Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Komunitas Farmasi Nasional

Volume 2, Nomor 2, Desember 2022


ISSN 2798-8740

UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SERBUK INSTAN


DENGAN KOMBINASI JAHE, TEMULAWAK,
KUNYIT DAN SEREH

Husnani1*), Rissti Zulfitri2

Akademi Farmasi Yarsi Pontianak, Jalan Panglima Aim No 2, Kode Pos


78232, Negara Indonesia
Akademi Farmasi Yarsi Pontianak, Jalan Panglima Aim No 2, Kode Pos
78232, Negara Indonesia

* Corresponding author: Husnani


email: husnani.apoteker@gmail.com
nomor HP: 089693305786

ABSTRAK

Minuman serbuk instan merupakan minuman yang dibuat baik dari bahan
segar atau kering yang direbus selama lebih kurang dari 60 menit, kemudian
ditambahkangula atau tanpa gula dan diuapkan airnya sampai didapatkan kristal
gula atau serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik pada
minuman serbuk instan dengan komposisi jahe, temulawak, kunyit, sereh dan gula
pasir. Ujistabilitas fisik serbuk instan dilakukan pada suhu kamar selama satu bulan
yaitu pada hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28 hari. Parameter yang diamati meliputi waktu
larut,pH, kadar air dan uji organoleptik yang meliputi warna, aroma dan rasa. Hasil
penelitian menunjukan bahwa sediaan minuman serbuk instan dapat dikatakan
stabil dari 5 minggu pengamatan pada hari ke-0, 7, 14, 21, 28. Hasil penelitian
menunjukan bahwa sediaan minuman serbuk instan pada evaluasi uji kadar air, uji
waktu larut, uji organoleptik dan uji pH meter memenuhi persyaratan standar untuk
minuman serbuk instan.

Kata Kunci: stabilitas fisik, minuman serbuk instan, jahe, temulawak,


kunyit, sereh, kadar air, waktu larut, pH, uji organoleptik

ABSTRACT

Instant powder drink is a drink made from fresh or dry ingredients that are
boiled for less than 60 minutes, then added sugar or without sugar and the water is
evaporated until sugar crystals or powder are obtained. This study aims to determine
the physical stability of instant powder drinks with the composition of ginger,
ginger, turmeric, lemongrass and sugar. The physical stability test of instant powder
was carried out at room temperature for one month, namely at 0, 7, 14, 21 and 28
days. The parameters observed included dissolving time, pH, water content and
organoleptic tests including color, aroma and taste. The results showed that the
instant powder drink preparation can be said to be stable from 5 weeks of

Husnani, Zulfitri | 409


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

observation on days 0, 7, 14, 21, 28. The results showed that the instant powder
drink preparation on the evaluation of the water content test, dissolving time test,
organoleptic test, and pH meter test met the standard requirements for instant
powder drinks.

Keywords: physical stability, instant powder drink, ginger, ginger, turmeric,


lemongrass, water content, solubility time, pH, organoleptic tes

Husnani, Zulfitri | 410


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

PENDAHULUAN 2006). Menurut Aliadi et al. (1996),


Tanaman obat selain temulawak bermanfaat sebagai obat
bermanfaat untuk kesehatan manusia lever, empedu, penambah nafsu
juga bermanfaat untuk kesehatan makan, radang lambung, pencegah
yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, kanker, anemia dan anti mikroba.
pencegahan serta penyembuhan Sedangkan jahe berkhasiat sebagai
penyakit dan pemulihan kesehatan. obat sakit kepala, masuk angin,
Polisakarida yang terdapat di dalam rematik, memperkuat lambung,
herba merupakan komponen penting menambah nafsu makan, difteria,
sebagai immuno modulator, sehingga kolera dan neoropat (Yusuf, 2002).
immuno active polysaccarides yang Jahe mengandung zat aktif zingiberen
terdapat dalam tanaman obat sangat 5,60%, zingeron 6,53%, as
baik digunakan sebagai feed additive heksadekanoat 3,07%, cis-6-shogaol
pada ransum (Guo et al., 2003). 5,70%, trans-6-shogaol 12,78%,
Menurut Hasan (1988) komponen gingerol 8,22%, cis-8-shogaol
polisakarida yang terdapat pada herba 5,29%, asfa roemehibrin 6,17%,
secara nyata dapat menurunkan decanon 3,30 dan as benzena asetat
pengaruh infeksi dan secara langsung 1,47%. Sedangkan temulawak
mempengaruhi mekanisme respon mengandung minyak atsiri,
immunitas. xanthorizol, kurkumin,senyawa fenol,
Temu-temuan dapat flavonoid, terpenoid dan asam
bermanfaat sebagai imunomodulator karboksilat (Sembiring dan Rizal,
(daya tahan tubuh), growth regulator 2011). Sereh wangi penghasil minyak
(meningkatkan nafsu makan) dan atsiri Citronella Oil menjadi salah
growth stimulator (mempercepat satu komoditas senyawa aktif yang
pertumbuhan badan), dan secara tidak dapat dijadikan sebagai sumber
langsung mengobati berbagai senyawa aktif dari alam yang
penyakit (Sumardi et al., 2007). berpotensi sebagai antibakteri.
Ekstrak jahe, kunyit, temulawak, Sitronellal, geraniol, dan sitronellol
lengkuas mampu meningkatkan adalahkandungan utama pada minyak
aktivitas sistim imun (Spelman et al., sereh wangi yang dapat digunakan

Husnani, Zulfitri | 411


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

sebagai antibakteri (Bota et al, 2015). organoleptik yang meliputi warna,


Tanaman obat seperti empon- aroma dan rasa.
empon atau keluarga rimpang dan Berdasarkan uraian tersebut,
tanaman herbal merupakan suatu minuman serbuk instan dengan
hasil tanaman yang mudah rusak atau komposisi jahe, temulawak, kunyit
tidak awet karena mengandung kadar dan sereh berpotensi sebagai
air yang tinggi. Salah satu upaya untuk minuman fungsional yang
meningkatkan daya awet dan bermanfaat untuk kesehatan. Oleh
meningkatkan nilai tambah pada karena itu, perlu dilakukan
tanaman obat dan herbal adalah penelitian untuk mendapatkan
dengan membuat sebagai jamu instant minuman serbuk instan yang stabil
atau minuman serbuk. Keuntungan secara fisik.
dari suatu bahan ketika dijadikan METODE
minuman serbuk adalah mutu produk Pengambilan sampel
dapat terjaga dan tanpa pengawet. Sampel dibeli dari pasar
Semua hal tersebut dimungkinkan tradisional Kota Pontianak. Ukuran,
karena minuman serbuk instan warna, bentuk, serta umur dari jahe,
merupakan produk dengan kadar air temulawak, kunyit dan sereh
yang cukup rendah yaitu sekitar 3-5%. diseragamkan untukmendapat sampel
Melalui proses pengolahan tertentu, yang homogen.
minuman serbuk instan tidak akan Pengecilan ukuran
mempengaruhi kandungan atau Jahe, temulawak, kunyit, dan
khasiat dalam bahan (Rengga dan sereh dikupas lalu dibersihkan supaya
Handayani, 2004). terhindar dari kotoran. Lalu semuanya
Penelitian ini bertujuan untuk diiris-iris tipis-tipis dengan ukuran
mengetahui stabilitas fisik pada 2x3cm menggunakan pisau stainless,
minumanserbuk instan dari tanaman kemudian diblender sampai halus.
empon-empon dengan komposisi Penyarian
jahe, temulawak, kunyit, sereh. Jahe, temulawak, kunyit, dan
Parameter yang diamati meliputi sereh, masing-masing yang sudah
waktu larut, pH, kadar air dan uji halus disaring dan diambil sarinya,

Husnani, Zulfitri | 412


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

sedangkan ampasnya dibuang. adalah (FI=1:2; F2=1:1; F3=1:1,5).


Setelah itu masing-masing sarinya Pencampuran bahan berupa campuran
dicampur menjadi satu campuran, jus dari jahe, temulawak, kunyit dan
dimana banyaknyacampuran tersebut sereh dan gula pasir dilakukan dalam
jahe : kunyit : temulawak : sereh wajan dan dilakukan pemanasan.
dengan perbandingan 2:2:2:1 Pemanasan dilakukan dengan
sebanyak 4 kg. perebusan dengan api dengan suhu
Pembuatan Minuman Serbuk 60-65˚C menggunakan wajan sambil
Instan dari campuran Jahe, terus dilakukan pengadukan dengan
Temulawak, Kunyit dan Sereh menggunakan spatula agar tidak
Persiapan bahan baku meliputi menggumpal. Pemanasan dilakukan
pencucian bahan yang bertujuan hingga membentuk kristal atau serbuk
untuk membersihkan kotoran yang halus. Penghalusan dilakukan dengan
menempel pada bahan. Pembuatan menggunakan blender. Penghalusan
sari dari campuran jahe : kunyit : ini bertujuan untuk memperkecil
temulawak : sereh diawali dengan ukuran minuman serbuk agar tidak
pemotongan masing-masing bahan menggumpal. Butiran atau serbuk
baku tersebut, lalu diekstrak terlebih yang didapatkan kemudian diayak
dahulu menggunakan juicer menggunakan ayakan agar serbuk
kemudian dipisahkan antara filtrat tidak menempel satu sama lain
dengan ampasnya dengan sehingga tidak cepat menggumpal
menggunakan saringan. Ekstrak yang dan memiliki kehalusan yang sama.
dihasilkan masing-masing kemudian Serbuk yang sudah diayak
ditambahkan dengan air sebanyak 1:1 didiamkan sebentar agar uap panas
saat akan dilakukan pemanasan. dari proses pengayakan hilang, lalu
Pembuatan campuran jus dari jahe : dikemas dalam plastik dan ditutup
kunyit : temulawak : sereh dengan menggunakan sealer.
perbandingan 2:2:2:1 sebanyak 4 Uji Stabilitas Fisik
liter. Larutan tersebut kemudian Uji stabilitas fisik minuman
ditambahkan gula pasir dengan serbuk instan dilakukan selama satu
perbandingan larutan:gula pasir bulan dimana minuman serbuk instan

Husnani, Zulfitri | 413


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

disimpan pada suhu kamar. Pengujian melarutnya dengan stopwatch. Air


dilakukan setiap tujuh hari yaitu pada yang digunakan adalah air dingin
hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Setiap dengan pengadukan secara kontinyu
pengujian dilakukan secara triplo. saat serbuk dilarutkan. Syarat waktu
Evaluasi stabilitas ini meliputi kadar yang diperlukan serbuk untuk melarut
air, pH, waktu larut, dan uji kurang dari 5 menit, dimana serbuk
organoleptik. seberat 20 gram dilarutkan sebanyak
Penentuan Kadar Air 200 ml (Siregar, 1992).
Penentuan kadar air dilakukan Uji Organoleptik
dengan mengeringkan bahan dalam Minuman serbuk instan
oven pada suhu 105-110 ˚C selama 3 diseduh di dalam gelas. Setiap sampel
jam atau sampai didapat berat yang disajikan ke dalam gelas berbeda yang
konstan. Selisih berat sebelum dan diberi kode dengan angka yang
sesudah pengeringan adalah berbeda-beda untuk setiap sampel.
banyaknya air yang diuapkan Kode yang diberikan berdasarkan
(Winarno,FG, 1993). Dihitung sampel dengan perbandingan
dengan rumus: larutan:gula pasir adalah (FI=1:2;
Kadar Air = Berat Awal – F2=1:1; F3=1:1,5). Pengujian
Berat Akhir x 100 organoleptik dilakukan terhadap
Berat warna, aroma, dan rasa pada sampel.
Awal Uji pH
Menurut SNI minuman serbuk Nilai pH tiap formula diukur
01-4320-1996 persyaratan kadar air dengan pH meter. Nilai pH
minuman serbuk adalah maksimal ditentukan oleh banyak sedikitnya
sebesar 3%. asam yang ada dalam bahan
Waktu Larut (Tranggono dan Sutardi, 1989).
Uji waktu larut dilakukan HASIL DAN
dengan cara minuman serbuk instan PEMBAHASAN
seberat 2 gram diseduh di dalam gelas Determinasi
dilarutkan ke dalam 20 ml air. Determinasi tanaman
Kemudian dihitung kecepatan bertujuan untuk mengetahui

Husnani, Zulfitri | 414


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

kebenaran identitas tanaman tersebut, Setelah itu semuanya diiris tipis-tipis


apakah tanaman tersebut benar-benar menggunakan pisau stainless lalu
tanaman yang diinginkan. Dengan diblender sampai halus kemudian
demikian kesalahan dalam masing-masing sampel disaring dan
pengumpulan bahan yang akan diambil sarinya dan ampasnya
diteliti dapatdihindari. Tanaman Jahe dibuang, setelah itu masing-masing
(Zingiber officinale Roscoe.), sarinya dicampur menjadi satu
Tanaman Temulawak (Curcuma campuran.
zanthorrhiza Roxb.), Tanaman Kunyit Pembuatan Minuman Serbuk
(Curcuma longa Linn.), Tanaman Instan dari Campuran Jahe,
Sereh (Cymbopogon citratus (DC.) Temulawak,Kunyit dan Sereh
Stapf. Yang digunakan untuk Masing-masing bahan yang
penelitian ini dideterminasi di telah dirajang kemudian di ekstrak
Laboratorium Biologi MIPA terlebih dahulumenggunakan blender
Universitas Tanjung Pura. Hasil lalu dipisahkan sari dan ampasnya
determinasi tanaman dapat dilihat dengan menggunakan saringan. Sari
pada lampiran 1, lampiran 2, yang dihasilkan masing-masing
lampiran 3 dan lampiran 4 dibawah bahan kemudian ditambahkan dengan
ini. air secukupnya, kemudian sarinya
Penyiapan Sampel Minuman dicampur menjadi satu campuran jahe
Serbuk Instan dari Campuran Jahe, : temulawak : kunyit : sereh dengan
Temulawak, Kunyit dan Sereh perbandingan 2 : 2 : 2 : 1 sebanyak
Pada proses pembuatan 1,750 liter per formulasi. Kemudian
minuman serbuk instan ini yang campuran larutan tersebut
pertama dilakukan adalah dibeli ditambahkan gula pasir dengan
sampel yaitu jahe, temulawak, kunyit perbandingan larutan : gula adalah
dan sereh dari pasar tradisional Kota (F1 = 1:2, F2 = 1:1, F3 = 1:1,5).
Pontianak. Kemudian masing-masing Pencampuran larutan dan gula pasir
sampel dikupas lalu dibersihkan dilakukan pemanasan dalam wajan,
dengan air mengalir agar terhindar pemanasan dilakukan dengan api
dari kotoran-kotoran yang menempel. pada suhu 60-65o C sambil terus

Husnani, Zulfitri | 415


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

melakukan pengadukan dengan maupun rasa yang di hasilkan. Hal ini


menggunakan sendok kayu agar tidak dikarena kan suhu kamar yang stabil
terjadi penggumpalan. Pemanasan disetiap minggunya.
dilakukan hingga membentuk kristal
atau serbuk halus. Kemudian Uji Kadar Air
dilakukan penghalusan menggunakan Pemeriksaan kadar air
blender yang bertujuan untuk dilakukan dengan pengeringan 2
memperkecil ukuran hingga menjadi gram sampel dalam oven pada suhu
butiran atau serbuk. Butiran atau 105o C selama 3 jam atau sampai
serbuk yang didapatkan kemudian mendapat berat yang konstan, disini
diayak menggunakan ayakan agar saya menambahkan 15 menit
serbuk tidak menempel satu sama lain pengeringan di dalam oven
sehingga tidak cepat menggumpal dikarenakan 3 jam pertama belum
dan memiliki kehalusan yang sama. mendapatkan berat yang konstan. Hal
Serbuk yang sudah diayak didiamkan ini dilakukan dengan tujuan untuk
sebentar agar uap panas dari proses mengetahui apakah minuman serbuk
pengayakan hilang, lalu dikemas instan tersebut memenuhi persyaratan
dalam plastik dan ditutup sehingga diharapkan akan
menggunakan sealer. menghasilkan minuman serbuk instan
Uji Stabilitas yang baik.
Uji stabilitas fisik minuman
serbuk instan dilakukan pada suhu Uji kadar air dilakukan untuk
kamar selama 5 minggu. Pengujian menentukan % kandungan air di
dilakukan setiap tujuh hari yaitu pada dalam serbuk. Kadar air merupakan
hari ke-0, 7, 14, 21, 28. parameter utama dalam menentukan
Evaluasi stabilitas ini meliputi kualitas dari produk kering seperti
uji kadar air, uji waktu larut, uji serbuk minuman instan empon-
organoleptis dan uji pH. Minuman empon. Kadar air yang rendah dapat
instan yang dihasilkan dari ketiga mencegah pertumbuhan
formula tidak memiliki perbedaan mikroorganisme perusak seperti
secara visual dari segi warna, aroma bakteri dan jamur yang dapat merusak

