Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


DISTILASI KUKUS

Disusun oleh :
Nama : Elang Danu Pramudya
Nim : 021200085
Fakultas/Prodi : Teknik Industri/D3 Teknik Kimia
Hari/Tanggal : Kamis, 1 April 2021
Plug :C
Kelompok :4
Dosen Pembimbing : Yuli Ristiyaningsih, ST ., M.Eng

LABORATURIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
DISTILASI KUKUS

Disusun oleh :

Nama : Elang Danu Pramudya


NIM : 021200085
Fakultas/Prodi : Teknik Industri/D3 Teknik Kimia
Hari/Tanggal : Kamis, 1 April 2021
Plug :C
Kelompok :4
Dosen Pembimbing : Yuli Ristiyaningsih, ST., M.Eng

Yogyakarta, April 2021


Disetujui,
Dosen Pembimbing

(Yuli Ristiyaningsih, ST., M.Eng}


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunianya, laporan resmi Praktikum Kimia Organik ini dengan judul “DISTILASI KUKUS”
dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu agar laporan ini dapat terselesaikan, terutama :
1. Asisten Pembimbing yang telah memberikan arahan selama praktikum berlangsung
2. Rekan kerja atas kerjasama yang baik sehingga praktikum dapat berlangsung
3. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga
laporan ini dapat tersusun sebagaimana mestinya
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan berkat, rahmat, serta karunianya
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan banyak terdapat kekurangan yang tidak
disengaja. Maka saya sebagai penulis menerima segala bentuk kritikan maupun saran yang
bersifat membangun. Semoga laporan yang saya buat, dapat bermanfaat dalam hal apapun
khususnya untuk pembelajaran dan pengembangan ilmu pegetahuan saya sendiri, maupun
pembaca.

Bekasi, 1 April 2021


Praktikan

(Elang Danu Pramudya)


I. Tujuan Percobaan
1. Mempraktikan operasi distilasi kukus untuk pengambilan minyak atsiri dari
tumbuhan
2. Mempraktikan operasi ekstrasi minyak atsiri dari tumbuhan menggunakan soxhlet
3. Membandingkan kedua operasi tersebut

II. Dasar Teori


Distilasi adalah salah satu cara operasi untuk pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya berdasarkan beda volatilitas nya atau tekanan uapnya.
Berdasarkan jumlah komponen penyusunnya operasi distilasi dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu : distilasi biner bila campuran terdiri dari dua komponen, distilasi
multi kompnen bila campuran terdiri lebih dari dua komponen yang teridentifikasikan
jenisnya, dan distilasi kompleks bila campuran terdiri lebih dari dua komponen yang
tidak teridentifikasikan jenisnya. Sedangkan berdasarkan bentuk operasi pemisahnya,
operasi distilasi operasi distilasi dapat dikenal sebagai distilasi flash, distilasi hampa,
distilasi kukus dan fraksinisasi. Masing-masing jenis operasi distilasi tersebut dapat
dilakukan secara batch atau sinambung.
Distilasi kukus adalah salah satu bentuk operasi distilasi yang menggunakan
prinsip open steam yaitu steam (kukus) sebagai media pembawa panas dimasukkan
secara langsung ke dalam sistem distilasi. Distilasi kukus biasanya dimanfaatkan
untuk :
1. Memisahkan komponen volatile dari campuran yang konsentrasinya rendah.
2. Mengambil komponen yang mempunyai titik didih yang tinggi dan tidak larut
dalam air.
3. Untuk memisahkan campuran yang tidak tahan terhadap panas atau akan
bereaksi dengan komponen lain dalam suhu yang tinggi.
Padatan B (non volatil) mengandung komponen A (volatil) akan dipisahkan
dengan operasi distilasi kukus dan operasi berlangsung secara batch. Komponen A
dan B tidak larut dalam air (imnicible). Pada keadaan inikomponen A dann uap air
(S) akan berada di fasa uap, sehingga tekanan total di fasa uap dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Pt = tekanan total sistem
Pa dan ps = tekanan parsial komponen A dan kukus
Xa = fraksi A dalam larutan
Pa dan Ps = tekanan uap komponen A dan kukus
Dengan hadirnya kukus menyebabkan tekanan efektif sistem sama dengan
tekanan total dikurangi dengan tekanan parsial kukus, dengan cara ini suhu
penguapan komponen A dari padatan B lebi rendah dari titik didih komponen A dan
titik didih air, pada saat seperti ini distilasi kukus memiliki sifat yang hampir sama
dengan distilasi vakum.
Prinsip distilasi kukus ini dapat digunakan untuk mengambil minyak atsiri
(volatil) dari bagian tumbuhan yaitu daun, kulit, bungan, atau buah (non
volatil).minyak atsiri (A) lebih volatil bila dibandingkan dengan bagian tumbuhan
(B) yang akan diambil minyak atsirinya, dan sifat minyak atsiri tidak larut dalam air
(S). Walaupun dalam keadaan ini campuran A dan B bukan merupakan campuran
ideal, tetapi suhu distilasi dapat dilakukan lebih rendah dari suhu didih masing-
masing komponen.
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau essensial oil. Ciri
umum minyak atsiri adalah mudah menguap pada suhu kamar, rasanya getir, berbau
khas, tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam pelarut organik. Berdasarkan sifat
ini pengambilan minyak atsiri dapat dilakukan dengan cara ekstrasi.
Ekstrasi adalah pemisahan campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya
berdasarkan beda daya larut komponen tersebut dalam pelarut yang digunakan. Pada
keadaan ini pelarut berperan sebagai media pemisah (separating agent).
Minyak atsiri memiliki sifat larut dalam pelarut organik sedangkan komponen
lainnya tidak larut atau larut terbatas. Oleh sebab itu pengambilan minyak atsiri dari
bagian tumbuhan dapat dilakukan secara ekstrasi disamping secara distilasi kukus.
Jenis pelarut yang digunakan harus dipilih dengan sebaik-baiknya. Dasar pemilihan
pelarut antara lain dapat melarutkan minyak atsiri tetapi tidak melarutkan senyawa
lainnya, berharga murah, tidak mengganggu kualitas hasil, dan dapat engan mudah
dipisahkan dengan minyak atsirinya.
Hasil operasi ekstrasi (ekstrak) berupa campuran minyak atsiri dengan pelarut
yang digunakan sehingga untuk mendapatkan minyak atsiri murni diperlukan operasi
pemisahan berikutnya (biasanya dilakukan operasi distilasi).

III. Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan :
- Rangkaian alat distilasi
- Corong pisah
- alat timbang

2. Bahan yang digunakan


- Daung cengkeh atau daun kayu putih untuk bahan tumbuhan yang akan
diambil minyak atsirinya.
- Air untuk membangkitkan kukus kertas saring untuk membungkus daun
cengkeh atau daun kayu putih
-
IV. Cara Kerja

Menimbang daun
cengkeh atau daun kayu
putih dengan berat
tertentu

Memasukkan daun Menimbang hasil minyak


cengkeh pada kolom atsiri untuk memnentukan
distilasi dan tutup rapat berat minyak atsiri yang
diperoleh

Mengisi air kedalam Memisahkan hasil distilat


ketel pembangkit dan yang merupakan campuran
tutup rapat minyak atsiri dan air dengan
corong pisah

Merangkai alat seperti Melakukan distilasi selama 2


gambar diatas jam dari alat mencapai suhu
tetap

Memaskan ketel
pembangkit uap dengan Mengalirkan air pendingin
pemanas listrik sampai bersamaan dengan
suhu tertentu dan dihidupkannya pemanas
pertahankan tetap
V. Data Percobaan

Analisi kadar air dalam bahan baku


Berat krus kosong kering = .... gram
Berat bahan baku awal + krus kosong = .... gram
DISTILASI KUKUS
Berat bahan baku awal = 300 gram
Suhu distilasi = 89 oC
Waktu distilasi = 2 jam
Berat krus kosong kering = - gram
Berat minyk atsiri hasil + krus kosong = - gram
Berat minyak atsiri hasil = 10 gram
Berat pikno kosong = 21,97 gram
Berat pikno kosong + aquades = 46,81 gram
Densitas aquades pada suhu 28 oC = 0,996233 gr/ml

VI. Perhitungan
VII. Pembahasan
Distilasi kukus adalah salah satu bentuk operasi distilasi yang menggunakan
prinsip open steam yaitu steam (kukus) sebagai media pembawa panas dimasukkan
secara langsung ke dalam sistem distilasi. Distilasi kukus biasanya dimanfaatkan
untuk :
1. Memisahkan komponen volatile dari campuran yang konsentrasinya
rendah.
2. Mengambil komponen yang mempunyai titik didih yang tinggi dan tidak
larut dalam air.
3. Untuk memisahkan campuran yang tidak tahan terhadap panas atau akan
bereaksi dengan komponen lain dalam suhu yang tinggi.

Prinsip distilasi kukus ini dapat digunakan untuk mengambil minyak atsiri
(volatil) dari bagian tumbuhan yaitu daun, kulit, bungan, atau buah (non
volatil).minyak atsiri (A) lebih volatil bila dibandingkan dengan bagian tumbuhan
(B) yang akan diambil minyak atsirinya, dan sifat minyak atsiri tidak larut dalam air
(S). Walaupun dalam keadaan ini campuran A dan B bukan merupakan campuran
ideal, tetapi suhu distilasi dapat dilakukan lebih rendah dari suhu didih masing-
masing komponen.

VIII. Kesimpulan
Dalam percobaan distilasi kukus minyak atsiri dapat ditentukan bahwa :
- Densitas minyak atsiri = 0,4010 gr/ml
- % minyak atsiri = 3,33%

IX. Daftar Pustaka


Modul Praktikum Kimia Organik.”Distilasi Kukus”. Universitas Pembangunan
“Veteran” Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai