Anda di halaman 1dari 6

The 6th University Research Colloquium 2017

Universitas Muhammadiyah Magelang

Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Stevia (Stevia Rebaudiana)


dan Minyak Cengkeh Sebagai Obat Kumur Herbal Alami
menggunakan Metode Infundasi
Winda Shynta Pertiwi1, Alifia Shuria Manikam Penulis2, Arif Hidayanto3, Kun Harismah4*
1,2,3,4
Program Studi Teknik Kimia, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: kun.harismah@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Tanaman stevia menghasilkan diterpen glikosida yang bermanfaat sebagai
Stevia; Minyak pemanis dengan rendah kalori dan efek terapeutik lainnya seperti
Cengkeh; Obat antibakteri. Obat kumur yang mengandung alkohol sebesar 25% atau lebih
Kumur; Antibakteri; dapat menimbulkan resiko penyakit kanker mulut, tenggorokan, dan faring
Streptococcus
sebesar 50%. WHO menyarankan, merekomendasi dan mempromosikan
mutans.
obat tradisional/herbal di dalam program peduli kesehatan nasional karena
mudah didapatkan, lebih murah dan aman tanpa memiliki efek samping
yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan infusa daun
stevia dan minyak cengkeh dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap
Streptococcus mutans dan menganalisis perbedaan formulasi obat kumur
sebagai antibakteri serta formulasi yang dapat diterima oleh masyarakat
berdasarkan rasa, warna dan aroma. Ekstraksi dilakukan dengan cara
infundasi. Larutan obat kumur diuji efektivitas antibakteri dan uji
organoleptik. Hasil uji bakteri dianalisis menggunakan One Way Anova.
Hasil uji efektivitas antibakteri dan uji organoleptik didapatkan formulasi
paling efektif dengan jumlah infusa daun stevia 60 ml dan minyak cengkeh
sebanyak 3 ml.

1. PENDAHULUAN kaurene, lupeol, luteolin, polistakosid,


Stevia adalah tanaman perdu asli dari kuersetin, kuersitrin, skopoletin, sterobin A-H,
Paraguay yang ditemukan oleh Dr. Moises steviolbiosid, steviolmonosida, steviosid,
Santiago Bertoni, Director of the College of steviosid α-3, stigmasterol, dan santofil [3].
Agriculture Paraguay pada tahun (1889) [1]. Sedangkan kandungan utama daun stevia
Saat ini budidaya Stevia juga dikomersialkan adalah derivat steviol terutama steviosida (4-
di Indonesia, yang terletak di kecamatan 15%), rebausida A (2-4%) dan C (1-2%) serta
Tawangmangu, kabupaten Karanganyar [2]. dulkosida A (0,4-0,7%). Stevia menghasilkan
Daun stevia mengandung senyawa: apigenin, diterpen glikosida yang bermanfaat sebagai
austroimulin, avicularin, beta-sitosterol, pemanis rendah kalori dan efek terapeutik
caffeic acid, kampesterol, kariofilen, lainnya seperti antibakteri [4]. Berdasarkan
sentauredin, asam klorogenik, klorofil, penelitian Fredy dan Margareta pada tahun
kosmosin, sinarosid, daukosterol, glukosida 2012, menunjukkan bahwa kandungan zat
diterpene, dulkosid A-B, funikulin, formic aktif yang terdapat dalam stevia mampu
acid, gibberelic acid, giberelin, rebaudiosid menghambat pertumbuhan bakteri
A-F, umbelliferon, indol-3-asetonitril, steviol, Streptococcus mutans, yang merupakan
isokuersitrin, isosteviol, jihanol, kaempferol, bakteri gigi penyebab karies gigi [5].

