2. Bentuk Integral
Orde 1 : = ( ) = ( )
=
()
() =
ln( ) = +
Jika t = 0, x = 0 maka :
=
Orde 2 : = ()
1 1
Orde 3 : = 22
2()2
b. Integral Grafik
Orde suatu reaksi dapat ditentukan dengan cara membuat grafik dari data
Eksperimen.
Ketengikan Minyak
Ketengikan oksidatif merupakan ketengikan yang disebabkan oleh
oksidasi oksigen diudara secara spontan jika bahan yang mengandung
minyak dan lemak dibiarkan kontak dengan udara. Minyak dan lemak
mudah mengalami oksidasi spontan adalah minyak yang mengandung asam
lemak tak jenuh.
Ketengikan merupakan proses autooksidasi dan kerusakan yang
terjadi pada bau, rasa lemak dan makanan berlemak. Hal tersebut
dikarenakan terdapat satu atau lebih ikatan rangkap yang mudah terserang
oksigen sehingga menimbulkan ketengikan. Bau tengik yang dihasilkan
Bilangan Peroksida
Didefinisikan sebagai jumlah meq peroksida dalam setiap 1000 g(1
kg) minyak atau lemak. Bilangan peroksida ini menunjukkan tingkat
kerusakan minyak atau lemak. Pada percobaan ini, peningkatan bilangan
peroksida digunakan sebagai indikator dan peringatan bahwa minyak
sebentar lagi akan berbau tengik.
Titrasi Iodometri
Iodimetri yaitu titrasi yang melibatkan iodiin, mengacu pada titrasi
dengan suatu larutan iod standar, sedangkan metode titrasi tak langsung
dinamakan iodometri adalah berkenaan dengan titrasi dari iod yang
dibebaskan dalam reaksi kimia
I2 + 2e- 2I-
Iod merupakan zat pengoksidasi yang jauh lebih lemah daripada
kalium permanganat, kalium dikromat, dan serium (IV) sulfat. Dalam
kebanyakan titrasi langsung dengan iod, digunakan suatu larutan iod dalam
kalium iodida. Untuk tepatnya, semua persamaan yang melibatkan reaksi
reaksi iod seharusnya ditulis dengan I3- dan bukan dengan I2, misalnya :
I3- + 2S2O32- 3I- + S4O62-
Akan lebih akurat daripada
I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62-
25 mL sampel
1 gram sampel
3. Titrasi blanko
Larutan blanko
Volume titrasi
H H H H
R1 C C C C R2
O O H
H H H H
Peroksida aktif
R1 C C C C R2 +
H H
H H H H H H H H
R1 C C C C R2 + R1 C C C C R2
O OH H H
CH2OH
O O
CH2OH OH
+ nI2
O O
OH
OH
OH
n
CH2I I
O O
OH
CH2I +2H2O
O O
OH
OH
I OH
n
Hasil Pengamatan
No Alur percobaan Dugaan / Reaski Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Tahap Perlakuan Sampel - minyak - minyak Reaksi terlampir Berdasarkan
sawut sawit setelah percobaan yang telah
25 mL sampel berwarna pemanasan : dilakukan dapat
kekuningan - 15 menit : disimpulkan bahwa
- Dididihkan dengan lama pemanasan 15, 30, berwarna semakin lama
45, 60, dan 90 menit dan waktu tidak kekuningan pemanasan maka
terhingga ( 2 jam) - 30 menit : semakin banyak
berwarna volume larutan
- Dibiarkan di tempat terbuka
kekuningan Na2S2O3 yang
- 455 menit : dibutuhkan
Sampel berwarna
kekuningan
- 60 menit :
berwarna
kekuningan
- 120 menit :
berwarna
kekuningan
2. Tahap penentuan bilangan peroksida - asam asetat - sampel + Asam asetat glasial Semakin lama waktu
glasial : asam asetat berfungsi untuk pemanasan maka
1 gram sampel larutan tidak glasial + KI pemberi suana asam semakin besar pula
berwarna jenuh : agar alkali iodida dapat bilangan
- + 3,5 mL asam asetat glasial - Kloroform : larutan bereaksi peroksidanya
- + 2,4 mL kloroform larutan tidak berwarna
- + 2 tetes KI jenuh berwarna kekuningan Kloroform : sebagai Berdasarkan
- Didiamkan 1 menit dengan diguncang sewaktu- - KI jenuh : - + aquades : pelarut minyak perhitungan dengan
larutan larytan menggunakan metode
waktu
berwarna berwarna KI jenuh : untuk integral cara grafik
