Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM FITOKIMIA

PERCOBAAN 1
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI

Nama : Saffita Firyal Nadaa


NIM : 2100023229
Golongan/Kelompok : 4/6
Hari, Tanggal Praktikum :
Asisten Dosen :

Pernyataan Keaslian :
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat adalah hasil karya
sendiri dan atau tidak memanipulasi data. Jika terbukti ada bagian yang merupakan hasil meniru
karya orang lain dan atau memanipulasi data, maka saya siap menerima sanksi yang semestinya.
Yang menyatakan,

(Saffita Firyal Nadaa)

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FITOKIMIA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2023
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI
A. Tujuan
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah dalam isolasi minyak atsiri terkait dengan
komponen minyak, sifat fisikokimia, Teknik ekstraksi, dan identifikasinya.
1. Mahasiswa mampu melakukan ekstraksi minyak atsiri dengan destilasi Stahl
2. Identifikasi minyak atsiri dengan kromatografi lapis tipis
B. Dasar Teori
Minyak asiri / atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris (aetheric oil),
minyak esensial (essential oil), minyak aromatik (aromatic oil) atau minyak
terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak atsiri merupakan
salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena
reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air.
Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi. Hal ini dikarenakan minyak atsiri titik uaopnya rendah. Mempunyai
rasa getir (pungent teste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya.
Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut air. Minyak atsiri dapat
bersumber pada setiap bagian tanaman, yaitu, dari daun, bunga, buah, biji,
batang/kulit dan akar (rhizome). Minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan
baku untuk industri parfum, bahan pewangi (fragrances), aroma (flavor), farmasi,
kosmetika dan aromaterapi.
Hampir semua minyak atsiri terdiri dari campuran kimia yang cukup kompleks
dan sangat bervariasi dalam komposisi senyawa kimianya. Konstituen kimia
minyak atsiri dibagi menjadi 2 berdasarkan biosintetiknya :
1. Turunan terpen yang terbentuk melalui jalur asam asetat mevalonate
2. Fenil propanoid atau senyawa aromatic yang terbentuk melalui jalur asam
sikimat.
Ekstrasksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Destilasi
2. Ekstraksi pelarut
3. Pengepresan
4. Enfleurage
5. Ekstraksi CO2 superkritis.
Pengujian minyak atsiri :
1. Analisis organoleptic untuk menentukan warna, bau, rasa, dan transparasi
2. Kandungan senyawa utama minyak atsiri dengan KLT dan GC MS
3. Reaksi identifikasi minyak atsiri
4. Penentuan indeks bias, bilangan asam, rotasi optic, bobot jenis, dan lain-lain.
Destilasi atau yang disebut dengan distilasi ( penyulingan) merupakan sebuah
metode yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia menurut perbedaan
kecepatan ataupun kemudahan dalam menguap maupun volatilitas bahan.
Destilasi adalah cara pemisahan antara zat cair terhadap campurannya menurut
perbedaan titik didih ataupun kemampuan zat untuk menguap.
Prinsip kerja destilasi yaitu jika suatu zat pada larutan tidak sama- sama
menguap, berarti uap larutan akan memiliki komponen yang beda dengan larutan
yang aslinya. Apabila salah satu dari zat menguap, berarti pemisahannya akan
terjadi secara sempurna. Namun apabila kedua zat tersebut menguap,
maka proses pemisahannya hanya terjadi secara sebagian namun destilat ataupun
produk akan memipunyai kaya daripada komponen dibandingkan larutan
yang aslinya.
Menurut Gunawan dan Mulyani (2004), minyak atsiri umumnya diisolasi
dengan empat metode yang lazim digunakan, salah satunya adalah destilasi air.
Metode ini dapat digunakan untuk bahan kering maupun bahan segar terutama
digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan dapat rusak akibat panas
kering. Prinsip dari destilasi air adalah bahan tanaman langsung direbus dalam
air. Simplisia bercampur sempurna dengan air mendidih, senyawa kandungan
menguap tetap berlangsung ikut terdestilasi.
Kromatografi adalah proses pemisahan yang mana analit dalam sampel
terdistribusi antara dua fase yaitu fase diam dan gerak. Fase diam yang digunakan
dalam KLT adalah penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-
30 um. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit
kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi
dan resolusinya. Sedangkan fase gerak pada KLT dapat dipilih dari dari pustaka.
Sistem yang paling sederhana adalah campuran dua pelarut organik karena daya
elusi campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sehingga pemisahan dapat
terjadi secara optimal. (Gandjar, 2007).
Contoh minyak atsiri
1. Serai dapur (Cymbopogon citratus) mengandung komponen utama seperti
sitral
2. Serai wangi (Cymbopogon nardus) mengandung komponen utama seperti
sitroneal, sitronelol, dan geraniol

C. Metode Kerja
a. Alat
1. 50 gram daun serai
b. Bahan
1. Perangkat alat destilasi Stahl
2. Perangkat KLT
c. Cara Kerja Skematis
2 5 7
6
1 Masukkan 50 Ukur minyak Identifikasi
4 Simpan pada
Pasang alat g simplisia 3 yang menggunakan
Pisahkan falkon
destilasi Stahl dan diisi Destilasi diperoleh metode KLT
minyak atsiri tertutup dan
sesuai aquades selama 2 jam. untuk dengan
dari air. terlindung
petunjuk. hingga mengetahui pembanding
dari cahaya.
setengah labu. rendemen. eugenol.

Fase diam : ilika gel GF 254


Fase Gerak : Toluen-etil asetat
Cuplikan : Larutan minyak atsiri dalam etanol dan larutan pembanding.
Deteksi : SInar ultraviolet 254,366 nm dalam disemprot vnilin atau anisaldehid asam sulfat

Evaluasi :
1. Bagaimana cara menghitung rendemen minyak atsiri?
2. Bagaimana prinsip ekstraksi minyak atsiri dengan destilasi?
3. Bagaimana mengetahui kemurnia minyak atsiri?
D. Senyawa yang diisolasi
a. Daun Serai
E. Hasil
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai