Abstract. The partner of this Community Partnership Program (PKM) are the people of Tonyamang Village, Patampanua
District, Pinrang Regency. The problem was the amount of zalacca seed waste in the local environment was very abundant and
local people did not find out if the zalacca seeds can be used as a raw material for coffee. The method used is: lecture,
demonstration, discussion, and question and answer. The local community, especially the Taklim Assembly lady, was very
enthusiastic in participating in the PKM program making zalacca seed coffee. The results achieved are the number of zalacca
seeds can be minimized by using zalacca seeds as the raw material for coffee. Local people have been able to process zalacca
seeds into coffee with distinctive flavors.
308
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-623-7496-01-4
terkecuali di dalam tubuh kita. Antioksidan bersifat menyulitkan pemateri untuk menayangkan contoh
sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat pembuatan kopi salak dengan varian rasa.
dibanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan
antioksidan bergantung dari seberapa kuat daya
oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain.
Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif
antioksidan tersebut. Antioksidan didefinisikan sebagai
senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau
menghambat reaksi oksidasi makanan atau obat.
Antioksidan merupakan zat yang mampu melindungi sel
melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal
bebas (Reactive Oxygen Species). Antioksidan alami
dapat memberikan peningkatan perlawanan dari Gambar 1. Pelatihan proses pembuatan kopi biji salak
kerusakan oksidatif dan sebagai substansi yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Konsumsi Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dengan
antioksidan seperti askorbat, tokoferol dan karotenoid warga setempat, beberapa dari warga mengharapkan
banyak dikenal dalam hubungannya terdapat dalam agar kegiatan ini berkelanjutan sehingga mampu
kesehatan. membantu warga dalam memasarkan produk kopi biji
salak. Salah satu kekurangan dari produk kopi biji salak
II. METODE PELAKSANAAN ini adalah belum diakukan uji organoleptik dan uji
1. Agar jumlah limbah biji salak di lingkungan fitokimia. Namun, berdasarkan hasil penelitian
setempat berkurang maka metode yang digunakan sebelumnya yang membuat kopi dari biji salak Bali
adalah sosialisasi dan ceramah proses pengolahan (Karta et al., 2015) menyimpulkan kandungan kimia
limbah biji salak menjadi bahan yang lebih berguna. antioksidan, kafein, dan analisis proksimat Kopi Biji
2. Agar mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan Salak berpotensi sebagai produk pangan lokal yang
dalam membuat kopi dari biji salak, maka metode berdaya saing global khas Karangasem. Hal ini
yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, didukung oleh kandungan kapasitas antioksidannya
diskusi, dan tanya jawab. 436,91 mg/L dan IC 50% 9,37 mg/mL, kafein yang
rendah 0,207%, lemak yang rendah 2,95% serta
III. HASIL DAN PEMBAHASAN karbohidratnya 80,98%. Ini juga didukung oleh
kandungan air 6,24%; kadar abu 3,49%; dan protein
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui observasi 6,34%.
langsung dan memberikan kuesioner kepada Gapoktan
salak dan ibu-ibu Majelis Taklim dalam pelatihan
pemanfaatan biji salak sebagai bahan dasar pembuatan
kopi yang dibuat oleh para peserta. Hasil evaluasi
diukur berdasarkan indikator:
1. Keseriusan dan kesungguhan warga Kelurahan
Tonyamang dalam mengikuti penyampaian materi
oleh para penyaji.
2. Jumlah peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini
dari hasil dokumentasi oleh tim pelaksana yang
dilakukan pada saat kegiatan berlangsung, jumlah
warga yang hadir sebanyak 34 orang pada hari
pertama, 37 orang pada hari kedua dan 40 orang
pada hari ketiga.
3. Paling sedikit 80 % warga telah mampu membuat
kopi biji salak. Gambar 2. Produk kopi biji salak yang telah dikemas
309
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-623-7496-01-4
sebagai bahan dasar pembuatan kopi dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti Karta, Eva Susila, Mastra, dan Asnawa Dikta. 2015.
kegiatan ini. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang Kandungan Gizi pada Kopi Biji Salak (Salacca zalacca)
mengikuti kegiatan ini, yaitu sebanyak 34 orang Produksi Kelompok Tani Abian Salak Desa Sibetan yang
pada hari pertama, 37 orang pada hari kedua dan 40 Berpotensi Sebagai Produk Pangan Lokal Berantioksidan
orang pada hari ketiga. dan Berdaya Saing. Jurnal Virgin, Jilid 1, No.2, Juli 2015.
2. Setelah tim pelaksana melakukan observasi dan Hal 123-133.
Latuconsina,N.H. Fatimawali dan Citraningtyas, G. 2014. Uji
evaluasi menggunakan kuesioner diketahui bahwa Efektivitas Diuretik Ekstrak Etanol Biji Salak pada Tikus
lebih dari 80 % peserta yang telah mampu membuat Putih Galur Jantan Wistar. Jurnal Ilmiah Farmasi. 3 (3) :
kopi biji salak yang diamati pada sesi demonstrasi. 176 – 181.
Lokaria Eka dan Ivoni Susanti. 2018. Uji Organoleptik Kopi
UCAPAN TERIMA KASIH Biji Salak dengan Varian Waktu Penyangraian. Jurnal
Pendidikan Biologi dan Sains. Volume 1 No. 1 Juni 2018.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada kepada
seluruh staf dan civitas Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat UNM dan Pemerintah Kabupaten Pinrang
Provinsi Sulawesi Selatan, yang telah memberi fasilitas,
melakukan monitoring, dan mengevaluasi kegiatan
PKM hingga selesai.
310