Anda di halaman 1dari 5

ETNOSAINS PADA PEMBUATAN ARAK DI DESA KEBUNG

I Made Sukayasa, Ni Wayan Anik Priantini, I Putu Adi Payana Putra


Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: sukayasa@undiksha.ac.id, anik.priantini@undiksha.ac.id, adi.payana@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Arak Bali merupakan minuman tradisional yang telah dikenal secara turun-temurun oleh masyarakat
di Bali. Minuman tersebut dibuat dan diolah dengan cara yang sederhana dan menjadi ciri khas dari
masing-masing daerah produsen arak yang ada di Bali, salah satunya seperti pembuatan arak
tradisional di Desa Kebung, Karangasem. Daerah ini merupakan salah satu desa lokasi pengrajin arak
tradisional. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi berupa keterkaitan
antara proses pembuatan arak tradisional dengan materi yang dipelajari dalam mata pelajaran IPA di
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
cara observasi secara langsung di Desa Kebung, Karangasem melalui wawancara dengan beberapa
narasumber, serta mengacu pada literatur yang relevan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah
pembuatan arak masih dilakukan dengan cara sederhana yang bersifat turun-temurun. Pembuatan arak
tersebut melibatkan alat yang dinamakan dengan Penadongan dengan menerapkan prinsip distilasi.
Proses pembuatan arak menghabiskan waktu sekitar 6 jam dengan api yang dijaga agar selalu
menyala. Proses pembuatan arak memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan beberapa cabang ilmu
alam yang mana secara khusus menerapkan prinsip yang ada di bidang fisika, kimia, dan biologi.

Kata kunci: Etnosains, Arak, Distilasi

ABSTRACT
Arak Bali is a traditional drink that has been known for generations by people in Bali. The drink is
made and processed in a simple way and is characteristic of each area of arak producers in Bali, one
of which is the manufacture of traditional arak in Kebung Village, Karangasem. This area is one of
the villages where traditional arak craftsmen are located. The purpose of this research is to obtain
information in the form of a link between the process of making traditional arak and the material
studied in science subjects at the junior high school level. Arak Bali is a traditional drink that has
been known for generations by people in Bali. The drink is made and processed in a simple way and is
characteristic of each area of arak producers in Bali, one of which is the manufacture of traditional
arak in Kebung Village, Karangasem. This area is one of the villages where traditional arak
craftsmen are located. The purpose of this research is to obtain information in the form of a link
between the process of making traditional arak and the material studied in science subjects at the
junior high school level. The method used in this study is by directly observing in Kebung Village,
Karangasem through interviews with several sources, as well as referring to relevant literature. The
result of this study is that the making of arak is still done in a simple way that is hereditary. The
making of the arak involves a tool calledDongan by applying the principle of distillation. The process
of making arak takes about 6 hours with the fire that is kept to always be lit. The process of making
arak has a very close relationship with several branches of natural sciences which specifically apply
the principles that exist in the fields of physics, chemistry, and biology.

Keyword: Ethnoscience, Arak, Distillation

PENDAHULUAN menjadi ciri khas dari masing-masing daerah


Arak Bali merupakan minuman tradisional produsen arak yang ada di Bali, salah satunya
yang telah dikenal secara turun temurun oleh seperti pembuatan arak tradisional di Desa
masyarakat Bali. Minuman tersebut dibuat dan Kebung, Karangasem. Arak menjadi salah satu
diolah dengan cara yang sederhana dan aba-abaan, yaitu semacam buah tangan dari
warga yang dibawa ke rumah warga lainnya terdiri atas data primer (data yang diperoleh
yang sedang melakukan ritual upacara dari hasil wawancara dan observasi secara
keagamaan selain beras dan dupa. Dalam hal langsung ke lapangan) dan data sekunder (data
ini, arak tidak untuk diminum melainkan yang diperoleh dari kajian-kajian yang relevan
digunakan untuk tetabuhan (persembahan dengan bahan penelitian). Adapun narasumber
kepada Butha Kala). Tradisi minum-minuman yang memberikan data terkait dengan
keras telah menjadi suatu fenomena ditengah pembuatan arak di desa Kebung yaitu:
kehidupan masyarakat Bali, misalnya istilah a. Ni Putu Sunartini yang merupakan ibu
mearakan yang merujuk pada aktivitas minum rumah tangga sekaligus petani arak
arak di sudut-sudut atau warung-warung yang b. I Ketut Santika yang merupakan salah
menjual arak di desa (Winata, 2009). seorang petani arak di dusun Kebung
Mearakan dengan takaran yang Kauh
secukupnya dikatakan mampu berfungsi Teknik pengumpulan data dari penelitian
didalam menghangatkan badan. Oleh karena ini terdiri atas studi kepustakaan (teori
itu, keberadaan arak sebagai minuman pembuatan arak tradisional dan teknologi yang
tradisional patut untuk dilestarikan sehingga digunakan dalam proses pembuatannya) dan
dapat menjadi aset dan tidak mengalami studi lapangan (pengukuran terhadap segala
kepunahan ditengah pesatnya perkembangan sesuatu yang berkaitan dengan arak tradisional
minuman modern. Pentingnya upaya tersebut di lapangan). Berkaitan dengan teknik
melestarikan minuman tradisional Bali ini juga analisis data dalam penelitian ini, data tersebut
sangat diperlukan dalam hal menunjang diolah dengan menggunakan metode deskriptif
industri pariwisata dan membantu program agar mampu untuk memperoleh sebuah
pemerintah provinsi Bali untuk mengajegkan kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan.
Bali (Ajeg Bali), maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk menggali secara HASIL DAN PEMBAHASAN
mendalam mengenai arak sebagai minuman Pandangan Masyarakat
tradisional Bali mulai dari prosedur pembuatan Berdasarkan hasil wawancara dengan
sampai alat yang digunakan dalam proses salah satu narasumber yang
pembuatan arak itu sendiri. Disamping itu, bermatapencaharian sebagai petani arak
berkaitan dengan integrasi etnosains dalam menuturkan bahwa arak yang dibuat secara
proses pembelajaran, maka dengan umum dilakukan untuk menyambung
dilaksanakannya penelitian ini akan membantu kelangsungan hidup keluarga. “Arak
terkait dengan bagaimanakah kaitan antara digunakan sebagai sumber penghasilan
proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh masyarakat Kebung, arak juga digunakan
peserta didik khususnya untuk mata pelajaran sebagai obat tradisional, dan digunakan juga
IPA di tingkat SMP. dalam upacara-upacara tertentu seperti Manusa
Kegiatan penelitian pembuatan arak di Yadnya, Pitra Yadnya, Dewa Yadnya, dan
Desa Kebung ini bertujuan untuk yang paling penting adalah sebagai sumber
memperkenalkan arak Bali lebih dalam kepada penghasilan. Mayoritas orang di desa ini
masyarakat umum. Dengan hal ini mereka bekerja sebagai petani arak., disamping bekerja
tidak hanya mengetahui darimana asal arak ini, sebagai buruh bangunan dan untuk perempuan
melainkan mereka juga dapat mengetahui sebagai pengrajin tenun. Secara umum,
bagaimana proses yang ditempuh dalam masyarakat Kebung bisa menghasilkan arak
pembuatannya. Selain memperkenalkan sejumlah 160 liter selama sebulan” ujar Ibu Ni
kepada masyarakat umum, diharapkan dengan Putu Sunartini. Para petani arak menjadikan
adanya penelitian ini dapat membantu generasi arak sebagai salah satu komoditas utama di
muda dalam menjaga dan melestarikan desa tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya
kearifan local di daerah masing-masing. pohon kelapa yang tumbuh yang menjadikan
desa ini dikenal sebagai “Desa Arak” karena
METODE banyaknya petani arak disana. Pembuatan arak
Penelitian dilakukan di desa Kebung, di desa ini sudah berlangsung secara turun
Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, temurun yang membuat keberadaannya kini
Bali. Penelitian dilaksanakan selama satu masih terjaga. Masyarakat mempercayai arak
minggu yaitu dari 30 Maret 2021 sampai 5 bukan hanya sebagai minuman beralkohol
April 2021. Sumber data dari penelitian ini biasa tetapi dapat digunakan juga sebagai obat.
Arak pada dasarnya memiiki sifat yang fisika, dapat diamati dari adanya pemberian
dapat menghangatkan badan apabila diminum panas pada wadah. Pemberian panas ini
secukupnya saja atau sesuai dengan anjuran bertujuan untuk mempercepat penguapan tuak
orang tua terdahulu termasuk juga di dalam kekeb. Perpindahan kalor yang terjadi
menghilangkan mual dan bisa juga dijadikan akan membuat tuak/nira mendidih.
sebagai boreh atau penghangat untuk
menghilangkan rasa gatal. Selain sebagai obat, Proses Pembuatan Arak
arak merupakan suatu jenis minuman yang Pengubahan tuak menjadi arak melibatkan
digunakan sebagai tetabuhan bersama-sama beberapa langkah yang harus dilalui tahap per
dengan brem dan tuak pada saat upacara tahap. Terdapat beberapa proses yang dilalui
keagamaan. Dalam upacara keagamaan, arak yaitu mulai dari persiapan bahan sampai
akan dituangkan ke dalam daun pisang yang kepada proses penyulingannya. Adapun tahap-
sudah dibentuk seperti tangkup kemudian tahap tersebut adalah sebagai berikut.
dicipratkan dengan bantuan bunga. Secara 1. Pertama dimulai dengan penyadapan
umum, arak merupakan minuman beralkohol air tuak dari pohon kelapa. Tuak segar
yang terbuat dari tuak atau nira pohon kelapa hasil sadapan disimpan di dalam
yang selanjutnya diolah dengan suatu alat wadah yang terbuat dari batok kelapa
sederhana melalui proses penyulingan. Arak ataupun buah dari pohon Bila yang
Bali merupakan minuman keras hasil diberikan lubang diatasnya yang dalam
fermentasi dari sari kelapa dan buah-buahan bahasa setempat disebut dengan beruk.
lainnya dengan cara destilasi. Arak Bali 2. Setelah itu, air tuak hasil sadapan
mengandung alkohol dengan kadar 37 – 50% tersebut ditampung ke dalam sebuah
(Anon, 2013a). Arak dapat juga dibuat dari gentong plastik (jeding) yang
beras atau beras ketan melalui proses kemudian ditutup selama 4 – 5 hari
penapean, selanjutnya diperas. bersama serabut kelapa (lau) sebagai
proses fermentasi hingga terasa sedikit
Pandangan Ilmiah asam.
Apabila diamati secara seksama, 3. Setelah dirasa cukup asam, tuak yang
pembuatan arak pada dasarnya menerapkan sudah difermentasi tersebut kemudian
bidang ke-IPAan di dalamnya. Dilihat dari dipindahkan ke dalam suatu rangkaian
aspek biologi, pembuatan arak diawali dengan alat penyulingan atau pengarakan yang
proses fermentasi pada tuak/nira kelapa. Proses terdiri dari satu buah wadah besar
fermentasi dilakukan dengan membiarkan yang disebut dengan kekeb yang dibuat
tuak/nira tersebut di dalam wadah yang disebut menggunakan batang kelapa bagian
dengan jeding atau dengan menambahkan lau bawah. Kekeb ini mampu menampung
yang dibuat dari serabut kelapa. Hal ini tuak hingga 90 liter. Selanjutnya tuak
bertujuan untuk mengubah rasa, aroma, dan dimasukan ke dalam kekeb dan ditutup
warna pada tuak sehingga arak yang dihasilkan sampai tidak ada celah udara yang
nantinya memiliki kualitas yang lebih baik. masih terlihat. Tuak tersebut
Ditinjau dari aspek kimia, pembuatan arak selanjutnya dipanaskan hingga
menerapkan proses pemisahan dan campuran mendidih. Uap dari tuak ini akan
dengan menggunakan alat destilasi. Destilasi menuju ke wadah penampungan arak
merupakan suatu metode pada proses melalui pipa-pipa besi.
pemisahan suatu komponen dari campurannya 4. Proses penyulingan biasanya diawali
dengan menggunakan panas sebagai tenaga dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00
pemisah berdasarkan perbedaan titik didih atau tergantung dari petani arak
masing-masing komponennya (GG. Brown, tersebut. Aktivitas ini pun hampir
1987). Proses pemisahan ini terjadi saat suhu dilakukan setiap hari oleh petani tuak
di dalam wadah penampungan cukup tinggi tersebut. Tempat untuk menampung
yang membuat tuak/nira akan menguap. Uap tetesan arak ini menggunakan jerigen
dari tuak ini selanjutnya akan menuju ke plastik.
saluran pipa yang direndam dengan air dengan 5. Setelah tetesan arak tersebut
tujuan untuk menurunkan suhu gas sehingga dikumpulkan dalam jerigen dan
hasil akhir yang diperoleh adalah alkohol didinginkan selama beberapa saat,
(arak). Sementara itu, jika ditinjau dari aspek selanjutnya arak tersebut diukur untuk
menentukan kadar alkohol dari arak Destilasi adalah suatu proses
tersebut menggunakan alat yang pemisahan dua atau lebih komponen
disebut alcoholmeter. Hasil dalam suatu campuran berdasarkan
penyulingan mampu memproduksi perbedaan titik didih dari masing-
kadar alkohol mulai 30, 35, hingga 40 masing komponen dengan
persen. Arak dibedakan menjadi menggunakan panas sebagai tenaga
beberapa tingkatan kelas kadar pemisah (Mc. Cabe, 1999). Meskipun
alkohol. Untuk kelas satu kadar alat yang digunakan masih tergolong
alkohol antara 35 – 40 persen, kelas sederhana, namun prinsip kerja alat
dua kadar alcohol 30 persen, dan untuk destilasi atau dalam bahasa daerah
kelas tiga dengan kadar alkohol 25 disebut Penadongan ini memiliki
persen (Artawan, 2014) kesamaan dengan alat destilasi yang
ada di dalam laboratorium
Pembuatan arak di desa Kebung 3. Bidang Biologi
memiliki kesamaan baik dari segi alat, Keterkaitan dengan biologi dapat
bahan, dan sebagainya dengan desa-desa diperhatikan pada saat fermentasi tuak
terdekat seperti desa Tri Eka Buana, desa menggunakan serabut kelapa (lau).
Lantang Katik, dan desa Guminten, hanya Adanya penambahan serabut kelapa
saja desa kebung memiliki sedikit ini bertujuan untuk mempercepat
perbedaan. Perbedaan tersebut dilihat dari terjadinya proses fermentasi,
ukuran lau-nya yang relatif lebih kecil dari mengubah tuak yang semula terasa
yang lainnya. Disamping itu, ciri khas arak manis agar menjadi lebih asam agar
dari desa Kebung yaitu memiliki kadar hasil arak yang dihasilkan nantinya
alkohol yang cukup tinggi. Hal ini dapat menjadi lebih baik. Selain
dibuktikan ketika arak tersebut disulut api, perubahan rasa yang terjadi pada tuak,
maka api akan menyala di permukaan arak terdapat juga perubahan warna, yang
tersebut. Hal itu membuat arak di desa ini semula berwarna putih hingga coklat
mendapat julukan sebagai “Arak Api”. muda berubah menjadi coklat tua.
Perubahan aroma juga terbilang
Kaitan antara Proses Pembuatan Arak berubah signifikan dari yang awalnya
terhadap Proses Pembelajaran IPA di tercium sedikit harum dan beraroma
SMP manis, berubah menjadi lebih
Proses pembuatan arak pada dasarnya menyengat.
memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan beberapa cabang ilmu alam yang PENUTUP
mana secara khusus menerapkan prinsip Simpulan
yang ada di bidang fisika, kimia, dan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat
biologi. Adapun keterkaitan tersebut yaitu: ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Bidang Fisika 1. Secara umum arak merupakan
Dalam pembuatan arak, terdapat minuman beralkohol yang dibuat dari
hubungan dengan fisika khususnya tuak atau nira pohon kelapa yang
pada bidang kalor, serta perubahan selanjutnya diolah dengan suatu alat
wujud zat. Hubungan pada kalor dapat sederhana melalui proses penyulingan.
diamati pada saat pemanasan kekeb Arak merupakan minuman keras hasil
menggunakan api yang cukup besar. fermentasi dari sari kelapa dan buah-
Hal ini bertujuan agar proses buahan lain dengan cara destilasi.
penguapan dapat berlangsung dengan 2. Pengubahan tuak menjadi arak
cepat. Perubahan wujud zat dapat melibatkan beberapa langkah yang
diamati dari wujud tuak yang awalnya harus dilalui tahap per tahap. Terdapat
cair setelah dipanaskan berubah beberapa proses yang dilalui yaitu
menjadi uap karena menyerap kalor dimulai dari persiapan bahan sampai
2. Bidang Kimia kepada penyulingannya.
Pembuatan arak ini secara kimia 3. Proses pembuatan arak pada dasarnya
dapat dilihat dari sistem yang dipakai memiliki keterkaitan yang sangat erat
yakni menggunakan alat destilasi. dengan beberapa cabang ilmu alam
yang mana secara khusus menerapkan mungkin. Penulis berharap adanya kritik
prinsip yang ada di bidang fisika, dan saran yang membangun dari pembaca
kimia, dan biologi. Pembuatan arak agar artikel ini kedepannya dapat lebih
diawali dengan proses fermentasi tuak baik
kemudian dilanjutkan dengan DAFTAR PUSTAKA
mendestilasi tuak tersebut ke dalam Ari Yusasrini, Ni Luh dan Ni Nyoman
wadah dan menunggu sampai beruap Puspawati. 2013. Laporan Akhir
dengan cara membesarkan api di Penelitian Dosen Muda: Kajian Nilai Gizi
bawahnya. Uap tuak ini selanjutnya Minuman Tradisional Bali. Fakultas
menuju saluran pipa yang kemudian Teknologi Pertanian: Universitas
berubah menjadi cairan akibat adanya Udayana.
perbedaan suhu. Cairan inilah yang Renostini Harefa, Agnes. 2017. Pembelajaran
disebut sebagai arak. Fisika di Sekolah Melalui Pengembangan
Etnosains. Jurnal Warta Edisi: 53.
Saran Dwi Rianti, E. Devi, dkk. 2016. Gambaran
Berdasarkan analisis yang telah Pemberian Arak Konsentrasi X, Y, Z
dilakukan, pembaca diharapkan dapat terhadap Histopatologi Tingkat
menambah pengetahuan dan pemahaman Kerusakan Ginjal Tikus Putih Galur
mengenai etnosains yang ada di Indonesia Wistar (Rattus Novergicus) Jantan. Jurnal
dan bisa mengaitkannya pada proses Manajemen dan Teknologi Pendidikan.
pembelajaran IPA yang dilakukan serta Volume II, Nomor 5.
dapat menggunakan artikel ini sebaik

Anda mungkin juga menyukai