Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH IPA TERAPAN

TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENERAPAN IPA DI DALAMNYA

OLEH:
KELOMPOK 2

GHINA SERVILIYANA HANI WIJAYA NIM. 1913071028


DERI FENINA BR SINURAYA NIM. 1913071031
FAZRIA IZHARNI NIM. 1913071038
NI PUTU WINNI WIDIASTUTI NIM. 1913071044

KELAS 3B
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Teknologi
Pertanian dan Penerapan IPA di Dalamnya”
Dalam penyusunan makalah ini tentu terdapat berbagai pihak yang terlibat
membantu dan mendukung prosesnya, untuk itu pada kesempatan ini penulis
hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Kompyang Selamet,
S.Pd.,M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah IPA Terapan.
2. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dan doa untuk kesuksesan
penulis.
3. Seluruh teman-teman yang telah mendukung serta pihak yang terlibat baik
secara langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Sangat disadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang membutuhkan.

Singaraja, 20 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Prakata .............................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Bab I .................................................................................................................. 1
Pendahuluan ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2
Bab II ................................................................................................................. 3
Pembahasan ...................................................................................................... 3
2.1 Teknologi Pertanian ............................................................................... 3
2.1.1 Definisi Teknologi Pertanian .................................................... 3
2.1.2 Definisi Teknologi Pertanian Tradisional ................................. 4
2.1.3 Definisi Teknologi Pertanian Modern ...................................... 5
2.1.4 Manfaat Teknologi Pertanian.................................................... 6
2.1.5 Tujuan Teknologi Pertanian...................................................... 7
2.1.6 Dampak Positif dan Negatif dari Teknologi Pertanian ............. 8
2.2 Jenis-Jenis Teknologi Pertanian Tradisional ......................................... 9
2.3 Jenis-Jenis Teknologi Pertanian Modern ............................................... 13
2.4 Penerapan Konsep IPA Dalam Teknologi Pertanian ............................. 17
Bab III ............................................................................................................... 19
Penutupan ......................................................................................................... 19
3.1 Simpulan ................................................................................................ 19
3.2 Saran ....................................................................................................... 22
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia mempunyai penduduk lebih dari 80% tinggal di pedesaan, dengan
mata pencaharian sebagai petani. Pekerjaan petani sangat bergantung terhadap
potensi sumber daya alam yang tersedia. Oleh karena itu, negara Indonesia
disebut sebagai negara agraris karena dinilai dari segi tempat amat strategis.
Kenyataannya pertumbuhan penduduk di pedesaan tidak seimbang dengan
ketersediaan sumber daya alam yang berhasil dikelola. Selain itu, banyak pula
warga yang memiliki lahan sempit sehingga upaya pemanfaatan teknologi harus
terus dilakukan dalam melakukan aktivitas pekerjaan.
Pemanfaatan teknologi dapat menjadi sarana dan prasarana pengoptimalan
membangun desa dan menyejahterakan masyarakat. Jenis teknologi yang
digunakan harus selaras dengan kebutuhan sumber daya alam yang akan dikelola
agar dapat menghasilkan nilai kualitas produk yang terbaik. Di sisi lain, sumber
daya manusia juga sangat berpengaruh. Dalam rangka meningkatkan
produktivitas daerah yang bersifat padat karya (dapat menyerap tenaga kerja
pedesaan), masyarakat setempat harus memiliki keahlian dalam penerapan
teknologi.
Pengembangan teknologi industri pertanian terus menerus dikembangkan
agar dapat bertahan dalam persaingan yang tajam. Dengan ketatnya persaingan
bebas dalam era globalisasi memerlukan peningkatan jumlah dan mutu pekerja
dengan kemampuan dari segi teknis maupun manajerial yang berkualitas sehingga
menghasilkan produk pertanian yang kompetitif.
Di dalam penerapannya terdapat konsep IPA yang mampu mengemban
teknologi dan mendukung pula pertumbuhan sektor industri. Kegiatan industri
dapat tumbuh dan berkembang karena didukung oleh pasar dalam negeri yang
kuat. Selain itu, diperkuat oleh Undang-Undang RI No.41 Tahun 2009 tentang
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang menimbang pernyataan
“Bahwa Indonesia sebagai negara agraris perlu menjamin penyediaan lahan
pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan prinsip kebersamaan,

1
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi pertanian?
2. Apa saja jenis teknologi pertanian tradisional?
3. Apa saja jenis teknologi pertanian modern?
4. Bagaimana penerapan konsep IPA dalam teknologi pertanian?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1 Memahami pengertian teknologi pertanian.
2 Mengetahui jenis teknologi pertanian tradisional.
3 Mengetahui jenis teknologi pertanian modern.
4 Memahami penerapan konsep IPA dalam teknologi pertanian.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi penulis
seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Disamping itu, penulis juga
mendapatkan ilmu untuk memahami materi tentang pengertian teknologi
pertanian, apa saja jenis teknologi pertanian tradisional dan modern, serta
penerapan konsep IPA dalam teknologi pertanian. Penulis juga mendapatkan
berbagai pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, teknik pengutipan, dan
teknik penggabungan materi dari berbagai sumber.
b. Bagi pembaca
Pembaca makalah ini akan dapat manfaat yaitu dapat mengetahui dan memahami
dan juga mendeskripsikan materi tentang apa itu apa itu teknologi pertanian baik
teknologi pertanian moderen dan tradisional dan juga manfaat lainnya yaitu
makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi nantinya dalam penggarapan
tugas kedepannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Pertanian
2.1.1 Definisi Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian berasal dari dua kata yaitu teknologi dan pertanian.
Teknologi adalah penerapan dan pengembangan ilmu pada alat mesin untuk
membantu manusia dalam mengelola atau menyelesaikan masalah kehidupan.
Pertanian adalah usaha manusia untuk menghasilkan bahan pangan dan produk
lahan dengan memanfaatkan sumber daya alam, tumbuhan, serta hewan. Jadi
secara umum teknologi pertanian adalah penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan
teknik pada kegiatan pertanian. Falsafah teknologi pertanian adalah praktik-
empirik yang bersifat pragmatik finalistik, yang dilandasi paham mekanistik-
vitalistik dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan
serta penerapan peralatan, bangunan.
Teknologi pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan dalam
mengolah atau memproses input pertanian sehingga menghasilkan output atau
hasil pertanian serta berdayaguna dan berhasil berupa produk bahan mentah,
setengah jadi maupun siap dikonsumsi. Definisi lain tentang teknologi pertanian
menurut para ahli adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan
ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber
daya pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia. Teknologi
memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumber daya tanaman
pangan, sumber daya peternak, sumber daya kehutanan dan sumber daya
perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengkajian (litkaji) akan
menjadi sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan terutama dalam pemberdayaan
penduduk yang berkecumpu dibidang pertanian.
(Bafdal,N) Adapun pengertian teknologi menurut para ahli yaitu sebagai berikut;
1. Akmadi (2008), menyimpulkan bahwa teknologi merupakan perwujudan
kemampuan manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam melalui kegiatan-
kegiatan produktif

3
2. Djumali.,dkk (2002) mengemukakan bahwa teknologi dapat dilihat atau
diartikan dari proses kegiatan manusia yang menjelaskan kegiatan pembuatan
suatu barang buatan tersebut.
3. Habibie (1994), transformasi teknologi disuatu negara akan selayaknya
mengalami empat tahap alih teknologi yaitu; (1) tahap adaptasi teknologi, (2)
tahap integrasi teknologi, (3) tahap pengembangan teknologi dan (4) tahap
penelitian dasar. Dalam pengembangan teknologi perlu diperhatikan tiga hal
yaitu; (1) mutu produk, (2) biaya murah dan (3) tepat waktu.
Dari beberapa penjelasan teknologi yang dikemukakan oleh beberapa para
pakar diatas maka dapat disimpulkan bila membicarakan teknologi khususnya
teknologi pertanian maka kata kunci yang termakna didalamnya adalah: kegiatan
sumber daya manusia, alat mesin dan jasa bidang pertanian, nilai tambah tinggi;
agroindustri dan kemandirian bangsa. Sedangkan bila ditransformasikan teknologi
terutama pada negara-negara yang berkembang maka empat tahap transformasi
teknologi yang dianjurkan oleh Habibie (1994) perlu mendapat perhatian.
2.1.2 Definisi Teknologi Pertanian Tradisional
Teknologi pertanian tradisional adalah kegiatan pertanian yang
menggunakan alat - alat yang masih sederhana dan digunakan dari masa kemasa,
serta tingkat efisiensinya masih terbatas, sering juga disebut apabila menggunakan
alat-alat tradisional maka tenaga yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil yang
maksimal memerlukan yang cukup besar, contohnya penggunaan peralatan
teknologi tradisional dalam pengolahan tanah menggunakan cangkul, dan proses
pembajakan pada sawah menggunakan tenaga kerbau. (Bafdal N, 2008).
Contoh pertanian tradisional :
a) Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen yang holistik melalui pendekatan
sistem pertanian berwawasan kesehatan lingkungan, siklus biologi, dan aktivitas
biologis tanah. Pertanian secara organik memfokuskan pemilihan secara sadar
bahan yang aman bagi lingkungan dan menyesuaikan dengan kondisi daerah
setempat.
b) Pemanenan Padi Menggunakan Ani-Ani

