Anda di halaman 1dari 26

[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

I. JUDUL PRAKTIKUM :Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber


officinale)
II. TANGGAL PRAKTIKUM :2 Maret 2018
III. WAKTU PRAKTIKUM :09.00-15.00 WIB
IV. TUJUAN PRAKTIKUM :
1) Memilih bahan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang dikerjkan.
2) Memilih bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai percobaan yang dikerjakan.
3) Mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dengan cara yang tepat.
V. DASAR TEORI :
Minyak jahe merupakan salah satu minyak atsiri yan dapat diisolasi dari
rimpang (akar) jahe sebanyak 1,5-3% dari berat jahe kering. Senyawa penyusun
minyak jahe terdiri dari α-pinena, kamfena, 1,8-sineol, borneol, neral, geranial, α-
kurkumina, α-zingeberena, dan β-saskuipellandrena. (Tim Dosen Kimia Organik,
2017:17)
Jahe kering mengandung beberapa komponen kimia antara lain pati, minyak
atsiri, fixed oil, air, abu dan serat kasar. Rimpang jahe mengandung beberapa
komponen kimia yang berkhasiat antara lain kalori, protein, karbohidrat, lemak,
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C serta air. Secara umum,
komponen senyawa kimia yang terkandung dalam jahe terdiri dari minyak menguap
(volatile oil), minyak tidak menguap (non-volatile) dan pati. Namun dalam tanaman
jahe sendiri mengandung dua golongan komponen (senyawa kimia) utama, yaitu :
(Kurniasari, 2008)
1. Minyak Atsiri
Jahe kering mengandung 1-3% minyak atsiri dan senyawa ini menyebabkan jahe
berbau khas. Komponen utama dalam minyak jahe adalah zingiberen dan zingiberol
yang menyebabkan bau harum. Sedangkan senyawa penyusunnya adalah n-
desilaldehide yang bersifat optis dan inaktif, n-nonil aldehide d-camphene, d-α-
phellandrene, metal heptenon, sineol, borneol dan geraniol, lineol, asetat dan
kaprilat, sitral, chaviol, limonene, fenol zingiberen adalah senyawa yang paling
utama dalam minyak. Selama penyimpanan, persenyawaan akan mengalami
resinifikasi. (Guenter, 1952) Zingiberol merupakan sesque-terpen alkohol
(C15H26O), yang menyebabkan bau khas minyak jahe.
2. Fixed Oil

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 1


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Jahe mengandung “fixed oil” sebanyak 3-4%, yang terdiri dari gingerol, shogaol
dan resin. Senyawa-senyawa tersebut menyebabkan rasa pedas pada jahe. Selain itu
jahe juga mengandung oleoresin yang menyebabkan rasa pedas. Oleoresin dapat
diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut yang menguap, misalnya
aseton, alkohol atau eter. Jumlah komponen dalam oleoresin yang dihasilkan
tergantung dari jenis pelarut yang digunakan.(Guenther,1987)
Cara ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan pada keadaan khusus
terutama untuk senyawa yang tidak begitu polar. Beberapa minyak atsiri yang
berbobot molekul rendah terlalu mudah larut dalam air untuk diekstraksi dengan
pelarut organik secara efisien. (Tim Dosen Kimia Organik, 2017:17) pada
percobaan ini cara ekstraksi dengan menggunakan metode Soxhletasi.
Soxhletasimerupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru,
umumnya dilakukan menggunakan alat khusus (alat soxhlet), sehingga terjadi
ekstraksi konstan dan terus menerus dengan adanya pendingin balik (kondensor).
Disini, sampel disimpan/ ditaruh dalam alat soxhlet dan tidak dicampur langsung
dengan pelarut yang ada dalam labu soxhletasi. Cara kerjanya adalah pelarut yang
ada didalam labu soxhletasi dipanaskan (menggunakan heating mentle), pelarut
akan menguap menuju kondensor dan terdinginkan oleh kondensor untuk
selanjutnya mengekstraksi sampel. Hasilnya pelarut telah membawa komponen-
komponen kimia diikuti adanya perubahan warna ekstrak untuk turun kedalam labu
soxhletasi, dan begitu seterusnya. Proses umumnya dilakukan selama kurang lebih
empat jam untuk mendapatkan ekstrak sempurna.
Berikutgambarsokhletdanbagian-bagiannya :

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 2


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

1. Kondensor :berfungsisebagaipendingin, dan juga untukmempercepat proses


pengembunan.
2. Timbal :berfungsisebagaiwadahuntuksampel yang ingindiambilzatnya.
3. PipaF :berfungsisebagaijalannyauap, bagipelarut yang menguapdari proses
penguapan.
4. Sifon : berfungsisebagaiperhitungansiklus,
bilapadasifonlarutannyapenuhkemudianjatuhkelabu alas
bulatmakahalinidinamakan 1 siklus
5. Labuekstraktor : berfungsisebagaiwadahbagisampeldanpelarutnya
6. Hot plate :berfungsisebagaipemanaslarutan. Pada hot plate
inidapatdigantidenganheating mantle.

n-heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia


C6H14. Awalan heks- merujuk pada enam atom karbon yang terdapat pada heksana
dan akhiran –ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang
menghubungkan atom-atom karbon tersebut. N-heksana merupakan jenis pelarut
organik. Fungsi dari heksana adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk
melarutkan lemak, sehingga merubah warna dari kuning menjadi jernih (Mahmudi
1997). N-heksan memiliki titik didih 69˚C sehingga bisa digunkan sebagai pelarut
dalam pemisahan minyak atsiri.Pelarut n-heksana dapat mengekstrak minyak dan
lemak dari air dan darah serta tumbuh-tumbuhan. Sehingga n-heksana dapat
digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri dari rimpang jahe. N-heksana memiliki
titik didih 68,70C, sedangkan minyak jahe memiliki titik didih 140-1800C.
Perbedaan titik didih inilah yang dimanfaatkan untuk memisahkan minyak jahe dan
pelarut n-heksana. Kadar air jahe basah 86,2%. Indeks bias minyak jahe 1,4850-
1,492 dan rendemen minyak atsiri jahe 1-3%. Kandungan air dalam minyak jahe
dapat dipisahkan dengan penambahan Na2SO4 anhidrat, karena zat tersebut bersifat
mengikat air dalam minyak atsiri sehingga dapat memisahkan minyak dengan
pelarutnya. (Mahmudi, 1997).
Faktor yang menentukan berhasilnya proses ekstraksi adalah mutu dari
pelarut yang dipakai. Pelarut yang ideal, harus memenuhi syarat sebagai berikut
(Guenther, 1987: 107):

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 3


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

1. Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan sempurna,
dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti : lilin, pigmen, senyawa albumin
dengan perkataan lain, pelarut harus bersifat selektif
2. Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, supaya pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi. Namun titik didih pelarut tidak
boleh terlalu rendah, karena hal ini akan mengakibatkan hilangnya sebagian
pelarut akibat penguapan pada musim panas
3. Pelarut tidak boleh larut dalam air
4. Pelarut harus besifat netral, sehingga tidak boleh bereaksi dengan komponen
minyak bunga
5. Pelarut harus mempunya titik didih yang seragam, dan jika diuapkan tidak akan
tertinggal dalam minyak
6. Harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak mudah terbakar.

Pelarut yang umumnya digunakan dalam ekstraksi soxhlet adalah dietileter,


isopropil eter, benzene, metilen klorida, kloroform, petroleum eter, alkohol, n-heksana
dan lain-lain (Mandey dalam Kaimudin dan Radiena, 2016: 97).

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 4


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

VII. ALAT DAN BAHAN :


Alat:
1. Alat ekstraksi soxhlet 1 set
2. Mortal 1 buah
3. Evaporator 1 set
4. Neraca ohauss 1 buah
5. Refraktometer 1 set
6. Gelas ukur 100 mL 1 buah
7. Kompor listrik 1 buah
8. Alat-alat gelas yang umum digunakan secukupnya
9. Oven 1 buah
Bahan:
1. Natrium sulfat anhidrat secukupnya
2. Jahe kering 10 gram
3. N-heksana 150 mL

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 5


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

VIII. ALUR PERCOBAAN :


1. Pembuatan Serbuk Jahe

250 g rimpang jahe

Dibersihkan dari kotoran


Dikeringkan
Dipotong kecil-kecil

Potongan kecil rimpang jahe

Digiling menjadi serbuk halus

Serbuk jahe halus

2. Penentuan Rendemen dan Indeks Bias Serbuk Jahe

10 g serbuk jahe

Disisakan sedikit untuk penentuan kadar air


Dimasukkan ke dalam soxhlet
Ditambahkan pelarut petroleum eter (n-
heksana) 100 mL ke dalam labu ekstraktor

Hasil ekstraksi

Diuapkan dengan labu evaporator

Ekstrak minyak Uap pelarut n-heksana

Ditambahkan Na2SO4 anhidrat


Disaring

Residu Ekstrak minyak

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 6


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Ditimbang Diukur

Massa Residu

Dihitung

Rendemen

3. Penentuan Kadar Air

10 g serbuk jahe

Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 110C


selama 1 menit
Ditimbang
Dicatat beratnya

Berat jahe

Ditimbang lagi hingga diperoleh berat jahe


yang konstan

Berat jahe

Dihitung kadar airnya

Kadar air

Kelompok 5| Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 7


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

IX. HASIL PERCOBAAN :


Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Pembuatan Serbuk Jahe (tidak dilakukan)

250 g rimpang jahe

Dibersihkan dari kotoran


Dikeringkan
Dipotong kecil-kecil

Potongan kecil rimpang jahe

Digiling menjadi serbuk halus

Serbuk jahe halus


2. Penentuan Rendemen dan Indeks Bias Serbuk Jahe  Petroleum eter  Heksana +  Na2SO4 anhidrat +  Didapatkan
10 g serbuk jahe (n-heksana): ekstrak: larutan 10H2O(l) secara praktikum
Disisakan sedikit untuk penentuan kadar air larutan tidak berwarna kuning Na2SO4 . 10H2O rendemen minyak
Dimasukkan ke dalam soxhlet
berwarna  Hasil evaporasi:  Indeks bias n- jahe sebesar 4%
Ditambahkan 100 mL pelarut petroleum eter (n-heksana) ke
 Serbuk jahe: ekstrak minyak heksana secara dan indeks bias
dalam labu ekstraktor
serbuk kuning tua berwarna kuning teori= 1,375 sebesar
Hasil ekstraksi
 Mserbuk jahe : 10 kecoklatan  Indeks bias minyak 1,4536550

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 8


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

gram  Mekstrak minyak : 0,4 jahe secara teori=  Berat konstan


Diuapkan dengan labu  Na2SO4 anhidrat: gram 1,48 – 1,49 jahe 0,5 gram
evaporator kristal putih  Ekstrak minyak +  Rendemen massa diperoleh kadar
Na2SO4 anhidrat: minyak jahe secara air 5%.
Ekstrak minyak Uap pelarut n-heksana berwarna kuning teori= 1,5 – 3 %
Ditambahkan Na2SO4 anhidrat kecoklatan Sumber: (Anwar,
Disaring  Indeks bias n- et.al: 1994)
heksana secara
praktikum=
Residu Ekstrak minyak
1,3531352
 Indeks bias
Ditimbang Diukur minyak jahe
Massa Indeks bias secara praktikum=
1,4536550
Dihitung  Rendemen massa
Rendemen secara praktikum:
0,4
x 100% = 4%
10

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 9


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

3. Penentuan Kadar Air  Mbotol vial:  mjahe setelah  Kadar air jahe  Didapatkan kadar

10 g serbuk jahe 64,1 gram dioven pertama basah secara teori: air jahe basah
 mjahe basah : kaliselama 1 88,17%. secara praktikum
Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 1 gram menit: 0,5 gram yaitu 5%.
110C selama 1 menit  mjahe setelah Sumber: (Fathona,
Ditimbang dioven kedua kali Difa.2011)
Dicatat beratnya selama 1 menit:
0,5 gram
Berat jahe
 mjahe setelah
Ditimbang lagi hingga diperoleh berat jahe dioven ketiga kali
yang konstan selama 1 menit:

Berat jahe 0,5 gram


 mjahe setelah
Dihitung kadar airnya dioven keempat
Kadar air kali selama 1
menit: 0,5 gram
 mjahe setelah
dioven selima kali
selama 1 menit:
0,5 gram
 kadar air: (mjahe

