Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA

Judul Materi Praktikum : Penentuan Kadar Etanol dengan Cara


Destilasi
Tanggal Praktikum : 12 Maret 2018
Kelompok Praktikum : A8
Nama : Ni Putu Pebriani

Nur Ayutia Dupaginta

Patimah Asriani

Lokal : II-A

Dosen Pengawas :

Junaedi M.Farm, Apt.

Purnama Fajri M.Biomed, Apt.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAKARTA II JURUSAN FARMASI

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami karunia dan keberkahan-Nya.sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum
Farmasi Fisika ini.

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengawas yaitu - yang
telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan
ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
tugas makalah praktikum Farmasi Fisika ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini bermanfaat.

Jakarta, 15 Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ........................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1. Landasan Teori..............................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan ............................................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah .........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Dasar Teori ....................................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Monografi ...........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
METODOLOGI PERCOBAAN.................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Alat..................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Bahan ..............................................................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Cara Kerja ...................................................................................................................... 7
BAB IV ..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................Error! Bookmark not defined.
4.1 Data Hasil Pengamatan ................................................Error! Bookmark not defined.
4.2. Perhitungan....................................................................Error! Bookmark not defined.
4.3 Pembahasan ...................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V .......................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
5.2 Saran...............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................Error! Bookmark not defined.

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan
kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya dan memisahkan cairan
tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai titik didih cairan
murni yang berbeda. Pada destilasi biasa, tekanan uap diatas cairan adalah tekanan atmosfer ( titk
didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan
pada tempat terjadinya proses distilasi adalah sama dengan titik didih destilat.

1.2 Tujuan Praktikum


 Mengetahui prinsip-prinsip destilasi dan kegunaannya.
 Menentukan kadar etanol dalam sampel yaitu anggur merah

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja destilasi?
2. Berapa kadar etanol dalam anggur merah?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Proses Distilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen dalam larutan
yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada perbedaan titik didih komponen yang
ada di dalamnya. Dasar dari pemisahan dengan distilasi adalah jika suatu campuran komponen
diuapkan maka komposisi pada fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen
yang memiliki titik didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih
besar pada fase uapnya, uap ini diembunkan dan dididihkan kembali secara bertingkat–tingkat
maka akan diperoleh komposisi yang semakin murni pada salah satu komponen. Pada beberapa
campuran komponen, untuk komposisi, suhu dan tekanan tertentu tidak memenuhi
kecenderungan tersebut, artinya jika campuran tersebut dididihkan maka komposisi fase uapnya
akan memiliki komposisi yang sama dengan fase cairnya, keadaan ini disebut kondisi azeotrop,
sehingga campuran pada kondisi ini tidak dapat dipisahkan dengan cara distilasi biasa (Abassato,
2007).
Destilasi merupakan metode yang paling populer, digunakan secara luas, dan cost-
effective untuk memproduksi minyak esensial di seluruh dunia. Destilasi tanaman aromatik
secara sederhana menggunakan penguapan atau membebaskan minyak dari membran sel
tanaman dengan adanya kelembaban, dengan menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian
mendinginkan campuran uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan
ketidakbercampuran dan densitas minyak esensial dengan air.

Destilasi atau penyulingan adalah suatu pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.
Sedangkan titk didih didefinisikan sebagai suhu pada saat tekanan cairan sama dengan tekanan
luar (atmofer) atau suhu dimana cairan mendidih pada tekanan normal. Pada prateknya titik didih
dinyatakan sebagai suhu pada saat cairan seluruhnya (95 %) atau sebagian tersuling pada tekanan
760 mmHG. Destilat yang diperoleh selanjutnya ditentukan kadar etanolnya dengan cara fisik
yaitu seperti melalui perhitungan bobot jenis dan indeks bias. Pada praktikum kali ini dilakukan
melalui penurunan bobot jenis destilat dengan menggunakan tabel khusus dari farmakope
Indonesia (Edisi III tahun 1979) kadar etanol dari destilat yang diperiksa dapat diketahui.

Bobot jenis suatu cairan atau padatan adalah bobot persatuan volume dari bahan tersebut,
biasanya ditentukan adalah bobot jenis relative yang dibandingkan dengan bobot jenis air suling
pada suhu yang sama penentuannya bobot jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat
piknometer, timbangan westphal, hidrometer dan sebagainya.

5
2.1 Monografi
2.2.1 Etanol (FI III halaman 65)

Etanol adalah campuran etil alcohol dan air. Mengandung tidak kurang dari 94,7% v/v
atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O.

Pemerian Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa
panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam Eter P.

Bobot Jenis 0,8119 – 0,8139.

Khasiat Zat Tambahan

6
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan:
a. Piknometer 25 ml
b. Beaker Glass 50 ml
c. Termometer
d. Timbangan analitik
e. Labu didih
f. Adaptor
g. Labu destilasi
h. Selang karet

3.1 Bahan
Bahan yang digunakan:
a. Aquadest
b. Anggur merah

3.3 Cara Kerja


1. Pasang alat destilasi
2. Pipet 25 ml cairan yang akan diuji, masukan ke dalam labu suling yang cocok, catat
sushu pada saat pemipetan, tambahkan air suling volume yang sama, untuk mencegah
terjadinya buih dapat dimasukan beberapa tetes asam sulfat pekat, tambahkan juga
beberapa butir batu didih
3. Sambungkan labu tersebut denganalat destilasi, aliri kondensor dengan air, panaskan labu
didih dengan api secukupnya sehingga caira tersuling dengan kecepatan 4 – 5 ml per
menit.
4. Tampung destilat sebanyak 23 ml, atur suhu destilat sehingga sama dengan suhu pada
saat pemipetan, tambahkan air suling sampai volume sama dengan volume 25 mlm,
campur kocok, cairan harus jernih.
5. Tentukan bobot cairan dengan piknometer
6. Timbang piknometer kosong (Wo), lalu isi dengan air suling, dan timbang lagi (W1)
7. Buang air suling tersebyt, lalu isi dengan destilat dan timbang (W2), tentukan bobot
destilat
8. Tentukan kadar etanol dengan menggunakan table daftar bobot jenis dan kadar etanol dari
Farmakope Indonesia.

7
Gambar Pemasangan Alat Destilasi

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum


 Suhu awal : 28℃
 Suhu saat destilat pertama kali menetes : 28℃
Data Hasil Penimbangan
 Berat piknometer kosong = 17,9234 g
 Berat piknometer + air = 43,8437 g
 Berat piknometer + etanol = 43, 6208 g
Perhitungan ρ destilat:
Rumus:
𝑊𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 − 𝑊𝑜
𝜌=
𝑊₁ − 𝑊𝑜
Keterangan:
ρ = Massa Jenis ( g/cm3 )
Wo = W piknometer kosong (g)
W₁ = W piknometer + air (g)
W cairan = W piknometer + etanol (g)

43,6208−17,9234
𝜌 𝑑𝑒𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 = 43,8437−17,9234
25,6974
= 25,9203 = 0,9914 g/cm3

4.1 Pembahasan
Destilasi merupakan metode yang digunakan dalam pemisahan zat-zat cair dari
campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, yaitu campuran
dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai titik didih cukup tinggi.
Percobaan ini menggunakan sampel anggur merah yang mana sampel anggur merah
mengandung etanol atau lebih dikenal sebagai alkohol, dimana langkah awal sebelum
memisahkan campuran yaitu merangkai alat destilasi sederhana sebagai alat untuk memurnikan
sampel, kemudian batu didih dimasukkan ke dalam labu destilasi agar tidak terjadi bumping pada
proses pemanasan, sampel anggur merah dimasukan ke dalam labu destilasi sebagai wadah
sampel yang akan dididihkan dan menguapkan cairan sehingga akan melewati kondensor.
Termometer diletakkan ditengah steel head yang berisi sumbat gabus berfungsi untuk mengukur
suhu uap larutan, kemudian pemasangan kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang
masuk lalu mengubahnya menjadi dalam bentuk cairan yang murni sebagai hasil destilasi

9
(destilat). Air yang mengalir pada kondensor menggunakan aerator dan selang berfungsi untuk
mengalirkan air masuk ke dalam kondensor agar uap dapat diubah menjadi cairan, maka air pada
kondensor dapat lebih efektif mengembungkan uap karena pada awal air masuk, air pertama
bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga dapat mendinginkan uap yang masih panas.
Kemudian uap yang mengembun pada kondensor kemudian diubah menjadi dalam bentuk cairan
yang murni sebagai destilatnya, destilat tersebut ditampung dalam erlenmeyer.
Berdasarkan hasil praktikum ini, suhu awal yaitu 28℃ dan destilat pertama kali menetes
pada suhu 28℃, warna yang dihasilkan dari proses destilasi anggur merah tersebut adalah bening
dan volume destilat yang tertampung sebanyak 23 ml. Setelah didapatkan destilat, hasil destilat
yang tertampung ditambahkan aquadest hingga 25 ml. Kemudian penentuan masa jenis hasil
destilat dengan menimbang menggunakan piknometer. Setelah dihitung menggunakan rumus,
massa jenis destilat yang didapat adalah 0,9914 g/cm3. Berdasarkan massa jenis destilat yang
didapat, menurut Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1765 pada table alkoholometrik, kadar
etanol dalam persen berat/berat (% b/b) adalah 4,80% dan dalam persen volume/volume adalah
7,48% (% v/v). Memiliki arti bahwa dalam 100 gram larutan terdapat 4,80 gram etanol dan
dalam 100 ml larutan terdapat 7,8 ml etanol.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

11
Daftar Pustaka

Abbassato, Tony Irwanto & Eko Aris Budiarto. (2007).Efisiensi Kolom Sieve Tray pada
Destilasi yang Mengandung Tiga Komponen (Aceton-Alkohol-Air). Jurnal Nasional. 978-979.

Ditjen POM . 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,.

Ditjen POM . Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,.

Martin, Alfred . 1990 . Farmasi Fisika Edisi I . Jakarta : Universitas Indonesia Press.

12

Anda mungkin juga menyukai