ISSN 2407-9189 177


The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Minyak cengkeh dengan nama latin Dalam pengujian Antibakteri


(Syzygium aromaticum atau Eugenia menggunakan metode difusi agar (difusi
caryophyllata) merupakan salah satu dari Kirby dan Bauer) dan media yang digunakan
beberapa spesies tanaman yang terdapat di adalah media Nutrient Agar (NA) karena
Indonesia yang digunakan sebagai bahan media ini cocok untuk pertumbuhan bakteri
pengawet makanan dan pengobatan [6]. Streptococcus mutans.
Minyak cengkeh merupakan bahan alam yang
dapat dengan mudah didapatkan dan 2. METODE
mempunyai aroma yang lebih enak dalam Penelitian dilakukan di Laboratorium
penelitian yang dilakukan oleh Harismah dkk Teknik Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
cengkeh dapat digunakan sebagai bahan Fakultas Farmasi UMS. Jenis penelitian ini
repellent pembuatan tinta anti nyamuk [7]. adalah penelitian eksperimental laboratoris.
Selain itu, cengkeh memiliki kandungan Sedangkan rancangan penelitian yang
mentol dan eugenol di dalamnya dapat digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
berpotensi sebagai antibakteri [8]. Dari (RAL) dengan menggunakan lima perlakuan
penelitian yang telah dilakukan oleh Prajapati dan tiga kali perulangan. Hasil uji kemudian
dan Raol [9] menunjukkan bahwa minyak dianalisis menggunakan metode One Way
cengkeh berpotensi sebagai antibakteri Analysis one variance (ANOVA).
terhadap Streptococcus mutans.
Di pasaran, produk obat kumur banyak 2.1. Persiapan Bahan Utama
Daun stevia yang telah dibeli dari
mengandung alkohol. Obat kumur yang
petani di Tawangmangu kemudian di
mengandung alkohol sebesar 25% atau lebih
dapat menimbulkan resiko penyakit kanker panaskan dan diangin-anginkan selama 5
mulut, tenggorokan dan faring sebesar 50% hari dengan bantuan sinar matahari agar
kadar air berkurang, selanjutnya daun stevia
[10]. WHO menyarankan, merekomendasi
dan mempromosikan obat tradisional/herbal yang telah kering ditimbang sebanyak 25
gram dipotong kecil–kecil kemudian dicuci
dalam program peduli kesehatan nasional
bersih dan dimasukkan ke dalam penangas
karena mudah didapatkan, lebih murah dan
air A dan ditambahkan akuades sebanyak
aman tanpa efek samping berbahaya [11].
250 mL (sampai bahan terendam
Oleh karena itu penggunaan obat kumur
dengan menggunakan bahan alami disarankan seluruhnya). Kemudian penangas air B
karena memiliki efek samping yang rendah ditambahkan air secukupnya hingga
sehingga aman digunakan. Telah terdapat penangas air A terendam sebagian,
selanjutnya dipanaskan pada suhu 90°C
beberapa penelitian mengenai obat kumur
dengan menggunakan bahan alami: obat selama 15 menit sambil diaduk kemudian
kumur dari ekstrak daun jambu, obat kumur disaring menggunakan kertas saring apabila
dari Propolis, obat kumur dari ekstrak daun infus daun stevia telah dingin.
teh, obat kumur dari ekstrak jeruk, obat kumur Penentuan banyaknya jumlah infusa
daun stevia dan minyak cengkeh di dalam
dari pomegranate, dll dari percobaan–
percobaan tersebut obat kumur yang terbuat larutan berdasarkan analisis agar rasa dan
dari daun, tanaman, dan buah dapat digunakan aroma dari obat kumur campuran stevia
sebagai obat kumur yang efektif dapat dengan minyak cengkeh dapat diterima dan
digunakan oleh masyarakat.
memelihara kesehatan mulut dan dapat
menanggulangi masalah kesehatan gigi dan 2.2. Sterilisasi Alat
mulut tanpa menimbulkan efek samping [12]. Alat–alat: Erlenmeyer, botol kaca, even
drop dan yellow tip disterilisasi

178 ISSN 2407-9189


The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

menggunakan autoklaf diatur tekanan 2 atm dengan infusa stevia 40, 50, 60, 70, 75 ml.
dalam suhu 121°C. Alat cawan petri dan Untuk satu cawan petri dilubangi
tabung reaksi terlebih dahulu dibungkus menggunakan corong barner no.2 sebanyak
menggunakan kertas selanjutnya disterilisasi lima sumuran kemudian masing – masing
menggunakan oven selama 2 jam. sumuran dimasukkan larutan uji. Inkubasi
Sedangkan alat corong barner no. 2, dilakukan selama 24 jam pada suhu 34°C.
spreader dan kawat ose disterilisasi dengan
2.7. Pengolahan dan Analisis Data
cara dibakar menggunakan pembakar
Pengukuran zona hambat menggunakan
bunsen. Sterilisasi alat dimaksudkan agar
jangka sorong dengan melihat warna jernih
dalam pembuatan dan pengujian obat kumur
yang timbul disekitar area sumuran. Hal ini
berlangsung steril.
membuktikan bahwa tidak adanya aktifitas
2.3. Pembuatan Obat Kumur bakteri disekitar area sumuran yang sudah
Pembuatan obat kumur campuran stevia diberi larutan uji. Dari hasil uji efektivitas
dengan minyak cengkeh dilakukan dengan bakteri dan uji pH kemudian dianalisis
formulasi [13] seperti Tabel 1. dengan program SPSS 16.0 menggunakan
Tabel 1. Formulasi Obat Kumur metode On
Bahan (ml) FI F2 F3 F4 F5

Ekstrak stevia 40 50 60 70 75 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Minyak mint 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
Minyak 6 4 3 7 5 Penelitian ini menggunakan metode
cengkeh
Tween 80 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8
ekstraksi infundasi karena kandungan yang
Na-benzoat (g) 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 terdapat di dalam stevia merupakan
Aquadest 51.85 43.85 34.85 20.85 17.85
Total 100 100 100 100 100 pengerjaannya mudah dan menggunakan
peralatan sederhana.
2.4. Pengenceran Bakteri Streptococcus 3.1. Hasil Uji Efektivitas Antibakteri
mutans Pengujian antibakteri dilakukan dengan
Bakteri Streptococcus mutans yang cara mengukur zona hambat yang dapat
telah didapatkan kemudian dipindahkan ke dilakukan oleh obat kumur terhadap
dalam tabung reaksi yang sudah terdapat perkembang biakkan bakteri Streptococcus
Brain Heart Infusion (BHI) sebanyak 10ml mutans. Berdasarkan analisis One Way
kemudian diletakkan dalam inkubator Anova menunjukkan P value sebesar 0,315
shaker selama 2 jam selanjutnya diinkubasi pada taraf nyata 0,05 dalam hal ini
selama 24 jam. menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan bermakna antara formula satu
2.5. Pembuatan Media
dengan yang lain. Hal ini diduga karena
Media agar Nutrient Agar (NA) diambil
dalam penentuan penambahan larutan infusa
sebanyak 11,5 gram ditambahkan dengan
daun stevia dan minyak cengkeh dilakukan
aquades sebanyak 500 ml dicampurkan di
secara acak. Hasil uji efektivitas antibakteri
dalam Erlenmeyer. Campuran diaduk
ada pada Tabel 2.
homogen kemudian disterilkan ke dalam
autoklaf dengan tekanan 2 atm dengan Tabel 2. Hasil Uji Antibakteri
temperatur 121°C. N
X' (mm)
Formula
2.6. Uji Efektivitas Antibakteri F1 7.667
F2 6.67
Dalam uji efektivitas antibakteri ini F3 7.0
digunakan metode sumuran dengan larutan F4 9.0
F5 9.67
uji yang telah disiapkan yaitu obat kumur

ISSN 2407-9189 179


The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Hasil uji bakteri didapatkan data pada Streptococcus mutans dalam pengujian
formula pertama memiliki daya hambat secara in vitro menunjukkan zona hambat
terhadap bakteri sebesar 7,667 mm. Formula yang terdapat pada obat kumur
kedua sebesar 6,67 mm. Formula ketiga Chlorhexidine 0,2% sebesar 18 mm pada
sebesar 7,0 mm. Formula keempat sebesar 25μl. Berdasarkan hal tersebut maka
9,0 mm. Formula kelima sebesar 9,67 mm. kemampuan daya hambat obat kumur infusa
Terjadi perbedaan kemampuan daya hambat daun stevia dan minyak cengkeh masih
terhadap bakteri antar formula dipengaruhi rendah bila dibandingkan dengan obat
adanya perbedaan dalam penambahan kumur konvensional.
larutan infusa daun stevia dan minyak
3.2. Hasil Uji Organoleptik
cengkeh. Untuk memastikan obat kumur infusa
Kesimpulan yang didapatkan hasil daun stevia dan minyak cengkeh dapat
pengujian antibakteri ini menunjukkan diterima oleh pasar maka perlu adanya
bahwa obat kumur infusa daun stevia dan pengujian. Pengujian organoleptik yang
minyak cengkeh dapat melakukan dilakukan melalui pengamatan pada warna,
penghambatan terhadap pertumbuhan homogenitas, aroma dan rasa pedas yang
bakteri Streptococcus mutans. Hal ini terdapat dalam masing–masing formula.
dikarenakan tanaman stevia mengandung Berikut merupakan hasil uji organoleptik
diterpen glikosida yang bermanfaat sebagai yang disajikan pada Tabel 3.
pemanis rendah kalori dan efek terapeutik
lainnya yang salah satunya sebagai Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik
antibakteri [14], kemudian cengkeh Form
Uji Organoleptik
Rasa
menunjang kinerja stevia karena kandungan ula Warna Endapan Bau khas
Pedas
eugenol dengan khasiat yang sudah dikenal F1
Coklat
- Cengkeh ++
hitam
masyarakat luas sebagai analgetik, obat sakit Coklat
F2 - Cengkeh ++
gigi, dan antibakteri [7]. hitam
Colat Cengkeh
Dalam penelitian lain menyebutkan F3
keruh
-
stevia
+

ekstrak bunga cengkeh 40% memiliki F4


Coklat
-
Cengkeh
+
keruh stevia
kemampuan zona hambat terhadap bakteri Coklat Cengkeh
F5 - +
Streptococcus mutans sebesar 18,83 mm keruh stevia

[15]. Sedangkan efek pemberian solvent


dengan menggunakan akuades dalam proses Dari data hasil yang didapatkan
ekstraksi stevia yang telah dilakukan menunjukkan pada formula pertama obat
membuktikan bahwa ekstrak stevia dapat kumur berwarna coklat kehitaman, tidak ada
memberikan zona hambat terhadap bakteri endapan yang terbentuk, aroma khas
Streptococcus mutans sebesar 22,8 mm [16]. cengkeh yang kuat dan rasa yang sangat
Terjadi rentan perbedaan yang cukup pedas. Formula kedua obat kumur berwarna
signifikan karena pengujian hanya dilakukan coklat kehitaman tidak ada endapan yang
inkubasi selama 24 jam sedangkan peneliti terbentuk, memiliki aroma khas cengkeh dan
lain menggunakan waktu inkubasi sebanyak rasa yang cukup pedas dibandingkan
48 jam. Waktu inkubasi berpengaruh untuk formula pertama. Formula ketiga
melihat kemampuan formula dalam menunjukkan obat kumur dengan warna
menghambat perkembangan bakteri cokelat keruh, tidak ada perbedaan yang
Streptococcus mutans. terbentuk, terdapat aroma khas gabungan
Fareen dan Geetha [17] melakukan antara cengkeh dan stevia dan memiliki rasa
evaluasi obat kumur herbal terhadap yang pedas. Formula keempat obat kumur