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 10


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

awal – mjahe konstan) x


100%
= (1 – 0,5) gram x
100%
= 50%

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 11


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

X. ANALISIS DAN PEMBAHASAN :


Percobaan kali ini berjudul “Isolasi minyak jahe dari rimpang jahe (Zingiber
officinale)”. Tujuan dari percobaan ini yaitu memilih peralatan yang dibutuhkan sesuai
dengan percobaan yang dikerjakan, memilih bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai
dengan percobaan yang dikerjakan, dan mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe
dengan cara yang tepat.
Minyak jahe merupakan salah satu minyak atsiri yang dapat diisolasi dari
rimpang (akar) jahe sebanyak 1,5 - 3% dari berat jahe kering. Senyawa penyusun
minyak jahe terdiri dari α-pinena, kamfena, 1,8-sineol,borneol, neral, geranial, α-
kurkumina, α-zingeberena, dan β-saskuipellandrena. Untuk mengambil komponen
minyak atsiri dari jahe pada percobaan kali ini digunakan metodeekstraksi dengan
pelarut yang prinsip dasarnya adalah untuk memisahkan komponen minyak jahe dari
campurannya dengan pelarut yang mudah menguap. Metode ekstraksi dengan soxhlet
lebih cocok digunakan untuk mengisolasi minyak jahe dibandingkan dengan metode
pemisahan lainnya (destilasi, aerasi) karena sampel berupa padatan yaitu serbuk jahe.
Percobaan ini tidak dapat digunakan teknik isolasi secara maserasi karena
senyawa organik (minyak jahe) yang terdapat dalam serbuk jahe tersebut dalam jumlah
kecil. Teknik isolasi yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sokletasi, dimana
pelarut yang digunkan harus dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat
megisolasi senyawa organik (minyak jahe) secara lebih efisien. Prinsip sokletasi yaitu
penyaringan yang berulang-ulang sehingga didapat hasil sempurna dan pelarut yang
digunakan relatif sedikit.
Metode ekstraksi (pada percobaan ini : sokletasi) memiliki keunggulan
diantaranya pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara
berulang kali, waktu yang digunakan lebih efisien, dan pelarut lebih sedikit
dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi. Alat ekstraksi yang digunakan
dalam percobaan ini yaitu alat ekstraksi soxhlet yang kemudian hasil ekstraksi diuapkan
dengan evaporator.
Sebelum percobaan dilakukan, terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Pada tahap ini pastikan alat-alat yang akan digunakan telah bersih. Hal ini
dilakukan agar tidak ada zat pengotor dalam percobaan yang dapat mempengaruhi hasil
akhir. Tahap percobaan ini diawali dengan pembuatan serbuk jahe, kemudian penentuan
rendemen dan indeks bias serbuk jahe, dan yang terakhir adalah penentuan kadar air
serbuk jahe.
Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 12
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Percobaan pertama yaitu pembuatan serbuk jahe. Percobaan ini dilakukan


dengan membersihkan rimpang jahe dari kotoran yang melekat agar hasil serbuk yang
dihasilkan lebih higienis dan serbuk jahe yang akan dihasilkan tidak tercampur oleh
bahan pengotor yang akan mempengaruhi percobaan selanjutnya. Kemudian jahe yang
telah dibersihkan di potong kecil-kecil yang selanjutnya dikeringkan. Fungsi
pengeringan ini adalah untuk mengurangi kadar air agar senyawa yang diisolasi
maksimum. Jahe kering yang dihasilkan kemudian dihaluskan hingga menjadi jahe
serbuk. Jahe serbuk ini kemudian dihitung rendemen dan indeks biasnya pada
percobaan kedua.
Percobaan kedua yaitu penentuan rendemen dan indeks bias serbuk jahe.
Sebelum percobaan dilakukan, terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Langkah pertama yaitu ditimbang 10 gram serbuk jahe dengan teliti menggunakan
neraca ohauss. Kemudian serbuk jahe yang telah ditimbang dimasukkan kedalam kertas
saring yang telah digulung dan ujung bawahnya telah diikat, setelah serbuk jahe
dimasukkan ujung atas kertas saring juga diikat. Jahe yang digunakan berbentuk serbuk
karena serbuk jahe memiliki luas permukaan yang besar sehingga pelarut lebih cepat
untuk melarutkan komponen jahe. Langkah selanjutnya serbuk jahe yang telah
dibungkus kertas dimasukkan kedalam alat ekstrakstor, pada saat memasukkan sampel
ke dalam ekstrakstor ini perlu diperhatikan bahwa tinggi sampel tidak boleh melebihi
aliran air pada alat ekstraktor, karena agar sampel terendam pelarut dan agar tidak
mengganggu proses ekstraksi karena terjadi penyumbatan pada alat ekstraksi.
Kemudian disusun alat ekstraksi soxhlet untuk melakukan ekstraksi.
Sebelumnya dimasukkan pelarut n-heksan kedalam labu dasar bulat sebanyak 150 ml.
N-heksan merupakan pelarut organik yang memiliki titik didih sebesar 69°C yang
dapat digunakan sebagai pelarut dalam pemisahan minyak atsiri. Minyak jahe larut
dalam pelarut n-heksan karena senyawa yang terkandung dalam minyak jahe adalah
senyawa non-ionik yang memiliki gugus nonpolar dengan rantai karbon lebih dari lima,
dan tidak mampu membentuk ikatan nonpolar. Pelarut n-heksan digunakan pada
percobaan ini karena pelarut n-heksan memiki sifat yang stabil dan memiliki titik didih
yang lebih rendah sehingga mudah menguap dan cocok digunakan dalam percobaan ini.
Fungsi dari n-heksana adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak.
Rangkaian alat ekstraksi soxhlet yaitu terdiri dari pembakar, labu dasar bulat, ekstraktor,
pendingin, dan pipa kapiler yang disusun seperti gambar.

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 13


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Gambar 1. Rangkaian alat ekstraksi


Keterangan gambar 1 :
Labu dasar bulat berisi pelarut n-heksan yang dipanaskan
Ekstraktor soxhlet berisi sampel.
Pembakar digunakan dalam pemanasan berfungsi untuk memudahkan pelarut
mengalami penguapan, agar pelarut lebih reaktif (mengubah pelarut yang berupa cairan
menjadi uap). Pelarut yang menguap akan didinginkan dengan kondensor atau
pendingin. Pendingin berfungsi untuk mendinginkan uap yang panas. Kemudian pelarut
yang telah didinginkan mencair lagi dan jatuh berupa tetesan ke dalam alat ekstrakstor
yang berisi serbuk jahe. Pelarut yang baru ini lebih reaktif (mudah menguap) sehingga
mempercepat proses ekstraksi. Setelah ekstraktor telah terisi penuh dengan pelarut,
maka hasil ekstrak akan mengalir, turun ke labu dasar bulat. Proses ekstraksi
berlangsung kontinu sampai didapatkan hasil ekstrak berwarna kuning pada labu dasar
bulat. Lubang pada soxhlet maupun pendingin tidak boleh ditutup agar tidak terjadi
penyumbatan sehingga ekstraksi dapat berjalan dengan baik.
Kemudian proses ekstraksi dilakukan sampai dihasilkan hasil ekstraksi berwarna
kuning, atau pada percobaan ini dilakukan hingga 25 tetesan hasil ekstrak ke dalam labu
ekstraktor, yang dapat diamati pada alat ekstraksi. Setelah didapatkan 25 tetesan hasil
ekstrak maka proses ekstraksi dihentikan. Hasil yang diperoleh dari ekstraksi minyak
jahe yaitu larutan berwarna kuning. Hasil ekstraksi tesebut merupakan campuran antara
minyak atsiri jahe dan pelarut n-heksan. Langkah selanjutnya yaitu didinginkan hasil
ekstraksi tersebut sebelum diuapkan dengan evaporator, lalu digunakan alat evaporator
untuk memisahkan minyak atsiri dengan pelarut n-heksan. Terlebih dahulu hasil
ekstraksi dipindahkan ke dalam labu dasar pada evaporator. Kemudian dipasang alat
sedemikian rupa seperti pada gambar.

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 14


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Gambar 2. Rangkaian alat evaporator


Pada alat tersebut diset suhu sebesar 30°C, dan rotation sebesar 70 rpm. Pada
suhu tersebut n-heksan akan menguap dan terpisah dari ekstrak, karena dengan
evaporator n-heksan akan menguap sebelum mecapai titik didihnya. Prinsip kerja
evaporator yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap cairan (yang
memiliki titik didih rendah) yang terlarut dalam campuran yang akan dipisahkan.Dasar
dari pemisahan menggunakan evaporator adalah mengubah sebagian atau keseluruhan
pelarut dari bentuk cair menjadi uap. n-heksana memiliki titik didih 690C, sedangkan
minyak jahe memiliki titik didih 140-1800C. Perbedaan titik didih inilah yan
dimanfaatkan untuk memisahkan minyak jahe dan pelarut n-heksana dengan alat
evaporator.
Hasil ekstraksi dari ekstraktor soxhlet yang telah dingin dan telah dimasukkan
kedalam labu evaporator akan menguap. Uap tersebut meruapakan pelarut n-heksan,
yang kemudian uap tersebut didinginkan kembali dengan pendingin. Setelah
didinginkan cairan hasil pendinginan akan ditampung pada labu ekstraktor. Proses ini
dilakukan hingga ekstrak yang didapat cukup kental. Lalu dilepas labu yang berisi
ekstrak maupun n-heksan. N-heksan yang didapat dari evaporasi kemudian diukur
dengan menggunakan gelas ukur sehingga didapatkan volume n-heksan sebesar 101 ml.
Sedangkan ekstrak yang didapatkan dipindahkan ke gelas kimia untuk dihitung
rendemen dan indeks biasnya.
Langkah selanjutnya yaitu menghitung rendemen dari serbuk jahe. Ekstrak yang
didapatkan kemudian ditambahkan natrium sulfat anhidrous. Penambahan natrium
sulfat anhidrat ini berfungsi untuk menghilangkan kadar air dalam minyak atsiri jahe,
karena memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi (Anwar, dkk. 1994). Reaksi yang
terjadi yaitu:

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 15


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Na2SO4 anhidrat + 10 H2O Na2SO4 anhidrat.10 H2O


( T<32,4 )
Kemudian ekstrak dalam gelas kimia dipanaskan sehingga didapat ekstrak
minyak atsiri yang berupa padatan. Lalu hasil ekstrak tersebut dihitung rendemennya,
dengan cara menimbang gelas kimia sebelum ditambahkan ekstrak terlebih dahulu
dengan neraca ohauss, dan didapatkan massa gelas kimia sebesar 34,8 gram, dan massa
setelah ditambahkan ekstrak sebesar 34,4 gram, sehingga didapatkan rendemen sebesar
0,4 gram. Prosentase rendemen dihitung menggunakan rumus sebagai berikut sehingga
didapatkan rendemen sebesar 4%. Rendemen yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori,
yaitu sebesar 1,5% -3% (Anwar, dkk. 1994).
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
Rendemen minyak atsiri jahe = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Langkah selanjutnya yaitu mengukur indeks bias n-heksan dan minyak atsiri
jahe. Pengukuran dilakukan dengan alat pengukur indeks bias (refraktometer), yang
disesuaikan cahayanya. Sebelum menggunakan alat tersebut harus dipastikan bahwa
plat pada alat tersebut bersih yaitu dengan dicuci, dengan cara ditetesi dengan aquades.
Kemudian diteteskan sampel yang akan diuji peda plat kaca alat pengukur indeks bias
(refraktometer), setelah itu disesuaikan cahayanya hingga terang-gelap pada alat
tersebut. Sehingga pada pengukuran indeks bias n-heksana dan minyak atsiri berturut-
turut didapatkan indeks bias sebesar 1,3531352 dan 1,4536550. Hasil pengukuran
indeks bias n-heksan tidak sesuai dengan teori, yaitu sebesar 1,375. Sedangkan indeks
bias minyak jahe secara praktikum telah sesuai dengan indeks bias secara teori yaitu
sebesar 1,48-1,49.
Percobaan ketiga yaitu penentuan kadar air serbuk jahe. Pertama-tama
ditimbang 1 gram minyak jahe menggunakan neraca Ohauss. Sebelumnya ditimbang
terlebih dahulu kaca arloji yang digunakan untuk menimbang jahe basah, didapatkan
massa gelas beker sebesar 64,9 gram. Kemudian ditambahkan jahe basah sehingga
didapatkan massa total kaca arloji dan jahe basah sebesar 65,9 gram, yang berarti massa
serbuk jahe saja sebesar 1 gram. Serbuk jahe yang telah ditimbang tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam oven pada suhu 110°C selama 1 menit. Setelah dioven selama 1
menit serbuk jahe ditimbang kembali sampai massa yang didapatkan konstan,
percobaan pengovenan serbuk jahe diulang hingga 5 kali. Pengulangan dilakukan agar
diperoleh massa jahe konstan sehingga kadar air yang akan ditentukan valid.

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 16


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Padapercobaan ini didapatkan massa serbuk jahe konstan setelah dioven sebesar 0,5
gram. Kadar air ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
Kadar air pada jahe basah = (massa jahe awal – massa jahe konstan) × 100%
Kadar air yang diperoleh dari percobaan ini yaitu sebesar 50%. Kadar air yang
diperoleh secara praktikum telah sesuai dengan kadar air serbuk jahe secara teori yaitu
sebesar 88,17% (Fathona, Difa. 2011).

XI. DISKUSI :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, terdapat beberapa data yang tidak
sesuai dengan teori, yaitu rendemen dan indeks bias n-heksana. Rendemen yang
diperoleh sebesar sebesar 0,4 gram. Presentase rendemen dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
Rendemen minyak atsiri jahe = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

