Anda di halaman 1dari 164

KOSMETOLOGI

DISUSUN OLEH

YUSTIN

1820057

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA) PELITA MAS
PALU
2021
BAB 1
SEJARAH KOSMETIK
Pendahuluan
Sejarah tata rias dimulai saat manusia pertama kali adalah menjadi sadar akan
dirinya. Ketika manusia mulai menyadari bahwa diri mereka ingin terlihat lebih menarik,
maka manusia lainnya membantu mereka untuk memperbaiki penampilan mereka. Tata rias
/ kosmetik pada dasarnya adalah seni menciptakan keindahan fisik. Termasuk di dalamnya
adalah rambut, kulit, dan kuku dll. Pada masa Budaya kuno tidak memiliki kelas atau training
kosmetik formal untuk menciptaka para pekerja ini, tetapi mereka mengandalkan pada
praktik magang yang lama atau dengan perbudakan.
Hal ini berlangsung terus sampai kemunculan pendidikan serta sekolah-sekolah
kecantikan. Sedangkan Tata Rias atau kosmetik pada masa Modern sering mengandalkan
budaya dan teknologi yang telah berkembang, demikian pula tata rias kecantikan. Meskipun
masih berhubungan dengan rambut, kulit, dan kuku, saat ini tata rias sudah mencakup
berbagai posisi pekerjaan.Selain itu, untuk menjadi seorang penata rias pada masa modern
ini yang mereka harus mengambil kelas formal khusus tata rias untuk belajar dan berlatih.
Pada masa ini tata rasa tau kosmetologi sudah bisa dijadikan sebagai sebuah karir,
misalnya menjadi seorang teknisi kuku, makeup artis, penata rambut, teknisi wig,
esthetician, spesialis hair removal, atau spesialis perawatan kulit atau dokter ahli kecantikan.
Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu kosmetik tidak
hanya untuk kecantikan saja, melainkan juga untuk kesehatan, Perkembangan ilmu
kosmetik serta industri secara besar-besaran baru dimaulai pada abad ke-20 (Wall,
Jellinek,1970). Kosmetik menjadi sebuah alat usaha, Bahkan sekarang dengan kemajuan
teknologi, kosmetik menjadi sebuah perpaduan antara kosmetik dan obat (Pharmaceutical),
atau yang sering desebut kosmetik medis (cosmeticals). Sejak 40 tahun terakhir, industri
kosmetik semakin meningkat , Industri kimia memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif
kosmetik, Kualitas dan kuantitas bahan biologis untuk digunakan pada kulit terus meningkat,
Banyak para dokter dan farmasi yang terjun langsung dan meningkatkan perhatian terhadap
ilmu kecantikan kulit (cosmetodermatology ), serta membangun kerja sama yang saling
menguntungkan dengan para ahli kosmetik dan ahli kecanikan, Misalnya dalam hal
pengetesan bahan baku atau bahan jadi, dan penyusunan formula berdasarkan konsepsi
dermatologi atau kesehatan. Kosmetik sangat di perlukan oleh manusia baik laki - laki
maupun perempuan, dari lahir hinga saat meninggal dunia. Produk kosmetik selalu di pakai
secara berulang -ulang pada seluruh tubuh dari bagian rambut hingga ke ujung kaki.
A. PERADABAN KOSMETIK PADA ZAMAN DAHULU
a. Mesir
Pada masa 3500 tahun SM di Mesir telah digunakan berbagai bahan alami baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan,hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat, lumpur,
arang, batubara bahkan api, air, embun, pasir daun, kulit pohon, rempah, minyak bumi,
minyak hewan, madu dan lainnya sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan
masyarakat saat itu. Hal ini dapat diketahui melalui naskah-naskah kuno yang ditulis dalam
papirus atau dipahat pada dinding piramida. Orang-orang pada masa Mesir kuno sangat
berkaitan erat dengan pertama kalinya istilah kosmetik di kenal, di mesir sejak dulu sering
menggunakan make-up. Wig, parfum, eyeliner, lipstik, dan banyak lagi merupakan bagian
dari kehidupan sehari-hari baik kerajaan, atau bahkan semi kerajaan. Produk mereka yang
terkenal yaitu eyeliner, berguna untuk membantu mengurangi silau, mencegah infeksi mata,
serta membuat mata terlihat cantik. Dalam sejara pembuatannya 10.000 tahun SM di mesir
kuno telah memproduksi ayeliner dalam bentuk KOHL yang proses pembuatannya terbuat
dari tima, tembaga, bau, perunggu, antimony yang di tumbuk, almon yang telah di bakar,
dan biji chrysocolla yang berbentuk batang kecil. Bahan terebut dipakai bukan hanya untuk
alasan kecantikan, KOHL / ayeliner juga digunakan untuk ritual menyembahan untuk para
dewa pada zaman itu dan merupakan salah satu instrument yang wajib di gunakan dalam
proses penyembahan karna dipercayai dapat melindungi mereka dari kekuatan setan. Maka
dari itu eyeliner digunakan oleh laki - laki dan anak-anak pada zaman itu.
Selain itu sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah digunakan dan dikenal
masyarakat. Dengan adanya hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkiologi, dan
etnologi di Mesir dan India yang membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan
pengawet mayat dan salep salep aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal kosmetik
yang kita kenal sekarang ini. Hal ini menunjukkan perkembangan kosmetik dimasa itu. Bukti
lainpenggunaan kosmetik pada zaman itu misalnya 200 tahun yang lalu, Cleopatra
menggunakan susu sebagai rendaman saat mandi. Dia begitu senang karena mendapat
manfaat dari laktosa susu untuk kemulusan kulitnya. Dan menambahkan minyak beraroma
untuk menghilangkan bau badan, Sejak saat itu susu dan minyak beraroma digunakan
sebagai kosmetik dan obat.
b. Cina dan Jepang
pada zaman budaya cina dan jepang, 3000 tahun SM Kosmetik bagi orang Cina
kuno dianggap sangat penting, terutama di kalangan bangsawan. Selama beberapa
dinasti,yakni di tandai dengan kuku yang indah, merupakan salah satu tanda kekayaan dan
kemakmuran. Pada masa itu orang — orang dari cina mulai mewarnai kuku mereka dengan
menggunakan getah lilin, gelatin dan juga telur. Pada setiap warna mewakili tingkat social
tertentu dan hanya kalangan kerajaan saja yang di izinkan memakai warna terang pada
kuku mereka selain itu juga gaya rambut yang rumit, tata rambut, serta perawatan rambut
mereka benar-benar merupakan sebuah bentuk seni yang indah. Sedangkan pada masa ini
jepang sangat terkenal dengan penggunaan bedak beras untuk memutihkan wajah mereka.
c. Romawi dan yunani
Dan padazaman romawi danyunani kuno sangat dikenal dengan istilah indulgensi
yakni cara mandi mereka yang sangat rumit, termasuk dengan segala macam lotion dan
ramuan yang mereka gunakan untuk mempercantik dan memperindah diri mereka. Seperti
Mereka memakai parfum, bedak, blush, eyeliner, dan lipstik. Wig, penyambungan rambut,
removal rambut, serta mewarnai rambut juga merupakan hal yang populer pada jaman itu
bagi mereka kalang yang mampu menggunakannya. Selain itu para wanita yunani sering
kali melukis wajah mereka menggunakan pensil putih dan memakai pemerah pipi dari sari
warna mulberries. Penguunaan alis mata dan bulu mata palsu Juga di anggap mengjadi
gaya hidup meraka pada zaman itu .
Sedangkan di roma, tepung gandum dan mentega di pakai untuk menutupi jerawat.
Selain itu juga kuku mereka sering kali di cat menggunakan darah dan lemak lembu.
Sebagai tambahan pada zaman itu tradisi mandi lumpur juga menjai popular di kalangan
mayarakat roma, hal itu di lakukan untuk menciptakan warna pucat pada kulit mereka.
d. Zaman renaissance (eropa)
Pada jaman Renaissance (1300-1600), Banyak universitas didirikan di Inggris, Eropa
Utara, Eropa Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa itu ilmu kedokteran semakin
bertambah luas, hingga kemudian ilmu kosmetik dan kosmetikologi di pisahkan dari ilmu
kedokteran ( Henri De Medovile, 1260 - 1325).
Pada tahun 1500 SM - 1600 SM wanita di Eropa sudah mulai menggunakan produk
untuk mencerahkan kulit, termaksud memakai cat pada rambut mereka. Ratu Elizabeth
Idikenal sebagai pengguna timah putih yang membuat penampilannya tersekal sebagai the
maks of youth. Rambut pirang pada masa itu juga sangat di sukai, mereka juga mulai
mengenal pewarna rambut yang dibuat dari campuran sulfur hitam, tawas, dan madu.cara
pemakaiannya di oleskan pada rambut lalu agar zat pewarna bekerja mereka harus
berjemur dibawah sinar matahari. 1.900 SM pada masa pemerintahan raj Edward, muncul
tuntutan agar wanita tampil semuda mungkin. Meski penggunaan kosmetik tidak terbuka,
penggunaan kosmetik pada masa ini mulai meningkat. Salon kecantikan juga sangat
popular . tetapi tak mau mengakui adanya kebutuhan agar tampilan awet muda, biasanya
para wanita datang kesalon lewat pintu belakang.
e. Indonesia
Alam Indonesia yang kaya akan tanaman obat, rempah-rempah, dan lain-lain, oleh
masyarakat dahulu digunakan sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah secara
tradisional pula. Misalnya rempah-rempah, ginseng, sirih dll, biasanya digunakan sebagai
campuran mandi para putri-putri raja dahulu. Hingga sekarang kosmetik tradisional tersebut
juga masih diminati
oleh kebanyakan masyarakat karena dipercaya lebih alami dan memberikan efek
yang lebih sehat. pada zaman dahulu istilah kecantikan dikenal pertama kali pada era
majapahit. Konon katanya ken dedes adalah salah wanita yang paling cantik pada
zamannya sering menggunakan kosmetik seperti beras kencur, bengkoang, lidah buaya dan
lain-lain yang di olah secara tradisional. untuk memperindah tampilannya pada masa itu.
2. PERKEMBANGAN KOSMETIK DI INDONESIA
Di negara-negara maju, kosmetologi sudah lama dikenal, misalnya di Amerika sudah
sejak tahun 1963. Tetapi di Indonesia baru tahun 1970 kosmetologi dalam lingkungan
dermatologi secara resmi dikembangkan di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
yaitu dengan didirikannya SubBagian Bedah Kulit dan Kosmetik pada bagian Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin yang sekarang menjadi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM,
oleh Dr. Retno I.S. Tranggono dengan Restu Kepala Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI waktu ituu, yaitu (almarhum) Prof. Dr. M. Djoewari.
Masih banyak kalangan tenaga kesehatan yang waktu itu menentang pendirian Sub
Bagian Bedah Kulit dan Kosmetik tersebut, karena perawatan kulit dan kosmetik masih
dianggap urusan para ahli kecantikan (beutician) saja. Tetapi banyaknya pasien yang salah
memakai kosmetik yang tidak aman bagi kulit sehingga menderita penyakit alergi, iritasi
jerawat, noda hitam, dan sebagainya, menyebabkan kalangan dokter semakin mengakui
pentingnya pendalaman gabungan ilmu kosmetologi dan dermatologi (disingkat kosmeto-
dermatologi) dan pentingnya pendirian Sub Bagian Bedah Kulit & Kosmetik (Sub Bagian
Kosmeto-Dermatologi) seperti pada FKUI tersebut.
Sejak zaman dahulu sampai sekarang, selalu ada inovasi yang diciptakan dan di
kembangkan manusia untuk memenuhi kebutuhan mempercantik diri. Menurut M. Syarif
Wasitaatmaja (1997). Kosmetik adalah suatu bahan untuk mempercantik diri, dahulu diramu
dari bahan-bahan alami disekitar kehidupan manusia, tetapi sekarang dibuat manusia tidak
hanya dari bahan alami, melainkan juga dari bahan buatan untuk maksud meningkatkan
kecantikan.
Kata Kosmetik sendri berasal dari bahasa Yunani “ kosmetikos " yang berarti
ketrampilan menghias, mengatur, namun pada perkembanganya istilah kosmetik telah
dipakai oleh banyak kalangan dan profesi yang berbeda, sehingga pengertian kosmetik
menjadi begitu luas dan tidak jelas, istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun 1940 di
Inggris, Perancis, Jerman. Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang menggunakanya.
Pada tahun 1970 oleh jellinek, kosmetologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi, maupun mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi) kosmetik, Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui
menyebut kosmetologi sebagai ilmu kosmetik yang baru, yang lebih mendalam dan
menyeluruh
Dahulu, kosmetik tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit. Pada waktu itu, kosmetik tidak boleh mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun
akhirnya disadari, bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun berasal dari
alam dan organ tubuh yang dikenal (ditempeli) adalah kulit yang merupakan organ hidup,
maka dalam hal tertentu pasti akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit
tersebut. Tak ada bahan kimia yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa)
jika dikenakan pada kulit (Lubowo, 1955, Kligman, 1982, Celleno, 1988).
Karena itu pada tahun 1955 Lubowe menciptakan istilah “Cosmedics” yang
merupakan gabungan dari istilah Kosmetik dan Obat yang sifatnya dapat mempengaruhi
faal kulit secara positif, namun bukan obat. Pada tahun 1982 Fausat mengemukakan istilah “
Medicated Cosmetics”
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk
kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make up, meningkatkan rasa percaya
diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan
faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan dan secara umum, membantu seseorang
lebih menikmati dan menghargai hidup. (“New Cosmetoc Science “, T Mitsui)
Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI,
menurut sifat modern atau tradisionalnya, dan menurut kegunaannya bagi kulit.
A. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam 13 kelompok:
1) Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
2) Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, dll.
3) Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dll
4) Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll.
5) Preparat untuk rambut, misalnya hair foam, hair spray, dll.
6) Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dll
7) Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dll.
8) Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth wash, dll.
9) Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll.
10) Preparat kuku, misalnya cat kuku, nail lotion, dll.
11) Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung dil.
12) Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll.
13) Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dil.
B. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan :
1. Kosmetik Modern. Diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk
antaranya adalah Cosmedics).
2. Kosmetik Tradisional :
a) Betul-betul tradisional, misalnya mangis, lulur, yang dibuatndari bahan alam dan
dioalh menurut resep dan cara yang turun temurun.
b) Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama.
c) Hanya namanya saja tradisional, tetapi bahan-bahannya tidak diramu secara
tradisioanal dan juga tanpa ada komponen yang tradisional, melainkan dibentuk
sedemikian rupa sehingga menyerupai kosmetik berbahan tradisional.
C. Penggolongan menurut kegunaanya bagi kulit.
1) Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics)
2) Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit
Cara pemilihan kosmetik
Untuk dapat menghadiri bahaya buruk dalam penggunaan kosmetik, ada beberapa
cara yang dapat diterapkan dalam memilih kosmetik. Menurut Dr. Dewi Inong Kirana SpKK
dari RSIA permata cibubur dalam memilih kosmetik yang tepat adalah:
1. Pilih merk kosmetik yang teruji keamanannya maupun halalnya dan yang tercantum
izin dari badan POM yang benar, tanggal kadaluarsanya dan bahan-bahan yang
terkandung di dalamnya.
2. Jangan memilih kosmetik karena ikut-ikutan atau terpengaruh orang lain.
3. Pilih bedak tabur untuk kulit berminyak.
4. Bagi yang memiliki kulit berminyank, pilihlah pelembab sunscreen dan foundation
yang bebas lemak, berbentuk cair, gel, atau lotion. Untuk kulit kering boleh berbentuk
krim.
5. Jika memakai produk pemutih wajah, perhatikan hasilnya.
6. Ketahui janis kulit anda dengan benar.
7. Hentikan berbagi kosmetik pribadi.
8. Simpan dan jauhkan kosmetik dari sinar matahari.
9. Cermati lama paket kosmetik.
10. Cuci alat kosmetik.

Penggunaan kosmetik
Pada masa dulu kosmetik yang digunakan berasal dari bahanbahan alami yang ada
di sekitar lingkungan diramu atau digunakan secara langsung. Contohnya seperti : pepaya,
bengkoang, mentimun digunakan sebagai masker atau perawat wajah. Beras kencur,
alpukat digunakan untuk lulur. Kemiri, lidah buaya digunakan untuk menghitamkan rambut.
Semua bahan tadi dapat digunakan secara langsung tanpa adanya campuran bahan kimia
dan tidak memiliki efek samping. Namun pada masa sekarang seiring dengan
berkembangnya zaman, bahan-bahan tersebut diolah secara modern dan mutakhir oleh
pabrik-pabrik dikemas secara menarik dan praktis. Bahkan terkadang juga di tambahkan
bahan buatan yang mungkin mengandung bahan kimia, mengandung mercury atau zat
berbahaya lainnya.
Adapun cara dan penggunaan kosmetik itu berbeda-beda. Ada yang di gosokkan,
dipercikkan, atau disemprotkan pada bagian tertentu. Kegunaannya ada yang untuk
membersihkan wajah, untuk memelihara dan menambah daya tarik. Menurut permenkes RI
(1976). Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk di gosokkan, dilekatkan, di
tuangkan, di percikkan, atau di semprotkan pada bagian tertentu, di masukkan ke dalam,
dipergunakan pada atau bagian badan manusia dengan maksud membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak golongan obat.
Dalam memakai kosmetik, konsumen hendaknya harus teliti tahu betul, jangan
sampai keliru, karena kalau terjadi kekeliruan nanti berakibat fatal terhadap kulit bahkan
mungkin ke organ tubuh. Yang mestinya di gosokkan harus di gosokkan, yang semestinya di
semprotkan harus di semprotkan, yang semestinya digunakan pada badan harus di pakai
pada badan jangan sampai di oleskan pada wajah, dan seterusnya, sehingga benar-benar
memperoleh hasil yang memuaskan dan sesuai yang di inginkan. Jadi sebagai konsumen
harus cerdas, jeli, dan teliti serta mengetahui dan mengikuti cara dan aturan pakai yang
tertera pada kemasan.
BAB 2

ANATOMI KULIT

Pendahuluan
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).
Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari
kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal
ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda. Sifat-sifat
anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutantuntutan faali yang berbeda di
masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak
mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada
fungsinya di masing-masing tempat. Kulit di daerah-daerah tersebut berbeda ketebalannya,
keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta
banyaknya andeksa yang ada di dalam lapisan kulitnya. Pada permukaan kulit terlihat
adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk pola yang berbeda di berbagai
daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jari-jari tangan,
telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari (dermatoglifi).

A. Anatomi Kulit
Kulit atau integumen merupakn salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kilit
membentuk 154 dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai regenarasi yang besar,
misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kapiler dan
jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan
iakt yang berregenerasi sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna
kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut
kolagen keputihan yang terlibat melalui epitel.
Kulit merupakan salah satu organ pada tubuh manusia. Masih ingatkan yang
dimaksud dengan organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Pada kulit,
berbagai jaringan (mulai dari jaringan ikat, jaringan epitel, jaringan lemak, dan sebagainya)
bersatu membentuk yang namanya kulit, dan memiliki berbagai fungsi, seperti proteksi,
eksresi dan lainnya sebagainya yang akan saya jelaskan kemudian. Kulit memiliki luas
sekitar 1,5 m2, dan beratnya 1596 dari berat badan.
Kulit memiliki gradasi warna, dengan rentang mulai dari putihnya Caucasian dan
hitam yang negroid. Warna kulit tergatung dari ras, iklim, usia dan lokasi tertentu. Pada
lokasi tubuh yang membentuk lipatan, pada umumnya terjadi pigmentasi yang berlebih
(seperti pada lipat kaki, atau lipat inguinal).
B. Struktur Kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis) sebagai lapisan yang
paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis), dan jaringan penyambung di bawah kulit
(tela subkutanea, hipodermis atau subkatis).
1. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang sebagian besar terdiri dari epitel
skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh
darah. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran
O,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut
keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis
memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui
dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima
lapisan kulit, yaitu :
a) Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling atas, dan
menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdirj atas
beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan tanduk sebagian besar
terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten
terhadap bahan-bahan kimia, dikenal dengan lapisan horny. Lapisan horny, terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru setiap 4 minggu,
karena usia setiap sel biasanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit terasa
sedikit kasar. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki
diri. Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika
usia mencapai sekitar 6O-tahunan, proses keratinisasi membutuhkan waktu sekitar
45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih
tebal, timbul bercak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran
melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk
mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga
mampu memelihara tonus dan turgor kulit. Lapisan tanduk memiliki daya serap air
yang cukup besar.
b) Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di
bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan
lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-
kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya).
Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses
keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c) Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk
kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan
berinti mengkerut. Lapisan ini paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.
d) Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-
sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma
berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisansalingberlepasan, maka seakan-akan selnya
bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-
sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar
antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit
makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang
berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir
melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam
salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan
kimiawi yang khas: inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol,
asam amino dan glutation.
e) Lapisan benih (stratum germinatifum atau stratum basale) merupakan lapisan
terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan
tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu
dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar
terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di
dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi
bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi se) tanduk. Di dalam
lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit)
pembuat pigmen melanir kulit.
2. Dermis
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel
umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam
membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut.
Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 96 kulit jangat membentuk
ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling
tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak
kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang
menyerupai selai dan sel-sel. Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat,
memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa
memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan,
tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap
hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat
tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan
menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yang menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk
melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui
muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke
permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk
lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5.
sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang
biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan
keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai
menghilang oleh pemakaian kosmetika. Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan
serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan
serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya adalah
membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan, Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor
usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting
bagi kesehatan dan kecantikan kulit.
Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat
permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri
seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu
kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis
kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 - 97 air Dan mengandung beberapa mineral, seperti garam,
sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler.
Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak
kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung gulung dan salurannya bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang
agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitasnya dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung
rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan
dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar
palit menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang
dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel
rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari
kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga
memudahkan timbulnya jerawat.
3. Hipodermis
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. cabang-cabang dari pembuluh-
pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi
sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam,
membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman
jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling
tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, akan
berkurang lemaknya dan akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Lapisan hypodermis terdiri dari jaringan ikat longgar dan sel lemak. Pada lapisan ini
terdapat ujung saraf, pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Ketebalan lemak pada
lapisan hypodermis ini bervariasi. Area lengan atas memiliki lapisan lemak yang lebih tebal,
sedang kelopak mata memiliki lapisan lemak yang tipis. Hal ini sudah ditentukan sesuai
dengan fungsinya.
a. Fisiologi (fungsi kulit)
Kulit memiliki banyak fungsi, pada tulisan kali ini saya akan membahas sedikit dari 8
fungsi kulit.
1. Proteksi
Semua orang juga tahu bahwa kulit kita melindungi kita dari paparan lingkungan luar.
Untuk itu, proteksi merupakan fungsi pertama yang paling mudah diingat. Fungsi barrier
(pembatas) kulit sangat penting. Bayangkan jika tidak ada kulit, maka organ-organ dalam
tubuh kita tidak ada yang melindungi. Kulit melindungi dari berbagai kontaminasi luar seperti
:
a. Trauma mekanik (gesekan, tekanan, dll)
b. Kimiawi (zat-zat iritatif, zat kimia, air, dll)
c. Gangguan panas (matahari, radiasi)
d. Infeksi (kulit memiliki pH yang asam, dan diduga ini merupakan mekanisme
pertahanan dari invasi mikroorganisme seperti bakteri dan lainnya agar tidak
berkoloni atau hidup di kulit).
2. Absorpsi
Absorpsi melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, atau kelenjar. Saya
sempat berpikir, jika fungsi absorpsi ini tidak ada maka tidak ada gunanya kita
menggunakan salep, krim, dan lain sebagainya. Karena obat-obat topical (yang dioles
dikulit) semuanya harus diserap oleh kulit agar memberi efek terapi.
3. Eksresi
Kita semua tahu bahwa kulit menghasilkan keringat dan minyak. Hal ini merupakan
fungsi eksresi (mengeluarkan zat yang tidak diperlukan lagi bagi tubuh).Hasil sisa
metabolisme : NaCI, air, asam urat, ammonia.
4. Persepsi
Kulit memiliki ujung-ujung saraf yang berfungsi menerima rangsangan.
1. Badan ruffini : sensasi panas
2. Badan Meisner/ranvier : sensasi raba
3. Badan Paccini : sensasi tekanan
4. Badan Krausse : sensasi dingin
5. Termoregulasi
Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh. Saat kita kepanasan, maka tubuh
mengatur untuk mempertahankan suhu dalam tubuh dengan mengeluarkan, dan juga
sebaliknya.
6. Pembentukan pigmen
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa pigmen dihasilkan oleh sel
melanosit yang berada di lapisan basale. Wana kulit dipengaruhi oleh :
a. jumlah sel melanosit
b. Jumlah dan besar melanosom (butiran pigmen)
c. Oksi Hb
d. Reduksi Hb
e. Karoten
7. Pembentukan vitamin D. Kulit dapat membentuk vitamin D melalui bantuan sinar
matahari.
8. Keratinisasi. Fungsi keratinisasi merupakan fungsi pembentukan lapisan tanduk tadi.
Turnover atau pergantian kulit dapat terjadi dalam 14-28 hari.
Sel basal-sel spinosum-sel granulosum-sel lucidum-a hingga akhirnya menjadi sel
keratin, dan kemudian terlepas dari kulit dan diganti dengan lapisan sel keratin selanjutnya.
Demikianlah kulit kita senantiasa mengelupas dan digantikan oleh lapisan selanjutnya. Jika
tidak demikian, dalam hal ini kulit kita tidak pernah berganti, tentu kita akan seperti siput,
yang harus mencari kulit yang baru yang lebih besar seiring tubuh kita yang bertambah
besar. Namun manusia tidak diciptakan demikian, kulit kita ikut tumbuh dan berkembang
seiring pertumbuhan diri kita.

C. Fungsi Kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput
lendir yang melapisi rongga yang berfngsi sebagai berikut:
1. Sebagai Pelindung
Kulit relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari
jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan
kehilangan cairan. Kulit juga melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma
dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar
organisme mengalami kesullitan untuk berpenetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat
masuk melalui kulit yang terpotong atau mengalami abrasi (lecet). Selain itu kulit pula
mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar ultraviolet matahari.
2. Sebagai Indera Peraba
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan klit dari jaringan
subkutan, dan ditransmigrasikan melalui saraf sensoris ke medula spinalis dan otak,
juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam
kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, nyeri, dingin, dan
lain-lain). Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat
dari suatu benda, misalya mengenai otot dan tulang atau sendi.
3. Sebagai Organ Pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang
dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari
apabila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui
medulla oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak
adalah 36? sampai 37,59. Suhu kulit lebih rendah.
Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-
dilatasi dan vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol melebar, kulit menjadi lebih
panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi
penguapan cairan pada permukaan tubuh. Pada vaso-konstriksi pembuluh darah
dalam kulit mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringatdibatasi dan
panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.
4. Sebagai Tempat Penyimpanan
Kulit berfungsi sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya
bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan
lemak yang utama pada tubuh.
5. Sebagai Alat Absorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi sinar Ultraviolet yang bereaksi prekusor Vitamin D yang
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang. Selain itu kulit juga
mengabsorpsi obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.
6. Sebagai Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion seperti NA diekskresi melalui kulit, karena pada kulit
terdapat kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di lapisan dermis yang
mengeluarkan 5-104 dari seluruh sisa metabolisme.
D. Jenis-Jenis Kulit
Upaya untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
harus mengenal jenis-jenis kulit dan cirri atau sifatsifatnya agar dapat menentukan cara-cara
perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias
serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan maupun dalam tata rias.
1. Kulit yang sehat memiliki ciri :
2. Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
3. Kulit senantiasa kenyal dan kencang
4. Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
5. Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur Kulit terlihat
segar dan bercahaya, dan
6. Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :
1. Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada
kulit normal biasanya 'tidak bandel', karena minyak (sebum) yang dikeluarkan
seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap
harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut Dan segar. Jika tidak segera
dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang
tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya
pun tampak lelah. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar,
bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang
berlebihan juga tidak terlihat kering.
2. Kulit Kering
Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah
dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak
berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat
dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang
disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit Dan berkurangnya daya kerut otot-otot,
mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah
luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-
rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan
tampak pucat, suram dan lelah.
3. Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh
hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan,
meski ada juga pada wanita usia 3040 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit
berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif,
hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan.
Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis,
mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau
faktor eksternal, yaitu :
a. Faktor internal meliputi :
1. Faktor genetis : anak dari orang tua yang memiliki jenis kulit berminyak,
cenderung akan memiliki kulit berminyak pula. |
2. Faktor hormonal: hormon manusia sangat mempengaruhi produksi keringat.
Karena itulah pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih
sering berkeringat. Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi
pemicu keringat berlebihan.
b. Faktor eksternal meliputi :
1. Udara panas atau lembab.
2. Makanan yang dapat merangsang keluarnya keringat seperti makanan yang
terlalu pedas baik karena cabai atau merica, makanan yang terlalu asin,
makanan yang berbumbu menyengat seperti bawang putih, makanan yang
terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang terlalu panas.
3. Kulit sensitif
Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi
cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain
sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen).
Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat
dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat. Bentuk-
bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga
luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius.
4. Kulit campuran atau kulit kombinasi
Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian tertentu
kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu perawatan kulit
kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan
perawatan untuk . kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai
dengan jenis kulit tersebut. Kulit campuran memiliki ciri-ciri : kulit di daerah T
berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga
sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak
akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis.
BAB 3
PENYAKIT KULIT
A. Definisi Penyakit Kulit
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang penyakit kulit permukaan
tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Penyakit kulit yang dibahas disini
adalah penyakit kulit yang tidak berbahaya atau dalam arti kata lain tidak akan menimbulkan
dampak buruk terhadap kelangsungan hidup orang terkena penyakit kulit tersebut, namun
cenderung lebih kepada rasa gatal-gatal yang dialami oleh si penderita penyakit kulit atau
mungkin juga barakibat rasa malu atau kurang percaya diri.
Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang
dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk
menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon
terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bahwa frekuensi yang tepat
dari penyakit kulit, namun kesan umum sekitar 10-20 persen pasien mencari nasehat medis
jika menderita penyakit pada kulit. Matahari adalah salah satu sumber yang paling menonjol
dari kanker kulit dan trauma terkait.

B. Jenis - jenis Penyakit Kulit


1. Eksim
Merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kemerahmerahan, bersisik,
pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari (eksim kering), timbul gelembung-
gelembung kecil yang mengandung air atau nanah, bengkak, melepuh, tampak merah,
sangat gatal dan terasa panas dan dingin yang berlebihan pada kulit (eksim basah). Bagian
tubuh yang sering diserang eksim yaitu tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga . Eksim
disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang terdapat
dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan
tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain.
Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim,
bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering menyerang pada orangorang yang berbakat
alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh karena itu harus
diperhatikan untuk menghindari halhal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi
(alergen.) Pengobatannya yaitu dengan penggunaan pasta zink dan iktamol atau zink oksida
dan ter, batu bara serta obat antihistamin.
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling
sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah
eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak
terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan
menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita
seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan
baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Gejala Eksim
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah
gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala
kemerahan biasanya akan muncuj pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup
kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atay keropeng. Pada
orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi
cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi
pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Penyebab Eksim
Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa
ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang
berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau
iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan
pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.
Tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda-beda. Ada orang yang setelah
memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang
disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi,
ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi
saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang
dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk.
Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus,
pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang
tepat dan menghindari iritan/alergen yang menyebabkan eksim.
Pencegahan Eksim
Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini :
1. Jaga kelembaban kulit
2. Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
3. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
4. Kurangi Stress.
5. Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain
lain.
6. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
7. Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga,
debu, bulu binatang dan lain lain.
Pengobatan Eksim
Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah
terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab
sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya
dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang
dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga
dapatmengurangirasagatal yangterjadi. Salepataukrim yangmengandung kortikosteroid
seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk
kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada
daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri
penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa
gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap
semua jenis pengobatan yang diberikan.
2. Kudis (Scabies)
Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit/tungau yang gatal yaitu
Sarcoptes scabiei var hominis. Kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk
dan menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Gejala yang timbul
antara lain : timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian
sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola (area
sekeliling puting susu), dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali
menular ke orang lain secara langsung misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak
langsung misalnya melalui handuk atau pakaian.
Pengobatannya yaitu dengan obat topikal :
1. Belerang endap (sulfur presipitatum) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau
krim
2. Emulsi benzil benzoas 20-25% efektif terhadap semua stadium
3. Gama benzena heksa klorida kadarnya 1% dalam krim atau losio
4. Krotamiton 10%
5. Premertrin 5%
3. Kurap
Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejalanya antara lain yaitu :
kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal,
kemudian timbul bercak keputihputihan. Kurap biasanya timbul karena kurang menjaga
kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit
kepala. .
4. Bisul (Furunkel)
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah, yang akan
membesar, berisi nanah dan terasa panas, dapat tumbuh di semua bagian tubuh, namun
biasanya tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti : leher, lipatan lengan, atau
lipatan paha, kulit kepala. Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus
aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian
menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain
kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang
menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia.
5. Lentigo Surya
Letigo suryo adalah keadaan dimana jumlah melanosit meningkat yang
menyebabkan bintik-bintik coklat pada kulit. Pigmen yang umum dan jinak berupa bintik
pada kulit. Sebanyak 90 persen pasien yang berusia 65 tahun atau lebih memiliki satu atau
lebih lentigo surya. Seperti namanya, matahari adalah biang keladi disini, dengan
keterpaparan akut dan kronis yang terkait dengan timbulnya lesi-lesi coklat makular ini,
biasanya berdiameter 1 cm. Wajah dan punggung tangan adalah daerah khusus yang
terkena. Karena lesi-lesi ini jarang ditemukan pada pasien yang berusia di bawah 50tahun,
maka disebut juga sebagai “lentigo uzur”. Akan tetapi, sinar matahari merupakan faktor
penyebab dan bukan usia, dapat berkembang perlahan-lahan atau bertahum-tahun. Lentigo
surya menunjukkan rete ridge memanjang yang mengandung sel-sel basaloid berpigmen
dalam yang bercampur baur dengan melanosit. Dan juga, lentigo memiliki jumlah melanosit
yang meningkat, yang memiliki kapasitas meningkat untuk produksi melanin. Lentigo surya
bisa dibedakan dari freckle (bercak kecoklatan) secara histologis karena freckle tidak
memiliki rete ridge yang memanjang dan memiliki jumlah melanosit yang normal atau lebih
rendah.
Pencegahan lentigo surya
Pencegahan lentigo surya dapat dicapai paling baik melalui penggunaan sunscreen
dan penghindaran sinar matahari. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA
menunjukkan bahwa penggunaan sunscreen membantu mengurangi kejadian nevi pada
anak-anak kulit putih. Karena jumlah nevi yang meningkat terkait dengan meningkatnya
risiko melanoma, maka pentingnya pencegahan onset lesi-lesi seperti ini tidak bisa dibesar-
besarkan.
Pengobatan lentigo surya
Lentigo surya bisa diobati dengan berbagai metode tergantung pada kenyamanan
pasien. Sebagai contoh, beberapa pasien ingin diobati dengan metode lebih lambat yang
tidak memerlukan waktu pendahuluan, pasien-pasien lain mungkin ingin lesi-lesinya
dihilangkan dalam kunjungan medis yang sesedikit mungkin dan tidak keberatan tentang
adanya waktu pendahuluan. Semua pasien harus diobati dengan resimen sunscreen di
rumah dan kombinasi retinoid-retinoid topikal, agen bleaching topikal, dan asam hidroksi.
Untuk mereka yang menginginkan hasil yang lebih cepat dan lebih nyata peel TCA, laser (O-
switch ruby, Alexandirite, dan Nd:Yag), dermabrasi lokal, dan krioterapi bisa digunakan.
Beberapa penelitian telah membandingkan efikasi dari berbagai pengobatan ini. Metode
yang mahir dikembangkan oleh Hexsel yang menggunakan instrumen dermabrasi kecil
untuk menghilangkan lentigo surya. Dia mengobati 10 pasien wanita yang mengalami
lentigo surya pada punggung tangan baik dengan dermabrasi lokal maupun dengan
krioterapi. Lebih dari 50 pasien yang diobati dengan krioterapi terus mengalami hipokromia
pada daerah yang diobati enam bulan stelah pengobatan, dibandingkan dengan 11 persen
pasien yang diobati dengan dermabrasi. Persentase rekurensi lentigo surya sama antara
kedua pengobatan (55,55 persen). Terapi laser juga efektif dalam mengobati lentigo surya.
Salah satu penelitian yang meneliti efikasi laser rubi O-switched dalam pengobatan lentigo
surya menunjukkan tingkat respons 70 persen setelah satu atau dua pengobatan. Walaupun
laser sangat efektif untuk lesi-lesi ini, pasien harus diperingatkan bahwa daerah yang diobati
akan memiliki keropeng (scab) selama sekitar 7 sampai 10 hari. Pasien biasanya tidak
senang dengan keberadaan keropeng ini. Untuk pasien yang memiliki keterlibatan aktif
dalam sosial, beberapa lesi per kunjungan bisa diobati untuk menghindari kenampakan
keropeng.
Penting untuk diingat bahwa pasien-pasien yang memiliki banyak lentigo surya
berisiko meningkat untuk mengalami kanker kulit. Belum ada bukti untuk mempercayai
bahwa pengobatan yang berhasil untuk lesi-lesi ini mengarah pada risiko melanoma yang
lebih kecil. Dengan demikian, pasien yang memiliki banyak lentigo surya, yang diobati atau
tidak diobati, harus mengalami pemeriksaan kanker kulit secara rutin.
Secara singkat, pengobatan lentigo surya yaitu :
1. Laser (O-switch ruby, Alexandirite, dan Nd:Yag).
2. Dermabrasi lokal
3. Krioterapi
6. CAMPAK (RUBELLA)
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus, dan biasanya
menyerang anak-anak. Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala,
badan terasa lesu, tidak napsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala
tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian
tubuh (Indrayatna, 2010).
Pengobatannya yaitu obat-obat simptomatik untuk meredakan gejala seperti obat
penurun panas dan pemberian vitamin C.
7. HERPES
Penyakit Herpes adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
dan bakteri, dimana virus dan bakteri penyebab herpes itulah yang membedakan jenis
penyakit herpes yang diderita, karena ada beberapa virus yang dapat mengakibatkan
penyakit herpes diantaranya adalah virus varicella zoster dan virus herpes simpleks atau
biasa dikenal dengan virus HSV.
Ciri-ciri Penyakit Herpes,penyakit herpes merupakan penyakit yang meradang pada
kulit dan biasanya muncul gelembung yang berisi air dan berkelompok. Penyakit Herpes
terdiri dari dua macam yaitu herpes zoster, penyakit herpes yang menyerang kulit. Dan
herpes genitalis adalah penyakit herpes yang merupakan salah satu penyakit kelamin. Ciri-
ciri herpes ini yaitu rasa sesak nafas, demam, mengigil, sendi terasa nyari, pegal hanya
pada satu bagian tubuh saja.
Pengobatan penyakit herpes akibat virus varicella zoster dan virus herpes simpleks
ialah asiklovir dan modifikasinya. Misalnya valasiklofir. Obat yang lebih baru ialah fangsiklofir
dan pensiklofir yang mempunyai Waktu paruh eliminasi yang lebih lama.
8. KUSTA
Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik dan penyebabnya ialah
mycobacterium Kustae yang bersifat intra selular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas
pertama, lalu kulit dan ukosa tratus respiratoriuus bagian atas, kemudian dapat ke organ lain
kecuali susunan saraf pusat.
Pengobatan penyakit kusta ialah obat anti kusta yang paling banyak dipakai pada
saat ini adalah DDS (Diaminofenil Sulfon) kemudian klofazimin, dan rifampisin. Pada tahun
1998 WHO menambahkan tiga antibiotik lain untuk pengobatan alternatif yaitu ofloksasin,
minosiklin dan klaritromisin. Untuk mencegah resitensi pengobatan tuberkolosis telah
menggunakan multi drug treatment (MDT) sejak 1951 sedangkan kusta baru dimulai pada
tahun 1991.
Kusta adalah penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat yang tinggal di
pemukiman kumuh dan udara kotor. Pada jaman dahulu kala, penyakit Kusta sangat ditakuti
oleh masyarakat. Apabila seseorang berpenyakit Kusta, maka ia akan diasingkan dari
pergaulan dan tidak ada orang yang mau mendekati. Orang yang berpenyakit Kusta itu
terpaksa hidup menyendiri.
Sekarang penyakit Kusta sudah makin dikenal orang sehingga orang yang
berpenyakit Kusta tidak diasingkan lagi. Menurut Drs. Djamaludin Hadis, penulis buku
kesehatan masyarakat, Kusta adalah penyakit yang menular melalui kulit atau syaraf,
maupun keduanya. Bakteri yang menyebabkan penyakit Kusta ditemukan oleh Hansen dari
Norwegia. Oleh karena itu, penyakit Kusta disebut juga dengan nama penyakit Hansen.
Gejala Kusta
Gejala yang terjadi dari penyakit Kusta atau kusta yang menyerang wajah adalah
kulit wajah yang terasatebal dan juga berbenjol-benjol atau daun telinganya menjadi tebal,
pendek dan berbentuk persegi. Alis mata yang rontok dimulai dari luar dan kemudian
semuanya.
Gejala selanjutnya ditandai dengan lumpuhnya kaki atau tangan yang menyerupai
dengan clawhand atau cakar. Jari-jari tangan dan kaki ini biasanya akan menjadi lebih
pendek dan akan terlihat seperti puntung.
Pengobatan Kusta
Hanya tiga agen antimikroba yang telah terbukti secara tetap efektir pada
pengobatan Kusta. Sejak awal tahun 1940, dapsone (Diaminodifeni sulfon) tetap merupakan
dasar terapi karena harganya rendah, toksisitas minimal dan tersedia luas. Sayangnya
resistensi sekunder cenderung berkembang ketika obat ini digunakan sebagai satu-satunya
agen.
Rifampisin merupakan obat mikrobakterisid yang paling tepat untuk penyakit M
Kustae mencapai kadar yang sangat baik dalam sel, dimana kebanyakan hasil Kusta
menetap. Jarang dilaporkan resistensi terhadap dapson atau bila status reaksi berulang bila
terjadi. Farmakokinetik kurang dimengerti, tetapi waktu paruhnya beberapa hari. Obat ini
dengan cepat diambil sel epitel, suatu sifat yang penting untuki aktivitasnya tetapi juga
menimbulkan hiperpigmentasi kulit, iktiosis, serosis dan enteritis. Perubahan warna kulit
coklat-kemerahan yang kuat secara kosmetik merupakan penghalang untuk digunakan dan
sering mengakibatkan kurang ketaatan.
9. KANDIDIASIS
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabkan oleh spesies
candida biasanya oleh spesies candida albicansdan dapat mengenai mulut, vagina, kulit,
kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau
meningitis. Kandidiasis (moniliasi : thrush ) adalah isitilah yang dipakai untuk infeksi kulit dan
selaput lendir yang disebabkan oleh jamur serupa-ragi dari genus Candida. Yang paling
sering ialah Candida albicans, yang dalam keadaan normal merupakan komensal dalam
saluran pencernaan, dimana C. Albicans berada dalam keseimbangan dalam flora bakteri .
untuk menentukan diagnosis pasti Candidiasis adalah dengan melakukan kultur dari apusan
yang diambil dari daerah yang terkena. Pengobatan kandidiasis :
1. Menghindari atau menghilangkan faktor redisposisi
2. Topikal :
larutan ungu gentian 1/2 - 1%, untuk selaput lendir 1-2% untuk kulit nistatin
amfoterisin B golongan azol seperti miconasol, kotrimasol, tiokonasol,
siklopiroksilamin, antimikotik
3. Sistemik :
Tablet nistatin amfoterisin B diberikan intravena, kotrimasol 500 mg, itrakonasol.
10. VERUKA
Veruka ialah hiperklasi epidermis disebabkan oleh kuman papiloma virus tertentu.
Tersebarnya posmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit maupun auto inokulasi.
Bergantung pada jenis kutil yang ditemukan ada yang terdapat terutama pada usia anak dan
pada usia dewasa. Pengobatan penyakit veruka ialah dengan macam-macam terapi topikal :
1. Bahan kaustik misalnya larutan AgNO3 25 % , asam triklorasetat 50% dan fenol
likuifaktum.
2. Bedah beku, misalnya CO2, N2, dan N20
3. Bedah skalpel
4. Bedah listrik
5. Bedah laser
11. KONDILOMA AKUMINATUM
Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh human papilloma virus tipe tertentu
bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Gejala klinis keleinan kulit berupa vegetasi yang
bertangkai dan berwarna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman.
Permukaannya berjonjot (papilomatosa ) sehingga pada vegetasi yang besar dapat
dilakukan percobaan sondase. Jika timbul infeksi sekunder warna kemerahan akan berubah
menjadi keabu-abuan dan berbau tidak enak.Vegetasi yang besar disebut sebagai giant
condyloma(buschke) yang pernah dilaporkan menimbulkan degenerasi maligna, sehingga
harus dilakukan biopsi. Pengobatan :
1. Kemoterapi :
a. Podofilin
b. Asam trikloroasetat
c. 5-fluorourasil
2. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
3. 3.Bedah beku (N2, N20 cair)
4. Bedah scalpel
5. Laser karbon dioksida
6. Interferon
7. Imunoterapi
12. MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Moluskum kontagioskum ialah penyakit disebabkan oleh virus poks,klinis berupa
papul papul,pada permukaannya terdapat lekukan,berisi masa yang mengandung badan
moluskum.
Gejala klinis,kelainan kulit berupa papul miaiiar,kadang kadang rentikular berwarna
putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika
dipijat akan tampak keluar masa yang berwarna putih seprti nasi.lokalisasi penyakit ini
didaerah muka,badan dan ekstremitas,sedangkan pada orang dewasa didaerah pubis dan
denitalia eksterna. Kadang kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul sukurasi.
Pengobatannya,ialah mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum.
Dapat dipakai alat seperti ektraktor komedo,jarum suntik atau kuret. Cara lain dapat
digunakan elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2,N2 dan sebagainya. Pada orang
dewsa harus juga dilakukan terapi terhadap pasangan seksualnya.
13. VARISELA
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa,klinis
terdapat gejala konstitusi,kelainan kulit polimorf,terutama berlokasi dibagian sentral tubuh.
Gejala klinis,penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar
secara sentrifugal kemuka dan ekstremitas,serta dapat menyerang selaput lendir
mata,mulut,dan saluran nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terdapat
pembesaran kelenjar getah bening regional. Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.
Komplikasi pada anakanak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang
dewasa,berupa ensevalitis pneumonia, glomerulo nefritis, kardipis, hepatitis, keratitis,
konjungtifitis, otitis, arteritis, dan kelainan darah (beberapa macam purpura).Pengobatannya
bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgesik,untuk menghilangkan rasa gatal dapat
diberikan sedativa. Lokal diberikan bedah yang ditambah dangan zat anti gatal
(mentol,kamvora) untuk mencegah pecahnya vesikal secara dini serta menghilangkan rasa
gatal. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika berupa salep dan oral. Dapat
pula diberikan obat-obat antivirus. V.z.i.g. (varicela zoster imunoglobuline) dapat mencegah
atau meringankan varisela diberikan intramuskular dalam 4 hari setelah terpajan.
14. Kutu Kepala (pediculus capitis)
kutu kepala merupakan serangga tak bersayap, tinggal dikulit kepala ,dan
menghisap darah. Panjang kutu kepala dewasa adalah 2-4 mm. Penderita memperoleh kutu
kepala akibat kontak kepala dengan kepala lainnya yangsudah terinfeksi. Kutu betina
dewasa meletakkan telur-telurnya pada batang rambut. Telur-telur ini berwarana seperti
lemak dan sukar dilihat. Rasa gatal merupakan gejala utama. Pengobatannya adalah yaitu
penggunaan insektisida yang mudah dan nyaman digunakan serta hasilnya efektif. Metode
pengobatan fisik yang sederhana antara lain mencuci rambut dengan sampo yang kemudian
diikuti dengan penggunaan kondisioner dalam jumlah yang banyak. Rambut disisir dengan
menggunakan sisir yang giginya kecil-kecil dan rapat agar kutu dapat terangkat.
15. Sindrom stevens-jonsons
Sindrom stevens-jonsons meruapakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir
diorifisium dan mata dengan keadaan umum berfariasi dari ringan sampai berat : kelainan
pada kulit berupa eritema, vesikel-bula, dapat disrtai purpura.
Gejala klinis penderita SSJ, pada yang berat kesadarannya menurun pasien dapat
soporous sampai koma. Mulainya penyakit akut dapat disertai gejala prodomal berupa
demam tinggi, malese, nyeri kepala, batuk, pilek dan nyeri tenggorok.
Pengobatan SSJ ialah jika keadaan pasien SSJ baik dan Iesi tidak menyeluruh
cukup diobati dengan prednison. Pengguaan obat kortikosteroid merupakan tindakan life-
saving dapat digunakan deksametason secara intravena. Selain deksametason dapat
digunakan pula metilpernisolon dengan dosis setara. Antibiotik yang dipilih misalnya
siprofloksasin,clindamisin, seftriakso.
16. Nekrolisis epidermal toksik
Nekrolisis epidermal toksik adalah penyakit berat, gejala kulit yang terpenting ialah
epidermolisis generalisata, dapat disertai kelainan pada selaput lendir di orifisium dan mata.
Gejala klinis NET ialah penyakit mulai secara akut dengan gejala protromal. Pasien tampak
sakit berat dengan demam tinggi, kesadaran menurun (soporokomatosa). Kelainan kulit
muali dengan eritema generalisatakemudian timbul banyak fesikal dan bula, dapat pula
disertai dengan purpura. Lesi pada kulit dapat disertai lesi pada bibir dan selaput lendir
mulut berupa erosi, ekskoriasi, dan pendarahan sehingga terbentuk krusta berwarana merah
hitam pada bibir. Kelainan semacam itu dapat pula terjadi diorifisium genitalia eksterna juga
dapat disertai pada kelainan pada mata seperti pada SSJ.
Pengobatan NET dengan kortikorsteroid.cara pengobatan mirip pengobatan SSJ
yang berat. Perbedaannya mengenai dosisnya NET lebih parah dari pada SSJ sehingga
dosis kortikosteroid lebih tinggi, umumnya deksametason 40mg sehari iv dosis terbagi. Bila
setelah 2 hari diobati dengan cara tersebut masih timbul juga lesi baru hendaknya dipikirkan
alergi terhadap obat yang diberikan pada waktu rawat inap. Sebagai pengobatan topikal
digunakan sulfadiazin perak (krim dermazin, sinfadene).

