Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KIMIA LINGKUNGAN
“Pencemaran Udara”

Dosen Pengampu : Dr. Mohammad Wijaya, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Muhammad Fachri Azhar (1913042001)
Fitrah Aulia (1913041001)
Munawwara (1913040011)
Firawati B (1913042023)
Hamsiah (1913040001)
Besse Fitriani (1913040005)

PENDIDIKAN KIMIA A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna berkat izin dan
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Kimia Lingkungan“.
Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan makalah
ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah sederhana ini.
Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi dalam makalah
ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin bahwa penulisan
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Makassar, 08 Mei 2022


Penulis,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
D. Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Defenisi Udara ............................................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Udara .......................................................................................................... 3
C. Komponen Penyusun Udara ........................................................................................ 3
D. Sifat Udara ..................................................................................................................... 5
E. Manfaat Udara .............................................................................................................. 5
F. Defenisi Pencemaran Udara......................................................................................... 6
G. Zat-Zat Pencemaran Udara ........................................................................................ 7
H. Penyebab Pencemaran Udara ..................................................................................... 9
I. Dampak Pencemaran Udara ...................................................................................... 10
J. Pencegahan Pencemaran Udara ................................................................................ 12
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP ............................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia lingkungan merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari pengaruh dari
bahan kimia terhadap lingkungan. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat
merupakan bagian pokok dalam bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan
yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan seperti
industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut
merupakan kontribusi terbesar dari pencemaran udara yang dibuang ke udara bebas.
Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam seperti
kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dan lain-lain.
Dalam udara terkandung sejumlah oksigen yang merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen, 0, 93 % Argon, 0, 03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metana (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan normal dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain
yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa udara sudah tercemar atau terpolusi.
Akibat aktivitas manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas
ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia
yang terkandung dalam udara yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas
udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
1. Apakah defenisi dari udara?
2. Apa sajakah jenis-jenis udara?
3. Apa sajakah komponen penyusun udara?

1
4. Bagaimanakah sifat udara?
5. Apa sajakah manfaat udara?
6. Apakah defenisi dari pencemaran udara?
7. Apa sajakah zat-zat pencemaran udara?
8. Apakah penyebab dari pencemaran udara?
9. Bagaimanakah dampak dari pencemaran udara?
10. Bagaimanakah proses pencegahan pencemaran udara?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi dari udara.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis udara.
3. Untuk mengetahui komponen penyusun udara.
4. Untuk mengetahui sifat udara.
5. Untuk mengetahui manfaat udara.
6. Untuk mengetahui defenisi pencemaran udara.
7. Untuk mengetahui zat-zat pencemaran udara.
8. Untuk mengetahui penyebab pencemaran udara.
9. Untuk mengetahui dampak pencemaran udara.
10. Untuk mengetahui proses pencegahan udara.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh makalah ini yaitu sebagai referensi
tambahan pada pokok bahasan Kimia Udara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Udara
Udara adalah campuran gas yang ada pada permukaan bumi dan mengelilingi bumi.
Udara tersusun dari campuran banyak gas, termasuk 78% nitrogen, 20% oksigen, 0,93%
argon dan 0,30% karbon dioksida, dan sisanya berbentuk gas lainnya. Sedangkan uap air
dalam udara berasal dari pergaulan air laut, sungai, dan lain-lain. Dalam hal ini, gas yang
diperlukan untuk makhluk hidup salah satunya adalah oksigen. Oksigen pada udara
dihasilkan oleh proses fotosintesis tumbuhan yang mengubah karbon dioksida menjadi
oksigen. Ketinggian permukaan bumi tentu akan mempengaruhi kondisi udara. Semakin
tinggi permukaan dan dekat dengan lapisan troposfer, maka semakin sedikit udara yang
ada. Selain itu terdapat juga lapisan ozon pada udara yang melindungi makhluk hidup
dari sinar ultraviolet.

B. Jenis-Jenis Udara
Jenis-jenis udara terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1. Udara bersih
Udara bersih adalah udara yang belum tercampur dengan gas-gas yang berbahaya.
Ciri-ciri udara bersih yaitu: tidak berwarna, tidak berbau, terasa segar, ringan saat
dihirup dan lain-lain.
2. Udara kotor
Udara kotor adalah udara yang sudah terpapar atau tercampur dengan gas- gas yang
berbahaya.
Ciri-cirinya yaitu: berbau (biasanya tidak enak baunya), berwarna (seperti pada asap
kendaraan bermotor).

C. Komponen Penyusun Udara


Secara umum, unsur-unsur udara tebagi atas 5 jenis, yaitu:
1. Helium
Helium (He) adalah zat kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
tidak beracun, hampir inert dalam bentuk gas monatomik. Ini adalah unsur pertama
dalam golongan gas mulia dari tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih
dan titik lebur gas ini adalah yang terendah dari semua elemen.

3
2. Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
berlambangkan O dan nomor atom 8. Ini adalah unsur-unsur golongan kalkogen dan
dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lain (terutama oksida).
Pada suhu dan tekanan standar, kedua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen
yang merupakan senyawa gas diatomik formula O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Oksigen adalah unsur ketiga yang paling melimpah di alam semesta
karena massa dan unsur kerak bumi yang paling melimpah. Oksigen diatomik gas
menempati 20,9% dari atmosfer bumi.
Oksigen dalam troposfer perannya sangat penting pada proses-proses yang terjadi
dipermukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang
menghasilkan energi, seperti pada pembakaran bahan bakar fosil berikut:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
(Gas alam)
Selain itu, oksigen di atmosfer juga digunakan oleh organisme anaerobik dalam proses
degradasi bahan organik. Proses-proses oksidasi oleh udara membutuhkan oksigen
atmosfer, seperti berikut:
4FeO + O2 → 2Fe2O3
Kemudian, oksigen juga memasuki udara melalui proses fotosintesis tanaman seperti
berikut:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
3. Nitrogen
Nitrogen adalah unsur kimia dari tabel periodik dengan simbol N dan nomor
atom 7. Biasanya dalam bentuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa dan gas diatomik non-logam yang stabil. Sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lain. Dinamai zada lemas karena zat ini malas, tidak bereaksi aktif
dengan unsur lain. Nitrogen membentuk sekitar 78% dari volume udara. Gas ini
adalah salah satu yang paling melimpah di bumi.
4. Karbon dioksida
Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah jenis bahan kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan atom karbon. Karbon
dioksida dihasilkan oleh semua hewan dan tumbuhan pada proses respirasi dan
digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
4
Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup
pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida diatmosfer, ia
akan terasa asam dimulut dan menyengat dihidung dan tenggorokan.
Karbon dioksida mengambil bentuk gas di bawah kondisi suhu dan tekanan
standar dan hadir di atmosfer bumi. Konsentrasi rata-rata karbon dioksida di atmosfer
bumi adalah sekitar 387 ppm volume. Meskipun jumlah ini dapat bervariasi
tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang
penting karena ia bisa menyerap gelombang inframerah dengan sangat kuat.
5. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18 dan berada pada golongan gas mulia ke-3 di periode 8. Argon
membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon merupakan elemen gas terbesar ketiga
setelah gas nitrogen dan oksigen. Nama argon ini diambil dari bahasa yunani, yaitu
argos yang artinya tidak aktif. Hal ini karena argon tidak mudah bereaksi dengan
elemen lain.

D. Sifat Udara
Adapun sifat-sifat yang dimiliki udara yaitu:
1. Tidak terlihat tetapi dapat dirasakan.
2. Tidak berwarna.
3. Mempunyai massa (berat).
4. Bentuk, volume, dan berat jenisnya selalu berubah-ubah.
5. Menempati ruang.
6. Udara mengalir dari tekanan tinggi kepada tekanan rendah.
7. Mudah bergerak.

E. Manfaat Udara
Adapun manfaat udara, yaitu:
1. Terdapat oksigen yang bermanfaat untuk bernafas.
2. Mempengaruhi kinerja jantung makhluk hidup.
3. Udara bersih dan bebas polusi akan menghilangkan stres, membuat lebih rileks dan
membawa perasaan segar pada tubuh.
4. Udara bersih dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
5. Udara dapat menentukan klasifikasi iklim, cuaca, atau musim pada suatu tempat.

5
6. Udara dapat melakukan komunikasi seperti menghantarkan gelombang suara dan
untuk menghantarkan spora atau benih.
7. Terdapat karbon dioksida yang berguna untuk tanaman melakukan proses fotosintesis.
8. Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa. Jika benda-benda luar angkasa jatuh
ke bumi, maka akan terkikis dan hancur di atmosfer.

F. Defenisi Pencemaran Udara


Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan. Pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau
lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan
kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara.
Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara. Singkatnya, pencemaran
udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pencemaran udara
adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.Pencemaran dapat terjadi
dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah
ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang
(indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah,
perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor
pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap
tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna yang
biasanya dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur
penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), SOx
(belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