sehingga didapatkan rendemen sebesar 4%. Rendemen yang dihasilkan tidak sesuai
dengan teori, yaitu sebesar 1,5 –3% (Anwar, dkk. 1994). Hal ini dikarenakan terjadi
kesalahan selama percobaan. Faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian data dengan
teori yaitu masih banyak pelarut n-heksan di dalam minyak jahe, kesalahan saat
praktikan pada saat penimbangan/kalibrasi serbuk jahe dengan gelas kimia, kesalahan
saat pengovenan serbuk jahe sehingga tidak didapatkan massa yang benar-benar konstan,
kesalahan membaca skala pada neraca ohauss, serta kurang bersihnya alat yang
digunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi galat/ kesalahan pada saat praktikum
merupakan faktor yang paling mempengaruhi pada saat melakukan percobaan.
Pada pengukuran indeks bias n-heksan didapatkan indeks bias sebesar
1,3531352. Hasil pengukuran indeks bias n-heksan tidak sesuai dengan teori, yaitu
sebesar 1,375. Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam udara
dengan kecepatan cahaya dalam gas. Indeks bias juga merupakan perbandingan antara
kecepatan cahaya di dalam udara dengan kecepatan cahaya di dalam zat tersebut pada
suhu tertentu. Pada percobaan ini indeks bias minyak asiri berhubungan erat dengan
komponen-komponen yang tersusun dalam minyak asiri yang dihasilkan. Sama halnya
dengan berat jenis dimana komponen penyusun minyak asiri dapat memengaruhi nilai
indeks biasnya. Semakin banyak komponen berantai panjang seperti sesquiterpen atau
komponen bergugus oksigen ikut tersuling maka kerapatan medium minyak asiri akan
bertambah sehingga cahaya yang datang akan lebih besar. Ketidaksesuaian indeks bias

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 17


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

dari asam sulfat dengan jumlah konsentrasi yang telah diketahui, disebabkan oleh
kemungkinan faktor kesalahan melihat pengukuran pada refraktometer serta kesalahan
dari alat.
Menurut Guenther, nilai indeks bias juga dipengaruhi salah satunya dengan
adanya air dalam kendungan minyak tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks
bias yaitu :
- Suhu, semakin tinggi suhu maka semakin renggang molekul zat/sampel sehingga
zat/sampel semakin kecil.
- Tekanan, semakin besar tekanan maka keapatan molekul dalam zat/sampel semakin
rapat indeks bias zat/sampel semakin besar.
- Density (berat jenis), semakin besar density maka kerapatan molekul dalam
zat/sampel semakin rapat sehingga indeks bias zat/sampel semakin besar.
Pada percobaan perhitungan kadar air jahe basah didapatkan hasil 50%. Hasil
tersebut tidak sama dengan teori bahwa kadar air dalam jahe basah adalah 88,17%
(Fathona, Defi. 2011) dikarenakan lama waktu pengovenan pada praktikum yang
dilakukan hanya 1 menit, sedangkan lama waktu pengovenan yang efektif adalah 1 jam.
Sehingga didapatkan hasil yang mendekati dengan teori.

XII. KESIMPULAN :
1. Peralatan yang dapat digunakan dalam isolasi jahe adalah satu set alat ekstraksi
soxhlet yang terdiri dari pembakar (biasanya kompor listrik), labu dasar bulat yang
berisi pelarut, alat ekstraksi soxhlet sebagai tempat sampel, serta pendingin untuk
mendinginkan uap yang panas.
2. Bahan-bahan yang ibutuhkan untuk isolasi minyak jahe adalah serbuk jahe (dipilih
serbuk karena luas permukaan lebih besar) dan sudah kering (untuk mengurangi
kadar air dalam jahe sehigga hasil yang didapat maksimal), Na2SO4 anhidrat untuk
menyerap sisa air yang ada dalam minyak jahe, serta n-heksan sebagai pelarut
dengan titik didih yang rendah yaitu ± 69° C.
3. Untuk mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dapat digunakan metode
ekstraksi pelarut yang prinsip dasarnya adalah untuk memisahkan komponen
minyak jahe dari campurannya dengan pelarut yang mudah menguap. Ekstraksi
soxhlet digunakan karena sampel berupa padatan. Dan ekstraksi soxhet ini lebih
mudah serta lebih efisen.

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 18


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

4. Data yang diperoleh dari percobaan ini kurang sesuai dengan teori, namun
rendemen dan indeks bias n-heksan tidak sesuai dengan teori yang telah dibahas
pada bab diskusi.

XIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN :


1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksi soxhlet yang digunakan dalam
percobaan ini!
Jawab:
Prinsip kerja ekstraksi soxhlet yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah
zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah
menguap dengan prinsip perbedaan titik didih pelarut dan zat terlarut, pelarut
haruslah memiliki titik didih dibawah zat terlarut. Selain itu, pelarut yang
digunakan merupakan pelarut yang dapat melarutkan senyawa organik yang
terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.

