Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENCEMARAN UDARA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah penyehatan Udara

Dosen Pengampu:
Kuat Prabowo, SKM. M,Kes.
Dr. Wakhyono Budianto, SKM, MSi

Disusun Oleh:
Kelompok 6

Henilda Maheswari P21345122042


Muhammad Adzka Alden P21345122050
Nizam P21345122059
Syifa Azahra P21345122073
Tri Acesaria P21345122076

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
berjudul ‘Pencemaran Udara’ ini.
Dengan kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim dosen
mata kuliah Penyehatan Udara, Bapak Kuat Prabowo, SKM. M.Kes dan Bapak Dr. Wakhyono
Budianto, SKM, MSi yang telah mendasari dan mendorong kami untuk membuat tugas ini dan
menyelesaikannya tepat waktu guna mencapai nilai yang memenuhi syarat tugas perkuliahan.
Dapat tersusunnya makalah ini dengan baik juga tidak terlepas dari kerja sama yang telah terjalin
dengan baik antara para anggota kelompok 6 selaku penulis.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan
Udara dan membantu para pembaca sekaligus kami sendiri selaku penulis untuk memahami
materi mengenai ‘Pencemaran Udara’.
Tidak ada suatu hal yang benar-benar sempurna, oleh karena itu kami sebagai penulis
menyadari bahwa besar kemungkinan masih terdapat kekurangan pada penulisan makalah ini.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun
untuk hasil penulisan makalah kami yang lebih baik di masa mendatang.

Jakarta, 3 September 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pencemaran Udara Dan Penanggulangan 5
2.1. Pengertian 5
2.1. Penanggulangan 6
2.2 Aspek Klimatologi Pencemaran Udara 7
2.3 Sumber Pencemaran Udara
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran udara merupakan masuknya atau tercampurnya suatu unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga
menurunkan kualitas lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan manusia. Terdapat dua
jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah pencemaran akibat sumber alamiah
(natural sources) dan berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources). Pencemaran udara
terjadi karena adanya sumber yang bergerak dan sumber tidak bergerak, meliputi sektor
transportasi, emisi pabrik industri dan domestik. Faktor lainnya yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk, laju
urbanisasi yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat
kesadaran masyarakat mengenai pencemaran udara. Keberadaan zat pencemar dalam udara dapat
membahayakan makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas
udara terutama di lingkungan tempat tinggal sangat perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Bagaimana cara penanggulangannya?
3. Apa saja aspek klimatologi pencemaran udara?
4. Apa saja sumber pencemaran udara?

1.3 Tujuan
1. Memahami dan mengetahui pencemaran udara.
2. Mengetahui dan mengerti cara penanggulangannya.
3. Mengetahui dan memahami aspek klimatologi pencemaran udara.
4. Mengerti dan memahami sumber pencemaran udara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Udara dan Penanggulangan

2.1.1 Pengertian
Pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, kimia atau biologi di lapisan
udara dalam jumlah padat yang bisa membahayakan seluruh makhluk hidup termasuk
manusia serta mengganggu estetika dan kenyamanan lingkungan.
Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang
bersifat alami maupun karena kegiatan manusia. Keadaan ini bisa menyebabkan kualitas
udara menurun dan dampak yang paling terasa adalah terganggunya kesehatan manusia
dan juga kehidupan makhluk lainnya. Karena itulah masalah ini harus segera
ditanggulangi agar efeknya tidak semakin meluas dan bumi bebas dari ancaman polutan.
Aktivitas manusia yang tidak terkontrol lah yang menjadi penyumbang terbesar penyebab
pencemaran udara. Adapun karena sifat alami udara yang bisa menyebar tanpa batas
ruang mendapat dampak pencemaran udara bersifat lokal, regional, maupun dampak
secara global.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan
kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer
bumi, polusi/pencemaran yang terjadi di udara yang disebabkan adanya polutan yang
berupa gas maupun zat partikel, suatu keadaan buruk yang terjadi di atmosfer yang
mempengaruhi faktor kualitas lingkungan dan udara yang mengandung zat berbahaya
yang melibatkan ketidaknyamanan atau resiko bagi kesehatan manusia dan makhluk
hidup lainnya, di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik
yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi, baik
pencemaran udara, Tanah, dan Air. Berdampak menurunkan kualitas udara dari unsur
tersebut.
Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya di suatu lingkungan telah melewati
ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan pada tempat yang
berdampak kerugian terhadap ekosistem lingkungan baik makhluk hidup ataupun

5
properti. masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.

2.1.2 Penanggulangan
Cara mengatasi pencemaran udara bisa dilakukan jika manusia bisa bekerja sama
dalam melakukan aksi penanganan polusi atau pencemaran. Beberapa hal yang bisa kita
lakukan sebagai cara mengatasi pencemaran udara di antaranya:
1. Mengurangi Emisi
Asap yang keluar dari kendaraan itu menjadi sumber utama dari pencemaran
udara. Maka dari itu, perlu untuk mengurangi kebiasaan dalam memakai
kendaraan dan bisa beralih dengan menggunakan transportasi umum. Selain itu,
hindari juga terlalu sering menyalakan mesin kendaraan saat sedang menunggu
untuk waktu yang lama.
2. Memilih Produk yang Ramah Lingkungan dan Hemat Daya
Mulailah untuk menggunakan perlengkapan yang hemat energi serta perangkat
elektronik yang hemat daya, bisa menjadi salah satu cara untuk menghemat biaya
serta melindungi lingkungan dari pencemaran udara. Jangan lupa untuk selalu
mematikan daya listrik saat kita tidak sedang menggunakan perangkat tersebut.
3. Tidak Melakukan Bakar Sampah
Banyak sekali orang yang berpikir jika dengan membakar sampah, mampu
mengurangi sampah yang ada. padahal, dengan begitu justru berbahaya bagi
kesehatan dan juga lingkungan. Saat membakar sampah, maka sampah bisa
menghasilkan karbon monoksida (CO). Apabila menghirup udara tersebut, justru
sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, asap dari sampah yang dibakar juga
mampu menghasilkan gas yang beracun.
4. Menghindari Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan
Cara mencegah pencemaran udara selanjutnya adalah dengan mengurangi
penggunaan barang kimia secara berlebih, terutama pada cairan pembersih rumah.

6
bisa beralih dengan menggunakan produk cairan pembersih rumah yang ramah
lingkungan sesuai dengan kebutuhan kamu.
5. Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik
Penggunaan kantong plastik juga ternyata berbahaya bagi lingkungan. Hal itu
karena sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa diurai.
mengurangi penggunaan kantong plastik salah satu caranya.
6. Reuse dan Recycle
Selain mengurangi penggunaan pada barang kimia secara berlebihan, perlu juga
melakukan konsep reuse dan recycle. bisa mulai untuk memisahkan sampah yang
bisa didaur ulang dan yang tidak bisa didaur ulang. Hal ini, mampu menurunkan
emisi pencemaran udara, tanah, dan juga air.
7. Bercocok Tanam
Salah satu masalah yang seringkali dihadapi oleh kota besar adalah kurangnya
lahan serta tanaman hijau yang bisa memproduksi oksigen. Maka dari itu, mulai
bercocok tanam. Karena, keberadaan tanaman hijau akan sangat membantu dalam
menyaring udara kotor dan mampu memberikan udara bersih yang lebih segar.

2.2 Aspek Klimatologi Pencemaran Udara


Pencemaran udara berbeda pada satu tempat dengan tempat lain karena adanya perbedaan
kondisi pencahayaan, kelembaban, temperatur, angin serta hujan yang akan membawa pengaruh
besar dalam penyebaran dan difusi pencemar udara yang diemisikan baik dalam skala lokal (kota
tersebut) atau skala regional (kota dan sekitarnya).
1. Kelembaban
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Kandungan uap air ini
penting karena uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi yang akan menentukan
cepatnya kehilangan panas dari bumi sehingga dengan sendirinya juga ikut mengatur
suhu udara. Kelembaban udara yang relatif rendah (< 60%) di daerah tercemar SO2 akan
mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut sedangkan pada kelembaban relatif
lebih atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2 akan terjadi peningkatan efek
korosif SO2 tersebut. Kondisi udara yang lembab akan membantu proses pengendapan
bahan pencemar, sebab dengan keadaan udara yang lembab maka beberapa bahan

7
pencemar berbentuk partikel (misalnya debu) akan berikatan dengan air yang ada dalam
udara dan membentuk partikel yang berukuran lebih besar sehingga mudah mengendap
ke permukaan bumi oleh gaya tarik bumi.
2. Suhu
Suhu dapat menyebabkan polutan dalam atmosfer yang lebih rendah dan tidak menyebar.
Peningkatan suhu dapat menjadi katalisator atau membantu mempercepat reaksi kimia
perubahan suatu polutan udara. Pada musim kemarau dimana keadaan udara lebih kering
dengan suhu cenderung meningkat serta angin yang bertiup lambat dibanding dengan
keadaan hujan maka polutan udara pada keadaan musim kemarau cenderung tinggi
karena tidak terjadi pengenceran polutan di udara. Suhu yang menurun pada permukaan
bumi dapat menyebabkan peningkatan kelembaban udara relatif sehingga akan
meningkatkan efek korosif bahan pencemar. Sedangkan pada suhu yang meningkat akan
meningkatkan pula reaksi suatu bahan kimia. Inversi suhu dapat mengakibatkan polusi
yang serius karena inversi dapat menyebabkan polutan terkumpul di dalam atmosfer yang
lebih rendah dan tidak menyebar. Selain hal itu suhu udara yang tinggi akan
menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi makin
rendah dan sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat sehingga
konsentrasi pencemar di udara makin tinggi. Suhu udara yang tinggi akan menyebabkan
bahan pencemar dalam udara berbentuk partikel menjadi kering dan ringan sehingga
bertahan lebih lama di udara, terutama pada musim kemarau dimana hujan jarang turun.
3. Curah Hujan
Air hujan melarutkan asam dan partikel polutan serta gas lainnya yang berada di udara.
Terjadinya hujan di atmosfer menyebabkan bahan pencemar yang berada di udara
melarut. Adanya pelarutan asam dengan air hujan menyebabkan air hujan akan bersifat
lebih asam. Makin tinggi curah hujan semakin besar kemampuannya melarutkan gas dan
partikel di udara. Demikian juga semakin tinggi intensitas hujan maka semakin sering
terjadi proses pelarutan gas dan partikel di udara. Semakin tinggi curah hujan dan
intensitas hujan di daerah industri, dapat melarutkan polutan di udara sehingga udara
menjadi bersih. Permasalahan yang timbul adalah apabila kadar bahan pencemar tinggi
dan sifat dari gas SOx ataupun NOx yang akumulatif maka konsentrasi asam yang
terbentuk juga semakin tinggi. Maka, air hujan yang turun ke permukaan tanah akan

8
bersifat asam, keadaan demikian ini sering disebut hujan asam. Hujan asam apabila
terjadi dalam waktu cukup lama dan intensitas yang tinggi akan berpengaruh terhadap
tingkat keasaman tanah dan air tanah. Hal ini akan berakibat pada kehidupan biota, yang
akhirnya berpengaruh pada pola kehidupan di area tersebut.
4. Inversi Suhu
Lapisan inversi (Inversion Layer) adalah suatu lapisan udara di permukaan bumi yang
perubahan suhu udaranya menyimpang dari perubahan suhu udara normalnya. Perubahan
suhu udara normal di permukaan bumi harusnya semakin tinggi, suhu udaranya semakin
rendah, namun lapisan inversi menyebabkan perubahan tersebut berbalik sehingga
perubahan suhu udara diatas lapisan inversi menjadi berbalik naik terhadap ketinggian.
Lapisan inversi dapat menyebabkan masalah pencemaran yang serius, bukan karena
merupakan sumber pencemar, tetapi karena dapat menyebabkan pencemar terkumpul di
dalam atmosfer yang lebih rendah dan tidak menyebar. Lapisan inversi disebabkan oleh
perbedaan susunan udara hangat dan dingin yang memiliki kerapatan berbeda. Pada
kondisi normal, di siang hari permukaan menyerap panas lebih banyak dibanding udara
sekitar sehingga udara panas dengan kerapatannya rendah terletak dibawah udara dingin
yang memiliki kerapatan lebih tinggi. Inversi biasa terjadi saat radiasi panas di
permukaan lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya yaitu pada malam hari, atau
pada musim dingin saat sudut penyinaran matahari sangat kecil. Di daerah industri,
pengaruh dari lapisan inversi sangat penting untuk diperhatikan. Penyebaran pencemar
udara dari cerobong sangat dipengaruhi oleh keberadaan lapisan inversi. Ketinggian
Lapisan Inversi yang rendah dapat menyebabkan polutan terperangkap di permukaan
karena tidak dapat menembus Lapisan Inversi yang stabil sehingga menyebabkan
gangguan kesehatan terhadap wilayah pemukiman.