17. Lupus
Penyakit lupus adalah penyakit automun yang melibatkan berbagai organ dengan
manifestasi klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat. Arti lupus sendiri dalam bahasa
latin berarti “anjig hutan” dalam ilmu kedokteran penyakit lupus dikenal sebagai Systemic
Lupus Erythematosus (SLE) adalah suatu penyakit karena adanya kekebalan tubuh yang
berlebihan (autoimmune diseasw). Pada penderita penyakit lupus jaringan dalam lupus
jaringan dalam dianggap benda asing. Rangsangan dari jaringan tersebut akan
menimbulkan reaksi sistem imunitas dan membentuk antibodi yang berlebihan, dimana
antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh justru
akan menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat pada berbagai sistem prgan tubuh
seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru,
lapisan pada paru-paru, kelainan inilah disebut Autoimunitas.
Gejala awal yang biasanya muncul pada penderita penyakit ini adalah adanya
kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi. Bercak-bercak merah di bagian
wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambutnya rontok, persendian
kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga
dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala umum yang sering dijumpai adalah:
1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan
pencernaan.
2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam
dan pegal-pegal.
3. Pada kulit akan muncul ruam merah yang membentang dikedua pipi, mirip kupu-
kupu. Kadang disebut (bitterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bis
muncul dikulit seluruh tubuh, dan kadangkadang bersisik.
4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit
lupus ini.
5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Faktor resiko
1. Faktor resiko genetik, meliputi jenis kelamin (frekuensi pada wanita dewasa 8x lebih
sering daripada pria dewasa, umur (lebih sering pada usia 20-40 tahun), etnik dan
faktor keturunan.
2. Faktor resiko hormon, estrogen menambah resiko lupus sedangkan androgen
mengurangi resiko ini.
3. Sinar ultra violet, sinar ini mengurangi supresi imun sehingga terapi lupus menjadi
kurang efektif, sehingga lupus atau LES bertambah berat. Hal ini disebabkan sel kulit
mengeluarkan sitokin dan prostaglandin sehingga terjadi inflamasi ditempat tersebut
maupun secara sistemik melalui peredaran darah.
4. Imunitas, pada pasien lupus terdapat hiperaktivitas sel B atau toleransi terhadap sel
T.
5. Obat, obat tertentu dalam presentasi kecil sekali pada pasien tertentu dan diminum
dalam jangka waktu tertentu dapat mencetuskan lupus obat. Jenis obat yang dapat
menyebabkan lupus adalah : Klorpomazin, Kuinidin, Metildopa, Hidralasin,
Prokainamid, Isooniazid, dan kuinindin.
6. Stress, stress berat dapat mencetus munculnya lupus pada pasien yang mudah
terserang penyakit ini.
Jenis penyakit Lupus
1. Cutanea lupus : sering kali disebut discoid yang mempengaruhi kulit.
2. Systemic lupus erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit,
persendian, paru-paru, darah,pembukuh darah, jantung, ginjal, hati, dan syaraf.
3. Drug-induced lupus adalah bentu lupus yang disebabkan oleh obatobatan tertentu.
Gejala Drug-induced lupus adalah seperti orang lupus sistemik, tetapi jarang
mempengaruhi organ-organ utama, Gejalanya bisa berupa nyeri sendi, nyeri otot,
dan demam, dan ringan untuk kebanyakan orang. Sebagian besar, penyakit ini akan
hilang bila obat dihentikan. Namun, tidak semua orang yang mengambi obat ini akan
mendapatkan Drug-induced lupus. Obat yang paling sering dihubungkan dengan
Drug-induced lupus digunakan untuk merawat kondisi kronis lainnya, seperti kejang,
tekanan darah tinggi, atau rheumatoid arthtritis.
4. Diskoit lupus eritematosus, juga disebut DLE, terutama mempengaruhi kulit. Ruam
diskoid biasanya dimulai sebagai ruam merah yang mengangkat menjadi bersisik
atau berubah warna ke coklat gelap. Ruam ini sering muncul pada kulit wajah dan
kulit kepala.
5. Neonatal lupus adalah suatu kondisi langka pada bayi yang disebabkan oleh antibodi
tertentu dari ibu. Antibodi ini dapat ditemukan pada ibu yang memiliki lupus, bayi
dengan lupus neonatal memiliki ruam kulit, masalah hati, atau jumlah sel darah
renfah, tetapi gejala hilang sama sekali setelah bebrapa bulan dan tidak memiliki
efek abadi.
Penyebab penyakit lupus
1. Infeksi
2. Pemakaian obat-obatan
3. Terkena sinar matahari
4. Stress
5. Pemakaian oil KB
Pengobatan penyakit lupus
Pengobatan penyakit lupus tergantung dari berat-ringanya dan alat tubuh mana yang
terkena. Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala. Jika terdapat gejala ringan
dapat diberikan obat inflamasi non steroid (OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroguine).
Jika terdapat gejala yang berat dab berisiko mengancam jiwa, maka diberikan steroid
(seperti Prednison, Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine,
cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan cyclosporine).

Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus, tetapi mempunyai


beberapa efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam dari yang ringan sampai
berat dan terkadang baru dirasakan setelah jangka waktu lama.
Efek samping yang sering dirasakan adalah :
1. Nyerj ulu hati
2. Mual dan kadang disertai muntah
3. Tekanan darah tinggi
4. Berat badan meningkat
5. Muka menjadi bulat
6. Osteoporosis
7. Rambut rontok
8. Meningkatnya resiko infeksi (mislanya :tuberkulosis)
18. Ebola

Virus ebola adalah salah satu jenis virus yang berasal dari gen ebolavirus dan
termasuk famili filoviridae. Virus bermula dari hewan liar yang menularkan ke manusia
hingga akhirnya mematikan bagi populasi manusia. Hewan yang dianggap sebagai inang
alaminya adalah kelelawar buah dari famili pteropodidae. |
Virus ebola menyerang sistem imun dengan menghancurkan sel limvosit-T. Setelah
beberapa hari atau minggu akan mencapai titik kritis simtomnya berkurang secara bertahap
atau mengalami badai sitokinin yaitu kerusakan sistem imun yang membawa pada fase
terminal virus ebola yang dikenal sebagai haemorrhagic fever. Badai sitokin melepaskan
molekul-molekul penyebab inflamasi dalam sistem sirkulasi. Pembuluh darah kecil pecah
dimana-mana dan mulai mengalami pendarahan bagian putih mata menjadi merah, muntah
dan diare berdarah dan terbentuk lepuh berisi darah pada kulit. Virus ebola merupakan
salah satu dari dua kumpulan virus RNA benang negatif yang dikenal sebagai viloviridae.
Virus vilomemepunyai bentuk seperti morfologi, kepadatan dan profil elektroporesis gel
polyacrylamide. Virus ini dikelaskan pada virus paramyxo dengan menggunakan kaedah
urutan RNA.
Gejala dari ebola mulanya penderita mulai merasa lesu, demam, linu, perih dileher,
kekurangan . Tandatanda ini diikuti dengan gatalgatal,
kegagalanfungsihatibuahpinggang,danpendarahandiususgastrointestinal trac, pleural,
pericardinal dan ruang peritonial dan pendarahan melalui setiap lubang pada badan yang
pada biasanya membawa pada kematian. Terdapat juga pembekuan darah diseluruh bagian
badan yang menunjukan pembekuan darah menyeluruh sebagai tahap terakhir. Biasanya
diantara 2-21 hari tergantung cara penyebaranya. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin
yang dapat mencegah penyebaran virus ebola.
Proses penularan sehingga menyebabkan korban menderita virus ebola sangat
sederhana yaitu :
1. Hanya cukup dengan kontak fisik, baik bersentuhan dengan keringat, liur, dan cairan
tubuh lainnya.
2. Dengan menyentuh atau memakan buah yang sudah tersentuh oleh korban.
3. Ditularkan melalui kontak dengan hewan yang tertular, sakit atau mati
Melanosis Riehl
Kelainan ini pertama kali dinyatakan oleh Riehl sebagai dermatitis akibat
fotosensivitas. Dimulai dengan pruritus, eritema dan pigmentasi yang meluas secara
perlahan. Kelainan ini sering dijumpai pada wanita dewasa.
Gejala klinis yang terlihat yaitu pigmentasi bercak berwarna coklat muda sampai
coklat tua, terutama pada dahi, malar, belakang telinga dan sisi leher serta tempat-tempat
yang sering terkena sinar matahari. Pigmentasi pada tempat yang tertutup biasanya terjadi
karena banyaknya gesekan, misalnya ketiak dan umbilicus.
Penyebab dari melanosis Riehl belum diketahui secara pasti, tetapi nutrisi, bahan
pewangi, dan kosmetika diduga merupakan penyebab karena memberikan hasil positif pada
uji tempel.Untuk mengurangi pigmentasi di epidermis dan menghilangkan penyebabnya
dapat dipakai hidrokinon.
Likopenemia
Likopen adalah pigmen merah yang terdapat pada tomat, bit dan cabe dan berbagai
buah-buahan. Pemakaian buah-buahan atau sayur-sayuran yang terlalu banyak akan
mengakibatakan warna kemerahan dikulit.
Hemokromatosis
Ditandai dengan adanya pigmentasi, diabetes mellitus dan hepatomegali sering
disertai kelainan jantung, sirosis, dan hipogonad. Gejala klinisnya berupa pigmentasi
menyeluruh dan terutama bagian muka, bagian ekstenso lengan dan punggung tangan
serta daerah genital. Pigmentasi karena deposit melamin atau besiatau keduanya. Bila
disebabkan oleh melanin terbentuk warna perunggu dan bila disebabkan oleh besi tampak
warna abu-abu logam. Penyebab terjadinya Hemokromatosis ialah karena adanya
gangguan atau kesalahan dalam gen tertentu, yang dikenal sebagai HFE pada kromosom
6., dimana gen tersebut diwariskan oleh orang tua. Gen yang rusak ini memungkinkan tubuh
penderita untuk menyerap kelebihan jumlah zat besi dari makanan. Pengobatan dilakukan
dengan flebotomi, setiap minggu 500 mL darah dikeluarkan sampai kadar besi yang
dikehendaki tercapai.
C. Penyebab Penyakit Kulit
1. Sinar matahari
Kerusakan kulit dapat disebabkan paparan sinar ultraviolet, pemakaian dan
perawatan yang salah, polusi, terutama sinar ulotraviolet B (UVB ). Radikal bebas yang
terbentuk karena paparan sinar UV dapat menghancurkan kolagen dan elastin yang
menjaga kekenyalan kulit, sehingga kulit lebih cepat berkerut dan berkeriput. Radikal bebas
juga dapat terbentuk dari polusi udara.
2. Asap rokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok mempersempit jaringan darah sehingga kulit
terlihat tidak sehat. Kolagen dan elastin juga dapat dirusak karena adanya reaksi kimia
dengan acetaldehide, kandungan yang terdapat didalam rokok. Asap rokok dapat
mengiritasi kulit, contohnya daerah mata yang berkulit tipis.
3. Kosmetik
Secara umum orang menggunakan kosmetik bertujuan untuk mencegah kelainan
yang timbul dan mempertahankan kondisi kulit, disamping berkaitan dengan urusan
penampilan. Kosmetik berguna juga untuk membantu pengelupasan lapisan tanduk yang
merupakan bagian dari lapisan epidermis. Sel - sel kulit dari lapisan tanduk yang mati akan
segera mengelupas. Jika tidak terjadi pengelupasan maka sel sel kulit yang mati akan
mengakibatkan kulit menjadi kusam, kasar, berpori lebar, kotor, dan terjadi penumpukan
pigmen kulit
Ada 2 jenis reaksi alergi yang diakibatkan penggunaan jenis kosmetik, yaitu pertama
reaksi langsung yang berarti kulit langsung menderita alergi terhadap bahan kimia didalam
kosmetik tersebut. Kedua reaksi alergi yang tertunda, yaitu ralergi yang terjadi setelah
sekian tahun menggunakan produk kosmetik tertentu.
D. Tanda dan Gejala Penyakit Kulit
1. Gatal - gatal (saat pagi, siang, malam ataupun sepanjang hari )
2. Muncul bintik bintik merah atau bentol bentol yang berisi cairan bening ataupun
nanah pada permukaan kulit tubuh.
3. Timbul ruam - ruam
4. Kadan disertai demam
E. Upaya Pencegahan Penyakit Kulit
1. l. Tingkatkan kebersihan diri
2. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan cara banyak mengkonsumsi makanan bergizi
( multivitamin ) dan istrahat yang cukup
3. Hindari kontak langsung dengan penderita, bila bersinggungan atau bersentuhan
dengan penderita, segera mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir bila perlu
menggunakan sabun.
4. Hindari penggunaan perlengkapan pribadi secara bersamaan ( selimut, pakaian,
handuk, sabun mandi, dll )
5. Lakukan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang menderita
penyakit kulit yang cenderung menular.
F. Penatalaksanaan Penyakit Kulit
1. Hindari menggaruk area yang gatal, bila gatal lebih baik diusap-usap atau bisa juga
direndam air hangat (tetapi harus dipastikan tidak ada luka/ bula-bula yang berisi
cairan/nanah tidak pecah).
2. Pada area yang gatal dan terdapat luka/ bekas bula yang pecah hindari terkena air
(bila di permukaan tubuh terdapat luka/ bekas bula yang pecah untuk sementara
waktu jangan mandi)
3. Bila terdapat bula yang berisi nanah/cairan yang pecah, segera keringkan
menggunakan kapas, dan buang kapas pada tempat sampah (jangan diletakkan
disembarang tempat).
4. Jaga kebersihan diri dan ganti pakaian sehari minimal sekali.
5. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat
secara cukup.
6. Lakukan kompres menggunakan rivanol pada daerah bekas bula yang pecah atau
daerah yang bernanah.
BAB 4
PIGMENTASI KULIT
Pendahuluan
Pigmentasi kulit adalah perubahan warna kulit seseorang yang Disebabkan adanya penyakit
atau perlukaan yang bisa menimbulkan perubahan warna yang lebih gelap
(hyperpigmentation) atau lebih terang (hypopigmentation). Warna kulit manusia ditentukan
oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada penentuan warna kulit adalah karoten, melanin,
oksihemoglobin, dan hemoglobin bentuk reduksi, yang paling berperan adalah pigmen
melanin. Kelainan pigmen kulit merupakan suatu masalah apabila mengenai seseorang.
Masalah yang pokok bukan dari sisi bahaya atau tidak. Tetapi masalah dalam kejiwaan
seseorang. Sebab, kulit yang semestinya berwarna sama pada seluruh tubuh, tetapi ada
yang berbeda, atau dalam istilah Jawa dikenal sebagai belang. Seseorang menjadi minder,
malu dan kurang percaya diri, apalagi bila kulit yang terkena pada daerah yang tampak
(misalnya wajah). Kelainan pigmen bisa berupa hipermelanosis di mana sebagian kulit
berwarna lebih coklat/lebih gelap dibanding lainnya, atau hipomelanosis di mana sebagian
kulit berwarna lebih muda dibanding sekitarnya (bercak putih).
Hipermelanosis dapat disebabkan oleh sel melanosit bertambah ataupun hanya
karena pigmen melanin saja yang bertambah. Sebaiknya leukoderma (hipomelanosis) dapat
disebabkan oleh pengurangan pigmen melanin maupun tidak adanya sel melanosit.
Seorang ahli kulit bernama fitzpatric membagi hipermelanosis berdasarkan distribusimelanin
dalam kulit, dimana dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Hipermelanosis Colklat, bila pigmen melanin terletak pada epidermis, dan
2. Hipermelanosi Abu-abu, jika pigmen melanin terletak didalam dermis.
Penyebab utama hiperpigmentasi adalah peningkatan jumlah melanin, substansi
tubuh yang bertanggung jawab terhadap tampilan warna kulit (pigmen). Memang ada
kondisi tertentu yang mempengaruhi jumlah melanin menjadi meningkat, seperti kehamilan
atau penyakit Addison (penurunan fungsi kelenjar adrenal). Paparan sinar Matahari yang
intens juga diduga sebagai penyebab utama hiperpigmentasi. Konsumsi Obat-obat tertentu,
seperti golongan antibiotik atau amiodarone, chloroguine dan guinacrine menjadi faktor
terjadinya hiperpigmentasi.
Contoh pigmentasi kulit yang akan dipaparkan, yaitu sebagai berikut :
1. Melasma
Melasma adalah hipermelanosis yang simetris berupa makula yang berwarna coklat
muda sampai coklat tua dan yang terdapat pada daerahdaerah kulit yang terbuka. Lesi pada
melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi
tidak teratur. Sering pada pipi dan hidung (pola malar) terdapat pada dagu (pola mandibula)
dipelipis, dahi, alis dan bibir atas (pola sentrofasia). Ini merupakan gangguan kronis yang
bisa menyebabkan pasien frustasi dan juga dokter karena sangat sulit diobati. Ada tiga pola
distribusi utama: pola yang paling umum adalah sentrofasial, yang melibatkan pipi, dahi,
bibir atas, hidung, dan dagu. Umumnya melasma paling sering dijumpai pada wanita
meskipun didapat pula pada pria 10%. Terutama tampak pada wanita usia subur dengan
riwayat langsung terkena paparan sinar matahari, insiden terbanyak usia 30-40 tahun.
Gangguan ini bisa terjadi kapanpun selama usia subur seorang wanita, dan lebih umum
pada wanita hamil dan pengguanaan kontrasepsi oral. Hiperpigmentasi yang timbul pada
masa kehamilan biasanya menghilang secara spontan setelah beberapa bulan setelah
melahirkan sedangkan pada penggunaan kontrasepsi oral hiperpigmentasi membutuhkan
waktu yang lama untuk sembuh.

Penyebab melasma
a. Sinar UV
Hal ini tergantung pada kuatnya sinar matahari (terutama jam 09.00-15.00) dan
lamanya terkena sinar matahari. Spektrum sinar matahari ini merusak gugus
sulfhidril di epidermis yang merupakan penghambat enzim tirosinase dengan cara
mengikat ion Cu dari enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim
tirosinase tidak dihambat lagi sehingga memacu proses melanogenesis
b. Hormon
Hormon yang menyebabkan melanosis yaitu hormon estrogen dan progesteron.
Misalnya estrogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating Hormone) berperan
pada terjadinya melasma. Pada kehamilan, melasma biasanya meluas pada
trimester ke 3. Pada pemakai pil kontrasepsi, melasma tampak dalam 1 bulan
sampai 2 tahun setelah dimulai pemakaian pil tersebut.
c. Obat
Obat hindotoin, mesatoin, minosiklin kloropromazin dan dilatin dapat menimbulkan
melasma karena obat ini tertimbun didalam lapisan dermis bagian atas dan secara
komulatif dapat merangsang melagonesis. Kloropomazin dapat merangsang sintesis
melanin melalui peningkatan jumlah melanosom dalam sel epidermis dan lisosom
pada mikrofag dermis. Dodapatkan adanya penambahan pada kromofor pada
endotel yang merupakan bentuk polimer dari dikloropromazin.
d. Kosmetika
Pemakaian kosmetika yang mengandung parfum, zat pewarna, atau bahan-bahan
tertentu dapat menyebabkan fotosensitivitas yang dapat mengakibatkan timbulnya
hiperpigmentasi pada wajah, jika terpajan sinar matahari.
e. Genetika
Terjadinya melasma memiliki kaitan dengan riwayat keluarga yang pernah menderita
juga sebelumnya. Hal ini dihubungkan bahwa peningkatan pigmentasi yang sejalan
dengan paparan radiasi UV merupakan konsekuensi dari perbaikan DNA. Dengan
gen yang mempengaruhi faktor keturunan ini adalah gen SLC24A5 (solute carrier
family 24 member 5), sebuah gen yang terdapat pada kromosom ke 15 dalam tubuh
manusia. Semakin tinggi aktivitas gen SLC24A5 semakin tinggi jumlah melanosit
yang akan memproduksi banyak melanin, artinya kulit ajkan semakin gelap.
f. Ras
Melasma banyak dijumpai pada golongan Hispanik dan golongan kulit berwarna
gelap.
g. Usia
Insiden terbanyak pada usia 30-44 tahun. Hal ini mungkin dipengaruhu oleh
perubahan keseimbangan hormon estrogen, paparan sinar matahari dan sintesis
melanin yang berlebihan.
h. Pekerjaan
Melasma banyak menyerang penderita yang pekerjaanya sering terpapar sinar
matahari tanpa alat pelindung diri.

Pencegahan melasma
a. Melindungi kulit dengan memakai tabir surya yang tepat, baik mengenai bahan
maupun cara pemakainnya.
b. Menghetikan pemakaian pil kontrasepsi yang hormonal.
c. Menghentikan pemakaian kosmetika yang berwarna atau mengandung parfum yang
dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
d. Bila keluar rumah menggunakan payung dan topi yang lebar untuk menghindari
sengatan matahari yang berlebihan.
e. Penderita diharuskan menghindari paparan langsung sinarultra violet terutama
antara pukul 09.00-15.00.
f. Mencegah penggunaan obat-obat yang dapat merangsang hiperpegmentasi seperti
hidantoin, sitostatika, antimalaria dan minosilkin.

Pengobatan Melasma
1. Pengobatan topikal
a. Hidrokuinon
Hidrokuinon merupakan bahan pemutih yang paling banyak dipakai untuk
pengobatan melasma dan relatif aman. Cara kerja dari hidrokuinon adalah menghambat
enzim tirozinase. Krim ini dipakai pada malam hari disertai pemakaian tabir surya pada
siang hari. Efek sampingnya dermatitis kontak alergi dan iritan.
Contoh formula :
1. Formula Kligman” merupakan sebuah campuran yang terdiri dari 0,14 tretinoin, 5,096
hidroguinon, 0,196 dexamethason, dan salep hidrofil.
2. Larutan Jessner dan asamglikolat 704 (dikombinasikan dengan tretinoin dan
hidrokuinon diantara peel) bekerja sama baiknya dalam pengobatan melasma.
3. Hidrokuinon 2 sampai 44, steroid potensi rendah, asam kojic, arbutin, asam azelat,
asam hidroksi, dan retinoid
b. Asam retinoat
Asam retinoat mempunyai efek keratolitik yang mengurangi pigmentasi. Asam
retinoat 0,19 terutama digunakan sebagai terapi tambahan. Krim ini juga dipakai pada
malam hari, karena padasiang hari dapat menyebabkan fotodefradasi. Efek sampingnya
berupa eritema, deskuamasi, dan pada daerah yang diolesi sering berhubungan dengan
dermatitis.
c. Asam azeleat
Asam azeleat merupakan obat yang aman untik dipakai. Asam azeleat bertindak
sebagai kompetitif inhibitor enzim tirozinase. Pengobatan dengan asam azeleat 20”0 selama
6 bulan memberikan hasil yang baik. Efek sampingnya rasa panas dan gatal.
2. Vitiligo
Vitiligo adalah suatu keadaan dimana terjadi kehilangan sejumlah melanosit yang
menyebabkan timbulnya bercak-bercak halus berwarna putih di kulit. Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi diduga melibatkan sistem kekebalan (reaksi autoimun). Orang-orang
dengan ventiligo memiliki resiko lebih tinggi mengidap penyakit autoimun seperti penyakit
tiroid, diabetes tipe 1, reumatoid artritis dan lupus. Vitiligo bisa terjadi setelah trauma fisik
yang tidak biasa, terutama cedera kepala dan cenderung timbul bersamaan dengan
penyakit tertentu, seperti:
1. Penyakit Addison, adalah penyakit endokrin langka dimana kelenjar adrenalin
memproduksi hormon steroid yang tidak cukup akibat kerusakan primer pada
kelenjar adrenal/suprarenal.
2. Diabetes, adalah penyakit dimana kadar glukosa dalam darah meningkat.
3. Anemia pernesiaosa, adalah salah satu penyakit kronis berupa 3 1berkurangnya
produksi sel darah merah akibat defisiensi vitamin B12 dan asam folat (B9).
4. Penyakit tiroid, adalah adanya kelainan pada kelenjar tiroid misalnya adanya
pembengkakan. Secara psikis, vitiligo bisa mengganggu penderitanya karena
perubahan pigmentasi pada kulitnya tidak enak dipandang mata.
Faktor pencetus terjadinya vitiligo antara lain:
1. Faktor mekanis
Pada penderita vitiligo, bisa timbul bercak setelah trauma fisik, misalnya
setelah tindakan bedah atau pada tempat bekas trauma fisik dan kimiawi.
2. Faktor sinar matahari atau penyinaran ultra violet A
Pada bercak dapat timbul setelah terpajan sinar matahari atau UV A.
3. Faktor emosi/psikis
Dikatakan bahwa kira-kira 2096 penderita vitiligo berkembang setelah
mendapat gangguan emosi, trauma atau stres psikis yang berat.
4. Faktor hormonal
Ada dugaan bahwa vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada
penggunaan kontrasepsi oral. Namun hal ini masih diragukan.
Klasifikasi vitiligo
Bermacam-macam klasifikasi dikemukakan oleh beberapa ahli. Ada yang membagi
vitiligo dalam 2 golongan yaitu:
1. Vitiligo dengan distribusi sesuai dermatom
2. Vitiligo dengan distribusi tidak sesuai dermatom.
Gejala vitiligo
Makula hipopigmentasi (kurang warna/pucat) yang khas pada vitiligo berupa bercak
putih seperti susu, berdiameter beberapa mm sampai cm, berbentuk bulat, lonjong, ataupun
tak beraturan, dan berbatas tegas. Pada lesi awal kehilangan pigmen tersebut hanya
sebagian, tetapi makin lama seluruh pigmen melanin hilang.
Lesi vitiligo umumnya mempunyai distribusi yang khas. Lesi terutama terdapat pada
daerah terpajan (muka, dada, bagian atas, punggung tangan), daerah intertriginosa (aksila,
lipat paha), daerah sekitar orifisium (sekitan mulut, hidung, mata dan anus), pada bagian
ekstensor permukaan tulang yang menonjol (jari-jari, lutut, siku), daerah tibia anterior,
daerah sekitar puting susu dan umbilikus (pusar). Daerah mukosa yang sering terkena
terutama genital, bibir dan gusi.
Di samping itu dapat pula ditemukan bentuk-bentuk lain dari lesi vitiligo, antara lain:
1. Trichome vitiligo : vitiligo yang terdiri atas lesi berwarna coklat, coklat muda dan
putih.
2. Vitiligo inflamatoar: lesi dengan tepi yang meninggi eritematosa dan gatal.
3. Lesi linear.
Diagnosis ditegakkan terutama berdasarkan anamnesis (tanya jawab yang
mengarah ke penyakit) dan pemeriksaan klinis, dan ditunjang oleh pemeriksaan
histopatologik serta pemeriksaan dengan lampu Wood. Pemeriksaan histopatologi lesi
vitiligo menunjukkan tidak dijumpainya melanosit dan granul melanin di epidermis,
pewarnaan perak atau reaksi dopa, memberi hasil negatif. Pada pemeriksaan dengan
mikroskop elektron terlihat hilangnya melanosit, sedangkan pada tepi lesi sering dijumpai
melanosit yang besar dengan prosesus dendritikus yang panjang. Pada lesi awal atau tepi
lesi masih dapat dijumpai beberapa melanosit dan granul melanin. Pada pemeriksaan
dengan lampu Wood, lesi vitiligo tampak putih berkilau dan hal ini berbeda dengan kelainan
hipopigmentasi lainnya.
Pengobatan vitiligo
Belum ada pengobatan yang memuaskan. Bercak yang kecil bisa disamarkan
dengan kosmetika. Psoralen dan sinar ultraviolet A (PUVA) kadang efektif, tetapi harus terus
dipakai sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Untuk mencegah terjadinya luka bakar
karena matahari bisa digunakan tabir surya sebagai pelindung terhadap sinar matahari.
3. Albinisme
Albinisme merupakan suatu penyakit keturunan yang jarang ditemukan dimana
tubuh tidak dapat membentuk melanin. Orang yang menderita albinisme disebut albino.
Dalam keadaan normal, suatu asam amino yang disebut tirosin oleh tubuh diubah
menjadi pigmen (zat warna) melanin. Albinisme terjadi jika tubuh tidak mampu menghasilkan
atau menyebarluaskan melanin karena beberapa penyebab. Secara khusus, kelainan
metabolisme tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi
albinisme.
Albinisme bisa diturunkan melalui beberapa pola, yaitu resesif autosom, dominan
autosom atau X-linked. Penyakit lainnya yang berhubungan dengan albinisme parsial atau
albinisme terlokalisir(hilangnya pigmen hanya pada daerah tertentu):
1. Sindroma Waardenberg (rambut di dahi berwarna putih atau salah satu maupun
kedua iris tidak memiliki pigmen)
2. Sindroma Chediak-Higashi (pigmentasi kulit berkurang secara difus tetapi tidak total)
3. Sklerosis tuberosa (terdapat bintik putih yang kecil dan terlokalisir)
4. Sindroma Hermansky-Pudlak (albinisme menyeluruh disertai kelainan perdarahan).
Albinisme komplit terjadi jika sama sekali tidak ditemukan pigmen pada rambut, mata
dan kulit (disebut juga albinisme okulokutaneus tanpa tirosin), sehingga rambutnya putih,
matanya pink dan kulitnya pucat. Merupakan jenis albinisme yang paling berat. Penderita
memiliki rambut, kulit dan iris mata yang berwarna putih, disertai gangguan penglihatan.
Penderita juga mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar
karena matahari serta bisa menderita kanker kulit karena tidak memiliki melanin yang
berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari.
Albinisme okuler adalah jenis albinisme yang hanya menyerang mata. Warna kulit
biasanya normal dan warna mata juga masih dalam batas normal, tetapi pemeriksaan retina
menunjukkan bahwa retina tidak memiliki pigmen.
Albinisme komplit biasanya disertai oleh beberapa dari gejala berikut:
a. pergerakan mata yang sangat cepat (nistagmus)
b. strabismus (juling)
c. penurunan ketajaman penglihatan
d. Kebutaan fungsional.

Pengobatan Albinisme
Karena penyebab albinisme adalah kelainan genetik, tidak ada pengobatan untuk
albinisme. Penderita albino disarankan melakukan pemeriksaan tahunan kulit kulit untuk
mencegah terjadinya kompliksai yang mungkin timbul seperti kanker. Kulit dan mata harus
dilindungi dari sinar matahari. Kacamata anti UV bias meringankan fotofobia. Resiko luka
bakar karena matahari bisa dikurangi dengan cara menghindari sinar matahari langsung,
memakai tabir surya atau memakai pakaian pelindung. Sebaiknya digunakan tabir surya
dengan SPF (sun protection factor) yang tinggi.

5. Hiperpigmentasi pasca inflamasi


Hiperpigmentasi paska inflamasi (HPI) adalah kelainan pigmen yang didapat akibat
terakumulasi pigmen setelah terjadinya proses peradangan akut atau kronik. Keadaan ini
disebabkan oleh meningkatnya sintesis melanin sebagai respons peradangan, dan
terperangkapnya pigmen melanin di dalam makrofag di bagian atas lapisan dermis pada
kulit. Semua tipe kulit, baik pria maupun wanita segala usia dapat mengalami HPI. HPI
adalah kelainan kulit yang sangat umum terjadi. Sebagian besar dermatosis atau masalah
kulit dapat menyebabkan HPI—termasuk psoriasis, infeksi kulit seboroik,serta infeksi kulit
atopi. Intesitas dan persistensi hiperpigmentasi lebih nyata pada kulit lebih terang meskipun
sebenarnya lebih banyak pada tipe kulit yang gelap. Radang kulit berasal dari :
1. Liken planus
2. Lupus eitematosus
3. Fixed drug eruption
4. Reaksi graft versus host
5. Infeksi jasad renik
6. Trauma kulit misalnya dermabasi
Gejala hiperpigmentasi pasca inflamasi
Setelah mengalami infeksi (biasanya berupa penyakit gatal-gatal atau luka yang
meradang), muncul bercak atau noda yang bentuknya bisa bervariasi dengan tekstur sedikit
berbulu. Meskipun infeksi sudah sembuh, noda tersebut masih ada. Warna hiperpigmentasi
tergantung pada lapisan kulit yang mengalaminya. HPI pada epidermis memberikan
warnacoklat dan dapat hilang berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tanpa pengobatan.
Sedangkan HPI pada dermis memberikan warna abu-abu dan biru, hilang selama periode
waktu yang berkepanjanga atau bahkan menjadi permanen jika dibiarkan (tidak diobati).
Pemeriksaan lampu Wood dapat digunakan untuk membedakan HPI pada epidermis
dan HPI pada dermis. Bila lesi atau area yang mengalami gangguan terletak pada
epidermis, maka cenderung memberikan batas tegas di bawah pemeriksaan lampu Wood.
Sedangkan lesi pada dermis tidak menonjol pada pemeriksaan lampu Wood.

