“ANTRAQUINON”
Disusun oleh:
Nama kelompok 14 :
Kelas: 2A
Dosen Pengampu :
SEMESTER IV
2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Fitokimia dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan.Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Fitokimia yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumussalam Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
A. Pengertian Antrakuinon........................................................................................... 3
B. Struktur dan Turunan Senyawa Antrakuinon.......................................................... 4
C. Biosintesis Senyawa Antrakuinon........................................................................... 7
D. Identifikasi Senyawa Antrakuinon.......................................................................... 7
E. Isolasi Antrakuinon.................................................................................................. 12
F. Tatanama Tumbuhan Mengkudu............................................................................. 16
G. Uji Bioaktivitas........................................................................................................ 18
H. Pengembangan Obat Dari Bahan Alam................................................................... 19
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa antrakuinon?
2. Bagaimana struktur dan turunan senyawa anrakuinon?
3. Bagaimana biosntesis dari senyawa antrakuinon?
4. Bagaimana cara identifikasi senyawa/ penentuan setruktur senyawa antrakuinon ?
5. Bagaimana cara isolasi senyawa antrakuinon ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui struktur dan turunan senyawa antrakuinon
2. Mengetahui cara isolasi senyawa antrakuinon
3. Mengetahui definisi dari senyawa antrakuinon
4. Mengetahui cara identifikasi senyawa/ penentuan setruktur senyawa antrakuinon
5. Mengetahui biosntesis dari senyawa antrakuinon
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antrakuinon
Antrakuinon merupakan suatu senyawa yang memiliki kerangka standar
bercincin tiga yaitu antrasena. Struktur antrakuinon biasanya terdapat sebagai turunan
antrakuinon terhidroksilasi, termetilasi, atau terkarboksilasi. Antrakuinon dapat berikatan
dengan gula sebagai o-glikosida atau sebagai c-glikosida. Turunan antrakuinon
umumnya larut dalam air panas atau dalam alkohol encer. Senyawa antrakuinon dapat
bereaksi dengan basa memberikan warna kuning hingga merah serta ungu atau hijau
(Harborne, 1987).
Antrakuinon dapat diperoleh dari isolasi bahan alam dan sintesis. Berdasarkan
literatur telah banyak dilakukan isolasi senyawa antrakuinon dari bahan alam seperti
yang dilakukan Rudiyansyah et al., (2012) telah mengidentifikasi senyawa antrakuinon
dari kayu akar mengkudu (Morinda citrifolia L) menghasilkan senyawa 2,4-dihidroksi-3-
metilenmetoksiantrakuinon (lusidin-ω-metil eter). Selain diisolasi, senyawa antrakuinon
juga dapat dihasilkan melalui proses sintesis dari ftalat anhidrida dengan turunan fenol
dan benzena dengan menggunakan beberapa katalis. Menurut Wang et al., (2002)
senyawa antrakuinon dapat di sintesis dari ftalat anhidrat dengan benzena menggunakan
katalis zeolit.
Senyawa antrakuinon hasil sintesis dari ftalat anhidrida dengan benzena
tersubstitusi menghasilkan beberapa senyawa antara lain 1,4-dihidroksi-antrakuinon, 2-t-
butilantrakuinon, 2-metil-antrakuinon, 2-bromoantrakuinon, dan 2-kloroantrakuinon
(Hossein and Roozbeh, 2008). Ranjitha et.al., 2014 menghasilkan senyawa 1,2-
Dihydroxy-9,10-anthraquinone (alizarin) dari hasil sintesis antara ftalat anhidrida dengan
o-dichlorobenzene.
Pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa antrakuinon dari senyawa eugenol
dan ftalat anhidrida menggunakan katalis AlCl3. Selanjutnya dilakukan karakterisasi
senyawa antrakuinon dengan menggunakan spektrofotometri infra merah. Golongan
kuinon alam terbesar terdiri atas antrakuinon dan keluarga tumbuhan yang kaya akan
senyawa jenis ini adalah Rubiaceae, Rhamnaceae, Polygonaceae (Robinson, 1995;
Herbert,19..). Antrakuinon juga disebut 9,10- dioxo-dihydro-anthracen dengan rumus
3
4
C14H8O2 (Merck, 1983; Samuelsson, 1999; Morrison dan Boyd, 1959). Struktur dasar
antrakuinon terlihat sebagai berikut :
monokotil, antrakuinon ditemukan dalam famili Liliaceae dan dalam bentuk yang
tidak lazim, yaitu C-glikosida barbalion.
2. Turunan senyawa antrakuinon
a. Antranol dan antron
Antron bewarna kuning pucat, tidak menunjukkan fluoresensi dan tidak larut
dalam alkali terdapat bebas di alam. Antron adalah bentuk kurang teroksigenasi
dari antrakinon. Antranol bewarna kuning kecoklatan dan dengan alkali
membentuk larutan berpendar (berfluoresensi) kuat. Larut dalam air panas dan
alkohol encer. Berkhasiat memperkuat peristaltic usus besar.
b. Oksantron
Oksantron merupakan zat antaraantara antrakinon dan antranol. Senyawa ini
terdapat dalamFrangulae cortex.
c. Diantron
senyawa dimer tunggal atau campurandari molekul antron, hasil oksidasi antron
(misalnya larutandalam aseton yang diaerasi denganudara). Diantron merupakan
aglikon pentingdalam Cassia, Rheum,dan Rhamnus.
6
gugus metoksi, asam karboksilat, alil dan ester pada spektrum infra merah. Prediksi
Senyawa 3 dari hasil reaksi yaitu gugus alil pada eugenol akan berikatan dengan
gugus C=O pada ftalat anhidrida sehingga gugus alilnya akan hilang dan hanya
membentuk gugus karbonil, metoksi, dan alkohol dari data spektrum infra merah
yang dihasilkan.
Hasil data spektrofotometer infra merah dari fraksi 4 yang dihasilkan dari
proses pemurnian sintesis antara ftalat anhidrida dengan eugenol pada Gambar 4 dan
prediksi produk hasil sintesis pada Gambar 5 menunjukkan bahwa Senyawa 1
memiliki gugus fungsi yang sesuai dengan fraksi 4 dari hasil KVC sehingga dapat
dipastikan bahwa fraksi 4 merupakan senyawa antrakuinon. Hal ini diperkuat
dengan uji fitokimia pada fraksi 4 yang menghasilkan warna kuning setelah
dilarutkan dengan KOH 10%. Menurut Osman et.al., (2010), senyawa antrakuinon
akan membentuk warna kuning sindur hingga merah saat dilarutkan dengan larutan
basa seperti KOH.
2. Identifikasi Senyawa Antrakuinon dari Ekstrak Akar Mengkudu
Sampel yang digunakan adalah daun mengkudu tua kering yang halus dengan
berat 50 gram. Sampel diekstrak menggunakan pelarut 100 mL etanol 96% dalam
Erlenmeyer tertutup yang diletakkan di shaker selama 5 hari. Setiap hari dilakukan
pengambilan filtrat secara manual dengan cara pemerasan. Penggantian pelarut
dilakukan setiap kali pemerasan selesai. Pemekatan filtrat dilakukan memakai
waterbath. Sebelum dilakukan pemisahan senyawa antrakinon dalam larutan, filtrat
dicuci dengan memakai 10 mL aquadest. Pemisahan senyawa antrakuinon dalam
larutan dilakukan memakai 3 mL toluen. Keberadaan senyawa antrakuinon diketahui
melalui pengujian memakai larutan 10% KOH dalam metanol. Pengujian jenis
antrakuinon dilakukan memakai kromatografi lapis tipis dengan fase gerak toluene-
etil-asam asetat (75 : 24 : 1) v/v yang telah dijenuhkan sebanyak 20 mL. Lempeng
silika gel GF 254 nm dipakai sebagai tempat penotolan sampel. Pengujian jenis
senyawa antrakuinon menggunakan sampel sebanyak 0,2 gram daun mengkudu tua
yang halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun mengkudu positif
mengandung senyawa antrakuinon. Jenis senyawa antrakuinon yang ditemukan
adalah aloin dan trakuinon.
12
dengan panjang 30 cm. Fasa diam yang di gunakan yaitu silika gel 60 (230-400
mesh). Fraksi C (1,65g) sebelumnya diimpregnasi dengan silika gel (60-70 mesh)
sampai homogen.
Hasil noda yang diperoleh kemudian dikerok dan dipisahkan dengan pelarut n-
heksana untuk memisahkan isolat dari plat. Hasil isolat kemudian diuapkan dengan
15
suhu kamar yang menghasilkan 0,8 mg, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat
kemurnian isolat dengan KLT 2D.
Gambar 3 memperlihatkan bahwa fraksi M.j2 relatif murni, hal ini terlihat dari
kromatogram yang menunjukkan adanya noda tunggal berwarna kuning. Hasil
analisis tersebut mengindikasikan bahwa hanya diperoleh 1 senyawa yang relatif
murni dari ekstrak kloroform akar tanaman mengkudu (Morinda citrifolia, L) yang
dilihat dari kromatogram yang di hasilkan pada KLT 2D dengan n-heksana: etil asetat
(v/v) (1:1). Selanjutnya isolat M.j2 yang diperoleh berupa padatan amorf berwarna
kuning dianalisis golongan senyawa metabolit sekunder dengan KLTsemprot dengan
KOH 10% .
Pengujian senyawa antrakuinon dilakukan menggunakan kromatografi lapis
tipis dengan fase gerak toleun-etil asetat-asam asetat (75:24:1) (v/v) yang telah
dijenuhkan sebanyak 10 mL, noda yang dihasilkan berwarna kuning ketika di semprot
dengan KOH 10%. Warna berubah menjadi merah mengidentifikasi isolat M.j2
merupakan golongan antrakuinon.