4
Alat ani-ani digunakan untuk memotong tangkai bulir padi satu persatu sehingga
proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu. Meskipun demikian
penggunaan alat ini sebagai ciri pertanian tradisional memberikan keuntungan
yaitu tidak semua batang padi ikut terpotong sehingga jika terdapat bulir padi
yang belum masak tidak ikut terpotong.
c) Alu dan Lesung Sebagai Penumbuk Padi Tradisional
Menumbuk padi dilakukan untuk memisahkan kulit padi sehingga menjadi beras
dengan menggunakan tangan manusia. Tanaman padi yang akan ditumbuk
sebelumnya harus dijemur terlebih dahulu sampai kering dibawah cahaya
matahari dengan tujuan agar kulit padi mudah dipisahkan dan beras yang
dihasilkan tidak patah.
2.1.3 Definisi Teknologi Pertanian Modern
Teknologi pertanian modern adalah kegiatan yang menggunakan alat-alat
dengan teknologi modern yang digunakan dalam bekerja, dengan menggunakan
alat modern dapat mempersingkat waktu dan juga meningkatkan efisiensi waktu
saat bekerja, misalnya dalam petani menggunakan traktor untuk membajak sawah,
dibandingkan dengan cara mencangkul, cara modern lebih efektif dan dapat
mempersingkat waktu dalam proses pembajakan. Pada umunya teknologi
modernlah yang lebih menonjol misalnya pada saat penggunaan bibit, pupuk, dan
pemberantasan hama, walaupun begitu peralatan yang mendukung masih berupa
alat-alat yang sudah lama dipakai (Bafdal N, 2008).
Adapun contoh dari pertanian modern yakni sebagai berikut :
a) Hidroponik
Pertanian dengan cara hidroponik merupakan salah satu contoh dari pertanian
modern hasil dari inovasi akibat adanya keterbatasan lahan pertanian. Pada
konsep pertanian ini bertujuan memanfaatkan lahan yang sedikit tetapi dapat
menghasilkan panen yang optimal menggunakan metode dan formulasi khusus.
Dalam bertanam hidroponik yang menggunakan media tanam berupa air dapat
dilakukan inovasi tanam secara vertical pada lahan sempit sehingga dapat
menanam lebih banyak tanaman dan meningkatkan hasil panen yang diperoleh.
Selain itu seiring berkembangnya teknologi dan inovasi, kegiatan bercocok
tanam menggunakan hidroponik dapat dilakukan di mana saja dan bahkan dapat

5
dimodifikasi kedalam interior outdoor rumah karena tampilan hidroponik yang
lebih segar dan bersih. kelebihan dari bertanam secara hidroponik selain dapat
dilakukan dalam kapasitas lahan yang sempit diantaranya yaitu tanaman dapat
tumbuh lebih cepat dari waktu normal dengan bantuan nutrisi tanaman yang biasa
digunakan dalam konsep hidroponik, efisien dalam penggunaan tenaga, tidak
memerlukan media tanam yang banyak seperti tanah dan tidak mudah terserang
hama dan penyakit karena pemeliharaannya lebih dikontrol.
b) Pertanian dengan Bioteknologi
Pengembangan bioteknologi melalui rekayasa genetika yang berlandaskan
pada keanekaragaman hayati menjadi perhatian yang menarik dari dunia teknologi
dan ilmu pengetahuan di mana bidang pertanian dapat lebih maju dengan
menggunakan konsep terbaru ini.
Melalui bioteknologi banyak dikembangan inovasi baru terutama pada bagian
genetik yang dapat menciptakan individu tanaman dengan sifat unggul dan
menguntungkan. Selain itu mutu dari produk bioteknologi yang baik juga
menjadikan inovasi ini sebagai trend seter dalam bidang pertanian.
2.1.4 Manfaat Teknologi Pertanian
Manfaat yang bisa didapatkan dengan berkembangnya beragam contoh
teknologi pertanian secara umum adalah sebagai berikut;
1. Produktifitas Tanaman Lebih Tinggi
Tingkat produktifitas dengan mempergunakan teknologi pertanian lebih tinggi,
kondisi ini didapat dari relevansi soal waktu dan hasil lebih banyak dibandingkan
dengan sistem petanian tradisional, sehingga setiap project pertanian pada saat ini
senantiasa memanfaatkan teknologi.
2. Mengurangi air, Pupuk dan Pestisida
Teknologi dalam bidang pertanian dipergunakan juga untuk mengurangi
penggunaan air, pupuk, dan juga pestisida, yang pada gilirannya membuat harga
makanan turun bahkan cenderung berkurang secara khasiatnya, sehingga
diperlukan teknologi dalam sistem ini.
3. Pengurangan Dampak Pada Ekosistem Alami
Ekosistem alami pada saat ini semakin berkurang keberadaannya, hal ini
lantaran terjadi alih fungsi lahan berlebihan misalnya saja dapat diberi contoh

6
pada arti sawah yang seringkali dilakukan pendirian bangunan rumah. Dengan
teknologi pertanianlah solusi untuk bertani dan berhan hidup bisa diperoleh
dengan baik.
4. Lebih Sedikit Limpasan Bahan Kimia Ke Sungai Dan Air tanah
Menjadi pengakuan lainnya dalam menciptakan teknologi bidang pertanian
ialah terjadi limpasan yang lebih sedikit dibading dengan mempergunakan cara
manual. Limpasan ini umumnya terjadi pada bahan kimia yang memberikan
pencemaran pada air tanah.
5. Meningkatkan Keamanan Pekerja
Keamanan kerja juga turut berkontribusi pada teknologi pertanian, kondisi ini
terjadi karena sistem modern sangat mempertimbangkan kekuasaan teknologi
serta lebih mengutamakan manusia dalam segi keselamatannya dengan
demiakianlah terdapat peran yang baik.
6. Manajerial Sumber Daya Alam
Selain itu juga adanya teknologi robotik yang memungkinkan pemantauan dan
pengelolaan sumber daya alam yang lebih andal, seperti kualitas udara dan air.
Memberi produsen kendali lebih besar atas produksi, pemrosesan, distribusi, dan
penyimpanan tanaman dan hewan yang menghasilkan;
a. Efisiensi lebih besar dan harga lebih rendah.
b. Kondisi pertumbuhan dan makanan yang lebih aman.
c. Mengurangi dampak lingkungan dan ekologis.
2.1.5 Tujuan Teknologi Pertanian
Teknologi dapat memegang peranan penting dalam pengembangan potensi
sumber daya tanaman pangan, sumber daya peternakan dan sumber daya
perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari penelitian serta pengkajian akan
menjadi sia-sia apabila tidak diaplikasikan di lapangan. Keberhasilan diseminasi
teknologi pertanian sangat tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi
pertanian yang dapat diseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan
kebutuhan pengguna. Teknologi ini juga penting untuk masa depan indonesia dan
dunia Indonesia sendiri ialah negara agraris dengan sumber daya alam yang
tinggi, sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung. Selain itu
Indonesia juga dapat terbentang pada khatulistiwa yang memiliki iklim tropis,

7
sehingga menciptakan keanekaragaman hayati serta menjadi lirikan bagi negara-
negara asing, terutama pada sektor pertanian.
Sedangkan pertanian itu sendiri ialah sebuah sektor yang juga memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia, karena ini bisa menjadi dasar
penyediaan sandang, papan, serta pangan dalam menjalankan kehidupan. Di
Indonesia sektor pertanian bisa menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada
umumnya, karena Indonesia adalah negara agraris. Oleh karena itu banyak warga
negara Indonesia yang juga berprofesi sebagai petani.
Peran serta dalam teknologi pertanian ialah untuk keberhasilan produktivitas
usaha tani yang dihasilkan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk otomatis
kebutuhan akan papan, sandang, serta pangan akan semakin meningkat, terlebih
pada kebutuhan pangan. Dengan demikian dunia pertanian harus dapat bekerja
lebih keras untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia, dengan melakukan tahap
demi tahap supaya produksi yang juga dihasilkan dapat memuaskan. mempercepat
pekerjaan para petani.
2.1.6 Dampak Positif dan Negatif Teknologi Pertanian
1. Dampak Positif
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang
lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 bulan dalam
pengolahan lahan pertanian seluas 3 hektar. Namun dengan adanya teknologi
petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya
dengan menggunakan mesin traktor. Sebelum ada mesin traktor mereka
menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau
yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Selain dari segi waktu
yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga memperoleh hasil yang
lebih beragam produk dan juga lebih melimpah. Dulu petani bisa menanam
jagung biasa sekarang dengan metode perkawinan tanaman (jagung) dapat
menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk
fisik dari jagung tersebut.
2. Dampak Negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk
tubuh. Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuan teknologi, tapi seperti

8
yang kita ketahui pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan
berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi secara rutin. Dampak lain dari
penggunaan teknologi ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya yang tinggi
tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk
masyarakat yang kurang mampu. Apalagi hasil panen yang mahal terutama bahan
kebutuhan pokok seperti cabe, dan beras. Penduduk yang kurang mampu akan
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok tersebut.
2.2 Jenis-Jenis Teknologi Pertanian Tradisional
Adapun jenis-jenis alat yang digunakan pada teknologi pertanian tradisional
yakni;
1. Cangkul

Gambar 1. Cangkul | Sumber: wikipedia.org


Fungsi utama cangkul adalah untuk membelah, membalik, memecah, dan juga
menggemburkan tanah. Itulah mengapa sebelum sebuah lahan ditanami padi atau
tanaman lain, tanahnya akan dicangkul terlebih dahulu supaya lebih gembur dan
hasil tanaman akan lebih baik.
2. Garu Tanah

Gambar 2. Guru Tanah | Sumber: guiadejardineria.com


Tahap kedua dalam mengolah tanah dilakukan dengan menggunakan garu.
Hasilnya, tanah akan menjadi jauh lebih gembur dan rata, tata kelola air menjadi

