Oleh:
Nabila Fatin Aisiah
M0614026
S1 Farmasi 2014
I. Tujuan
Dapat mengisolasi minyak atsiri dengan cara penyulingan dan ekstraksi dari cengkeh
dirangkai
Diisolasi
Pelarut mulai berkurang
Ditimbang
Dihitung
%Rendemen
B. Analisis Kualitatif dengan KLT
Dihitung
Nilai Rf
V. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Organoleptis
Bentuk Cairan berminyak
Bau Khas
Warna Kuning Jernih
Tekstur Halus
Rf
Sampel Jarak Spot Rf
Eugenol 1. 5,5cm 1. 0,687
2. 7,7cm 2. 0,962
Standar minyak cengkeh 5,5cm 0,687
Rendemen
Berat awal Berat Akhir % Rendemen
100g 0,5322g 0,53%
b. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan uji isolasi minyak atsiri dari sampel cengkeh.
Pada percobaan ini bertujuan untuk dapat mengisolasi minyak atsiri dengan cara
penyulingan dan ekstraksi dari cengkeh. Proses isolasi dilakukan dengan metode
destilasi menggunakan alat destilasi stahl dimana alat tersebut sesuai digunakan untuk
proses isolasi senyawa-senyawa volatil atau mudah menguap seperti minyak atsiri.
Cengkeh mengandung eugenol (4-etil-2-methoxyphenol), yang merupakan konstituen
utama dari minyak esensial dan digunakan untuk antimikroba dan anestesi. Eugenol
dianggap sebagai senyawa fenolik yang mirip dengan benzena yang memiliki tiga
substituen (hidroksi, metoksi dan allyl) yang mengalami reaksi substitusi elektrofilik
aromatik melalui nitrasi. Nitro-eugenol merupakan senyawa penting dalam produksi
senyawa kimia lainnya seperti aminoeugenol untuk sintesis lebih lanjut. Amino eugenol
memiliki gugus amino (-NH2) yang mudah bereaksi dengan karbon disulfida (Sudarma,
2015). Struktur dari eugenol ialah:
VI. Kesimpulan
Dapat dilakukan isolasi minyak atsiri dari sampel cengkeh menggunakan metode
destilasi stahl dimana prinsip dari metode tersebut ialah ekstraksi cair cair berdasarkan
perbedaan titik didih komponen. Senyawa dengan titik didih lebih rendah akan menguap
terlebih dahulu dibandingkan dengan senyawa dengan titik didih tinggi. Didapatkan
hasil berupa minyak atsiri sebanayk 0,5ml dari 100g sampel cengkeh dengan berat
rendemen sebesar 0,53%. Dilakukan identifikasi dan pemurnian menggunakan KLT
dimana prinsipnya berdasarkan perbedaan interaksi intermolekul analit dengan dua fase
yang berbeda. Senyawa eugenol yang bersifat non polar akan terelusi lebih jauh karen
memiliki interaksi yang lebih kuat dengan eluen dibandingkan dengan fase diamnya.
Hasil elusi telah sesuai dengan standar dmana Rf yang didapat sebesar 0,687. Terdapat
spot tambahan yang dimungkinkan merupakan senyawa pengotor yang belum terpisah
seutuhnya dari minyak atsiri hasil isolasi.
Lampiran Gambar