“CLOVE OIL”
Disusun Oleh:
C. Proses produksi
1. Alat Utama
Terdapat beberapa jenis metode yang bisa dilakukan untuk
memisahkan atau mendapatkan minyak cengkeh, antara lain
penyulingan (distilasi) dan ekstraksi, yang sering digunakan adalah
penyulingan. Dari segi teknik distilasi yang digunakan, dengan
menggunakan metode distilasi uap-air (steam-hydro distillation) dapat
dihasilkan rendemen minyak cengkeh yang lebih bagus dibandingkan
dengan metode konvensional yang menggunakan distilasi air (water
distillation) (Setya dkk., 2012). Metode penyulingan minyak atsiri
dengan air dan uap lebih sering digunakan karena kualitas minyak
atsiri yang diperoleh lebih baik dibanding penyulingan dengan air dan
biaya yang dibutuhkan lebih rendah dibanding penyulingan dengan
uap. Metode distilasi air dan uap dipilih karena beberapa keuntungan,
yaitu uap air selalu jenuh, basah dan tidak akan terjadi superheated
(Schaduw dkk., 2012).
Bagian utama dari alat penyuling secara uap langsung yaitu
tungku api, ketel uap, ketel penyuling, kondensor (pendingin),
penampung/pemisah minyak. Prinsipnya, uap bertekanan tinggi
dialirkan dari ketel perebus air ke ketel berisi daun nilam (ada dua
ketel). Uap air yang keluar dialirkan lewat pipa menuju kondensor
hingga mengalami proses kondensasi. Cairan (campuran air dan
minyak) yang menetes ditampung, selanjutnya dipisahkan untuk
mendapatkan minyak cengkeh murni. Dalam penyulingan daun
cengkeh perlu diikutsertakan tangkainya. Tangkai pohon cengkeh
tersebut mempunyai kadar minyak rendah, namun diperlukan agar
daun tidak terlalu padat ketika ditumpuk pada angsang (membentuk
ronga-rongga untuk melewatkan uap panas) karena daun cengkeh
cenderung menggumpal bila terkena uap air panas (Disbun Jatim).
Dalam destilator, terdapat ketel yang didalamnya terdapat
angsang. Angsang digunakan sebagai tempat untuk menampung bahan
baku yang akan didestilasi yang dilengkapi dengan angsang sebagai
tempat menampung bahan, serta penutup tangki yang berfungsi untuk
menutup bahan. Pada ketel tersebut terdapat sebuah pipa yang
menghubungkan ketel dengan kondensor. Kondensor merupakan pipa
berbentuk spiral yang berfungsi sebagai pendingin uap yang membawa
zat volatil bahan dengan cara mengubah fase uap menjadi fase cair
sehingga diperoleh hasil akhir berupa minyak cengkeh. Prinsip
kondensor sebagai pendingin dijelaskan oleh Tanasale (2012), bahwa
campuran uap (air + minyak) yang masuk ke pipa – pipa kondensor,
akan didinginkan oleh air pendingin yang mengalir di antara pipa –
pipa pendingin. Akibatnya uap diembunkan menjadi zat cair berupa
campuran (air + minyak) yang keluar melalui pipa pada bagian ujung
tabung pendingin.
Sortasi
Pemanasan
Pendinginan dengan
kondensor
Minyak Cengkeh
Pengemasan
D. Penanganan Limbah
Penanganan limbah pada UKM Aroma Alam milik Pak Broto
digunakan untuk mengurangi penggunaan kayu bakar dalam proses
destilasi. Limbah yang digunakan untuk pembakaran yaitu sisa-sisa
daun dan ranting setelah proses destilasi. Sehingga tidak ada bahan
yang terbuang karena limbah destilasi yang berupa daun dan ranting
ini digunakan untuk pembakaran proses destilasi selanjutnya.
E. Kendala
Dalam proses produksi minyak cengkeh, penyulingan UKM
Aroma Alam ini memiliki beberapa kendala diantaranya :
1. Daun cengkeh yang akan diambil minyak atsirinya terkadang
terkontaminasi oleh tanah dan kotoran-kotoran.
2. Apabila daun cengkeh yang digunakan kotor, maka tanah akan
mengendap. Alat harus dibersihkan dengan membuang airnya
setelah 3 sampai 4 kali pemakaian
3. Alat yang digunakan membutuhkan pembaharuan
4. Belum ada pemisah otomatis antara minyak dan air hasil destilasi
5. Karena ingin memperluas produksi berupa penyulingan empon-
empon, UKM Aroma Alam membutuhkan alat penyuling lagi
F. Jangkauan Pasar
Minyak cengkeh hasil penyulingan UKM Aroma Alam ini
dibanderol dengan harga Rp 15.000/15 ml, Rp 150.000 / ½ L, dan Rp
280.000 / L bergantung pada kondisi pasar. Karena, ketika musim
hujan akan tetap dilakukan produksi namun minyak yang dijual
harganya lebih rendah. Menurut Pak Broto, harga minyak cengkehnya
ini tetap stabil pada kisaran harga Rp 280.000/L, karena adanya
pengepul tetap di daerah Jakarta dan langsung dikirim ke Bogor.
Minyak cengkeh UKM Aroma Alam belum terdistribusi ke seluruh
wilayah Indonesia karena untuk minyak cengkeh sendiri proses
produksinya belum rutin. Selain pelanggan yang datang langsung ke
UKM untuk membeli secara langsung, UKM ini juga memasarkan
produknya secara online, sehingga mudah diakses secara nasional.
DAFTAR PUSTAKA