Disusun Oleh :
S1 FARMASI
STIKES MUHAMMADIYAH
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala kemudahan dan melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kami. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Identifikasi Senyawa Antrakinon”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat memenuhi tugas mata
kuliah Fitokimia. Makalah ini disusun untuk inovasi dan impirasi proses belajar, dan
juga dapat digunakan sebagai informasi dan dokumentasi.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
pada penyusunan makalah yang akan datang.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang ...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Antrakuinon ........................................................................... 6
B. Struktur Kimia..................................................................................... 7
C. Sifat Fisika-Kimia ............................................................................... 7
D. Biosintesa Senyawa Antrakuinon ....................................................... 8
E. Analisa Kuantitatif .............................................................................. 9
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Antrakinon ?
2. Bagaimana struktur kimia Antrakinon ?
3. Apa saja sifat-sifat fisika-kimia Antrakinon ?
4. Apa efek farmakologis (Bioaktivitas) ?
5. Bagaimana cara identifikasi Antrakuinon ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan antrakinon.
2. Untuk mengetahui struktur kimia antrakinon.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat fisika-kimia antrakinon.
4. Untuk mengetahui efek farmakologis (Bioaktivitas) antrakinon.
5. Untuk mengetahui cara identifikasi Antrakuinon ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Senyawa yang pertama ditemukan adalah sena dari tipe antrakuinon, baik dalam
keadaan bebas maupun sebagai glikosida. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa
produk alam juga mengandung turunan antrakuinon yang tereduksi, misalnya
oksantron, antranol, dan antron. Termasuk juga produk lain seperti senyawa yang
terbentuk dari dua molekul antron, yaitu diantron. Senyawa-senyawa ini dapat dalam
keadaan bebas (tidak terikat dengan senyawa gula dalam bentuk glikosida) dapat pula
dalam bentuk glikosida dimana turunan antrakinon tersebut berfungsi sebagai
aglikon.
7
natrium bikarbonat. Hasil reduksi antrakinon adalah antron dan antranol, terdapat
bebas di alam atau sebagai glikosida. Antron bewarna kuning pucat, tidak
menunjukkan fluoresensi dan tidak larut dalam alkali, sedangkan isomernya, yaitu
antranol bewarna kuning kecokiatan dan dengan alkali membentuk larutan berpendar
(berf1uoresensi) kuat. Oksantron merupakan zantara (intermediate) antara antrakinon
dan antranof. Reaksi Borntraeger modifikasi Fairbairn, yaitu dengan menambahkan
hidrogen peroksida akan menujuk-kan reaksi positif. Senyawa ml terdapat dalam
Frangulae cortex. Diantron adalah senyawa dimer tunggal atau campuran dan
molekul antron, hash oksidasi antron (misalnya larutan dalam aseton yang diaerasi
dengan udara). Diantron merupakan aglikon penting dalam Cassia, Rheum, dan
Rhamnus; dalam golongan ini misalnya senidin, aglikon senosida. Reidin A, B, dan C
yang terdapat dalam sena dan kelembak merupakan heterodiantron.
8
Terjadinya proses biosintesa emodin atau senyawa antrakinon lainnya dapat
diikuti dengan memberi label (tanda) pada asam asetat, yang dimaksud dengan
memberi label adalah menggunakan senyawa yang sebagian unsur-unsurnya diberi
muatan radio aktif dengan menggunakan isotopnya yang radioaktif.
Reaksi Borntrager :
Simplisia + eter (maserasi dengan pelarut organik) + KOH lapisan KOH
berwarna pink.
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
o Antrakinon sekerabat dgn antrasena ( hidrokarbon aromatis polisiklis (PAH)
dgn rumus molekul C14H10, yg terdiri dari 3 inti benzena ).
o Kegunaan Antrakinon yaitu katartika / pencahar, pewarna, & antibakteri.
o Senyawa antrakinon dan turunannya seringkali bewarna kuning sampai merah
sindur (oranye), larut dalam air panas atau alkohol encer.
III.2 Saran
o Dalam penggunan zat antrakinon harus di perhatikan takaran pemakaiannya
karena jika terlau banyak maka akan menimbulkan rasa yang kurang nyaman
atau tidak enak pada bagian perut. Hal di karenakan efek farmakologis dari
antrakinon adalaha stimulansia katartika/pencahar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11