Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)

JURNAL PRAKTIKUM OBAT TRADISIONAL


PERCOBAAN V
PEMBUATAN MINUMAN INSTAN JAHE MERAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
ASVINA A. YANIS 18 20 007
GEBRIANA PRISILIA 18 20 014
MUSFIRA 18 20 025
NURULSAFARI ALI 18 20 037
PUTRI MARCELITA LIDONGI 18 20 038
YEHEZKIEL TINDANGEN 18 20 052
YUSTIN 18 20 057

ASISTEN : ELISABETH DIAN BATARA, S.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)
PELITA MAS
PALU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan

sebagai produk suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh

jika dikonsumsi. Minuman kesehatan merupakan minuman yang

mengandung unsur-unsur zat gizi atau non gizi dan jika dikonsumsi

dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.

Minuman kesehatan sebagai salah satu produk yang sudah dikenal

masyarakat, banyak dijumpai di pasaran dengan berbagai merek dan

bentuk, seperti dalam bentuk cair, serbuk instan atau tablet.

Kecenderungan masyarakat saat ini adalah lebih suka menggunakan

produk yang kemasan dan penyajiannya lebih praktis dan cepat,

karena tidak perlu membutuhkan banyak waktu dalam

mempersiapkannya. Salah satu contoh minuman kesehatan yang

dapat dijumpai adalah minuman instan ekstrak jahe, dimana produk

tersebut umumnya dibuat dengan mengambil sari dari rimpang jahe

kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut. Kebanyakan produk

tersebut dijumpai dalam bentuk serbuk, tablet, ataupun cairan

(Radiati,2016).

Jahe instan merupakan produk pangan yang berbentuk serbuk,

terbuat dari ekstrak jahe yang ditambah gula atau rempah-rempah

lain. Minuman instan ekstrak jahe dimanfaatkan untuk menciptakan


produk yang praktis dan efisien, sehingga diharapkan diperoleh

manfaat bagi kesehatan (Radiati, 2016).

1.2 Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami proses produksi

jahe merah bahan baku hingga menjadi minuman istan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori

 Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang

sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya

berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa

dominan pedas disebabkan senyawa keton yang bernama zingeron.

Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan

menjadi 3 varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe

empris), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil

banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, sedangkan jahe

besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Matondang, 2017).

  Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin

adalah minyak dan damar yang merupakan campuran minyak atsiri

sebagai pembawa aroma dan sejenis damar sebagai pembawa rasa.

Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol, shogaol,

zingerone, resin dan minyak atsiri. Persenyawaan zingerone tidak

dalam bentuk persenyawaan keton bebas, melainkan dalam

persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-heptanal

(Ravindran et al., 2018).

Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai

obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati

gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik,

menghilangkan rasa sakit, obat anti mual dan mabuk perjalanan,


karminatif (mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai obat luar untuk

mengobati gatal dan digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar

(Shukla, 2017).

     Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat

antioksidan dan antikanker. Mengkonsumsi jahe secara rutin sangat

baik pengaruhnya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa

komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone

memiliki antioksidan di atas Vitamin E. Selain itu, jahe mampu

menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer

(NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang

terinfeksi virus (Zakaria et al., 2019).

     Mengkonsumsi ekstrak jahe dalam minuman fungsional dan

obat tradisional dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengobati

diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat

meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam sistem

kekebalan, yaitu memberikan respon kekebalan inang terhadap

mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh (Radiati et al. 2016).

Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat

antioksidan. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol,

shogaol dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan di atas vitamin E.

Selain itu jahe juga mempunyai aktivitas antimetik dan digunakan

untuk mencegah mabuk perjalanan (Tien et al,. 2020).


2.1 Uraian Tanaman

1. Klasifikasi jahe merah (Zingiber officinale) (Tandi,2021)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophya

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Spesies :Zingiber officinale Roxb. Var Rubra

(Tandi,2021)

2. Morfologi Jahe Merah

Jahe merah mempunyai rimpang lebih kecil dibandingkan

dengan jahe gajah ataupun jahe kecil, berwarna merah sampai

jingga muda. Seratnya agak kasar, aromanya tajam, dan rasanya

sangat pedas. Panjang akar 17,03 - 24,06 cm, diameter akar 5,36 -
5,46 mm, panjang rimpang 12,33 - 12,60 cm, tinggi rimpang 5,86 -

7,03 cm, dan berat rimpang 0,29 - 1,17 kg. Jahe merah mempunyai

batang agak keras, berbentuk bulat kecil, berwarna hijau

kemerahan, diselubungi oleh pelepah daun, dan tinggi tanaman

14,05 - 48,23 cm. Jahe merah mempunyai daun berselang-seling

teratur. Warna daun lebih hijau (gelap) dibandingkan dengan jahe

gajah ataupun jahe kecil. Permukaan daun atas berwarna hijau

muda dibandingkan dengan bagian bawah. Luas daun 32,55 -

51,18 mm, panjang daun 24,30 - 24,79 cm, lebar daun 2,79 - 7,97

cm (Tandi, 2021).

3. Kandungan Kimia Jahe Merah

Jahe merah mempunyai banyak keunggulan dibandingkan

dengan jenis jahe lainnya, terutama jika ditinjau dari segi

kandungan senyawa kimia dalam rimpangnya. di dalam rimpang

jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) terkandung zat

gingerol, 13 oleoresin, dan minyak atsiri yang tinggi, sehingga lebih

banyak digunakan sebagai bahan baku obat (Tandi, 2021)

4. Khasiat dan Mamfaat Jahe Merah

Jahe merah sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang

panas dan pedas, telah terbukti berkhasiat dalam 15

menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti minuman

penghangat tubuh, pelega tenggorokan, pencegah mual,


antimabuk, penambah nafsu makan, penurun tekanan darah, dan

manfaat lainnya (Tandi, 2021).

Minyak atsiri jahe merah berisi gingerol yang berbau harum

khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah,

misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil

muda. Rasanya yang tajam dapat merangsang nafsu makan,

memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta

membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe

merah dipakai untuk mengobati salesma, batuk, diare, dan penyakit

radang sendi tulang sperti artritis. Jahe merah juga dipakai untuk

meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat (Tandi, 2021).


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat penggiling, ayakan, gelas ukur, kertas, pisau, sendok,

spatula kayu, timbangan, wajan, wadah loyang.

3.1.2 Bahan

Jahe merah, gula pasir, gula aren, garam, air.

3.2 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Pengambilan sari jahe merah dengan cara, jahe segar dibersihkan

dan dikupas kulitnya,setelah itu diparut, hasil parutan ditambahkan

air secukupnya,didiamkan selama 15 menit, kemudian diperas dan

disaring.

3. Filtrate yang diperoleh dimasak menggunakan wajan dengan

menambahkan gula pasir, gula aren dan garam halus.

4. Proses pemasakan menggunakan api sedang dan diaduk terus

menerus menggunakan spatula yang terbuat dari kayu,

pengadukan dilakukan secara perlahan untuk menghindari

terjadinya kegosongan

5. Pemasakan dilakukan 45 menit hingga campuran mengental.

6. Api dimatikan dan melakukan pengadukan secara terus menerus


dengan cepat hingga campuran menjadi bubuk
7. Serbuk yang diperoleh kemudian diayak

8. Kemudian melakukan pengemasan


BAB IV

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Gambar Evaluasi

Warna : Kuning Kecoklatan

Bau : Khas Jahe

Rasa : Pedas Agak Manis

Tekstur : Serbuk Halus

4.1.1 Organoleptis

Warna : Kemerahan

Bau : Khas Jahe Merah

Rasa : Agak Pedas

4.1.2 Formulasi Asli

Nama Bahan Jumlah Bahan


Jahe Merah 500 gram
Gula Pasir 1000 gram
Gula Aren 125 gram
Garam 2 gram
Air Q.S

4.1.3 Formulasi yang dibuat

Nama Bahan Jumlah Bahan Fungsi


Jahe Merah 500 gram Zat Aktif
Gula Pasir 1000 gram Katalisator
Gula Aren 125 gram Pemberi rasa manis
Garam 2 gram Menambah cita rasa
Air Q.S Pelarut

4.1.4 Perhitungan Bahan

1. Jahe Merah 500 gram


10
500 gram x =50 gra m
100
¿ 50 gram x 500 gram=550 gram
2. Gula Pasir 1000 gram
10
1000 gram x =100 gra m
100
¿ 100 gram x 10 00 gram=1100 gram
3. Gula Aren 125 gram
10
125 gram x =12,5 gra m¿ 12,5 gram x 125 gram=137,5 gram
100
4. Garam 2 gram
10
2 gram x =0,2 gra m
100
¿ 0,2 gram x 2 gram=2,2 gram
5. Air = Q.S

4.1.5 Penimbangan Bahan

Nama Bahan Bobot Timbangan


Jahe Merah 550 gram
Gula Pasir 1100 gram
Gula Aren 137,5 gram
Garam 2,2 gram
Air Q.S
4.2 Pembahasan

 Jahe (Zingeber officinale), adalah tanaman rimpang yang

sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya

berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa

dominan pedas disebabkan senyawa keton yang bernama zingeron.


Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan

menjadi 3 varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe

empris), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil

banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, sedangkan jahe

besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Matondang, 2017).

Pada proses pembuatan jahe instan menggunakan prinsip

kristalisasi yang didasarkan pada pemamfaatan sifat gula pasir

(sukrosa) yang dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan.

Pertama- tama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan kemudian menimbang rimpang jahe sebanyak

1000 gram, kemudian membersihkan rimpang jahe dengan cara

mengupas kemudian mencuci rimpang jahe dengan air mengalir yang

bertujuan agar tidak ada kotoran yang masih menempel pada rimpang

jahe, kemudian menimbang kembali jahe yang akan digunakan

sebanyak 550 gram, setelah itu parut atau menghaluskan jahe dengan

menggunakan parutan yang bertujuan untuk mempermudah dalam

pembuatan serbuk jahe, setalah jahe diparut dan telah halus

ditambahkan aquadest sebanyak 500 ml kemudian diperas dan

disaring menggunakan saringan kain yang bertujuan untuk

memisahkan filtrat dan residu, setelah itu mendiamkan filtat selama 15

menit yang bertujuan untuk memisahkan pati dan sari jahe, kemudian

memasak sari jahe, kemudian menambahkan gula merah yang

bertujuan untuk memberi rasa manis pada wedang, serta garam


sebagai pemberi cita rasa kemudian dimasak hingga mendidih

kemudian ditambahkan gula pasir yang bertujuan sebagai

pengkatalisator, kemudian diaduk secara konstan hingga mengental,

setelah mengental lalu matikan kompor, dan tetap mengaduk terus

menerus sampai adonan berwarna terang atau kuning kecoklatan dan

menjadi serbuk yang telah diinginkan setelah itu diayak dengan

ayakan, kemudian dikemas dalam wadah primer dan sekunder.

Berdasarkan hasil pembuatan jahe instan dan telah dilakukan

uji organoleptis jahe instan memiliki warna kuning kecoklatan,

memiliki aroma yang khas jahe, memiliki rasa pedas agak manis, dan

memiliki tekstur serbuk yang halus.

Hubungan farmasi dengan pembuatan jahe instan adalah agar

seorang farmasi mengetahui dan memahami cara pembuatan

minuman instan jahe merah dari bahan baku hingga menjadi minuman

instan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulalkan bahwa:


1. Wedang jahe adalah minuman instan yang merupakan produk

pangan yang berbentuk serbuk dan terbuat dari ekstrak jahe yang

ditambahkan gula.

2. Jahe instan memiliki warna kuning kecoklatan, memiliki aroma

yang khas jahe, memiliki rasa pedas agak manis, dan memiliki

tekstur serbuk yang halus.

5.2 Saran

5.2.1 Asisten

Agar melaksanakan praktikum tepat waktu.

5.2.2 Praktikan

Agar lebih tenang saat praktikum sedang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Matondang, L. 2017. Zingiber officinale L. Bandung: Pusat Penelitian dan


Pengembangan Obat Unas.
Radiati, L.E., et al,. 2016. Pengaruhekstrak diklormetan jahe (Zingiber
officinale) terhadap pengikatan toksin koleraB-subunit conjugasi (FITC)
pada reseptor selhibridoma LV dan Caco-2. Jurnal Teknologidan Industri
Pangan XIV(1): 59−67.
Ravindran et al., 2018. Ginger The Genus Zingiber, CRC Press, New
Momentum. Semarang : Fakultas Teknik 21 Universitas Wahid Hasyim.
Shukla, dan Sing M. 2017. Cancer Prevwntive Properties Of Ginger: A
Brief Review. J. Food And Chemical Toxicology. 
Tandi, dkk. 2021. Buku Penuntun Praktikum Obat Tradisional. Stifa Pelita
Mas Palu
Tien R. Muchtadi, Sugiyono, dan Fitriyono Ayustaningwarno. 2020.  Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: Alfabeta CV. 
Zakaria FR, Rajab TM. 2019. Pengaruh ekstrak jahe (Zingeber
officinale) terhadap produksi radikal bebas makrofag mencit sebagai
indikator imunostimulan secara in vitro. Yogyakarta: Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Pangan.

DOKUMENTASI

No Gambar Keterangan
1.

Proses pembersihan jahe

Pencucian jahe

Penimbangan jahe

Pemarutan jahe

Pemisahan filtrat dan residu


jahe
6

Pemanasan sari jahe

Penambahan garam, gula merah


dan gula psair

Pengadukan hingga terbentuk


serbuk

Pengayakan serbuk instan jahe


merah

10

Pengemasan serbuk instan jahe


merah
LAMPIRAN ESTIMASI BIAYA PRODUK DAN PRODUK JADI

1. Estimasi biaya bahan pembuatan minuman instan jahe merah

Nama Bahan Jumlah Harga


Jahe merah 550 gram Rp. 50.000
Gula Pasir 1100 gram Rp. 20.000
Gula Aren 137,5 gram Rp. 15.000
Garam 2,2 gram Rp. 5000
Air Q.S Rp. 8000
Jumlah Rp. 98.000

2. Produk jadi

Produk jadi / produk yang akan dijual

Modal awal x Keuntungan 30 %=Rp . 98.000 x 30 %

¿ Rp .29.4 00

Dalam sediaan minuman jahe instan jahe merah dijual dengan harga
Rp. 29.400

KEMASAN PRIMER

Peringatan
Zingiber officinale
(Jahe Merah) Zingiber officinale
Simpan di tempat sejuk dan
kering jauhkan dari sinar
Komposisi Wedang Jahe matahari
Kelompok I
Asvina A. Yanis
Gebriana Prisilia
Putri Marcelita
Musfira
Nurulsafari Ali
Yehezkiel Tindangen
Yustin

ETIKET
Komposisi
Zingiber officinale
Zingiber officinale:……550 gr
(Jahe Merah)
Gula Pasir……………..1100gr
Gula Aren…………….137,5gr
Garam……….……….2,2 gr
Aquadest……………. Qs

Indikasi
Meredakan nyeri
Melawan rematik
Antioksidan
PT. STIFA PM PALU
Cara Penyajian:
Seduh dengan air panas
Palu - Sulteng

Anda mungkin juga menyukai