PENCEMARAN UDARA
Kelas: 3B
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pencemaran Udara”. Laporan ini merupakan salah satu hasil
pelaksanaan pemikiran sederhana sebagai wujud partisipasi penulis dalam mata
kuliah IPA Terapan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca guna memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini di kemudian hari. Namun demikian penulis
berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, adapun beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa yang menyebabkan pencemaran udara?
3. Apa saja jenis-jenis polutan dalam pencemaran udara?
4. Akibat apa yang ditimbulkan dari pencemaran udara?
5. Bagaimana pencegahan/cara meminimalisir terjadinya pencemaran
udara?
6. Bagaimana alternatif pencegahan pencemaran udara dengan konsep
IPA?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah dia atas, maka dapat diuraikan beberapa tujuan
yaitu:
1. Mengetahui apa itu pencemaran udara dan penyebabnya.
2. Mengetahui jenis-jenis polutan yang menyebabkan pencemaran udara.
3. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pencemaran udara terhadap
kehidupan.
4. Mengetahu pencegahan/cara meminimalisir pencemaran udara.
5. Mengetahui alternatif pencegahan pencemaran udara menggunakan
konsep IPA.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis, yaitu:
1.4.1. Bagi Penulis
Sebagai latihan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan penulis dalam membuat karya tulis, khususnya
pembuatan makalah dan/atau laporan. Selain itu, juga sebagai bekal
wawasan untuk menjadi guru IPA di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang berkompetensi.
2
1.4.2. Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai materi Pencemaran Udara dan
pencegahan/cara meminimalisirnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
udara yang parah juga dapat membentuk hujan asam. Hujan asam terjadi
ketika nitrogen oksida dan belerang terlarut dalam hujan. Akibat dari hujan
asam cukup mengkhawatirkan, yaitu dapat mematikan kehidupan akuatik
ketika kadar air menjadi asam.
5
pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi
perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian
pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha industri harus melengkapi
industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian limbah gas buang pabrik
yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).
Produksi Energi dari pembangkit listrik bertanggung jawab atas
emisi sekitar 65% dari total emisi nasional oksida sulfur, 45% dari total
emisi nitrogen oksida nasional, dan 38% dari total emisi.
Produksi Energi dari pembangkit listrik tenaga batu bara dianggap
yang paling mencemari. Pembangkit listrik berbahan bakar batubara
mengeluarkan hingga 30 kali lebih banyak polutan udara daripada
pembangkit listrik berbahan bakar gas. Selain polutan yang disebutkan
di atas, pabrik batu bara memancarkan zat lain yang beracun dan
berbahaya bagi kesehatan seperti merkuri, selenium, boron dan dioksin
serta menghasilkan ratusan ribu abu batubara setiap tahun.
Selain produksi energi, sektor industri utama yang bertanggung
jawab atas polusi udara adalah industri petrokimia, industri kimia,
industri mineral (pertambangan dan penggalian), dan industri produksi
dan pengolahan logam, serta kegiatan tambahan yang terkait dengan
pengolahan limbah, industri makanan, dan dry cleaning. Proses industri
utama yang mengeluarkan polutan adalah pembakaran bahan bakar
seperti bahan bakar minyak, minyak gas, dan gas alam, dan proses
produksi yang tidak melibatkan pembakaran tetapi memancarkan polutan
udara.
b. Sumber Bergerak
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan
pengembangan wilayah perkotaan ke daerah pinggiran kota. Akibatnya
aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat. Kegiatan
transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia
yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara
lain karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka kendaraan pun mengalami
6
kemajuan dan semakin banyak. Alat transportasi yang berdampingan
dengan kehidupan manusia. Namun kandungan asap yang dihasilkan
tidak cukup baik untuk sistem pernapasan kita.
Minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
tersebut secara teori mengandung senyawa hidrokarbon yang jika dibakar
menghasilkan karbon dioksida dan air. Namun faktanya, mesin tidak
dapat membakar hidrokarbon sampai bersih sehingga knalpot kendaraan
mengeluarkan zat-zat berbahaya. Hasil pembakaran yang tidak sempurna
membentuk karbon monoksida, nitrogen oksida dan senyawa organik
volatil (VOC) yang jadi penyebab pencemaran udara. Akibatnya udara
menjadi berkabut cokelat, biru bahkan sampai hitam.
c. Sumber alamiah
Sumber alamiah contohnya adalah letusan gunung berapi yang
meniup debu dari tanah.
1) Gunung Api
Letusan gunung berapi mengeluarkan beberapa gas yang
melimpah diantaranya H2O, CO2, H2S, SO2, CO, HF, dan He.
Diantara semua gas tersebut, sulfur dioksida merupakan pencemar
udara utama karena selain berpengaruh pada kesehatan, SO2 juga
menyebabkan anomali cuaca.
Gas-gas vulkanik yang menimbulkan potensi bahaya besar
untuk manusia, hewan, pertanian, dan material adalah belerang
dioksida, karbon dioksida, dan hidrogen fluorida. Secara lokal, gas
belerang dioksida dapat mengakibatkan hujan asam dan polusi udara
di daerah sekitar gunung berapi. Secara global, letusan gunung
berapi yang besar dapat menyuntikkan volume sulfur ke stratosfer
yang dapat mengakibatkan suhu permukaan yang lebih rendah dan
menimbulkan penipisan lapisan ozon bumi.
2) Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan proses yang paling dominan
menimbulkan pencemaran udara karena dari pembakaran itulah
dapat meningkatkan bahan serupa substrat fisik atau kimia ke dalam
7
udara yang mencapai jumlah tertentu. Ada beberapa bahan polutan
dari pembakaran yang dapat mencemari udara yaitu bahan polutan
primer, seperti hidrokarbon, CO, karbon dioksida, senyawa sulfur
oksida, senyawa nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida. Adapun
polutan berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang
sangat halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan
suatu bahan.
Partikel yang dihasilkan dari kebakaran akan mengganggu
pernafasan dan partikel konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan
batuk terus-menerus, berdahak, bersin dan kesulitan bernafas.
Dampak asap dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan
saluran pernafasan sampai kepada gangguan serius, termasuk
berkurangnya fungsi paru-paru, bronchitis, bertambah buruknya
asma dan kematian pradini. Selain itu asap kebakaran hutan
membuat kelancaran lalu lintas di daerah yang terkena dampak
terganggu.
8
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya.
Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam
partikel, yaitu:
a. Aerosol: partikel yang terhambur dan melayang di udara.
b. Fog (kabut): aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di
udara.
c. Smoke (asap): aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan
cair yang melayang dan berhamburan diudara.
d. Dust (debu): aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang
di udara.
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang tidak Sempurna
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti
kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida, dan alat penyemprot
(aerosol) pada parfum.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang
dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar
kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
9
1. Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH yang kurang
dari 5,6. Polutan seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan,
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam, yaitu:
a. Menurunkan kualitas air tanah;
b. Menurunkan kualitas air permukaan;
c. Merusak tanaman.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki tiga ikatan yang
tidak stabil. Ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer
pada ketinggian 15-16 km di atas permukaan bumi. Lapisan ozon
berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
terpancar dari sinar matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-
molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya,
sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Lapisan ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang terpancar dari sinar matahari. Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahari tidak tersaring dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
3. Pemanasan Global (Efek Rumah Kaca)
Efek rumah kaca (green house effect) mempengaruhi kenaikan suhu
udara di permukaan bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah
kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak
berupa berubahnya pola iklim. Dampak yang ditimbulkan dari
pemanasan global antara lain:
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahab siklus hidup flora dan fauna
10
4. Masalah Kesehatan
Pencemaran udara dapat menimbulkan masalah yang cukup serius
untuk kesehatan. Partikel-partikel besar yang pada udara akan tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikel berukuran kecil dan
gas dapat mencapai paru-paru. Di paru-paru zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak
kesehatan yang paling sering dijumpai adalah asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya.
11
b. Hemat Energi
Mengurangi pemakaian listrik dirumah/tempat kerja dan
menggunakan air conditioner (AC) seperlunya, dan mematikan lampu
saat tidak digunakan.
c. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Asap kendaraan adalah salah satu faktor penyebab pencemaran
lingkungan. Kendaraan bermotor yang menggunakan minyak akan
menghasilkan emisi gas yang dapat menyebabkan pencemaran udara
bahkan emisi gas yang ditimbulkan asap kendaraan bermotor dapat
menyebabkan menipisnya lapisan ozon. Menggunakan kendaraan umum
atau bersepeda adalah salah satu cara untuk mengurangi pencemaran udara
yang disebabkan oleh asap kendaraan.
1. Energi Angin
Pembangkit listrik yang menggunakan kincir angin dan energi
kinetik angin ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
12
(PLTB). Kincir angin beroperasi dengan mengubah energi kinetik
(energi gerak) di angin menjadi energi listrik. PLTB pertama di
Indonesia adalah PLTB Sidrap yang terletak di Sidenren Rappang,
Sulawesi Selatan. PLTB Sidrap memiliki 30 Wind Turbin Generator
(WTG) atau kincir angin, dengan kapasitas mencapai 75 MW.
3. Energi Air
Energi air didapat dari aliran air sungai dan waduk yang
dibendung, sehingga dapat menggerakkan generator pada
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Contoh pembangkit ini
misalnya adalah PLTA Jatiluhur, Jawa Barat ataupun di beberapa
desa masih menggunakan kincir air.
1. Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik menggunakan baterai yang menyimpan arus
listrik, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan mesin. Ini
berbeda dengan kendaraan umumnya yang menggunakan bahan
13
bakar fosil seperti bensin dan solar. Yang mana gas hasil
pembuanganya dapat menyebabkan polusi udara. Contoh kendaraan
listrik misalnya adalah mobil listrik Tesla.
2. Mobil Biodiesel
Mobil biodiesel menggantikan bakar fosil seperti bensin dan
solar dengan minyak bahan bakar dari tanaman, yang disebut dengan
biodiesel. Bahan bakar ini dibuat dari pengolahan bahan tanaman
seperti karbohidrat dari gula dan jagung.
3. Kereta Listrik
Berbeda dengan kereta api yang menggunakan mesin berbahan
bakar diesel, kereta api menggunakan jalur listrik di atasnya untuk
menggerakkan lokomotif kereta. Listrik yang dialirkan ini dapat
berasal dari pembangkit listrik dari sumber alternatif, seperti tenaga
panas bumi dan angin.
4. Pesawat Tenaga Surya
Pesawat tenaga surya memiliki panel surya di bagian sayap dan
atas badannya. Panel surya ini mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik, kemudian energi listrik ini digunakan untuk
menggerakkan turbin pesawat sehingga pesawat dapat terbang.
14
Standar batas-batas pencemaran udara secara kuantitatif diatur
dalam Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi. Baku
Mutu Udara Ambien menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi
zat atau bahan pencemar terdapat di udara, tetapi tidak menimbulkan
gangguan pada makhluk hidup. Sementara itu, Baku Mutu Udara Emisi
menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga
tidak mengakibatkan pencemaran yang melampaui batas Baku Mutu
Udara Ambien. Dengan ketentuan tersebut, perusahaan yang
mengeluarkan emisi akan berusaha untuk menjaga agar sesuai dengan
ketentuan tersebut. Secara tidak langsung, hal tersebut telah dapat
mengendalikan laju pencemaran udara. Pengendalian emisi dapat
dilakukan dengan berbagai alat. Pemilihannya dapat dilakukan dengan
pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya.
Beberapa alat pengendali emisi yang dapat digunakan beberapa
Pabrik Industri:
1) Filter udara, contoh digunakan pada mesin pembakaran turbo
generator, dan limbah udara dari pembangkit listrik tenaga nuklir
berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari cerobong
agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara yang bersih
yang keluar ke lingkungan. Filter udara dimaksudkan untuk yang
ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari
cerobong. Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati
(dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/debu) harus
segera diganti dengan yang baru Jenis filter udara yang digunakan
tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri.
15
Gambar Filter udara (kiri)
Tikarahayu.wordpress.com
2) Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan cara
partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga partikel yang
berat akan mengendap. Pengendap Siklon atau Cyclone Separators
adalah pengedap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara
dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon
adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara/gas buangan yang
sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga
partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah. Ukuran
partikel/debu/abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara
5u-40u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut
diendapkan.
16
elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor
dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya
adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara
secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Pengendap presipitator elektrostatis atau Alat Cottrell (Cottrell's
smoke precipitator), adalah alat yang menghilangkan partikel
kotoran di asap dari cerobong pembakaran pabrik dengan
menggunakan prinsip elektrostatika (listrik statis) pada tegangan
tinggi. Asap pabrik merupakan contoh dari aerosol, yaitu
koloid dengan partikel terdispersi fase padat atau cair, dan medium
pendispersi fase gas. Asap terdiri dari partikel kecil terdispersi
misalnya berupa jelaga (karbon yang tidak terbakar) yang tersebar
melalui udara panas.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat energi
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas
udara menurun atau singkatnya perusakan terhadap kualitas udara.
2. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan, seperti
industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Selain itu
pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam,
seperti kebakaran hutan, gunung api meletus, gas alam beracun, dan lain-
lain.
3. Jenis-jenis polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara
lain: Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida
(SO2), Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.
4. Beberapa dampak dari pencemaran udara, yaitu hujan asam, penipisan
lapisan ozon, pemanasan global (efek rumah kaca), dan masalah
kesehatan.
5. Pencegaran/cara meminimalisir pencemaran udara dapat dilakukan
dengan menerapkan program penghijauan, hemat energi, dan
mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
6. Alternatif pencegahan pencemaran udara dengan konsep IPA, yaitu:
a. Menggunakan energi yang ramah lingkungan, seperti pembangkit
listrik tenaga angin, tenaga panas bumi, dan tenaga air. Untuk
kendaraan, dapat menggunakan kendaraan bertenaga listrik,
biodiesel, maupun tenaga surya,
b. Mulai melakukan recycle atau daur ulang,
c. Perusahaan yang mengeluarkan emisi harus memenuhi standar
batas-batas pencemaran udara (Baku Mutu Udara Ambien dan
Baku Mutu Udara Emisi).
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA