Di susun oleh :
LABORATORIUM FITOKIMIA
2018
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami penggunan alat destilasi untuk
mengisolasi minyak atsiri pada sereh dengan menggunakan metode
destilasi air.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan organoleptis terhadap
minyak atsiri yang diperoleh dari sereh.
3. Mahsiswa dapat menghitung jumlah rendemen hasil isolasi minyak
atsiri pada sereh.
4. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi minyak atsiri dari sereh
dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT).
II. PRINSIB
1. Destilasi air
Prinsip destilasi adalah pemisahan zat cair dari campurannya
berdasarkan perbedaan titik didih dari zat- zat cair dalam campuran
zat cair tersebut sehingga senyawa yang memiliki titik didih rendah
akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
2. Kromatografi lapis tipis ( KLT)
Prinsip dari kromatografi lapis tipis adalah memisahkan sampel
berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut
yang digunakan dimana melibatkan zat cair sebagai fase gerak dan
zat padat sebagai fase diamnya. Suatu proses pemisahan analit
pada fase diam melalui fase gerak berdasarkan gaya kapilaritas.
III. TINJAUAN PUSTAKA
ALAT BAHAN
1. Lampu spiritus 12. Kaki tiga 1. Sereh
2. Kertas pH 13. Beaker 2. Aquadest
3. Termometer glass 3. Vanillin –
4. Pisau 14. Gelas ukur Asam sulfat
5. Telenan 15. Bejana 4. Toluene
6. Silica gel GF 254 KLT 5. Etil asetat
7. Labu alas bulat 16. Alat 6. Kapas
leher dua destilasi 7. Baku eugenol
8. Lampu UV -Pendingin
254nm bola
9. Kaca abses -Pipa stahl
10. Oven -Klem
11. Kertas saring -Statif
-Batu didih
-Pipa
kapiler
V. CARA KERJA
Destilasi dihentikan.
Hasil destilasi dipindahkan kedalam corong pisah.
𝑃
R= x 100 %
𝐵
Ditotolkan sampel minyak atsiri sereh dan baku sitral pada lempeng KLT
1. Alat Destilasi
Corang kaca yang disumbat
dengan kapas yang dibasahi
Pendingin bola
Pipa stahl
Thermometer
2. Bejana KLT
1 Bentuk Cair
2 Bau Khas aromatik
3 Rasa Pedas
4 Warna Jernih kekuningan
2. Rendemen
Berat sampel = 250 gram
Berat vial kosong = 11,34 gram
Berat vial+ minyak atsiri = 11,74 gram-
Berat minyak atsiri = 0,40 gram
𝑃
R= 𝐵
x 100 %
0,40 𝑔𝑟𝑎𝑚
R= x 100 %
250 𝑔𝑟𝑎𝑚
R = 0,16 % b/b
3. Identifikasi KLT
Fase diam : Silica gel GF 254
Fase gerak : Toluene : Etil asetat ( 93: 7 )
Sampel : Minyak Atsiri Sereh
Baku pembanding : Sitral
Penampang bercak : vanillin- asam sulfat
Volume Eluen yang dibuat : 10 ml
Bahan yang dibutuhkan
93
Toluene = 100 x 10 ml = 9,3 ml
7
Etil asetat = 100 x 10 ml = 0,7 ml
1. Sampel
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒
Rf = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒
hRf = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 x 100
Noda 1 Noda 2
2 5,5
Rf = Rf =
8 8
Rf = 0,25 Rf = 0,69
hRf = 0,25 x 100 hRf = 0,69 x 100
= 25 = 69
2. Baku
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒
Rf = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒
hRf = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 x 100
Noda 1 Noda 2
1,7 5,8
Rf = Rf =
8 8
Rf = 0,21 Rf = 0,76
hRf = 0,21 x 100 hRf = 0,76 x 100
= 21 = 76
VIII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mahasiswa melakukan isolasi minyak atsiri sereh
(Cymbopogon nardus(L.) Rendle.)) dengan metode destilasi air.
Destilasi air merupakan teknik isolasi senyawa dengan merendam
bahan dalam air kemudian mendidihkannya, penguapan dari suatu
senyawa tersebut akan melalui proses pengembunan hingga menjadi
tetesan. Prinsip dari destilasi air sendiri adalah pemisahan 2 zat dari
campuran yang mempunyai perbedaan titik didih. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu dibandingkan
dengan titik didih lebih tinggi. titik didih dari sereh lebih rendah
daripada pelarut yang digunakan yaitu aquadest. Titik didih sereh
sekitar 700C-90oC , sedangkan titik didih pada air 100oC. Destilasi air
baik digunakan untuk bahan tanaman yang tahan kontak langsung
dengan air mendidih dan tidak rusak saat dididihkan. Selain itu, proses
pengerjaannya lebih mudah, pemasangan alat lebih mudah, dan alat
yang digunakan lebih sederhana.
Tahapan pertama yang dilakukan sebelum melakukan isolasi adalah
mencuci sereh terlebih dahulu dengan air mengalir. Pencucian ini
bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan benda asing yang
menempel pada sereh. Digunakan simplisia sereh yang sudah layu atau
dikeringkan yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air agar
tidak terlalu banyak, kalau kandungan air terlalu banyak maka
pemanasan akan terlalu lama sehingga akan merusak minyak atsiri.
