Anda di halaman 1dari 6

Website: semnasppm.undip.ac.

id

Pelatihan Pembuatan Inovasi Variasi Olahan Teh Hijau, Pengujian Kandungan


Flavonoid Dan Antioksidan Variasi Olahan Teh Hijau Di Desa Kaliprau
Satriyo Adhy1, Fahmi Arifan2, Azzahra Khairunnisa Alya Mas’ud3, Zakiyuddin Ahmad4, Muhammad Refi5
1
Departemen Informatika, Universitas Diponegoro
2
Departemen Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Universitas Diponegoro
3
Departemen Ilmu Gizi, Universitas Diponegoro, Semarang
4
Departemen Pertanian, Universitas Diponegoro
5
Departemen Teknik Komputer, Universitas Diponegoro
1satriyo@live.undip.ac.id
2fahmiarifan80@gmail.com
3azzahrakam@students.undip.ac.id
4zakiyuddinahmad@students.undip.ac.id
5mrefi@students.undip.ac.id

Abstrak — Teh merupakan salah satu minuman fungional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali
masyarakat Desa Kaliprau. Inovasi mengenai variasi olahan produk teh hijau dapat digunakan untuk meningkatkan
konsumsi teh hijau yang baik bagi tubuh dan juga sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar Desa Kaliprau.
Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum verum),
dan serai (Cymbopogon ciratus). Dengan latar belakang tersebut, dilakukanlah program mengenai inovasi terhadap variasi
teh hijau, yang kemudian dilakukan pengujian kandungan total flavonoid dan antioksidan pada inovasi variasi teh hijau
tersebut sehingga dapat berfungsi sebagai penghalau oksidan dalam tubuh dengan mengonsumsi teh hijau tersebut secara
rutin. Metode yang dilakukan adalah penyangraian daun teh kering dengan jahe, kayu manis dan serai, serta pengujian
flavonoid dan antioksidan menggunakan metode spektofotometri dan DPPH. Setelah mengetahui formula dan hasil uji,
kemudian dilakukan presentasi kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan warga Desa Kaliprau yang
mendapat respon positif. Begitupun dengan hasil uji, menunjukkan nilai total flavonoid dan antioksidan terendah pada
olahan teh hijau kayu manis manis (11,21%; 36,91%) dan tertinggi pada olahan teh hijau jahe (13,21%; 48,59%).

Kata kunci — teh hijau, teh hijau jahe, teh hijau kayu manis, teh hijau serai, uji antioksidan, uji flavonoid

I. PENDAHULUAN satu minuman fungsional yang banyak


dikonsumsi oleh masyarakat Asia. Teh merupakan
Desa Kaliprau merupakan salah satu desa yang minuman fungsional karena adanya kandungan
terletak dipesisir Kabupaten Pemalang dan senyawa biokatif pada teh, yang berfungsi sebagai
termasuk bagian dari kecamatan Ulujami. Bunga antioksidan bagi tubuh.[1,2]
melati, jahe, kayu manis, dan serai merupakan Secara umum, teh digolongkan menjadi dua
salah satu produk yang dihasilkan dari Desa yakni tanpa fermentasi dan dengan fermentasi.
Kaliprau. Produk melati dan rempah-rempah Teh hijau merupakan teh tanpa fermentasi yang
sebagai penghasilan utama dari masyarakat Desa menyebabkan kandungan katekin tidak dioksidasi
Kaliprau, belum banyak dikembangkan. oleh polifenol oksidase. Masyarakat umumnya
Permasalahan yang dihadapi masyarakat desa beranggapan bahwa teh hijau lebih baik
Kaliprau adalah belum adanya pemanfaatan bunga dikonsumsi daripada teh hitam. Hal ini terkait
melati dan rempah-rempah untuk berbagai produk ketersediaan dan kemampuan senyawa
olahan. antioksidan pada kedua teh tersebut. Perbedaan
Teh adalah minuman yang dihasilkan pucuk inilah yang menjadi pertimbangan masyarakat
daun teh (Camellia sinensis). Menurut data dari dalam memilih konsumsi jenis teh. Teh hijau yang
Head of Reasearcher Brand Research Indonesia, tidak mengalami fermentasi memiliki rasa lebih
teh merupakan salah satu minuman paling popular pahit, aroma yang tidak terlalu harum dibanding
di dunia. Indonesia merupakan penghasil teh teh hitam, selain dari segi rasa teh hijau lebih
terbesar keenam di dunia dengan tingkat konsumsi unggul dalam aktivitas antioksidan dibandingkan
teh 0,8kg/kapita/tahun. Teh telah menjadi salah teh hitam. Menurut Daniells (2008), teh hijau

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 354


Website: semnasppm.undip.ac.id

mengandung 30-40% polifenol sedangkan teh dalam teh hijau. Selain menambahkan antioksidan,
hitam hanya mengandung 3-10% polifenol.[3] penambahan bahan rempah-rempah pada olahan
Mengingat tingginya tingkat konsumsi teh pada teh hijau dapat menambahkan rasa menyegarkan
masyarakat indonesia, hal inilah yang mendorong dan aroma khas.
untuk melakukan inovasi dan variasi pada olahan Berdasarkan permasalahan, data, teori, dan
teh hijau melati. Dipilihnya varian teh hijau potensi Desa Kaliprau, tim kuliah kerja nyata
sebagai dasar melakukan inovasi dan variasi pengabdian pemberdayaan masyarakat (KKN
karena teh hijau kaya akan antioksidan dan baik PPM) Universitas Diponegoro tahun 2019
bagi tubuh. Masyarakat di Desa Kaliprau sendiri memberikan solusi yaitu melakukan kegiatan
memiliki kebiasaan mengonsumsi teh setiap pengabdian dan pelatihan mengenai pemanfaatan
harinya. Varian teh yang dikonsumsi umumnya bunga melati dan rempah-rempah untuk inovasi
adalah teh hitam. Berangkat dari kebiasaan dalam diversifikasi varian teh hijau. KKN PPM
masyarakat Desa Kaliprau yang memiliki Universitas Diponegoro 2019 bertujuan
kegemaran dalam mengonsumsi teh, maka peneliti meningkatkan perekonomian masyarakat Desa
ingin melakukan inovasi terkait variasi teh hijau. Kaliprau, Pemalang serta masyarakat dapat
Teh hijau yang memiliki segudang manfaat bagi mandiri dalam memproduksi olahah teh hijau
tubuh namun dalam konsumsinya masih jarang dengan berbagai varian. Produk olahan teh hijau
dan kurang dilirik, karena rasanya yang kurang dan penambahan melati dan rempah-rempah
sedap untuk dikonsumsi. diharapkan dapat menjadi produk khas dan
Flavonoid adalah kelompok dengan berat sebagai ikon Desa Kaliprau.
molekul berbasis inti 2-fenil-kromon yang
merupakan biosintesis turunan asam II. METODE PENELITIAN
asetat/fenilalanin dengan jalur asam shikimat. Ada
beberapa subkelas flavonoid: flavonols, flavonon, Metode yang digunakan dalam kegiatan ini
flavon, isoflavon, anthocilyanidins dan flavonol. berupa; metode pembuatan, pengujian teh dan
Pembagian subkelas ini berdasarkan sifat dan demonstrasi mengenai cara pembuatan teh kepada
struktural. Flavonoid asal katekin ditemukan pada masyarakat, pegawai balai desa, dan UMKM di
the hijau, teh hitam dan anggur merah.[4] Desa Kaliprau.
Antioksidan sendiri bekerja menangkap radikal
bebas, inaktivasi peroksida dan spesies oksigen A. Cara pembuatan inovasi variasi teh hijau
reaktif lainnya. Antioksidan dibedakan menjadi 1) Alat dan bahan
dua menurut mekanismenya, yaitu primer dan Alat dan bahan yang digunakan dalam
sekunder. Antioksidan primer menunjukkan pembuatan variasi teh hijau adalah :
reaksi langsung dalam penangkapan radikal bebas • Teh hijau
dalam konsentrasi rendah, dan dapat menjadi pro- • Bubuk kayu manis
oksidan apabila dalam konsentrasi yang tinggi, • Bubuk serai
jenis antioksidan primer antara lain vitamin E dan • Bubuk jahe
flavonoid. Sedangkan, antioksidan sekunder
• Kantong teh celup
bekerja tanpa menangkap radikal bebas, seperti
2) Proses pembuatan
agen pereduksi dan penangkap oksigen, agen
Proses pembuatan variasi teh hijau adalah
pengkelat, dan deaktivasi oksigen singlet. Manfaat
sebagai berikut:
antioksidan primer, khususnya flavonoid adalah
• Siapkan teh hijau sebanyak 50gram.
sebagai antioksidan dan melindungi tubuh dari
terjadinya ROS (Reactive Oxygen Species) dalam • Masukkan tambahan variasi bahan (sebanyak 2
tubuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan sendok teh) pada masing-masing varian, dan
untuk memberikan inovasi terkait variasi teh hijau diamkan selama 1 hari 1 malam.
dan untuk mengetahui nilai total dari kandungan • Teh disangrai menggunakan api kecil
senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan pada • Bahan diaduk hingga tercampur merata dan
tiga macam varian teh hijau.[4] mengeluarkan aroma yang khas sesuai bahan
Senyawa antioksidan juga dapat ditemukan • Angkat dan dinginkan selama 30 menit dalam
dari berbagai rempah-rempah yang ada di suhu ruang
Indonesia. Rempah-rempah yang banyak dijumpai • Kemas dalam kantong teh, dan masukkan
seperti jahe, serai, dan lengkuas merupakan dalam box karton kemasan teh.
sumber antioksidan. [17] Penambahan rempah-
rempah pada olahan teh hijau diharapkan mampu B. Cara pengujian flavonoid varian teh hijau
menambahkan kadar antioksidan yang terkandung
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 355
Website: semnasppm.undip.ac.id

Penentuan kadar flavonoid total dilakukan Pengukuran total flavonoid pada varian teh
menggunakan metode spektofotometri. Sebanyak hijau menggunakan metode spektofotometri.
5000 µg/ml dicampur dengan 1,5ml etanol 96%; Dalam pengujiaannya, larutan teh ditambahkan
0,1 ml aluminium klorida 10%; 0,1 ml natrium dengan larutan AlCl3 yang kemudian membentuk
asetat 1 m dan 2,8 ml air destilasi. Setelah ikatan kompleks dengan gugus hidroksil dari
diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit, senyawa falvonoid. Adanya perubahan ini
absorbansi diukur dari campuran reaksi pada kemudian diidentifikasi melalui absorbansi pada
gelombang 428 nm dengan spektofotometri. daerah sinar tampak melalui alat spektofotometer.
Pengujian dilakuakan dengan cara duplo. Semakin banyak kandingan senyawa flavonoid
dalam suatu ekstrak maka warna kuning yang
C. Cara pengujian aktivitas antioksidan varian dihasilkan akan semakin pekat. Namun, pengujian
teh hijau menggunakan larutan AlCl3 juga memiliki
Pengujian antioksidan menggunakan metode kekurangan, yaitu dapat mengkomplekskan
DPPH. Sebanyak 1ml seduhan teh dengan beberapa komponen flavonoid lain, seperti flavon
konsentrasi 1 µg/ml, 5 µg/ml, 10 µg/ml, 15 µg/ml (krisin, apigenin dan luteolin) dan flavonol
dan 20 µg/ml ditambahkan kedalam 2ml DPPH. (kuersetin, mirisetin, morin dan rutin) tetapi tidak
Campuran tersebut kemudian dikocok dan dapat mengkomplekskan golongan flavonon dan
diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit di flavonol.[5]
tempat gelap. Larutan tersebut kemudian diukur
absorbansinya pada λmaks 514nm. Pengujian Tabel 1. Hasil uji kandungan total flavonoid
sampel dilakukan dengan cara duplo. Perlakuan Total flavonoid
Jenis varian teh
yang sama juga dilakukan pada sampel blanko Rerata
hijau Uji 1 Uji 2
yang terdiri dari 2ml DPPH dan 1ml etanol. Data uji
Teh hijau kayu manis 11,17 11,25 11,21
hasil absorbansi dianalisis dengan presentase
Teh hijau serai 12,60 12,58 12,59
aktivitas antiolsidan dengan persamaan: Teh hijau jahe 13,22 13,20 13,21
(A blanko-A sampel)
%antioksidan= x100% Sumber: Data primer hasil uji flavonoid
A blanko
A = nilai absorbansi
Berdasarkan hasil uji kandungan flavonoid
pada tabel 1, dapat dilihat bahwa total flavonoid
D. Demonstrasi cara pembuatan teh ke UMKM
pada teh hijau varian kayu manis lebih rendah
Desa Kaliprau
dibanding varian serai dan jahe. Dengan adanya
Demonstrasi mengenai cara pembuatan dan
perbedaan nilai total flavonoid terendah pada teh
pengolahan inovasi variasi teh hijau dilakukan
hijau varian kayu manis (11,21%) dan tertinggi
melaui forum diskusi terbuka dengan jajaran
pada teh hijau dengan varian jahe (13,21%).
pegawai kantor, peserta UMKM dan masyarakat
Adanya perbedaan kandungan total flavonoid
desa yang hadir di aula kantor Desa Kaliprau.
pada teh hijau dengan varian kayu manis, serai dan
Metode demonstrasi yang dilakukan adalah
jahe dipengaruhi oleh cara pengolahan teh tersebut.
diskusi terbuka dan tanya jawab dengan
Adanya proses fermentasi pada teh dapat
menggunakan media power point, video, gambar.
menurunkan nilai kandungan flavonoid dan
Teknis pelaksanaan demonstrasi adalah dengan
aktivitas antioksidan pada teh.[6]
menjelaskan perlu adanya inovasi mengenai
Adanya perbedaan pada kandungan flavonoid
produk olahan teh, khasiat dan manfaat bahan
selain disebabkan oleh cara pengolahan, juga
tambahan variasi teh, cara pembuatan produk
disebabkan oleh perbedaan tempat tumbuh dan
olahan variasi teh disertai video tutorial cara
faktor lingkungan seperti komposisi tanah, curah
pembuatan teh.
hujan, dan radiasi sinar ultra violet. Cara
pengolahan termasuk cara dan lama penyeduhan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN teh, semakin tingginya suhu dan lama penyeduhan
dapat meningkatkan total flavonoid pada teh
Kegiatan pengujian dan pemaparan hasil uji karena semakin meningkatnya energi kinetik dan
serta demonstrasi pembuatan inovasi varian teh difusi sehingga menyebabkan proses ekstraksi
hijau pada UMKM di Desa Kaliprau diterima dan berjalan lebih cepat. Selain faktor lingkungan dan
disambut baik oleh peserta UMKM beserta warga tempat tumbuh, pelarut yang digunakan dalam
sekitar di Desa Kaliprau. pengujian merupakan salah satu faktor penting
dalam mengekstraksi kandungan flavonoid. Oleh
A. Pengujian total flavonoid karena itu, metanol dan air yang bersifat lebih

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 356


Website: semnasppm.undip.ac.id

polar mampu mengekstraksi komponen flavonoid sesuai dengan kandungan total flavonoid pada teh
lebih baik daripada etanol.[7-9] hijau dengan varian kayu manis yang juga lebih
rendah dibanding dengan varian serai dan jahe.[13]
B. Pengujian aktivitas antioksidan Namun demikian, aktivitas antioksidan tidak
Pengukuran aktivitas antioksidan hanya dikaitkan dengan total kadar senyawa fenol
menggunakan metode DPPH. Suatu senyawa dan flavonoid. Hal ini disebabkan oleh beberapa
dikatakan memiliki antioksidan apabila mampi faktor lain, seperti komponen aktif pada tanaman,
mendonorkan atom hidrogen, ditandai dengan kondisi penelitian dan metode yang digunakan
semakin hilangnya warna ungu. Hal inilah yang dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan.
menjadi prinsip dalam pengukuran aktivitas Komponen aktif pada tanaman yang ikut
antioksidan menggunakan metode DPPH. berkontribusi seperti alkaloid, terpenoid, senyawa
Pemilihan penggunaan metode dpph dikarenakan fenolik, dan komponen sulfur organik lain.[14-16]
memiliki prosedur yang mudah dan cepat untuk
mengevaluasi aktivitas penangkapan radikal dari C. Demonstrasi pembuatan varian teh hijau
antioksidan non-enzimatik. Prinsip pebgujian pada UMKM Desa Kaliprau
dpph adalah dengan transfer elektron dan atom Demonstrasi terkait pembuatan inovasi varian
hidrogen antara antioksidan dan radikal DPPH, teh hijau disambut baik oleh peserta UMKM dan
sehingga DPPH akan tereduksi dan terjadi warga disekitar Desa Kaliprau. Antusiasme warga
perubahan warna dari ungu menjadi kuning.[10-12] terlihat sejak tim pengabdian melakukan
pemaparan materi mengenai hasil uji dan teknik
Tabel 2. Hasil uji aktivitas antioksidan pegolahan variasi teh hijau yang dilakukan di
Total aktivitas antioksidan kantor balai Desa Kaliprau, dapat dilihat pada
Jenis varian teh
Rerata gambar 1
hijau Uji 1 Uji 2
uji
Teh hijau kayu manis 36,79 37,04 36,91
Teh hijau serai 43,50 43,55 43,57
Teh hijau jahe 48,62 48,57 48,59
Sumber: Data primer hasil uji aktivitas antioksidan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 2,


dapat diketahui bahwa aktivitas antioksidan teh
hijau dengan perpaduan kayu manis lebih rendah
dibandingkan dengan teh hijau perpaduan serai Gambar 1 Produk olahan variasi teh hijau
dan jahe. Dengan nilai aktivitas antioksidan
terendah (36,91%) pada teh kayu manis dan nilai Produk teh hijau dikemas dalam box dan
aktivitas antioksidan tertinggi pada teh hijau jahe berbentuk teh celup memberikan ketertarikan
(48,59%). Hal ini dapat disebabkan perbedaan terhadap konsumen. Box warna coklat untuk
jumlah komponen-komponen yang memiliki varian kayu manis, warna biru untuk varian jahe,
aktivitas antioksidan yang berbeda. Selain dan warna hijau untuk varian serai. Teh dikemas
perbedaan jumlah komponen antioksidan, dalam bentuk celup untuk memudahkan dalam
kandungan antioksidan juga dapat dipengaruzhi menyeduh teh. Produk teh hijau dengan berbagai
oleh kombinasi aktivitas antioksidan dalam teh varian ini diharapkan menjadi produk khas Desa
tersebut. Aktivitas antioksidan yang dapat Kaliprau, dan nantinya dapat bersaing dipasar
mempengaruhi kandungan antioksidan teh antara dengan produk olahan teh yang lain.
lain, kombinasi asam fenol dan polifenol dalam
teh yang relatif berbeda-beda.[3]
Perbedaan aktivitas antioksidan pada teh hijau
dengan varian kayu manis, serai dan jahe
disebabkan oleh proses pengolahan teh yang
berbeda, yaitu lama, suhu dan teknik penyangraian
teh. Perbedaan aktivitas antioksidan pada teh hijau
dengan varian kayu manis, serai dan jahe juga
dipengaruhi oleh kadar total dari fenol dan
Gambar 2 Kegiatan sosialisasi dan pelatihan teh hijau
flavonoid. Senyawa fenol dan flavonoid memiliki di Balai Desa Kaliprau
hubungan yang searah dengan aktivitas
antioksidan, sehingga semakin tinggi kadarnya
maka semakin tinggi antioksidannya. Hal ini
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 357
Website: semnasppm.undip.ac.id

