Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 2
DISTILASI UAP
Tanggal Praktikum : Rabu, 16 April 2014

DISUSUN OLEH :
GILANG YUDA PRATAMA
1112016200065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

I. ABSTRAK
Melati merupakan tanaman bungan hias berupa perdu berbatang
tegak yang hidup menahun. Di Italia melati Casablanca (Jasmine
ofiicinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk
dijadikan parfum.
Distilasi adalah proses pemisahan yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pada percobaan pembuatan minyak atsiri
melalui destilasi uap yaitu saat tetesan pertama pada proses destilasi uap
terjadi pada suhu 880C. Selama proses pemanasan uap terus menerus
menetes sampai tetesan terakhir pada suhu 910C.

II. PENDAHULUAN
Minyak Atsiri merupakan salah satu produk bahan rempah
rempah. Minyak atsiri lazim disebut minyak yang mudah menguap ( volatile
oils). Minyak atsiri umumnya berwujud cair, diperoleh dari bagian tanaman
akar, kulit batang, daun, buah, biji atau bunga dengan cara destilasi uap,
ekstraksi atau dipres (ditekan). Minyak sereh, minyak daun cengkeh,
minyak akar wangi, minyak nilam, minyak kenanga, minyak kayu cendana
merupakan beberapa bahan ekspor minyak atsiri Indonesia. Minyak atsiri
awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan
aroma makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa
turunanan minyak atsiri dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodisel,
antioksidan, polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block dan
banyak lagi kegunaan lainnya. (Asep Kadarohman ).
Distilasi adalah proses pemisahan yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Distilasi sangat baik untuk memisahkan bahan-bahan
alam yang berupa zat cair atau untuk memurnikan cairan yang mengandung
pengotor (Wonorahardjo,2013:79). Pemisahan secara distilasi pada
prinsipnya adalah metode pemisahan yang didasarkan karena adanya
perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan di pisahkan
secara teoritis bila perbedaan titik didih antar komponen makin besar maka
pemisahan dengan cara distilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil
yang diperoleh makin murni. Distilasi digunakan untuk menarik senyawa
organik yang titik didihnya di bawah 2500 C. Pedistilasian senyawa dengan
titik didih terlalu tinggi dikhawatirkan akan merusak senyawa yang akan
didistilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi
Destilasi destilasi uap dapat dilakukan untuk memisahkan campuran
pada temperature lebih rendah dari titik didih normal komponen
komponennya. Dengan cara ini pemisahan dapat berlangsung tanpa merusak
komponen komponennya yang hendak dipisahkan. Ada dua cara
melakukan destilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan uap

secara kontinu diatas campuran yang sedang di uapkan. Cara kedua dengan
mendidihkan senyawa yang dipisah bersama dengan pelarut yang di uapkan.
Komponen dipisahkan dididihkan bersama dengan pelarutnya. Tekanan
parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai kesetimbangan
tekanan total system.
Sebagai produk dan proses, minyak atsiri merupakan bahan dasar
yang dapat digunakan untuk mendapatkan produk-produk yang lebih
bermanfaat yang terus diteliti oleh para ahli kimia sampai saat ini. Beberapa
konsep yang sangat berkaitan dengan minyak atsiri:
A. Isolasi Distilasi uap, ekstraksi dengan menggunakan sokhlet dan
maserasi merupakan merupakan teknik isolasi yang perlu dipahami oleh
para pembelajar kimia. Destilasi uap merupakan proses yang umum
dilakukan dalam isolasi minyak atsiri dari tanaman. Minyak daun cengkeh,
minyak sereh, dan minyak permen merupakan contoh produk distilasi uap.
Ekstraksi dengan teknik sokhlet dan maserasi banyak dilakukan untuk
mendapatkan flavor yang terdapat dalam coklat, vanilin, dan cabe
B. Pemurnian, Untuk mendapatkan senyawa murni dari hasil isolasi untuk
zat cair dilakukan dengan distilasi fraksinasi. Metoda ini merupakan metoda
utama dalam pemurnian senyawa penyusun minyak atsiri, seperti pemurnian
eugenol dan sitronelal. Rekristalisasi untuk pemurnian zat padat juga
banyak dilakukan seperti pada pemurnian mentol. ( Asep Kadarohman)

III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA


Bahan dan alat :
1. Alat
Bunsen 1 Buah
Sokhet 1 Buah
Thermometer 1 buah
Kaki tiga 2 Buah
Kawat kasa 2 Buah

Batu didih secukupnya

Gelas Beaker 50 mL 1 Buah


Statif 2 Buah
Klem 2 jari 2 Buah

2. Bahan
Bunga melati secukupnya

3. Langkah Kerja :
1. Masukkkan mahkota bunga mawar atau melati ke dalam labu destilasi
2. Rangkai sokhet dan panaskan hingga terbentuk minyak

IV. HASIL DAN PENGAMATAN


Data Hasil Pengamatan
Hasil
Pengamatan
Tetesan pertama

Suhu 880C

Tetesan kedua

Suhu 910C

Pada percobaan destilasi uap ini bertujuan untuk membuat minyak


melati dari bunga melati. Pembuatan minyak melati ini banyak memiliki
manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membuat minyak melati ini,
langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu, memasukkan bunga melati ke
dalam labu destilasi, dan pada labu destilasi yang lain di isi dengan air untuk
dipanaskan dan dialirkan uapnya agar menghasilkan minyak atsiri.
Pada saat proses pemanasan, tetesan pertama pada proses destilasi uap
terjadi pada suhu 880C. Selama proses pemanasan uap terus menerus
menetes sampai tetesan terakhir pada suhu 910C.
Dalam metode distilasi uap ini temperatur dari komponen yang
dipisahkan dapat diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap
pembawa (carrier), biasanya uap pelarut. Temperatur penguapan dalam hal
ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan.
Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang
dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut
adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta kompnenpada waktu
menguap. Campuran ini mengembun bersama walaupun komponen tidak
dapat bercampur dengan pelarut. Pada temperatur kamar setelh campuran
didinginkan, ciran pembawa akan terpisah dari komponentarget karena
berbeda massa jenis dan akan terpisahkan dengan mudah karena gaya
gravitasi. Campuran komponen dengan pelarutnya akan dipisahkan
kemudian.

Setelah proses destilasi selesai, minyak melati yang dihasilkan tidak


trlalu banyak, hanya 10 ml. Minyak yang dihasilkan tidak seperti
seharusnya, minyak yang dihasilkan tidak mengeluarkan wangi khas dari
bunga melati. Kadar minyak yang dihasilkan sedikit hal ini karena waktu
kontak antara uap air dan minyak tidak cukup lama untuk menguapkan
minyak yang terkandung di dalam bunga. Selain itu terdapat kesalahan dari
pembuatan alat nya yaitu uap lebih banyak menetes ke dalam gelas kimia
sehingga komposisi minyak yang dihasilkan hanya sedikit dan lebih banyak
komposisi airnya.

Gambar Pengamatan

IV. KESIMPULAN
Dengan demikian, berdasarkan data hasil percobaan dan pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa:
1. Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen
yang berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang
mempunyai titik didih yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih
yang tinggi.
2. Ketika pembuatan ekstrak terdapat perbedaan, pada bunga melati ekstrak
dibuat agak mengental di banding dengan bunga mawar membuat ekstrak yang
cair. Hasil yang didaptkan ekstrak kenanga lebih cepat menguap dan
menghasilkan distilasi lebih cepat dibanding dengan bunga melati.
3. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju
kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan
air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan
akan kembali cair.

VI. REFERENSI
Irwandi, Dedi.2014.Penuntun Praktikum Kimia Organik 2.Jakarta : P.IPA
PRESS
Kadarohman, Asep. Minyak Atsiri sebagai Teaching Material dalam Proses
Pembelajaran Kimia.
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&
cad=rja&uact=8&ved=0CEgQFjAE&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2
FDirektori%2FFPMIPA%2FJUR._PEND._KIMIA%2F196305091987031R._ASEP_KADAROHMAN%2FMinyak_Atsiri_Sebagai_Teaching_Materi
al_Dalam_Pembelajaran_Kimia.pdf&ei=3jhOU82aFoiErAef7ICYBQ&usg
=AFQjCNFyIS6pKGcY6PUGeO7THWpmZ_KqA&sig2=Mbdgaa8Xagvdld7EIKQKCw&bvm=
bv.64764171,d.bmk ) diakses pada 22 April 2014.

Anda mungkin juga menyukai