Gambar 3.Rangkaian Alat Ekstraksi Soxhlet


2. Bilamana pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator? Berikan alasan!
Jawab:
Pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator dilakukan apabila:
a) Terdapat perbedaan titik didih yang sangat besar antara pelarut dan zat
terlarutnya, karena prinsip kerja alat evaporator adalah menguapkan pelarutnya.
b) Kadar zat dalam larutan rendah (kekentalan larutan rendah), karena jika
kekentalan larutan tinggi, kadar lokal padatan disuatu titik dalam evaporator

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 19


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

bisa terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan padatan (jika


padatan sensitif terhadap panas), atau pemadatan lokal.
3. Berdasarkan hasil rendemen minyak atsiri yang diperoleh, apakah cara pengeringan
dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil? Jelaskan!
Jawab:
Ya, cara pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil
rendemen minyak atsiri
a. Pengeringan : Apabila dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi akan
merusak minyak jahe, karena sifat minyak yang dapat menguap.
b. Penghalusan : Serbuk jahe yang halus memiliki luas permukaan yang besar,
sehingga pelarut lebih cepat untuk melarutkan komponen minyak jahe.
4. Apa fungsi Na2SO4 dalam percobaan ini !
Jawab:
Fungsi Na2SO4 adalah sebagai anhidrat yaitu zat pengering yang digunakan untuk
menyerap molekul-molekul air yang dimungkinkan tertinggal dan masih bercampur
dalam minyak jahe, karena Na2SO4 bersifat mengikat air di dalam minyak jahe.
5. Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe dan
tuliskan rumus strukturnya!
Zingeron, gingerol, shogaol, 𝛼 -felandren, 𝛽 -felandren, borneol, linalol, limonen,
kamfena.

Shogaol

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 20


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 21


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

XV. DAFTAR PUSTAKA :


Anwar, Chairil, dkk. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jakarta :
Departemen Pendidikan, dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Akademik.

Guenther, E.1987. Minyak Atsiri.Terjemahan S. Ketaren. Jilid I. Jakarta UI Press.


Kurniasari,L.,dkk.2008. Kajian ekstraksi minyak jehe kadar zingibera tinggi dengan
MAE. Jurnal Momentum Vol.4 (No. 2:47-5)).
Mahmudi M. 1997. Penurunan Kadar Limbah Sintesis Asam Phospat Menggunakan
Cara Ekstraksi Cair-Cair dengan Solven Campuran Isopropanol dan n
Heksane. Semarang: Universitas Diponegoro.
Tim Dosen Kimia Organik. 2017. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Surabaya :
Kimia FMIPA UNESA.

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 22


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

LAMPIRAN 1
 Perhitungan

 Indeks bias minyak jahe (refraktometer) = 1,4536550


 Massa rendemen minyak jahe:
Diketahu : msampel = 10 gram
mminyak jahe = 0,4 gram
Ditanya : Massa rendemen = ... ?
massa minyak jahe
Jawab : Massa rendemen = x 100%
massa sampel
0,4 gram
= x 100%
10 gram

= 4%

 Kadar air pada jahe segar:


Diketahui : mawal jahe basah = 1 gram
t saat pengovenan = 1 menit
m1 = 0,5 gram
m2 = 0,5 gram
m3 = 0,5 gram
m4 = 0,5 gram
m5 = 0,5 gram
Ditanya : Kadar air pada jahe basah = ...?
Jawab :
Kadar air pada jahe segar = (massa jahe awal – massa jahe konstan) x 100%
= (1 – 0,5) gram x 100%
= 50%

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 23


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

LAMPIRAN 2
 Dokumentasi Praktikum

No. Foto Langkah-Langkah

Memasukkan 10 gram serbuk jahe ke dalam


1. soxhlet dengan dibungkus menggunakan
kertas saring terlebih dahulu

Menambahkan 100 mL petroleum eter (n-


2.
heksana) ke dalam labu ekstraktor

Merangkai alat ekstraksi soxhlet dan


3.
memanaskan menggunakan heating mantel

Menguapkan hasil ekstraksi dengan


4.
evaporator

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 24


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Menambahkan hasil filtrat ke dalam gelas


5.
kimia yang berisi Na2SO4

Menimbang massa botol vial dan didapatkan


6.
massa 64,1 gram

Mendekantase dan diambil filtrat pada gelas


7.
kimia sebelumnya

Menimbang menggunakan neraca Ohauss


8. dan didapatkan massa minyak jahe yaitu 0,4
gram

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 25


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II] March 2, 2018

Menimbang gelas kimia kosong


9.
menggunakan neraca Ohauss

10. Mengiris jahe basah sebanyak 1 gram

Mengoven dan menimbang jahe berulang


11.
hingga massanya konstan

Kelompok 5 | Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 26

Anda mungkin juga menyukai