180 ISSN 2407-9189


The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

yang terbentuk berwarna cokelat keruh, dipilih adalah Tween 80. Pada umumnya
tidak terdapat endapan, memiliki aroma khas larutan emulsi berwarna putih namun karena
cengkeh dan stevia dan memiliki rasa yang penambahan tween 80 dalam pembuatan
pedas. Formula kelima obat kumur memiliki obat kumur berjumlah sedikit maka obat
warna cokelat keruh, tidak ada endapan yang kumur berwarna cokelat.
terbentuk, memiliki aroma cengkeh dan Rasa pedas yang terdapat pada obat
stevia yang kuat serta sedikit pedas. kumur infusa daun stevia dan minyak
Adanya perbedaan dalam pemberian cengkeh disebabkan peppermint oil dan
minyak cengkeh dan infusa daun stevia minyak cengkeh yang terkandung. Pedas
memberikan penampang yang berbeda dari dan getir diduga disebabkan oleh kandungan
masing-masing formula. Semakin sedikit eugenol yang terdapat di dalam minyak
minyak cengkeh dan banyak infusa daun cengkeh mencapai 45-90% [20].
stevia akan memberikan warna cokelat Penambahan peppermint oil berfungsi
keruh pada obat kumur dan aroma yang sebagai corrigen saporis digunakan untuk
didapatkan cengkeh dan khas stevia dengan memperbaiki rasa obat sehingga obat kumur
rasa yang tidak terlalu pedas cengkeh di terasa lebih segar di mulut.
mulut. Sebaliknya, semakin banyak minyak Hasil sediaan obat kumur infusa daun
cengkeh dan sedikit larutan infusa daun stevia dan cengkeh ada pada Gambar 1.
stevia akan memberikan warna cokelat
kehitaman pada obat kumur dengan aroma
cengkeh yang kuat dan rasa pedas dan getir
dalam lidah.
Warna cokelat disebabkan karena
adanya tannin selama proses ekstraksi
sehingga perlu adanya proses untuk
penghilangan tannin agar larutan stevia [18].
Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh
Tezar dkk [19] membuktikan ekstraksi
stevia menggunakan pelarut air Gambar 1. Sediaan Obat Kumur Infusa Daun
menghasilkan cairan berwarna cokelat Stevia dan Cengkeh
kehijauan dengan tingkat kegelapan yang 4. KESIMPULAN
semakin tinggi dengan semakin keringnya Infusa daun stevia memiliki khasiat
daun. Sedangkan dari penelitian yang telah sebagai antibakteri terhadap Streptococcus
dilakukan infusa berwarna cokelat hitam dan mutans. Larutan uji yang mengandung infusa
cokelat keruh dikarenakan adanya daun stevia yang banyak dan minyak cengkeh
penambahan minyak cengkeh. yang sedikit menghasilkan antibakteri paling
Salah satu bentuk sediaan topikal yang baik yaitu pada formula ke-5 yaitu sebesar
sering digunakan dalam industri farmasi 9,67 mm. Pada uji organoleptik rasa dan
adalah emulsi, yang diharapkan dapat aroma yang enak dan efektif sebagai
mendispersikan bahan obat dalam fase antibakteri terdapat dalam obat kumur dengan
minyak maupun fase cair. Dalam penelitian formula ke-5.
ini terdapat dua fase berbeda yakni larutan
infusa daun stevia dan minyak cengkeh. REFERENSI
Untuk menstabilkan kedua fase tersebut [1] Wuryantoro H, Wahono HS. Penyusunan
dalam suatu larutan yang homogen Standard Operating Procedures Industri
diperlukan emulgator. Emulgator yang Rumah Tangga Pangan Pemanis Alami

