1
Universitas Siliwangi, Jurusan Gizi, Jalan Siliwangi Nomor 24 Kota Tasikmalaya, Indonesia.
Email: taufiq.firdaus@unsil.ac.id
2
Universitas Siliwangi, Jurusan Gizi, Jalan Siliwangi Nomor 24 Kota Tasikmalaya, Indonesia.
Email: andi.eka@unsil.ac.id
*
Penulis untuk korespondensi: taufiq.firdaus@unsil.ac.id
terdapat makanan yang berwarna seperti pada hipoglikemik, serta sebagai immu-
7,8,9
sayur-sayuran, buah-buahan, serta produk nostimulan. Ekstrak air daun meniran telah
minuman seperti teh dan anggur.2,3 Polifenol terbukti mampu dapat meningkatkan daya tahan
terdiri dari beberapa subkelas yaitu flavonol, tubuh seseorang terhadap serangan penyakit.
flavon, flavanone, antosianidin, katekin, dan Meniran memiliki kandungan beberapa
biflavan. Salah satu antioksidan kuat yang komponen zat aktif seperti golongan flavonoid
terkandung pada teh adalah epigalo-katekin galat jenis kuersetin, isokuersitrin, dan rutinin yang
dan quarcetin yang merupakan turunan dari dapat merangsang sistem imun pada tubuh
katekin. Berbagai penelitian telah banyak manusia agar bekerja lebih baik. Beberapa
membahas tentang manfaat teh bagi kesehatan negara telah memanfaatan ekstrak meniran
karena terdapat kandungan bahan aktif yaitu sebagai tanaman obat untuk mengobati hepatitis
katekin yang baik sebagai antioksidan dan B serta digunakan menjadi terapi tambahan
immunomudolator.4 obat-obatan untuk mengobati HIV dan
Produk minuman teh tidak hanya dapat AIDS.10,11,12
dibuat dari daun teh jenis Camellia sinensis, Pemanfaatan teh sebagai monuman
tetapi dapat dihasilkan dari bahan lain seperti fungsional sudah dikembangkan dari berbagai
daun meniran ataupun dari bahan lain yang ada jenis daun, akan tetapi penggunaan herbal daun
di lingkungan sekitar. Seiring dengan semakin meniran yang diduga mengandung tinggi
banyak kajian mengenai teh maka semakin antioksidan belum banyak dilakukan. Oleh
banyak pula menghasilkan temuan terkait karena itu, perlu dilakukannya penelitian
macam-macam minuman sejenis teh yang mengenai pengembangan produk minuman teh
dapat dibuat dari jenis daun lain seperti teh berbahan dasar daun meniran yang tinggi
yang berasal dari daun kopi dan daun antioksidan.
gandarusa. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Siringoringo pada tahun 2012 melakukan METODE
penelitian mengenai penggunaan daun kopi Penelitian ini menggunakan
untuk dijadikan sebagai bahan dasar minuman eksperimental murni (true experiment) dengan
teh.5 Minuman teh yang berasal dari daun kopi menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan perlakuan fermentasi memberikan rasa (RAL) dengan 2 kali pengulangan. Penelitian
agak pahit dan warna ampas hitam, dan hal ini dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus
tersebut selayaknya minuman teh pada 2019. Pembuatan formula teh dan uji
umumnya yang ada di masyarakat. Selain itu, organoleptik dilakukan di Laboratorium Dasar
penelitian Saputra yang dilakukan pada tahun
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi.
