Destilasi uap
Dwi Warningsih
151650018
Febriansyah
151650042
pengertian
Rangkai
an alat
Keterangan :
1.bolier
2 Erlenmeyer
3 Kaki tiga
4 Kompor
5 Kondensor
6 Labu destilat
7 Manometer
8 Termometer
Metodelogi percobaan
Meliputi yang harus disiap
kan;
2 Bahan yang Digunakan
250 gram Sereh
Air
Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan
dalam percobaan ini
adalah:
Beaker glass
.Gelas ukur
Piknometer
Pipet tetes
Seperangkat alat destilasi
uap :
Boiler
Erlenmeyer
Kaki tiga
Kompor
Kondensor
Labu destilat
Manometer
Termometer
Stopwatch
Timbangan elektrik
B. Kondenser
Air/uap yang membawa hasil tadi
nantinya akan didinginkan pada
bagian kondensor yang berbentuk
tabung yang berisi spiral panjang
panjang itu yang berbentuk seperti
tabung yang melingkar. Air/uap ini
didinginkan oleh air yang mengalir
didalam tabung tersebut. Hasil dari
kondensor ini berupa 2 fasa yaitu air
dan senyawa aktif yang akan keluar
C. Seperator / Pemisah.
Hasil dari kondensator tadi yang
berupa 2 fasa itu akan ditampung pada
tabung sepertor ini dan akan bercampur,
walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan
terlihat dengan munculnya senyawa aktif/
zat yang diinginkan dibagian atas
sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua
bagian ini terlihat memisah maka air atau
hydrolat akan dibuang melalui bagian bawah
tabung seperti ditunjukan (hydrolat from
bottom seperation) sedangkan senyawa / zat
yang diinginkan diambil dari atas
Cara kerja
1. Menyiapkan semua peralatan dan bahan.
2. 2. Memastikan perangkat destilasi uap terpasang
dengan baik.
3. 3. Mengisi labu distilat dengan 250 gram sereh
yang telah dicacah.
4. 4. Mengisi boiler dengan air secukupnya,
kemudian menyalakan kompor.
5. 6. Menutup valve yang ada pada boiler saat uap
pada panci sudah mengepul.
6. 7. Menyalakan stopwatch sebagai awal mula
perhitungan waktu destilasi uap.
7. 8. Mencatat tekanan uap (P), suhu (T), waktu (t)
pada saat destilat pertama kali menetes.
lanjutan
9. Mengukur suhu dan tekanan yang ada pada labu
destilat.
10. Mengamati volume hasil destilasi yang ada pada
erlenmeyer, sebelum penuh harus diganti dengan
erlenmeyer yang lain.
11. Mengambil minyak sereh dengan cara menyedot
hasil desilasi dengan pipet tetes.
12. Mencatat semua data yang diperlukan dalam
analisa, seperti persen minyak yang dihasilkan dalam
proses destilasi.
13. Melakukan perhitungan massa jenis minyak sereh
dihasilkan dalam prosesdestilasi
Hasil percobaan
Hasil pengamatan saat destilasi
pertama kali menetes
Tekanan uap
(mBar)
Waktu
(detik)
Suhu
(C)
21
53
93.5
Aplikasi
Penerapan destilasi uap dalam bidang industri
bermacam-macam, salah satunya yaitu pada
pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri misal nya
minyak yang berasal dari tanaman sereh. Distilasi uap
ini biasanya digunakan dalam penyulingan minyak
atsiri untuk pembuatan obat dengan kegunaan nya
sebagai peluruh dahak (obat batuk), obat kumur, dan
penghangat badan Caranya sama dengan proses yang
telah diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan uap
pada tanaman yang mengandung minyak atsiri
didalam retort Sedangkan minyaksereh
banyakdigunakan sebagai bahan pewangi
sabun,spray,disinfektan,danbahanpengkilap
BakteriStaphylococcus
epidermidis
Bakteriyangmemiliki genus
Staphylococcus ini mempunyai ciriciri
morfologi sebagai berikut:
1. Warna koloni putih susu atau
agakkrem;
2. Bentukkoloni bulat, tepiantimbul;
3. Selbentuk bola,diameter0,51,5um
lanjutan
BakteriStaphylococcusmudahtumbuhpadabe
rbagai macammacam media
sebagianmenjadianggotafloranormal
kulitdanselaputlendirpadamanusia, sebagian
lagi menjadi bakteri patogen
yangmenyebabkanbermacammacam penyakit
ataugangguandalamtubuhseperti radang
bernanah, sampai sepsis yang bisaberakibat
fatal
Dan bakteri ini di temukan di tubuh seperti
keringat
Lanjutan
Sifat antimikroba dari senyawa
saponin disebabkan oleh
kemampuan senyawa tersebut maka
oleh itu untuk melakukan uji coba
minyak astiri sereh dengan bakteri
Staphylococcus epidermidis
Uji coba
o Metode penelitian yang digunakana
dalah metode eksperimen. Subjek
penelitian
adalahekstrakbatangsereh(Cymbo
pogonnardusL) Sedangkan objek
dalam penelitian adalah kemampuan
ekstrak sereh untuk bau badan ini
bertujuan efektivias sereh terhadap
pertumbuhan bakteri.
