Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alpukat (Perseaamericana mill) merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis
seperti Indonesia dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Namun demikian, biji
alpukat yang merupakan salah satu hasil produk pertanian masih belum dimanfaatkan dengan
maksimal dan hanya dibuang sebagai limbah. Padahal biji alpukat memiliki kandungan yang
kaya manfaat yaitu untuk pengobatan ginjal. Menurut Pusat Data Statistik dan Informasi
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal kronik semakin
meningkat. Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis potensi dan
manfaat limbah biji alpukat serta mengetahui pengolahan limbah biji alpukat untuk pembuatan
terpikat (teh biji alpukat) sehingga dapat memberikan solusi alternative pengobatan ginjal kepada
masyarakat melalui pengolahan limbah biji alpukat menjadi teh yang pastinya banyak
dikonsumsi dan disukai berbagai kalaangan.. Metode yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan menelaah buku-buku serta literatur-
literatur. Pengolahan limbah biji alpukat menjadi teh kemasan yang praktis inid apatmembuka
wawasan masyarakat bahwa limbah biji alpukat ini masih memiliki nilai guna yang tinggi karena
selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah biji alpukat,juga dapat mengobati
penyakit ginjal dan juga dapat sebagai komsumsi santap santai yang merilekskan tubuh.
Peningkatan produksi alpukat di Indonesia telah menghasilkan biji yang melimpah
sebagai limbah.Banyaknya produksi alpukat (Persea americana Mill) yang meningkat dari tahun
ke tahun (Badan Pusat Statistik, 2017) dan banyak disukai masyarakat, karena buahnya yang
enak. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan alpukat bagian dagingnya saja dibandingkan
bagian yang lainnya. Penelitian menunjukkan biji alpukat memiliki khasiat yang lebih besar
karena kandungan antioksidannya bisa sampai 70% (Wahyuni, 2016). Selain itu, biji alpukat
juga mengandung senyawa antioksidan potensial, seperti senyawa fenolik, yang dapat
dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.
Biji alpukat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti, turunkan kolesterol,
aktivitas antioksiden dari senyawa fenolik dalam tepung biji alpukat memiliki efek hipolipidemik
dalam menurunkan kolesterol. Serat dalam biji alpukat membantu meningkatkan kolesterol baik
(HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). kontrol gula darah, sebuah penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Ilmu Kedokteran Malaysia, meunjukan bahwa biji alpukat mengadung
phytochemical bioaktif yang memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko diabetes. Sebagai
antioksidan, Studi tabung reaksi pada ekstrak biji alpukat telah menunjukkan bahwa biji alpukat
memiliki sifat antioksidan yang kuat. Biji alpukat mengandung fitokimia yang kuat. Sejumlah
fitokimia dalam biji alpukat memiliki potensi antioksidan. Antioksidan pada tubuh bermanfaat
untuk mencegah peradangan, penyakit kronis, serta kanker. Selanjutnya, cegah Alzheimer, Sifat
antioksidan dalam biji alpukat bermanfaat bagi kesehatan otak. Biji alpukat dipercaya pada
pengobatan tradisional untuk mengobati dan mencegah alzheimer. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa 'stres oksidatif' mungkin berperan dalam perubahan otak yang
menyebabkan penyakit Alzheimer. Stres oksidatif dapat menyebabkan 'serangan' pada sel-sel
otak oleh bahan kimia yang disebut radikal bebas. Radikal bebas inilah yang menyebabkan
kerusakan oksidatif. Antioksidan mampu mencegah radikal bebas yang menyebabkan alzheimer.
Serta sebagai antibakteri dan antijamur
Biji alpukat yang biasanya hanya diadikan limbah dan tak terpakai diolah menjadi teh
kemasan bentuk celup disebut terpikat (teh biji alpukat). Melalui terpikat ini meningkatkan nilai
fungsional bagi biji alpukat yang ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Teh
merupakan minuman yang banyak digemari oleh banyak konsumen disemua kalangan. Dengan
adanya terpikat (teh biji alpukat) ini dapat menarik konsumen untuk bisa merasakan manfaat dari
biji alpukat dengan cita rasa yang ringan dan pas bagi lidah serta praktis tentunya. Peluang untuk
mengembangkaan bisnis terpikat ini sangat menarik, mengingat hal ini masih baru dan berlimpah
kandungan manfaat didalamnya.
1.2 prioritas masalah
Teh tentunya bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Teh yang sudah
menjadi tradisi diIndonesia saat menghidangkan jamuan untuk para tamu masih eksis hingga
sekarang. Para penikmat teh juga berasal dari kalangann, dari anak kecil hingga lanjut usia
ataupun dari keluarga prasejahtera hingga keluarga mapan. Pengembangan bisnis minumah teh
khususnya dari biji alpukat ini memang masih awam didengar, akan tetapi usaha ini merupakan
peluang bagi masyarakat untuk menikmati cita rasa baru dari teh dan tentunya banyak manfaat
darinya.
Pengaplikasian biji alpukat menjadi teh ini sebagai bentuk gebrakan maupun solusi
alternative dalam menurunkan resiko peyakit baik ginjal, kolesterol mapun lainnya. Banyak
penderita yang tidak menyukai obat atau ramuan herbal yang memiliki rasa pait. Oleh karena itu,
inovasi terpikat (teh biji alpukat) merupakan ide baru untik solusi dalam dunia kesehatan. Selain
untuk penderita, tentunya terikat ini juga sangat bagus untuk orang biasa karena dapat
menurunkan atau mencegah dari terjangkitnya penyakit ginjal, kolesterol dan yang lain. Disisi
lain, karena cita rasa teh dan alpukat sendiri memang banyak peminatnya, sudah tentu terpikat ini
ditargetkan memiliki nilai jual yang tiinggi.
1.3 Manfaat Kegiatan
a. Guna meningkatkan kreatvitas mahasiswa dalam berpikir dan bekerja dalam tim
b. Membangun jiwa entrepreneur bagi mahasiswa, sehingga dapat melihat peluang dan
menjadi bagian dari ekonomi creative yang tentunya menadikannya peluang untuk nilai
tambah ekonomis
c. Memanfaatkan biji alpukat yang awalnya hanya limbah tak berguna menjadi nilai jual
dan manfaat yang tinggi
d. Membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menciptakan lapangan kerja
1.4 Luaran yang Diharapkan
a. Meningkatkan kegiatan kewirausahaan, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru
dan menekan angka pengangguran di Indonesia
b. Menambah inovasi teh yang terbuat dari bahan biji alpukat dan mendapatkan keuntungan
dari kegiatan ini
c. Menjadi solusi bagi penderita ginjal maupun kolesterol umtuk membantu menurunkan
dan menjadi pencegah bagi orang sehat.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Sumber Bahan Baku
Dalam penelitian usaha ini bersumber pada bahan baku biji alpukat. Biji alpukat mudah
ditemukan karena alpukat mudah tumbuh dan di Indonesia sendiri banyak petani yang
membudidayakannya, selain itu adanya pemasok khusus untuk biji alpukat juga banyak
ditemukan sehingga dalam pengembangan usaha ini tidak mengalami kesulitan untuk mencari
sumber bahan bakunnya.
Di daerah Semarang banyak tumbuh buah alpukat yang bertekstur lembuh ini. Menurut
statistik Pemkab setempat, saat ini sedikitnya ada 23.000 pohon alpukat yang mampu
menghasilkan hampir 6000 meter kubik/tahun. Maraknya penjaja jus buah di berbagai daerah,
membuat permintaan alpukat semakin meningkat. Pohon buah ini bisa dijumpai hampir di semua
dataran tinggi, seperti Sumowono dan Bandungan. (Biro HumasProvinsi Jawa Tengah, 2015)

Biji alpukat merupakan biji buah yang tergolong besar, terdiri dari dua
keping(cotyledon), dan dilapisi oleh kulit biji yang tipis. Biji tersusun oleh jaringan arenchyma
yang mengandung sel-sel minyak dan butir tepung sebagai cadangan makanan
(Kalie,1997).Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan biji alpukat adalah
dengan mengolahnya menjadi terpikat (teh biji alpukat).Menurut penelitian, biji buah alpukat
mengandung alkaloid, tanin, triterpen, dan kuinon. Pati merupakan penyusun utama cadangan
makanan tumbuh-tumbuhan.

2.2 Gambaran Produk

Ide usaha pembuatan terpikat (teh biji alpukat) bermula dari tak terpakainya biji alpukat
ini. pada umumnya biji alpukat hanya dijadikan limbah dan tak diolah. Padahal banyak khasiat
yang terdapat dalam biji alpukat yang belum diolah dan dimanfaatkan pihak luar. Kandungan
yang terdapat dalam biji alpukat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan terutama
bisa untuk mencegah ataupun menurunkan kolesterol hingga ginjal. Untuk itu kami
menginovasikan dengan membuat terpikat yang terbuat dari biji alpukat sehingga biji alpukat
yang awalnya hanya limbah bisa memiliki nilai fungsional dan ekonomis. Produk olahan terpikat
(teh biji alpukat) akan dikemas dengan kemasan yang eye catching sehingga menarik pembeli.
Adanya produk terpikat ini juga mengurangi limbah organic dan untuk alternative kesehatan bagi
tubuh.

2.3 Peluang Pasar

Berikut merupakan sejumlah pertimbangan factor SWOT dalam menganalisis


keberlanjutan usaha terpikat. Terdapat 4 faktor yang dipertimbangkan dalam analisis ini
antaranya berupa strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (keuntungan), threat
(ancaman) yang dapat disajikan sebagai berikut ;
Factor SWOT Usaha Kewirausahaan TERPIKAT
Strength (kekuatan)  Bahan yang digunakan alami dan
banyak terkandung khasiat
 Bisa menjadi obat alternative kesehatan
terutama bagi penderita ginjal dan
kolesterol
 Harga yang terjangkau dan panggunaa
yang praktis memudahkan konsumen
 Rasa alpukat yang ringan dan pas,
sangat cocok bagi penikmat
Weakness (kelemahan)  Masih diperlukan penelitian lebih lanjut
dan pengujian terkait kandungan biji
alpukat
Opportunity (keuntungan)  Bahan baku yang mudah didapat dan
dipasok
 Biaya produk dan produksi yang
ekonomis
 Berdaya saing pasar yang tinggi karena
banyak peminat
 Peluang merajai pasar yang luas
Threat (ancaman)  Cita rasa yang baru dan unik bagi
masyarakat
 Tedapat kemungkinan pesaing yang
sama
2.4 Tenik Pemasaran
Target pemasaran yang dilakukan dalam marketing Terpikat sebagai berikut :

a.

2.5 Analisis Kelayakan Usaha

Anda mungkin juga menyukai