SATUAN OPERASI
ACARA V
DISTILASI/PENYULINGAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
Disusun Oleh :
Nama : Hana Anjelina
NIM : 19/444143/TP/12520
Hari/Tanggal : Jum’at, 23 April 2021
Kelompok : C5
Ass-In : Ilma Rosyida
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Distilasi/Penyulingan
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja operasi distilasi atau penyulingan
2. Mengetahui karakteristik bahan sebelum dan sesudah mengalami operasi distilasi
3. Mengetahui prinsip kerja operasi distilasi uap
4. Mengetahui aplikasi operasi distilasi dalam industri pertanian
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Prosedur Praktikum
Dandang stainless dicuci dan dibersihkan dan diisi dengan air bersih hingga di baah
angsang/penyekat
Sampel dimasukkan ke dalam dandang dan ditutup rapat dengan mur-baut yan tersedia
dan diletakkan di atas kompor gas
Selang air dipasang pada pendingin kaca spiral dan diperhatikan arah arus air masuk
dan keluarnya serta dipastikan sudah mengalir dengan baik
Waktu proses dihitung saat mulai ada tetesan awal pada klevenjer. Jika telah menetes,
proses mulai dihitung selama tidak kurang dari 30 menit
Hasil diamati (minyak), jika terdapat hasil yang berlebih dapat dikeluarkan dengan
cara disiapkan penampung, lalu kran klevenjer dibuka, kemudian ditutup kembali
Rangkaian dibongkar satu per satu dimulai dari atas (pendingin kaca spiral) hingga
dandang. Dibuka lalu dikeluarkan isinya dan dicuci bersih
BAB III
A. Hasil
Hasil distilasi/distilat
2. Neraca Massa Bahan
Scrab
Serpihan daun
198,867 gram
3. Perhitungan hasil
ρ = 1,03gr/mL
Prinsip kerja distilasi didasarkan oleh perbedaan titik didih dari zat cair. Senyawa-
senyawa didihkan yang kemudian akan menguap pada suhu lebih rendah daripada titik
didihnya karena adanya pengaruh tekanan uap parsial dari senyawa-senyawa dalam
minyak yang besarnya di bawah tekanan uap air maupun tekanan atmosfer (Monk, 2004
dalam Dewi dkk, 2018). Pada distilasi uap, prinsipnya adalah dengan memberikan energy
panas sehingga dapat tercipta uap dari bahan yang didistilasi yang kemudian akan
ditampung. Pemanasnya akan berperan sebagai sumber energi untuk proses distilasinya
(Gorak and Sorensen, 2014).
Distilasi atau dikenal juga sebagai penyulingan adalah sebuah proses pemanasan suatu
bahan dalam berbagai temperatur tanpa adanya kontak dengan udara luar untuk
memperoleh hasil tertentu. Pada proses ini, terdapat perubahan bahan dari cair ke gas
melalui proses pemanasan cairan yang kemudian ada proses pendinginan gas hasil
pemanasan sehingga akan terdapat tetesan cairan yang mengembun yang dapat
dikumpulkan (Cammack, 2006 dalam Adani dan Pujiastuti, 2017).
Untuk mengetahui hasil rendemen dilakukan perhitungan massa distilat dengan rumus
Vminyak x ρdistilasi. Kemudian diperoleh hasil bahwa massa distilat adalah sebesar 1,133
gram. Setelah itu dilakukan perhitungan rendemen distilat dengan rumus Mdistilat/Mbahan x
100%. Diperoleh hasil rendemen distilat adalah sebesar 0,567%. Selain itu terdapat juga
scrab bahan yang dihitung dengan rumus Mbahan – Mdistilat, sehingga diperoleh hasil scrab
bahan yaitu sebanyak 198,867 gram.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prianto dkk (2013, dalam Pratiwi dkk,
2016), hasil esktraksi minyak atsiri pada cengkeh dengan menggunakan teknik destilasi
uap adalah sebesar 8,6% dengan waktu selama 8 jam. Jika dibandingkan dengan hasil
praktikum ini tentu berbeda cukup jauh. Hal ini dapat terjadi karena waktu yang
dibutuhkan kurang lama. Akan tetapi jika dilakukan pada waktu yang cukup lama,
dikhawatirkan akan terjadi kegosongan yang dapat mempengaruhi kualitas rendemen.
Oleh karena itu perlu juga diperhatikan bahan yang digunakan selama proses distilasi
berlangsung.
Karakteristik bahan (daun cengkeh) sebelum dan sesudah proses distilasi terdapat
beberapa perbedaan. Pada saat sebelum distilasi, daun cengkeh memiliki karakteristik
yaitu berwarna cokelat muda, berbentuk serpihan kering, dan bervolume 200gr. Kemudian
setelah didistilasi, daun cengkeh memiliki karakteristik berwarna cokelat kekuningan,
berbentuk serpihan basah, dan bervolume 200gr.