Cara mengatasi hiperpigmentasi pasca inflamasi:


Terapi HPI cenderung menjadi proses yang sulit dan sering memakan waktu 6-12
bulan untuk mencapai hasilyang diinginkan. Terapi HPI harus dimulai dengan mengatasi
peradangan pada kulitnya yang mendasarinya. Beberapa cara yang digunakan oleh
dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk mengobati HPI antara lain dengan terapi topikal
(oles) yang mengandung fotoproteksi dan hydroguinon, maupun melalui terapi laser.
Memulai pengobatan dini untuk HPI dapat membantumempercepat resolusi dan
mencegah hiperpigmentasi lebih lanjut. Namun sangat penting untuk memperhatikan dan
mengevaluasi pengobatan yang telah diberikan karena jika tidak berhati-hati dapat
menyebabkan iritasi sehingga memperburuk HPI. Oleh sebab itu, segera temui dermatologis
bila setelah mendapatkan pengobatan HPI Anda merasakan ada komplikasi atau gejala
yang tidak diharapkan.
Pengobatan hiperpigmentasi pasca inflamasi
1. Hidokuinon 2-59 dalam krim, salep dan lotion yang menghambat kerja enzim
tirosinase, mengurangi pembentukan melanin didalam melanosom dan degradasi
melanosom.
2. Kombinasi hidrokuinon dengan asam retinoat 0,05X dan kortikostiroid topikal
terfluorinasi.
3. Bismus nitras basikus, ketekol, hidrogen peroksida adalah pemutih dalam
pengobatan.
4. Asam azeleat 15-20X suatu inhibitortirosinase.
5. Skinox, vitaguia, egiononforte, interguin.
6. Glycol acid, dapat menghilangkan noda hitam dan menjadikan kulit tampak lebih
halus, gunakan secra tipis-tipis membentuk lapisan pada kulit yang bersih
sepanjang hari.
6. Acanthosis Nigricas
Acanthosis nigricans (AN) yang merupakan kelainan kulit yang dikarenakan oleh
hiperpigmentasi sehingga menyebabkan warna kulit berubah menjadi lebih gelap dan hitam.
Acanthosis nigricans biasanya muncul pada bagian lipatan kulit seperti selangkangan,
bagian dada, dahi, lipatan tangan, ketiak, dan dileher serta baberapa bagian lainnya pada
kulit. Acanthosis nigricans biasanya terjadi pada individu yang lebih muda dari usia 40
tahun. Acanthosis nigricans dapat dipicu oleh beberapa kondisi kesehatan seperti obesitas,
endocrinopathies (hipotiroidisme ataupun hipertiroidisme).
Beberapa penggunaan obat tertentu juga dapat memicu tingginya kadar insulin
(misalnya glukokortikoid, niacin, insulin, kontrasepsi oral, dan inhibitor protease) yang
akhirnya menjadi salah satu penyebab Acanthosis nigricans ini.
pengobatan Acanthosis nigricans
1. Kurangi Asupan Gula
Untuk mengobati Acanthosis nigricans, maka terlebih dahulu harus diketahui faktor
penyebab utamanya. Jika Acanthosis nigricans tersebut disebabkan oleh gejala
diabetes maka pengobatannya juga dengan mengurangi asupan gula dengan
membatasi konsumsi beberapa makanan dan minuman yang banyak mengandung
kadar gula. Selain itu menormalkan kadar insulin pada penderita akan memudahkan
penyembuhan pada Acanthosis nigricans tersebut.
2. Hentikan Penggunaan Obat
Jika Acanthosis nigricans yang disebabkan oleh obat, maka cara terbaik untuk
mengobatinya dengan menghentikan penggunaan obat pemicu atau mencoba obat
alternatif yang tidak mempengaruhi Acanthosis nigricans tersebut.
3. Gunakan Cream Pemutih Kulit
Penggunaan kosmetik tertentu seperti cream pemutih kulit yang diresepkan oleh ahli
kulit, utamanya cream yang banyak mengandung vitamin A atau alphahydroxyacids
dipercaya dapat meringankan warna gelap pada kulit. Sebaiknya gunakan cream
yang aman untuk kesehatan anda dan sudah banyak dibuktikan khasiatnya oleh
masyarakat umum.
4. Pakai Lotion Pemutih Kulit
Beberapa orang mungkin juga memilih untuk menggunakan lotion pemutih atau
handbody pemutih kulit yang dapat mencerahkan warna kulit. Namun dalam memilih
produk kosmetik tersebut sebaiknya harus sangat berhati-hati karena beberapa
produk pemutih kulit terbukti mengandung bahan kimia seperti timbal dan merkuri
yang sangat perlu dihindari karena sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
5. Terapkan Diet Khusus
Untuk mengatasi masalah Acanthosis nigricans ini kita juga bisa menerapkan diet
khusus yang dapat membantu menormalkan kadar insulin untuk menekan
penyebarannya.
6. Perbaiki Penampilan Kulit
Memperbaiki penampilan kulit yang gelap dapat dilakukan dengan menerapkan
beberapa bahan kosmetik yang mengandung Retin-A, urea 20x, alphahydroxyacids
dan kosmetik yang mengandung asam salisilat.
7. Kurangi Ketebalan Kulit
Acanthosis nigricans selain dapat menggelapkan kulit juga dapat menebalkan
permukaan kulit kita yang terkena dampak, untuk itu disarankan untuk menggunakan
produk eksfoliasi kulit (pengelupas) untuk menghilangkan sel kulit yang mati ataupun
dengan menggunakan teknik laser.
BAB 5
KULIT MENUA
PENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian tubuh yang mempunyai beberapa fungsi penting dalam
bidang kesehatan, antara lain sebagai alat ekresi cairan dalam bentuk keringat, alat peraba,
pengatur suhu dan pelindung. Apabila kulit tidak terawat kondisi kesehatan maupun
kebugaran menurun ataupun sedang melakukan diet yang ketat dalam upaya melakukan
penurunan badan. Namun di balik itu, proses penuaan ini dapat dihambat secara optimal
dengan berbagai upaya dari dalam maupun dari luar tubuh.
Proses penuaan adalah proses fisiologis yang terjadi pada seluruh makhluk hidup
yang meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit. Setiap manusia tentu ingin terlihat muda
tetapi proses menua secara perlahan-lahan berjalan terus dan kulit merupakan salah satu
jaringan tubuh yang secara langsung memperlihatkan terjadinya proses penuaan.
Saat mulai terjadinya proses menua pada kulit tidak sama pada setiap manusia.
Pada orang tertentu proses menua kulit terjadi sesuai dengan usianya sedangkan pada
orang lain datangnya lebih cepat, keadaan ini di sebut penuaan dini(premature aging). Hal
ini menunjukan bahwa proses penuaan pada setiap individu berbeda, tergantung dari
berbagai faktor yang mempengaruhi dan dapat mempercepat proses penuaan kulit.
1. Pengertian Kulit Menua
Kulit menua merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada kulit yang di tandai
kulit mulai kasar, keriput, kering, kendur, bersisik, dan kemungkinan adanya bercak-bercak
pigmentasi yang tidak merata. Pada kulit proses penuaan mulai sekitar umur tiga puluh
tahun dengan timbulnya garis-garis halus yang permanen, di sertai dengan mundurnya
kekencangan jaringan kulit, dan terjadinya macam-macam kelainan kulit.
Proses kulit menua mempunyai dua fenomena yang saling berkaitan, yakni prosen
penuaan intrinsik(intrinsic aging) dan penuaan ekstrinsik(extrinsic aging). Penuaan intrinsik
berlangsung secara alamiah yang disebabkan berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri
seperti genetik, hormonal dan rasial. Penuaan ekstrinsik terjadi akibat berbagai faktor dari
luar tubuh. Faktor lingkungan seperti sinar matahari, kelembaban udara, suhu, dan berbagai
faktor eksternal lainya dapat mempercepat proses penuaan kulit sehingga terjadi penuaan
dini. Perubahan pada kulit terutama terjadi di daerah terpajan seperti kulit wajah sehingga
wajah terlihat lebih tua, tidak sesuai dengan usia yang sebenarnya.
Secara anatomi kulit terdiri dari 3lapisan pokok, yaitu Epidermis, Dermis, dan
jaringan subkutan.
1. Epidermis
Epidermis merupakan kompartemen terluar yang terdiri dari 3 lapisan sel hidup yang
selalu bergenerasi terdiri dari keratinosit yang menyusun bagian besar epidermis,
melanosit yang membuat pigmen melanin, dan sel langerhans yang merupakan sel
penyaji antigen dalam sistem kekebalan tubuh. Epdermis terdiri atas 4 lapisan :
a) Lapisan basal (stratum germinatum)
b) Lapisan malpighi (stratum spinosum)
c) Lapisan granular (stratum granolosum)
d) Lapisan tanduk (stratum korneum)
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan yang berada di bawah lapisan epidermis dan di
atasjaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang lapisan atas terjalin rapat
(pars papillaris), sedangakan di bagian bawah lebiah longgar (pars reticularis).
3. Jaringan subkutan (subkunitis atau hipodermis)
Jaringan subkutan terdapat di bawah lapisan dermis. Baras antara jaringan subkutan
tidak tegas, jaringan subkutan terdiri atas sel-sel yang menghasilkan banyak lemak.
Pada jaringan subkutan terdapat pembuluh darah limfa, kandung rambut, dan lapisan
atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat. Jaringan subkutan berfungsi sebagai
penyekat panas, dan bantalan terhadap trauma dan tempat penumpukan energi.
Adapun fungsi dari kulit yaitu:
1) Fungsi pelindung: sebagai sawar anatomis dan imunologis.
2) Fungsi pengaturan suhu tubuh melalui pembuluh darah.
3) Fungsi pengindraan, raba, suhu, tekanan, getar.
4) Fungsi pengatur penguapan.
5) Fungsi estetika.
6) Fungsi penimbunan (lipid dan air) serta produksi vitamin D.
7) Fungsi ekskresi.
8) Fungsi sawar tahan air, dan fungsi absorbsi.
 N Teori proses menua
Ada berbagai macam teori penuaan antara lain :
1) Teori Replikasi DNA
Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya proses menua di sebabkan kematian sel
secara perlahan-lahan antara lain akibat pengaruh sinar ultraviolet (sinar matahari)
yang merusak sel DNA sehingga mempengaruhi masa hidup sel.
2) Teori Kelainan Alat
Proses menua terjadi akibat kerusakan DNA yang menyebabkan terbentuknya
molekul-molekul yang tidak sempurna sehingga terjadi kelainan enzim-enzim
intraseluler yang mengakibatkan kerusakan dan kematian sel.
3) Teori Ikatan Silang
Proses menua merupakan akibat dari pembentukan ikatan silang yang progresif dari
protein-protein intraseluler dan intraseluler serabut kolagen yang menyebabkan
kolagen kurang lentur dan kurang tegang.
4) Teori Neuro-Endokrin
Proses menjadi tua di atur oleh organ-organ penghasil hormon seperti timus,
hipotalamus, hipofisis, tiroid yang secara berkaitan mengatur keseimbangan
hormonal dan regenerasi sel-sel tubuh manusia.
5) Teori Radikal Bebas
Teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak di anut dan di percayai sebagai
mekanisme proses menua. Radikal bebas adalah sekelompok elemen dalam tubuh
yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan yang tidak stabil dan relatif hebat.
Sebelum memiliki pasangan radikal bebas akan terus menerus menghantam sel-sel
tubuh guna untuk mendapatkan pasangan termasuk menyerang sel-sel tubuh yang
normal. Akibatnya sel-sel akan rusak dan menua dan juga mempercepat timbulnya
kanker.
2. Proses terjadinya kulit menua
Pada dasarnya penuaan kulit terjadi melalui dua proses, yaitu sebagai berikut:
1. Proses alamiah

Yang di maksud dengan proses alamiah adalah proses yangterjadi berkaitan dengan
usia seseorang. Dengan demikian bertambahnya usia maka akan terjadi perubahan struktur
kulit secara fisiologis genetik. Terjadinya perubahan tersebut akan mempengaruhi pula
fungsi kulit. Hal ini yang dimaksudkan sebagai proses penuaan sejati. Semakin bertambah
usia seseorang maka tubuh pun akan semakin menurun fungsinya. Menurunnya fungsi
organ tubuh tersebut disebabkan adanya interaksi antara molekul ganas dengan sel-sel
tubuh. Reaksi molekul ganas tersebut merusak sel-sel tubuh, dalam hal ini termasuk
kolagen. Molekul ganas terbentuk karena molekul tersebut kehilangan sebuah elektron dan
pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan
kovalen. Molekul inilah yang disebut sebagai radikal bebas.
Molekul radikal bebas akan merusak sel-sel sehat pada tubuh melalui suatu proses
oksidasi. Sehingga sel-sel yang tadinya sehat menjadi tidak sehat dan kurang berfungsi atau
bahkan tidak berfungsi lagi. Molekul radikal bebas tidak stabil dan sangat mudah bereaksi
dengan molekul yang lain sehingga membentuk radikal baru. Radikal bebas yang
menyerang tubuh akan mengganggu pertumbuhan normal kolagen. Contohnya merokok,
merokok adalah kegiatan yang dengan sengaja memasukkan berbagai macam zat
berbahaya yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Tubuh kita
dipersiapkan untuk menerima asupan yang alamiah, apabila menerima asupan berupa asap
rokok, secara otomatis berusaha mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari dalam tubuh
dengan proses metabolisme, akan tetapi proses metabolisme ini juga sebenarnya
memproduksi radikal bebas.
Memang tubuh kita memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas, yaitu
dengan enzim seperti superoxide dismutase (antioksidan primer, yang merupakan enzim
yang ada di dalam tubuh, berfungsi sebagai pelindung rusaknya sel-sel dalam tubuh serta
mencegah peradangan akibat radikal bebas), enzim katalase dan enzim glutation
peroksidase. Pada orang usia lanjut, radikal bebas mengubah struktur dan bentuk rnolekul-
molekul enzim sehingga enzim-enzim ini tidak lagi dapat melaksanakan fungsinya.
Selain enzim, radikal bebas dapat ditangkap oleh senyawa lain yang disebut non
enzimatik yaitu vitamin C, provitamin atau beta karoten, dan vitamin E (tokopherol). Ketiga
vitamin ini banyak ditemukan dalam nutrisi segar yaitu yang berasal dari sayur-sayuran,
buah-buahan, tempe dan zat-zat penguat seperti yogurt yang dikenal berfungsi sebagai
antioksidan. Namun, terkadang radikal bebas yang masuk tidak sebanding dengan
antioksidan dalam tubuh.
Di saat radikal bebas berada di dalam tubuh dan zat ini akan mengambil elektron
dari sel tubuh sehingga sel tubuh tersebut akan mengalami perubahan struktur DNA atau
terjadi mutasi. Bila hal ini berlangsung bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker.
Pengaruh radikal bebas terhadap penuaan dini dapat dicegah bila radikal bebas
yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan antioksidan yang dihasilkan tubuh.
Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, mengonsumsi
makan yang mengandung protein tinggi dan yang banyak mengandung vitamin seperti buah
dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini
dapat diperlambat. Pada fungsi kulit terjadi perubahan sebagai berikut:
a) Menurunkan aktivitas kelenjar minyak (kelenjar sebacea) memproduksi minyak
(sabun) serta kelenjar keringat dalam memproduksi keringat.
b) Menurunya kemampuan sel melanosit dalam membentuk pigmen tidak stabil,
sehingga terjadi bercak-bercak pigmentasi kulit.
c) Menurunya jumlah sel pembentuk kolagen dan serat elastin menebal dan mengeras
yang di ikuti berkurangnya jaringan lemak di dalam lapisan kulit.
d) Adanya perubahan pembentukan sel tanduk yang sebagian berkelompok sehingga
mengakibatkan kulit kasar dan bersisik.
2. Proses karena faktor alam
Proses menua karena faktor luar terutama terhadap sinar matahari, adanya radiasi
ultraviolet yang terpencar dari sinar matahari dapat merusak kulit yaitu timbulnya kulit kasar
dan bersisik.
3. Faktor yang menyebabkan terjadinya kulit menua
1) Faktor keturunan (genetik), mempengaruhi saat mulai terjadi proses penuaan pada
seseorang seperti pada orang yang memiliki jenis kulit kering cenderung menglami
proses penuaan lebih awal.
2) Rasial, bahwa golongan kulit putih cenderung mengalami proses tipe yang mudah
terbakar sinar matahari. Kondisi kulit tertentu cenderung mengalami proses penuaan
lebih awal di mana hal ini merupakan bawaan/keturunan.
3) Hormonal, pengaruh hormonal sangat erat kaitanya dengan umur. Proses menua
fisiologis lebih jelas terlihat pada wanita yang memasuki masa klimakterium atau
menopause.
4) Faktor lingkungan, lingkungan juga memberikan pengaruh buruk bagi kulit yang
dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan dini seperi sinar matahari,
kelembaban udara, polusi dan udara yang kotor.
5) Menderita sakit pada kurun waktu lama sehingga memungkinkan berkurangnya
kadar air.
6) Pola hidup yang kurang baik seperti alkohol. Merokok, kopi yang dapat
menyebabkan proses penuaan kulit karena pembentukan selsel terganggu.
4. Kelainan yang terjadi pada proses penuaan dini
Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat timbul pada kulit menua yaitu sebagai
berikut:
1) Kulit kering dan kasar Kulit
menjadi kering disebabkan berkurangnya kadar air di dalam lapisan atas kulit
dan menurunya fungsi kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Permukaan yang kulit
dan kasar terjadi karena berkurangnya kemampuan kulit untuk melepas sel kulit
lama (mati) untuk diganti sel baru dan adanya kecenderungan selsel kulit mati untuk
saling melekat di permukaan kulit.
2) Kulit kendur, timbul kerutan dan lipatan kulit yang nyata
Keadaan ini di sebabkan oleh perubahan-perubahan faktor penunjang kulit seperti
serabut kolagen dan serabut elastin, tulang dan otot mengalami artofi, pengaruh
kontraksi otot-otot.
3) Bercak pigmentasi
Bercak-bercak pigmentasi tidak merata di permukaan kulit terjadi akibat perubahan
pada distribusi pigmen melanin yang di sertai fungsi melanosit yang menurun.
Bercak tersebut dapat berupa efelid (freckles) , lentigo, hipomelanosis gutata dan
lain-lain.
4) Tumor kulit
Berbagai jenis tumor kulit jinak dapat terjadi pada kulit menua seperti akrokordon
(skin tag), keratosis seboroik, angioma senilis, dan lain-lain.
5. Penatalaksaan kulit menua
Kulit di anggap sebagai cermin penampilan seseorang sehingga tidak salah bila
banyak orang berusaha untuk merawat kulit wajah. Dampak kerusakan kulit sebelum
waktunya bisa di cegah untuk mengurangi masalah penuaan kulit. Perawatan diri sejak dini
perlu anda lakukan. Demi kulit yang sehat dan indah, di lakukan perawatan sesuai
kebutuhan kulit. Wajah kelihatan lebih tua itu bisa jadi berarti kulit wajah kusam. Untuk
menanggulangi wajah kusam, ada beberapa cara yang perlu dilakukan antara lain:
1. Penanggulangan dari dalam
a. Lakukan pola hidup sehat, dengan makan makan-minum, olehraga dan istrahat yang
cukup, karena pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, suka minum minuman
keras, suka bergadang atau banyak pikiran, akan tercermin langsung pada kulit
anda, kulit pasti akan terlihat kusam.
b. Minum air putih. Manfaat dari banyak minum air putih adalah menjaga
kesemimbangan kelembaban, kekenyalan dan revitalisasi kulit dari dalam.
c. Sayuran dan buah. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin yang baik untuk
kulit, seperti vitamin C dan E yamg berfungsi sebagai antioksidan dan baik untuk
kulit.
d. Suplemen makanan, jika perlu. Jika asupan sehari-hari anda (sayuran dan buah)
kurang, maka di anjurkan untuk minum suplemen vitamin A,C, dan E.
e. Lindungi dari cahaya matahari. Sinar matahari merusak kulit dan menyebabkan
kerutan, kering, kusam, kasar, bintik hitam, dan dapat memicu kanker. Untuk
sebaiknya menghindari matahari antara pukul 10.00 sampai 16.00, kenakan pakaian
pelindung, pilih baju lengan panjang, celana panjang, dan topi lebar. Kenakan tabir
surya 20 menit sebelum beraktivitas di luar. Kenakan kembali setiap 2 jam setelah
berkeringat hebat atau berenang.
f. Jangan merokok. Rokok dapat mempercepat proses penuaan kulit dan
menyebabkan kerut. Perubahan itu dapat di lihat jelas pada orang dewasa muda
yang merokok setidaknya selama 10 tahun. Rokok juga mempersempit pembuluh
darah di lapisan terluar kulit, sehingga kulit kekurangan gizi dan oksigen. Ini akan
menurunkan elastisitas dan kekuatan kulit. Kebiasaan menyedot rokok dan
memicingkan mata saat menghembuskannya potensial menyebabkan kerut.
g. Basuh dengan lembut. Gunakan air hangat, jangan terlalu panas. Air panas
menghilangkan minyak alami kulit. Batasi mandi air panas kurang dari 15 menir.
Hindari sabun terlalu keras. Ini juga akan membabat minyak dalam kulit. Hindari
kosmetik penyebab alergi, terlebih jika kulit anda sensitif. Setelah di basuh,
keringkan muka dengan lembut. Handuk cukup di tekan-tekan ke muka supaya
kelembaban kulit tidak berkurang.
h. Beri pelembab. Kebutuhan akan pelembab bergantung pada banyak faktor, seperti
usia dan jenis kulit. Cara terbaik untuk menilai kebutuhan itu, yakni menunggu 20
menit setelah mandi. Jika kulit terasa kencang, tandanya kulit membutuhkan
pelembab.
2. Penanggulangan dari luar
Perawatan dengan perawatan kosmetik :
a. Yang berefek melembabkan/moisturizer, bahkan untuk kulit berminyak sekalipu,
karena kelembaban kulit bisa hilang sejalan dengan aktivitas sehari-hari dan efek
lingkungan, Seperti tuangan yang ber-AC.
b. Yang berefek anti UV. Sinar matahari mengandung sinar UVA dan UVB yang bisa
membuat kulit anda kusam dan hitam.
c. Krim malam. Krim malam baik, karena selama kita tidur/ beristrahat malam, kulit
melakukan regenerasi kulit, krim malam akan membantu mengoptimalkan regenerasi
kulit.
d. Masker wajah. Masker wajah memberi efek yang baik untuk mengembalikan
kelembaban dan mengencangkan tekstur kulit.

Beberapa cara lain untuk mengatasi kulit kering dan kusam:


a) Usahakan perbanyak konsumsi air putih
Air putih juga masuk dalam salah satu cairan terpenting untuk membuat kulit tampak
lebih segar dan terhindar dari kulit kering kusam, karenanya usahakan
mengkonsumsi minimal 2,5 liter air atau 8 gelas air putih/ harinya.
b) Kontrol pikiran (hindari stress)
Biasanya orang yang mudah stress, akan terlihat pucat dan kusam, oleh karenanya
usahakan rilekskan, sehingga terhindar dari stress berat. Stress menyebabkan aliran
darah dalam tubuh akan menjadi tidak lancar. hal inilah yang kemudian membuat
kulit tegang dan lama-kalamaan akan kering dan kusam.
c) Lakukan olahraga secara teratur
Salah satu penyebab kulit kering dan kusam selain yang sudah disebutkan diatas
adalah penumpukan sel kulit mati yang diakibatkan kuranya kelenjar minyak dan
keringat untuk mendorong keluar sel kulit mati tersebut. Oleh karenanya dengan
olahraga secara teratur maka akan mendapatkan keringat, dan keringat itu akan
membantu mengeluarkan/ merontokkan sel kulit mati yang tertempel pada kulit.
d) Menjaga pola makan
Nutrisi yang terkandung dalam makanan juga sangat mempengaruhi kulit anda
kering dan kusam, dianjurkan agar kulit tetap segar dan kencang sebaiknya
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara rutin, sehingga asupan gizi nutrisi
yang dibutuhkan oleh kulit dapat tercukupi.
e) Menggunakan losion pelembab
Dalam memakai lotion pelembab kulit, usahakan pilih losion yang sudah terdaftar
dan mendapatkan sertifikat bebas bahan kimia dan berbahaya lainnya.
Untuk mencegah agar tidak terdapat kerutan atau keriput yang terlalu banyak
(penuaan dini), maka ada beberapa cara serta konsumsi beberapa jenis makanan sehat.
Berikut ini adalah beberapa cara alami untuk menghilangkan keriput di wajah :
a. Menggunakan minyak zaitun
Minyak zaitun merupakan salah satu zat yang dapat membantu proses regenrasi sel
dengan lebih cepat serta memberi efek kelembutan dan kekenyalan pada kulit wajah.
Cara penggunaan minyak zaitun ini cukup dioleskan pada wajah sebelum anda
tidur.Dengan satu catatan terlebih dahulu untuk mencuci wajah hingga bersih, agar
minyak zaitun dapat meresap secara sempurna kedalam pori-pori kulit.
b. Makanan yang kaya antioksidan
Seperti halnya bagian tubuh yang lain, kulit wajah juga membutuhkan makanan dan
asupan nutrisi penting untuk menjaga stabilitas hormon dan kelenjar yang ada. Oleh
sebab itu, makan buah dan sayuran yang kaya antioksidan diperlukan untuk tujuan
tersebut.Beberapa diantaranya adalah apel, tomat dan wortel merupakan gabungan
sayuran dan buah yang dapat dibuat sebagai jus.
c. Rajin mengkonsumsi air mineral
Air putih merupakan sumber mineral penting untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga
kebugaran tubuh.Setidaknya upayakan untuk minum 2 liter per hari, Terutama pada
pagi hari setelah bangun tidur.
d. Atur pola hidup terutama jam tidur
Begadang atau tidur terlalu larut malam dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan
juga untuk kekencangan kulit. Agar hal ini tidak terjadi, cobalah atur kembali cara
istirahat anda yang cukup. Usahakan untuk tidur jam 9 malam, agar pagi harinya
dapat bangun dalam keadaan fresh.
e. Jaga kebersihan kulit dan badan
Mandi dan aktivitas membersihkan wajah merupakan cara yang wajib untuk
dilakukan agar tubuh senantiasa bugar dan terhindar dari masalah kulit keriput.
f. Hindari kebiasaan merokok dan minum kopi

BAB 6
KOSMETIK PERLINDUNGAN
Pendahuluan
Kosmetik merupakan bahan yang digunakan untuk merawat dan mempercantik diri
sehingga dapat mempengaruhi penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Kosmetik
telah dikenal sejak zaman dulu kala, Sejak 3500 SM Mesir telah memanfaatkan tumbuhan,
hewan, rempah-rempah, madu, susu dan sebagainya untuk bahan-bahan kecantikan.
Dalam sejarah kosmetologi, didapatkan bukti bahwa di Mesir dan di India telah
ditemukan salep-salep aromatik dan bahan-bahan pengawet mayat serta masker untuk awet
muda yang dapat dianggap sebagai bentuk awal kosmetik. Bahkan bapak ilmu kedokteran,
Hipocrates dan kawan-kawannya padatahun 460-370 SM telah membuat resep-resep
kosmetik. Tahun 12601325, Henri De Nodevili memisahkan bahan kosmetik menjadi dua
bentuk, yaitu kosmetik untuk merias dan kosmetik untuk pengobatan kelainan kulit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat menarik produk kosmetik dari
pasaran apabila dianggap dapat membahayakan kesehatan yang bisa saja mengakibatkan
penyakit gangguan saraf, gangguan pada perkembangan janin, serta penyakit kanker.
Kandungan produk kosmetik yang berbahaya disebutkan oleh BPOM mengandung merkuri,
hidrokinon, asam retinoat, pewarna berbahaya yang bila terdapat pada produk kosmetik dan
dipakai terus menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan
ginjal, cacat pada janin, kerusakan hati dan menyebabkan kanker pada produk yang
mengandung zat karsinogenik yang merupaka! facun sekalipun dalam dosis rendah
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar)
atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik. Banyak pengaruhlingkunganhidupyangdapatmerusakjaringankulit manusia
misalnya tekanan, tarikan, panas, dingin, zat kimia dan lain sebagainya. Kerusakan kulit
dapat terjadi akibat adanya komponen sinar UV dari sinar matahari yang berinteraksi
langsung dengan kulit kita. Tujuan kosmetik perlindungan adalah untuk mencegah rusaknya
kulit manusia akibat penggunaan kosmetik yang bahan dasarnya berbahaya bagi kulit.
Ada tiga macam komponen sinar UV :
a. Ultra Violet A (UV-A)
Ultra violet A mempunyai panjang gelombang antara 320400 nm dan terdapat
pada saat matahari terbit sampai sekitar pukul 10.00. Pada pukul 15.00 sampai
matahari terbenam UV-A ini dapat menembus jarinagn lunak dibawah kulit sehingga
dapat menimbulkan reaksi pigmentasi cepat. Reaksi cepat ini merupakan foto-
oksidasi dari melanin yang telah ada, dan melanin hasil radiasi UV-A hanya tersebar
pada stratum basale.
b. Ultra Violet B (UV-B)
Ultra violet B memiliki panjang gelombang 290-320 nm yang mampu
meningkatkan aktivitas metabolisme melanosom. UV jenis ini terdapat pada pukul
10.00-15.00 yang dapat menembus kulit jangat, UV-B dapat merusak lapisan taju
serta merusak melanosit. UV-B juga dapat merusak jaringan kolagen dan elastin
sehingga kolagen mengeras dan kehilangan daya kenyalnya.
c. Ultra Violet C (UV-C)
UV-C dianggap tidak berbahaya karena hanya mampu mencapai kulit ari, dan
pada kulit ari ini tiak banyak organ-organ penting. Ultra violet C juga mempunyai
kemampuan menginduksi pembentukan melanosome, mekanisme perlindungan
alami terhadap pajanan sinar matahari berupa adaptasi melanosit yang dilakukan
dengan meningkatkan jumlah dan perubaha fungsi.

Pengaruh buruk sinar UV bagi kulit


Ada tiga jenis sinar UV yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C. UV-A adalah sinar UV
penyebab radiasi paling tinggi. Radiasi sinar UV-A dapat menembus kulit sampai bagian
dermis dan dapat merusak sel yang berada di dalamnya. Sinar UV-A juga dapat menembus
kaca. Efek yang ditimbulkan adalah pigmentasi kulit (timbul bercak hitam pada kulit),
kerusakan kulit, dan kerutan (penuaan dini). Sementara tipe kedua yaitu sinar UV-B juga
berpotensi merusak kulit namun hanya sampai lapisan luar kulit (epidermis). Sinar UV-B
tidak dapat menembus ke bumi karena sebagian sinarnya tertahan oleh lapisan ozon di
atmosfer dan tidak menembus kaca. UV-B inilah yang membantu tubuh untuk mengolah
vitamin D. Akan tetapi, sinar ini menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga
memicu tumbuhnya kanker kulit. Tipe selanjutnya adalah Sinar UV-C yang merupakan
penyebab bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Karena banyaknya gas
yang dapat merusak ozon seperti CFC (Freon) dan AC dan lemari pendingin, maka UV-C
yang masuk ke bumi akan lebih besar karena ozon yang bolong.
Radiasi UV dapat merusak DNA dengan memutus ikatan gen-gen yang terkena
radiasi dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yng dapat memicu timbulnya kanker.
Selain itu, UV juga dapat meyebabkan noda-noda cokelat, pigmentasi kulit, kulit kusam serta
penebalan dan kulit kering. Bahkan apabila kulit terkena sinar UV secara berlebih maka
seseorang juga dapat terkena penyakit kanker kulit.

 SPF Untuk Kulit


SPF artinya Sun Protection Factor. Itu adalah prakiraan ukuran kekuatan sunblock dalam
melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Kekuatan, dan bukan lamanya waktu. Sebab
banyak yang salah memahami bahwa itu adalah seberapa lama sunblock mampu
melindungi kulit. Perlu diketahui bahwa SPF tidak ada hubungan dengan lamanya waktu
proteksi. Ada dua jenis sinar ultra violet (UV), dalam sinar matahari yaitu UV-A dan UV-B.
SPF hanya memberi proteksi dari UV-B yang biasanya menyebabkan efek terbakar pada
kulit (sunburn). Panjang gelombang UV-B yang diserap oleh sunblok juga bervariasi
bergantung nilai SPF-nya. Contohnya:
 SPF 15 kemampuan proteksi 93,3 % terhadap sinar UVB
 SPF 30 kemampuan proteksi 96,7% terhadap sinar UVB
 SPF 50 kemampuan proteksi 98 % terhadap sinar UVB
Makin tinggi SPF (70 — 100) sebenarnya makin bagus. Masalahnya peningkatan
kemampuan proteksinya dibandingkan SPF 50 hanya beda sedikit, namun harganya beda
jauh. Jadi untuk alasan logisekonomis yang disarankan maksimal adalah SPF 50. SPF
adalah satuan yang menentukan berapa lama waktu kosmetik perlindungan (contoh :
sunblock ) dapat melindungi kita dari bahaya sinar matahari. Jadi angka yang terdapat pada
belakang SPF adalah faktor pengali berapa lama sunblock tersebut bisa melindungi kulit
kita.
Semua SPF sebenarnya sama saja kandungannya namun yang membedakan
adalah durasi perlindungannya. Dan untuk menghitung kekuatan SPF itu sendiri yaitu
dengan cara, kurangi nilai SPF dengan 1 kemudian dibagi dengan jumlah SPF tadi.
Contohnya SPF 15, (15-1)/15 = 0,93 dengan kata lain SPF tersebut dapat menahan 93%
sinar UV untuk masuk kekulit. Untuk menghitung lama perlindungannya terhadap kulit kita
tergantung masing-masing jenis kulit setiap orang, untuk orang yang berkulit putih hanya
bisa bertahan 10 menit saja sampai kulitnya memerah tanpa sunblock, orang yang berjenis
kulit kuning langsat dapat bertahan selama 15 menit dan untuk orang dengan jenis kulit
coklat sampai hitam dapat bertahan selama sekitar 20 menit. Liat pada gambar
Kosmetik perlindungan tidak hanya untuk melindungi kulit dari sinar UV saja tapi juga
melindungi dari berbagai macam perlindungan untuk kulit, yaitu
Kosmetik pelindung dapat dibagi menjadi beberapa pengelompokan yaitu :
1. Kosmetik yang melindungi kulit dari debu, kotoran dll
2. Kosmetik untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan (sinar UV dan
panas)
3. Kosmetik yang melindungi kulit dari luka mekanis
4. Kosmetik yang melindungi kulit dari serangga

1. Kosmetik yang melindungi kulit dari debu, kotoran dll


Kulit memerlukan lapisan terluar dari tubuh kita, kulit juga merupakan salah satu
pelindung dari tubuh. Namun kulit sendiri pun juga perlu perlindungan, aktivitas yang
dilakukan sehari-hari, pengaruh buruk dari lingkungan luar tentunya bisa berdampak buruk
pada kesehatan kulit. Untuk itu kulit juga perlu dilindungi dari debu dan kotoran yang banyak
mengandung mikroorganisme yang dapat menggangu kesehatan kulit. Berdasarkan
istilahnya, sabun memiliki arti yang sama dengan deterjen. Sabun berasal dari kata sapo
karena dalam pembuatan sabun ada proses saponifikasi sedangkan deterjen berasal dari
kata deterjere, artinya membersihkan. Keduanyan berfungsi untuk membersihkan dan
keduanya adalah sabun. Sabun terbagi atas dua jenis yaitu sabun klasik atau konvensional
yang dahulu kita kenal, terbuat dari lemak atau minyak nabati dan garam alkali (basa), jenis
kedua sabun sintetik terbuat dari bahan-bahan sintetik.
Bahan sintetik yang dimaksud adalah surfactan, antioksidan (agar sabun tidak bau
tengik), pelembab, pewarna, penstabil atau penurun pH (asam sulfat, asam klorida) dan
parfum. Semua komposisi tersebut berada dalam komposisi seimbang sesuai
peruntukannya, jenis kulit dan tujuan pemakaian, misalnya untuk keharuman tubuh, tersedia
sabun dengan bahan parfum, ada juga sabun kesehatan.
a) Sabun mandi untuk jenis kulit kering
Gunakan sabun yang mengandung banyak pelembab (moisturizer). Pilih sabun
dengan pH seimbang (pH balance), yakni sekitar 6 — 7 karena pH kulit kita asam,
sekitar 4 - 6,5, sebaliknya hindari sabun dan sebagainya yang terlalu alkalis atau ber
pH tinggi. Jika pH terlalu tinggi, mantel kulit akan terlepas. Mantel kulit bersifat asam
dan berfungsi mengikat air. Lepasnya mantel kulit mengakibatkan fungsinya jadi
terganggu sehingga kulit jadi makin kering. Hindari sabun yang mengandung
antiseptik atau belerang karena akan membuat kulit semakin kering.
b) Memilih sabun untuk kulit normal
Secara umum, kulit normal tidak terlalu bermasalah dengan pilihan sabun. Namun
sebaiknya pilih sabun yang memiliki pH seimbang.
c) Sabun mandi untuk jenis kulit sensitif
Untuk kulit sensitif, hindari sabun dengan bahan tambahan yang merangsang
timbulnya alergi, seperti bahan penambah parfum. Sebagai alternatif, sabun bayi
sangat baik karena sifatnya hypoalergic.
2. Kosmetik untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan (sinar UV
dan panas)
Kulit mempunyai sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat
warna kulit Anda maka semakin tebal lapisan melanin pada kulit Anda sehingga memberi
perlindungan lebih banyak bagi kulit Anda. Oleh karena itu, di kalangan orang Afrika rendah
sekali terkena kanker kulit karena pelindung alami mereka cukup kebal untuk menghadang
radiasi ultraviolet (UV). Namun, bagi mereka yang berkulit putih memiliki lapisan melanin
yang tipis. Oleh karena itu, semakin putih kulit seseorang, semakin rentan terhadap radiasi
ultraviolet (UV). Mengingat bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu
dilindungi meski tubuh telah menyediakan sistem perlindungan alami. Luka bakar akibat
radiasi sinar matahari bisa menjadi kanker kulit 20 tahun kemudian atau lebih. Oleh karena
itu, perlindungan bagi kulit terhadap sinar matahari perlu diperhatikan sejak dini.
Oleh karena Itu, perlindungan bagi kulit terhadap sinar matahari perlu diperhatikan
sejak dini. Beberapa cara untuk melindungi kulit Anda dari bahaya sinar matahari serta
mengurangi risiko terkena kanker kulit.
a. Batasi waktu terkena sinar matahari secara langsung, terutama antara pukul 10.00
hingga 16.00. Karena pada saat itu radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya sedang
pada puncaknya yaitu pada saat matahari sedang terik-teriknya.
b. Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya (UV
protection)berspektrum luas dengan tingkat SPF 15 atau lebih tinggi. Gunakan juga
tabir surya yang mampu melindungi dari radiasi UVA dan UVB (lihat artikel Tabir
Surya untuk penjelasan lebih lanjut). Oleskan tabir surya ke permukaan kulit sekitar
20 menit sebelum Anda terkena sinar matahari, lalu oleskan kembali setelah 20
menit terkena sinar matahari langsung.
c. Oleskan lagi tabir surya setiap dua jam sekali sewaktu berada di luar ruangan,
khususnya jika sedang berenang atau berkeringat. Tabir surya mudah terhapus
karena keringat dan juga handuk.
d. Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar,
kaca mata hitam dengan lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan
panjang, ataupun jaket.
e. SPF. Pilih tingkat Sun Protection Factor (SPF) yang mengindikasikan jumlah waktu
yang membuat Anda dapat tetap berada di bawah sinar matahari. Contohnya, SPF
15 artinya Anda bisa berada di bawah sinar matahari 15 kali lebih lama dari
biasanya. Jadi bagi orang yang bisa merasakan kulitnya terbakar dalam 10 menit,
makan SPF 15 bisa melindungi kulit Anda sementara selama 150 menit.
f. Mulailah melindungi kulit sejak dini dengan mengajarkan anak-anak Anda tentang
bahaya sinar matahari pada siang hari.
g. Extra Sun Care, Beberapa cara extra untuk mengurangi dampak terkena sinar
matahari yang berlebih tanpa sunblock:
 Hindari sinar matahari pada saat titik tertinggi (antara jam 10 pagi sampai lam 4
sore).
 Gunakan topi bila perlu, dengan ukuran yang agak lebar untuk melindungi wajah,
kepala dan badan Anda.
 Pakai Kaca mata hitam bila perlu, dan pastikan 100% UV protection, tapi perlu
diingat bahwa bukan berarti semakin gelap kaca matanya, makin melindungi
mata Anda dari sinar UV.
 Hindari tanning beds karena sama bahayanya dengan sinar matahari bila
dipaparkan secara berlebihan.
3. Kosmetik yang melindungi kulit dari luka mekanis
Salah satu dari proses hidup alamiah adalah pelepasan yang terus menerus dari bagian luar
stratum corneum untuk regenerasi. Meskipun manusia modern mempercepat proses
pengelupasan itu dengan prosespembersihan kulit (mandi, pencucian kulit sampai ke
pengampelasan kulit), tetapi secara normal, kulit manusia sehat tidak akan sampai lecet,
Tetapi ada kondisi abnormal yang menyebabkan kulit itu lecet, misalnya bayi di tempat tidur,
pasien yang harus banyak telentang ditempat tidur, pahapenunggang kuda dan lain-lain
yang karena tekanan dan gesekan terus menerus dapat membengkak dan lecet. Untuk
mencegahnya diperlukan preparat pelindung, dalam bentuk pelumas dan massage kulit,
atau serbuk pelindung berbentuk massaging oil, massaging cream atau serbuk. Kosmetik
jenis ini ditujukan untuk melindungi kulit dari luka terjadi akibat kulit bergesekan dengan
benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. Untuk mencegah terjadinya luka
biasanya kosmetik jenis ini berbentuk pelumas yang dapat mengurangi gaya gesekan
sehingga kulit dapat terlindung dari luka.
4. Kosmetik yang melindungi kulit dari serangga
Sediaan kosmetik ini dibuat untuk melindungi kulit dari gangguan serangga, dibuat untuk
melindungi dan mengusir serangga yang mendekati kulit. Contoh sediaannya :
 Sabun Prurigo
Prurigo adalah sabun anti gigitan nyamuk yang sangat bagus untuk bayi hingga
orang dewasa. Sabun ini mempunyai khasiat:
1. Melindungi dari gigitan nyamuk,kutu busuk dan serangga.
2. Menyembuhkan dari penyakit kulit seperti panu,kurap,kadas,dan infeksi jamur
lainnya.
3. Menghilangkan masuk angin.
4. Meringankan sinus dan membuka saluran pernafasan.
5. Sebagai antiseptik.
6. Membantu mengurangi problem bau tak sedap pada organ intim wanita.
7. Untuk ruam popok pada bayi
8. Untuk yg mempunyai alergi gigitan nyamuk
9. Sangat aman dan berkhasiat
10. sabun prurigo mempunyai kandungan citronella oil yang memiliki aroma khas
dan diperkaya dengan olive oil untuk membantu menjaga kelembaban kulit.
A. Penggolongan kosmetik untuk perlindungan kulit
1. Kulit Kering
Pada jenis kulit kering, kelenjar sebasea dan keringat hanya dalam jumlah sedikit.
Jenis kulit kering mempunyai ciri penampakan kulit terlihat kusam. Kulit kering sering
mengalami dehidrasi atau kekurangan kadar air serta lebih mudah mengalami
keriput dan Vlek coklat akibat kurangnya kelenjar sebasea, lemak sebum sangat
sedikit, sehingga kulit ari lebih mudah kehilangan kadar air karena penguapan
meningkat. Untuk kulit jenis ini ada baiknya menggunakan pelembab berupa
sunblock dengan kandungan SPF yang tinggi dan memiliki kandungan air yang
tinggi, ketika memilih pelembab, lebih baik memilih pelembab dengan tekstur yang
creamy yang kaya akan vitamin C dan E untuk membantu memperbaiki tampilan kulit
kering menjadi baik.

a. Body Lotion, memiliki kandungan minyak yang sedikit. Jenis ini tepat digunakan
di Indonesia yang beriklim tropis, cocok pula digunakan untuk semua jenis kulit,
lihat pada gambar.
b. Body Butter, memiliki kandungan minyak lebih banyak dari body lotion, jika
digunakan. Memilih pelembab yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulit
adalah hal yang harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena masing-masing
orang memiliki jenis kulit yang berbeda sehingga kebutuhannya pun berbeda.
Selain jenis pelembab ada 1 hal yang baik untuk dipertimbangkan yang berkaitan
dengan pentingnya merawat kulit dengan pelembab pada malam hari yaitu
memlih pelembab yang secara khusus diformulasikan untuk perawatan malam
hari. Jika kulit cenderung kering, gunakan pelembab cream sebab kandungan
serumnya meningkatkan kelembapan kulit.
c. Cream Pelembab untuk wajah, jika kulit selalu terasa kering dan bahkan terasa
perih dan ketat maka kemungkinannya adalah pelembab yang dipakai tidak
cukup mengandung bahan pelembab atau tidak cukup menggamti kadar air yang
hilang dari kulit. Coba ganti pelembab dengan jenis pelembab lain yang
teksturnya lebih berat seperti krim. Jika masih terasa kering dimalam hari,
disertai dengan penggunaan pelembab dalam bentuk serum. Jika kekeringan
tersebut tidak hilang dengan pelembab biasa dan disertai dengan gangguan kulit
yang lain , maka coba konsultasikan ke dokter untuk mengatasinya.
2. Kulit Berminyak
Kulit berminyak tentunya menjadi masalah yang sangat mengganggu bagi kita,
selain karena tampilan kulit tampak mengkilap bila terkena cahaya kulit, kulit yang
berminyak pun juga sering terlihat kusam dan tidak segar, apalagi bagi kita yang diharuskan
memakai riasan atau make up pada wajah, kulit yang berminyak membuat riasan tersebut
tidak awet dan mudah luntur. Pada jenis kulit berminyak, kelenjar sebasea dan keringat
terdapat dalam jumlah banyak. Jenis kulit berminyak mempunyai ciri kulit wajah mudah
berjerawat. Pada jenis kulit ini, populasi bakteri atau jamur yang senang memakan lemak
(Jipofilik)h mudah mengalami peningkatan. Masalah yang sering terjadi pada kulit jenis ini
sebagai berikut :
a. Jerawat, disebabkan oleh ulah bakteri propionibacteri acnes yang mengubah lemak
sebum dari bentuk cair menjadi lebih padat sehingga mudah menyumbat pori-pori
kulit.
b. Reaksi gatal di wajah saat berkeringat, disebabkan oleh ulah jamur. Saat permukaan
kulit basah benang-benang jamur lebih mudah menembus bagian luar kulit ari, dan
kehadirannya mengundang reaksi radang ringan berupa rasa gatal.
3. Kulit Kombinasi
Kulit kombinasi harus memperhitungkan kebutuhan yang berlawanan dari jenis kulit kering
dan berminyak pada area T (hidung, dahi, dan dagu). Saran dari dokter adalah dengan
memahami penyebab kondisi kulit tersebut, dan membahas masalah pada tingkat yang
paling efektif. Yaitu dengan merangsang aktivitas alami kulit. Salah satu alasan utama
mengapa orang mempunyai kulit kombinasi. Perubahan hormon dalam tubuh dapat
mengakibatkan kondisi kulit berminyak berlebihan, sekaligus kekeringan pada kulit pada
area lainnya.
Cara Merawat Kulit Wajah Kombinasi :
 Gunakan Pembersih
Saat membersihkan wajah, kebanyakan orang memiliki kecenderungan untuk
membersihkan area wajah yang berminyak saja, karena terasa lengket. Padahal hal
itu bisa menimbulkan masalah baru. Untuk sabun pembersih hindari yang
diperuntukkan untuk kulit berjerawat. Cuci wajah menggunakan pembersih khusus
wajah yang berbahan dasar air atau pembersih yang berbusa lembut. Juga hindari
pembersih yang berbentuk sabun padat, (sabun mandi biasa) karena sabun padat
bisa menyumbat pori-pori kulit wajah, selain itu bahan yang terkandung di dalam
sabun padat membuat kulit kombinasi lebih cepat kering. Buatlah cairan pembersih
sederhana sendiri. Yaitu campurkan 4 cangkir air mendidih dan sabun wajah
berkualitas untuk kelembaban kulit. Aduk sampai sabun mencair. Untuk setiap 2
cangkir campuran sabun, tambahkan 1 sendok makan cuka apel dan 10 tetes
minyak esensial, seperti lemon dan lavender. Itulah cara perawatan wajah kulit
kombinasi yang menurut sebagian orang sedikit merepotkan. Selanjutnya.
 Gunakan Masker
Cara perawatan wajah kombinasi selanjutnya adalah menggunakan masker.
Masker membantu menarik kotoran dari kulit. Tetapi hindari menggunakan masker
lumpur yang dicampur dengan air, itu bisa membuat kering kulit wajah kombinasi.
Pilihan yang tepat adalah masker alami yang sederhana. Campurkan mentimun yang
sudah dihaluskan dengan gel daun lidah buaya. Tempelkan pada kulit wajah dan
leher selama 30 menit kemudian bersihkan dengan air dingin.
 Toner
Penggunaan toner disarankan untuk perawatan kulit wajah — kombinasi.
Karena menggunakan toner setelah membersihkan wajah bisa membantu
menyegarkan kulit wajah. Bukan hanya itu, toner juga bisa mengurangi risiko kulit
pecah-pecah, bersisik serta mengurangi minyak pada kulit. Toner alami yang paling
pas digunakan pada kulit wajah kombinasi adalah air mawar. Andapun bisa
membuat ramuan sendiri untuk perawatan kulit wajah. Yaitu menggunakan jus
mentimun segar. Lalu, khusus pada area yang berminyak tambahkan sedikit cuka,
karena bisa membantu menyeimbangkan pH (potensial hidrogen atau derajat
keasaman) kulit wajah Anda.
 Pelembab
Pemakaian pelembab atau krim yang tepat juga bagus untuk perawatan kulit
wajah kombinasi. Mencari pelembab yang tepat untuk kulit wajah kombinasi memang
agak sulit. Pelembab yang Anda butuhkan idealnya membuat kulit lembab tetapi
tidak memiliki bahan dasar minyak. Saat memilih pelembab atau krim wajah
perhatikan bahan dasarnya. Sudah cukup banyak produk yang diciptakan khusus
untuk kulit wajah kombinasi, tinggal pilih yang pas untuk Anda. Untuk krim malam,
pilih yang mengandung vitamin A dan vitamin C, serta formulanya berbasis air.
Perawatan Kulit Berbagai Usia
Kondisi kulit mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perawatannya juga
berbeda tergantung pada usia seseorang.
a. Lindungi kulit di usia 20-an
Usia 20-an adalah saat di mana kulit dalam kondisi paling bagus. Kelenjar
sebum terkontrol karena hormon androgen di usia ini memang seimbang. Lapisan
epidermis yang fungsinya menahan air juga sangat baik sehingga kulit terlihat
kenyal.
Inilah waktu paling tepat untuk merawat kulit dan mencari produk yang paling
sesuai. Perawatan kulit tepat di awal usia 20-an bermanfaat untuk mempertahankan
keindahan dan kesehatan kulit di kemudian hari. Biasanya di usia ini kulit belum
memiliki masalah kronis. Jadi, perawatan kulit umumnya fokus pada perlindungan
kulit dari berbagai gangguan.
Untuk merawat kulit di usia 20-an, gunakan jenis produk yang ringan,
misalnya pembersih wajah yang lembut. Meski lembut, pastikan pembersih tersebut
juga mampu mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati sekaligus melembabkan.
Untuk memaksimalkan kebersihan kulit wajah, pilih toner yang berfungsi
mencerahkan wajah dan menyeimbangkan kembali pH kulit.
Sementara, untuk kulit sensitif dan berminyak, pilih toner yang bisa
mengobati kulit teriritasi, mengatur kadar minyak, serta mencegah terjadinya
kerusakan kulit. Agar kulit muda tetap terjaga, pilih produk yang mengandung
kolagen dan elastin. Untuk pelembab, pilih yang berbahan dasar air dan
mengandung tabir surya SPF 15 agar kulit terhindar dari efek radiasi sinar matahari.
Selain didukung produk kecantikan, jumlah kolagen dalam kulit juga bisa
ditingkatkan dengan mengasup sayur dan buah. Sebaiknya tingkatkan asupan sayur
dan buah yang mengandung vitamin C dan E. Makanan kaya vitamin C dan E
diantaranya jeruk, jambu biji, mangga, dan brokoli. Pada usia ini, sebaiknya hindari
melakukan peeling dengan penggunaan bahan kimia. Kalau pun ingin mencoba
peeling, sebaiknya gunakan bahan alami seperti mengaplikasikan campuran yogurt
dan bubur gandum.
b. Waspadai penuaan dini pada usia 30-an
Penuaan dini menjadi masalah umum yang kerap terjadi pada kulit di usia 30-
an. Produksi kolagen secara alami mulai menurun. Akibatnya, kulit mulai berkeriput
halus dan mengendur karena tak lagi elastis.
Paparan sinar matahari menjadi penyebab utama masalah penuaan dini, di
luar faktor lain seperti stres atau kebiasaan tak sehat, misalnya merokok atau
mengonsumsi alkohol. Namun, diantara berbagai penyebab, sinar matahari punya
kontribusi besar terhadap penuaan kulit. Sinar matahari memperburuk kondisi
dermis. Di dalam lapisan dermis inilah terdapat elastin dan kolagen. Sinar matahari
bisa menyebabkan serabut elastin dan kolagen rusak sehingga memicu penuaan
dini.
Ciri-ciri penuaan dini antara lain, muncul kerutan di ujung mata, timbul flek
hitam, dan kulit bertambah kering karena epidermis rusak, sehingga tidak bisa
menahan air yang banyak menguap.
Untuk merawat kulit usia 30-an, gunakan pembersih, pelembab, dan tabir
surya sebagai perawatan kulit harian. Konsumsi makanan yang mengandung
antioksidan dan vitamin (A,B,C dan E). Vitamin dan berbagai antioksidan yang kuat
akan membantu kulit dari serangan radikal bebas dan membantu perbaikan kulit
secara alami. Dengan demikian, kulit tetap sehat dan lembab.
Ketika memilih produk perawatan kulit, sebaiknya pilih produk mengandung
Polyhydroxy acid (PHAs). Kandungan PHAs dapat membantu terbentuknya sel kulit
baru dan meningkatkan kelembutan kulit. Selain itu, dapat mencerahkan kulit
sehingga tampak lebih muda.
Usia 30-an membutuhkan perawatan ekstra untuk kulit. Diantaranya
melakukan perawatan mikrodermabrasi di klinik kecantikan. Mikrodermabrasi
merupakan tindakan abrasi atau pengelupasan kulit menggunakan alat khusus
dengan bahan utama kristal halus atau bubuk organik. Selain melakukan tindakan
abrasi di klinik, juga bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan krim
khusus. Perawatan ini bertujuan menghilangkan racun dan sel-sel kulit mati yang
menumpuk di permukaan kulit.

 Perawatan kulit setiap usia


1. Perawatan Kulit Bayi dan Anak-anak
Sebelum melakukan perawatan kulit pada bayi dan anak-anak, harus
mengetahui terlebih dahulu karakteristik kulit mereka yang relatif masih tipis dengan
ketebalannya hanya sekitar 1 mm. Karena itu, kulit pada bayi dan anak-anak akan
mudah sekali mengalami iritasi oleh bahan-bahan kimia. Perawatan kulit pada bayi
dan anak-anak tidak bisa disamakan dengan orang yang sudah dewasa. Ketika
menggunakan kosmetika harus sangat hati-hati mengingat kondisi kulit bayi dan
anakanak mudah sekali terkena iritasi.
Ketika menggunakan pembersih, pilihlah sabun yang bersifat lunak dan
sedikit mengandung alkali serta menghindari penggunaan sabun yang mengandung
bahan-bahan aktif tertentu seperti mercury iodide, tribromo salicyl anilida, dan
lainnya. Selain itu, harus menghindari bedak yang mengandung antiseptic seperti
asam borat, perubalsem, dan lainnya. Penggunaan minyak bayi merupakan emolien
yang cukup efektif namun apabila pemakaiannya secara terus-menerus akan
menimbulkan miliaria terutama di daerah tropis.
 Perawatan Kulit Remaja dan Dewasa Muda
Ketika telah memasuki usia remaja maka aktivitas pembentukan hormon menjadi
meningkat dan kelenjar sebasea menjadi besar dan aktif. Begitu juga dengan adanya
penambahan lapisan lemak kulit, rambut, dan kulit muka menjadi berminyak, produksi
keringat meningkat. Jenis kulit pada remaja mayoritas merupakan jenis kulit berminyak,
namun demikian terdapat pula jenis kulit normal dan kering. Perawatan pada kulit remaja
dan dewasa muda sangat berkaitan dengan jenis kulitnya masing-masing. Adapun jenis
perawatan untuk masingmasing tipe kulit, yaitu :
1. Untuk kulit berminyak, perawatan dan pembersihan kulitnya bisa dilakukan dengan:
 Menggunakan pembersih beberapa kali dalam sehari dengan air hangat dan
pembersih dengan bahan dasar air seperti cleansing milk, sabun, dan juga cleansing
lotion.
 Bagi yang memiliki kulit berminyak, hindari pemakaian kosmetika seperti pelembab,
foundation cream, dan lainnya. Kulit yang berminyak secara alami telah banyak
menghasilkan minyak.
 Melakukan penipisan dengan menggunakan scrub untuk menghilangkan lapisan
kotoran berlemak bersamaan dengan lapisan kulit mati yang sudah terlepas di
permukaan kulit.
 Untuk kulit normal, tidak memerlukan jenis perawatan dan pembersihan yang khusus
seperti pada kulit berminyak.
 Pada kulit yangkering, pada prinsipnya perawatan bisa dilakukan dengan
mempertahankan kelembaban kulit serta dianjurkan untuk menggunakan pembersih
yang berbahan dasar minyak.

BAB 7
IMPLANTASI KOLAGEN
Pendahuluan
Implantasi kolagen merupakan suatu proses untuk memasukkan atay menanamkan
kolagen kedalam bagian tubuh tertentu untuk alasan kesehatan dan untuk mempercantik
seseorang. Kolagen sebagai salah satu bahan untuk memperindah kulit, cukup luas dikenal
oleh masyarakat, pada dasarnya kolagen merupakan jaringan ikat pada kulit yang membuat
kulit menjadi keras dan kencang.
IMPLANTASI
Implantasi merupakan proses kompleks yang memerlukan serangkaian interaksi
dengan melibatkan embrio dan endometrium. Implantasi merupakan proses memasukkan
suatu zat atau benda asing kedalam tubuh makhluk hidup untuk tujuan yang bermanfaat,
misalnya untuk kesehatan.
Jadi, implantasi kolagen merupakan suatu proses untuk memasukkan atau
menanamkan kolagen kedalam bagian tubuh tertentu, untuk alasan kesehatan (kecantikan).
Teknik penyuntikan kolagen sebenarnya sudah lama dikembangkan. Bahkan
produksi kolagen implan sudah ada sejak tahun 1980-an. Kolagen implan ini berasal dari
jaringan kulit sapi (bovine collagen, zyderm). Awalnya kolagen berfungsi sebagai skin filler
(pengisi kulit) sehingga kulit yang keriput atau bekas jerawat dan cacar bisa menjadi mulus
lagi. Tetapi seiring waktu berjalan kolagen menjadi salah satu teknik penyuntikkan yang
bersifat augmentasi.
Ada beberapa macam cara penyuntikan :
1. Penyuntikkan kolagen di wajah
Penyuntikan kolagen diwajah dapat membentuk bentuk bibir, mengurangi kerut
disekitar garis tawa, dahi, tumit sekitar mata, scar (jaringa" parut). penyuntikan kolagen
bertujuan untuk menambah volume bibir, menghaluskan garis wajah dan kerut.
2. Penyuntikkan kolagen dipayudara
penyuntikan kolagen dibagian tubuh yaitu penyuntikan yang dilakukan dibagian
tubuh seperti payudara untuk membuat ukuran payudara terlihat lebih besar dan
kencang, membuat tubuh terlihat lebih menarik. Penyuntikan di payudara
KOLAGEN
Kolagen adalah struktur organik yang menguatkan tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit.
Serat kolagen memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan. Kolagen merupakan
komponen struktural utama dari jaringan ikat putih (white connetive tissue) yang meliputi
hampir 30 persen dari total protein pada jaringan dan organ tubuh vertebrata dan
invertebrata.
Kolagen merupakan protein yang membentuk unsur utama dari jaringan ikat dan
tulang, dan memberikan kekuatan dan daya tahan kulit. Penuaan menyebabkan penurunan
produksi kolagen yang menyebabkan kulit menipis, keriput, dan kendur. Kolagen dalam krim
kulit hampir tidak berguna, tetapi kolagen dapat dirangsang dengan retinoid, vitamin C dan
beberapa antioksidan lainnya, laser dan suntikan tertentu. Keberadaan kolagen adalah
kurang lebih mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat di tubuh.
Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah epidermis)
yang dibuat oleh sel fibroblast. Pada darsarnya kolagen adalah senyawa proteiin rantai
panjang yang tersusun lagi atas asam amino alanin, arginin, lisin, glisin, prolin, serta
hiroksiprolini. Sebelum menjadi kolagen, terlebih dahulu terbentuk prokolagen.
Kolagen bisa rusak karena sejumlah alasan. Pertama, dengan bertambahnya usia,
kolagen pada kulit mulai memecah dan kaku. Saat kulit kita masih Sehat, helaian-helaian
kolagen meluncur dengan mudah satu sama lain Sehingga kulit kembali normal setelah
Anda meregangkan wajah karena tersenyum atau mengerutkan dahi. Namun, ketika
kolagen mulai melebur, kulit kehilangan elastisitas dan tidak kembali normal.
Kita akan selalu membutuhkan suplai kolagen dalam jumlah yang cukup. Meski
begitu, tak mudah memelihara dan mendapatkan bahan ini. Faktanya, dari usia sekitar 25
tahun, tubuh juga mulai kehilangan kolagen sebanyak 1,5 persen setiap tahun. Akibatnya,
kolagen yang rusak tadi tidak mampu memberikan dukungan yang baik untuk lapisan kulit
teratas.Saat itulah kulit mulai menjadi keriput.Ketika keriput mulai terjadi, itu berarti kolagen
tidak berfungsi lagi.
Untuk memaksimalkan fungsi kolagen, jaga persediaan kolagen di dalam tubuh
dengan mengonsumsi suplemen kolagen. Suplemen ini akan mengisi kembali persediaan
kolagen dalam tubuh. Asupan suplemen kolagen secara rutin akan menghidupkan kembali
kulit, menjaganya tetap sehat, mengurangi garis-garis keriput di wajah, serta menguatkan
kuku dan memperbaiki kondisi rambut.
KOLAGEN TIPE I – V
1. Tipe I
Tipe I kolagen adalah ditemukan di seluruh tubuh kecuali dalam jaringan tulang
rawan. Ini ditemukan jaringan ikat dewasa, tulang, gigi, sementum, di kulit, tendon,
vaskular, organ dan komponen utama dari tulang. Itu juga disintesis dalam
menanggapi cedera dan dalam nodul berserat di fibrosa penyakit. Lebih dari 90%
dari kolagen dalam tubuh adalah tipe 1.
2. Tipe II
Tipe II kolagen adalah komponen utama dari tulang rawan. Hal ini juga ditemukan
dalam mengembangkan kornea dan vitreous humor. Ini terbentuk dari dua atau lebih
kolagen yang tertarik kembali atau co-polymers daripada satu jenis kolagen. kolagen
tipe ini dibentuk oleh kondroblas dan merupakan unsur utama penyusun matriks
tulang rawan. Kolagen ini ditemukan pada kartilago hyalin dan elastik.
3. Tipe III
Kolagen tipe III ditemukan di dinding arteri dan organ lain berongga dan biasanya
terjadi dalam urat saraf sama dengan tipe saya kolagen. Kolagen ini ditemukan pada
awal perkembangan beberapa jenis jaringan ikat. Pada keadaan dewasa kolagen ini
terdapat pada jaringan retikuler.
4. Tipe IV
Tipe IV membentuk dasar dari sel membrane. Terdapat pada lamina densa pada
lamina basalis dan diperkirakan merupakan hasil sel-sel yang langsung berhubungan
dengan lamina tersebut.
5. Tipe V
Kolagen tipe V kecil komponen jaringannya terjadi sebagai fibril dengan kolagen tipe
I. Jenis tipe V membentuk permukaan sel, rambut dan plasenta. Terdapat pada
plasenta, dan berhubungan dengan kolagen tipe
JENIS-JENIS KOLAGEN
1. Bovine kolagen yaitu kolagen yang berasal dari jaringan hewan seperti sapi dan
babi.
2. Kolagen manusia adalah produk rekayasa kenetika dan bersal dari donor manusia.

PEMBENTUKAN KOLAGEN
Asam amino (Glisin,Prolin) » (polimerisasi) » kolagen
Asam amino dalam kolagen bertanggung jawab untuk elestisitas atau menghaluskan
kulit, dan degradasi yang menyebabkan keriput yang menyertai penuaan, karena Glisin
mengambil bagian penting dalam produksi glikogen yang kemudian disimpan di hati.
Glikogen dipecah menjadi glukosa ketika tubuh sangat membutuhkan energi. Glisin juga
mendukung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kolagen berisi asam amino spesifik-Glycine, prolina, hidroksiprolina dan arginin.
Asam amino ini memiliki pengaturan yang biasa di masing-masing rantai tiga sub unit
kolagen ini. Kolagen juga memiliki dua jarang turunan asam amino yang secara tidak
langsung dimasukkanselama terjemahan. Asam-asam amino yang ditemukan di lokasi
tertentu relatif terhadap glisindan diubah post-translationally oleh enzim yang berbeda,
keduanya memerlukan vitamin C sebagai suatu kofaktor.
Proses pembentukan kolagen, seperti pada proses pembentukkan protein lainnya
diawali dengan proses translasi protein di ribosom. Setelah jtu terjadinya proses hidroksilasi
prolin lisin, yang diikuti pengikatan gula (monosakarida) yang mengikat glisin. Setelah itu
baru terjadi pemilinan membentuk struktur triple helix dimana pada bagian tengah, ujung -N
dan -c melipat membentuk protein struktur globul. Ujung -N dan -C tadi dipotong oleh
protease agar panjangnya hanya 1000 asam amino. Terakhir dibentuklah kolagen dengan
bentuk kuartener dimana semakin tua umur organisme, semakin banyak struktur
kuartenernya, yang penyusunannya dilakukan secara staggered.
SIFAT UMUM DAN KHUSUS KOLAGEN
Kolagen mengandung kira-kira 3 5 persen glisin dan kira-kira 11 persen alanin:
persentasi asam amino ini agak luar biasa tinggi. Yang lebih menoNiol adalah kandungan
prolin dan 4-hidroksiprolin yang tinggi, yaitu asam amino yang jarang ditemukan pada
protein selain pada kolagen dan elastin. Bersamasama, prolin dan hidroksiprolin mencapai
kira-kira 21 persen dari residu asam
Amino pada kolagen Komposisi asam amino kolagen tersebut mengandung empat
jenis asam amino, tatapi rendah dalam hampir semua jenis asam amino lainnya yang
merupakan dasar bagi kualitas gizi, gelatin relatif rendah sebagai somber protein pangan.
Protein pangan yang paling baik adalah mengandung 20 jenis asam amino, terutama
golongan -10 yang disebut asam amino esensial.
STRUKTUR KOLAGEN
Strutur kolagen tersusun atas tiga tingkat yakni:
1. Kerangka kovalen terdiri dari rantai-rantai protein individual dengan bobot molekular
sebesar kira-kira 100.000 masing-masing. Residu asam amino yang paling
berlimpah adalah glisin, atas tanggung jawab 339 dari residu asam amino total yang
ada. Prolin juga berlimpah (129) dan juga ada asam-asarn amino yang tidak umum,
hidroksiprolin dan hidroksilisin.
2. Tiga rantai bergabung untuk membentuk tripe! heliks dalam Struktur sekunder. Tripel
heliks ini merupakan satuan struktural dasar dari kolagen dan disebut tropokolagen.
Tropokolagen merupakan batang berdiameter 15 A dan panjang 3000 A. Dalam
heliks tropokolagen ketiga benang terikat hidrogen satu dengan yang lain dengan
perantaraan gugus peptida —NH dari residu glisin dan gugus peptida –C=0 pada
rantai lain. Ini merupakan struktur heliks yang berbeda nyata dari o.heliks.
3. Satuan tropokolagen yang terangkaikan secara kovalen yang kemudian membentuk
suatu ikatan atau berkas yang disebut mikrofibril. Kolagenibril fibril dapat terbentuk
dalam ikatan paralel, dalarn hai pembentukan urat, atau dalam lembaran-lembaran
seperti ikatan pembentukan kertas dan dalam hal pembentukan kulit Struktur
kolagen.
MANFAAT IMPLANTASI KOLAGEN
Implan kolagen memiliki manfaat yaitu :Mengurangi kulit keriput & garis-garis halus
yang memudar akibat : Meningkatkan kandungan air dalam kulit, Memperlancar &
memperbaiki tekstur kulit: Meningkatkan ketahanan kulit dari dalam. Melindungi kulit dari
sinar UV yang merusak : Meningkatkan elastisitas kulit, bibir dan payudara.
EFEK SAMPING PENGGUNAAN IMPLANTASI KOLAGEN
Penelitian di Amerika Serikat terhadap Penggunaan Kolagen dalam kosmetik dan
kedokteran sampai saat ini masih dinyatakan aman dan tidak memiliki efek samping. Akan
tetapi penggunaan Kolagen dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Reaksi alergi
Sejauh terbesar kerugian untuk kolagen menggunakan potensial reaksi
alergi.Mengapa beberapa pasien mengalami reaksi alergi tidak dikenal. Sebelum
menjalani suntikan kolagen, dokter biasanya melakukan tes pada pasien kulit untuk
memeriksa reaksi alergi apapun. Tipikal reaksi alergi akan mengupas kulit, kemerahan
pada kulit dan gatal di sekitar daerah disuntikkan.
2. Infeksi
Setiap kali setiap jenis zat asing di disuntikkan ke dalam tubuh, pasien
mengalami risiko infeksi.Layak prosedur injeksi serta menerapkan maskerwajah atau
krim melalui disuntikkan adalah beberapa penyebab injeksi. Lain yang paling jelas
penyebab infeksi selama perawatan kolagen jarum itu sendiri. Dianjurkan untuk
menunggu setidaknya satu hari penuh sebelum menerapkan krim di daerah-daerah yang
dirawat.
3. Nyeri dan Pembengkakan
Yang sangat umum efek samping dari suntikan kolagen rasa sakit dan
pembengkakan setelah perawatan. Rasa sakit dan bengkak biasanya berkurang
beberapa jam setelah perawatan. Jika rasa sakit meningkat dan tidak membersihkan ini
mungkin merupakan tanda infeksi cari.Pasien yang mengalami suntikan kolagen untuk
pertama kalinya sangat tersangka.
4. Jarum Marks
Terakhir efek samping dari perawatan kolagen kosmetik di alam. Kadang-kadang
diperlukan beberapa waktu untuk menandai jarum pergi. Juga, semakin banyak pasien
menerima suntikan atas daerah besar, semakin terlihat tanda-tanda kebocoran tersebut.
Mereka menjadi lebih nyata jika kulit membengkak (yang umum).
MANFAAT DAN AKIBAT KEKURANGAN KOLAGEN
Secara umum manfat kolagen dan akibat dari kekurangan kolagen pada tubuh manusia
dapat mengakibatkan hal-hal seperti dibawah ini:
1. Mata
Kolagen pada mata berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi penglihatan, mata bisa
berfungsi dengan normal jika otot-otot mata bisa terjaga kelenturannya.Elastisitas otot-
otot mata ini bisa terpelihara dengan terjaganya jumlah kolagen dalam kornea mata
manusia.kurangnya kolagen pada mata bisa menyebabkan mata kering, kelelahan, air
mata spontan, minimnya transparansi kornea, opacity lensa, dan menyebabkan katarak
dan penyakit mata lainnya.
2. Gigi
Kolagen memberi manfaat yang baik untuk kekuatan tulang, gigi, Demikian juga
struktur gigi dan kuku, dapat terjaga kekuatannya dengan kolagen. Dampak akibat
kekurangan kolagen pada gigi : Kehilangan kalsium, kerentanan terhadap kerusakan
gigi, penyakit gusi, gigi mudah lepas, kehilangan, rasa sakit.
3. Rambut
Dengan kolagen, regenerasi rambut bisa terjadi lebih cepat.Rambut rontok segera
digantikan oleh yang baru, dan akar rambut semakin kuat karena akar yang
cukupkolagen.Kolagen yang notabene adalah zat perekat, bermanfaat untuk memelihara
elastisitas kulit.Saat ini dampak buruk ultraviolet serta polusi sangat terasa bagi kulit
wajah dan bagian lain yang terkena paparan matahari langsung, sehingga bisa berakibat
pada terjadinya penuaan dini. jika usia seseorang sudah melampaui 25 tahun, secara
alami kolagen dalam tubuhnya mengalami penurunan hingga 15 persen, dan semakin
bertambah sejalan usia. Jika kolagen dalam tubuh berkurang, maka perlu dibantu oleh
kolagen dari luar tubuh yang bisa di dapat dari makanan, serum, suplemen, dan injeksi.
4. System endokrin
Kekurangan Kolagen pada sistem endokrin menyebabkan karakteristik fisik menjadi
kian jelas, amenore, menstruasi, gangguan menstruasi, awal masuk ke menopause,
displasia, kendur payudara, hiperplasia payudara, mudah menyebabkan kanker
payudara, dengan mudah dapat menyebabkan tanda-tanda maskulin, impotensi pria,
ejakulasi dini, kejantanan makin tidak jelas.
5. System sirkulasi
Kekurangan Kolagen pada sistem sirkulasi menyebabkan variasi elastisitas dinding
pembuluh darah, mempengaruhi stabilitas tekanan darah, menyebabkan viskositas
darah, lemak hati, kolesterol darah tinggi, sirkulasi darah lambat dan tubuh untuk
menyerap metabolisme yang buruk, kerentanan terhadap penyakit kardiovaskular dan
serebrovaskular, kehilangan memori, pusing, pelupa, insomnia.
6. System percernaan
Kekurangan kolagen pada sistem pencernaan menyebabkan penurunan tekanan
perut organ ptosis, lemahnya jantung saat memompa, peningkatan pinggang dan perut,
perut kembung, dll, kelainan detoksifikasi hati, batu empedu, sakit mulut, minimnya
penyerapan sekresi, diabetes, fungsi hematopoietik yang lemah, tidak seimbang, anemia
pernisiosa dan penurunan fisik.
7. System imun
Sirkulasi limfatik yang lambat menyebabkan penurunan kekebalan, infeksi sangat
mudah terjadi, nyeri otot, melemahnya fisik dan gejala lain, makanan yang mengandung
kolagen menaikkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan lebih dari 100 kali.
8. System pergerakan
Timbulnya nyeri sendi, penurunan kerentanan terhadap rematik, tulang dan
fleksibilitas sendi, kekakuan sendi, hiperplasia tulang, penyumbatan meridian,
metabolisme yang buruk, mudah menyebabkan rematik, atrofi otot umum, deformasi
tulang, pengukuran tidak menonjol, tangan dingin dan kaki, mati rasa anggota badan,
aktivitas diblokir, penyembuhan tulang lambat, kehilangan kalsium, hilangnya kolagen
ligamen regangan mudah, variasi fleksibel mudah untuk merusak sendi dan lokasi
skelet, runtuhnya jaringan fibrosa, membuat pinggul longgar rentang kendur, deformasi,
lemak diikuti oleh penebalan, pembentukan kaki katak.
9. Jaringan otot
Peningkatan massa lemak, indurasi otot-otot leher, cervical spondylosis, nyeri
punggung, bahu kesemutan: blok jaringan ikat, akumulasi asam laktat dalam sistem
saraf, menghambat daerah refleks, minimnya kontraksi otot, kehilangan energi,
penurunan tonus otot.
10. Metabolisme lemak
Penurunan metabolisme, akumulasi lemak, mudah letih, rentan terhadap diabetes,
tekanan darah tinggi, sehingga gangguan fungsi hati dan gagal ginjal
11. Detoksifikasi dan metabolisme
Penumpukan racun menyebabkan tubuh kuning, kulit kasar, sembelit, kegemukan,
gangguan metabolisme di ginjal, rentan terhadap penyakit kulit, penumpukan akan
menyebabkan gagal ginjal, kulit kemerahan, gatal kulit, nyeri, jerawat, berbagai penyakit
kulit, penurunan mental, kanker kulit.
12. System reproduksi
Mudah menyebabkan pendarahan rahim, inkontinensia (tidak mampu menahan
keinginan buang air seni), pengecilan ovarium, kekebalan tubuh yang rendah,
berkurangnya cairan vagina, kemandulan, gangguan menstruasi dan resiko keguguran
setiap kehamilan, impotensi pria, stretch mark, nyeri saat buang air besar, wasir dan
nyeri panggul.
13. System saraf
Kolagen mengandung sejumlah besar asam amino, tidak hanya terlibat dalam
sintesis kolagen baru, tetapi juga mekanisme penghambatan saraf pusat pada sel-sel
otak, hilangnya kolagen dapat menyebabkan kehilangan memori, ketidakmampuan
untuk berkonsentrasi, insomnia, kecemasan, depresi, sindrom menopause, nyeri saraf
dan sebagainya.
14. Skeleton
80% dari kolagen tulang organik, kehilangan kolagen akan menyebabkan penurunan
kepadatan tulang, dan pembentukan cekungan, kehilangan kalsium dalam jumlah yang
besar. Menyebabkan nyeri tulang dan sendi, pengecilan otot, tulang menebal, mudah
menyebabkan kanker tulang dan kaki lumpuh, tidak bisa membungkuk, kerapuhan
tulang, mudah patah.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA KOLAGEN
Usia yang semakin meningkat atau lansia umumnya pada wanita karena tubuh
sudah tidak dapat memproduksi estrogen : Kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein tinggi akibatnya kulit menjadi kusam : Kecelakaan : Stres.
PRODUK KOLAGEN
Beberapa produk kolagen yang ada di pasaran Indonesia, antara lain :
1. Kolagen Alpha Gel
Melembabkan dan menyehatkan kulit, Menghilangkan keriput dan meningkatkan
elastisitas | 3 kulit, Mengurangi kerutan dan garis-garis halus di Es wajah, Mengecilkan
pori-pori wajah, Menormalkan kadar minyak pada wajah, Menghambat proses penuaan
dini, Mengurangi/mencegah timbulnya pengeroposan tulang (osteoporosis),
Menyembuhkan osteoarthritis (radang sendi), Mempercantik kuku. Kuku menjadi lebih
kuat dan tidak mudah patah, Merangsang pertumbuhan rambut sehat dan Rambut tidak
kusam.
2. Kolagen Plus
Collagen plus adalah produk kesehatan untuk :
Meningatkan kesehatan kulit dan warna kulit. ulit menjadi tahan dan mengurangkan
kedutan, Aktifkan dan meningkatkan aktiviti otot dan sendi, sementara menentang
kehausan akibat gerakan rutin seharian, Meningkatkan pertumbuhan tulang,
menguatkan tulang dan gigi sambil membuatkan ia padat dan anjal, Aktifkan fungsi
pemulihan organ dalaman dan sel, Semasa sintesis kekebalan protein dan kolagen,
sistem kekebalan tubuh manusia akan meningkatkan daya tahan melebihi dari seratus
kali ganda, Kolagen adalah komponen utama bagi rambut dan kuku. Kolagen yang
cukup akan meningkatkan pertumbuhan rambut dan kuku, Mengembalikan dan
menguatkan saluran darah, memperbaiki fungsi jantung, dan menentang penuaan
secara berkesan, Payudara di bentuk oleh rangkaian tisu dan rangkaian adiposa.
Pembesaran dada yang besar bergantung kepada sokongan dari pada rangkaian tisu.
Kolagen adalah penting dalam rangkaian tisu.

Hidrolisis kolagen dapat meningkatkan dan memanjangkan proses katabolisme,


berarti lemak yang berlebihan akan dibakar dan tujuan pelangsingan dapat dicapai.
Kolagen berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh badan dan proses ini akan
mengambil tenaga yang amat besar dari tubuh badan.
3. Serum Vitamin C
Serum vitamin C ini mengandung vitamin C stabil yang dikombinasikan dengan
vitamin E dalam basis gell yang lembut dan tidak lengket dengan PH kulit.
Diformulasikan dengan bahan aktif Enhacer Ethoxydiglicol sehingga bahan aktif lebih
mudah menembus sel kulit.
Stimulan sintesis collagen/ anti wrinkle efek, pada pemakaian kontinyu dapat
mengurangi kerutan pada wajah dan mengurangi kantung mata, anti oksidan pada kulit /
anti aging efek, mencegah radikal bebas yang berasal dari debu, asap dan sinar
matahari sehingga penuaan kulit dapat diperlambat. Whitening / lightening efek,
mencerahkan kulit, sehingga kulit tampak lebih putih dan bercahaya.
Teteskan 2-3 tetes serum pada telapak tangan, kemudian usapkan pada kulit wajah
yang sudah dibersihkan hingga batas leher secara merata. Gunakan serum ini sebelum
menggunakan krim lain atau kosmetik lain pada pagi hari dan malam hari secara teratur.
Ascorbic Acid (vitamin C), Tocopherol Asetat (vit E), Carboner, Agua D.M, Sodium
Metabisulphite Ethoxydiglicol, Disodium EDTA, Methyldibrimo Glutaronitril,
Phenoxyethanol, Bovin Collagen, Octoxynol-11, Polysorbate 20.
4. Felice collagen beauty soap
Felice collagen beauty soap mengandy Botanical Collagen yang berasal dari Umbi
Satoimo (Talas Jepang) yang kaya akan kolagen dengan kandungan asam amino yang
penting bagi tubuh khususnya kulit yaitu Aspartic acid, Glutamic Acid, Glycin, Lysine,
Proline. Hal yang CI Na menarik dari felice collagen9 beauty soap adalah kandungan
hyaluronic acid sebesar 1,02% yang tidak dimiliki oleh Animal Collagen.
Felice collagen yang beauty soap membantu proses pembentukan kulit dan
meningkatkan daya elastis kulit. Collagen berguna dalam membantu pembentukan sel
baru di kulit. Collagen dapat masuk ke pori kulit, dan bekerja efektif di lapisan epidermis
kulit anda, membantu tumbuhnya kulit baru yang memiliki daya renggang/ elastisitas
yang lebih baik dari kulit sebelumnya.
5. Meiji amino collagen premium
Meiji Amino Collagen Premium adalah kombinasi super masa kini yang sangat
sangat dibutuhkan, dimana Suplemen ini juga mengandung Hyaluronic Acid (untuk
menjaga kelembaban kulit setiap hari) & Coenzyme O10 yang akan memudahkan
penyerapan supplemen dalam tubuh.
Komposisi : collagen peptide (100% fish-derived), Maltodertrin, Rapessed oil, vitamin
c, Arginine. Milk flavour, thickener, soya lecithin + Coenzyme 010 dan Hyaluronic Acid
dan beberapa ekstra zat-zat anti penuaan
6. Sabun biowhite collagen
Cara pakai: Waktu mandi. Biarkan 1 - 2 menit di wajah badan untuk ekstrak bahan ini
meresap dalam liang roma anda jika ingikan kesan yang cepat. Membantu
mengecutkan/mengurangkan/menghilangkan jerawat & kulit berminyak, Perubahan
boleh dilihat seawal 3 hari saja. Menyamaratakan ton warna kulit yang tidak rata,
Membuang sel-sel kulit mati pada lapisan pertama kulit sahaja, Mengatasi masalah
kusam, Memudarkan parut jerawat di muka &badan, Mencerahkan kulit muka & badan,
Memudarkan dan menghilangkan kesan-kesan hitam di celah-celah lipatan seperti di
ketiak dan celah peha, Menegangkan kulit, Menyelesaikan masalah pigmentasi dan
jerawat.
7. Rodotex vitamin C dan Collagen
Vitamin C Kolagen ini sudah sangat terkenal di kalangan dunia kecantikan.
Memutihkan, mencerahkan, mengencangkan dan menghaluskan kulit.
kerutan sebab dari produksi collagen yang penting bagi kulit dalam membuat kulit
menjadi kenyal dan sehat. Mengandung vit c murni dan kolagen, berfungsi untuk
memutihkan dan mencerahkan hanya dalam 6-8 minggu.
Vitamin C berjasa bagi kulit lewat dua cara utama, bertindak sebagai antioksidan,
yang memulihkan kerusakan kulit akibat radikal bebas, dan membantu pembentukan
kolagen. Sebagai antioksidan, vitamin C membentuk dan memperbaiki jaringan yang
dirusak oksidan, zat beracun penyerang sel organ tubuh kita. Oksidan ini didapat dari
sisa pengolahan tubuh terhadap makanan, zat pencemar dari udara, air, dan stres.
Oksidan sebenarnya molekul oksigen dengan atom di orbit terluar yang punya elektron
tak berpasangan.

BAB 8
BEDAH LISTRIK
Pendahuluan
Sejak zaman dahulu kala, ketika manusia purba mengenal api, panas api digunakan
sebagi cara untuk mengobati penyakit dan menghentikan pendarahan. Menurut catatan
sejarah, Hipocrates sebagai bapak Ilmu Kedokteran yang pertama kali melaporkan
pengobatan tumor ganas punggung seorang laki-laki dengan cara Kauterisasi, yaitu
menggunakan logam pijar untuk menghancurkan jaringan tumor. Dengan ditemukan arus
listrik pada akhir abad ke-19 yang dapat menghasilkan panas lebih baik, maka bedah
dengan panas dari arus listrik menjadi suatu pilihan. Namun terdapat kesulitan karena panas
tinggi yang dihasilkan tidak dapat dikontrol dan arus listriknya sendiri membahayakan, baik
penderita maupun dokternya.
Bedah listrik (Electronsurgery) dikembangkan oleh dr.William T. Bovie yang bekerja
di Harvard dan menghabiskan 13 tahun (1914-1927) mengembangkan perangkat ini.
Elctronsurgery pertamakali digunakan pada tanggal 1 Oktober 1926 oleh dr.Harvey Williams
Cushing
Bedah listrik (Electronsurgery) adalah suatu cara pembedahan atau tindakan dengan
perantaraan panas yang ditimbulkan arus listrik bolak-balik berfreguensi tinggi yang
terkontrol untuk menghasilkan destruksi jaringan secara selektif agar jaringan parut yang
terbentuk cukup estetis dan aman baik bagi penderita maupun dokternya. Teknik yang dapat
dilakukan dalam bedah listrik adalah : Electrofulgurasi, Electrodesikasi, dan
Elektrokoagulasi, Elektroseksi atau Elektronomi, Elektrolisis dan Elektrokauter.
Pada bedah listrik transfer energi berupa radiasi elektromagnetik (energi
radiofrekuensi) untuk menghasilkan efek pada jaringan. Frekuensi radio yang digunakan
dalam spektrum elektromagnetik berkisar pada 0,1 hingga 4 MHz. Penggunaan gelombang
pada frekuensi ini mencegah terjadinya gangguan konduksi saraf atau jantung. Pada teknik
ini elektroda tidak menjadi panas, panas dalam jaringan terbentuk karena adanya lairan baru
yang dibuat dari teknik ini. Teknik ini menggunakan listrik 2 arah (AC) dan pasien termasuk
dalam jalur listrik (electrical pathway).
1. Sejarah Bedah (Plastik/Listrik) di Indonesia
Bedah Plastik/Listrik pertama kali dirintis oleh Almarhum Moenadjad Wiratmadja.
Setelah lulus dari spesialist Bedah di FKUI pada tahun 1958. Beliau melanjutkan
sekolah Bedah Plastik di Washington University/ Barnes Hospital di Amerika Serikat
hingga tahun 1959. Pendidikan spesialisasi bedah plastik (Listrik) di Indonesia
kemudian di mulai Moenadjad Wiratmadja, asisten yang diterima adalah bedah
umum, dan diutamakan staf dari Fakultas dan lama pendidikannya adalah 2 tahun.
2. Prinsip Dasar Bedah Listrik
Bedah listrik adalah suatu cara pembedahan dengan menggunakan arus yang
terkontrol untuk menghasilkan destrukis jaringan secara selektif agar jaringan parut
yang terbentuk cukup estetis dan aman, baik bagi dokter maupun penderita. Untuk
mencapai hal tersebut diperoleh alat khusus berupa :
a. Transformator, untuk mengubah arus listrik bolak-balik menjadi searah dan
tegangan rendah menjadi tegangan tinggi.
b. Kapasitor, untuk menyeleksi pengaturan arus dari frekuensi rendah menjadi
frekuensi tinggi.
3. Teknik Bedah Listrik
Bedah listrik dapat dilakukan dalam ruang operasi dirumah sakit maupun
ditempat praktek. Ruang praktek harus cukup cahaya, terdapat kursi atau tempat
tidur bedah yang enak dipakai dan juga tersedia alat-alat bedah minor.
Teknik bedah listrik yang paling umum adalah monopolar blade, monopolar
suction, bipolar dan prosedur dengan bantuan mikroskop. Tenaga listrik dipasang
pada kisaran 10-40 W untuk memotong, menyatukan atau untuk koagulasi. Bedha
listrik merupakan satu-satunya teknik yang dapat melakukan tindakan memotong
dan hemostase dalam satu prosedur. Dapat pula digunakan sebagai tambahan pada
prosedur operasi lain.
Lakukan asepsis dan antiseptis kulit sebelum pembedahan Anastesi lokal
atau pembiusan kadang-kadang diperlukan. Dokter perlu memakai masker, baju dan
sarung tangan agar tidak mengkontaminasi atau terkontaminasi pasien.
4. Macam-macam Tindakan Bedah Listrik
Secara umum, teknik yang dapat dilakukan dalam bedah listrik adalah
elektrofulgurasi, elektrokoagulasi, elektroseksi atau elektronomi, elektrolisis dan
elektrokauter, yang masingmasing diantaranya sebagai berikut :
a. Elektrofulgurasi (L:fulgur - kilat)
Elektroda tidak melekat, melainkan cukup diletakkan dekat kulit hingga
loncatan bunga api dapat mengenai seluruh lesi. Fulgurasi tidak pernah dalam
karena jaringan yang rusak akan segera membentuk lapisan yang melindungi
jarinagn dibawahnya.
b. Elektrodesikasi (L:dessicare - kering)
Teknik ini paling sering digunakan dan efektif untuk membuang jenis tumot-
tumor kecil dikulit. Elektroda monotermal ditempelkan pada lesi. Untuk lesi yang
lebih besar dapat digunakan arus yang lebih kuat. Hemostatis baik sekali.
Tanaga minimal hanya menyebabkan kerusakan epidermal sehingga tdak
menimbulkan jaringan parut. Tenagan maksimal akan menyebabkan koagulasi
dan jarinagn parut yang lebih besar.
c. Elektrokoagulasi (L:coagulare - menggumpal)
Terjadi bilamana arus listrik melalui elektroda hambur atau konsentrasi dan
digunakan secara bitermal. Elektroda hambur biasanya diletakkan pada kulit
yang cukup lebar, misalnya tanpa tangan.
d. Elektronomi /elektroseksi
Selalu menggunakan elektroda biterminal. Elektroda konsentrat (pisau) baru
diaktifkan setelah masuk jaringan dan dimatikan sebelum diangkat keluar.
Mekanisme sebenarnya dari elektroseksi belum jelas benar, tetapi pisau akan
mempotong jaringan dengan mudah dan bersih. Jaringan yang rusak hanya
sedikit dan dapat juga sedikit mengontrol hemostatis. Pada umumnya dokter kulit
tidak menggunakan pisau listrik ini karena gerakan harus cepat sehingga kontrol
agak sulit. Elektrolisis
e. Elektrolisis
Elektro ini digunakan untuk menghilangkan rambut ditempat-tempat yang
tidak diinginkan. Dibandingkan dengan cara mencukur, mencabut atau
menggunakan lilin, epilasi merupakan cara yang paling aman dan paling baik
hasilnya. Biasanya tidak perluanastesi lokal. Kulit harus bersih. Dokterdan
penderita harus dalam posisi yang nyaman. Cahaya penerangan harus cukup
baik, bilamana perlu digunakan lensa pembesar. Jarum dimasukkan kedalam
pori sampai mencapai ujung flikel rambut 3-4 mm dibawah permukaan kulit.
Jarum harus masuk dengan mudah tanpa ada rasa sakit. Arus 0,5 - 1,0 MA
dialirkan selama 15-20 detik, biasanya akan tampak gelombang air dimuara
folikel rambut. Lanjutkan arus untuk beberapadetik lagi, kemudian rambut
dicabut. Hasil yang baik tergantung pada keterampilan dan pengalaman
operator. Operator terbaik pun mengalami kegagalan sekitar 20-30%.
f. Elektrokauterisasi
Elektroda diganti dengan kawat paltina panas, menggunakan voltase rendah
dan amper tinggi (15 A). Elektrokauterisai sangat baik untuk hemostatis.
Adapun dengan semakin berkembangnya teknologi, maka ilmu kecantikan
pun ikut berkembang, terutama jenisjenis teknik bedah listrik yang semakin
canggih, seperti teknik botox, injeksi lemak, sedot lemak, laser dan lain-lain,
diantanya dibawah ini sebagai berikut :
 Botox Injeksi
Terapi berupa penyuntikan bahan neurotoksin yang telah dimurnikan,
bertujuan untuk merelaksasikan aktifitas otot-otot sehingga dapat
menghilangkan kerutan, misalnya kerutan anatara kedua alis mata, kerutan
dahi, kerutan pada bagian terluar mata, mengurangi lipatan garis senyum
sekitar hidung dan mulut, mengurangi garis-garis pada leher, membentuk otot
rahang (msseter), serta dapat mengurangi produksi keringat yang berlebihan
pada ketiak, telapaktangan dan kaki. Injeksi botox adalah untuk
menghilangkan kerutan di wajah. Botox adalah suatu bahan yang bisa
merelaksasi otot yang mengalami kontraksi (penyebab, munculya kerutan)
dan digunakan dengan cara disuntikkan. Karena relaksasi ini tidak permanen,
diperlukan suntikan ulangan saat efek yang diharapkan telah menurun. Jadi
suntikan ini memang hanay bermanfaat bagi kerut wajah akibat kontraksi otot
saja. Misalnya garis kerut yang melintang di dahi, di atas hidung, atau kerut
pada sudut mataluar. Kerut wajah akibat penipisan kulit, seperti yang muncul
dibawah mata dan di pipi, atau Ipat kulit yang menggelantung karena
gravitasi seperti kiri kanan hidung ke arah sudut bibir, tidak dapat ditolong
dengan suntikan ini.
 Laser (CO2-KTP)28
Laser tonsil ablatoin (LTA) menggunakan CO2 atau KTP (Porassium
Titanyl Phospote) untuk menguapkan dan mengangkat jaringan tonsil. Teknik
ini mengurangi volume tonsil dan menghilangkan “Recesses” pada tonsil
yang menyebabkan infeksi kronik dan rekuren. Laser adalah singkatan dari
Light Aplification By Stimulated Laser Of Radiation. Laser CO2 digunakan
untuk bedah eksisi antara lain sunat/khitan dan operasi blepharoplasty, keloid
dan xantelasma.
 Sedot Lemak (Liposuction)
Mengurangi lapisan lemak untuk memperbaiki bentuk tubuh. Sedot
lemak dilakukan dengan teknik tumescent (teknik yang paling aman) dengan
bius lokal. Tujuannya dilakukan Liposuction adalah untuk membuang lemak
tertentu dibagian bawah kulit yang tidak diinginkan dan membentuk tubuh
ideal, jadi bukan untuk merampingkan orang gemuk. Biasanya cukup
dilakukan pembiusan lokal dalam proses pembedahan ini. Operasi
berlangsung kurang lebih 1-2 jam, setelah itu pada bagian tubuh pasien yang
baru saja dioperasi akan dipasangkan korset elastis. Pasien dianjurkan
melakukan kontrol seminggu kemudian. Bentuk tubuh ideal akan tercapai
setelah 1 sampai 2 bulan kemudian. Bedah kosmetik ini termasuk yang paling
aman selama dilakukan secara benar, menggunakan jenis bius lokal
tumescent anasthesia, kanuls tumpul, dilengkapi ruang operasi yang steril
dan ditangani dokter yang kompeten.
 Facial Cosmetik Surgery
1. Face rejuvenation
Penyuntikan Filler untuk mengisi garis, cekungan di wajah yang timbul
karena proses penuaan. Filler dapat juga dipakai untuk membentuk
hidung, bibir, dan dagu.
2. Blepharoplasty
Operasi kosmetik untuk membuang kelebihan kulit dan tumpukan lemak
di kelopak mata atas dan bawah.
3. Double eyelids urgery Operasi kosmetik untuk pembentuk kan lipatan
kelopak mata atas.
4. Rhinoplasty
perasi kosmetik untuk memperbaiki bentuk hidung.
5. Face & necklift surgery Operasi kosmetik untuk pengencangan wajah dan
leher.
 Prosedur payudra/Breast Cosmetic Surgery
1. Breast operasi dilakukan dengan memasang implan pada payudara.
2. Breast reduction digunakan untuk mengecilkan payudara.
3. Breast Lift Operasi untuk mengecangkan payudara dan menaikkan puting
yang sudah turun.
 Prosedur Tubuh/Body Contouring surgery
1. Liposonix Non Surgery (tanpa operasi)
Mengurangi lemak dibawah kulit dengan menggunakan High Intensity
Focused Untrasound Energi.
2. Liposuction
Tindakan untuk membentuk postur tubuh lebih harmonis dengan
menyedot lemak di salah satu atau beberapa bagian tubuh sekaligus
mengencangkan area kulit yang menjadi target area sedot lemak.
3. Lipectomy (Tummy Tuck)
Operasi kosmetik pengencangan perut dengan membuang kelebihan
kulit, lemak dan mengencangkan selaput pembungkus otot-otot perut.
 Thermage
Teknologi radio freguensi untuk mengencangkan kulit wajah, leher,
perut dan lainnya tanpa operasi. Thermage dilakukan dengan menggunakan
teknologi radio yang dipatenkan dengan nama thermacool. Mesin thermage
ini dilengkapi dengan treatment tip yang merata kejaringan kulit yang
dikehendaki. Kemudian energi radiofrekuensi yang merata kejaringan kulit
yang dikehendaki. Kemudian energi frekuensi tersebut akan memanaskan
kulit bagian dalam Sambil melindungi kulit bagian luar dengan cara
pendinginan secara serentak ini yang akan menghasilkan struktur kulit bagian
dalam yang mengencang, dan secara bertahap terjadi emodelling kolagen,
yang pada akhirnya menghasilkan kulit yang mengencang, lebih halus dan
terlihat lebih muda.
 Injeksi lemak (lipoinjection)
Lemak dari tubuh sendiri yang digunakan untuk memperbaiki bekas
jerawat, peremajaan wajah/tangan/dada dan sebaginya.
 Injeksi filler/restylane/hylaform
Untuk mengatasi kerut-kerut karena usia, bekas luka/ jerawat. Cara ini
cukup aman dan praktik, namun harus dilakukan berkala.
 Blefaroplasty
Peremajaan kulit kelopak mata, membuang lemak atau membuat
lipatan garis mata. Teknik terbaru yaitu menghilangkan benjolan dibawah
mata. Teknik terbaru yaitu menghilangkan benjolan dibwah mata dengan
laser CO2 tanpa jahitan pada kulit (transconjungtiva). Tujuannya utamanya
pelaksanaan blefaroplasty adalah membuang lemak berlebih pada kantung
bawah mata (baggy eyelids) atau kelopak mata berlebih bahkan bisa juga
untuk membuat lipatan pada kelopak mata. Operasi berlangsung hanya
sekitar 30-40 menit. Lemak dikeluarkan dari sisi dalam kelopak mata (Mukosa
Conjungtiva) tanpa jahitan dan hampir tanpa pendarahan. Selanjutnya pasien
dapat langsung pulang dan disarankan untuk melakukan pengopresan
dengan es setiap jam selama 10 menit . proses menyedot melalui konjungtiva
dianggap lebih praktis dibanding operasi cara lain melalui kulit (tras-kutan)
namun bukan berarti lebih mudah. Sedang untuk leopak mata atas,
operasinya bisa berlangsung 1-2 jam, ada bagian otot dan lemak yang bisa
dibuang sebelum dilakukan penjahitan pada kulit dan penutupan jahitan
dengan plester. Jahitan baru dilepas setelah 6-7 hari kemudian penggunaan
laser CO2 memungkinkan terjadi pemotongan jaringan dengan bersih hampir
tanpa pendarahan sehingga komplikasi yang terjadi lebih kecil.
Kebanyakan pasien yang mengalamiluka bakar biasanya
menginginkan hal yang sama, yaitu menyembuhkan luka bakar serta
terbebas dari rasa sakit dan bekas luka. Karenanya, banyak diantara mereka
memilih untuk menjalanioperasi plastik karena dapat menghilangkan bekas
luka tersebut dengan cepat.Pasien yang memiliki luka bakar lebih dari 30
persen pada permukaan tubuhnya, pemulihan penuh mungkin dapat
memakan waktu hingga dua tahun. Luka bakar dapat disembuhkan dengan
mengganti lapisan kulit yang rusak dengan cara melakukan operasi
pencangkokan kulit.
Manfaat dan resiko bedah plastik
A. Manfaat operasi plastik
Operasi plastik memang mengundang banyak kontroversi dan seringkali dianggap
sebagai hal yang negatif di kalangan masyarakat. Memang banyak kenyataan yang
menunjukkan bahaya operasi plastik yang memicu kerusakan pada wajah dan banyak
operasi yang gagal. Seperti dua sisi mata uang, operasi plastik juga memiliki dampak positif.
Salah satu manfaat operasi plastik adalah membuat tampilan menjadi lebih muda.Tampilan
yang lebih muda akan membuat serasa memiliki energi muda kembali dan membuat
semakin bersemangat serta percaya diri dalam aktivitas. Manfaat operasi plastik lainnya
adalah membuat tubuh menjadi lebih baik, proporsional bahkan seksi. Memang ada 2 tujuan
operasi plastik berkaitan dengan tubuh yakni, pertama ingin mempercantik dan kedua
adalah karena memang ada kekurangan atau cacat fisik sehingga sebaiknya melakukan
operasi plastik. Operasi plastik pada tubuh yang cacat akan sangat bermanfaat bagi orang
tersebut, dia memiliki peluang besar untuk hidup normal.
Setiap orang yang berhasil operasi merasakan manfaat operasi plastik bagi mereka
yakni meningkatkan rasa percaya diri. Dengan rasa percaya diri, mereka lebih berani untuk
tampil bersosialisasi dan membangun banyak jaringan dengan orang lain. Inilah manfaat
operasi plastik yang berimbas kemajuan mental seseorang. Adapun berbagai manfaat
operasi plastik antara lain:
1. Dapat memperbaiki kelopak mata.
2. Membentuk dagu.
3. Membentuk hidung maupun pipi sehingga dapat mencapai kecantikan wajah yang
diharapkan.
4. Membuang tato juga dapat dilakukan dengan operasi plastik sehingga kulit tampak
bersih kembali.
5. Memperkecil atau memperbesar payudara sesuai keinginan agar bentuk tubuh
menjadi lebih ideal.
6. Beberapa manfaat operasi plastik juga bisa berperan dalam hal meningkatkan
kesehatan.
B. Resiko Operasi Plastik
Dewasa ini, operasi plastik begitu digandrungi oleh banyak orang terutama kaum
wanita untuk memperoleh kecantikan. Tetapi semua bentuk dan prosedur operasi selalu
memiliki resiko. Demikian pula dengan resiko operasi plastik yang juga berlaku untuk semua
jenis operasi, contohnya seperti pembekuan darah, infeksi, pendarahan dan jaringan parut.
Operasi plastik hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli bedah plastik yang berkualitas.
Pasien yang merokok, atau memiliki penyakit, kulit rusak dari terapi - radiasi, HIV,
atau kesehatan yang buruk harus berkonsultasi dengan seorang ahli bedah plastik atau
dokter kecantikan terkemuka sebelum memutuskan operasi. Operasi plastik merupakan
komitmen dalam keuangan, medis, dan emosional. Jenis prosedur dan sifat individu masing-
masing akan menentukan resiko selama prosedur dan dalam pemulihan.
Berikut ini merupakan resiko operasi plastik yang dapat terjadi pada seseorang yang
melakukan operasi plastik:
 Jaringan parut. Masalah penampilan karena hasil operasi plastik belum tentu sempurna.
Operasi plastik membutuhkan penyesuaian kulit dan jaringan dengan berbagai cara.
Masalah dengan prosedur dapat mengakibatkan lesung, penyimpangan, puckers
bahkan asimetri pada kulit atau jaringan parut. Jaringan parut adalah akibat alami dari
operasi plastik, hal ini terkait erat dengan jahitan reaksi dan kemampuan penyembuhan
luka. Selama proses penyembuhan, suatu penebalan tepi kulit dan pembentukan
jaringan granular dapat terjadi. Kebanyakan ahli bedah ingin meminimalkan jaringan
parut akibat operasi plastik. Misalnya operasi tummy tuck yang melakukan pembesaran
payudara dapat menghasilkan garis sayatan yang terdapat di bawah lipatan payudara.
 Nekrosis adalah kematian jaringan karena kekurangan pasokan oksigen ke daerah
dioperasikan. Resiko ini sangat jarang terjadj pada operasi kosmetik normal. Tetapi pada
operasi plastik yang melibatkan facelift, pengurangan payudara, melipat perut, ada
kemungkinan nekrosis disebabkan adanya peningkatan peradangan mendadak.
Perokok sangat rentan terhadap kemungkinan ini sebagai penyempitan pembuluh darah
dan suplai oksigen yang relatif kurang.
 Hematoma atau lebam dapat terjadi ketika ada pendarahan di bawah kulit dari sayatan
yang tidak tertutup dengan benar atau pasien membuka kembali bagian dari irisan
sehingga dapat membentuk genangan darah, akhirnya menyebabkan hematoma. Jika
area tersebut tidak dikeringkan, dapat mengakibatkan infeksi.
 Kerusakan saraf merupakan kasus ekstrim yang dapat terjadi, ditandai oleh mati rasa
dan kesemutan. Kelemahan atau kelumpuhan otot tertentu mungkin dialami jika saraf
yang berkaitan dengan gerakan otot terganggu. Hal ini dapat diobati dengan operasi
rekonstruksi
IMPLAN
Implan adalah suatu peralatan medis dibuat untuk menggantikan struktur fungsi
suatu bagian biologis. Permukaan implan yang kontak dengan tubuh bisa terbuat dari bahan
biomedis seperti titanium, silikon ataupun bahan lain tergantung pada fungsinya. Pada
kasus tertentu, implan mengandung perangkat elektronik seperti jantung buatan. Beberapa
implan bersifat bioaktif, seperti perangkat transfer obat dalam bentuk pil yang dapat
diimplan.
Silikon adalah polimer non-organic yang bervariasi, dari cairan, gel karet, hingga
sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap
air serta tak rusak akibat bahan kimia da" proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi serta
tidak dapat menghantarkan listrik. Pertama kali ditemukan digunakan untuk membuat lem,
pelumas, katup jantung buatan hingga implan payudara. Terdapat 3 jenis silikon yang
secara medis aman, yaitu silikon padat, silikon gel dalam wadah, dan silikon cair. Silikon
dikategorikan sebagai bahan terbaik untuk melakukan perbaikan bagian tubuh, karena
penolakan jaringan tubuh terhadap silikon tergolong rendah.
Prosedur kosmetik bedah implan yang paling diminati
Kebanyakan pasien melakukan operasi plastik karena mereka tidak puas dengan
penampilan mereka. Namun bagaimana pun juga, operasi tetaplah akan meninggalkan
bekas atau luka operasi, secanggih apa pun tekniknya. Meskipun hasil operasi plastik
biasanya memuaskan, namun tetap saja akan ada resiko dari setiap prosedur. Mari kita
cermati satu per satu prosedur kosmetik bedah implan yang paling banyak dilakukan saat
ini.
1. Filler
Filler merupakan salah satu teknik non invasifyang dilakukan dengan
menyuntikkan gel ke lapisan kulit sehingga mampu mengisi dan mengangkat kerut
atau lipatan kulit di wajah. Injeksi filler dapat menghilangkan garis-garis wajah yang
dalam, filler juga bersifat sementara karena hanya bertahan 6 - 9 bulan. Filler dapat
diinjeksi dengan atau tanpa krim.
Namun ada beberapa jenis filler yang terbuat dari bahan atau material yang
asing dengan tubuh (misalnya silikon) sehingga menyebabkan beberapa reaksi
perlawanan. Untuk filler yang terbuat dari lemak tubuh (biasanya dari perut atau
paha) atau asam hialuronat biasanya akan lebih dapat diterima oleh tubuh karena
keduanya merupakan zat yang sudah ada sebelumnya di tubuh. Terlepas dari
apapun bahannya, filler hanya dapat menyamarkan atau menghilangkan kerut,
namun tidak dapat mengoreksi pipi yang turun, lipatan kelopak mata atau leher yang
mulai mengendur.
2. Implan Payudara
Selain filler, prosedur implan yang paling banyak dilakukan adalah implan
payudara. Implan payudara merupakan pengembangan dari prosedur rekonstruksi
payudara setelah terkena kanker payudara. Sama halnya seperti prosedur bedah
lainnya, prosedur ini juga akan meninggalkan bekas luka operasi (biasanya di ketiak,
di sepanjang garis puting, atau di bawah lipatan payudara).Ada dua macam implan
yang paling banyak digunakan, yaitu implan berisi saline (larutan isotonis) dan yang
berisi silikon. Perbedaan antara keduanya adalah pada hasilnya. Silikon struktur atau
bentuknya lebih mirip seperti struktur payudara asli sehingga hasilnya terkesan lebih
natural. Dan juga untuk membantu terlihat lebih natural, kini implan diletakkan di
bawah otot dada. Namun hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan jika akan
melakukan tes mamografi. Karena itu sebelum melakukan operasi payudara,
sebaiknya dilakukan tes MRI (Magnetic Resonance Induction) untuk mendeteksi jika
ada kelainan pada payudara.
KASUS BEDAH PLASTIK
Berbicara tentang bedah plastik berarti membicarakan tentang resiko terburuk
setelah dilakukan prosedur pembedahan.Resiko yang mungkin terjadi pada operasi plastik
adalah hasilnya seringkali tidak sesuai dengan perkiraan di awal, dan hasil yang kurang
memuaskan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk awalnya. Biasanya jika hal ini terjadi
maka dokter akan memberikan salah satu alternatif untuk melakukan operasi perbaikan.
Itulah sebabnya diperlukan persiapan mental yang cukup sebelum melakukan operasi untuk
antisipasi terjadinya resiko kegagalan ini.
Dokter bedah plastik dari Amerika bernama Dr.Z.Paul Lorenc,Md dalam bukunya “A
Little Work : Behind The Doors Of A Park Avenue Plastic Surgeon”, mengatakan bahwa
operasi sedot lemak berakibat buruk yaitu timbulnya selulit strech mark pada kulit perut.
Selain itu jumlah lemak yang dikeluarkan dari tubuh tidak boleh lebih dari 6 pon setiap kali
operasi, jika lebih dapat membahayakan nyawa pasien.Pada operasi pembesaran volume
pantat butt implant, maka akan disusupkan bahan pembesar seperti silikon pada otot pantat
dan hasilnya tetap tidak terlihat alami serta beresiko sangat tinggi. Alasannya karena pantat
setiap saat selalu diduduki, sehingga resiko silikon untuk pecah sangatlah tinggi. Selain itu
kemungkinan silikon tersebut akan bergeser ke tempat lain karena sering diduduki.
Kegunaan Bedah Listrik
a. Dekstruksi jaringan
Berbagai jaringan yang tidak dikehendaki dapat dirusak dengan bedah listrik
misalnya veruka, keratosis, kuranukutanoim, siringoma, silindroma, trikoepitalioma,
granulama piogenik, Karisinoma Sel Basah (KSB) ukuran kecil. Teknik :
Elektrofulgurasi, Elektrokoagulasi.
b. Memotong jaringan
Untuk jaringan bertangkai atau ang terbatas tegas dapat dilakukan pemotongan
sehingga masih dapat dipakai untuk pemeriksaan histopatologik, misalnya fibroma
moel, nevus, parut hipertrofi, granuloma piogenik, tatto, KSB ukuran kecil. Teknik :
Elektrotomi.
c. Mengelupas jaringan
Pada lesi superfisial tidak perlu dilakukan bedah listrik yang dalam sehingga
pengelupasan epidermis cukup untuk melepas lesi, misalnya freckles,
lentigo,melemasepidermal dan dermal. Teknik : Elektrodesikasi, Elektrokoagulasi
ringan.
d. Hemostatis
Pendarahan saat bedah scapel paling mudah dihentikan dengan bedah listrik, juga
pada telangiesktasi. Teknik : Elektrodesikasi, Elektrokauterasi.
e. Epilasi Rambut
Salah satu cara epilasi rambut yang paling permanen dan cukup memuaskan adalah
bedah listrik, misalna hirsatisme, nevus pigmentosus pilosus dan epilasi estetis.
Teknik : Elektrolisis.
f. Merangsang Epitelisasi
Pemakaian bedah listrik untuk melukai kembali jaringan yang tidak estetis dengan
harapan agar dapat tumbuh kembali jaringan epitel baru. Bila perlu dengan aplikasi
obat topikal perangsang epitelialisasi, misalnya sikatriks hipotrofik pasca akne dan
pasca varisela, ulus kronis (dulu). Teknik Elektrodesikasi ringan.
g. Melubangi
Lesi berkantong dapat dilubangi dengan bedah listrik, misalnya komedo dan papul
akne, milia, kista (epidermal, dermal dan subkutis). Teknik : Elektrolisis.
h. Kontra Indikasi
Tindakan bedah listrik boleh dilakukan pada penderita yang memakai aat-alat
elektronik pembantu dalam tubuhnya misalnya alat pasca jantung. Tindakan pada
wanita hamil, hipertensi, bayi mereka yang rentan terhadap rasa sakit atau takut juga
perlu pengawasan yang lebih besar.
i. Keuntungan Bedah Listrik
Bedah listrik mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan jenis bedah lain, yaitu :
 Cara penggunaan dan tekniknya rendah
 Sedrhana, hanya memerlukan satu alat utama
 Biasanya tanpa anestesi lokal, apalagi umum
 Tidak perlu kamar operasi besar
 Murah, baik alat bedahnya maupun dokternya
 Cepat, tanpa persiapan operasi rumit dan tanpa persiapan pasca tindakan.
j. Kerugian Bedah Listrik
Bedah listrik hanya dapat dilakukan untuk lesi-lesi superficial penyembuhan luka
bekas bedah listrik biasanya lebih lambat dibandingkan dengan bedah pisau.
Jaringan parut baik makro maupun mikro akan terjadi. Kadang-kadang terlihat
hiperpigmentasi atau urtika setelah tindakan bedah plastik.
BAB 9
KOSMETIK TRADISIONAL
Pendahuluan
Perkembangan kosmetik tradisional di Negara kita masih belum menggembirakan.
Pada tahun 1960, Tio Tiong Hoo, seseorang dokter kulit, mendirikan Viva, yaitu pabrik
kosmetika pertama di Indonesia yang sampaj saat ini masih beroperasi. Lalu disusun
dengan Madame Iki, Markcs, Yanthi dan lainnya. Dua pabrik kosmetika terbesar saat ini
yakni Mustika Ratu (produk Mooryati Soedibjo) dan Sari Ayu (produk Martha Tilaar) lahir di
tahun 1970-anmerintis jalan untuk memasyarakatkan kembali kosmetik tradisional yang
hampir terlupakan tersebut dengan mengembangkannya dalam bisnis kosmetik yang cukup
ternama. Beberapa pusat ilmiah Indonesia baik lembaga pemerintah misalnya POM Depkes
RI, Laboratorium kimia/biologi, institusi UI, ITB, Agama, Airlangga atau swasta selama ini
berjalan sendiri-sendiri dalam melakukan usaha penelitian bahan alam tertentu namun
tindak lanjuti dengan usaha pengembangan lain.
Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias,
mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No.
140/Men.Kes/PER/II1I/1991 kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk
digunakan pada bagian luar badan, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah
daya tarik, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan penyakit.
A. DEFINISI KOSMETIK TRADISIONAL
Kosmetika tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat
dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan, buah-buahan
dan tumbuh-tumbuhan. Cara tradisional ini merupakan kebiasaan atau tradisi yang
diwariskan terun-temurun dari leluhur atau nenek moyang kita. Tujuan penggunaan
kosmetik pada masyarakat adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik
melalui makeup, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan
rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan,
dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup. Menjadi
cantik tidak selalu membutuhkan biaya besar, dengan memanfaatkan hasil alam sebagai
kosmetika tradisional selain kealamiannya aman untuk kulit, juga dapat menghemat.
Perkembangan industri kosmetik di Indonesia suah dimulai sejak tahun 1910, yang
berawal dari industri rumah tangga yang menghasilkan kosmetik tradisional, seperti, mangir,
bedak dingin dan sebagainya. Pada tahun 1996, banyak produsen lokal maupun
internasional yang membuka usaha di Indonesia, untuk memperebutkan pangsa pasar
kosmetik Indonesia yang terus
B. PENGGOLONGAN KOSMETIKA TRADISIONAL
Kosmetik tradisional dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Kosmetik tradisional murni
Kosmetik tradisional murni adalah kosmetik yang berasal dari bahan alam
dan diolah secara tradisional. Kosmetik tradisional murni diolah sendiri dan
penggunaannya untuk diri sendiri dan dilakukan secara turun-temurun. Contohnya
lulur beras yang dicampurkan dengan kunyit yang dipercaya turun-temurun sebagai
rahasia kecantikan para putri keraton. Kandungan beras memiliki struktur yang sama
seperti ceramide, yaitu suatu molekul lipid yang bertanggung jawab dalam
menyempurnakan proses regenerasi sel-sel kulit dan vitamin B yang selalu ada
dalam kandungan produk kosmetik pemutih kulit. Kunyit mengandung minyak atsiri,
sikloiserin, mirsen, metal farbinol, d.kamper, dan curcumin. Kandungan antioksidan
yang terdapat di dalam warna kuning dari kunyit menjadi kunci untuk kesehatan dan
kecantikan kulit. Cara penggunaannya beras dihaluskan bersama-sama dengan
kunyit dan kencur hingga adonan menyerupai pasta. Kemudian lumurkan ramuan
lulur kesekujur tubuh, biarkan hingga mengering lalu gosok dengan gerakan
memutar. Bubuk lulur akan luruh membawa kotoran dan sel kulit mati dari tubuh.
2. Kosmetik semi tradisional
kosmetik semi tradisional adalah kosmetik yang pengolahannya dilakukan
secara modern dengan mencampurkan bahan ini seperti bahan pengawet. Kosmetik
semi tradisional banyak dijumpai ditoko yang menjual kosmetik.
3. Kosmetik Tradisional Dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Bedak Hitam
Berikut ini beberapa manfaat dari bedak lotong (bedak hitam) ini, yaitu:
• Melembabkan dan meningkatkan elastisitas kulit sehingga lebih cerah
• Membantu meregenerasi kulit rusak atau mati 6 Memperbaharui pigmen melamin
dalam kulit
• Menangkal sinar ultraviolet
• Menghilangkan gatal-gatal pada kulit
• Mencegah penuaan dini pada kulit
• Memperlancar aliran darah
• Mengharumkan kulit sehingga menjadikan pikiran rileks dan tenang.
b. Lulur Kuning
Mengandung bahan dasar pandan wangi, sari tepung beras, kunyit, dan temu
giring. Lulur kuning berasal dari Pulau Jawa dan biasa digunakan sebagai perawatan
untuk mempertahankan kehalusan dan kecantikan kulit. Lulur kuning bermanfaat
untuk membersihkan badan dari kotoran-kotoran serta mengangkat sel-sel kulit mati
pada tubuh sehingga kulit terlihat bersih. Selain itu lulur juga menghaluskan,
menyegarkan, dan melembutkan kulit serta membuat aroma tubuh wangi alami.
c. Lidah Buaya
lidah atau dengan nama latin Aloe Vera adalah salah satu tanaman yang
terkenal dapat memberikan manfaat baik bagi rambut. Lidah buaya kaya akan
vitamin A, C, E, antibakterial, antimikroba dan antioksidan. Oleh karena itu aloe vera
sangat cocok digunakan sebagai shampoo dan conditioner.
Manfaat lidah buaya untuk rambut :
1) Mencegah rambut rontok
Secara tidak langsung, lidah buaya juga dapat membantu mempercepat
pertumbuhan rambut dan menghindari kebotakan.
2) Mengatasi ketombe
Dengan menggoleskan aloe vera ke permukaan kulit kepala, kita dapat
memberikan rasa adem nyaman dan menghilangkan gatal gatal yang muncul.
3) Melembabkan rambut
Tidak perlu membeli conditioner pasaran, kita dapat menggunakan aloe vera
untuk membuat rambut kita terlihat lebih hitam dan lembab.
4) Mengatasi minyak berlebih di rambut
Lidah buaya yang lengket akan membantu kita mengangkat minyak berlebih
yang muncul di kulit kepala dan rambut dengan efektif.
d. Urang aring
Berbagai senyawa kimia yang dikandung urang aring lebih banyak
dimanfaatkan sebagai obat herbal, obat luka luar, dan lebih banyak dimanfaatkan
untuk penghilang ketombe yang tumbuh di kulit kepala. Ketombe merupakan
kelainan pada kulit kepala yang ditandai dengan pengelupasan berlebihan dari
stratum korneum yang membentuk sisik putih kasar. Munculnya ketombe dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya karena pertumbuhan jamur. Melalui
bahan tradisional daun urang-aring telah diketahui secara empiris memiliki aktivitas
antimikroba dan secara laboratorium memiliki aktivitas antifungi.
Selain dimanfaatkan sebagai obat herbal dan penghilang ketombe, ekstrak
urang aring dikenal berkhasiat sebagai pewarna rambut alami dan penguat akar
rambut. Ekstraksi warna daun urang aring dapat dilakukan dengan cara membuat
bubuk daun urang aring terlebih dahulu.
Pertama, mengumpulkan tanaman urang aring yang ada. Kemudian
dipisahkan bagian-bagian tanaman tersebut, khususnya padabagian daunnya. Daun
urang aring yang telah dipisahkan kemudian dikeringkan pada suhu ruangan. Daun
yang telah dikeringkan direduksi ukurannya menjadi lebih kecil dengan bantuan alat
penggiling atau gerinda agar menjadi bubuk kasar. 10 gram bubuk kemudian
ditimbang dan dilarutkan dalam air distilasi hingga 100 ml. Tahap selanjutnya jalah
agitasi secara terus menerus menggunakan stirrer selama satu hari agar bubuk
kasar menjadi halus. Bubuk yang sudah halus tersebut kemudian dikeringkan di atas
nampan selama 3 hari pada suhu ruangan. Bubuk kering kemudian digiling
menggunakan mortar dan alu. Bubuk kemudian disaring menggunakan papan
dengan 100 lubang penyaring.
e. Kemiri dan Kedelai
Tanaman yang dapat berperan sebagai penumbuh rambut dan telah lama
dikenal masyarakat Indonesia contohnya adalah kemiri dan kedelai. Kedelai
memang masih tergolong baru untuk bidang penumbuh rambut rambut, kedelai dari
dulu lebih dikenal manfaatnya dalam bidang pangan karena kaya akan asam amino,
sehingga mencukupi kebutuhan rambut yang mengandung 984 protein.
Menurut Arlene Tahun 2013, minyak kemiri digunakan sebagai penyubur
rambut, serta menurut Elevitch dan Manner 2006, kemiri juga digunakan sebagai
perangsang pertumbuhan rambut atau sebagai bahan aditif dalam perawatan
rambut. Protein kedelai telah ditunjukkan untuk memainkan peran dalam
pertumbuhan rambut dalam banyak penelitian sebelumnya. Ekstrak kedelai bahkan
dapat meningkatkan atribut kosmetik.
Minyak kemiri berfungsi sebagai penyubur rambut, selain itu juga dapat
digunakan sebagai perangsang pertumbuhan rambut atau sebagai bahan aditif
dalam perawatan rambut. Saat ini minyak kemiri dengan kualitas tinggi sudah
menjadi produk komersial utama dan dijual secara luas di industri kosmetika. Kemiri
berfungsi mengatasi kerontokan rambut dengan mekanisme menguatkan akar
rambut yang biasanya diproduksi dan dikemas dalam sediaan minyak rambut, selain
itu kemiri juga mengandung vitamin B sebesar 0,06 mg dalam 100 gr daging biji
kemiri
4. penanggulangan Dalam memilih kosmetik Tradisional
a. Cara alami Mengatasi iritasi pada kulit sensitif
1) Masker Mentimun
Masker mentimun dapat berguna untuk memberikan sensasi dingin pada kulit,
sehingga mengurangi rasa perih yang timbul saat terjadi iritasi. Campurkan
sedikit madu untuk membantu mempercepat penyembuhan iritasi. Penggunaan
masker mentimun ini selain untuk mendinginkan kulit juga dapat digunakan untuk
menambah mineral dan nutrisi yang dibutuhkan kulit, sehingga kulit menjadi lebih
sehat.
2) Masker bengkoang
Masker bengkoang juga dapat menjadi alternatif untuk membantu mengurangi
rasa perih saat terjadinya iritasi pada kulit. Saat penggunaan masker bengkoang
biasanya kulit akan terasa dingin, dan rasa perih pun hilang. Vitamin C yang
banyak terdapat pada bengkoang juga dapat membantu proses penyembuhan
luka iritasi, dan dapat membuat kulit lebih putih secara alami. Untuk
meningkatkan khasiat dari masker bengkoang, dapat dicampurkan dengan
minyak zaitun, karena dapat berperan sebagai obat peradangan dan moisturizer
alami kulit.
b. Bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati Iritasi pada kulit sensitif
1) Minyak Zaitun
Minyak zaitun adalah moisturizer alami kulit, serta dapat berperan sebagai
anti inflamasi atau anti peradangan. Kandungan Vitamin E yang cukup tinggi
pada minyakzaitun sangat berkhasiat untuk membantu regenerasi sel kulit. Pada
kulit sensitif yang terjadi iritasi, penggunaan vitamin E sangat dibutuhkan untuk
memperbarul Sel-sel kulit di sekitar area yang teriritasi, sehingga proses
penyembuhan iritasi bisa berjalan lebih cepat. Minyak zaitun juga dapat
digunakan untuk menghaluskan kulit wajah, tangan, telapak kaki, serta untuk
mengatasi keriput. Pada kulit kering, minyak zaitun berguna untuk menjaga
kelembaban kulit dengan memaksimalkan kerja kelenjar minyak di bawah kulit
agar produksi minyak alami kulit tetap terjaga.
2) Madu
Berikut ini adalah manfaat madu :
 Antimikroba
Madu memiliki aktivitas antimikroba, melawan peradangan dan infeksi.
Didalam kandungan fisik dan kimiawi seperti kadar keasaman dan pengaruh
osmotik berperan untuk membunuh mikroba.
 Kemampuan penyembuh luka
Madu memiliki kemampuan untuk membersihkan luka, mengabsorbsi cairan
edema di sekitar luka dan menambah nutrisi.
 Luka bakar
Membangkitkan reaksi pencegahan untuk menyembuhkan luka bakar.
 Antioksidan
Kandungan plasma darah semakin bertambah untuk melawan oksidasi
dengan kadar yang lebih tinggi setelah minum madu. Dan terdapat juga
fenolik di dalam madu yang sangat efektif untuk ketahanan tubuh melawan
stres.
5. Fungsi Kosmetik Tradisional
a. Memelihara dan Merawat Kesehatan Kulit
Pemeliharaan itu bersifat pencegahan, perawatan adalah mempertahankan
keadaan yang sudah ada sekarang sehingga tidak memburuk. Kosmetik tradisional
untuk perawatan harus dapat memelihara kesehatan kulit, mempertahankan kondisi
kulit agar tetap baik dengan mencegah timbulnya gangguan akibat proses menua
karena pengaruh lingkungan. Contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai
kosmetik tradisional yaitu :
1) Bengkoang
Mengandung rotenon, vitamin B1, dan vitamin C yang dapat mencegah
pigmentasi kulit dan menghilangkan bintik hitam serta berkhasiat sebagai
pemutih dan pencerah alami.
2) Jeruk
Kandungan Vitamin C yang tinggi dapat mencerahkan kulit kusam dan kering.
3) Pepaya
Buah ini kaya akan vitamin B kompleks, E, A dan C & kali lebih banyak
dibandingkan buah apel yang fungsinya sebagai antioksidan, dapat mencegah
penuaan dini, menangkal radikal bebas dan mencerahkan kulit wajah serta
pepaya mengandung enzim papain yang dapat berfungsi mengilangkan noda
hitam atau Itam pada wajah.
4) Strawberry
Buah Ini mengandung asam silsilat yang sangat baik untuk kulit, Selain itu
buah ini dapat menjadikan kulit cerah dan menghilangkan kusam karena buah ini
juga mengandung zat antioksidan yang membantu memperbaiki kerusakan kulit
akibat sering terpapar polusi.
5) Teh hijau
Mengandung antioksidan yang tinggi untuk melembabkan, menyegarkan
serta mencerahkan kulit.
6) Seledri
Berkhasiat untuk menjaga kecantikan kulit dan rambut. Kandungan minyak
atsiri, butilftalida dan butilidftalida membuat seledri wangi. Selain itu seledri juga
mengandung vitamin A, B1 dan aneka mineral lainnya yang penting bagi
kesehatan kulit dan keindahan rambut.
b. Membersihkan Kulit
Pembersih adalah perawatan dasar sehari-hari yang dapat berfungsi
membersihkan kulit dari kotoran-kotoran, debu bahkan bakteri yang dapat
menyebabkan jerawat. Perawatan kecantikan khususnya pembersih dapat dilakukan
dengan menggunakan kosmetika tradisional yang pada hakekatnya merupakan
salah satu manifestasi kebudayaan kita dan sebagai seni perawatan diri secara
turun-temurun. Contohnya yaitu :
1) Kunyit
Mengandung minyak atsiri, sikloiserin, metal farbinol, curcumin, serta
antioksidan yang efektif menjaga kecantikan, menghaluskan kulit, mengurangi bau
badan, membersihkan kulit dari bakteri dan dapat mengobati borok. Kunyit dapat
digunakan sebagai masker dan lulur.
2) Lidah Buaya
Mengandung saponin, asam amino, lemak, air , vitamin dan mineral yang
dapat berfungsi sebagai pembersih dan antiseptik.
3) Tomat
mengandung Betha karoten dan likopen yang merupakan antioksidan dan
pre-vitamin A, yang memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit wajah dan
mengobati jerawat. Likopen merupakan suatu antioksidan yang sangat kuat.
Kemampuannya mengendalikan singlet oxygen (oksigen dalam bentuk radikal
bebas) 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali dari pada
gluthation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk akibat radiasi
sinar ultra violet dan dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit.
4) Air teh
Mengandung poli-fenol dan tanin yang merupakan zat antioksidan dan
bersifat astrigen yang berfungsi untuk membersihkan serta mengurangi jerawat.
5) Air mawar
Menghasilkan minyak mawar yang dalam dunia kosmetika tradisonal
dicampur dengan air menjadi air mawar yang berkhasiat sebagai pembersih dan
penyegarair mawar.
6) Belimbing wuluh
Mengandung vitamin C dan A yang berperan sebagai antioksidan, serta
kandungan vitamin dan mineral dalam belimbing dapat menghaluskan kulit dan
sangat berkhasiat membunuh bakteri sehingga ampuh untuk wajah berjerawat.
c. Melembabkan Kulit
Bermanfaat untuk meningkatkan kelembapan kulit dengan mengikat air atau melapisi
kulit sehingga mencegah penguapan air atau membentuk lapisan lemak tipis di
permukaan kulit contohnya :
1) Minyak Wijen
Mengandung zat besi tinggi yang membantu produksi kolagen, membuat kulit
lebih elastis, dapat melembutkan kulit, mengurangi kekeringan kulit, dan
membantu mempertahankan kelembaban. Minyak wijen bahkan dapat digunakan
untuk orang yang mengalami eksim.
2) Minyak Zaitun
Mengandung senyawa alami yaitu asam linoleat yang Mampu mencegah air
dalam kulit keluar sehingga kelembabannya tetap terjaga, minyak zaitun mampu
mengurangi peradangan serta menyembuhkan kulit yang terbakar oleh sinar
matahari.
3) Buah Alpukat
Berkhasiat melembabkan kulit kering, sariawan. Kandungan lemak pada
alpukat sangat baik untuk perawatan kulit wajah, terutama kulit kering.
4) Madu
Merupakan bahan alami yang sangat sempurna untuk melembabkan kembali
kulit kering. Madu bersifat humektan (menarik air) sehingga mampu
mempertahankan kelembaban kulit. Madu juga bersifat antibakteri dan anti-iritasi,
sehingga cocok untuk kulit kering dan sensitif.
5) Buah Kiwi
Dengan kandungan vitamin D yang berguna memperbaiki kesehatan kulit
juga memiliki kandungan vitamin E yang dapat mencerahkan dan mengembalikan
kelembaban yang hilang pada kulit. Serta memiliki antioksidan yang tinggi.
6) Buah Manggis
Masker wajah merupakan salah satu jenis sediaan kosmetik untuk mengobati
jerawat pada kulit wajah berminyak. Kulit manggis dimanfaatkan sebagai sumber
xanthone berupa ekstrak kulit manggis dan bubur kulit manggis yang berfungsi
sebagai zat aktif dalam masker wajah, dan pati bengkuang dimanfaatkan sebagai
zat aktif berfungsi sebagai antibakteri dalam masker wajah.
d. Perawatan Untuk Penipisan Pada Kulit
Ada banyak macam perawatan wajah untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Salah satu caranya ialah dengan peeling atau menggunakan scrub yakni upaya
mengelupas lapisan kulit secara perlahan-lahan untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan lapisan kulit paling atas, agar kulit yang
rusak berganti kulit baru yang sehat. Beberapa bahan alami yang bisa digunakan
untuk peeling alami dirumah yaitu :
1) Jeruk, buah segar yang kaya vitamin C dapat membantu menghaluskan garis
keriput pada wajah dan membuat wajah bersinar.
2) Masker Mangga, buah Mangga mengandung bekaroten dan vitamin A yang
menjadi nutrisi baik untuk memperbaiki sel kulit serta mencerahkan kulit kusam.
3) Almond dan Biji Gandum, mengandung vitamin B (baik untuk kulit) dapat
digunakan untuk membersihkan pori-pori dan berfungsi sebagai scrub alami
wajah. 
4) Beras Ketan Hitam, mengandung zat besi yang tinggi dan zat anthocyanin yaitu
zat antioksidan alamiah. Pekatnya ketan hitam mampu menggantikan sel kulit
mati dengan sel kulit baru yang lebih halus dan lembut serta mengandung
pelembab alami yang dapat mendinginkan kulit.
5) kopi selain kandungan kafein kopi mengandung asam buah, asam organik, lemak,
alkaloid, mineral, potasium, magnesium dan besi yang bermanfaat mengurangi
kerutan di kulit, menghaluskan kulit, melembabkan, mencegah timbulnya jerawat,
dan menghilangkan sel kulit mati serta memberikan nutrisi pada kulit.
e. Pelindung kulit
Kulit berfungsi sebagai alat peraba, melindungi organ di bawahnya,
penyeimbang dan pengatur suhu tubuh. Oleh karena itu bila tidak dirawat atau
dilindungi maka kulit akan mengalami kerusakan bahkan mengalami gangguan
kesehatan lainnya. Bahan-bahan alami atau kosmetik tradisional dapat menjadi
pilihan untuk melindungi kulit bahkan meningkatkan regenerasi sel dan anti penuaan
kulit.
Contoh bahan alami tersebut:
1) Mulberry (ekstrak buahnya mengandung Hydroquinone natural)
Berfungsi menurunkan proses oksidasi, anti inflamasi, meningkatkan regenerasi
kulit dan bekerja sebagai skin toning.
2) Licorice (Ekstrak akar manis)
Bekerja 16 kali lebih kuat dari Hydroguinone bila digunakan konsentrasi 10%.
Bekerja menurunkan penyerapan UVA dan UVB, mengurangi iritasi kulit, dan anti
inflamasi.
3) Burberry (daun semak berbunga)
Tumbuhan ini banyak tumbuh di Amerika Serikat dan mengandung arbutin yang
merupakan turunan hydroguinone yang berfungsi mengurangi pembentukan
melanin.
4) Acai
Merupakan jenis berry kecil yang kaya antipenuaan. Acai mengandung banyak
komponen pelembut seperti asam lemak esensial dan fitosterol yang membantu
menahan cairan dan menguatkan permukaan kulit. Daging buahnya mengandung
anthocyanin yaitu pigmen antioksidan yang memberi warna merah dan ungu
cerah, dapat mengurangi kerusakan kulit akibat sinar UV.
5) Teh Merah
Teh yang diseduh dari daun semak asal Afrika Selatan ini kaya anti peradangan
seperti guercetin yang membantu meredakan gatal pada kulit. Teh ini kaya
antioksidan termasuk aspalathin yang menurut penelitian berfungsi mengurangi
kerusakan kulit akibat radikal bebas hingga 90% dan mengurangi resiko kanker
kulit 60%.
f. Wangi-wangian/ Parfume
Beberapa tanaman tradisional dapat dimanfaatkan dalam industri parfum,
kosmetik dan produk pembersih serta kandungan minyak aroma dapat memberikan
aroma terapi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh dan memberikan perasaan
rilex. Beberapa contoh tanaman tersebut yaitu :
1) Bunga Jasmine atau Bunga Melati
Mengandung senyawa linalool, indole, benzil asetat jasmon dan semua
senyawa yang digunakan dalam afrodisiak yang dapat memberikan aroma khas
bunga melati dan dapat menyebabkan efek sedatif pada suasana hati, dapat
mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan emosional serta dimanfaatkan
membuat wewangian.
2) Bunga Kamboja
Mengandung minyak fenetilalkohol, farnesol, geraniol, sitronellol dan linallol
yang membuat tanaman ini memiliki bau yang khas sehingga sering
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada sabun dan obat nyamuk wangi
serta biasa digunakan sebagai minyak wangi.
3) Bunga Mawar
Mengandung sitral, sitronelol, linalol, nerol, tannin, asam geranik, terpene,
flavonoid, serta minyak yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang
diperoleh dari hasil proses penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota
bunga mawar. Minyak inilah yang dimanfaatkan sebagai parfum.
4) Bunga Lili
Mengandung saponin, flavonoid, dan bunga lili dapat memberikan aroma
terapi, sebagai bahan wewangian dan dapat menjaga kelebaban kulit kering dan
kulit sensitif.
5) Bunga lavender
Mengandung linalool asetat yang Mampu mengendorkan dan melemaskan
sistem kerja urat-urat syaraf, khasiat inilah bunga lavender sering digunakan
sebagai bahan terapi, parfum, serta minyak gosok.
6) Bunga Tulip
Selain manfaatnya sebagai tanaman hias dan memberikan aroma yang khas,
bunga tulip mempunyai bebagai manfaat herbal seperti menyembuhkan anemia,
memar, tekanan darah tinggi, kanker darah dan darah rendah.
BAB 10
PEMBUATAN KOSMETIK
Pendahuluan
Bahan-bahan yang terdapat dalam kosmetik terdiri dari bahan aktif dan bahan
tambahan (excipient). Bahan aktif merupakan bahan yang berkhasiat atau menghasilkan
efek terhadap kosmetik. Sedangkan bahan tambahan yaity bahan-bahan tambahan yang
tidak mempunyai efek terapi. Bahan tambahan Dapat berupa pengikat, pewarna, pengatur
pH, surfaktan, pengavet, pelarut, Pewangi, antioksidan, pengatur viskositas, dan masih
banyak lagi bahan tambahan lainnya yang digunakan dalam pembuatan kosmetik.
A. Contoh Fomulasi Kosmetik
1. Kosmetik Perawatan Rambut
a. Shampoo
Shampoo adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk
meningkatkan tegangan permukaan kulit kepala sehingga dapat membersihkan
kotoran di kulit kepala. Kegiatan membersihkan kulit kepala dan rambut ini
disebut keramas. Dalam pengertian ilmiahnya shampoo didefinisikan sebagai
sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna
untuk menghilangkankotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit
kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan pemakai.
Formulasi untuk sampo harus mengandung bahan-bahan yang berfungsi
sebagai surfaktan, foaming agent dan stabilizer, opacifier, hydrotopes, viscosity
modifier, dan pengawet. Bahan-bahan dalam sampo harus aman dan mudah
terdegradasi sebagaimana kosmetik perawatan tubuh lain. Setiap bahan harus
memilki fungsi dan peran yang spesifik. Formula Shampoo setidaknya harus
mengandung bahan-bahan diantaranya surfaktan, thickeners dan foaming agent,
dan conditioning agent.