9
jauh lebih baik, tanaman liar yang menganggu dan berpotensi merusak hasil
pertanian juga hancur.
Ada beberapa jenis garu yang biasa digunakan:
a) Garu Sisir => Garu sisir lazim digunakan pada tanah bongkah untuk
membuatnya lebih subur. Namun, penggunaannya akan lebih optimal pada saat
lahan pertanian tersebut masih basah setelah diolah menggunakan alat
pembajak
b) Garu Piring => Garu ini dimanfaatkan untuk memangkas rumput pada
permukaan tanah yang akan ditanami, menghancurkan lapisan tanah sehingga
lebih lembut dan siap untuk ditanami. Setelah benih disebar, garu piring juga
dapat digunakan untuk menutup biji tersebut agar sepenuhnya tertimbun tanah.
c) Garu Paku => Memiliki gigi-gigi yang menyerupai paku, garu jenis ini
dimanfaatkan untuk meratakan serta menghaluskan tanah setelah dibajak.
Apabila telah masanya untuk menyiangi tanaman yang baru tumbuh, para
petani juga bisa menggunakan alat ini.
3. Arit

Gambar 3. Arit | Sumber: shopee.co.id


Cara kerja alat ini sangat sederhana. Cukup menebas tanaman di bagian
bawahnya dengan satu kali ayunan. Apabila ingin memegang arit dengan tangan
kanan, maka tangan kiri digunakan untuk memegang bagian atas tanaman yang
ditebas.
4. Alat Semprot Pertanian (spryer)

10
Gambar 4. Spryer | Sumber: rukunmandiriperkasa.com
Spryer adalah alat yang berfungsi untuk memecah suspense atau larutan agar
menjadi butiran cair. Masalah pengendalian hama serangga dan penyakit
tumbuhan menyebabkan perlunya para petani dan pekebun buah-buahan untuk
menggunakan alat ini dalam usaha tani mereka. Spryer ini berbentuk butiran cair
yang kecil digunakan untuk menyesuaikan dengan dosis pestisida atau pupuk
yang akan diaplikasikan ke tanaman.
Secara umum, ada 2 jenis alat semprot, yaitu sebagai berikut;
a) Knapsack Spryer => Alat ini adalah salah satu yang paling lazim digunakan.
Cara memakai alat ini adalah dengan cara diletakkan di punggung layaknya
membawa tas ransel. Cairan didalam penampung larutan tersebut bisa keluar
berkat pompa yang dijalankan oleh tangan dengan gerakan naik - turun.
b) Motor Spryer => Berbeda dengan knapsack spryer yang cara pakainya adalah
dengan digendong, motor spryer dapat difungsikan dengan cara diletakkan di
atas tanah, diangkut menggunakan helicopter, ditarik kendaraan, atau bisa juga
ditaruh di punggung.
Apabila jangkauan lahan yang rendah disemprot larutan kimia tersebut sangat
luas dan ingin selesai dalam waktu singkat, penggunaan motor spryer adalah cara
terbaik.
5. Ani-Ani (ketam)

11
Gambar 5. Ketam | Sumber: kontan.co.id
Ani-ani adalah sebuah alat yang menyerupai pisau berukuran kecil.
Manfaatnya bagi para petani adalah untuk memanen padi. Cara kerjanya cukup
unik. Ketam ini dapat memotong tangkai padi yang berisi penuh bulir siap panen
satu persatu.
6. Gerejag atau Gebotan

Gambar 6. Gebotan | Sumber: kahfijourney.blogspot.com


Metode ini merupakan metode untuk merontokkan bulir padi yang
menggunakan gerejag atau gebotan tetap layak untuk dipelajari. Ada beberapa
komponen yang membuat gebotan ini dapat difungsikan, yaitu sebagai berikut.
1. Rak peluruh bulir padi yang terbuat dari kayu atau bambu setinggi empat kaki
yang diletakkan di tanah.
2. Meja rak yang juga untuk meluruhkan bulir padi. Material pembuatnya adalah
bambu yang dibelah dengan jarak kurang lebih sekitar 1 sampai 2 cm.
3. Bagian samping dan belakang, umumnya ditutup menggunakan plastik, tikar,
terpal, atau alat lainnya yang ada di sekitar tempat merontokkan bulir padi.
Sedangkan, untuk bagian depannya tetap dibiarkan terbuka.
Teknik menggunakan gebot ditinggalkan karena memerlukan waktu lama,
tenaga yang besar, dan angka susut padi juga besar karena tak semuanya bisa
rontok.
7. Penanaman benih (taju)

12
Gambar 7. Penanaman benih | Sumber: youtube.com
Pada era globalisasi tradisional petani masih dalam penanaman dan
penyebaran benih (taju) masih menggunakan manual dan yang membutuhkan
waktu dan biaya lebih .Menggunakan alat manual untuk menanam benih memang
memudahkan daripada tak menggunakan alat sama sekali. Namun juga harus
pandai pandai mengatur irama putaran tangan dan kaki agar dapat bekerja secara
serempak.
8. Gasrok atau Gosrok