- + 6 mL aquades kekuningan kekuningan membebaskan iodin maupun non grafik
- + 2 tetes amilum 1% - amilum 1% : - + amilum : yang ditandai dengan diperoleh orde reaksi
- Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M larutan tidak larutan terbentuknya warna untuk ketengikan
berwarna berwarna kuning pada sampel minyak adalah satu
Volume Na2S2O3 - aquades : kebiruan
larutan tidak - dititrasi Aquades : agar larutan
berwarna dengan bisa bercampur merata
Na2S2O3 :
larutan tidak Amilum : sebagai
berwarna indikator adanya I2
- Volume sehingga akan
Na2S2O3 : membentuk senyawa
- 15 menit : kompleks iod-amilum
0,2 mL
- 30 menit :
0,3 mL
- 45 menit :
0,45 mL
- 60 menit :
0,52 mL
- 120 menit :
0,67 mL
3. Titrasi Blanko - Asam asetat - Asam asetat
glasial : glasial +
Larutan blanko larutan tidak Kloroform :
berwarna larutan tidak
-+3,6 mL asam asetat glasial - Kloroform : berwarna
larutan tidak - + KI jenuh :
-+ 2,4 mL kloroform
berwarna Larutan
- Dimasukkan erlenmeyer - KI jenuh : berwarna
larutan tidak kekuningan
- + 2 tetes larutan KI jenuh berwarna - + aquades :
- Didiamkan selama 1 menit dengan sewaktu-waktu - Amilum : berwarna
digoyang-goyang larutan tidak kekuningan
berwarna - + amilum :
- + 6 mL aquades
- Aquades : terbentuk 2
- + 2 tetes amilum 1% larutan tidak lapisan
- Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M berwarna seperti
minyak
Volume titrasi - ditritasi
dengan
Na2S2O3 :
larutan tidak
berwarna
- Volume
Na2S2O3 :
0,05 mL
dengan lama 15, 30, 45, 60, dan 120 menit di atas penagas. Dalam hal ini
pemanasan dilakukan di tempat yang terbuka. Hal ini adalah untuk
mengetahui seberapa berpengaruhnya udara dalam proses ketengikan.
Setelah dipanaskan minyak tetap tidak berwarna akan tetapi timbul bau
tengik. Atau dikatakan jika semakin lama proses pemanasan maka akan
semakin tengik bau dari minyak kelapa. Selain itu bau tengik ini juga dapat
menunjukkan jika minyak akan mengalami kerusakan jika digunakan
(dipanaskan) secara terus-menerus
Bau tengik minyak ini sebenarnya diakibatkan oleh proses oksidasi.
Oksidasi ini dapat terjadi ketika terdapat kontak antara oksigen dan minyak.
Oksidasi biasanya dimulai dengan terbentuknya peroksida dan
hidroperoksida. Sehingga semakin lama kontak antara minyak dan oksigen
maka peluang timbulnya bau tengik akan semakin tajam.
namun titik ekivalen tidak dapat diukur dalam percobaan ini sehingga yang
dapat diukur hanyalah titik akhir titrasi yaitu dimana terjadi perubahan
warna larutan menjadi tidak berwarna.
Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:
Bilangan
Waktu
Volume peroksida
pemanasan
Na2S2O3 (mL) (mgO/100 g
(s)
minyak)
900 0,05
14,06799531
1800 0,10
23,44665885
2700 0,15
37,51465416
3600 0,18
44,07971864
7200 0,26
58,14771395
Bilangan Peroksida
50
40
Bilangan Peroksida
30
20 Linear (Bilangan
Peroksida)
10
0
0 2000 4000 6000 8000
Waktu (sekon)
Waktu Volume
a x a-x k orde 1 k orde 2 k orde 3
(detik) Na2S2O3
900 0,2 mL 6,653 0,02 6,633 3,3 x 10-6 5,0 x 10-7 7,5 x 10-8
1800 0,3 mL 6,653 0,03 6,623 2,5 x 10-6 3,7 x 10-7 5,6 x 10-8
2700 0,45 mL 6,653 0,045 6,608 2,5 x 10-6 3,7 x 10-7 5,5 x 10-8
3600 0,52 mL 6,653 0,052 6,601 2,1 x 10-6 3,2 x 10-7 4,7 x 10-8
7200 0,67 mL 6,653 0,067 6,586 1,4 x 10-6 2,08 x 10-7 3,1 x 10-8
Berdasarkan perhitungan harga k menggunakan rumus pada orde, 1,2 dan 3
diperoleh harga k yang mirip atau mendekati sama adalah pada orde 1, maka
orde reaksi pada proses ketengikan minyak kelapa sawit adalah 1.
