Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaruh terbesar masyarakat terletak oleh masyarakat sendiri berhubungan
dengan perilaku kesehatan.Terutama kesehatan rongga mulut yang merupakan hal utama
dalam pergaulan sehari-hari pada orang yang sehat. Adanya bau mulut tersebut membuat
tidak nyaman bagi siapa saja. Penyebab bau mulut itu sendiri dari pembusukan sisa-sisa
makanan oleh bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Selain itu faktor kebersihan mulut
itu sendiri dipengaruhi seperti pengetahuan, pendidikan, gizi, pola hidup, sosial
ekonomi.Maka dari itu kebersihan mulut setiap individu perlu dijaga agar diperoleh
rongga mulut yang sehat dan melakukan perubahan perilaku kebersihan mulut
(Rosedewati, 2004).
Secara normal, di dalam rongga mulut terdapat bermacam macam bakteri
diantaranya streptococcus mutans yang merupakan penyebab utama karies gigi. Bakteri
streptococcus mutans adalah cirri dari bakteri yang mempunyai kemampuan menempel
pada semua lokasi permukaan habitatnya di rongga mulut, dan mendukung bakteri lain
menuju ke email gigi, lengket mendukung bakteri-bakteri lain dan asam melarutkan email
gigi (Anonim, 2008)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah daun asam jawa bisa digunakan untuk formulasi obat kumur?
2. Berapa besar kadar yang dibutuhkan untuk formulasi obat kumur?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah daun asam jawa bisa digunakan sebagai formulasi obat
kumur .
2. Untuk mengetahui berapa besar kadar yang dibutuhkan dalam pembuatan obat kumur
dari daun asam jawa.
1.4 Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dapat
dipublikasikan di jurnal nasional tidak terakreditasi dan seminar nasional.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Memberikan informasi data ilmiah tentang formulasi obat kumur dari daun asam
jawa kepada pembaca.
2. Memberikan informasi berapa besar kadar daun asam jawa yang dibutuhkan untuk
formulasi daun asam jawa kepada pembaca.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Daun Asam Jawa

Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa
digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa
atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang
pada kuah pempek. Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional yang dijual
oleh penjual jamu keliling, biasanya ibu-ibu yang menggendong bakul dengan botol berisi
aneka jamu (jamu gendong).

Asam jawa dihasilkan oleh pohon dengan nama ilmiah Tamarindus indica, yang
termasuk suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga
Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw., Sd.), acem (Md.),
asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi) dan lain-lain[1]. Juga sampalok,
kalamagi (Tagalog), magyee (Burma), ma-kham (Thai), khaam (Laos), khoua me
(Kamboja), me, trai me (Vietnam), dan tamarind (Ingg.)[2]. Buah yang telah tua, sangat
masak dan dikeringkan biasa disebut asem kawak (sugeng, 2010).

2.1.2 Sistematika Daun Asam Jawa


Sistematika Daun Asam Jawa menurut Anonim (2003) sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivisio : Embryophyta
Divisio : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-divisi : Spermatophytina
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Tamarindus L.
Spesies : Tamarindus indica (L)

2.1.3 Kandungan Daun Asam jawa


. Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang memiliki
kandungan senyawa flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai anti bakteri pada rongga
mulut.

2.2.1 Obat Kumur


Obat kumur turut berperan menjaga kesehatan mulut . obat kumur umumnya
adalah cairan antiseptic yang digunakan untuk membersihkan sela sela gigi ,permukaan
lidah dan gusi , serta mulut bagian belakang atau kerongkongan .penggunaan sebagaian

2
obat kumur bertujuan untuk mengurangi bau mulut . biasanya bau mulut ini disebabkan
oleh bakteri atau kotoran yang ada didalam rongga mulut , sebagian obat kumur lainnya
ditujukan untuk fungsi layaknya air liur , yaitu menjaga mulut tetap lembab dan
menetralkan zat asam .dan ada juga yang dirancang kusus untuk menangani gangguan
kesehatan tertentu .
Kandungan obat kumur bisa untuk antimicrobial,zat pembasmi bau
mulut ,astringent salt ,fluoride, peroksida ,anti septic , zat perasa .

2.3.1 Infusa
Menurut Farmakope Indonesia Ed III, infusa merupakan sediaan cair yang dibuat
dengan mengextraksi (menyari) simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat Celsius
selama 15 menit .
Pembuatan dilakukan dengan cara mencampur simplisia dengan kehalusan yang
sesuai dengan air secukupnya , panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung
mulai suhu mencapai 90 derajat Celsius sambil skali diaduk . serkai selagi panas melalui
atau dengan menggunakan kai flannel , serta tambahkan air panas secukupnya melalui
ampas hingga diperoleh volume infuse yang dikehendaki ( Poedjiani, 2006)

BAB III
3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini bersifat eksperimen sesungguhnya dan menggunakan metode
infudasi mengguanakan alat alat yang telah teredia di kampus Universitas Setia Budi
Surakarta.

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 sampai 30 oktober 2018 di Laboratorium
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta.

3.3 Persiapan Penelitian


Alat bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat-alat yang digunakan
pada penelitian ini adalah pH meter, beakker glass (pyrex), panci, termometer, timbangan
analitik, kertas saring, Viskometer (Broke field), kompor pemanas (Hot plate), erlemeyer
(pyrex), spatel, sendok tanduk, kertas perkamen, batang pengaduk. Bahannya adalah
Daun asam jawa, sorbitol, oleum menthae, natriumlauryl sulfate, nipagin,

3.4 Prosedur Kerja


. Sampel penelitian yang digunakan adalah daun Asam Jawa (Tamarindus indica
L.) yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda masih segar. Daun asam jawa diambil dari
batangnya yang di peroleh di Jl. Simpang Kampar Bengkulu pada waktu pagi. Karena pada
waktu di pagi hari supaya didapat daun yang msih segar. Kemudian daun dicuci dengan air
bersih, lalu di pisahkan ranting dan ibu tulang daun.Dilakukan sortasi basah dengan
membersihkan daun asam jawa dari benda-benda asing dari tanah, rumput, kerikil,
dll.Melakukan pencucian dengan air yang mengalir supaya simplisia lebih bersih terbebas
dari benda-benda asing dari tanah, kerikil.Setelah itu, dilakukan perajangan untuk
mempermudah mengiris simplisia. Kemudian dicuci dan dibersihkan dari kotoran/benda
asing, Daun asam jawa dipotong-potong sesuai dengan derajat kehalusannya yaitu ( 5 8 ),
dengan menggunakan alat perajang khusus atau pisau. Pembuatan Infusa Daun Asam jawa
ditimbang sebanyak konsentrasi yang di inginkan yaitu 6 g, 12 gr,18 g. Di masukkan
kedalam wadah infusa yang telah diisi aquadest sebanyak 100 ml, dipanaskan selama 15
menit terhitung saat suhu mencapai 90ºC, lalu sampel diangkat dan disaring menggunakan
kain planel dan ditambahkan aquadest hingga volume mencapai 100 ml, setelah itu infusa di
dinginkan (Anonim, 1979).
Rancangan formula ini dibuat dengan 4 formula dengan memvariasikan konsentrasi
infusa daun asam jawa.Dalam sediaan obat kumur ini dibuat sebanyak 100 ml setiap formula.
Obat kumur akan dibuat sebanyak 100 ml. Pertama dikalibrasi botol 100 ml, lalu
ditimbang semua bahan yang akan digunakan dalam pembuatan obat kumur. Dilarutkan
sorbitol kedalam air sampai larut, masukkan kedalam erlemeyer saring menggunakan kertas
saring. Kemudian dilarutkan natrium lauryl sulfate kedalam air panas sampai larut,
masukkan kedalam erlemeyer saring menggunakan kertas saring. Dilarutkan nipagin
kedalam air panas sampai larut, masukkan kedalam erlemeyer saring menggunakan kertas
saring.Masukkan bahan-bahan yang telah dilarutkan tadi kedalam botol, ditambahkan infusa

4
daun asam jawa (Tamarindus indica L.), tambahkan oleum menthae dicukupkan aquadest
sampai 100 ml, dikocok, kemudian tutup botol. Pengujian stabilitas obat kumur daun asam
jawa dilakukan dengan minggu ke -1, minggu ke-2, dan minggu ke-3.Pengujian stabilitas
obat kumur daun asam jawa meliputi uji visualisasi, uji pH, dan uji viskositas.Evaluasi
sediaan obat kumur yang diawali dengan uji visualisasi, uji pH, uji viskositas, uji panelis
(Febriana, 2006).

3.5 Uji Visualisasi


Uji visualisasi dilakukan dengan cara sediaan obat kumur dilihat perubahan
bentuk, warna, bau, dan rasa (Febriana, 2006). Pengujian pH Diukur dengan
menggunakan alat pH meter. Pengukuran pH dilakukan dengan cara elektroda dicelupkan
dalam wadah yang telah berisi sediaan yang akan diuji pH. Angka yang ditunjukkan oleh
pH merupakan nilai dari pH obat kumur daun asam jawa (Febriana, 2006).

3.6 Uji Viskositas Dan Uji Panelis


Uji Viskositas (Viskometer Broke field). Viskositas sampel obat kumur diukur
dengan menggunakan Viskometer Broke-vield. Sebelum pengukuran, alat diset dengan
meratakan permukaan pada mata kucing yang terdapat pada alat. Selanjutnya sampel (100
ml) dicelupkan sampai tanda batasspindle yang telah ditetapkan. Viskometer dinyalakan
selama ± 10 detik, kemudian ditetapkan ukuran dan alat dimatikan. Viskositas dihitung
dengan nilai viskositas dengan skala spindle (Febriana,2006).
Uji Panelis adalah Uji yang menggunakan indera manusia sebagai instrumennya,
yang akan dilakukan dengan menggunakan uji penerimaan dimana setiap panelis
diharuskan mengemukakan tanggapan pribadinya terhadap produk obat kumur daun asam
jawa ini disukai atau tidaknya. Uji penerimaan yang dilakukan dengan menggunakan 10
panelis yang agak terlatih (Febriana, 2006).
Grafik

Daun asam jawa

Di buat Infusa

UJI VISUALISASI UJI VISKOSITAS UJI PANELIS

analisis data

5
3.7 Penafsiran dan Penyimpulan Hasil
- Penasfiran dan penyimpulan hasil uji visualisasi ditunjukan dengan cara mengamati
terdapat perubahan bentuk, bau, warna, dan rasa dengan pengukuran nilai pH yang hampir
sama dengan standartnya.
- Penasfiran dan penyimpulan hasil uji viskositas ditunjukan dengan menggunakan
viscometer broke vield, dengan hasil evaluasi viskositas adalah 0 cP.
- Penasfiran dari uji panelis dapat disimpulkan bahwa infusa daun asam jawa dengan
konsentrasi 6%, 12%, dan 18% dapat dijadikan dalam bentuk sediaan obat kumur dan
variasi kadar infusa dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan obat kumur dan bentuk
visualisasi.

6
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Biaya Kegiatan

No. Jenis pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang Rp. 4.850.000,00
2 Bahan habis pakai Rp. 2.110.000,00
3 Perjalanan Rp. 1.000.000,00
4 Lain – lain Rp. 1.100.000,00
Jumlah Rp. 9.161.000,00

4.2. Jadwal Kegiatan

Minggu
No
Jenis Kegiatan 1
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
1. Tahap Persiapan
Pembuatan proposal
2. Tahap Pelaksanaan
Eksperimen/Pengambilan
Data
Pengolahan Data
Analisis Data
3. Tahap Pelaporan
Penyusunan Draf
Laporan
Revisi Draf Laporan
Finalisasi Laporan

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim, 2008, Streptococcus Mutans, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Craigh G dan Power JM, 2002, Restorative Dental Materials, XI ed.