Gambar 8. Gasrok | Sumber: shopee.co.id


Gosrok merupakan alat tradisional yang dipakai supaya tanah menjadi lebih
subur. Dalam prosesnya, gosrok ini dapat membuat akar padi terputus. Namun ini
adalah suatu manfaat besar karena dengan putusnya akar diharapkan padi dapat
bercabang banyak.
3.3 Jenis- Jenis Teknologi Pertanian Modern
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, pekerjaan para petani juga
semakin dimudahkan dengan hadirnya alat-alat pertanian modern yang bisa
digunakan seperti di bawah ini yakni;
1. Cultivator

13
Gambar 9. Alat Cultivator | Sumber: lawnmowersdirect.co.uk
Aktivitas membajak sawah kini menjadi jauh lebih cepat dan efektif berkat
hadirnya cultivator. Fungsinya adalah untuk menyiapkan tanah sekunder agar
hancur dan halus dengan cara dibajak. Cara kerja alat ini adalah dengan
memanfaatkan gerigi yang menancap pada tanah. Dengan bantuan mesin
penggerak, maka tanah akan otomatis bergerak, terangkat, dan terpecah.
2. Rotavator

Gambar 10. Alat Rotavator | Sumber: dasmesh.com


Alat ini memiliki manfaat yang serupa dengan traktor, rotavator ini
dimanfaatkan untuk mengolah tanah dalam dua langkah pengolahan. Alat ini
berfungsi sebagai pencacah dengan cara membolak-balikkan tanah. Fungsi
lainnya adalah untuk merapikan sekaligus memusnahkan tanaman liar yang
mengganggu lahan pertanian yang telah siap tanam ini.

3. Traktor

14
Gambar 11. Traktor | Sumber: youtube.com
Traktor adalah salah satu mesin utama yang diandalkan para petani untuk
mengolah lahan pertanian mereka. Menggunakan bahan bakar solar atau
bensin, alat ini tak akan bekerja dengan baik tanpa komponen-komponen yang
melekat.
a) Bajak singkal (luku) -> Memasang luku haruslah dalam posisi sejajar
dengan bingkai supaya tidak mengganggu proses pendinginan mesin diesel
traktor. Untuk mendapatkan hasil pembajakan hingga ke kedalaman yang
diinginkan, Anda hanya perlu mengatur ulirnya.
b) Puddler (gelebek) => Alat gelebek ini dapat digunakan untuk
menghancurkan bongkahan tanah yang kerap menggumpal-gumpal.
Namun, apabila kondisi tanahnya kering, sebaiknya gunakan luku terlebih
dahulu untuk hasil yang lebih baik.
c) Leveler (garu) =>Tanah yang telah gembur perlu diratakan sebagai proses
akhir dalam mengolah lahan pertanian. Untuk meratakannya, Anda dapat
memanfaatkan garu. Pada alat yang lebih mutakhir, penggunaan garu
dapat bersamaan dengan traktor sehingga pengerjaan tanah tak terlalu
terasa berat dan melelahkan.
d) Bajak Piringan => Piringan yang terdapat pada mesin ini, diikat pada suatu
besi memanjang melalui bantalan khusus yang menjaganya tetap stabil.
Saat traktor menariknya, piringan ini akan berputar dan tanah akan
tercacah lebih sempurna.
e) Bajak rotary => Memanfaatkan mata pisau yang berputar, alat ini sangat
bermanfaat untuk mengolah tanah secara intensif karena mampu

15
mencacahnya hingga bongkahan ini pecah menjadi ukuran yang jauh lebih
kecil.
f) Bajak Subsoil => Dengan menggunakan bajak subsoil, petani dapat
mengolah tanah dengan memecah tanah dan membentuknya hingga
menjadi parit yang siap untuk menjadi saluran air.
4. Mesin Penanam Padi

Gambar 12. Mesin Penanam Padi | Sumber: epetani.pertanian.go.id


Menanam padi menjadi proses yang cukup memakan waktu dan juga
tenaga. Dengan penemuan alat penanam padi modern, petani tak perlu lagi
menanam bibit secara manual. Namun, alat ini belum sepenuhnya dapat
difungsikan untuk seluruh jenis palawija ataupun tanaman hasil pertanian.
Mesin penanam modern yang telah beredar di pasaran sejauh ini adalah yang
dapat digunakan untuk menanam jagung, padi, dan kentang
5. Mesin Pemanenan

Gambar 13. Alat Pemanenan Padi | Sumber: mesinpertanianmodern.blogspot.com


Seperti layaknya mesin penanam padi, alat pemanenan modern ini juga
memudahkan petani tanpa harus membuang banyak waktu dan tenaga untuk
memanen hasil pertanian. Jenis tumbuhan yang dapat dipanen dengan alat ini
adalah tebu, kentang, dan kacang tanah.

16
4.2 Penerapan Konsep IPA Dalam Teknologi Pertanian
Teknologi yang diterapkan pada pertanian tidak terlepas dengan konsep-
konsep ilmu pengetahuan alam (IPA) yang selaras di dalamya. Aplikasi konsep
IPA sangat luas termasuk dalam dunia teknologi terapan. Berikut merupakan
contoh-contoh penerapan konsep IPA dalam bidang teknologi pertanian.
1. Cangkul

Gambar 14. Konsep Cangkul dan Pengungkit | Sumber: Mediapedi Blogger


Cangkul adalah alat pertanian tradisional yang digunakan sebagai alat
pengolah tanah. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari
rumput ataupun untuk meratakan tanah. Surany menjelaskan. Konsep IPA
dalam teknologi pertanian tradisional ini adalah pengamalan konsep pesawat
sederhana. Pada cangkul mengamalkan tuas golongan ke 2, dan kedudukan
titik beban di antara titik tumpu dan titik kuasa. Kedudukan titik kuasa berada
di antara titik tumpu dan titik beban.
2. Bajak
Bajak adalah alat pertanian yang mewakili fungsi utama cangkul sebagai
alat pengolahan tanah. Fungsi bajak pada umumnya tidak jauh berbeda dengan
cangkul dalam sistem pertanian. Tujuan utama dari membajak adalah untuk
membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan. Konsep IPA dalam
teknologi pertanian tradisional ini adalah pengamalan konsep pesawat
sederhana. Pada cangkul mengamalkan tuas golongan ke 2, di mana kedudukan
titik beban di antara titik tumpu dan titik kuasa.
3. Ani-ani atau ketam
Ani-ani dibuat dari bahan bambu sebagai tangkai dan bilah tipis dari besi
yang dipasang pada papan bilah dari kayu tipis. Papan bilah dipasang silang

17
melintang pada tangkai bambu, kira-kira di tengah-tengah tangkai. Konsep IPA
dalam teknologi pertanian tradisional ini adalah keuntungan mekanik bidang
miring.
4. Hidroponik

Gambar 15. Teknik Hidroponik | Sumber: Hidroponik Farm Lampung Blogger


Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tanaman. Kelebihan sistem hidroponik antara lain adalah tanaman
berproduksi tanpa menggunakan tanah. Konsep IPA dalam penerapan teknik
bertanam hidroponik yaitu konsep bioteknologi dengan metode kultur air.
Media tanam menggunakan air menjadikan kuantitas dan kualitas produksi
lebih tinggi dan lebih bersih. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien serta
pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
5. Integrated Water Management
Integrated water management atau sistem manajemen tata air terpadu
lebih dikenal sebagai sistem drainase. Sistem drainase terus dikembangkan
untuk manajemen sistem bidang pertanian dan perkebunan. Pengembangan ini
menghasilkan banyak tipe atau jenis dari sistem drainase, seperti parit sirip dan
sistem kanal primer serta sekunder. Penarapan konsep IPA pada sistem
drainase analisa topografi dan perhitungan gaya berat. Tujuan dari penerapan
konsep ini agar sistem yang diterapkan pada perkebunan dapat menyekap,
mengumpulkan, dan membuang air yang berlebih secara efektif.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 1 Teknologi pertanian
1. Definisi Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian berasal dari dua kata yaitu teknologi dan pertanian.
Teknologi adalah penerapan dan pengembangan ilmu pada alat mesin untuk
membantu manusia dalam mengelola atau menyelesaikan masalah kehidupan.
2. Definisi Teknologi Pertanian Tradisional
Teknologi pertanian tradisional adalah kegiatann pertanian yang menggunakan
alat - alat yang masih sederhana dan digunakan dari masa kemasa, serta tingkat
efisiensinya masih terbatas.
Contoh pertanian tradisional :
a) Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen yang holistik melalui pendekatan
sistem pertanian berwawasan kesehatan lingkungan, siklus biologi, dan aktivitas
biologis tanah
b) Pemanenan Padi Menggunakan Ani-Ani
Alat ani-ani digunakan untuk memotong tangkai bulir padi satu persatu sehingga
proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu.
3. Definisi Teknologi Pertanian modern.
Teknologi pertanian modern adalah kegiatan yang menggunakan alat-alat dengan
teknologi modern yang digunakan dalam bekerja, dengan menggunakan alat
modern dapat mempersingkat waktu dan juga meningkatkan efisiensi waktu.
Contoh pertanian modern :
a) Hidroponik
Pertanian dengan cara hidroponik merupakan salah satu contoh dari pertanian
modern hasil dari inovasi akibat adanya keterbatasan lahan pertanian.
b) Pertanian dengan Bioteknologi
Melalui bioteknologi banyak dikembangan inovasi baru terutama pada bagian
genetik yang dapat menciptakan individu tanaman dengan sifat unggul dan
menguntungkan.