Grafik ln (a x) vs waktu
1.893
1.892
1.891
1.89
1.889
ln (a - x)
1.888
ln (a x)
1.887
1.886 Linear (ln (a x))
1.885
y = -1E-06x + 1.8921
1.884 R = 0.8969
1.883
0 2000 4000 6000 8000
waktu (sekon)
Orde 2
waktu 1 / (a
x)
900 0,1507
1800 0,1509
2700 0,1513
3600 0,1514
7200 0,1518
Grafik 1 / (a x) vs waktu
0.152
y = 2E-07x + 0.1507
0.1518
R = 0.9026
0.1516
1/(a - x)
0.1514
0.1512 1 / (a x)
0.1508
0.1506
0 2000 4000 6000 8000
waktu (sekon)
Orde 3
waktu 1 / (a x)2
900 0,022729
1800 0,0227977
2700 0,0229013
3600 0,0229499
7200 0,0230545
0.02295
0.0229 1 / (a x)2
0.02285 Linear (1 / (a x)2)
0.0228
0.02275
0.0227
0 2000 4000 6000 8000
waktu (sekon)
X. KESIMPULAN
1. Bilangan Peroksida pada minyak kelapa sawit adalah :
Bilangan
Waktu
Peroksida
900 14,06799531
1800 23,44665885
2700 37,51465416
3600 44,07971864
7200 58,14771395
LAMPIRAN FOTO
No Gambar Keterangan
1. Alat dab bahan yang digunakan
:
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Pipet tetes
4. Erlenmeyer
5. Buret
6. statif dan klem
7. kasa dan kaki tiga
8. spirtus
9.
2. Tahap perlakuan sampel A. mengambil minyak kelapa
yang sudah tengik sebanyak
20 mL
B. Dimasukkan kedalam gelas
kimia
C. Dipanaskan
A B C
dimasukkan kedalam
erlenmeyer
E. Mengambil 2 mL sampel
minyak kelapa yang sudah
dipanaskan selama 120 menit
dimasukkan kedalam
erlenmeyer
G H I F. Ditambahkan campuran
larutan asam asetat glasial
dan kloroform sebanyak 6mL
dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer
G. Ditambahkan 2 tetes larutan
KI jenuh
H. Diaduk hingga homogen
hingga menghasilkan warna
J K L kekuningan dan didiamkan
selama 1 menit
I. ditambahkan aquades
sebanyak 6 mL
J. dikocok dan terbentuk 2
lapisan
K. ditambahkan amilum 1 %
sebanyak 2 tetes
L. terbentuk larutan berwarna
coklat kebiruan
M. dititrasi dengan
menggunakan larutan
natium tiosilfat
N. hasil titrasi larutan tidak
berwarna dan terbentuk 2
lapisan dan membutuhkan
volume Na2S2O3 sebanyak
0,2 mL
O. BELUM HASILNYA
4. Titrasi Blanko A. Mengambil larutan asam
asetat glasial dan kloroform
sebanyak 6 mL
B. dimasukkan kedalam
erlenmeyer bersih
C. ditambahkan KI jenuh
sebanyak 2 tetes
D. dikocok hingga homogen
larutan jernih dan didiamkan
A B C selama 1 menit
E. ditambahkan 6 mL aquades
F. ditambahkan amilum 1 %
sebanyak 2 tetes
G. dititrasi dengan
menggunakan natrium
tiosulat
H. Volume Na2S2O3 yang
dibutuhkan sebanyak 0,05
mL
I. BELUM HASILNYA
D E F
G H
Reaksi-reaksi
1. Pemanasan minyak
H H H H H H H H
energi
R1 C C C C R2 R1 C C C C R2 + H
(panas + sinar)
H H Radikal bebas H
Asam lemak tidak jenuh
Hidrogen yang
labil + O2
H H H H
R1 C C C C R2
O O H
H H H H
Peroksida aktif
R1 C C C C R2 +
H H
H H H H H H H H
R1 C C C C R2 + R1 C C C C R2
O OH H H
CH2OH
O O
CH2OH OH
+ nI2
O O
OH
OH
OH
n
CH2I I
O O
OH
CH2I +2H2O
O O
OH
OH
I OH
n
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Diketahui :
Massa minyak = 2 mL
M Na2S2O3 = 0,1 M
VNa2S2O3 untuk menitrasi Blanko = 0,05 mL
VNa2S2O3 untuk menitrasi minyak setelah dipanaskan selama :
15 menit = 0,2 mL
30 menit = 0,3 mL
45 menit = 0,45 mL
60 menit = 0,52 mL
120 menit = 0,67 mL
Ditanya : Orde reaksi dari masing masing pemanasan ?
Jawab :
Mol minyak ( C12H32O2 ) =
0,853 2
= 256,42
= 0,006653 mol
= 6,653 mmol a
Pemanasan 15 menit
mmol I2 = mmol S2O3 maka, (a x) = (6,653 0,02) mmol
mmol I2 = V1 x M1 = 6,633 mmol
mmol I2 = 0,2 mL x 0,1 M
mmol I2 = 0,02 mmol x
Pemanasan 30 menit
mmol I2 = mmol S2O3 maka, (a x) = (6,653 0,03) mmol
mmol I2 = V1 x M1 = 6,623 mmol
mmol I2 = 0,3 mL x 0,1 M
mmol I2 = 0,03 mmol x
Pemanasan 45 menit
mmol I2 = mmol S2O3 maka, (a x) = (6,653 0,045) mmol
mmol I2 = V1 x M1 = 6,608 mmol
mmol I2 = 0,45 mL x 0,1 M
mmol I2 = 0,045 mmol x
Pemanasan 60 menit
mmol I2 = mmol S2O3 maka, (a x) = (6,653 0,052) mmol
mmol I2 = V1 x M1 = 6,601 mmol
mmol I2 = 0,52 mL x 0,1 M
mmol I2 = 0,052 mmol x
1
= ln
1 6,653
= ln
7200 6,586
1
= ln 1,0102
7200
1
= 1,01 102
7200
= 1,4 106
b. Orde 2
t = 15 menit = 900 detik
1 1 1
= ( )
1 1 1
= ( )
900 6,633 6,653
1 6,653 6,633
= ( )
900 44,129349
1 0,02
= ( )
900 44,129349
1
= (4,5 104 )
900
= 5 107
= 3,7 107
= 3,7 107
= 3,2 107
1 1 1
= ( )
7200 6,586 6,653
1 6,653 6,586
= ( )
7200 43,816658
1 0,067
= ( )
7200 43,816658
1
= (1,5 103 )
7200
= 2,08 107
c. Orde 3
t = 15 menit = 900 detik
1 1 1
= ( 2
2)
2( ) 2
1 1 1
= ( 2
)
900 2(6,633) 2(6,653)2
1 1 1
= ( )
900 2(43,996689) 2(44,262409)
1 1 1
= ( )
900 87,993378 88,524818
1 88,524818 87,993378
= ( )
900 7789,597773
1 0,53144
= ( )
900 7789,597773
1
= (6,8 105 )
900
= 7,5 108
Waktu Volume
A x a-x k orde 1 k orde 2 k orde 3
(detik) Na2S2O3
900 0,2 mL 6,653 0,02 6,633 3,3 x 10-6 5,0 x 10-7 7,5 x 10-8
1800 0,3 mL 6,653 0,03 6,623 2,5 x 10-6 3,7 x 10-7 5,6 x 10-8
2700 0,45 mL 6,653 0,045 6,608 2,5 x 10-6 3,7 x 10-7 5,5 x 10-8
3600 0,52 mL 6,653 0,052 6,601 2,1 x 10-6 3,2 x 10-7 4,7 x 10-8
7200 0,67 mL 6,653 0,067 6,586 1,4 x 10-6 2,08 x 10-7 3,1 x 10-8
B. Metode Grafik
Orde 1
waktu ln (a x)
900 1,8920
1800 1,8905
2700 1,8882
3600 1,8872
7200 1,8849
Grafik ln (a x) vs waktu
1.893
1.892
1.891
1.89
1.889
ln (a - x) 1.888
ln (a x)
1.887
1.886 Linear (ln (a x))
1.885
y = -1E-06x + 1.8921
1.884 R = 0.8969
1.883
0 2000 4000 6000 8000
waktu (sekon)
Orde 2
waktu 1 / (a x)
900 0,1507
1800 0,1509
2700 0,1513
3600 0,1514
7200 0,1518
Grafik 1 / (a x) vs waktu
0.152
y = 2E-07x + 0.1507
0.1518
R = 0.9026
0.1516
1/(a - x)
0.1514
0.1512 1 / (a x)
0.1508
0.1506
0 2000 4000 6000 8000
waktu (sekon)
Orde 3
waktu 1 / (a x)2
900 0,022729
1800 0,0227977
2700 0,0229013
3600 0,0229499
7200 0,0230545
Titrasi 15 menit
Titrasi 30 menit
(0,30 mL 0,05 mL) 0,2 mEk/mL mg
Bilangan peroksida = 8 mEk 100 gram
1,706 gram
= 23,44665885 mg oksigen/100gram minyak
Titrasi 45 menit
(0,45 mL 0,05 mL) 0,2 mEk/mL mg
Bilangan peroksida = 8 mEk 100 gram
1,706 gram
Titrasi 60 menit
(0,52 mL 0,05 mL) 0,2 mEk/mL mg
Bilangan peroksida = 8 mEk 100 gram
1,706 gram
Bilangan
Waktu
Peroksida
900 14,06799531
1800 23,44665885
2700 37,51465416
3600 44,07971864
7200 58,14771395
40
Bilangan Peroksida
30
20 Linear (Bilangan
Peroksida)
10
0
0 2000 4000 6000 8000
Waktu (sekon)