor), dan pemisah berlangsung sekitar 1jam 25 menit. Dengan hasil
volume 28 ml dan massa 21,3 gram. Sedangkan rendemen yang didapatkan
dari proses distilasi soxlet ini relatif besar sebesar 85,3%. Hal ini disebabkan
beberapa factor, yakni:
a) Waktu pemanasan yang cukup lama, sehingga seluruh bahan dapat
termanfaatkan menghasilkan produk berupa minyak atsiri.
b) Jumlah bahan yang cukup termasuk pelarut yang sesuai kapasitas. Hal
ini menyebabkan panas uap (pelarut) mampu mengikat bahan. Sehingga
minyak atsiri yang didapatkan relative banyak.
c) Ukuran bahan yang kecil atau telah dipotong kecil-kecil juga dapat
menyebabkan luas kontak bertambah. Sehingga minyak atsiri yang
didapatkan relative banyak.
Dari segi kualitas minyak atsiri yang didapatkan , memiliki massa
jenis 0,7607 gram/ml. Sehingga memiliki persen kesalahan dengan minyak
atsiri teori yang cukup tinggi, yakni 28,2967%. Metode distilasi soxlet cocok
dimanfaatkan untuk industri yang memiliki kelebihan kuantitas yang
banyak, namun membutuhkan waktu yang relative lama untuk mendapatkan
hasilnya dan kualitas yang dihasilkan tidak sebaik distilasi kukus.

VIII. KESIMPULAN
1. Massa jenis minyak atsiri yang didapatkan sebesar 0,7607 gram/ml
dengan persen kesalahan 28,296%
2. Volume minyak atsiri yang didapatkan sebanyak 21,3 ml dengan persen
rendemen yang didapatkan dengan 25 gram bahan baku sebesar 85,3%.
3. Beberapa faktor yang mempengaruhi berupa waktu atau lama sirkulasi,
massa bahan baku, ukuran bahan baku.
4. Dari segi kualitas, pembuatan minyak atsiri dengan distilasi soxlet cocok
diaplikasikan pada industry karena memiliki kuantitas yang besar. Hanya
perlu mencari cara untuk meningkatkan kualitas, agar memiliki massa
jenis setara dengan minyak atsiri teori.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2021. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta:


UPN “VETERAN” Yogyakarta
Nama : Erol Yudhi Prakoso
NIM : 021200045
Plug :B
Kelompok :2

LAPORAN SEMENTARA
PERCOBAAN 4
“DISTILASI SOXLET”

PENGAMATAN
 Berat baku awal = 25 gram
 Suhu ekstraksi = 900C
 Waktu ekstraksi = 1 jam 25 menit
 Jumlah sirkulasi aliran pelarut = 3 kali
 Berat krus kosong kering = 127,5 gram
 Berat minyak atsiri hasil + krus kosong = 148,8 gram
 Berat minyak atsiri hasil = 21,3 gram
 Volume = 28 ml

Yogyakarta, 12/04/2021
Asisten Praktikum Praktikan

( Rohmah Nur Fahmi ) ( Erol Yudhi Prakoso )

Anda mungkin juga menyukai