6
G. Zat-Zat Pencemaran Udara
Terdapat beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain
yaitu:
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat
racun. Ia terdiri dari satu atom yang kovalen yang berikatan dengan satu atom
oksigen. Dalam ikatan tersebut, ada dua ikatan kovalen serta satu ikatan kovalen
kooridnasi antara oksigen dan karbon. Karbon monoksida ini dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor. Karbon monoksida terbentuk jika ada kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran. Karbon monoksida sangat mudah terbakar serta menghasilkan karbon
dioksida.
Karbon monoksida walaupun dianggap sebagai polutan, tapi ia telah lama berada
diatmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi pada tekanan yang tinggi
dalam mantel bumi. Kandungannya bervariasi, mulai dari 0,01% sampai 2%,
bergantung pada gunung berapi tersebut.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida adalah gas coklat kemerahan yang dipancarkan dari semua mesin
pembakaran. Ada dua senyawa berbasis nitrogen utama yang dipancarkan dari mesin
pembakaran, yaitu:
a) Nitrogen dioksida
b) Nitrit oksida
Secara kolektif, dua polutan ini disebut sebagai oksida nitrogen (NOx).
NO2 : Nitrogen dioksida
NO : Nitrogen oksida
NOx : Oksida nitrogen = NO2 + NO
N2(g) + O2(g) → NOx(g)
Gas ini bersifat paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. Gas oksida nitrogen ini
dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata sehingga menyebabkan mata
perih dan merah. Selain itu, dampak pembakaran bahan bakar yang menghasilkan gas
oksida nitrogen merupakan salah satu gas penyebab terjadinya efek rumah kaca yang
berdampak pada pemanasan global.

7
3. Sulfur dioksida (SO2)
Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (Sox). Gas yang
berbau tajam, tidak berwarna dan mudah terlarut dalam air. SO2 dan gas-gas sulfur
lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur.
Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material mentah yang belum diolah,
seperti minyak mentah, batu bara, dan bijih-bijih yang mengandung metal seperti
aluminium, tembaga, seng, timbal, dan besi.
Belerang dari minyak bumi dapat teroksidasi menjadi gas belerang dioksida
(SO2)
S(s) + O2(g) → SO2(g)
Ketika diudara, gas SO2 ini dapat teroksidasi menjadi gas SO3
SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Gas SO3 ini sangat mudah bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat, sehingga
gas SO3 ini dapat menyebabkan hujan asam.
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Pertikulat diudara dapat diklasifikasikan menjadi partikulat padatan atau droplet
cairan yang terdispersi diudara. Ukuran pertikulat bervariasi, dari yang
submikroskopis sampai yang dapat terlihat oleh mata. Polutan udara yang paling jelas
terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam
tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a) Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara.
b) Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara.
c) Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara.
d) Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di
udara.
5. Chlorofluorocarbon (CFC)
CFC adalah senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan flourin. Pada
dasarnya bentuk zat CFCadalah zat gas. Gas ini mempunyai sifat ridak berbau, tidak
berasam dan tidak mudah bereaksi. Gas ini dapat menyebabkan menipisnya lapisan
ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti

8
kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol)
pada parfum dan hair spray.

H. Penyebab Pencemaran Udara


Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar
oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
1. Faktor internal
a) Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
b) Abu atau debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
c) Proses pembusukan sampah organik.
2. Faktor eksternal
a) Hasil pembakar bahan bakar fosil.
b) Debu atau serbuk dari kegiatan industri.
c) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Dalam proses pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan ketika
polutan satu dengan polutan yang lain di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan
baru yang lebih berbahaya dari polutan semula. Contoh, dua jenis komponen polutan
yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak (yaitu nitrogen dioksida dan
hidrokarbon) dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk jenis polutan baru
(peroksiasetil nitrit dan ozon) yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Reaksi kimia:
N2O + Hidrokarbon → Peroksiasetil nitrat + O3

Sinar matahari

Polutan baru ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai kabut
fotokimia (photochemical smog) atau senyawa pembentuk kabut pengiritasi (irritating
smog forming compound). Kabut tersebut menyebabkan mata menjadi berair dan distres
pernapasan pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan mengganggu proses
fotosintesis tumbuh-tumbuhan.

9
I. Dampak Pencemaran Udara
1. Terhadap lingkungan alam
a) Hujan asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO 2 dan
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
 Mempengaruhi kualitas air permukaan.
 Merusak tanaman.
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

S(s) + O2(g) → SO2(g)


SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara
(pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya
bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung
mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
b) Penipisan lapisan ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Tiga
bentuk oksigen terlibat dalam siklus ozon-oksigen, yaitu atom oksigen (O atau
oksigen atomik), gas oksigen (O2 atau oksigen diatomik), dan gas ozon (O3 atau
gas triatomik). Ozon terbentuk distratosfer ketika molekul oksigen mengalami
fotodisosiasi setelah menyerap foton ultraviolet. Reaksi ini mengubah O 2 tunggal
menjadi dua radikal oksigen atomik. Radikal oksigen atomik kemudian bergabung