Pada gambar 2, peserta pegawai Desa Kaliprau, masyarakat Desa Kaliprau yang turut mendukung
UMKM serta masyarakat yang hadir pun turut keberjalanan pelaksanaan program kegiatan
antusias memberikan timbal balik kepada pengabdian masyarakat.
pemateri melalui sesi tanya jawab yang disediakan
oleh pemateri. Berdasarkan hasil demonstrasi REFERENSI
tersebut, peserta UMKM bersemangat dan ingin [1] Machmud, I. 2006. Cerita tentang teh di
melaksanakan inovasi terkait inovasi variasi Indonesia: Peluang terbuka luas. [Online]
olahan teh hijau untuk digunakan sebagai produk Tersedia
olahan dan komoditi dagang UMKM Desa http://www.rsi.sg/indonesia/ruangbisnis.html
[2] Bambang K. 2008. Prospek teh sebagai minuman
Kaliprau. Selain itu, peserta UMKM Desa
fungsional. [Online] Tersedia
Kaliprau pun ingin mematenkan dan mengurus http://www.scribd.com
ijin edar terkait hasil inovasi tersebut, sehingga [3] Septianingrum ER, Faradila HRF, Ekafitri R,
memiliki nilai dagang dan aman untuk Murtini S, dan Perwatasari DD. Kadar fenol dan
diperjualbelikan. aktivitas antioksidan pada teh hijau dan teh hitam
komersial. Bogor: Departemen Ilmu dan
IV. PENUTUP Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor. 2009
[4] Arifin, B., Ibrahim, S. Struktur, bioaktivitas dan
antioksidan flavonoid. Jurnal Zarah;6(1):hal21-29.
A. Kesimpulan
2018
Program pengabdian masyarakat yang [5] Widyastuti, N. Pengukuran aktivitas antioksidan
dilaksanakan berjalan sukses dan berhasil dengan metode cuprac, DPPH, dan frap serta
diterapkan oleh peserta UMKM Desa Kaliprau. korelasinya dengan fenol, flavonoid pada enam
Selain itu, pihak UMKM Desa Kaliprau sedang tanaman. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika
melakukan pengurusan ijin edar terkait inovasi dan Ilmu Pengetahuan, Institut Pertanian Bogor.
variasi olahan teh hijau. 2010:Hal1-31
Berdasarkan hasil uji coba pada teh hijau [6] Karori, SM., Wachira F.N., Wanyoko, J.K., dan
dengan varian kayu manis, serai dan jahe Ngure R.M. Antioxidant capacity of different type
menunjukkan hasil total flavonoid dan aktivitas of tea products. African Journal of
Biotechnology;6:hal 2287-2296. 2007
antioksidan, sebagai berikut: total flavonoid dan
[7] Margaretta, S., Handayani, S.D., Indraswati, N.,
aktivitas antioksidan terendah pada teh hijau dan Hindarso, H. Ekstraksi senyawa phenolic
varian kayu manis (11,21%; 36,91%) dan tertinggi Pandanus Amarylifoliud Roxb sebagai antioksi
pada teh hijau varian jahe (13,21%; 48,59%). dan alami. Widya Teknik. 2011;10(1): hal 21-30.
Dalam penelitian ini, aktivitas antioksidan [8] Rachmachandra, Y.L., Ashajyothi, C., dan Rai,
berbanding lurus dengan total flavonoid pada teh S.P. Antioxidant activity of Alstonia scholaris
hijau uji coba teh varian kayu manis, serai dan jahe. extracts containing flavonoid and phenolic
Semakin banyaknya total flavonoid, maka compounds. International Journal of Pharmacy