b. Hair Tonic
Sediaan hair tonik adalah sediaan kosmetika rambut yang digunakan untuk
melebatkan atau merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut
rontok.
c. Pewarna Rambut
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam
tata rias rambut untuk mewarnai rambut dengan berbagai cara dan
menggunakan berbagai jenis warna.
jenis-jenis pewarna rambut, yaitu :
 Pewarna rambut temporer adalah pewarna rambut sement dan mudah
dihilangkan.
 Pewarna rambut semiprmanen adalah pewarna rambut yang mempunyai
daya lekat antara 4-8 minggu dan masih tahan terhadap sampo.
 Pewarna rambut permanen adalah pewarna rambut dengan daya lekat
hingga pertumbuhan rambut selanjutnya.
d. Hair Gel
Hair gel merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel banyak disukai karena bersifat transparan,
lunak, lembut, mudah dioleskan, dan tidak meninggalkan lapisan berminyak pada
permukaan kulit.
e. Hair Spray
Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif
dalam wadah kemas tekan, berisi propelan yang dapat memancarkan isinya
berupa kabut hingga habis, dapat digunakan untuk obat dalam atau obat luar
dengan menggunakan propelan yang cocok.
2. Skin Care Cosmetics
a. Pembersih Wajah (Facial wash)
Pembersih wajah adalah sediaan yang digunakan untuk perawatan kulit
wajah agar kulit menjadi bersih dan sehat terlindung dari kekeringanan, sengatan
cuaca, baik panas matahari maupun dingin.
b. Krim Wajah
Krim merupakan sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung
tidak kurang bdari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua
tipe krim yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk
membuat krim digunakan zat pengemulsi yang umumnya berupa surfaktan-
surfaktan anionik, joinik dan nonionik.
Krim wajah merupakan krim yang digunakan untuk perawatan kulit wajah
untuk mempercantik maupun sebagai terapi tertentu. Bahan yang terdapat dalam
krim wajah haruslah yang aman agar tidak membahayakan pemakainya.
c. Pelembab wajah
Pelembab wajah merupakan sediaan yang dapat membantu kulit untuk
menjaga kadar air dan membuat wajah tetap lentur. Selain itu, pelembab juga
menjaga kulit dari bahaya dehidrasi.
Jenis kulit yang berbeda-beda tentu membutuhkan pelembab yang berbeda
pula. Hal ini disebabkan karena masing-masing jenis kulit memiliki kebutuhan
yang berbeda. Memilih pelembab haruslah sesuai dengan jenis kulit pemakai.
3. Make Up Cosmetics
a. Alas Bedak (Foundation Make-up)
Fungsi dari alas bedak yaitu untuk memberikan selaputselaput penutup
sangat tipis yangg tidak nampak atau sangat serasi dengan warna kulit wajah
sehingga dapat berfungsi sebagai pelindung terhadap / bagi sediaan dekoratif
yang dilekatkan, terhadap hembusan angin dan gerakan, dan mencegah terjadi
reaksi iritasi yang disebabkan komponen sediaan rias dekoratif.
b. Bedak
 Loose Powder (Bedak Bubuk)
Bedak bubuk adalah sediaan kosmetika berupa bubuk halus lembut,
homogen,sehingga mudah disapukan merata pada kulit wajah. Syarat dari
bedak bubuk yaitu mudah disapukan, bebas partikel keras dan tajam, tidak
mudah menggumpal, tidak mengiritasi kulit.
 compact powder (bedak padat)
Bedak padat adalah bedak kering yang telah dikompres menjadi padatan dan
biasanya digunakan dengan spons bedak. Pengikat yang terkandung dalam
bedak padat memberikan adhesi yang besar. Bedak padat harus dapat
menempel dengan mudah pada spons bedak, dan padatan bedaknya harus
cukup kompak, tidak pecah atau patah dengan penggunaan normal.
c. Lipstick
Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat
(stick) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Fungsinya adalah untuk
memberikan warna bibir menjadi merah semerah delima, yang dianggap akan
memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik.
d. Blusher/ Blush On (Perona Pipi)
Blusher atau perona pipi adalah sediaan kosmetik yang diterapkan atau
digunakan pada pipi, biasanya digunakan diatas alas bedak atau foundation
make-up, untuk menekan atau menonjolkan tulang pipi, blusher juga memberikan
struktur pada wajah. Kebanyakan sekarang blusher tersedia dalam bentuk
padatan dan emulsi, namun sebelumnnya blusher tersedia  dalam bentuk gel
berair yang mengandung pewarna yang larut dalam air yang benar-benar benar
memberi warna pada kulit.
e. Eyeshadow
Eyeshadow adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk memberikan
warna dan kilap pada kelopak mata. Warna-warna pada eyeshadow tersedia dari
warna putih murni hingga merah muda, biru, kuning, violet dan ungu, hijau dan
hitam.
f. Eyeliner
Eyeliner adalah suatu tata rias wajah atau make-up yang berguna untuk
menegaskan bentuk mata yang dimiliki tiap orang. Menegaskan bentuk mata
biasa diartikan sebagai memperjelas garis mata atau bahakan sedikit
mengaburkan garis mata, tergantung dari kegunaan tata rias yang digunakan.

Body Cosmetics
a. Hand and Body lotion
Lotion adalah produk kosmetika yang umumnya berupa emulsi, terdiri dari sedikitnya
dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas rendah serta dapat mengalir
dibawah pengaruh gravitasi. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian kulit sebagai pelindung.
Lotion terdiri dari fase air dan fase minyak yang distabilkan oleh emulgator, mengandung
satu atau lebih bahan aktif di dalamnya.
b. Sun Block (Tabir Surya)
Tabir surya adalah zat yang mengandung bahan pelindung kulit terhadap sinar
matahari sehingga sinar UV agar tidak dapat memasuki kulit (mencegah gangguan kulit
karena radiasi sinar ) Mekanisme kerja tabir surya yaitu secara kimia, zat-zat aktif menyerap
Sinar matahari dan melalui proses kimia merubahnya menjadi panas, Misalnya bahan yang
mengandung benzophenones, salicylat, PABA, Avobenzone dll. Secara fisika,yaitu dengan
memantulkan cahaya sinar matahari. Misalnya titanium dioxida, Zinci oxida dll.
SPF adalah kependekan dari Sun Protection Factor. SPF umumnya adalah angka-
angka yang tertera pada krim tabir surya bukan menyatakan berapa banyak radiasi yang
dapat ditahan melainkan berapa lama kulit dapat bertahan di bawah terik matahari sampai
kulit menjadi kemerahan.
c. Antiperspirant dan Deodorant
Bau badan akan sangat mengganggu sekali. Telebih bagi mereka yang memiliki
profesi yang menuntut penampilan dan harus selalu berinteraksi dengan publik. Tidak hanya
itu, bau badan akan sangat mengganggu orang yang ada di dekat kita sehingga menjadikan
orang di sekitar kita mejadi tidak nyaman.
Saat ini sudah banyak berbagai macam bentuk sediaan kosmetik untuk
menghilangkan bau badan. Kosmetik yang digunakan tersebut adalh deodorant dan
antiperspirant yang bentuk sediaannya sangat beragam seperti aerosol, stik, roll, dan lain-
lain.
B. Cara Pembuatan Kosmetik
Ada beberapa fase yang harus dilewati dalam memproduksi kosmetik sebelum
kosmetik itu akhirnya dipasarkan. Umumnya fase-fase ini berurutan secara teratur. Fase-
fase tersebut dapat dikategorikan ke dalam 5 kelompok yaitu :
 Pemilihan Formula
 Pemilihan Metoda Kegiatan
 Rencana Pembesaran Batch (scale-up)
 Proses Produksi
 Kontrol Kualitas (guality control).
1. Emulsi
Karena begitu banyaknya jenis produk emulsi dipasaran, baik dalam kosmetik maupun
tolietries, maka tidak mungkin untuk merinci pmbuatannya masing-masing. Tetapi
mengingat perlunya menentukan sifat-sifat produk akhir dari emulsi, maka perlu dijelaska
faktor-faktornya yang terpenting. Biasanya selalu terdapat tiga proses dalam pembuatannya
yaitu:
a. Emulsifikasi awal
Ada sejumlah faktor penting dalam emulsiikasi awal, yaitu temperatur,
intensitas dan lama pencampuran, serta kelarutan dan kecepatan penambahan fase-
fase.
Emulsifikasi awal biasanya dijalankan pada suhu yang lebih tinggi untuk
menjamin bahwa kedua fase serta hasil emulsi cukup mobil geraknya sewaktu di
aduk. Intensitas dan lama pengadukan tergantung pada efisiensi dispersi dan
emulsifikator.
Untuk emulsi O/W yang lebih kental, seperti misalnya vanishing cream,
sebaiknya jangka waktu pengadukan dengan kecepatan tinggi singkat saja untuk
mencegah masuknya udara. Setelah emulsi awal terbentuk, kecepatan pengadukan
diturunkan, dan suhu diturunkan sampai sekitar 50℃ dan waktu itu parfum
ditambahkan. Emulsi W/0 dikerjakan dengan cara yang sama, hanya larutan dalam
air dimasukan ke dalam fase lemak sedikit demi sedikit.
b. Pendinginan
Mendinginkan emulsi merupakan suatu proses yang sangat penting, terutama dalam
produk yang berisikan bahan-bahan mirip lilin (wax like) yang berharga. Selama
pendinginan biasanya emulsi diaduk terus untuk mengurangi lamanya proses serta
untuk menghasilkan produk yang homogen.
c. Homogenisasi
Pada suhu yang tinggi kebanyakan emulsi tidak stabil dan selama
pendinginan dalam batch terbentuk butiran-butiran emulsi. Atau pada produk yang
memiliki fase minyak dengan titik leleh tinggi, pada pendinginan terjadi pengerasan
produk. Karenanya dipelukan pencampuran (mixing) tambahan untuk memperoleh
poduk seperti yang diinginkan.
Pencampuran tambahan ini dapat bervariasi mulai dari pelewatkan produk
melalui pompa bergir berputar dengan tekanan rendah dari belakang, misalnya 50
psig, atau penghancuran agregat-agregat kristal lilin, atau pelewatan katub
homogenizer dengan tekanan tinggi 5000 psig: Proses ini di beri nama
homogenisasi.
2. Sticks
Lipstik. Terdapat dua versi dalam proses pembuatan lipstik, Pada umumnya pembuatan
lipstik meliputi 3 tahap: 
 Penyiapan campuran komponen, yaitu campuran minyak-minyak, campuran zat-zat
warna dan campuran wax.
 Pencampuran semua bahan untuk membentuk massa lipstik.
 Pencetakan massa lipstik menjadi batangan-batangan lipstik.
Peleburan dan Pencampuran
 Bahan-bahan lipstik dicampurkan secara terpisah karena bahan - bahan yang
digunakan. Satu campuran berisi pelarut, kedua berisi minyak dan yang ketiga berisi
lemak serta bahan lilin. Bahan-bahan ini dipanaskan dalam stainless steel yang
terpisah atau dalam wadah keramik.
 Pelarut cair dan minyak cair kemudian dicampur dengan warna yang terlebih dahulu
dicampur dengan lilin panas.
 Bahan-bahan yang telah tercampur selanjutnya dituang kedalam cetakan,
didinginkan lalu dilepas dari cetakan.
 Setelah pemeriksaan akhir, lipstik siap untuk dikemas.
3. Powder
Pencampuran powder biasanya dijalankan didalam suatu wadah semi bundar yang
dilengkapi dengan suatu pengaduk spiral Yangp dua pita menyebabkan campuran itu
bergerak dalam dua apa berbeda sehingga terjadi tubrukan-tubrukan.
Mixer tipe inni sangat baik untuk garam mandi dan bahan-bahan kristal lainnya dan
sangat luas digunakan untuk pembuatan face powder.
Betapapun, pengalaman menunjukan bahwa dispersi yang lebih baik dengan resiko
pelukaan kulit yang lebih kecil akibat kasarnya butiran-butiran dapat dicapai jika campuran
bubuk akhirnya dipulverisasi dan digiling di dalam suatu ball mill atau diperbaiki dengan cara
lain.
Pemilihan Metode Pembuatan
Tujuan dari proses kosmetik adalah untuk menghasilkan suatu produk yang seragam
serta memiliki keawetan yang panjang, maka pemilihan metode pembuatan yang tepat
dengan menggunakan peralatan yang tersedia itu esensial.
Produksi umumnya didasarkan pada hasil pengamatan produksi percobaan (clinical
batch). Selama pembuatan cilnical batch, perlu dilakukan pengamatan parameter yang
mempengaruhi kinerja produk, antara lain:
a. Langkah-langkah dalam metode pembuatan.
b. Sifat-sifat produk, seperti viskositas, dll.
c. Bahan-bahan baku inti, seperti surfaktan, lubrikan, bahan pensuspensi, bahan pembuat
gel, atau bahan-bahan alam atau sintetik yang menentukan.
d. Setelah mengidentifikasi, memilih cara pembuatan yang tepat dan peralatan yang sesuai
agar menghasilkan produk yang “ideal”. Karena pembesaran produksi dari clinical batch
ke pilot size batch dan akhirnya ke produksi besar-besaran mungkin harus
mengkompromikan hal-hal tertentu dalam produksi, diharuskan untuk memilih metode
khusus atau peralatan yang paling memenuhi standar selama pembuatan clinical batch
agar kompromi tersebut tidak terlalu menyimpang.
Rencana Pembesaran Batch
Pembesaran produk dari laboratory size batch (clinical batch) yang umumnya sampai
25 kg, ke pilot plant batch (25-200 kg) disebut scale-up formulasi atau produksi. Untuk
produksi kosmetik yang masih baru, scale-up dapat diselesaikan dalam 2 fase:
1. Pembuatan Clinical Batch
Pengalaman pertama dengan batch ukuran agak besar umumnya ditemui disini.
Karena itu, formulator produk itu sebaiknya hadir menyaksikan pembuatan clinical
batch tersebut untuk menghindari masalah yang mungkin timbul akibat tidak
tersedianya metode pembuatan yang kurang terperinci.
Setelah beberapa clinical batch sukses dibuat, suatu pembuatan umumnya sudah
bisa dituliskan dalam format tertulis yang dapat dengan mudah dilanjutkan ke
produksi pilot plant batch.
2. Pembuatan Pilot Plant Batch
Umumnya pembuatan batch dalam fase pilot plant batch disarankan untuk
dilanjutkan sebelum tes keamanan klinis fase III mulai dilakukan untuk produk hasil
metode pembuatan pilihan terakhir. Kebutuhan produksi untuk tes klinis demikian
umumnya membutuhkan batch ukuran agak besar (200 kg).
Proses Produksi
Produk kosmetik dibuat di dalam batch, di bawah pengawasan pengaturan
Pemerintah, yaitu Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) atau Good Manufacturing
Practices (GMP) di A.S.. Peralatan yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
mixing, dispersing, homogenizers, filling eguipment.
1. Proses dan tujuan
Pencampuran (mixing),Tujuan dari pencampuran antara lain: Mencampur cairan yang
sulit tercampur, Mempercepat pemanasan bahan-bahan, Melarutkan lemak-lemak dan
bahan-bahan lainnya, Untuk emulsifikasi atau disperse, Untuk pendahuluan
pendinginan.
2. Pemompaan
Ada dua jenis pompa yang digunakan di dalam produksi kosmetik, yaitu:
a. Positive displacement pump
Bekerja dengan menarik cairan ke dalam suatu rongga, kemudian mendesaknya
keluar pada sisi yang lain.
b. Centrifugal pumps
Pada pompa ini, cairan dimasukkan di titik pusat propeler yang berputar cepat.
3. Pemindahan Panas
Dalam banyak proses pembuatan kosmetik, bahan baku sering harus dipanaskan
sampai suhu 70-80℃, dicampur, dan kemudian didinginkan sampai sekitar 30-40℃
sebelum produk akhir dapat dipompa dan disimpan.
4. Filtrasi (Penyaringan)
Umumnya, filtrasi hanya diperlukan dalam memurnikan air dan untuk penjernihan
lotion, dimana bahan-bahan baku produk-produk ini berisi sedikit kontaminan yang akan
mengganggu penampilan produk akhir jika tidak dihilangkan.
5. Pengisian (filling)
Pengisian untuk kosmetik yang berbentuk cair dapat menggunakan Sistem vakum
pada botol-botol yang berderet-deret. Pengisian cream dapat memakai filteram type,
dimana cream dimasukkan ke dalam tube Silindris dengan bantuan suatu plunger.
Pembuatan produk-produk khusus
a. Kosmetik cair
Pembuatan produk kosmetik cair mencakup pelarut atau dispersi yang baik, serta
penjernihan. Untuk sejumlah produk kosmetik cair, parfum atau bahan yang
berminyak mungkin perlu dilarutkan terlebih dahulu. Ini umumnya dilakukan dalam
pembuatan shampo. Karena kejernihan suatu lotion sangat penting, maka
kemasannya juga harus jernih. Untuk itu perlu pencucian dengan udara bertekanan
atau air panas yang di ikuti dengan pembilasan dan pengeringan.
b. Gel : Produk kosmetik dalam bentuk gel berkisar dari lotion yang kental, misalnya
roll-ball antiperspirant sampai gel thixotropik yang sangat kental dan tidak bisa
mengalir, yang dapat digunakan sebagai kosmetik hair dressing dan hair setting.
c. Microemulsis Microemulsi terbentuk melalui sistem yang spontan, pembuatannya
cukup dengan alat pencampur yang sederhana, jadi tidak memerlukan alat
pencampur rumit berkecepatan tinggi. Pada umumnya dalam pembuatan
mikroemulsi fase minyak dengan suhu sekitar 80°C ditambahkan sedikit demi sedikit
ke dalam fase air dalam suhu yang sama, sambil di aduk secara pelan. Untuk
sementara produk dipertahankan pada suhu di atas setting point-nya agar udara naik
dan keluar. Ini berarti bahwa pipa-pipa dan alat pengisi perlu dipanaskan dengan air
panas atau uap bercampur air.
d. Emulsi: Proses pembuatan emulsi mencakup tiga hal, diantaranya:
Cara pembuatan emulsi yang baik adalah dengan menuangkan serentak
proporsi kedua fase yang sama pada setiap waktu ke dalam mixer yang terus
berputar sehingga emulsi terus-menerus terbentuk, tetapi ini hanya dapat di lakukan
dalam pabrik besar.
1. Pendinginan
Pendinginan emulsi merupakan proses yang sangat penting, terutama dalam
produk yang berisi bahan-bahan mirip lilin. Selama pendinginan biasanya emulsi
terus diaduk untuk mengurangi lamanya proses serta untuk menghasilkan produk
yang homogen.
2. Homogenisasi
Pada suhu yang tinggi, kebanyakan emulsi tidak stabil dan selama
pendinginan dalam batch terbentuk butiran-butiran emulsi atau pada produk yang
memiliki fase minyak dengan titik leleh tinggi, pada proses pendinginan terjadi
pengerasan produk. Karena itu, diperlukan pencampuran tambahan untuk
memperoleh produk seperti yang diinginkan.
Pencampuran tambahan ini bervariasi, mulai dari pelewatan produk melalui
pompa bergir berputar dengan tekanan rendah dari belakang, misalnya 50 psig
atau penghancuran agregat-agregat kristal lilin, atau pelewatan katup
homogenizer dengan tekanan tinggi 5000 psig.
3. Pasta
Pasta, terutama pasta gigi, umumnya dapat dibuat dengan menambahkan
komponen-komponen padat yang mungkin sudah dicampur sebelumnya ke
dalam komponen-komponen cair yang mungkin mencakup bahan-bahan yang
larut dalam air. Pencampuran dapat dilakukan dalam mixer terbuka atau mixer
vakum. Mixing dalam keadaan panas, di ikuti dengan pendinginan memakai alat
Votator atau metode serupa lainnya juga dapat dilakukan.
4. Lipstick
Pada umumnya pembautan lipstick meliputi 3 tahap, yaitu:
 Penyiapan campuran komponen, yaitu campuran minyak-minyak, campuran
zat-zat warna, dan campuran wax.
 Pencampuran semua itu membentuk massa lipstick.
 Pencetakan massa lipstick menjadi batangan-batangan lipstick.
Lipstick stick, pembuatanya mirip dengan pembuatan emulsi, yaitu suatu fase
minyak (fatty acid) diaduk dalam suatu fase larutan dalam air pada suhu sekitar
70°C. Gel panas yang terbentuk diisi ke dalam cetakan pada suhu sekitar 60-
65°C dan dibiarkan memadat.
5. Powder
Pencampuran powder biasanya dijalankan di dalam satu wadah semi bundar
yang dilengkapi pengaduk spiral yang memiliki dua pita sehingga campuran itu
bergerak dalam dua arah yang berbeda. Mixer tipe ini sangat baik untuk batch
salts dan bahan-bahan kristal lainnya dan sering digunakan untuk pembuatan
face powder.
Kontrol Kualitas
Fungsi utama kontrol kualitas atau guality assurance adalah menjamin agar
perusahaan memenuhi standar tertinggi dalam setiap fase produksinya.
Faktor -faktor yang tercakup dalam kontrol kualitas adalah: Personalia,
Fasilitas,Spesifikasi Produk. Fungsi kontrol kualitas, antara lain: Kontrol dalam proses
(inprocess control),Pengujian spesifikasi bahan baku (raw material specification testing),
Pengujian spesifikasi produk fproduct specification testing), Pengawasan fasilitas
penyimpanan dan distribusi (storage and distribution facilities control),Pengawasan tempat
yang mungkin sebagai produsen pihak ketiga (site inspection of potential third party
manufacture), Pengawasan terhadap kontaminasi mikrobiologi (mikrobiological
surveillance), Kemungkinan memperpanjang tanggal kadaluwarsa produk (product
exspiration dating extension).

Karakteristik Mutu Kosmetik


Safety Tidak ada iritasi kulit, sensitivitas kulit, toksisitas oral, bercampur dengan
bahan lain, dan tidak berbahaya.: Stability Stabil terhadap perubahan mutu, warna, bau, dan
kontaminasi bakteri : Efficacy Efek melembabkan, melindungi terhadap UV, membersihkan,
dan mewarnai; Usability Felling (sensibility, moisturizing, smoothness), kemudahan
menggunakan (bentuk, ukuran, bobot, komposisi, penampilan, portability), preference (bau,
warna, design).
BAB 11
PENATALAKSANAAN RUANGAN
PEMBUATAN KOSMETIK
Cara Pembuatan Kosmetika Yang Baik (CPKB) Menurut BPOM
A. Ketentuan Umum
a. Landasan Umum
1. Pada Pembuatan Kosmetika, pengawasan menyeluruh Sangat esensial untuk
menjamin bahwa konsumen menerima kosmetika yang bermutu tinggi dan aman
digunakan.
2. Tidaklah cukup jika produk kosmetika hanya sekedar lulus dari serangkaian
pengujian, tetapi yang sangat penting adalah bahwa mutu harus dibentuk ke
dalam produk tersebut.
b. Definisi
Sejumlah definisi yang disebutkan di dalam CPKB adalah :
Batch : Sejumlah produk kosmetika yang mempunyai sifat dan mutu yang seragam
yang dihasilkan dalam suatu siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan
tertentu.
Lot : Bagian tertentu dari suatu batch yang memiliki sifat dan mutu yang seragam
dalam batas yang telah ditetapkan.
Nomor Batch : Penandaan yang terdiri dari 3 angka atau huruf atau gabungan
keduanya yang merupakan tanda pengenal suatu batch
Nomor Lot : Sama dengan nomor batch hanya untuk lot
Hasil Nyata : Jumlah yang sebenarnya dihasilkan pada setiap tahap produksi suatu
produk kosmetika tertentu dari sejumlah bahan awal yang digunakan
Hasil Standar : jumlah yang telah dibakukan oleh produsen yang hendak dicapai
pada tiap tahap produksi suatu produk kosmetika tertentu
Hasil Teoritis : Jumlah yang dihasilkan pada tiap tahap pembuatan produk tertentu,
dihitung berdasarkan jumlah komponen yang digunakan, jika tidak terjadi kehilangan
atau kesalahan selama pembuatan.
Produk Antara : Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu
atau lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan,
Produk Ruahan : Tiap bahan atau campuran bahan yang telah selesai diolah tingyal
memerlukan pengemasan untuk menjadi produk jadi
Produk Jadi : Suatu produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
Spesifikasi bahan
Spesifikasi Bahan : Pemberian suatu bahan awal, produk antara, produk ruahan
atau produk jadi, mengenai sifat-sifat kimia, fisika dan biologi jika ada. Spesifikasi
tersebut menyatakan standar dan toleransi yang diperbolehkan yang biasanya
dinyatakan secara deskriptif dan numerik
Tanggal Pembuatan : Tanggal yang menunjukan selesainya proses pembuatan
suatu batch tertentu
Validasi : Suatu tindakan tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan.

B. Personalia
Jumlah karyawan disemua tingkatan hendaklah cukup serta memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan sesuai dengan tugasnya. Mereka hendaklah juga memiliki
kesehatan mental dan fisik yang baik, sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara
profesional dan sebagaimana mestinya. Mereka hendaklah mempunyai sikap dan
kesadaran tinggi untuk mewujudkan CPKB.
C. Bangunan
Bangunan untuk pembuatan kosmetika hendaklah memiliki ukuran, rancangan,
konstruksi serta letak yang memadai agar memudahkan dalam pelaksanaan kerja,
pembersihan dan pemeliharaan yang baik. Tiap sarana kerja hendaklah memadai, sehingga
setiap resiko terjadinya kekeliruan, pencemaran Ulang dan berbagai kesalahan lain yang
dapat menurunkan mutu kosmetika, dapat dihindarkan.
Permukaan bagian dalam ruangan (dinding, lantai dan langit-langit) hendaklah licin,
bebas dari keretakan dan sambungan terbuka, serta mudah dibersihkan dan jika perlu
mudah didesinfektan. Saluran air limbah hendaklah cukup besar dan mempunyai bak kontrol
secara ventilasi yang baik. Bangunan hendaklah mendapatkan penerangan yang efektif dan
lain-lain.
D. peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kosmetika hendaklah memiliki rancang-
bangun dan konstruksi yang tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk
kosmetika terjamin secara seragam dari batch ke batch, serta untuk memudahkan
pembersiham dan perawatannya.
E. Sanitasi dan Higiene
Tingkat sanitasi dan higienis yang tinggi hendaklah diterapkan pada Setiap
pembuatan kosmetika. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personalia, bangunan,
peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya dan setiap hal yang dapat
merupakan sumber pencemaran produk. Sumber pencemaran hendaklah dihilangkan
melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu.
1. Personalia
a. Semua karyawan hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Karyawan yang bertugas sebagai pemeriksa visual hendaklah menjalani
pemeriksaan mata secara berkala
b. semua karyawan hendaklah menerapkan higiene perorangan yang baik.
Hendaklah mereka dilatih mengenai penerapan higiene perorangan. Semua
karyawan yang berhubungan dengan proses pembuatan hendaklah
memperhatikan tingkat higiene perorangan yang tinggi.
c. Merokok, makan, minum, mengunyah, meletakan tanaman atau menyimpan
makanan, minuman, bahan untuk merokok, obat dan kosmetika pribadi, hanya
dibolehkan di daerah tertentu dan dilarang dalam daerah produksi, laboratorium,
daerah penyimpanan dan daerah lain yang mungkin merugikan mutu produk.
2. Bangunan
a. Gedung yang digunakan untuk pembuatan kosmetika hendaklah dirancang dan
dibangun dengan tepat untuk memudahkan pelaksanaan sanitasi yang baik
b. Hendaklah tersedia dalam jumlah yang cukup toilet dengan ventilasi yang baik
dan tempat cuci bagi karyawankaryawan, yang letaknya mudah dicapai dari
daerah kerja
c. Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk, hendaklah dikumpulkan didalam
wadah yang sesuai untuk nantinya dipindahkan ke tempat penampungan diluar
bangunan dan sering dibuang secara aman dan bersih
d. Rodentisida, insektisida, bahan fumigasi dan bahan pembersih tidak boleh
mencemari peralatan, bahan baku, bahan pengemas, bahan dalam proses
ataupun produk jadi
3. Peralatan
a. Setelah digunakan, peralatan hendaklah dibersihkan baik bagian luar maupun
bagian dalam sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta dijaga dan
disimpan dalam kondisi yang bersih. Sebelum digunakan, kebersihannya
diperiksa lagi
b. Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk pembersihan dan sanitasi peralatan dan
wadah yang digunakan dalam pembuatam kosmetika hendaklah dibuat serta
ditaati
F. Produksi
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,
yang dapatkan, pengeluaran dan menjamin senantiasa menghasilkan produk jadi yang
memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
1. Bahan Awal
a. Semua pemasukan,pengeluaran dan sisa bahan hendaklah dicatat. Catatan
tersebut hendaklah meliputi keterangan mengenai persediaan,nama batch atau
lot,tanggal penerimaan atau pengeluaran,dan tanggal diluluskan
b. Setiap bahan awal, sebelum dinyatakan lulus untuk digunakan,hendaklah
memenuhi spesifikasi bahan awal yang sudah ditetapkan dan diberi label dengan
nama yang dinyatakan dalam spesifik
c. Persediaan bahan awal hendaklah diperiksa dalam selang Waktu tertentu untuk
menyakinkan bahwa wadahnya tertutup rapat,bertanda yang benar,dan dalam
kondisi yang baik
d. Pengeluaran bahan awal untuk penggunaan hendaklah dilakukan oleh petugas
yang berwenang
2. validasi Proses
a. Semua proses produksi hendaklah divalidasi dengan tepat,menurut prosedur
yang telah ditentukan. Program dan dokumen validasi hendaklah membuktikan
kecocokan bahan yang digunakan, keandalan peralatan dan system, serta
kemampuan petugas pelaksana.
b. Sebelum suatu prosedur pengolahan induk diterapkan, hendaklah dilakukan
langkah-langkah untuk membuktikan bahwa prosedur bersangkutan cocok untuk
pelaksanaan produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditentukan dengan
menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan, akan senantiasa
menghasilkan produk yang memenhi spesifikasi yang telah ditentukan.
c. Proses dan prosedur hendaklah secara rutin dievaluasi kembali dengan kritis
untuk mesmastikan bahwa proses dan prosedur ini tetap mampu memberikan
hasil yang diinginkan.
d. Perubahan penting dalam proses, peralatan atau bahan hendaklah disertai
dengan tindakan validasi ulang
3. Pencemaran
a. Pencemaran kimiawi atau mikroba terhadap suatu kosmetika, yang dapat
merugikan kesehatan atau mengurangi daya manfaat atau mempengaruhi
kualitas produk,tidak dapat diterima.
b. Perhatian khusus hendaklah diberikan pada maslah pencemaran silang, karena
sekalipun sifat dan tingkatannya tidak berpengaruh menunjukkan pelaksanaan
pembuatan kosmetika yang tidak sesuai dengan CPKB
4. Sistem Penomoran Batch dan Lot
Suatu sistem yang menjabarkan suatu cara penomoran batch dan lot secara rinci
diperlukan untuk memastikan bahwa produk antara, produk ruahan atau produk jadi
suatu batch atau lot dapat dikenali dengan nomor batch atau nomor lot tertentu.
5. Penimbangan dan Penyerahan
a. Penimbangan, atau perhitungan dan penyerahan bahan baku, bahan pengemas,
produk antara dan produk ruahan dianggap suatu bagian dari siklus pruduksi dan
memerlukan dokumentasi dan rekonsiliasi yang lengkap. Pengawasan terhadap
pengeluaran bahan dan produk tersebut untuk diproduksi adalah sangat penting.
b. etode penanganan,penimbangan, penghitungan dan penyerahan bahan baku,
bahan pengemas, produk anatara dan produk ruahan hendaklah tercakup dalam
prosedur tertulis.
c. Penimbangan dan penyerahan hendaklah menggunakan peralatan yang cocok
dan bersih.
d. Dan banyak hal-hal lainnya yang perlu ketelitian dan kehati-hatian
6. Pengembalian
Semua bahan baku, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang
dikembalikan ke tempat penyimpanan hendaklah didokumentasikan dan dirujuk
sesuaikan dengan baik.
7. Pengolahan
a. Semua bahan yang digunakan dalam pengolahan hendaklah diperiksa lebih
dahulu sebelum digunakan
b. Semua peralatan yang digunakan dalam pengolahan hendaklah diperiksa
sebelum digunakan. Peralatan hendaklah dinyatakan bersih secara tertulis
sebelum digunakan.
c. Semua kegiatan pengolahan hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur tertulis
yang telah ditentukan. Tiap penyimpangan hendaklah dilaporkan dengan
menyertakan alas an dan penjelasan.
8. Personalia
Karyawan yang bekerja khusus didaerah bersih hendaklah dipilih dengan seksama
untuk memastikan bahwa mereka dapat diandalkan untuk bekerja dengan penuh
disiplin serta tidak menderita suatu penyakit atau memiliki kondisi kesehatan yang
dapat menimbulkan pencemaran mikrobiologis terhadap produk.
9. Pengemasan
Proses pengemasan hendaklah dilaksanakan dibawah pengawasan ketat untuk
menjaga identitas, keutuhan dan kualitas barang yang sudah dikemas.
10. Produk Pulihan, Sisa Produk dan Produk jadi Yang Dikembalikan dari Gudang
Pabrik
Produk antara dan produk ruahan dapat diolah ulang dan dipulihkan asalkan bahan
tersebut layak untuk diolah ulang dengan prosedur tertentu yang disahakn, serta
hasilnya memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.
11. Kosmetika Kembalian
Produk jadi yang dikembalikan dari peredaran dan sudah lepas dari pengawasan
pabrik pembuatnya, dapat dipertimbangkan untuk dijual kembali, diberi label kembali
ataub di olah kembali, setelah dievaluasi Secara cermat. Pada penilaian hendaklah
diperhatikan sifat produk, kondisi penyimpanan khusus yang disyaratkan, keadaan
produk, riwayat dan lamanya produk dalam peredaran. Jika ada keraguan terhadap
mutunya, produk ini tidak boleh dipertimbangkan untuk didistribusikan atau diolah
kembali.
12. Karantina Produk Jadi dan Penyerahan ke Gunung Produk Jadi dan
Penyerahan ke Gudang Produk Jadi
Karantina produk jadi merupakan titik akhir pengawasan sebelum produk jadi
diserahkan ke gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum produk jadi
dipindahkan digudang, pengawasan ketat hendaklah dilaksanakan untuk
memastikan bahwa catatan menyeluruh tentang batch yang bersangkutan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. |
13. Catatan Pengawasan Distribusi Produk Jadi
Sistem distribusi hendaklah dirancang dengan tepat sehingga menjamin bahwa
produk jadi yang pertama masuk didistribusikan lebih dahulu.
14. Penyimpanan Bahan Awal, Bahan Pengemas, Produk Antara, Produk Ruahan
dan Produk Jadi
Semua bahan-bahan tersebut hendaklah disimpan secara rapih dan teratur untuk
mencegah resiko tercampur-baur atau pencemaran serta memudahkan pemeriksaan
dan pemelihara.
G. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu adalah bagian yang esensial dari cara pembuatan | kosmetika
yang baik agar tiap kosmetika yang dibuat memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Rasa keterikatan dan tanggung jawab semua unsur dalam semua
rangkaian pembuatan adalah mutlak untuk menghasilkan kosmetika yang bermutu muali
dari saat kosmetika di buat sampai pada distribusi kosmetika. Untuk keperluan itu, harus
ada suatu bagian pengawasan mutu yang berdiri sendiri.
1. Ketentuan Umum
Sistem pengawasan mutu hendaklah dirancang dengan tepat untuk menjamin bahwa
tiap kosmetika mengandung bahan-bahan dengan mutu yan benar dan jumlah yang
telah ditetapkan dan dibuat pada kondisi yang tepat dan mengikuti produser standar,
sehingga kosmetika tersebut senantiasa memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan
mengenai indikasi, kadar, kemurnian, mutu dan kemanannya
2. Laboratorium Pengujian
a. Sarana
Laboratorium pengujian hendaklah dirancang, dibangun dan dilengkapi dengan tepat
menampung dan melaksanakan semua kegiatan yang diperlukan
b. Personalia
 Setiap karyawan yang diberi tugas mengawasi atau yang langsung melakukan
pekerjaan laboratorium hendaklah mempunyai pendidikan, latihan dan
pengalaman yang sesuai untuk memungkinkan melaksanakan tugasnya dengan
baik.
 Tiap karyawan hendaklah memakai pakaian pelindung dan alat pengaman
seperti respirator atau masker,kecamata pelindung dant sarung tangan yang
sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan tugasnya.
c. Peralatan
 Peralatan serta instrumen laboratorium pengujian hendaklah cocok untuk
prosedur yang dilakukan
 Prosedur kerja standar untuk setiap instrument dan peralatan hendaklah tersedia
dan diletakkan dekat instrument atau peralatan yang bersangkutan.
 Pancuran air pengaman dan pembasuh mata harus tersedia dekat tempat kerja.
d. Pereaksi dan media pembiakan
 Penerimaan dan pembuatan pereaksi dan media pembiakan harus dicatat :
 Pereaksi yang dibuat dilaboratorium harus mengikuti prosedur pembuatan tertulis
dan diberi lebel yang sesuai, dimana dicantumkan kadar, batas waktu
penggunaan, dan lain-lain
 Kontrol positif maupun kontrol negatif hendaklah digunakan untuk memastikan
kecocokan media pembiakan yang digunakan
e. Bahan pembanding
 Baku pembanding hendaklah berada dalam tanggung jawab seorang yang
ditunjuk
 Baku pembandingan resmi hanya digunakan untuk tujuan seperti diuraikan
dalam monograf yang bersangkutan
f. Speksifikasi dan prosedur pengujian
 Prosedur pengujian hendaklah divalisasi dengan memperhatikan fasilitas dan
peralatan yang ada sebelum prosedur tersebut digunakan dalam pengujian rutin
 Spesifikasi dan prosedur pengujian untuk tiap bahan baku, produk antara, produk
ruahan dan produk jadi, hendaklah memuat ketentuan dan cara pemeriksaan dan
pengujian mengenai indentitas, kemurnian, kualitas dan kadar atau potensi.
3. Validasi
Bagian pengawasan mutu melakukan validasi berikut :
a. Validasi yang dimaksudkan untuk mengetahui ketelitian dan ketepatan kadar
b. Peneraan instrument
4. Pengawasan terhadap bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi
a. Spesifikasi
Tiap spesifikasi hendaklah disetujui terlebih dahulu dan disimpan oleh bagian
pengawasan mutu. Hal-hal yang dicakup dalam spesifikasi bahan awal, produk
bahan, produk ruahan dan produk jadi, dapat dilihat dalam dokumentasi.
b. Pengambilan
 Contoh hendaklah mewakili bacth dari bahan yang diambil. Pengambilan contoh
hendaklah dilakukan sesuai dengan rancangan dan metode tertulis yang telah
disetujui.
 Pengambilan contoh hendaklah dilakukan dengan tepat sehingga tidak terjadi
kontaminasi terhadap atau bahan atau produk yang sedang di ambil contohnya.
c. Pengujian
 Bahan baku : hendaklah diuji terhadap spesifikasi identifikasi, kemurnian,
kualitas, kadar dan persyaratan lain yang telah ditentukan.
 Bahan pengemas : hendaklah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, khususnya
dalam kesesuaian jenis bahan terhadap produk yang diisikan kedalamnya
 Produk antara, produk ruahan dan produk jadi : contoh hendaknyayang mewakili
setiap batch, diuji terhadap identitasi, kadar, kemurnian dan kualitasnya. Yang
hendaknya ditandai dan diawai dengan sistem karantina.

d. Pengawasan lingkungan
Pematauan secara teratur terhadap mutu kimiawi dan mikrobiologi dari air yang
digunakan, lingkungan produksi, lingkungan sekitar ruang produk dan udara
sekitarnya.
e. Pengawasan dalam proses
Produk dalam proses hendaklah diuji inentitas, kadar, kualitas dan kemurniannya
pada tahap yang tepat dan dinyatakan diluluskan atau ditolak oleh pengawasan mutu
selama proses produksi, berdasar prosedur tertulis yang telah ditetapkan.
f. Pengawasan pada pengemasan
Jalur pengemasan hendaklah diperiksa kembali oleh bagian pengawasan mutu
sebelum kegiatan pengemasan berjalan. Selama pengawasan berlangsung,
hendaklah diambil contoh produkyang dikemas permulaan, pertengahan dan akhir
pengemasan. Produk akhir yang telah dikemas hendaklah dikarantina sampai
diluluskan oleh bagian pengawasan mutu.
g. Pengujian bahan atau produk yang telah disetujui
Hendaklah ditetapkan batas waktu penyimpanan sesuai untuk setiap bawah awal,
produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Setelah batas waktu ini bahan atau
produk tersebut harus diuji ulang oleh bgian pengawasan mutu terhadap identitas,
kadar, kualitas dan kemurniannya, untuk berdasar itu dinyatakan diluluskan atau
ditolak.
5. Prosedur produksi dan perubahannya
Bagian pengawasan mutu hendaklah ikut serta dalam pembuatan prosedur pengolahan
induk dan prosedur pengemasan induk untuk setiap ukuran bacth suatu produk, untuk
menjamin keseragaman dari batch ke batch yang diproduksi.
6. peninjauan catatan batch produksi
Semua catatan produksi dan pengawasan tiap batch produk jadi hendaklah diteliti oleh
bagian pengawasan mutu untuk menentukan apakah batch bersangkutan memenuhi
semua prosedur yang telah ditetapkan sebelum memenuhi spesifikasinya diselidiki
secara tuntas.

7. Penelitian Stabilitas
Hendaklah dirancang program pengujian stabilitas untuk mengetahui Sifat stabilitas dari
produk jadi serta untuk menentukan penyimpanan yang cocok.
8. Laboratorium luar
Sebagian atau seluruh aspek pengujian mutu dapat dilakukan oleh suatu laboratorium
lain diluar pabrik setelah melalui penilaian bahwa laboratorium tersebut mampu
melakukan pengujian yang telah ditetapkan olek pabrik.
9. Penilaian terhadap pemasok
Bagian pengawasan mutu hendaklah ikut bertanggung jawab dalam menentukan
pemasok yang mampu dan dapat dipercaya dalam penyediaan bahan awal yang
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Semua calon pemasok hendaklah
dievaluasi sebelum diberi pesanan.
H. Inspeksi Diri
Tujuan inspeksi diri adalah untuk melaksankan penilaian secara teratur tentang
keadaan dan kelengkapan fasilitas pabrik kosmetika dalam memenuhi persyaratan Cara
Pembuatan Kosmetik Yang Baik (CPKB). Program inspeksi diri dirancang untuk mencarai
kelemahan dalam pelakasanaan CPKB dan untuk menetapkan tindakan perbaikannya.
I. Penanganan Terhadap Hasil Pengamatan, Keluhan, dan Laporan Kosmetika yang
Beredar.
1. Penarikan Kembali Produk Jadi
Penarikan kembali produk jadi dapat berupa penarikan kembali suatu batch,
beberapa batch atau seluruh kosmetika tertentu dari semua mata rantai distribusi.
Penarikan kembali dilakukan jika ditemukan ada produk tidak memenuhi persyaratan
kualitas. Penarikan kembali seluruh produk tadi tertentu dapat merupakan tindak
lanjut,penghentian pembuatan satu jenis produk jadi yang bersangkutan.
2. Keluhan dan Laporan
Semua keluhan dan laporan dapat menyangkut kualitas, efek yang tidak diinginkan
yang merugikan atau masalah medis lainnya. Semua keluhan dan laporan hendaklah
diselidi dan dievaluasi serta diambil tindak lanjut yang sesuai.
3. Kosmetika Kembalian
a. Kosmetika kembalian
adalah produk jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikkan ke
pembuatnya karena adanya keluhan ,kerusakan,kadaluwarsa,masalah
keabsahan,atau sebab-sebab lain yang mempengaruhi kondisi kosmetika,wadah
atau kemasan,sehingga menimbulkan keraguan akan keamanan,
identitas,kualitas,kuantitas produk jadi yang bersangkutan.
b. Pabrik hendaklah membuat prosedur untuk menahan,menyelidiki dan
menganalisa kosmetika yang dikembalikan serta menetapkan apakah kosmetika
tersebut dapat diproses kembali atau harus dimusnakan. Berdasarkan evaluasi,
kosmetika kembalian dapat digolongkan ke dalam :
• Yang masih memenuhi spesifikasi yang dapat digunakan
• Yang dapat diolah ulang.
• Yang tidak dapat diolah ulang.
4. Prosedur Penanganan Kosmetika Kembalian
Hendaklah dibuat prosedur penanganan kosmetika kembalian dengan
memperhatikan hal-hal memperhatikan hal-hal berikut:
a. Jumlah dan identitas kosmetika kembalian hendaklah dicatat.
b. Kosmetika kembalian yang diterima hendaklah dikarantina.
c. Terhadap kosmetika kembalian hendaklah dilakukan penelitian,pemeriksan,dan
pengujian oleh Bagian Pengawasan Mutu untuk menentukan tindak lanjut yang
ditentukan.
d. Keputusan untuk melakukan pengolahan kembali kosmetika kembalian
hendaklah dilakukan oleh pimpinan perusahaan atas dasar pertimbangan yang
seksama.
e. Terhadapprodukjadihasil pengolahan ulang kosmetika kembalian hendaklah
dilakukan pemeriksaan dan pengujian mutu yang lebih seksama.
5. Kosmetika Kembalian yang tidak dapat diolah ulang.
Kosmetika kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah
dimusnakan.Hendaklah dibuat prosedur pemusnahan bahan atau produk yang
ditolak,mencakup pencegahan pencemaran lingkungan dan mencegah kemungkinan
jatuhnya kosmetika tersebut ketangan orang yang tidak berwenang.
6. Pencatatan
Penatalaksanaan penanganan terhadap kosmetika kembalian dan tindak lanjut yang
dilakukan hendaklah dicatat dan dilaporkan. Untuk setiap pemusnahan kosmetika
kembalian hendaklah dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pelakasana
pemusnahan dan saksi.

J. Dokumentasi
Dokumentasi pembuatan kosmetika merupakan bagian dari system informasi
manajemen yang meliputi spesifikasi,prosedur,metoda, dan intruksi,catatan dan laporan
serta jenis dokumentasi lain yang diperlukan dalam perencanaan,pelaksanaan pengendalian
serta evaluasi seluruh rangkaian kegiatan pembuatan kosmetika.
Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas mendapat
intrusksi secara terinci dan jelas mengenai bidang tugas yang harus dilaksanakannya
sehingga memperkecil risiko terjadinya salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul
karena hanya mengandalkan komunikasi lisan.
Kriteria CPKB
Cara pembuatan kosmetika yang baik,selanjutnya disingkat CPKB,adalah seluruh
aspek kegiatan pembuatan kosmetika yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang
dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan
penggunaannya.Kosmetika yang diedarkan di wilayah Indoonesia harus memenuhi kriteria:
a. Keamanan yang dinilai dari bahan kosmetika yang digunakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kosmetika yang dihasilkan tak mengganggu
ataupun membahayakan kesehatan manusia,baik digunakan secara normal maupun
pada kondisi penggunaan yang telah diperkirakan.
b. Kemanfaatan yang dinilai dari kesesuaian dengan tujuan penggunaan dan klaim yang
dicantumkan.
c. Mutu yang dinilai dari persyaratan sesuai CPKB dan bahan kosmetika yang digunakan
sesuai dengan Kodeks Kosmetika Indonesia,standar lain yang diakui,dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Penandaan yang berisi informasi lengkap,objektif,dan tak menyesatkan.
e. Keamanan yang dinilai dari bahan kosmetika yang digunakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kosmetika yang dihasilkan tak mengganggu
ataupun membahayakan kesehatan manusia,baik digunakan secara normal maupun
pada kondisi penggunaan yang telah diperkirakan.
f. Kemanfaatan yang dinilai dari kesesuaian dengan tujuan penggunaan dan klaim yang
dicantumkan.
g. Mutu yang dinilai dari persyaratan sesuai CPKB dan bahan kosmetika yang digunakan
sesuai dengan Kodeks Kosmetika Indonesia,standar lain yang diakui,dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
h. Penandaan yang berisi informasi lengkap,objektif,dan tak menyesatkan. Untuk
membangun bangunan dan fasilitas sebagai tempat produksi kosmetik harus memenuhi
beberapa syarat,yaitu :
1. Harus dipilih lokasi yangbebas banjir,jauh dari tempat pembuangan sampah,tidak
ditempat pemukiman,padat penduduk,terhindar dari pencemaran dan tidak
mencemari lingkungan.Jika tidak mungkin dihindari maka harus dilakukan tindakam
pencegahaan terhadap pencemaran,misalnya:
2. Bangunan untuk produksin kosmetik harus terpisah dari bangunan untuk produksi
produk lain seperti obat atau obat tradisional.
3. Untuk mencegah terjadinya kontaminasisilang,produksi serbuk hendak dilakukan
diruangan terpisah yang dilengkapi dengan pengendali debu (dust collector).
4. Kamar ganti pakaian hendaklah dipisah dari ruang pengolahan dengan suatu ruang
antara harus disediakan juga sarana untuk menyimpan pakaian/sepatu/alas kaki /tas
dan barang-barang milik pribadi.
5. Tata ruang hendaklah dirancang sesuai dengan alur penerimaa alur Penerimaan
barang dan alur proses produksi untuk “dengan terjadinya resiko kekeliruan, campur
baur dan pencemaran Silang produk hendaklah disediakan area yang memadai
untuk :
a. Penerimaan bahan baku dan bahan pengemas
b. Karantina bahan baku dan bahan pengemas
c. Pengambilan contoh bahan baku dan bahan pengemas
d. Penyimpanan bahan baku dan bahan pengemas
e. Penimbangan
f. 6.Pencampuran dan pengolahan
g. Pencucian alat
h. Penyimpanan alat bersih
i. Pengemasan primer
j. Pengemasan sekunder
k. Karantina produk jadi
l. Penyimpanan dan penyerahan produk jadi
m. Penyimpanan produk antara dan produk ruahan
n. Laboratorium
6. Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu hendaklah :
a. Kedap air
b. Tidak terdapat sambungan untuk mengurangi pelepasan ataupengumpulan
partikel apabila tidak dapat dihindarkan harus dibuat prosedur khusus untuk
pembersihan
c. mudah dibersihkan dan tahan bahan pembersih dan atau desinfektan untuk
daerah produki hendaklah dihindari pemakaian bahan dari kayu
7. Instalasi saluran udara instalasi pipa alainnya hendaklah dipasang Sedemikian pula
sehingga mudah dilakukan perawatan dan pembersihan, misalnya diatas plafon
menghindari penumpukan debu dan untuk mudahkan pembersihan .

8. Setiap kegiatan memerlukan pencayahaan dengan instalasi tertentu


a. Ventalasi dan pengatur suhu
• Ventalasi ruangan hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga pertukaran udara
dapat menghilangkan uap, gas, asap, baud an debu serta panas yang
berdampak buruk terhadap kegiatan produksi.
• Lubang ventalasi, hendaklah dilengkapi dengan alat penyaring yang dapat
mencegah masuknya serangga atau debu udara kedalam ruanagan dan mudah
dibersihkan
• Jika diperlukan pengatur suhu, maka hendaklah berfungsi dengan baik untuk
dapat mencegah pencemaran hasil produksi melalui udara yang mengalir.
b. Untuk ruangan pengolahan terkendali ( sediaan bayi dan sediaan sekitar mata),
hendaklah dipasang suatu system pengendali udara yang dilengkapi alat penyaring,
termaksud pengatur suhu dan kelembapan,yang berfungsi yang baik untuk
mencegah pencemaran partikel dan mikroba trhadap produk melalui udara yang
mengalir kedalam ruangan.
9. Pemasangan lampu di daerah pengolahan dan pengemasan hendaklah rata dengan
langit-langit dan tertutup.
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah mrnyusun peraturan
perundangan-undangan tentang kosmetika, peraturan tersebut antara lain :
a. Peraturan tentang izin produk dari menteri kesehatan RI No. 236/per/ X1/1977
b. Pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan terhadap industry kosmetika
termasuk sarana produksi dan distribusi pada saat dan selama indusri mulai dan
sedang berjalan untuk mencegah produk produksi kosmetika yang tak memenuhi
syarat, substandard, dan kasus pemalsuan.
c. Peraturan tentang keharusan untuk mendaftarkan produk kosmetika (registrasi)
melalui mekanisme tertentu dalam surat keputusan Direktur jendral POM
Departemen Kesehatan RI No. 178/ C/ SK/ 01/ 1986tentang cara pendaftaran
baru dan pendaftaran ulang kosmetika dan alat kesehatan. Kosmetika yang tak
memenuhi standar atau mengandung zat yang dilarang tentu tak akan diberikan
nomor registrasi tentu dilarang beredar di Indonesia
d. UU Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 40 dan pasal 82 tentang standar
kosmetika dan sanksi produk dan penyebaran
e. Peraturan MenKes RI No359/ Menkes/ per/ IX/ 1983 mengenai bahan yang boleh
yang tak diperbolehkan dalam kosmetika
f. Peraturan MenKes RI No. 220/MenkKes/ per/ XI/ 1976ntentang produksi dan
peredaran kosmetik
g. Keputusan Menkes RI mengenai standar mutu atau pensyaratan yang telah
ditetapkan No. 85/menkes/ per/ III/ 1981
h. Peraturan MenKes RI mengenai tentang wadah, pembungku, dan penandaan
produksi kosmetika NO. 96/ MenKes/per/ V/ 1977
i. Peraturan MenKes RI mengenai pelarangan dan pembatasan zat warna yang
digunakan dalam kosmetika No. 359/MenkKes/ IX/ 1983
j. Surat keputusan MenKes RI No. 85/MenKes/ SK/ III/ 1981 tentang penggunaan
kode kosmetika Indonesia sebagai buku pensyaratan buku bahan kosmetika.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa
Tata Letak Ruangan Pabrik Kosmetik
Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang
terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau
pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau department store). Sebuah tata letak
yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-
wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangkan. Di antara
pendekatan tersebut, pada bab ini, akan dibahas enam pendekatan tata letak :
1. Tata letak dengan posisi tetapmemenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang
besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses - berhubungan dengan produksi dengan
volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job shop”, atau produksi
terputus).
3. Tata letak kantor - menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan
ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Tata letak ritel - menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku
pelanggan.
5. Tata letak gudang - melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem
penanganan bahan.
6. Tata letak yang berorientasi pada produk - mencari utilisasi karyawan dan mesin
yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan
secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah seni.
Walaupun demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan
beberapa hal berikut:
1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan
digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatis untuk mengirim dan
menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruangan
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin dan peralatan
diketahui. Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang diisyaratkan
sebagai keamanan yg mengatasi beberapa masalah.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan
keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran
udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi, dan sebagainya.
4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat
difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin membutuhkan keputusan
tentang jarak, juga keputusan akankan dibuat kantor pada ruangan terbuka
menggunakan pembatas setengah badan atau kantor yang memberi keleluasaan
pribadi.
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak
pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau kepentingan
beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain.
BAB 12
REAKSI KULIT
TERHADAP KOSMETIK
A. Konsep Ilmu Tentang Kecantikan
Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi hasil pemakaian kosmetik terhadap kulit,
apakah akan memberikan hasil yang positif menguntungkan kulit, atau negative merugikan
kulit. Keempat faktor itu adalah :
1. Faktor manusia
Perbedaan ras warna kulit, misalnya antara Asia yang coklat dan Eropa
(kaukasia) yang putih serta pandangan kecantikan (aesthetic behavior) yang
berbeda, menyebabkan efek kosmetik yang berbeda.
a. Kurangnya pengatahuan akan seluk-beluk kulit dan selukbeluk kosmetik dapat
menimbulkan kesalahan dalam pemakaian kosmetik.
b. Orang-orang tertentu kulitnya sensitif sehingga kosmetik bagi orang lain tidak
apa-apa, baginya dapat menimbulkan iritasi, dll.
2. Faktor kosmetik
a. Bahan baku tidak berkualitas tinggi, iritan, alergenik, aknegenik, toksik,
photosensitizer.
b. Formulasi tidak sesuai dengan jenis kulit dan keadaan lingkungan. Sejumlah
bahan seperti dalam kosmetik tabir surya (sunscreen), zat pewarna dan zat
pewangi bersifat photosensitizer jika terkena sinar matahari di iklim tropis
c. Prosedur pembuatan tidak canggih dan higienis
3. Faktor lingkungan
Di Negara-negara tropis seperti Indonesia dan ASEAN, matahari bersifat terik
praktis sepanjang hari sepanjang tahun, menyebabkan kulit lebih berkeringat dan
berminyak. Karena itu jika kosmetik pelembab (moisturizer) yang lengket berminyak
untuk kulit orang Eropa yang kering di iklim dingin digunakan oleh orang asia dapat
merangsang terjadinya jerawat (acnegenik). Begitu pula tabir surya yang
mengandung PABA (Para Amino Benzoic Acid) yang popular untuk mencoklatkan
kulit di Eropa, di sini tidak disukai dan berbahaya karena PABA bersifat
photosensitizer jika terkena sinar matahari terik .
B. Reaksi Negatif Kosmetik pada Kulit
Terjadinya reaksi negatif kosmetik pada kulit sesungguhnya sudah sejak lama
ditemukan, apalagi ketika ilmu kosmetik belum ilmiah dan modern dan pembuatan kosmetik
hanya sekedar mencampur bahan-bahan berwarna yang belum tentu aman bagi kulit seperti
di zaman purba misalnya.
Bahkan pada abad ke-20 dan sekarang ini pun, setelah dunia kosmetik demikian
maju, terjadinya reaksi negative kosmetik pada kulit masih saja ditemukan. Peneliti peneliti
telah melakukan berbagai penelitian tentang hal itu.
Menurut Tzank (1955), sebanyak 7 persen dari semua kasus dan kerusakan kulit pada
sebuah klinik di Paris, Prancis, adalah akibat kosometik. Sidi (1956) memperkirakan bahwa
untuk seluruh Prancis, angka itu sampai mencapai 20 persen.Schulz (1954) menemukan
bahwa di Hambung, Jerman, sekitar 10 persen dari semua kontak dermatis (penyakit kulit
yang disebabkan oleh kontak permukaan dengan bahan yang bersifat iritan terhadap kulit)
adalah disebabkan oleh praparat kosmetik.
Di Indonesia, dalam penelitian Dr. Retno I.S Tranggono, SpKK antara januari 1978 sampai
desember 1978 terhadap 244 pasien RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) yang
menderita noda-noda hitam, 18,3 persen diantaranya disebabkan oleh kosmetik.
1. Jenis-jenis Reaksi Negatif oleh Kosmetik
Ada berbagai reaksi negative yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman, baik
pada kulit maupun pada system tubuh, diantaranya adalah :
a. Iritasi
kulit Reaksi langsung timbul pada pemakaian pertama kosmetik karena salah
satu atau lebih dari bahan-bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Sejumlah
deodorant, kosmetik pemutih kulit (misalnya kosmetik impor Pearl Cream yang
mengandung merkuri) dapat langsung menimbulkan reaksi iritasi.
b. Alergi
Reaksi negatif pada kulit muncul setelah kosmetik dipakai beberapa kali,
kadang-kadang setelah bertahun-tahun lamanya, karena mengandung bahan yang
bersifat alergenik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi yang lain. Cat
rambut, lipstick, parfum, dan lainlain dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-
orang tertentu.
c. Fotosensitisasi
Reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik terkena sinar
matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna atau zat pewangi
yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer. Sejumlah zat pewarna
didalam kosmetik riasan (makeup), parfum dan tabir surya yang mengandung PABA
(Para Amino Benzoic Acid) dapat menimbulkan terjadinya reaksi fotosensitisasi pada
kulit .
d. Jerawat (acne)
Beberapa kosmetik pelembab kulit (moisturizer) yang sangat berminyak dan
lengket pada kulit, seperti yang diperuntukan bagi kulit kering di iklim dingin, dapat
menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit yang berminyak, terutama di negara-
negara tropis seperti Indonesia karena kosmetik demikian cenderung untuk
menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri. Jenis kosmetik demikian
kosmetik yang aknegenik.
e. Intoksidasi
Keracunan dapat terjadi secara lokal atau sistematik melalui penghirupan
lewat mulut dan hidung, atau lewat penyerapan via kulit, terutama jika salah satu
atau lebih dari bahan-bahan yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat toksik,
misalnya merkuri di dalam kosmetik impor pemutih kulit pearl cream yang sudah
dilarang peredarannya di Indonesia oleh Pemerintah. Juga sejumlah parfum dan hair
spray dapat menimbulkan intoksikasi .
f. Penyumbatan Fisik
Penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket yang ada di dalam
kosmetik tertentu, seperti pelembab (moisturizer) atau dasar bedak (foundation)
terhadap pori-pori kulit atau pori-pori kecil pada bagian-bagian tubuh yang lain .
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Negatif
Hebatnya reaksi negatif pada kulit akibat kosmetik tergantung pada berbagai faktor,
diantaranya adalah (Neter, 1983) :
a. Lamanya kontak kosmetik dengan kulit.
Kosmetik yang dipakaikan di kulit untuk waktu lama, misalnya pelembab dan dasar
bedak lebih mudah menimbulkan reaksi negatif daripada yang hanya sebentar saja
dikenakan pada kulit untuk kemudian segera dihilangkan atau diangkat kembali,
misalnya sabun atau shampo yang cepat dibilas kembali dengan air sampai bersih.
b. Lokasi Pemakaian.
Kulit daerah sekitar mata misalnya lebih sensitif terhadap kosmetik karena lebih tipis
daripada kulit bagian tubuh lainnya. Karena itu perlu lebih waspada dan hati-hati
dalam memakaikan kosmetik di kulit sekitar mata.
c. pH Kosmetik.
Semakin jauh beda antara pH kosmetik (dapat jauh lebih tinggi atau jauh lebih
rendah) daripada pH fisiologis kulit, maka akan semakin hebat kosmetik itu
menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Karena itu yang terbaik adalah jika pH
kosmetik disamakan dengan pH fisiologis
kulit, yaitu antara 4,5-6,5 (disebut kosmetik dengan pH Balanced)
d. Kosmetik yang Mengandung Gas.
Menyebabkan konsentrasi bahan aktif di dalam kosmetik itu lebih tinggi setelah gas
menguap.
3. Iritasi, Alergi, dan Sensitisasi Silat (Cross sensitization)
Pada dasarnya ada dua tipe reaksi negatif kulit akibat pemakaian kosmetik yang
tidak aman, yaitu reaksi toksik dan reaksi intoleransi. Menurut Sidi (1956), reaksi toksik
adalah suatu kerusakan pasif pada organisme disebabkan oleh kerja dari sejumlah bahan
yang bersifat racun. Bahan yang memiliki efek beracun tersebut dikenal sebagai irritan
primer dan efeknya disebut iritasi primer, yang terjadi praktis pada semua orang yang
dikenai kosmetik tersebut, meskipun keparahannya tergantung pada kesenatan Kulit dan
Kesehatan umum orang tersebut. contoh dari Irritan primer misalnya sabun dari asam-asam
lemak rendah (asam kaprilik dan asam laurik), garam-garam guaternary ammonium, dan
bahan-bahan tertentu dalam parfum (misalnya aldehid alifatik).
Reaksi intoleransi lain dari reaksi iritasi primer. Reaksi intoleransi yang sering disebut
sebagai reaksi alergi tidak terjadi pada semua orang yang dikenakan kosmetik yang sama.
Bahan penyebab alergi yang ada di dalam kosmetik bukan merupakan elemen primer yang
aktif menimbulkan kerusakan, melainkan hanya sebagai faktor pemicu terjadinya reaksi
alergi pada orang-orang tertentu saja yang memiliki kelemahan tertentu (predisposisi).
Karena itu bahan penimbul alergi itu lebih tepat disebut sebagai sensitizer, sekali pemakaian
hanya akan membangkitkan kesensitifan orang tersebut terhadap pemakaian selanjutnya,
sampai akhirnya setelah lama mulai terlihat timbulnya reaksi alergi yang dapat terjadi
setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan kemudian setelah berkali-kali pemakaian.
Bahan iritan primer dapat juga berlaku sebagai sensitizer jika konsentrasinya sangat rendah.
Tetapi harus diketahui, meskipun suatu preparat kosmetik telah dibuatdenganbahan-
bahanyangaman bagi kulit, tidak akan menimbulkan iritasi maupun alergi, belum tentu
kosmetik tersebut dalam bentuk yang sudah jadi (finished product) akan aman pula jika
dipakai bersama-sama dengan kosmetik lain, sebab dapat saja terjadi iritasi bila kedua
kosmetik itu dikombinasi di atas kulit. Satu kosmetik dapat membuka jalan bagi terjadinya
iritasi oleh kosmetik yang lain. Proses demikian dinamakan sensitisasi silang (cross
sensitization). Sidi (1956) memberi contoh, dalam mewarnai rambut dengan cat rambut yang
terbuat dari pigmen, jika terdapat derivat petroleum, maka akan terjadi reaksi yang biasanya
tidak terjadi.
C. Reaksi Positif yang di Timbulkan Kosmetik
Reaksi yang dihasilkan oleh krim pemutih wajah sangat berfungsi bagi wajah yang
memiliki berbagai masalah diwajah, seperti :
1. Kosmetik yang menandung cream pemutih wajah mengandung berbagai zat yang
mampu mengembalikan kecerahan kulit.
2. Kulit kembali cerah seperti warna aslinya.
3. Mengurangi warna hitam pada wajah
D. Bahan Kosmetik dan Kosmetik yang Dapat Menimbulkan Reaksi Negatif Pada Kulit
1. Merkuri
Bertahun-tahun lamanya ammoniated mercury 1-5 persen dalam oinment
direkomendasikan sebagai bahan pemutih kulit karena berpotensi sebagai bahan
pereduksi (pemucat) warna kulit. Penggunaan kosmetik pemutih kulit isi merkuri
meningkat jumlahnya di Indonesia dan populer di kalangan keturunan Cina.
Kosmetik pemutih ini datang dari Cina dan disebut pearl cream (krim mutiara).
Digunakan sebagai foundation atau night cream. Daya pemutihnya terhadap kulit
sangat kuat. Tetapi pemerintah Indonesia terpaksa melarang peredaran kosmetik
pemutih isi merkuri tersebut karena ternyata toksisitasnya terhadap organ-organ
tubuh seperti ginjal, syaraf, dan sebagainya, sangat besar. Ada dua jenis reaksi
negatif yang terlihat : reaksi iritasi (kemerahan dan pembengkakkan kulit) dan rekasi
alergi, berupa perubahan warna kulit sampai menjadi keabu-abuan atau kehitam-
hitaman, setempat-setempat atau tersebar merata. Kulit yang sudah dikelantang
(bleaching) menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari, kosmetik yang berwarna
dan parfum. Kadangkadang timbul juga jerawat karena pearl cream itu sangat
lengket pada kulit. Lin, ).T.(1982) melaporkan bahwa beribu-ribu artis di Cina
menderita noda-noda hitam(hiperpigmentasi) atau pigmented cosmetic dermatitis
setelah menggunakkan krim mutiara seperti itu.
2. Hidrokuinon
Akhir-akhir ini hidrokinon (hydroguinone) dan derivatnya serta hidrokortison oleh
dokter ahli kulit direkomendasikan sebagai preparat pemutih kulit atau peluntur
pigmen kulit. Tetapi ternyata preparatpreparat itu dapat menimbulkan dermatitis
kontak dalam bentuk bercak warna putih disebabkan oleh over bleaching, atau
sebaliknya dapat juga terjadi reaksi hiperpigmentasi
3. Krim Untuk wajah
Krim seperti untuk preparat pembersih, pelembab, alas bedak (foundation), tata rias
(make-up), pemerah pipi dan bedak padat dapat menyebabkan terjadinya
hiperpigmentasi dan jerawat di wajah. Zat pewarna, pewangi, pengemulsi, pengawet
dan lanolin dapat bersifat sensitizer.
4. Kosmetik Tabir Surya (Sunscreen)
Penggunaan kosmetik tabir surya hendaknya dianjurkan di negaranegara yang
penuh sinar matahari. Fungsi tabir surya ialah untuk melindungi kulit dari radiasi
sinar ultraviolet dalam sinar matahari, yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan
pada kulit seperti penuaan dini, kekeringan, hiperpigmentasi, sampai ke kanker kulit.
Tabir surya yang mengandung PABA (Para Amino Benzonic Acid) populer di negara-
negara Barat karena efektif menyerap sinar UV-B dan cepat mencoklatkan kulit.
5. Cat Rambut
Cukup sering ditemukan terjadinya penyakit kulit kepala dermatitis karena cat rambut
akibat reaksi parafenildiamin, sejenis zat pewarna tipe oksidasi permanen yang ada
di dalam cat rambut. Walaupun kepekaan pemakai terhadap bahan itu telah diuji
oleh petugas kecantikan, tetapi tetap tidak bisa dijamin bahwa reaksi tidak akan
terjadi. Rekasi alergi oleh cat rambut dapat terjadi beberapa jam setelah pemakaian,
biasanya ringan sampai berat, berupa kemerahan, iritasi, bengkak isi cairan
(oedema), persisikan, ekudasi dikulit kepala, wajah, leher, dan kadang-kadang juga
di bahu. Kelopak mata membengkak dan lunak (puffy).
6. Parfum
Berbagai jenis parfum dapat menimbulkan dermatitis kontak di tempat aplikasinya.
Krim pelembab tangan dan badan, krim wajah, kertas tissue untuk wajah, yang
berisikan parfum dapat berlaku sebagi alergen khusus yang menyebabkan reaksi-
reaksi alergi seperti gatal-gatal, kemerahan, kadang-kadang keluar cairan, dan
akhirnya terjadi hiperpigmentasi, Hiperpigmentasi yang disebabkan oleh parfum
dapat permanen akibat adanya peningkatan yang absolut dalam pembentukan
pigmen melanin.
7. Deodoran dan Antiperspiran
Dermatitis akibat deodoran dan antiperspiran biasanya disebabkan oleh senyawa-
senyawa aliminium, antiseptik dan juga zat pewangi. Reaksi yang terjadi biasanya
dalam bentuk reaksi iritasi dan bukanya sensitisasi. Uap dari perspiran kulit
nampaknya menyebabkan lebih mudahnya penyusupan bahan dan dengan demikian
merusak kulit di tempat terjadinya rekasi, terutama di ketiak dan bagian-bagian dan
lainnya dimana deodoran dipakaikan. Penghentian pemakaian biasanya meredakan
reaksi dengan cepat.
8. LipstikLipstick
Lipstick merupakan penyebab utama dermatitis bibir (cheilitis) karena alergi.
Penyebabnya dapat berupa bahan dasar minyaknya (wax, lanolin, cocoa), zat
pewarnanya, zat pewanginya, bahan anti oksidannya, atau bahan pengawetnya.
Cheilitis menunjukan bibir yang bengkak, pecahpecah dan kemudian
hiperpigmentasi pada bibir dan daerah sekitarnya .