ISSN 2407-9189 181


The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Instan Sari Stevia. Jurnal Pangan dan Herbal Drug. Journal of Pharmacognosy
Agroindustri. 2014; 2(3):76-87. and Phytochemistry. 2014; 2(5):115-119.
[2] Djajadi. Pengembangan Tanaman Pemanis [12] Road DM, Pradesh U. Herbal Mouthwash -
Stevia rebaudiana (Bertoni) di Indonesia. A Gift Nature. International Journal of
Perspektif. 2014; 13(1):25-33. Pharma and Bio Sciences. 2012; 3(2):46-52.
[3] Tropical Plant Database. Database File For : [13] Yosephine AD, Wulanjati MP, Saifullah
Stevia (Stevia rebaudiana). 1996. [cited TN, Astuti P. Formulasi Mouthwash Minyak
2017 Mar 22]. Available from: Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L)
http://www.rain-tree.com/plants.htm serta Uji Antibakteri dan Antibiofilm
[4] Abdel-rahman, Abdelwahed, Ela Elsaid, Al Terhadap Bakteri Streptococcus mutans
Beif. Free Calorie Sweetness and Secara In vitro. Traditional Medicine
Antimicrobial Properties in Stevia Journal. 2013; 18(2):95-102.
rebaudiana. Research Journal of [14] Kaiser C, Ernst M. Stevia. University of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Kentucky; 2015.
Sciences. 2015; 6(5):669–679. [15] Andries RJ, Gunawan N, Supit A. Uji Efek
[5] Gamboa F, Chaves M. Antimicrobial Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh
potential of extracts from Stevia rebaudiana Terhadap Antibakteri Streptococcus mutans
leaves against bacteria of importance in secara In Vitro. Jurnal e-gigi. 2014; 2(2).
dental caries. Acta odontológica [16] Ajagannanavar SL, Shamarao S, Battur H,
latinoamericana. 2012; 25(2):171–5. Tikare S, Al-Kheraif AA, Al Sayed MSA.
[6] Cortes-Rojas D, Souza de Fernandes, Effect of Aqueous and Alcoholic Stevia
Oliviera. Clove (Syzygium aromaticum): a (Stevia rebaudiana) Extracts Against
precious spice. Asian Pacific Journal of Streptococcus mutans and Lactobacillus
Tropical Biomedicine. 2014; 4(2):90-96. acidophilus in Comparison to Chlorhexidine
: An in Vitro Study. Journal Int Soc Prev
[7] Harismah K, Vitasari D, Fuadi MA,
Community Dent. 2014; 4(2): S116-S121.
Setyawan T. Diversifikasi Minyak Sereh dan
[17] Fareen F, Geetha VR. Evaluation of
Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Reppelent
Antimicrobial Activity of Herbal
Pembuatan Tinta Anti Nyamuk. In: the 4th
Mouthwash on Streptococcus mutans – An
URECOL; 2016:526-531.
In vitro Study. International Journal of
[8] Freires, Denny, Benso, De Alencar, Rosalen. Pharmaceutical Sciences Review and
Antibacterial Activity of Essential Oils and Research. 2017. 45(1):161-163.
Their Isolated Constituents againts [18] Ghazi I, Wicaksono B, Abdullah.
Cariogenic Bacteria: Systematic Review. Penghilangan Warna Coklat Larutan Gula
Journal molecules. 2015; 20(4):7329-58. Stevia Menggunakan Karbon Aktif. Jurnal
[9] Prajapati, Raol BV. The study on the Teknologi Kimia dan Industri. 2013;
efficacy of some herbal extracts for the 4(2):198-204.
control of dental caries pathogen- [19] Tezar R, Aminah S, Bain A. Optimasi
Streptococcus mutans. International Journal Pemanfaatan Stevia Sebagai Pemanis Alami
of Pharmaceutical Science and Health Care. Pada Sari Buah Belimbing Manis. Agriplus.
2014; 4(1):49-59. 2008; 3(18):179-186.
[10] Catur NR. Pemanfaatan Gambir (Uncaria [20] Khalil A, Rahman U, Khan Rafiq M, Sahar
gambir Roxb) Sebagai Sediaan Obat A, Mehmood T, Khan M. Essential Oil
Kumur. Instintut Pertanian Bogor; 2006. Eugenol: Sources, Extraction Techniques
[11] Pandey A, Tripathi S. Concept of and Nutraceutical Perspectives. The Royal
Standardization, Extraction, Pre Society Of Chemistry Advances. 2017;
Phytochemical Screening Strategies For 7:32669-32681.

182 ISSN 2407-9189

Anda mungkin juga menyukai