2.3 Sumber Pencemaran Udara


Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena
udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam
udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit
dan pancaran garam dari laut; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya
akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi

9
ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga. Terdapat dua jenis sumber pencemar yaitu
sebagai berikut:
1. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut berasal dari komponen udara alamiah
seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang
tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
2. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui
reaksi kimia antara komponen-komponen udara.

Sumber pencemar primer di udara dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber yang
bersifat alamiah (natural) dan kegiatan manusia (antropogenik). Contoh sumber alami adalah
akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan, dan
lain sebagainya. Sedangkan pencemaran antropogenik banyak dihasilkan dari aktivitas
transportasi, industri, rokok, dari persampahan, baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran,
dan rumah tangga.

● Sumber Alamiah (Natural)


1. Akibat Letusan Gunung Berapi Kegiatan alam yang bisa menyebabkan
pencemaran udara diantaranya adalah kegiatan gunung berapi. Salah satu gas
pencemar yang dihasilkan oleh gunung berapi adalah Sox.
2. Akibat Kebakaran Hutan Beberapa bahan pencemar dari kebakaran hutan yang
dapat mencemari udara, diantaranya adalah hidrokarbon, karbon dioksida,
senyawa sulfur oksida, senyawa nitrogen oksida dan nitrogen dioksida. Adapun
bahan pencemar berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang
sangat halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan suatu bahan

● Sumber Kegiatan Manusia (Antropogenik)


Sumber antropogenik diantaranya berhubungan dengan proses pembakaran berbagai jenis
bahan bakar, diantaranya:
A. Sumber tidak bergerak (stationary source)

10
1. Sumber titik, yaitu sumber pada titik tetap, seperti cerobong asap atau
tangki penyimpanan yang memancarkan pencemar udara
2. Sumber area, merupakan serangkaian sumber-sumber kecil yang
bersama-sama dapat mempengaruhi kualitas udara di suatu daerah.
Contohnya adalah: pembakaran bahan bakar di rumah tangga, TPA,
kebakaran hutan (sumber alamiah), konstruksi pembangunan, jalan tidak
beraspal.
B. Sumber bergerak (mobile source) contoh : kendaraan bermotor, pesawat, dan/atau
kapal laut
1. Sumber on-road (bergerak di jalan), contohnya: mobil, motor, bis kota,
metromini, dan lain-lain.
2. Sumber non-road (bergerak bukan di jalan), contohnya: pesawat terbang,
kapal laut, kereta api, dan lain-lain.
C. Debu zat kimia maupun partikel-partikel sebagai hasil dari industri pertanian dan
perkebunan
D. Asap dari penggunaan cat, hair spray, dan jenis pelarut lainnya
E. Gas yang dihasilkan dari proses pembuangan akhir di TPA, yang umumnya
adalah gas metan
F. Peralatan militer contoh: senjata nuklir, gas beracun, senjata biologis, maupun
roket.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, kimia atau biologi di lapisan udara
dalam jumlah padat yang bisa membahayakan seluruh makhluk hidup termasuk manusia serta
mengganggu estetika dan kenyamanan lingkungan. Cara mengatasi pencemaran udara bisa
dilakukan dengan cara mengurangi emisi, memilih produk yang ramah lingkungan dan hemat
daya, tidak melakukan bakar sampah, reuse dan recycle.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang materi
yang dibahas pada makalah dengan sumber- sumber yang lebih banyak dan akurat. Maka dari
itu, kami sangat membutuhkan berbagai masukan ataupun saran yang bersifat membangun untuk
makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pencemaranudara/#Cara_Mengatasi_Pencema
ran_Udara
https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pencemaranudara/#Cara_Mengatasi_Pencema
ran_Udara
Prabowo, Kuat, and Burhan Muslim. Penyehatan Udara. 2018.
https://jurnalingkungan.wordpress.com/2010/02/13/44/
https://irfanprasayulannisarica.wordpress.com/2014/02/24/sumber-sumber-pencemarudara-antro
pogenik/

13

Anda mungkin juga menyukai