2012 tentang teh celup dengan perlakuan Uji Kapasitas antioksidan dianalisis di
kombinasi daun gandarusa dan kaliks rosela Laboratorium Biofarmaka Institut Pertanian
dengan hasil teh fungsional daun gandarusa
Bogor.
mengandung alkaloida, flavonoid, glikosida
dan saponin, sedangkan teh fungsional lain 1. Bahan dan Alat
seperti kaliks rosela mengandung flavonoid, Bahan utama yang akan digunakan dalam
glikosida dan saponin, dari kandungan tersebut penelitian ini adalah daun meniran yang
dapat bermanfaat menghambat xantin oksidase tumbuh di daerah Ciawi Kabupaten
dan toksisitas. 6 Tasikmalaya dan Daun Teh hitam kering yang
Meniran (Phyllanthus niruri) adalah berasal dari Pasar Padayungan di Tasikmalaya.
tumbuhan liar yang berasal dari Asia Tropik Selain itu, bahan kimia yang digunakan adalah
yang tersebar di seluruh Asia, termasuk seduhan teh daun meniran, DPPH, asam
Indonesia. Secara empiris, herbal meniran askorbat, air bebas ion, dan buffer asetat.
berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, Peralatan yang akan digunakan dalam
antihepatoksik, antipiretik, antitusif, penelitian ini terdiri dari dari tiga bagian, yaitu
antiradang, antivirus, diuretik, ekspektoran, alat untuk pengolahan teh daun meniran, alat
F1 F2 F3
pengaruh yang nyata (p > 0,05) pada atribut
aroma teh meniran. Hal ini sesuai dengan
Warna penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
4
3 Mathangi (2016) yang mengatakan bahwa aroma
2 pada komposisi 100% daun teh meniran tidak
1
Mean 0 Aroma disukai oleh panelis karena memiliki aroma yang
khas dan tajam. Aroma tersebut dapat di
minimalisir dengan penambahan bahan dari
rempah-rempah seperti jahe, merica, kapulaga,
Rasa
daun mint, ketumbar, dan gula merah.14
Gambar 1. Uji hedonik formulasi teh Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
meniran gizi remaja putri tentang pencegahan KEK pada
kedua kelompok sebelum diberikan penyuluhan
1. Aroma menggunakan media berbeda sehingga untuk
Aroma adalah salah satu sifat visual yang mengetahui pengaruh penggunaan media
digunakan dalam menilai kualitas makanan dilakukan pengukuran skor pengetahuan
dengan menggunakan indra penciuman yang kembali setelah diberikan penyuluhan
sensitif. Aroma teh meniran dinilai dengan cara menggunakan media. Setelah diberikan
mencium aroma teh tersebut setelah diseduh air penyuluhan, rata-rata skor pengetahuan remaja
panas. Hasil uji organoleptik menujukkan nilai putri pada kelompok kontrolsebesar 7,37
rata-rata atribut aroma khas teh dan aroma khas sedangkan skor rata-rata pengetahuan remaja
meniran untuk seluruh formula berada pada putri pada kelompok perlakuan sebesar 8,44.
kisaran nilai (2,45 – 3,10) (Tabel 2). Hal tersebut Ada selisih skor pengetahuan tentang
dapat disimpulkan bahwa aroma khas teh dan pencegahan KEK pada kedua kelompok tersebut
aroma khas meniran dikategorikan mendekati sebesar 1,07. Berdasarkan uji statistik(beda rata-
sedang. Aroma khas teh dan aroma khas meniran rata) diperoleh nilai p= 0,001 (p<0,05). Hal ini
tidak terlalu kuat dan tidak menutupi aroma satu menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
sama lain sehingga kedua aroma tersebut masih signifikan nilai pengetahuan tentang pencegahan
dapat diterima oleh panelis. Penambahan KEK setelah diberikan penyuluhan pada kedua
konsentrasi daun meniran tidak memberikan kelompok.
Tabel 2. Distribusi tingkat kesukaaan panelis terhadap mutu hedonik teh meniran
Formula
Indikator p-value
F1 F2 F3
Aroma khas teh 2,93b,c 2,83a,b 2,45a 0,089
Aroma khas meniran 2,86a 2,86a 3,10a 0,624
Rasa pahit 3,76a 4,45b 4,45b 0,001
Rasa asing 2,83a 3,38a 3,28a 0,183
Warna seduhan 3,21c 2,72b 1,52a 0,000
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan
adanya perbedaan nyata
karakteristik rasa pahit. Rasa pahit pada daun memiliki warna seduhan coklat pudar hingga
meniran dapat disebabkan oleh kandungan coklat biasa. Hasil uji Kruskal-Wallis
alkanoid yang terdapat pada daun meniran menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi
tersebut.15 Menurut Narendra, et al. bahwa daun daun meniran memberikan pengaruh yang nyata
meniran mengandung senyawa alkanoid dengan (p < 0,05) pada atribut warna seduhan dari
gugus amina primer alifatik.16 Peningkatan formula teh meniran. Hal ini juga didukung oleh
konsentrasi daun meniran memberikan pengaruh hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa
yang nyata (p < 0,05) pada atribut rasa pahit dari pada setiap formula memiliki perbedaan warna
seduhan teh meniran. seduhan yang berbeda (p < 0,05). Semakin tinggi
komposisi campuran daun meniran, semakin
3. Rasa Asing pudar warna seduhan teh yang dihasilkan. Hal ini
Rasa asing adalah rasa yang meyimpang sesuai dengan penelitian Mathangi yang
dari rasa teh dan rasa meniran. Rasa asing untuk menunjukkan bahwa komposisi meniran
atribut konsentrasi meniran pada seluruh sebanyak 50% - 60% pada setiap formula
formula berada pada kisaran nilai (2,83 – 3,38). menunjukkan warna yang disukai dan diterima
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh oleh panelis. Komposisi yang ditambahkan jika
panelis, formula teh meniran memiliki rasa asing >60% akan membuat warna minuman teh
yang dapat dapat dirasakan ketika diminum. Hal semakin pudar.14
tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa asing
pada teh meniran dikategorikan sedang. Rasa 5. Kapasitas Antioksidan
asing teh dan meniran tidak terlalu kuat sehingga Kapasitas antioksidan dapat diukur
rasa asing tersebut masih dapat diterima oleh dengan beberapa metode. Menurut Preedy dan
panelis. Penambahan konsentrasi daun meniran Simmonds (2015), bahwa terdapat beberapa
tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05) metode dalam menguji kandungan antioksidan.
pada atribut rasa asing teh maupun meniran. Hal Pada umumnya, kandungan antioksidan diukur
ini sesuai dengan penelitian Mathangi yang dengan menggunakan metode 2,2-azino-bis (3-
menyatakan rasa teh meniran rata-rata disukai ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid) atau
oleh panelis dan rasa asing yang ditimbulkan yang dikenal dengan ABTS, oxygen radical
tidak terlalu kuat. Rasa yang dominan adalah absorbance capacity (ORAC), ferric reducing
rasa khas meniran yang memberikan ciri khas antioxidant power (FRAP), serta 2,2-diphenyl-
terhadap minuman fungsional tersebut.14 1pricrylhydrazyl (DPPH). Hasil uji antioksidan
metode DPPH dalam penelitian ini
4. Warna Seduhan diekspresikan dengan AEAC (ascorbic acid
Penilaian untuk warna seduhan berada equivalent antioxidant capacity).17 Rata-rata
pada kisaran nilai (1,52 – 3,21). Hal tersebut kapasitas antioksidan pada formula teh daun
dapat disimpulkan bahwa formula teh meniran meniran dapat dilihat pada Tabel 3.
Kapasitas antioksidan teh daun meniran berkisar formula memberikan peningkatan kapasitas
1,65 – 1,80 mg Vit C/sajian. Kapasitas antioksidan dari formula teh meniran. Kapasitas
antioksidan terendah dimiliki oleh formula F1 antioksidan teh meniran dipengaruhi oleh suhu
dengan konsentrasi daun meniran 25% sebesar dan cahaya. Hal ini sesuai dengan Shi, yang
(80,3%). Penambahan daun meniran pada menyatakan bahwa suhu dan cahaya