Anda di halaman 1dari 3

Ekstraksi Destilasi Sederhana Minyak Serai

Alat dan Bahan


Bahan
100 gram serai dapur
200 ml aquades
Vaselin

Alat
Heating Mantel
Holder dan Statif
Erlenmeyer
Konektor
Termometer dan Penyumbat termometer
Kondensor
Labu alas bulat (500 ml)

Skema Kerja

1. Masukkan serai yang sudah diiris di labu alas bulat, kemudian pasang
menggunakan bantuan holder lalu masukkan 200 ml air ke dalam labu alas bulat
yang sudah diisi oleh serai.
2. Pasang konektor dengan bantuan vaselin, lalu pasangkan ke labu alas bulat dengan
cara diputar 360 derajat.
3. Pasang termometer yang sudah dipasang dengan penyumbat termometer dan
pastikan ujung termometer berada dipertigaan konektor.
4. Pasang kondensor dengan mengoleskan vaselin terlebih dahulu lalu tahan posisi
kondensor dengan menggunakan holder.
5. Pasang konektor ke labu destilat dengan dioleskan vaselin terlebih dahulu kemudian
pastikan semua alat terangkai dengan kencang dan kuat lalu masukkan selang
6. Pastikan selang air masuk berada dilubang bagian bawah kondensor dan selang air
keluar berada di lubang bagian atas kemudian saluran air keluar diarahkan ke area
pembuangan sedangkan air masuk di arahkan ke arah kran air kemudian air akan
memenuhi ruang pada kondensor.
7. Pastikan semua ruang pada kondensor terpenuhi oleh air dingin lalu gunakan
erlenmeyer sebagai tempat penampungan destilat yang pada bagian atas tugas
ditutup dengan plastik wrap agar minyak atsiri yang tertampung tidak menguap.
8. Rangkaian alat destilasi sudah mulai terpasang lalu nyalakan heating mantel, proses
destilasi dimulai.
9. Uap air dan minyak atsiri yang dikenai panascakan menguap dan masuk kedalam
kondensor lalu uap uap di dalam kondensor akan didinginkan oleh adanya air
sehingga uap atau gas berubah menjadi titik-titik cairan yang akan ditampung dalam
erlenmeyer.
10. Proses distilasi berlangsung terus menerus hingga air yang berada di labu alas bulat
hampir abis, air dan minyak atsiri yang tertampung di erlenmeyer akan terpisah
karena kepolarannya.

Data Pengamatan
Bedasarkan hasil percobaan destilasi uap yang dihasilkan rendemen minyak atsiri sebanyak
1,5 mL dari 200 gram serai dapur sebagai berikut.

Metode Serai Minyak atsiri


Destilasi uap 200 gram 1,5 mL

Analisis
Dari hasil percobaan destilasi uap yang menggunakan 200 gram serai + 200 mL air
pendidihan berlangsung sehingga komponen menguap terpisahkan, kemudian zat destilan
menguap melalui pipa penghubung lalu didinginkan didalam pipa pendingin (kondensor)
sehingga hasil destilat ditampung dalam tempat penampung atau erlenmeyer sebanyak 1,5
mL.

Pembahasan
Distilasi uap adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan
senyawa-senyawa organik. Distilasi uap hanya dapat pada senyawa organik yang tidak
larrut dalam dan mempunyai tekanan uap yang tinggi. Campuran zat organik cair daan air
akan mendidih pada suhu yang lebih rendah dengan titik didih kedua zat cair dalam
keadaan murni. Lama penyulingan tergantung dari tekanan uap yang dipergunakan dan
faktor kondisi terutama kadar air daun sereh.
Ciri paling mendasar dari distilasi uap adalah bahwa distilasi uap ini memungkinkan suatu
senyawa atau suatu campuran senyawa didistilasi pada suhu yang lebih rendah daripada
suhu didih konstituen individual. Dengan adanya uap air, senyawa-senyawa kimia ini
menguap pada suhu lebih rendah daripada 100°C pada tekanan atmosfer (1 atm).
Campuran uap panas tersebut setelah melewati suatu sistem pendinginan akan
terkondensasi membentuk cairan dengan dua lapisan yang jelas antara air dan senyawa
organik (minyak essential). Kebanyakan (tapi tidak semua) minyak-minyak essential lebih
ringan daripada air, dan akan menempati lapisan bagian atas.
Kelebihan dari proses ini adalah sederhana, dan ekonomis, sehingga dapat diaplikasikan
dalam industri rumah tangga. Untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri yang
dihasilkan,proses distilasi ini dilakukan dalam keadaan vakum, sehingga dapat
meminimalkan komponen yang terdekomposisi, tetapi biaya operasionalnya akan jauh lebih
mahal. Agar diperoleh minyak yang bermutu tinggi, maka perlu diusahakan proses
penyulingan berlangsung pada suhu yang rendah, atau dapat juga pada suhu yang tinggi
namun dengan waktu yang singkat.
Penyulingan pada tekanan dan suhu yang terlalu tinggi akan menguraikan komponen kimia
minyak dan dapat mengakibatkan proses resifinikasi minyak. Sistem penyulingan ini baik
digunakan untuk mengestraksi yang komponennya memiliki titik didih tinggi, karena pada
tekanan yang terlalu tinggi minyak akan terdekomposisi, terutama pada waktu penyulingan
yang terlalu lama. Suatu hal yang penting dalam penyulingan minyak sereh adalah agar
suhu dan tekanan tetap seragam.

Referensi
Ariyani, Fransiska., Setiawan, Laurentia., & Soetaredjo, Felicia (2017). Ekstraksi Minyak
Atsiri Dari Tanaman Sereh Dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton dan N-Heksana :
Tinjauan Pustaka. 126.

Kesimpulan
1. Distilasi adalah pemanasan suau campuran melalui pemanasan untuk menuapkan
komponen-komponen yang lebih mudah menguap dan dikondensasikan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat minyak atsiri yang diperoleh adalah suhu,
volume minyak yang didapat, bahan yang digunakan dan waktu distilasi.

Anda mungkin juga menyukai