Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

CLINICAL EXPOSURE III


DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN

Disusun oleh :
Nurasyita Nadhirrah/01071190121
Rochelle Hillary/ 01071190046
Zuki Maimuna Astari Tuankotta/01071190221

Dokter Pembimbing :

dr. Adi Margaretha

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB 1 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan Pembahasan 3
BAB II
2.1 Pengertian Polusi Udara 4
2.2 Karakteristik Zat-zat Polutan 4
2.3 Dampak Polutan Pada Kesehatan 6
BAB III
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 10

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Dampak Polusi Udara
Terhadap Kesehatan” tepat pada waktunya
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bidang studi Clinical Expossure
dan untuk menambah wawasan penulis dan juga pembaca, sehingga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Adi Margaretha karena telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat menambah pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang kami pelajari.
Kami menyadari di dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan pembuatan
makalah selanjutnya.

Jakarta, 26 Februari 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polusi udara adalah salah satu pencemaran lingkungan yang memiliki berbagai macam
dampak terhadap kesehatan tubuh. Polusi udara sendiri memiliki ragam sumber yang dapat
menghasilkan zat polutan. Sumber yang menghasilkan polusi udara terdiri dari asap rokok,
sumber emisi kendaraan bermotor, asap pabrik yang berasal dari kegiatan industri dan
pembakaran hutan. Berdasarkan World Health Organization (WHO) dan Our World in Data,
kematian yang disebabkan oleh polusi udara di dunia mencapai 4.2 juta kematian per tahun
dengan presentase sebanyak 9% di dunia. Data terakhir di Indonesia berdasarkan sumber
yang sama dan diambil pada tahun 2017, presentase kematian akibat polusi udara memberi
kontribusi sebanyak 7.53% dari keseluruhan 264.6 juta penduduk. Polusi udara memberi
dampak terhadap kesehatan tubuh seperti menyebabkan beberapa penyakit. Penyakit yang
diakibatkan oleh paparan polusi udara terbagi menjadi beberapa jenis, contoh diantara nya
adalah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), kanker paru, asthma dan infeksi paru kronis
terhadap anak-anak.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai “Dampak
Polusi Udara Pada Kesehatan” beserta pengaruh nya terhadap kesehatan hidup manusia serta
penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia
2. Menjelaskan sumber yang menghasilkan polusi udara
3. Mengetahui zat polutan yang terkandung didalam polusi udara
4. Menjelaskan penyakit yang diakibatkan oleh polusi udara
5. Mengetahui solusi untuk mengatasi polusi udara

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Polusi Udara


Polusi udara adalah campuran partikel padat dan gas di udara yang mengandung zat
polutan bersifat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Polusi udara sudah menjadi penyebab
paling umum terhadap pencemaran lingkungan dan berbahaya terhadap kesehatan tubuh
manusia. Polusi sendiri terbagi dua, ada yang berasal dari sumber alami atau natural sources
seperti asap dari erupsi gunung berapi, kebakaran hutan akibat pemanasan global atau badai
debu. Jenis kedua adalah berasal dari pekerjaan manusia atau man-made sources, jenis ini
akan terbagi menjadi dua subdivisi sumber yaitu polusi yang berasal dari luar ruangan atau
outdoor pollution sources dan dari dalam ruangan atau indoor pollution sources. Polusi yang
berasal dari dalam ruangan biasanya disebabkan oleh penggunaan bahan pemanas seperti
kayu bakar.Hal ini biasanya terjadi pada kalangan menengah kebawah, karena mereka
belum memiliki sumber listrik yang memadai sehingga masih menggunakan bahan manual
seperti kayu bakar, contoh zat polutan yang terkandung adalah carbon monoxide, methane,
particulate matter (PM), polyaromatic hydrocarbons (PAH) and volatile organic
compounds (VOC). Outdoor pollution resources atau polusi yang berasal dari luar ruangan
contohnya adalah penggunaan bahan bakar fossil, asap dari pembakaran produk sisa
kegiatan industri dan penggunaan emisi atau fuel kendaraan bermotor. Zat yang terkandung
pada polusi udara luar ruangan contohnya adalah Sulfur dioxide (bahan bakar fossil)
dan carbon monoxide (bahan emisi kendaraan bermotor). Hasil dari pembakaran atau
penggunaan energi yang menghasilkan zat polutan dalam polusi udara akan menghasilkan
dampak berbahaya baik pada kesehatan lingkungan ataupun kesehatan tubuh, hal ini dapat
berlangsung pada semua kalangan usia baik dari lansia, orang dewasa bahkan anak-anak.