F. Tatanama Tumbuhan Akar Mengkudu
1. Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Tanaman mengkudu adalah salah satu tanaman yang sudah dimanfaatkan
sejak lama hampir di seluruh belahan dunia. Di Cina, tanaman mengkudu telah
ditemukan pada tulisan - tulisan kuno yang dibuat pada masa dinasti Han sekitar
2000 tahun lalu. Di Hawaii, mengkudu malah telah dianggap sebagai tanaman
suci karena ternyata tanaman ini sudah digunakan sebagai obat tradisional sejak
lebih dari 1500 tahun lalu. Mengkudu telah diketahui dapat mengobati berbagai
macam penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kejang, obat menstruasi, artistis,
16
G. Uji Bioaktivitas
Hasil identifikasi senyawa bioaktif menggunakan GCMS menunjukkan adanya
beberapa senyawa turunan dari alkaloid, terpenoid dan steroid. Kemampuan fraksi
klorofom ekstrak buah mengkudu sebagai antioksidan terjadi karena adanya
kandungan berupa senyawa hexadecanoic acid, squalene, pyridin-3-carboxamide, dan
beta-sitosterol. Senyawa n-hexadecanoic acid merupakan turunan lemak dan n-
hexadecanoic acid adalah asam lemak jenuh yang memiliki formula C6H32O2.
Senyawa ini juga diketahui terdapat pada fraksi klorofom tanaman Rumex vesicarius
L tanaman herbal dari India. Selain itu n-hexadecanoic acid juga diketahui memiliki
aktivitas dan dimanfaatkan sebagai pestisida, antiandrogenik, hemolitik, dan sebagai
5-alpha reductase inhibitor. Pyridin-3-carboxamide, oxime, n-(2-
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antrakuinon merupakan suatu senyawa yang memiliki kerangka standar bercincin
tiga yaitu antrasena.
2. Turunan antrakuinon berbentuk dihidroksi fenol sepertikrisofanol, berbentuk
trihidroksi fenol seperti emodin, atautetrahidroksi fenol seperti asam karminat.
Seringkali terdapat gugus-gugus lain seperti metil dalam krisofanol, hidroksimetil
pada aloe-emodin, serta karboksil dalamresin dan asam karminat
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa
antrakuinon dapat disintesis dari eugenol dan ftalat anhidrida dengan menggunakan
AlCl3 sebagai katalisnya. Hasil karakterisasi senyawa antrakuinon menggunakan
data spektrofotometri infra merah terdapat gugus OH pada bilangan gelombang
3433,29 cm-1, C-H aromatik pada bilangan gelombang 3070,68 cm-1, C=O karbonil
pada bilangan gelombang 1705,07 cm-1, C=C alkena pada bilangan gelombang
1666,5 cm-1 dan C-OCH3 pada bilangan gelombang 1273,02 cm-1.
4. Pada identifikasi antrakuinon pada tanaman mengkudu bahwa isolat senyawa
metabolit sekunder dari fraksi kloroform akar kayu tanaman mengkudu (Morinda
citrifolia, L) hasil isolat berwarna kuning. Senyawa antrakuinon pada pengujian yang
dilakukan memakai kromatografi lapis tipis (KLT) ketika di semprot dengan KOH
10% menghasilkan warna merah menandai isolat M.j2 adalah positif antrakuinon.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Universitas Terbuka : Jakarta.
Dewi, Fajar.K, 2010 Aktifitas Antibakteri Ektraks Etanol Buah mengkudu terhadap bakteri
Pembusuk daging segar, Skripsi. Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
USN Surakarta.
Dewick.P.M. 2009. Medicinal Natural Products : A Biosynthetic Approach 3rd ed. John
Wiley & Sons Ltd. : United Kingdom. Harborne dan Turner (1984). Fisiologi Tumbuhan.
Jilid 3. Edisi 4. ITB. Bandung.
Hesse. 1918. Card System dan Reaksi Warna. ARS-PRAEPARANDI Institut Teknologi
Bandung : Bandung.
M Alam Morshed, Azim Uddin, Akhlaqur Rahman, Tahrim Hasan, Saurov Roy, AA Amin,
Rajibul Ahsan, Rezuanul Islam, In vitro antimicrobial and cytotoxicity screening of
Terminalia arjuna ethanol extract, International Journal of Biosciences, 1, 2, (2011)
31-38.
Nurlina., 2008. Karakterisasi Quassinoid dari Fraksi Etil Asetat Buah Tumbuhan Makasar
(Brucea javanica (L.) Merr.), FMIPA, Universitas Tanjungpura, Skripsi.
Rukmana, R., 2002, Mengkudu Budi Daya dan Prospek Agribisnis, Kanisius, Yogyakarta.
Sastrohamidjojo. H. 1996. Sintesis Bahan Alam. Gajahmada University Press :
Jogjakarta.
Sudjadi. 1983. Analisis obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Penerbit ITB : Bandung.
21