Dalam olahan rempah-rempah, biasanya akan banyak ditemukan minyak atsiri yang
terkandung di dalamnya. Setiap jenis rempah akan dapat memiliki kandungan minyak
atsiri yang berbeda. Misalnya yaitu pada kemangi terdapat minyak atsiri yaitu methyl
chavicol, linalool, dan cineol. Contoh lainnya yaitu kayu manis yang memiliki minyak
atsiri yaitu cinnamaldyhide, eugenol, dan pinene. Kemudian pada cengkeh sendiri,
terdapat minyak atsiri yaitu eugenol, caryophelene, dan asetil-eugenol (Hirasa and
Takemasa, 1998 dalam Putri dan Fibrianto, 2018). .
Eugenol adalah suatu senyawa kimia yang dapat memberi efek farmakologis sehingga
banyak dimanfaatkan untuk proses penyembuhan penyakit. Eugenol hasil ekstraksi dari
rempah memiliki karakteristik tidak berwarna hingga berwarna kuning pucat. Rumus
molekul eugenol adalah C10H12O2. Berat atau bobot molekulnya adalah 164,20 dengan
titik didihnya adalah 250o-255oC (Putri dan Fibrianto, 2018). Eugenol sendiri memiliki
sedikit kandungan antimicrobial yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat
juga digunakan sebagai anestesi serta memberikan efek analgesic (Lopez et al, 2019; Putri
dan Fibrianto, 2018). Jika digambarkan, struktur eugenol adalah seperti gambar berikut
(Lopez at al, 2019) :
Aplikasi distilasi di dunia industri sudah cukup banyak dilakukan. Contohnya yaitu
untuk distilasi alcohol yang sudah berkembang sejak zaman dahulu. Lalu di industry dari
hasil olahan minyak bumi ada juga distilasi arang untuk membuat distilat arang yang
dapat digunakan untuk bahan bakar dan bahan pembuatan aspal serta penyulingan minyak
untuk bahan bakar lampu minyak hingga bahan bakar kendaraan bermotor (Gorak and
Sorensen, 2014). Selain dua contoh tersebut, contoh lain penerapan distilasi yaitu untuk
menghasilkan minyak cengkeh. Minyak cengkeh ini dapat dimanfaatkan menjadi berbagai
macam produk misalnya untuk antivirus hepatitis C dan anti HSV karena kandungan
eugenol di dalamnnya (Putri dan Fibrianto, 2018).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prinsip kerja operasi distilasi atau penyulingan adalah perbedaan titik didih dari
zat cair. Senyawa-senyawa didihkan yang kemudian akan menguap pada suhu
lebih rendah daripada titik didihnya karena adanya pengaruh tekanan uap parsial
dari senyawa-senyawa dalam minyak yang besarnya di bawah tekanan uap air
maupun tekanan atmosfer
2. Karakteristik bahan (daun cengkeh) sebelum dan sesudah proses distilasi terdapat
beberapa perbedaan. Pada saat sebelum distilasi, daun cengkeh memiliki
karakteristik yaitu berwarna cokelat muda, berbentuk serpihan kering, dan
bervolume 200gr. Kemudian setelah didistilasi, daun cengkeh memiliki
karakteristik berwarna cokelat kekuningan, berbentuk serpihan basah, dan
bervolume 200gr.
3. Prinsip kerja operasi distilasi uap adalah memberikan energy panas sehingga
dapat tercipta uap dari bahan yang didistilasi yang kemudian akan ditampung.
Pemanasnya akan berperan sebagai sumber energi untuk proses distilasinya
4. Distilasi sudah banyak diaplikasikan di dunia industry seperti untuk distilasi
alcohol, distilasi arang, distilasi/penyulingan minyak untuk bahan bakar lampu
minyak dan kendaraan bermotor, serta untuk pembuatan minyak cengkeh
B. Saran
Sebaiknya dijelaskan juga fungsi dari bagian alat klavenjer dan diberikan juga
penjelasan bahan lain yang dapat didistilasi menggunakan metode yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Adani, Shabrina Iswari dan Pujiastuti, Yunita Ali. 2017. Pengaruh Suhu dan Waktu
Operasi pada Proses Destilasi untuk Pengolahan Aquades di Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman. Dalam Jurnal Chemurgy, vol. 1, no.1 : 31-35
Dewi, Lutfi Kurnia, dkk. 2018. Studi Perbandingan Metode Isolasi Ekstraksi Pelarut dan
Destilasi Uap Minyak Atsiri Kemangi terhadap Komposisi Senyawa Aktif. Dalam
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, vol. 2, no. 1 : 13-19
Gorak, Andrzej and Sorensen, Eva. 2014. Distillation : Fundamentals and Principles.
Elsevier. Oxford
Lopez, Michael Kale N, et al. 2019. Antimicrobial Investigation and Structure-Activity
Analysis of Natural Eugenol Derivatives Against Several Oral Bacteria. Dalam
Journal of Pharmaceutical Microbiology, vol. 5, no. 1 : 1-4
Pratiwi, Luluk, dkk. 2016. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Bunga Cengkeh dengan Pelarut
Etanol dan N-Heksana. Dalam The 3rd University Research Colloquium 2016, hlm.
655- 661
Putri, Widya Dwi Rukmi dan Fibrianto, Kiki. 2018. Rempah untuk Pangan dan
Kesehatan. Malang : UB Press
LAMPIRAN