Husnani, Zulfitri | 416


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

produk. (Fiana, dkk., 2016). air. Menurunnya jumlah air


Perbedaan metode pengeringan disebabkan karena semakin tingginya
sangat berpengaruh terhadap kadar air suhu pemanasan maka semakin
serbuk minuman instan. banyak molekul air yang menguap
Hasil uji kadar air dapat dilihat dari minuman serbuk instan yang
dari tabel 1 menunjukan bahwa dari dikeringkan sehingga kadar air yang
ketiga formula yang dilakukan selama diperoleh semakin rendah walaupun
5 minggu yang dilakukan setiap tujuh secara statistik tidak berbeda nyata.
hari yaitu pada hari ke-0, 7, 14, 21, 28 Hal tersebut sejalan dengan pendapat
memenuhi persyaratan yang telah Winarno (2002), dimana semakin
ditetapkan oleh SNI 01-4320-1996 tinggi suhu pengeringan maka
yaitu memiliki kadar air untuk semakin cepat terjadi penguapan,
minuman serbuk instan adalah kurang sehingga kandungan air di dalam
dari 3%. Hal ini menunjukan bahwa bahan semakin rendah.
tingginya kandungan lembab pada Dari ke-5 minggu hasil uji
minuman serbuk instan hasil kadar air yang terbaik ialah nilai kadar
penelitian Mohrle (1989) dalam air yang rendah yaitu formulasi ke-3
Anam (2013) menyatakan bahwa dengan nilai pada hari ke-0 = 1,85%,
kelembaban udara dalam ruangan hari ke-7 = 1,09%,hari ke-14 = 1,2%,
yang tinggi menyebabkan serbuk hari ke-21 = 1,5%, hari ke-28 = 1,29.
menyerap lembab dari lingkungan Dikarenakan jika nilai uji kadar air
sehingga minuman serbuk instan yang yang tinggi mengakibatkan
dihasilkanmemiliki kelembaban yang mudahnya bakteri untuk berkembang
tinggi. Selain itu penambahan bahan biak sehingga akan terjadinya
pengisi atau bahan tambahan lainnya perubahan pada bahan pangan.
juga mempengaruhi hasil dari kadar Uji Waktu Larut
air sediaan. Uji waktu larut dilakukan
Hasil penelitian sejalan dengan dengan menimbang sebanyak 20
penelitian Wiyono (2011), dimana gram sampel, minuman serbuk instan
peningkatan suhu pemanasan yang telah ditimbang selanjutnya
cenderung dapat menurunkan kadar dilarutkan kedalam 200 ml air.

Husnani, Zulfitri | 417


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

Kemudian dihitung kecepatan saat minuman serbuk instan


melarutnya menggunakan stopwatch, dilarutkan.syarat waktu larut yang
air yang digunakan adalah air dingin baik menurut siregar (2010) adalah
dengan pengadukan secara kontinyu kurang dari 5 menit.

Tabel 2. Hasil Uji Waktu Larut

Berat Hari ke-


Sampel

Rata – 0 7 14 21 28
Formula rata
Rata-rata Standar

20 g 102 detik 72 detik 42 detik 55 detik 80 detik (Kurang


dari 5
II 20 g 69 detik 52 detik 52 detik 63 detik 43 detik menit)

III 20 g 127 detik 33 detik 44 detik 58 detik 54 detik

Hasil uji waktu larut yang


Kelarutan adalah kemampuan didapatkan dapat dilihat pada tabel 2
melarut zat tertentu terhadap solvent menunjukan bahwa ketiga formulasi
(pelarut). Kelarutan adalah jumlah selama 5 minggu yang dilakukan
maksimum zat yang dapat larut dalam setiap tujuh hari yaitu padahari ke-0,
sejumlah pelarut tertentu atau larutan 7, 14, 21, 28 memenuhi persyaratan
pada suhu tertentu. Air berfungsi waktu larut yaitu minuman serbuk
sebagai bahan yang dapat instan melarut tidak lebih dari 5
mendispersi berbagai senyawa yang menit. Terjadinya waktu larut yang
ada dalam bahan makanan. Salah satu cepat disebabkan menurut Lewis
faktor yang mempengaruhi waktu (1987) kelarutan serbuk dipengaruhi
larut adalah kadar air bahan, semakin oleh komposisi, kondisi proses
tinggi kadar air dalam serbuk selama pengeringan, suhu pelarut dan
minuman instan maka semakin lama metode pencampuran. Kemudian
waktu yang dibutuhkan untuk larut. dikarenakan minuman serbuk instan

Husnani, Zulfitri | 418


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

cepat larut dalam air dingin dari pada pada saat melakukan observasi.
dalam air hangat (Kumalaningsih Untuk melihat hasil uji organoleptis
dkk., 2005). Kemudian pada saat dilakukan pengamatan selama 5
minuman serbuk instan dilarutkan minggu yang dilakukan setiap tujuh
dalam air, dibutuhkan bantuan hari yaitu harike-0, 7, 14, 21, 28, pada
pengadukan manual sehingga uji organoleptis yang diamati yaitu
membantu waktu larut menjadi lebih bau/aroma, warna dan rasa. Sediaan
cepat. Lieberman et al (1994) yang berupa 3 formulasi disimpan
menyatakan bahwa kelarutan dalam penyimpanan yang sama yaitu
merupakan banyaknya zat terlarut dalam suhu ruangan / suhu kamar.
tertentu yang akan melarut kedalam Hasil pengujian persepsi
suatu larutan. panelis terhadap warna, aroma dan
Kelarutan merupakan waktu rasa serbuk minuman instan
dimana semua serbuk larut sempurna menunjukan hasil yang variatif.
di air. Analisis kelarutan dilakukan Warna yang dihasilkan dari serbuk
untuk mengetahui kecepatan minuman instan dengan campuran
kelarutan minuman serbuk instan jahe, temulawak, kunyit dan sereh
dalam air ketika dikonsumsi. Pada lebih dominan berwarna kuning, hal
penelitian ini kelarutan dihitung ini dikarenakan zat pewarna dalam
berdasarkan waktu minuman serbuk sediaan ini adalah temulawak dan
instan larut dengan satuan detik (s). kunyit. Aroma merupakan indikator
Semakin tinggi nilai kelarutan yang dalam pengujian organoleptik, karena
diperoleh semakin baik mutu produk aroma dapat menunjukan suatu mutu
yang dihasilkan (Melkhianus dkk., bahan apakah baik atau tidak, jika
2013). terdapat bau atau odor dapat
Uji Organoleptis menggambarkan bahwa kandungan
Pada tahap pengamatan dan dalam suatu bahansudah rusak. Rasa
refleksi yaitu melakukan pengamatan merupakan faktor yang sangat
terhadap penelitian yang dikerjakan penting dalam menetukan keputusan
serta mencatat hasilnya dan akhir panelis untuk menerima atau
menganalisis data yang didapatkan menolak suatu produk.

Husnani, Zulfitri | 419


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

Berdasarkan hasil pengamatan rasa manis sedikit. Pada setiap


yang tertera pada tabel 3 menunjukan sampelterdapat bau, warna dan rasa
hasil uji organoleptik sediaan yang berbeda dikarenakan setiap
minuman serbuk instan yang telah formulasi mengandung perbandingan
diuji selama 5 minggu pengamatan gula yang berbeda. Pengamatan uji
dilakukan tujuh hari sekali, organoleptik selama 5 minggu
pengamatan uji organoleptik meliputi berturut-turut mendapatkan hasil
bau/aroma, warna dan rasa. Data yang pengujian organoleptik yang baik,
tertera merupakan hasil dari 6 panelis, makadari itu tidak timbul perubahan
pengamatan uji organoleptik dengan yang signifikan dalam hal bau/aroma,
formulasi yang berbeda dalam suhu warna, dan rasa. Hal ini terjadi
yang sama.Pada formulasi 1 terdapat dikarenakan dari penyimpanan
bau khas empon-empon, warna dengan suhu ruangan yang
kuning kurang pekat dan rasa yang stabil,proses pengambilan, penyiapan
manis. Pada formulasi 2 terdapat bau bahan serta proses pembuatan yang
khas empon-empon, warna kuning mengikuti tahapan dengan benar.
pekat dan rasa manis agak pahit. Pada Maka dari itu didapatlah hasil yang
formulasi 3 terdapat bau khasempon- baik pada sediaan minuman serbuk
empon,warna kuning agak pekat, dan instan.

Tabel 3. Hasil Uji Organoleptis


Sampel Pengamatan Hari ke-
Formula Organoleptis 0 7 14 21 28
I Bau Khas Khas Khas Khas Khas
empon- empon- empon- empon- empon-
empon empon empon empon empon

Warna Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning


Kurang Kurang Kurang Kurang kurang
pekat pekat pekat pekat pekat

Manis Manis Manis Manis Manis


Rasa
II Bau Khas Khas Khas Khas Khas
empon- empon- empon- empon- empon-

Husnani, Zulfitri | 420


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

empon empon empon empon empon

Warna Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning


Pekat Pekat Pekat Pekat pekat
Manis Manis Manis Manis
Rasa agak pahit agak pahit agak pahit agak pahit Manis
agak pahit

Husnani, Zulfitri | 421


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

Setiap tanaman mempunyai aroma suatu bahan pangan pada umumnya


yang khas dan penambahan pada tergantung pada warna karena tampil
suatu bahan tertentu pada suatu lebih dahulu (Winarno, 2002).
pengolahan dapat mempengaruhi Rasa sangat berhubung
aroma. Aroma merupakan zat volatil dengan aroma, dimana keduanya
yang dilepaskan dari produk yang ada merupakan komponen cita rasa. Jika
didalam mulut atau aroma seringkali aroma disukai biasanya rasa juga
disebut sebagai bau dari bahan akan disukai. Terlihat pada
pangan. Aroma suatu produk pangan presentase produk yang paling
dapat dinilai dengan cara mencium disukai oleh panelis sejalan antara
bau yang dihasilkan dari produk aroma dan rasa. Senyawa cita rasa
tersebut. Aroma makanan ditentukan pada produk dapat memberikan
oleh baunya. Industri pangan rangsangan pada indera penerima.
menganggap aroma sangat penting di Rasa dipengaruhi oleh beberapa
uji karena dapat memberikan faktor yaitu senyawa kimia, suhu,
penilaian terhadap hasil produksinya konsentrasi dan interaksi dengan
menambahkan peranan aroma dalam komponen rasa yang lain
produk pangan sama pentingnya (Dwisetyaningsih dan Apriyantono,
dengan warna karena akan 2010).
menentukan daya terima konsumen 4.8 Uji pH meter
(Winarno, 2002) Pengujian warna Tingkat keasaman diukur
digunakan dalam pengujian menggunakan alat pH meter pada
organoleptik karena warna larutan minuman serbuk instan yang
mempunyai peranan penting terhadap telah dilarutkan sebanyak 20 gram
tingkat penerimaan produk secara dalam 200 ml air, yang dilakukan
visual. Suatu bahan pangan meskipun pada 3 formulasi. Perbedaan
dinilai enak, tetapi memiliki warna konsentrasi pada 3 formulasi
yang tidak menarik atau memberi pembuatan minuman serbuk instan
kesan telah menyimpang dari warna dapat mempengaruhi nilai pH pada
yang seharusnya, maka seharusnya sediaan.
tidak dikonsumsi. Penetuan mutu

Husnani, Zulfitri| 422


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

Tabel 4. Hasil Uji pH Meter

Berat Harike-
Sampel
0 7 14 21 28
Rata-rata
Rata – rata
Formula Standar
I 20 g 6,1 6,2 6,0 6,2 6,1 (pH
II 20 g 6,2 6,1 6,0 6,1 6,0 6-6,8)
III 20 g 6,5 6,1 6,2 6,1 6,2

persetujuan internasional. Semakin


Dari hasil uji pH
asam suatu larutanmaka derajat
menggunakan pH meter dapat dilihat
keasaman atau pH nya semakin kecil
pada tabel 4 yaitu hasil uji pH yang
selain itu pH berkaitan dengan
didapatkan memenuhi persyaratan
ketahanan hidup mikroba.
yang telah ditetapkan yaitu dengan
Dari ke-5 minggu hasil uji pH
range harus asam (pH 6-6,8) karena
meter yang terbaik ialah nilai kadar
mempengaruhi kualitas rasa serbuk
air yangrendah yaitu formulasi ke-2
(Afifah et al, 2011), ini membuktikan
dengan nilai pada hari ke-0 = 6,2 ,
bahwa pH minuman serbuk instan
hari ke-7 = 6,1 , harike-14 = 6,0 , hari
mendapatkan hasil yang baik karena
ke-21 = 6,1 , hari ke-28 = 6,0.
sesuai dengan standar. Menurut
Dikarenakan secara umumnya
Muchtadi (1992), pH adalah salah
semakin rendah pH maka bahan
satu indikator yang penting dalam
pangan dapat lebih awet karena
prinsip pengawetan bahan pangan.
mikroba pembusuk tidak dapat
pH itu sendiri merupakan derajar
tumbuh.
keasaman yang digunakan untuk
Hasilnya harus jelas dan
menyatakan tingkat keasaman atau
ringkas dalam meringkas temuan
kebasaan yang dimiliki oleh suatu
(ilmiah) daripada memberikan data
larutan. Skala pH bukanlah skala
dengan sangat rinci. Diskusi harus
absolut, skala pH bersifat relatif
mengeksplorasi pentingnya hasil
terhadap sekumpulan larutan standar
pekerjaan. Hindari kutipan ekstensif
yang pH nya ditentukan berdasarkan
dan diskusi literatur yang diterbitkan.

Husnani, Zulfitri| 423


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

Pada kondisi tertentu “hasil” dan


Anam, C., Kawiji, Setiawan, R.D.
“pembahasan” dapat terpisah untuk
2013. Kajian Karakteristik Fisik
masing-masing bagian. dan Sensori Serta Aktifitas
Antioksidan dari Granul
KESIMPULAN
Effervescent Buah Beet (Beta
Hasil uji stabilitas fisik Vulgaris) dengan Perbedaan
Metode Granulasi dan
sediaan yg meliputi uji kadar air, uji
Kombinasi Sumber Asam.
waktu larut dan uji pH, selama 5 Jurnal Teknologi Hasil
Pertanian 2 (2) : 21-27
minggu yang dilakukan setiap tujuh
hari yaitu pada hari ke-0 7, 14, 21, 28 Anonim, 1985, Cara Pembuatan
Simlisia, Departemen Kesehatan
sudah memenuhi standar persyaratan
RI, Jakarta, Hal6-10.
untuk sediaan minuman serbuk instan
Anonim, 2006, Pengujian
dikarenakan kestabilan dalam
Organoleptik (Evaluasi Sensori)
penyimpanan pada suhu ruangan. dalam Industri Pangan, Ebook
Pangan, Hal 2-7.
Untuk Uji organoleptis selama 5
minggu yang dilakukan pengamatan Ansel HC., 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, Edisi
tujuh harisekali tidak ada perubahan
Keempat. Penerjemah Farida
bentuk fisik yang signifikan, Ibrahim. Penerbit UI Press.
Jakarta.
sehingga dapat dikatakan bahwa
minuman serbuk instan empon- Kumalaningsih. 2005. Membuat
Makanan Cepat Saji. Trubus
empon stabil selama 5 minggu.
Agrisarana:Surabaya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Lachman L, Lieberman HA, dan
Penulis mengucapkan terima
Kanig JL., 1994. Teori dan
kasih kepada Akademi Farmasi Yarsi Praktek Farmasi Industri Jilid I
Edisi II. Penerjemah Siti
Pontianak yang telah membantu
Suyatmi. Penerbit Universitas
sarana dan prasarana dalam Indonesia. Jakarta.
penelitian.
Lewis, M.J. (1987). Physical
DAFTAR PUSTAKA Properies of Food and Food
Processing Systems. Ellis
Affifah, et. al, 2011. Rancangan
Horwood Ltd. Chichests.
Proses Produksi Minuman
England.
Instan Skala Industri Kecil dari
Empon-empon. Prosiding
Mahmud MK, Hermana, Zulfianto
Snapp2011 Sains Teknologi.
NA, Ngadiarti I, Apriyantono
ISSN2089-3582. Subang.

Husnani, Zulfitri| 424


Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
ISSN 2798-8740

RR, Hartati B, Bernadus, dan


Tinexcelly., 2009. Tabel Suwiah, A. 1991. Pengaruh
Komposisi Pangan Indonesia. Perlakuan Bahan dan Jenis
64. PT.Elex Media Komputindo. Pelarut yang Digunakan pada
Jakarta. Pembuatan Temulawak Instant
Melkhianus, H. P., Happy, N., terhadap Rendemen dan
Nuddin., H., dan Soemarno. Mutunya. Skripsi. Fakultas
2013. Karakteristik Teknologi Pertanian. Institut
Maltodeskrin dari Pati Hipokotil Pertanian Bogor. Bogor.
Mangrove (Brugueiera
gymnorrhiza) Menggunakan Tim Lentera. 2002. Uji Efek
beberapa Metode Hidrolisis Antiinflamasi dari Kombinasi
Enzim. Indonesia Green Ekstrak Rimpang Jahe Merah
Technology. Journal. 2:56-70. (Zingiber officinale Rosc.) dan
Ekstrak Rimpang Kunyit
Sembiring, Bagem Br ; Ma'mun ; (Curcuma domestica Val.)
Ginting, Edi Imanuel. 2006. dalam Sediaan Topikal pada
Pengaruh Kehalusan Bahan dan Mencit Jantan. Skripsi. Medan:
Lama Ekstraksi terhadap Mutu Fakultas Farmasi. Universitas
Ekstrak Temulawak (Curcuma Sumatera Utara.
xanthorriza Roxb) . Buletin
Penelitian Tanaman Rempah Wijayakusuma, H.M. 2007.
dan Obat ; 17 (2) 2006: 53-58 Tanaman Berkhasiat Obat di
Indonesia. Jilid IV. Cetakan II.
Setyowati, A. Suryani, Ch.L. dan Jakarta: Pustaka Kartini. Hal. 7.
Wazyka, A. 2009. Pengaruh
Perlakuan Pendahuluan terhadap Winarno, F. G., 2002. Kimia Pangan
Kecepatan Pengeringan dan dan Gizi. Gramediaa Pustaka
Kadar Antioksidan Bubuk Utama, Jakarta.
Zingiberaceae (Jahe Merah,
Temulawak, Kunyit). Prosiding Wiyono, R. 2011. Studi Pembuatan
Seminar Nasional 2009. Serbuk Effervescent Temulawak
Pengembangan Teknologi (Curcuma xanthiza Roxb)
Berbasis Bahan Baku Lokal. hal Kajian Suhu Pengering,
53-59. Yogyakarta. Konsentrasi Dekstrin,
Konsentrasi Asam Sitrat dan
Soekarto, S.T. 1990. Dasar-Dasar Na-Bikarbonat. Fakultas
Pengawasan dan Standarisasi Pertanian. Universitas Yudharta
Mutu Pangan. Jurusan Pasuruan. Pasuruan.
Teknologi Pangan dan Gizi.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Husnani, Zulfitri| 425

Anda mungkin juga menyukai