aktivitas antioksidan teh semakin tinggi. and Pharmaceutical Sciences. 2012;4(3): hal 424-
426.
[9] Borges, L., Alves, S., Sampaio, B., Conceicao, E.,
B. Saran
Bara, M., dan Paula, J. Enviromental factors
Penelitian ini hanya menggunakan uji total affecting the concentration of phenolic
kandungan flavonoid sehingga untuk kedepannya compounds in Myrcia tomentosa leaves. Brazilian
diharapkan ada pengujian flavonoid lebih Journal of Phramacognosy. 2013;23(2): hal 230-
mendetail, terkait senyawa bioaktif teh. Dan 238.
penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar [10] Khoddami A., Wilkes, M.A., dan Roberts, T.H.
penelitian selanjutnya tentang uji kandungan The chemistry behind antioxidant capacity assays.
bioaktif dan antioksidan pada teh hijau Jorunal of Agricultural and Food Chemistry.
UCAPAN TERIMA KASIH 2005;53: hal 1841-1856
Kami ucapkan terima kasih kepada tim KKN [11] Iqbal, E., Salim, K.A., dan Lim L.B.L.
Phytochemical screening, total phenolics and
PPM Universitas Diponegoro 2019 yang telah
antioxidant actitvities of bark and leaf extracts of
membantu dalam melaksanakan kegiatan Goniothalamus velutinus (Airy shaw) from
pengabdian masyarakat. Laboratorium USM Brunei Darussalam. Journal of King Saud
Semarang sebagai lembaga yang membantu dalam University-Science. 2015;27(3): hal 224-232.
pelaksanaan uji laboratorium dan tim pelaksana [12] Liang, N., Kitts, D.D. Antioxidant property of
kegiatan pengabdian masyarakat. Terima kasih coffe components: assessment of methods that
kepada Kepala Desa Kaliprau, Kecamatan define mechanisms of action. Molecules.
Ulujami, Kabupaten Pemalang beserta jajaran 2013;18(2):hal 2328-2375
pegawai, UMKM Desa Kaliprau, dan peran serta
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 358
Website: semnasppm.undip.ac.id

[13] Ghasemzadeh, A., Ghasemzadeh N. Flavonoids and antioxidant activity of Alstonia scholaris.
and phenolic acids: Role and biochemical activity Pharmacognosy Journal. 2011; 3(26): hal 13-18
in plants and human. Journal of Medical Plants [16] Al-Jaber, N., Awaad, A., dan Moses, J. Review on
Research. 2011;5(31): hal 6697-6703 some antioxidant activity, total phenolic and total
[14] El Gengaihi, S., Ella, F., Emad, M., Shalaby, E flavonoid content of different part of Drumstic
dan Doha, H. Food processing and technology tree (Moringa oleifera Lam.). Journal of Chemical
antioxidant activity of phenolic compounds from and Pharmaceutical Research. 2015;7(4): hal
different grape wastes. Journal of Food 1423-1428
Processing and Technology. 2014;5(2): hal 1-5 [17] Nirmala, A.S. Berbagai tanaman rempah sebagai
[15] Antony, M., Menon, D., James, J., Dev, L., Arun, sumber antioksidan alami. Journal of Islamic
K dan Thankamani, V. Phytochemical analysisi Science and Technology. 2016; 2(2): hal 203-212

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 359

Anda mungkin juga menyukai