2.2 Karakteristik Zat-zat Polutan


Paparan jangka panjang terhadap beberapa polutan menyebabkan dan memperburuk
sejumlah penyakit. Zat- zat utama yang mempengaruhi kesehatan adalah Particulate matter
(PM10, PM2.5), Nitrogen dioxides (NO2), Ozone (O3), Sulfur dioxide (SO2), dan Carbon
Monoxide (CO).

4
Particulate matter (PM10 dan PM2.5) atau yang disebut juga particle pollution atau PM
adalah istilah yang menggambarkan partikel padat yang sangat kecil dan tetesan cairan yang
tersuspensi di udara. Particulate matter dapat terdiri dari berbagai komponen termasuk
nitrat, sulfat, bahan kimia organik, logam, partikel tanah atau debu, dan alergen (seperti
fragmen serbuk sari atau spora jamur). Polusi partikel terutama berasal dari kendaraan
bermotor, pemanas kayu bakar dan industri. Selama kebakaran hutan atau badai debu, polusi
partikel dapat mencapai konsentrasi yang sangat tinggi. Ukuran partikel mempengaruhi
potensinya untuk menyebabkan masalah kesehatan, antara lain PM10 (partikel dengan
diameter 10 mikrometer atau kurang) adalah partikel yang cukup kecil yang dapat melewati
tenggorokan dan hidung dan masuk ke paru-paru. Setelah terhirup, partikel-partikel ini dapat
mempengaruhi jantung dan paru-paru serta menyebabkan efek kesehatan yang serius. PM2.5
(partikel dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang) adalah partikel yang sangat kecil
sehingga bisa masuk jauh ke dalam paru-paru dan ke aliran darah.
Nitrogen Dioxide (N02) adalah gas yang umumnya berwarna coklat dan sangat reaktif
yang dihasilkan oleh emisi dari kendaraan bermotor, industri, unflued gas-heaters, dan gas
stove tops. Konsentrasi tinggi dari nitrogen dioksida dapat ditemukan terutama di jalan yang
penuh dengan kemacetan dan di dalam ruangan di mana unflued gas-heaters sedang
digunakan. Sumber dalam ruangan lainnya dapat berasal dari asap rokok atau dari memasak
dengan menggunakan gas. Di luar ruangan, nitrogen dioksida berkontribusi pada
pembentukan ozon di permukaan tanah (O3) serta polusi particulate matter.
Ozone (O3) tersusun dari tiga atom oksigen yang bergabung bersama. Dua atom oksigen
bergabung bersama membentuk molekul oksigen dasar menjadi O2. Atom ketiga tambahan
membuat ozon menjadi gas yang tidak stabil dan sangat reaktif. Ozon ditemukan di dua area
atmosfer bumi, yaitu di atmosfer atas dan di permukaan tanah. Ozon di atmosfer atas
melindungi kita dengan menyaring radiasi ultraviolet yang merusak dari matahari. Di sisi
lain, ozon di permukaan tanah merusak kesehatan kita. Ozon permukaan tanah adalah
komponen utama kabut asap dan merupakan produk interaksi antara sinar matahari dan
emisi dari sumber-sumber seperti kendaraan bermotor dan industri. Ozon permukaan tanah
lebih mudah terbentuk selama bulan-bulan musim panas dan mencapai konsentrasi tertinggi
pada siang atau menjelang sore hari. Ozon dapat menempuh jarak yang jauh dan

5
terakumulasi hingga konsentrasi tinggi jauh dari sumber polutan asli. Ozon permukaan tanah
dapat membahayakan kesehatan kita bahkan pada tingkat yang rendah.
Sulphur dioxide (SO2) adalah gas yang sangat reaktif yang tidak berwarna tetapi
memiliki bau dan rasa yang khas yang dapat dideteksi jika gas memiliki konsentrasi yang
cukup tinggi. Sulphur dioxide dibentuk oleh pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit
listrik dan fasilitas industri lainnya. Proses alam yang melepaskan gas sulfur antara lain
dekomposisi dan pembakaran bahan organik, semburan dari laut, dan letusan gunung berapi.
Hal ini berkontribusi pada pembentukan polusi particulate matter. Sulphur dioxide
mengiritasi lapisan hidung, tenggorokan, dan paru-paru serta dapat memperburuk penyakit
pernapasan, terutama asma. Sulphur dioxide juga telah ditemukan memperburuk penyakit
kardiovaskular.
Carbon monoxide (CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa yang
terbentuk ketika karbon dalam bahan bakar tidak terbakar seluruhnya, sehingga tidak dapat
dideteksi tanpa peralatan khusus. Biasanya dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan industri
tetapi juga dapat terbentuk selama kebakaran hutan. Di dalam ruangan, carbon monoxide
dibentuk oleh unflued gas heaters, wood-burning heaters, dan yang terkandung di dalam
asap rokok. Tingkat karbon monoksida biasanya paling tinggi selama cuaca dingin, karena
suhu dingin membuat pembakaran menjadi kurang sempurna dan menjebak polutan di dekat
tanah.

2.3 Dampak Polutan Pada Kesehatan


Paparan polutan dalam udara yang tinggi dapat menimbulkan banyak outcome buruk
pada kesehatan. Kadar polutan di udara yang sangat tinggi, biasanya berasal dari emisi asap
kendaraan bermotor,limbah udara dari cluster perumahan, dan limbah udara dari kluster
pabrik atau industri, asap rokok,dan aerosol. Tingginya kandungan polutan dalam udara
dapat menjadi penyebab dari banyak penyakit pada manusia baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Penyakit-penyakit yang khususnya berhubungan dengan sistem
pernapasan manusia. Polutan dapat sangat meningkatkan resiko manusia terkena infeksi
saluran pernafasan, kanker paru, atau bahkan serangan jantung. Meski begitu, dampak dari
polutan dapat bervariasi terhadap tiap individu.

6
Untuk short-term effect atau efek jangka pendek dari paparan polutan bisa menyebabkan
penyakit seperti pneumonia akut dan bronchitis acute. Juga disertai dengan iritasi pada
rongga hidung, tenggorokan, sesak nafas, iritasi mata, atau bahkan iritasi pada kulit.
Dampak yang lebih ringan dari paparan jangka pendek polusi udara adalah pusing, sakit
kepala, atau mual. Sedangkan, bebauan yang dihasilkan dari sampah dan selokan juga
dianggap sebagai polutan. Namun, tidak berdampak banyak terhadap kesehatan.
Adapun efek jangka panjang dari paparan polusi udara, yang mungkin berlangsung
selama tahunan atau bahkan seumur hidup. Paparan polusi terus menerus yang terjadi secara
menahun akan menimbulkan penyakit-penyakit bersifat kronik, seperti bronkitis kronik,
gangguan jantung, kanker paru, PPOK, dan emphysema. Tak hanya pada sistem pernafasan
dan jantung, namun paparan polutan juga dapat berdampak kepada sistem saraf dan otak,
juga pada organ hati, ginjal, dan organ lainnya. Karena perlu digaris bawahi seperti yang
sudah dibahas sebelumnya, karakteristik macam-macam polutan sifatnya sangat destruktif
dan bahkan karsinogenik. Maka tidak jarang paparan polusi yang berjangka panjang
berujung pada kematian. Bahkan terhitung hampir 2,5 juta orang meninggal per tahunnya
akibat polusi udara baik.
Namun kembali lagi tidak semua dampak polutan bisa dipukul rata. Dikarenakan setiap
individu memiliki kondisi sistem imun yang berbeda-beda, dan kondisi kesehatan yang
variatif pula. Tapi, baik lansia dan anak-anak memang biasanya lebih mudah terkena
dampak paparan polusi udara yang mengancam kesehatan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan & Saran