Kemudian sereh dipotong tipis-tipis yang bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel dan memperbesar luas permukaan sereh
agar kontak dengan cairan penyari lebih besar sehingga minyak atsiri
yang dihasilkan lebih banyak. Sereh yang telah dpotong-potong harus
segera dimasukkan kedalam labu alas bulat dan segera didestilasi,
karena minyak atsiri sereh mudah menguap. Sehingga bila tidak
langsung diproses, minyak atsiri akan menguap sebagian dan hasil
minyak atsiri yang diperoleh akan berkurang.
Penggunaan labu alas bulat leher dua pada rangkaian alat destilasi
dipilih untuk memudahkan memasukkan simplisia sereh ke dalam labu
alas bulat meskipun alat destilasi telah dirangkai terlebih dahulu.
Apabila memilih labu alas bulat leher satu, maka bahan yang akan
diisolasi harus dimasukkan terlebih dahulu sebelum alat dirangkai. Hal
ini dapat menyebabkan kandungan minyak atsiri pada simplisia sereh
akan berkurang, apabila waktu yang dibutuhkan untuk merangkai alat
terlalu lama.
Termometer digunakan untuk mengontrol suhu selama proses
destilasi berlangsung. Suhu ideal untuk destilasi minyak atsiri adalah
700C-900C.. Karena jika suhu lebih dari 1000C, maka air akan ikut
menguap dan minyak atsiri akan rusak pada suhu yang tinggi. Di atas
pendingin bola diletakkan corong kaca yang ditutup dengan kapas
yang telah dibasahi. Penggunaan kapas basah pada corong kaca
digunakan untuk menahan uap, sehingga uap yang terbentuk akan
ditahan lalu jatuh pada pipa stahl. Pipa stahl pada rangkaian alat
destilasi berfungsi sebagai alat yang dapat memisahkan antara air dan
minyak atsiri karena volume air yang diembunkan biasanya selalu
lebih banyak daripada minyak atsiri yang dihasilkan, sehingga pada
proses pemisahan kedua cairan tersebut membentuk dua lapisan
terpisah. Minyak atsiri berada pada lapisan atas karena mempunya BJ
lebih rendah, sedangkan air berada pada lapisan bawah karena BJ lebih
tinggi. Pada pemanasan ini terjadi proses hidrodifusi yaitu air yang
mendidih akan membuka dinding selnya dan air akan masuk sehingga
minyak atsiri akan keluar. Proses ini berjalan terus menerus sampai
minyak atsiri semuanya keluar.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum isolasi minyak atsiri dari sereh dapat
disimpulkan bahwa :
1. Tujuan penggunaan alat destilasi stahl untuk mengisolasi minyak
atsiri pada sereh ( Cymbopogon nardus(L.) Rendle.) adalah untuk
mencegah kerusakan minyak atsiri akibat pemanasan yang teralu
tinggi.
2. Hasil pengamatan organoleptis terhadap minyak atsiri yang
diperoleh dari sereh ( Cymbopogon nardus(L.) Rendle.) berbentuk
cair, bau khas aromatic, warna jernih kekuningan dan rasa pedas.
3. Rendemen hasil isolasi minyak atsiri sereh ( Cymbopogon
nardus(L.) Rendle.) adalah 0,16 % b/b.
4. Identifikasi mnyak atsiri sereh ( Cymbopogon nardus(L.) Rendle.)
dengan metode KLT menunjukkan warna noda sampel di bawah
sinar UV 254nm adalah ungu dengan harga Rf 0,25 dan 0,69
X. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1). Jilid 2.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Daintith, J. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga. Jakarta
Day, R.A. dan Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif.
Erlangga. Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi
Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Guenther, T. 1990. Minyak Atsiri. Penerjemah: Ketaren. Erlangga.
Jakarta
Heyne, K. 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II, Terj,
Badan Libang Kehutanan. Cetakan I, Koperasi karyawan
Departemen Kehutanan, Jakarta Pusat.
Iskandar, M.J. 2007. Pengantar Kromatografi Edisi Kedua. Penerbit
ITB. Bandung
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.
Universitas Indonesia Press. Jakarta
Lenny, S. 2006. Analisi Kromatografi dan Mikroskop. ITB. Bandung
Raditya, 2008, Destilasi Reaktif Metanol - Asam Asetat - Metil Asetat-
Air, Jurnal Teknik Kimia Indonesia. Vol.7 No.2
Satuhu , Y dan Sri ,Y ,2012. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Penebar
Swadaya , Jakarta.
Sutijan, Budiman, A, dan Yohanes, 2009, Pengaruh Perlakuan Daun
dan Suhu Terhadap Waktu Distilasi pada Isolasi Minyak
Cengkeh dengan Menggunakan Super Steam Distillation”,
Jurnal Teknik Kimia Indonesia. Vol. 8 No. 2.
Yazid, 2005, Kimia Fisika untuk paramedis, Andi Offset, Yogyakarta
XI. LAMPIRAN
1.Gambar rangkaian alat destilasi stahl
2.Gambar hasil isolasi minyak sereh
Praktikan 3
(Sumiyati)
Praktikan 4
(Wiwik Dwidayanti)