Catur F.N, 2006, pemanfaatan gambir (UncariagambirRoxb) sebagai sediaan sediaan obat
kumur, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kusnadhi N, 2003, Formulasi minuman Instan lingzhi-jahe effervescent,

8
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1

A. Identitas Diri Ketua

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Izha Asviota


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/NIDN 22164781A
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 04 Maret 1998
6. E-mail Izhaasviota1@gmail.com

7. No. Telpon/HP 081382411687


A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institut SDN 1 SMK Kes
SMPN 1
Margomulyo Aditapa
Ngawi
Ngawi Madiun
-
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Rp.

Surakarta, 30 Oktober 2018


Ketua Pelaksana

(Izha Asviota)

9
B. Identitas Diri Anggota 1

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Lindya Aprila Agung Fistya Rini


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/NIDN 22164797A
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 08 April 1996
6. E-mail -
7. No. Telpon/HP 082239219450
A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institut SMK Kes
SDN 2 SMPN 5
BIM
Bangunsari Ponorogo
Ponorogo
Jurusan - Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Rp.

Surakarta, 30 Oktober 2018


Pengusul

( Lindya Aprila A.F)

10
C. Identitas Diri Anggota 2

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Novi Ayu Ningsih


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/NIDN 23175086A
5. Tempat dan Tanggal Lahir Grobogan, 05 November 1998
6. E-mail -
7. No. Telpon/HP 085740693346
A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institut SMK
Farmasi
SMPN 2
SDN 1 Ngraji Teladan
Purwodadi
Mranggen
Demak
Jurusan Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017
B. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi ,atau institut lainnya)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Rp.

Surakarta, 30 Oktober 2018


Pengusul

(Novi Ayu Ningsih)

11
D. Identitas Diri Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Ilham Kuncahyo, M.Sc., Apt.


2. Jenis Kelamin Laki - laki
3. Program Studi FARMASI
4. Nomor Peserta -
5. Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 26 Agustus 1968
6. E-mail ilhamninda@gmail.com

7. No. Telpon/HP 08164225916


A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
B. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi ,atau institut lainnya)

Institut Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Rp.

Surakarta, 30 Oktober 2018


Pembimbing

(Ilham Kuncahyo, M.Sc., Apt.)

12
Lampira 2

JENIS PENGELUARAN HARGA


PERALATAN PENUNJANG (15 – 20 %)
Sewa Lab. Farmasetika dan Kultur Jaringan Rp. 2.500.000
pH meter Rp. 200.000
Beakker glass (pyrex) Rp. 80.000
Panci Rp. 50.000
Termometer Rp. 35.000
Timbangan analitik Rp. 150.000
Viskometer (Broke field) Rp. 570.000
Kompor pemanas (Hot plate) Rp. 100.000
Erlemeyer (pyrex) Rp. 60.000
Spatel Rp. 20.000
Sendok tanduk Rp. 15.000
Batang pengaduk Rp. 25.000
BAHAN HABIS PAKAI (30 – 40 %)
Daun asam jawa Rp. 100.000
Kertas saring Rp. 20.000
Kertas perkamen Rp. 35.000
Sorbitol Rp. 80.000
Oleum menthae Rp. 90.000
Nipagin Rp. 85.000
Natriumlauryl sulfate Rp 95.000
BIAYA SUB TOTAL (15 – 25 %)
Perjalanan penelitian Rp. 500.000
Ongkos Kirim Bahan dan Alat Rp. 500.000
BIAYA LAIN-LAIN ( 10 %)
Kertas A4 70 gr Rp. 100.000
Pembuatan proposal Rp. 300.000
Pembuatan laporan akhir Rp. 500.000
Sewa printer Rp. 200.000
JUMLAH Rp. 6.410.000

13
Lampiran 3 Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/min Tugas
ggu)
1. Izha Asviota S1 Farmasi Farmasi 10 Koordinasi

2. Lindya Aprila S1 Farmasi Farmasi


8 Formulasi
3. Izha Asviota S1 Farmasi Farmasi
Analisis
3. Lindya Aprila S1 Farmasi Farmasi 8
Data
Pengumpul
an dan
Novi Ayu
4. S1 Farmasi Farmasi 8 penyiapan
Ningsih
sampel
simplisia

14

Anda mungkin juga menyukai