Kian hari, polusi udara bukanlah hal yang dapat kita hindari. Bahkan pada faktanya,
setiap hari manusia dalam resiko tinggi terpapar polusi udara. Polusi udara tidak hanya ada
di tempat-tempat kotor atau ramai. Sekarang ini polusi udara ada hampir di setiap tempat
baik outdoor maupun indoor. Tidak hanya di Indonesia, namun polusi udara sudah sangat
tinggi menyebar secara global. Maka dari itu, manusia sulit menghindari dampak dari polusi
udara terhadap kesehatan.
Hal yang harus semakin kita perhatikan adalah, bahwa polusi tidak selalu berasal dari
limbah skala besar. Namun, polusi bisa berasal dari skala kecil yakni hal-hal disekitar yang
tidak kita sadari. Contohnya saja dari asap rokok, hairspray, atau asap pembakaran saat
proses masak. Paparan kecil yang terus menerus saja dapat mengancam kesehatan manusia,
apalagi dengan paparan skala besar yang terus menerus.
Dampak dari polusi pun tidak bisa dianggap remeh. Seperti yang telah dijabarkan dalam
bab-bab sebelumnya, bahaya polusi dapat sangat berdampak pada kesehatan paru-paru dan
jantung manusia, dan bahkan mengancam nyawa manusia. Dampaknya tidak terbatas usia
maupun aspek lain. Polusi dapat berdampak dari semua golongan usia, pekerjaan, dan
lingkungan. Jadi, alangkah baiknya bila setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan
terhadap tingkat polusi di sekitarnya.
Berikut adalah beberapa saran untuk menanggulangi dan mencegah dampak polusi udara
semakin mengancam kesehatan manusia. Dengan cara regulasi, pada negara-negara maju
dan berkembang sistem regulasinya sudah semakin ketat secara hukum. Sehingga setiap
pabrik dan industri yang beresiko meningkatkan pencemaran dapat lebih diatur. Sehingga
limbah dari bidang industri dapat diminimalisir dan teratur pengolahannya. Kemudian, bisa
juga melakukan hal lebih sederhana seperti reduksi. Reduksi polusi bisa dimulai dari
masing-masing individu. Seperti dengan mengurangi pemakaian aerosol, alat transportasi
bermotor, mengurangi konsumsi rokok, dan melakukan 3R (reduce,reuse,recycle).
Dengan upaya pengurangan polusi, diharapkan dampak polusi dan resiko yang
mengancam kesehatan akan menurun. Namun, hal tersebut akan sangat sulit terwujud bila

8
usaha hanya dilakukan segelintir individu. Maka gerakan pencegahan dan pengurangan
polusi harus serempak dilakukan oleh semua orang. Karena polusi terjadi secara menyeluruh
dan global.

9
DAFTAR PUSTAKA
1. FOUNDATION, C.
Types of Air Pollution
Available from: https://www.ck12.org/earth-science/types-of-air-pollution/lesson/Types-
of-Air-Pollution-HS-ES/
2. AIR POLLUTION SOURCES - ENVIRONMENTAL PROTECTION UK
Available from: https://www.environmental-protection.org.uk/policy-areas/air-
quality/about-air-pollution/air-pollution-sources/
3. AIR RESOURCES DIVISION
Available from: https://www.nps.gov/subjects/air/sources.htm
4. AIR POLLUTION, WHO.INT.
Available from: https://www.who.int/health-topics/air-pollution#tab=tab_1
5. COMMON AIR POLLUTANTS AND THEIR HEALTH EFFECTS
Available from : https://www.health.nsw.gov.au/environment/air/Pages/common-air-
pollutants.aspx
6. Health consequences of air pollution on populations [Internet]. Who.int. 2021
Available from: https://www.who.int/news/item/15-11-2019-what-are-health-
consequences-of-air-pollution-on-populations
7. Health consequences of air pollution on populations [Internet]. Who.int. 2021
Available from: https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/air-pollution/
8. Common air pollutants and their health effects - Air quality, Health.nsw.gov.au
Available from: https://www.health.nsw.gov.au/environment/air/Pages/common-air-
pollutants.aspx
9. Primary pollutant - Energy Education, Energyeducation.ca
Available from: https://www.who.int/news/item/15-11-2019-what-are-health-
consequences-of-air-pollution-on-populations
10. https://energyeducation.ca/encyclopedia/Primary_pollutant

10

Anda mungkin juga menyukai