10
dengan molekul O2 yang terpisah untuk membentuk dua molekul O3. Molekul ozon
ini menyerap sinar ultraviolet (UV), kemudian molekul ini terbelah menjadi O 2 dan
sebuah atom oksigen. Atom oksigen kemudian bergabung dengan atom oksigen
lainnya untuk membentuk ozon. Proses ini berlangsung terus-menerus yang
berakhir ketika atom oksigen bergabung dengan molekul ozon untuk membentuk
dua molekul O2.
2O3 → 3O2
Pada atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer
pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah
untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar
matahari dan berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia buatan manusia yang
disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak
Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon
menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan
atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O 3 menjadi O2. Lapisan
ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak tersaring dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
c) Pemanasan global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas
dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global antara lain yaitu:
11
 Pencairan es di kutub.
 Perubahan iklim regional dan global.
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Porses terjadinya efek rumah kaca yaitu diawali dari permukaan bumi akan
menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan
sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan
radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali
dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi
semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di
rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu didalam ruangan rumah kaca menjadi
lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi
matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.
2. Terhadap manusia
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit
saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran
pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di
dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapannya.

J. Pencegahan Pencemaran Udara


Saat ini banyak tempat-tempat yang udaranya sudah mulai tercemar, karena ulah
segelintir manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan
karena yang merusak lingkungan itu pada umumnya adalah manusia, jarang sekali atau
tidak mungkin misalnya hewan sampai merusak lingkungan hidup. Perlu di ingat bumi
ini bukan hanya tempat hidup bagi manusia saja, tapi untuk semua makhluk hidup yang
ada di dalamnya.

12
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan udara, yaitu:
1. Melakukan penanaman kembali hutan yang sudah gundul.
2. Buatlah taman-taman atau hutan buatan di kota. Tujuannya adalah agar polusi udara
dari kendaraan bermotor dan pabrik bisa berkurang.
3. Utamakan gunakan kendaraan umum untuk berpergian, sekarang sudah banyak
kendaraan umum yang memadai, kalau kendaraan pribadi, gunakanlah sepeda karena
tidak menggunakan bahan bakar fosil.
4. Lakukan tebang pilih pada pohon dan jangan lupa tanami kembali, sehingga tidak
menebang hutan sembarangan.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan, buang sampah pada tempatnya.
6. Gunakan bahan bakar fosil secukupnya atau jangan terlalu boros menggunakannya.

Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan
sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah di sajikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Udara adalah campuran gas yang ada pada permukaan bumi dan mengelilingi bumi.
Udara tersusun dari campuran banyak gas, termasuk 78% nitrogen, 20% oksigen,
0,93% argon dan 0,30% karbon dioksida, dan sisanya berbentuk gas lainnya.
2. Jenis-jenis udara terbagi atas 2 jenis, yaitu udara bersih dan udara kotor.
3. Komponen penyusun udara pada umumnya terbagi atas 5, yaitu Helium, Oksigen,
Nitrogen, Karbon dioksida, dan Argon.
4. Sifat yang dimiliki udara yaitu tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, tidak berwarna,
mempunyai massa (berat), bentuk, volume, dan berat jenisnya selalu berubah-ubah,
menempati ruang, udara mengalir dari tekanan tinggi kepada tekanan rendah, dan
mudah bergerak.
5. Manfaat udara diantaranya yaitu bermanfaat untuk bernafas, mempengaruhi kinerja
jantung makhluk hidup, udara bersih dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh,
terdapat karbon dioksida yang berguna untuk tanaman melakukan proses
fotosintesis, serta melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa. Jika benda-benda
luar angkasa jatuh ke bumi, maka akan terkikis dan hancur di atmosfer.
6. Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.
7. Zat-zat pencemar udara diantaranya yaitu CO, NO2, SO2, pertikulat, dan CFC.
8. Penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu faktor internal seperti debu dan
abu. Serta faktor eksternal yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil.
9. Dampak pencemaran udara yaitu dapat berdampak terhadap lingkungan alam seperti
hujan asam, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global serta dampak terhadap
manusia.
10. Pencegahan pencemaran udara yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan.

14
B. Saran
Adapun sarannya yaitu kepada penulis diharapkan agar menambah lagi referensi lain
agar wawasan menjadi semakin luas terkait dengan Kimia Udara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Fatma. 2009. Bahaya Kimia Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara.
Jakarta: EGC.

Sutresna, Nana., Runjai Wangsa Laksana, dan Yuyun Gursida. 2008. Persiapan UN Kimia
untuk SMA/MA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

seuramoesenja.blogspot.com/.../makalah-pencemaran-udara.html.

https://www.academia.edu/23393625/MAKALAH_KIMIA_LINGKUNGAN_Pencemaran_
Udara_Akibat_Senyawa_Anorganik.

16

Anda mungkin juga menyukai