26478
http://Jurnal.Unsyiah.ac.id/TIPI
INFO ARTIKEL
ABSTRACT
Submit: 17-6-2022
Perbaikan: 14-10-2022 This study aims to determine the effect of extract of stevia leaf on the properties of powder from Centella
Diterima: 16-10-2022 asiatica leaf. The design of this study used a completely randomized design (CRD) with 20 experimental
units consisting of 5 treatments and 4 replicates with variations in the additional of stevia leaf powder,
Keywords: namely 0%, 5%, 15%, 25% and 35%. The raw materials used were fresh Centella asiatica leaf tea with the
additional of stevia leaves ranged from 68.23% – 77.14%; water content 5.14% – 13.52%; ash content
Antioxidant, stevia, tea, 11.67% – 13.52%; color 1.80% – 4.20%; fragrance 2.24% – 3.24%; taste 2.16% – 4.08%; overall consumer
sensory, consumer
likes 2.48% – 3.80%. The additional of stevia leaves increased antioxidant activity, taste and overall
. consumer likes, reduced color but had no significant effect (p>0.05) on moisture content, ash content and
fragrance. The best treatment for using stevia leaves was 35%, that produced the highest antioxidant
activity with the lowest water content and the highest consumer likes.
Analisis Data
Data kadar air dan kadar abu yang telah
diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode
ANOVA (Analysis of Varians) menggunakan
program SPSS dengan taraf keyakinan 5%, apabila
terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji Duncan
Multiple Range Test (DMRT). Analisis organoleptik
dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis
dengan taraf signifikan (p<0,05), dilanjutkan
dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui
pengaruh nyata antar perlakuan yang diberikan
serta hasil data aktivitas antioksidan yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif. Analisis data Gambar 1. Histogram aktivitas antioksidan
tersebut dihitung degan menggunakan program seduhan teh daun pegagan dengan pPenambahan
SPSS 25.0 for windows. daun stevia
Kadar Air
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 15 , No. 02 , 2023 95
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa dipengaruhi oleh suhu pengovenan yang
penambahan bubuk daun stevia dari konsentrasi mempengaruhi kadar air dalam bahan menguap
0% hingga 35% pada teh daun pegagan tidak sehingga kadar air semakin menurun dan kadar
memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air abu akan semakin meningkat karena kadar
(p>0,05) karena suhu pengeringan dan lama mineral pada bahan yang merupakan komponen
pengeringan yang dilakukan pada setiap perlakuan penyusun kadar abu tidak ikut terbakar pada
sama, sehingga tidak mempengaruhi kadar air. proses pengabuan.
Hasil dari pengujian kadar air teh daun pegagan
dengan penambahan daun stevia sudah mencapai Tabel 2. Kadar Abu Seduhan Teh Daun Pegagan dengan
kadar air yang sesuai dengan standar SNI teh hijau Penambahan Daun Stevia
01-4453-1998 yaitu maksimal 8%. Standarisasi Level Daun Stevia
kadar air pada produk teh daun pegagan bertujuan Kadar Abu (%)ns)
(%)
untuk memperpanjang umur simpan karena kadar 0 13,52±0,95
air yang tinggi mempermudah daun menjadi 5 12,95±0,68
berjamur. Menurut Harris dan Fadli (2014) faktor 15 12,06±0,19
yang sangat berpengaruh terhadap penurunan 25 13,33±2,91
mutu produk pangan berkaitan erat dengan kadar 35 11,67±0,63
air, sehingga kadar air menjadi dasar titik kritis Keterangan: Data ditampilkan sebagai nilai rerata dari 4
umur simpan. ulangan ± standar deviasi. Nilai pada sebuah kolom
dengan superscript yang tidak memiliki kesamaan
menunjukkan berbeda nyata berdasarkan Duncan
Tabel 1. Kadar Air Seduhan Teh Daun Pegagan dengan
Multiple Range Test dengan taraf signifikansi 5%.
Penambahan Daun Stevia
Level Daun Stevia Mutu Organoleptik
Kadar Air (%)ns)
(%) Hasil uji organoleptik pada teh daun
0 7,20±0,66 pegagan dengan penambahan bubuk daun stevia
5 7,38±0,75 dengan level yang berbeda dapat dilihat pada
15 7,07±0,88 Tabel 3.
25 5,14±2,18
35 5,94±1,08 Tabel 3. Mutu Organoleptik Teh Daun Pegagan dengan
Keterangan: Data ditampilkan sebagai nilai rerata dari 4 Penambahan Daun Stevia
ulangan ± standar deviasi. Nilai pada sebuah kolom
Level
dengan superscript yang tidak memiliki kesamaan
Stevia Warna Aromans) Rasa Overall
menunjukkan berbeda nyata berdasarkan Duncan
(%)
Multiple Range Test dengan taraf signifikansi 5%.
0 4,20±0,41d 2,68±1,25 2,16±0,94a 2,48±0,96a
5 3,52±0,92c 2,92±0,86 3,28±1,14b 3,12±0,97b
Kadar Abu
15 2,28±0,94b 3,08±0,81 3,40±0,91bc 3,24±0,81bc
Berdasarkan data perhitungan Tabel 2 25 1,80±0,96a 2,84±0,75 3,76±0,78bcd 3,68±0,85bcd
diketahui bahwa penambahan bubuk daun stevia 35 2,24±1,20ab 3,24±1,13 4,08±0,91d 3,80±0,82d
dari konsentrasi 0% hingga 35% pada teh daun Keterangan: Data ditampilkan sebagai nilai rerata dari 4
pegagan tidak memberikan pengaruh nyata ulangan ± standar deviasi. Nilai pada sebuah kolom
terhadap kadar abu (p>0,05). Kadar abu yang dengan superscript yang tidak memiliki kesamaan
diisyaratkan oleh SNI teh adalah minimal 4% dan menunjukkan berbeda nyata berdasarkan Duncan
maksimal 8% untuk semua jenis teh. Hal ini Multiple Range Test dengan taraf signifikansi 5%.
menunjukkan, kadar abu teh daun pegagan dengan
penambahan daun stevia berada diatas standar SNI Warna
untuk teh hijau celup. Tingginya kadar abu dapat Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa
ditunjuk kan dari banyaknya mineral dalam teh penambahan bubuk daun stevia pada teh daun
daun pegagan. Hal ini sesuai dengan pendapat pegagan memberikan pengaruh nyata (p<0,05)
Sutardi (2016) yang menyatakan bahwa daun terhadap warna antara level 0% dengan level 5%,
pegagan memiliki kandungan garam mineral 15%, 25% dan 35%. Hal ini disebabkan karena
seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, zat semakin banyak bubuk daun stevia yang
besi dan fosfor. Tingginya kadar abu di dalam teh ditambahkan maka warna seduhan teh menjadi
daun pegagan juga disebabkan karena tingginya hijau kecoklatan yang semakin gelap. Warna
berat kering bahan atau semakin rendah kadar air seduhan teh dipengaruhi oleh komponen
maka persentase abu juga akan semakin pembentuk warna pencampuran daun pegagan
meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Wati et dengan daun stevia. Warna yang dihasilkan
al. (2020) yang menyatakan bahwa kadar abu seduhan teh berasal dari zat tannin dan juga
98 JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 15 , No. 02, 2023
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala