KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013 Revisi
B. Model Pembelajaran Direct Interaction
a. Pengertian model pembelajaran direct interaction
Menurut Suprijono (2009) pembelajaran langsung atau direct interaction
dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar
dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan
mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Menurut Suyono (2015)
pembelajaran langsung atau pengajaran langsung didefinisikan sebagai model
pembelajaran yang berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru, dan dengan
landasan itu guru mentransformasikan pengetahuan atau keterampilan secara langsung
kepada siswa.
Menurut Nur (2011) model pengajaran langsung didasari oleh teori
behaviorisme dan teori perilaku. Model pengajaran langsung telah dirancang secara
khusus untuk membelajarkan siswa tentang prosedural yang dibutuhkan untuk
melaksanakan keterampilan kompleks dan sederhana serta pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi langkah. Pengetahuan
deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural
adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Menurut Arrends (2007) model pengajaran langsung memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur
penilaian.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan
pembelajaran tertentu dapat berlangsung dan berhasil.
b. Sintaks model pembelajaran langsung atau direct interaction
Fase Peran guru
Fase 1: Guru menyampaikan tujuan,
menyampaikan tujuan informasi latar belakang
pembelajaran dan pelajaran, mempersiapkan siswa
mempersiapkan siswa. untuk belajar.
Fase 2: Guru mendemonstrasikan
mendemonstrasikan ilmu keterampilan dengan benar untuk
pengetahuan dan memberikan informasi dengan
keterampilan. tahap demi tahap.
Fase 3: Guru merancang dan
Memberikan latihan memberikan bimbingan
terbimbing. pelatihan awal.
Fase 4: Mengecek apakah siswa sudah
Mengecek pemahaman berhasil melakukan tugas dengan
siswa dalam memberikan baik dan memberi umpan balik.
umpan balik.
Fase 5: Guru mempersiapkan
Memberi kesempatan kesempatan melakukan pelatihan
untuk pelatihan lanjutan lanjutan, khususnya penerapan
dan penerapan. pada situasi kompleks dan
kehidupan sehari-hari.
(Nur, 2011)