19
4. Manfaat Teknologi Pertanian
Manfaat yang bisa didapatkan dengan berkembangnya beragam contoh teknologi
pertanian secara umum adalah sebagai berikut;
1) Produktifitas Tanaman Lebih Tinggi
2) Mengurangi air, Pupuk dan Pestisida
3) Pengurangan Dampak Pada Ekosistem Alami
4) Lebih Sedikit Limpasan Bahan Kimia Ke Sungai Dan Air tanah
5) Meningkatkan Keamanan Pekerja
6) Manajerial Sumber Daya Alam
5. Tujuan Teknologi Pertanian
Peran serta dalam teknologi pertanian ialah untuk keberhasilan produktivitas
usaha tani yang dihasilkan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk otomatis
kebutuhan akan papan, sandang, serta pangan akan semakin meningkat, terlebih
pada kebutuhan pangan.
6. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Pertanian
1) Dampak positif.
Dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah
lahan mereka.
2) Dampak negatif
Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuan teknologi, tapi seperti yang kita
ketahui pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan berbahaya
bagi tubuh apabila dikonsumsi secara rutin. Dampak lain dari penggunaan
teknologi ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya yang tinggi tentu nilai jual
dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk masyarakat yang kurang
mampu.
3.1 2 Jenis-Jenis Teknologi Pertanian Tradisional.
1) Cangkul.
2) Garu Tanah
3) Arit
4) Alat Semprot Pertanian (spryer)
5) Ani-Ani (ketam).
6) Gerejag atau Gebotan

20
7) Penanaman benih (taju)
8) Gasrok atau Gosrok
3.1 3 Jenis- Jenis Teknologi Pertanian Modern.
1) Cultivator
2) Rotavator
3) Traktor
4) Mesin Penanam Padi
5) Mesin Pemanen
3.1 4 Penerapan Konsep IPA Dalam Teknologi Pertanian
Teknologi yang diterapkan pada pertanian tidak terlepas dengan konsep-konsep
ilmu pengetahuan alam (IPA) yang selaras di dalamya.
Contoh penerapan IPA dalam teknologi pertanian :
a) Cangkul
Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun
untuk meratakan tanah. Konsep IPA dalam teknologi pertanian tradisional ini
adalah pengamalan konsep pesawat sederhana. Dimana pada cangkul
mengamalkan tuas golongan ke 2, dimana kedudukan titik beban di antara titik
tumpu dan titik kuasa. Kedudukan titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik
beban.
b) Bajak
Bajak adalah alat pertanian yang mewakili fungsi utama cangkul sebagai alat
pengolahan tanah. Konsep IPA dalam teknologi pertanian tradisional ini adalah
pengamalan konsep pesawat sederhana. Dimana pada cangkul mengamalkan tuas
golongan ke 2, dimana kedudukan titik beban di antara titik tumpu dan titik kuasa.
c) Ani-ani
Ani-ani dibuat dari bahan bambu sebagai tangkai dan bilah tipis dari besi yang
dipasang pada papan bilah dari kayu tipis. Konsep IPA dalam teknologi pertanian
tradisional ini adalah keuntungan mekanik bidang miring.
d) Hidroponik
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman.

21
e) Integrated Water Management
Integgrated water management atau sistem manajemen tata air terpadu lebih
dikenal sebagai sistem drainase. Penarapan konsep IPA pada sistem drainase
analisa topografi dan perhitungan gaya berat.
3.2 Saran
Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah
selalu memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya.Supaya
tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan teknologi dalam bidang
pertanian, hendaklah manusia mempersiapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi
dampak kerusakan pada lingkungan akibat penggunaannya. Karena tidak bisa
dipungkiri lagi, setiap penggunaan teknologi pengembang pertanian pastinya akan
ada dampak buruk yang akan dirasakan. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia
dan pestisida supaya keseimbangan ekosisem tertap terjaga, gunakan lah pupuk
kimia dan pestisida sekedarnya jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai
bahan utama dalam menyuburkan tanaman.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bafdal, N. 2012. Buku Pengantar Teknologi. Jatinangor: Universitas Padjajaran.

Mutiarawati,T. 2009. Penangan Pasca Panen Hasil Pertanian. Jatinangor:


Fakultas Peratanian Universitas Padjajaran.

Smith, H.P. & Lambert, H. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani, Terjemahan
oleh Tri Purwadi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Materi Pertanian. 2018. “Pengertian Teknologi Pertanian, Ruang Lingkup,


Tujuan, dan Contohnya”. Dalam https://dosenpertanian.com/pengertian-
teknologipertanian/#:~:text=Teknologi%20pertanian%20adalah%20usaha%
20penerapan,maksimal%20guna%20meningkatkan%20kesejahteraan%20m
anusia. Diakses tanggal 20 September 2020.

Putra. 2019. “Alat Pertanian Tradisional & Modern Beserta Fungsinya”. Dalam
https://salamadian.com/alat-pertanian-tradisional-modern/. Diakses tanggal
20 September 2020

Anonim. 2014. “Sistem Drainase Perkebunan Kelapa Sawit”. Dalam


https://sawitindonesia.com/sistem-drainase-perkebunan-kelapa-sawit/.
Diakses tanggal 26 September 2020.

23

Anda mungkin juga menyukai