Lanjutan
Uji coba ini akan membandingan
efektivitas deodorant di pasaran
dengan hasil minyak astiri sereh tadi
untuk mengetahui aktivitas bakteri
Alatalatyangdigunakan
dalampenelitian:
Satusetalatdestilasiuap,botolspray,
pengadukkaca,gelasukur50mL,gel
asbeker200mL,
labutakar100mL,cawanpetri,incuba
tor,kawat ose, setabungreaksi,
Pemanas bunsen, dan mikropipet
1. Bahanyangdigunakanuntukpersiapanekstrak
batang sereh yang sudah di destilasi dan pembuatan
deodoran parfume spray antaralain: eksrak batang
Sereh, aquades, propilen glikol,danalkohol95%.
2. Bahanuntukpengujiandeodoranparfumesprayterh
adapaktivitasbakteristaphylococcusepidermidis
antara lain:deodoranparfumespray dari ekstrak
sereh, deodoran parfume spray yangada dipasaran,
aquadest mullerHintonAgar,biakanStaphylo
coccusepidermidis, dan hockey stick.
lanjutan
membuatlubangkecildiagarMuellerHintonkering
dalamtiaptiap cawanpetri, memasukkan masing
masing10Lstandar
(deodoranparfumesprayyangadadipasaran)
deodoranparfume
spraydariekstraksereh30%,15%,dan5%ke
dalam lubangkecil,menancapkan
kontrolnegatifdankontrolpositif ke masing
masing agar Mueller Hinton dalam cawan petri,
menutup seluruh cawan petri, membalik dan
menginkubasi seluruh cawan petri dalam inkubator
suhu 37Cselama24jam
hasil
Hasildayahambatvariasikonsentrasi
ekstrak sereh (CymbopogonnardusL)
terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus epidermidis
menunjukkan hasil seperti pada
tabelberikut;
NO
1
konsentrasi
standar
Satuan
Mm
hasil
8
5%
Mm
15%
Mm
30%
Mm
14
kesimpulan
Penggunaanekstraksereh(Cymbopo
gonnardusL) pada deodorant parfume spray
sangat efektif untuk menurunkan aktifitas
bakteri Staphylococcus epidermidis pada
konsentrasi30%.
dayahambatdarimasingmasing konsentrasi
yaitu 0mm untuk konsentrasi 5% dan
10%,sedangkan 14mm
untukkonsentrasi30%. Apabila dibandingkan
dengan deodorant parfume spray yang ada
dipasaran yaitu sebesar8%
Daftar pustaka
1. Wonorahardjo, Surjani. 2013. Metode-Metode
pemisahan Kimia. Jakarta:Akademia Permata
2. Ibrahim,Sanusi, dkk. 2013. Teknik Laboratorium
Kimia Organik. Yogyakarta: Graha Ilmu
3. Anonim. 2010. Staphylococcus epidermidis.
Diakses melelui
http://en.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_
epidermidis pada tanggal 4 desember 2016.
4. Farasandy. 2010. Staphylococcus. Diaksesmelalui
Anonym. 2010. Staphylococcus._Diakses_melalui
http://farasandy.multiply.com/journal/item/17
padatanggal4 desember 2016.
Tq
end