E. Penanganan Efek Samping Kosmetik


Yang harus dilakukan pertama kali dalam menangani ESK yaitu menghentikan
penggunaan kosmetik, kemudian di lakukan terapi sesuai jenis ESK yang terjadi. Beberapa
jenis ESK dapat membaik hanya dengan menghentikan pemakain kosmetik seperti
dermatitis kontak iritan terutama yang ringan akan tetapi untuk kasus yang berat
memerlukan pertolongan medis dianjurkan untuk dirujuk kedokter spesialis kulit untuk
dilakukan identifikasi bahan penyebab yaitu dengan tes sampel. Demikian pula untuk kasus
hiperpigmentasi, hipogpigmentasi, atrofi kulit, telengiektasi.
Penanganan ESK tentunya meliputi pencegahan juga memerlukan kerja sama dari
produsen kosmetik, peranan seorang dokter diklinik kecantikan serta pihak konsumen
sendiri.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk merawat kecantikannya
secara aman dan efektif, yaitu :
1. Jaga kesehatan apabila seseorang yang sehat akan tampak segar dan cerah,
sediakan waktu untuk olahraga, batasi makanan karbohidrat, cukup asupan
antioksidan, calcium, vitamin D, asupan phytoestrogen yang banyak terdapat
kedelai, cukup istirahat dan selalu berpikir positif dan mensyukuri semua karunia-
NYA.
2. Jagalah kebersihan kulit dengan cara mencuci wajah 2 kali sehari jangan berlebihan
dengan gunakan sabun. Penggunaan kosmetika yang memberikan efek lebih nyata
dan cepat sering memiliki resikonya lebih tinggi, sebab tidak ada kosmetik yang
bebas dari resiko efek samping, sehingga pergunakan kosmetik seminimal mungkin.
3. Koreksi invasive maupun non invasive untuk nperbaikan kontur permukaan wajah
seharusnya hanya dilakukan oleh dermatologi dengan mempertimbangkan faal kulit
normal. Apapun tindakan yang dilakukan jangan sampai faal kulit terganggu,
misalnya tindakan pemutihan atau pengelupasan kulit yang berlebihan akan
menyebabkan kulit kehilangan fungsinya sebagai perlindungan terluar dari tubuh
kita, sehingga seseorang menjadi tidak nnyaman untuk berinteraksi dengan
lingkungan, kulit mudah merah, terbakar bahkan keriput akan terjadi lebih parah.
4. Selalu kritis dengan produk yang anda terima, tanyakan kepada dokter atau ahli
kecantikan yang dapat memberikan informasi pada anda menyangkut kandungan,
fungsi dan resiko dari kosmetik tersebut. Jadilah konsumen yang bijak dan kritis.
F. Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memproduksi Kosmetik
Secara komparatif, cukup mudah untuk menghindari efek iritan Primer karena dapat
diketahui yang mana di antara bahan-bahan yang dipakai di dalam suatu kosmetik yang
bersifat sebagai irritan primer. Jika suatu bahan khusus dicurigai sebagai suatu irritan,
kepastiannya dapat diketahui lewat patch test. Suatu irritan oleh suatu produk dapat dicegah
dengan cara menghindari pemakaian suatu bahan yang dicurugai sebagai irritan primer.
Jika betapapun Salah satu dari bahan-bahan itu diperlukan kehadirannya didalam kosmetik,
maka konsentrasinya harus serendah mungkin. Lebih sulit lagi adalah memproduksi suatu
preparat yang sama sekali terbebas dari kemungkinan menimbulkan seaksi alergi, karena
berlawanandengan terjadinya reaksi iritasi, reaksi alergi lebih sulit diramalkan. Suatu produk
mungkin sudah lulus test keamanan untuk 100 orang sukarelawan, tetapi tetap saja setelah
dipasarkan dan digunakan oleh ribuan orang, muncul beberapa reaksi alergi. Karenanya,
“tidak mungkin menjamin bahwa sesuatu produk akan bebas sama sekali dari kemungkinan
menimbulkan reaksi alergi”.
Namun demikian, produsen kosmetik bukannya sama sekali tak punya harapan
dalam menanggulangi masalah alergi ini. Pengalaman menunjukan bahwa banyak bahan
lebih sering menimbulkan alergi dari pada bahan-bahan lainnya. Antibiotika, garam-garam
kinine (dalam lotion rambut), garam-garam fenil merkuri (dakam preparat pemutih kulit dan
antiseptik), bahan parfum tertentu pigmen tertentu termasuk di dalam kelompok alergen,
lanolin, bahan baku yang umumnya sabgat berharga, tidak selamanya ditoleransi oleh
tubuh, tetapi tidak perna terjadi peristiwa intpleransi terhadap derivat-derivat lanolin.
Sejumlah preparat cat rambut (para phenylene atau para toluene diamine serta
derivat-derivatnya) sering sekali menyebabkan reaksi alergi sehingga patch test umumnya
selalu diadakan sebelum preparat itu dipakaikan.
Produsen kosmetik dapat mengurangi kemungkinan terjadinya reaksireaksi
intoleransi dari produknya dengan cara menghindari pemakaian bahanbahan yang diketahui
dapat menimbulkan reaksi alergi serta dengan cara melakukan berbagai test keamanan atas
produk-produknya.
G. Teknik Sederhana Mengetahui Kosmetik Aman Dipakai
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui reaksi alergi
yang dialami kulit ketika menggunakan produk kosmetik yang tidak cocok dengan kulit.
Cara termudah adalah dengan mengoleskan sedikit cream dibelakang telinga. Jika
kulit tidak terasa panas atau gatal, maka produk tersebut aman digunakan pada wajah anda.
Telitilah label yang menempel pada kemasan, apakah disebutkan bahwa reaksi yang terjadi
pada kulit merupakan hal normal. Perlu diketahui juga beberapa bahan dalam produk yang
dapat menyebabkan kulit mengelupas, kemerahan dan iritasi pada awal pemakaian. Sebab
memang ada beberapa produk kecantikan yang menimbulkan efek tersebut, seperti Cream
anti jerawat dan anti penuaan dini.

BAB 13
TES KEAMANAN KOSMETIK
Pendahuluan
Di Amerika pada tahun 1938, Food Drug and Cosmetic Act dibentuk untuk
menjembatani kepentingan baik para pasien, konsumen, maupun produsen obat-obat
farmasi dan kosmetika. Menurut UU mengenai hal ini dikeluarkan setelah terjadinya
peristiwa kematian banyak orang setelah memakai kosmetika yang menggunakan ethylene
gliycol sebagai bahan dasar bagi disperse derivate sulfanilamide.
Sebelum suatu produk farmasi atau kosmetika dapat di jual kepada umum, produsen
harus menyerahkan kepada pemerintah cara pemakaian produk serta dengan laporan
dengan hasil-hasil pengujian keamanannya pada hewan, manusia dan klinis. Berdasarkan
keterangan tersebut, obat atau kosmetika yang di peroleh pemerintah dianggap berbahaya
bagi umum dapat dilarang uintuk diedarkan (Lubowe).
Di Indonesia, sebelum suatu produk kosmetika di produksi dan di edarkan kepada
masyarakat, formulasi, komposisi, nama dan sifat dari masingmasing bahan, cara
pembuatan, sifat-sifat produk dan hasil test keamanannya juga harus di laporkan kepada
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) Departemen Kesehatan RI
untuk di teliti, dikoreksi dan jika disetujui lalu diberi nomor surat izin produksi. Walaupun
sudah disetujui, jika kemudian hari dalam peredarannya produk itu ternyata mengandung
bahan diluar apa yang dilaporkan atau menimbulkan gangguan-gangguan yang parah pada
pemakai, produk itu dapat dilarang beredar dan dihentikan produksinya, tentu saja akan juga
merugikan produsen.
A. Metode Pemeriksaan Kulit
1. Pemeriksaan dan klasifikasi kulit
Untuk pemeriksaan kulit awal, dapat dilakukan dengan mengamati kondisi
kulit sesuai klasifikasi pada umumnya. Berdasarkan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu
kulit kering, kulit normal, dan kulit berminyak. Kulit kering merupakan kulit dengan
kadar air kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar
minyak rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan kadar
minyak dan alir yang tinggi,
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering, yaitu :
a. Kulit kusam, bersisik
b. Mulai tampak kerutan-kerutan
c. Porl-pori tidak kelihatan
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal yaitu :
a. Kulit tampak segar dan cerah
b. Cukup tegang dan bertekstur halus
c. Pori-pori kelihatan tetapi tidak terlalu besar
d. Kadang kelihatan berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung.
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak yaitu :
a. Tekstur kulit kasar dan berminyak
b. Pori-pori besar
c. Mudah kotor dan berjerawat
2. Metode Non Invasif
Untuk mengetahui keadaan kulit dengan lebih detail, dapat menggunakan alat
modern, seperti :
a. a. Skin-pH-meter : mengukur pH kulit
b. b. Corneometer : mengukur kadar air kulit
c. c. Sebumeter : mengukur kadar minyak kulit
d. d. Cutometer : mengukur elastisitas kulit
e. e. Tewameter : mengukur penguapan air kulit
f. f. Skin visiometer : mengukur tekstur kulit
g. g. Mexameter : mengukur kadar melamin dan kemerahan
h. h. Chromameter : mengukur index warna kulit dan skin lightness
i. 3D configuration with ultrasound system : untuk pengamatan dan pengukuran
anatomi kulit dengan pencitraan ultrasound.
B. Uji Keamanan Kosmetik
Seperti yang sudah di jelaskan pada pendahuluan, bahwa sangat penting untuk
memilih bahan-bahan baku yang aman dan berkualitas tinggi, melakukan pengujian atau
test keamanan bahan baku sebelum di masukkan ke dalam produk (di sebut Inpatch test),
menguji keamanan produk akhir sebelum di pasarkan (di sebut usagetest) dan menguji
keamanan produk akhir pada konsumen setelah beberapa lama di pasarkan (dl sebut
efficacy test) melalut pemeriksaan, wawancara dan “guestlonnalre" pada para pemakai.
Patch test dan usage teat dilakukan baik pada manusia maupun pada
heswan, dan mencakup pengujian berbagai segi keamanan dari bahan baku atau produk
akhir, misalnya :
• Potensi iritasi terhadap kulit dan mata
• Fatotaksisitasnya terhadap kulit
• Komedogenisitasnya (dayanya untuk merangsang terjadinya jerawat) dll,
Patch test dan usage test dapat dilakukan berbagai Jenis produk misalnya :
shampoo, sabun, dll.
Beberapa jenis patch test dan usage test dail berbagai bahan baku dan berbagai
produk akhir.
1. Patch Test
a. Digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan, di pakai untuk
mendiagnosa penyakit kulit :allergic contact dermatitis.
b. Tekhnik Patch test ini telah distandaisasi dengan memfiksasikan dan meletakkan
bahan-bahan pada kulit dengan sepotong kertas filter Whatman yang melekat di
kertas aluminium foll yang telah dilapisi satu sisinya dengan polyethylene film,
c. Test Ini ada 2 tipe :
• The AC Test (Imeco, Sweden).
• The Silver Patch
d. Bahan allergic yang akan diperiksa lebih baik dalam baentuk cair diletakkan puda
filter paper disc lalu kertas patch tester Ini diaplikasikan ke kulit dengan plester
adhesive,
e. Patch test dapat dilakukan dimana saja di kulit tetapi umumnya dilakukan di kulit
belakang tubuh, Tester ditinggalkan ditempat tersebut selama 48 jam, setelah itu
diangkat dan tempat yang di test diberi tanda,
f. Hasil dinilal 15 dan 30 menit setelah pengangkatan, diulangi setelah 24 Jam dan
hasil terakhir adalah kesimpulan dari test,
g. Pada pasien yang sedang menderita acute dermatitisyang luas, test ini apabila
dilakukan akan menimbulakan reaksi false positif dan akan memperberat
erupsi. Jadi, prosedur dilakukan bila erupsi telah terkendalikan, kulit yang di pilih
harus bebas dari dermatitis paling sedikit 4 minggu.
h. Bahan yang akan di test harus dicairkan ketingkat yang tidak menimbulkan reaksi
pada orang yang tidak sensitif (kontrol). Konsetrasi yang terlalu tinggi akan
menyebabkan iritasi hebat, sedangkan konsentrasi yang terlalu rendah akan
tidak menimbulkan respons.
i. Pada prakteknya, bahan-bahan yang akan di test konsentrasinya harus di bawah
105, kecuali beberapa bahan, a.l. : balsam peru (258), Neomycin (204), wool
alcohols (3096) dan lanolin (100x).
j. Bahan pelarut yang dipakai harus tidak bersifat mengsensitisasi/ mengiritasi kulit,
seperti : air, ethyl alcohol, amyl alcohol, phenethyi alcohol, dil. Pada umumnya,
yang bersifat stabil dan tidak mudah menguap adalah yang terbaik.
2. Open Test
a. Bahan langsung diaplikasikan 2-3 kali sehari kearea yang sama pada lengan
bawah selama 2 hari dan reaksi yang terjadi langsung dinilai.
b. Reaksi yang positif menandakan bahwa reaksi pacth test tersebut adalah karena
alergi, sedangkan jika hasil negatif, tidak menghilangkan kemungkinan karena
alergi.
3. Tes Potensi Iritasi Pada Kulit
a. Draize Test
 Mengevaluasi potensi iritasi dari bahan kimia pada binatang dengan memakai
kelinci albino.
 Test dilakukan dengan tehnik patch test pada kulit kelinci yang dilukai dan
juga pada kulit yang utuh.
 Minimal binatang yang ditest 6 ekor, bulu-bulu telah dicukur Bahan yang akan
ditest diletakkan pada bahan berbentuk segiempat (dapat berupa surgical
gauze).
 Bahan yang ditest untuk cairan : 0,5 mL untuk bahan padat/ setengah padat :
0,5 gr. Bahan padat dilarutkan dengan larutan yang sesuai.
 Lalu seluruh badan kelinci dibungkus dengan bahan yang bersifat elastis
(rubberized cloth) selama 24 jam. Untuk menjaga agar bahan yang akan
ditest tetap diposisi semula dan mencegah bahan yang menguap. Setelah 24
jam, bahan diangkat dan hasil reaksi dievaluasi, diulang pada 72 jam.
 Test ini bukan untuk produk akhir (barang jadi)
b. Freund's Comolete Adiuvant Test (FCAT)
 Untuk memilih bahan kimia berdasarkan reaksi immun (kekebalan).
 Variant i.d. test, bahan dimasukkan ke Freund's Complete Adjuvant (FCA)
sehingga konsentrasi akhir dari emulsi adalah 5-509. Untuk perbandingan,
bahan yang akan dilarutkan, dicairkan kelarutan yang sesuai (misal: air,
acetone, alcohol, petrolatum, atau polyethylene glycol).
 Dua kelompok guinea pig (marmot), setiap kelompok berjumlah 8-10 ekor,
sebagai kelompok ekperimen dan yang lain sebagai kelompok control.
 Bahan yang akan ditest didalam FCA (0,1 mL) disuntikkan intradermal ke sisi
kanan bagian dalam dari binatang dalam kelompok eksperimen. Seiap hari
ke-2, dengan total 5 kali. Binatang control disuntik dengan 0,1 mL FCA saja.
4 dari binatang diuji untuk efek toksik untuk efek toksik bahan setelah 1 kali
pemakaian topical dengan langsung memberikan konsentrasi 1004, 304,104
dan 39 kesisi kiri binatang. Tempat aplikasi dibiarkan terbuka, reaksi pada
kulit dinilai setelah 24 jam kemudian. Iritasi yang terkecil sebagai kemerahan
sedang paling sedikit pada 254 dari binatang dalam kelompok.Nilai non
irritant yang maksimal diberikan pada konsentrasi yang tertinggi yang tidak
menimbulkan reaksi apapun.
 Test ini untuk menemtukan kapasitas sensitisasi dari bahan.
 Test dinyatakan allergenik bila 1 dari 8 binatang dari kelompok eksperimen
menunjukkan reaksi positif terhadap konsentrasi non irritant yang dipakai
untuk percobaan
 FCAT sederhana saja, tetapi tidak untuk produk jadi.
 Lebih sensitif dari pada Draize Test dan Buhler Test.
c. Guinea Pig Maximization Test (GPMT)
 Magnusson dan Kligman menemukan suatu prosedur yang sensitif untuk
mendeteksi kapasitas dari suatu bahan untuk menyebabkan sensitisasi
langsung pada guinea pig (marmot).
 Dengan memperbandingkan hasil test ini dengan pengalaman klinis dan
dengan memakai bahan yangtelah dikenal sebagai kontak allergen.
 Dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 20-25 guinea pig sebagai
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
 Bahan yang akan ditest disuntikkan intradermal atau topical.
 Injeksi dengan bahan itu sendiri atau digabungkan dengan FCA. Bahan yang
larut dalam air akan dilarutkan dahulu sebelum dijadikan emulsi. Bahan yang
larut dalam minyak atau bahan-bahan yang sukar larut digabungkan dengan
FCA sebelum ditambahkan air.
 Konsentrasi untuk suntikan intradermal disesuaikan dengan level tertinggi
yang masih bias ditolerir.
 Topical test dilakukan dengan occlusive patch.
 Pada hari ke 7, bahan dilebarkan dengan ketas filter, ditutupi plastik adhesive
tape yang impermeable, lalu badan dibalut denyan adhesive bandaye yang
elastic.
 Hari ke 21, kelompok eksperimen dan kelompok control memakai occlusive
patch selama 24 jam.
 Dinilai pada hari ke 23 28.
 Test ini baik untuk mengenal bahan-behan yang menvebebkan kontak alergi
d. Buhler Test
 Tiga kelompok yang masing masing terdiri dari 10-20 gunce ps.
 Kelompok eksperimen diuji dengan bahan yang akan ditest plus pelarut.
 Kelompok komtrol hanya dengan pelarut.
 Kelompok negatif kontrol hanya dengan bahan yang akan ditest.
 Bahan dicairkan/dilarutkan dan dioleskan ke kulit sisi binatang dengan
sistem occlusive patch selama 6 jam.
 Aplikasi dengan jarak 1 minggu selama 3 minggu.
 Dapat dipakai untuk produk jadi (misalnya shampoo), atau dilarutkan lebih
dahulu.
 Test ini banyak keuntungannya. Kurang iritasi, hanya menimbulkan sedikut
kesan positif yang palsu.
 Digunakan sebagai screening pertama untuk produk jadi.
e. Open Epicutancous Test (OET)
 Kontras dengan test-test sebelumnya, test ini hanya menggunakan satu
konsentrasi. Bahan dioleskan langsung, tidak ditutupi, tidak
dilarutkan/dicairkan, bila perlu bahan dilarutkan Gengan konsentrasi 30X,
104, 34 dan 14X, dengan pelarut yang Sesuai.
 Satu sampai enam kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, yang
masing-masing terdiri dari 6-8 guinea pig.
 Volume tertentu dari setiap konsentrasi dengan pipet/syringe diaplikasikan
pada sisi seluruh binatang eksperimen.
 Reaksi dinilai 24 jam setelah aplikasi : dinilai konsentrasi yang menimbulkan
minimal iritasi dan konsentrasi maksimal yang tidak menimbulkan iritasi.
 Aplikasi diulang setiap hari selama 3 minggu atau 5 kali seminggu selama 4
minggu dengan menggunakan tempat yang sama. Dinilai kembali pada akhir
tiap minggu.
 Test ini digunakan untuk contoh bahan kimia, campurancampuran dan
produk-produk jadi, untuk efek sensitisasi dan iritasi.
4. Iritasi Pada Mata
Produk-produk yang harus ditest :
a. Kosmetika mata : mascara. Eye-shadow, eye-liner, eye make up
remover, dil.
b. Kosmetika wajah : foundation blusher, face powder, lipstick, dll.
c. Kosmetika lain : nail cosmetics, hair care products, body lotion, dil.
d. Tanda iritasi pada mata: merah, bengkak, sakit, panas (erythema, edema, pain, heat)

5. Phototoxicity
Iritasi non-immunologis yang berhubungan dengan cahaya dan terjadi setelah
kulit dikenai cukup cahaya yang dibutuhkan non| eritrogenik light (320 nm) dan
penetrasi per-cutan dari bahan yang bersifat phototoxic.Wood Light dapat dipakai
sebagai cahaya.
a. Animal Testing
 Dengan memakai tikus dan kelinci yang sudah tisa berbulu, diekspose ke bahan
kimia selama 5-10 menit sebelum dikenai cahaya.
 Pada manusia dibutuhkan waktu yang lebih lama (optimal 1 jam)
b. Human Testing
 Test ini cu up aman karena hanya sebagian kecil daerah yang ditest dan dapat
dilakukan di daerah lengan dan belakang tubuh, sehingga daerah wajah dapat
dihindarkan.
 Akibat dari test ini timbul dermatitis setempat yang mudah sembuh.
 Kemungkinan dalam waktu beberapa minggu samapi bulan, dapat timbul
hiperpigmentasi.
6. Test Iritasi Untuk Sabun dan Detergent Bars
a. Chamber Test
 Digunakan 804 larutan (berat/volume) dengan melarutkan potongan sabun di air
dan dipanaskan perlahan-lahan. Bila dingin, larutan akan menjadi pasta, dengan
memanaskannya 40”C akan kembali menjadi cair.
b. Wash Test
1. Antecubital wash Test.
 Daerah antecubital dari orang-orang yang dipilih, dicuci dengan bahan yang akan
ditest dua kali sehari.
 Sepotong kapas non-wopen (5 x 5 cm) dilembabkan dengan air hangat.
 Setelah dibuat busa ditempat sabun, kulit dicuci selama 1 menit.
 Sesudah dibilas ringan, prosedur diulang selama semenit lagi.
 Lalu busa ditinggalkan dikulit selama 2 menit lagi sebelum dibilas bersih.
 Kulit dikeringkan dengan handuk yang lembut.
 Daerah anticubital sisi lain dilakukan test yang sama dengan bahan yang sama untuk
perbandingan.
2. Facial Wash Test
 Kedua belah pipi dicuci dua kali sehari sama seperti wash test, kecuali busa segera
dibilas setelah pipi dicuci dengan sabun selama 2 menit.
 Reaksi dikulit dinilai 30 menit
3. Scanification Test
 Untuk menilai kerusakan jaringan yang sebenarnya
 Tanpa stratum corneum (lapisan tanduk) sebagai barrier (penghalang)
 Test dilakukan pada sekelompok sabun dan detergent bars, dibedakan dengan kulit
yang utuh.
 Sesudah kulit dilukai dengan jarum halus, prosuk dengan konsentrasi 0,14 dan 1,5X
diaplikasikan dengan sistem occlusive selama 3 hari kebagian dalam lengan bawah
pada 10 voluntter.
 Reaksi dinilai pada hari terakhir dengan nilai : 0negatif, 44 - kemerahan hebat
dengan nekrosis.
7. Test Toleransi Terhadap Detergen Dalam Shampoo
a. Guinea Pig Skin Irritation Test (Non Occlusive)
 Digunakan 5 ekor guinea pig
 Produk diaplikasikan setiap hari selama 4 hari pada sisi badan binatang.
 Satu gram dari bahan yang akan di test diaplikasikan ke area t 4x4 cm tanpa di bilas.
 Ketebalan kulit diukur dengan micrometer.
 Evaluasi dilakukan pada hari ke 1,2,3 dan 4.
 8. Tes Potensi Menimbulkan Komedo/Jerawat (Comedogenity)
a. Animal Testing
 Diujikan pada saluran luar telinga (external aer canal) dari kelinci albino.
 Setelah milliliter bahan diaplikasikan ke satu telinga setiap kelinci, telinga lain
sebagai kontrol.
 Test dilakukan selama hari dalam seminggu selama 2 minggu berturut-turut.
 Observasi timbulnya pembesaran pori-pori dan hyperkeratosis dari folikel minyak dan
dibandingkan dengan kontrol.
 Hasil dinilai dengan angka : 0 - negatif s/d 5 « hebat.
b. Human Testing
1. Langsung pada wajah.
 Dipilih remaja yang telah menderita jerawat atau yang mudah terkena jerawat.
 Sebelum test dilakukan, jerawat yang ada dihitung, bahan diaplikasikan selama 4-8
minggu, Jalu dinilai kembali.
 Penilaian hasil test ini kurang objektif.
B. Uji Efikasi Kosmetik
1. Evaluasi Efisiensi Cosmeceuticals
Pengenalan tentang metode-metode instrumental untuk mengevaluasi efikasi
cosmeceutilcal pada kulit manusia. Meskipun penekanannya pada metode instrumental,
namun sangat dianjurkan untuk menggunakan pendekatan yang meliputi evaluasi penilai
ahli serta penilaian oleh panelis, guna melengkapi pengukuran Instrumental, dalam
mengevaluasi efek berbagai cosmeceutical pada kulit.
2. Kadar Air Stratum Corneum
Kadar air kulit diatur oleh substansi aktif yang disebut sebagai “natural moisturizing
faktor” (faktor pelembap alami) pada kulit sebagian besar tersusun atas asam-asam amino
dan produk degradasi keratohyalin, serta lipid-lipid interkorneosit epidermal. Kadar air pada
lapisan epidermis yang hidup.
Kadar air pada lapisan sel tanduk sangat dipengaruhi oleh kekerapan kontak dengan
air dan khususnya dengan surfaktan. Setiap kali kulit di cuci, kulit akan kering dan akan
membutuhkan waktu sekitar tiga jam sebelum kadar air pada lapisan tanduk kembali normal,
Efek menjadi kering dapat meningkat secara dramatis dengan paparan yang kronis terhadap
air dan deterjen jika mekanisme perlindungan diri pada kulit mendapat beban yang terlalu
berat.
a. Transepidermal Water Loss (TEWL)
Beberapa peneliti menggunakan pengukuran transepidermal water loss (TEWL) sebagai
parameter kondisi barrier kulit. Pada kulit yang rusak TEWL akan meningkat secara
patologis, menjadikannya sebagai ukuran integritas fungsi barrier lapisan tanduk.
Instrument yang digunakan untuk pengukuran ini (Tewameter, Evaporimeter) memakai
prinsip yang sama. Tekanan penguapan air persial diukur dalam silinder terbuka pada
jarak 3 mm dan 9 mm dari permukaan kulit.Dengan hukum Fick (Fick's Law) TEWL
dihitung dari selisih antara kedua nilai tersebut dan ditampilkan secara digital dengan
satuan g/cm'/h.
b. Metode Konduktansi
Konduktansi elektrik lapisan kulit paling atas dapat diukur dengan arus frekuensi
tinggi.Instrumen skycon Hygrometer (I.B.S. Co., Jepang) bekerja berdasarkan prinsip
ini.Probe pengukurnya yang memiliki dua elektroda silinder, ditekankan pada permukaan
kulit dengan tekanan konstan.Di antara kedua elektroda tersebut suatu arus dua arah
frekuensi tinggi (sekitar 3.5 MHz) mengalir melintasi kulit. Konduktansi yang terukur
tergantung pada tingkat kadar air dan ditampilkan secara digital dengan satuan 1/1Ohm.
c. Pengukuran IR
Kadar air pada kulit dapat ditentukan dari absorpsi dermal radiasi infra merah (infra red «
IR) dengan evaluasi karakteristik berkas absorpsi air. Metode ini memungkinkan
pengukuran hidrasi stratum corneum karena kedalaman penetrasi yang dicapai dengan
pengaturan pengujian ini kecil (sekitar 10 ym). Namun metode ini sangat banyak
memakan waktu untuk suatu pengujian rutin.
d. Metode Frekuensi Resonansi
Kadar air kulit mempengaruhi elastisitasnya, perbedaan kadar air manghasilkan transmisi
getaran mekanis yang berbeda antara suatu pemancar (transmitter) dan penerima yang
diletakkan pada kulit.saat ini metode ini sudah tidak digunakan lagi.
e. Fotoakustik
Metode ini dilakukan berdasarkan pengukuran sinyal akustik yang dihasilkan dengan
variasi tekanan yang muncul pada jaringan dengan foto-iradiasi periodi.
f. Corneometer
Probe pengukur pada corneometer berfungsi berdasarkan prinsip pengukuran
kapasitansi.Lapisan tanduk merupakan suatu medium dielektrik. Sifat dielektriknya
berubah sesuai kadar air. Kapasitansi dari kapasitor pengukur berubah sebagai respon
terhadap kadar air sampel. Waktu pengukuran yang sangat singkat, hanya satu detik,
sangat penting karena adanya kemungkinan efek oklusi.
3. Profil Permukaan Kulit
Permukaan kulit tidak merupakan permukaan yang halus merata tetapi memiliki
relief bergelombang.Area kulit yang bergerak karena ekspresi wajah dan pada bagian
persendian memperlihatkan gelombang kerut/keriput yang lebih dalam. Dengan metode
pengamatan profil permukaan kulit akan dapat membedakan kerut kecil, kerut menua dan
kerut structural yang halus. Metode ini secara umum terbagi dua, yaitu yang menggunakan
replica dan pengukuran langsung pada kulit.
4. Proteksi Terhadap Sinar Matahari
Kulit manusia merupakan mekanisme perlindungan yang pertama dan utama
terhadap pengaruh luar yang berbahaya. Pengaruh berbahaya ini meliputi radiasi UV (280 -
400 nm) dan radiasi VIS/NIR (400 - 2,009 nm). Efek fisiologis radiasi UV tergantung pada
kisaran radiasinya.Radiasi UVC (100 - 280 nm) diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UVB (280
- 329 nm) menyebabkan pencoklatan langsung serta penuaan kulit.
Radiasi VIS/NIR (400 nm) menginfeksikan reaksi kulit. Meskipun radiasi pada
kisaran spectra ini dapat memicu proses kerusakan kulit, kebanyakan penelitian focus pada
kisaran UVB karena beberapa asam amino aromatis protein (tryptophan, thyrosine,
phenylalanine, dan lainlain) mengabsorbsi spectra ini yang dapat menyebabkan kerusakan
kulit yang parah. Efek sinergis radiasi UVA dan VIS/NIR tidak dapat diabaikan karena juga
berkontribusi pada kerusakan DNA, pengkajian tentang kisaran radiasi ini menjadi
pengecualian karena efektivitas radiasi UVA dalam pembentukan radikal bebas lebih rendah
dibandingkan UVB.
Tanpa sistem perlindungan kulit, peningkatkan eritema dan pigmentasi akan terjadi
dengan paparan singkat terhadap sinar matahari, sedangkan paparan yang lebih lama akan
dapat mengakibatkan kanker kulit. Bukti-bukti menujukkan bahwa setelah paparan berulang
DNA akan terakumulasi secara in vivo di bawah batas eritema, karena perbaikan DNA in
vivo berjalan lambat. Tekanan terhadap kekebalan juga dapat terjadi di bawah dosis eritema
minimal (minimal erythemal dosedose - MED). .
5. Reflectance Spectroscopy
Sebelumnya, diasumsikan bahwa energi radiasi IR pada kulit diubah menjadi panas
dan tidak ada pengaruh besar lainnya pada kulit. Kedalaman penterasi radiasi IR pada kulit
tergantung panjang gelombnagnya. Radiasi sekitar 1 ym diabsorbsi sebagaian pada
kedalaman 1 mm dalam dermis. Radiasi dari panjang gelombang yang lebih panjang atau
pendek diabsorbsi lebih dulu di epidermis. Kulit beruabah saat terpapar radiasi dan panas,
suatu hal yang diabaikan dalam metode penetapan SPF. Reaksi-reaksi kulit ini dapat diukur
menggunakana spektroskopi reflektansi.
Spektroskopi reflektansi adalah metode yang memungkinkan tidak hanya
pengukuruan in vivo absorpsi UV tanpa membebani kondisi kulit tetapi juga suatu
dokumentasi yang selektif terhadap panjang gelombang dari reksi kulit menyusul suatu
iradiasi. Metode ini juga dapat digunakan untuk menguji secara in vitro dan in vivo stabilitas
spectral dan produk tabirsurya dan hasilnya dapat dibandingkan dengan penetapan SPF.
Pengujian dengan metode ini terdiri dari dua komponen yaitu suatu area untuk
membangkitkan reflektansi dan satu area untuk deteksi radiasi yang direfleksikan. Kedua
komponen tersebut dihubungkan melalui sistem serat optic.
6. Penetapan Kadar Sebum Permukaan Kulit
Lipid dipermukaan kulit atau sebum, sebagian besar tersusun atas gasil seresi
kelenjar minyak, lemak lapisan tanduk dan residu dari kelenjar keringat, sehingga
merupakan substansi yang tidak seragam dan stabil. Pengaruh eksternal yang terlihat nyata
pada kulit membuat pengukran pada kulit menjadi sulit, termasuk dalam penetapan
termasuk kadar lipid di permukaan kulit serta pengaruh kosmetik dan farmasetik topical.
a. Sebumeter
Instrumen ini bekerja dengan prinsip fotometer noda minyak. Untuk pengukuran ini,
sepotong film penyerap dalam kaset ditekankan padan kulit. Sebum akan menutup film dan
meningkatkan trasparansi yang terukur oleh instrument secara proposional dengan kadar
sebum.
b. Sebutape
Metode lain untuk mempelajari lipid permukaan kulit adalah dengan menggunakan
sebutape. Dengan metode ini dapat mendeteksi kadar sebum dan struktur pori sebum.
Suatu pita yang mengandung lapisan polimer hidrofilik dengan sejumlah besar
gelembung udara kecil. Permukaan lapisan ditutupi pita perekat yang tidak tembus minyak
yang menjamin perekatan pada permukaan kulit selama menyerap minyak. Secaara
bertahap, udara dalam gelembung akan digantikan oleh minyak dan gelembung berisi
minyak akan menjadi transparan. Analisa citra kuantitatif dari foto pita sebutape yang
diletakkan pada latar belakang hitam memungkinkan penetapan jumlah dan ukuran noda
minyak.
7. Laser Doppler Flowmetry
Laser Doppler flowmeter dapat digunakan untuk mengukur sirkulasi pada kulit.
Biasanya dipakai untuk mengevaluasi reaksi infalmasi dalam uji keamanan pada kulit yang
sulit terlihat karena warna produk (contohnya pada pengujian produk kosmetik dekoratif
seperti lipstick atau produk pewarna rambut).
Dalam metode ini digunakan sorotan laser energi rendah (2 mW dan 632.8 nm)
hingga penetrasi ke dalam kulit dengan fokus hingga kedalaman 0.5 — 1 mm.
Pengukurannya berdasarkan efek Doppler, dimana Doppler flowmeter akan merefleksikan
laju aliran eritrosit.
8. Pengujian Deodorant dan Antiperspirant
Produksi deodorant pada umumnya berdasarkan ide bahwa aroma tubuh merupakan
percampuran hasil metabolisme seperti asam lemak rendah (lower fatty acids) yang
dihasilkan saat sekresi keringat (protein, asam amino, lipid, steol, dll.) pada kulit dipecahkan
oleh bakteri. Bahan aktif dalam deodorant secara luas dapat diklasifikasikan sebagai
antiperspirant, bakterisida dan deodorant.
9. Pengukuran Elastisitas
Pemilihan m etode untuk mengukur elastisitas kulit tergantung kepada beberapa hal
seperti area tubuh, spesifikasi tehnik alat khususnya probe pengukur, bagian kulit yang akan
diukur, serta jenis tekan (vertical, horizontal atau torsional). Metode penggukurran elastisitas
dapat dibagi atas: metode yang menggunakan proportional full-thickness strain, yang
utamanya digunakan dalam aplikasi dermatologi dan medis, dan metode yang
menggunakan disproportional superficial strain, yang umumnya digunakan dalam aplikasi
kosmetologi. Dermaflex@ adalah contoh metode properional, sedangkan Cutometer® dan
twistometer adalah contoh metode disproporsional.
10. Perspektif Baru dalam Uji Efikasi
a. Chemiluminescence
Luminescence (latin : lumen - cahaya) adalah istilah yang luas untuk segala
fenomena cahaya dimana energy yang dipancarkan tidak murni radiasi termal. Sementara
radiasi termal diasosiasikan dengan hilangnya energy kinetic, proses luminescence
dianggap berasal dari kembalinya elektron keorbit yang lebih rendah dengan energy lebih
kecil.
b. ESR-Spektroskopi untuk mendeteksi spesies radikal yang berbeda
Elektron span resonance (ESR) atau electron paramagnetic resonance (ESR) adalah
bentuk spekstroskopi absorbs. ESR adalah absorpsi radiasi gelombang mikro dengan
substansi paramagnetic yang menghasilkan peralihan antara tingkat energy yang
berbedabeda. Dengan demikian spektroskopi ESR terbstsd pada molekul dengan electron
yang tidak berpasangansempat tipe molekul semacam itu yang menjadi perhatian dalam
bidang biokimia kulit adalah : radiasi bebas, spin probes, spin traps dan logam transisi.
C. Uji Efikasi Kosmetik Perawatan Kulit Dan Tubuh
Kulit adalah organ yang menutupi permukaan tubuh dan berfungsi sebagai barrier
antara tubuh dengan lingkungan luarnya. Tubuh manusia, termasuk kulit, memiliki
kemampuan homeosmasis dan melaluui nya kulit melindungi dari berbagai pengaruh yang
berbahaya,serta untuk menjaga kesehatan dan keindahan penampilan. Namun kemampuan
homepsis dapat melemah karena faktor individual pada berbagai orang, akibat efek radiasi
sinar ultraviolet, kekeringan atau oksidasi dan kerusakan kulit karena stres dan penuaan.
1. Kosmetik Pembersih
Yang dimaksud dengan pembersihan adalah proses dimana permukaan kulit dibuat menjadi
bersih dengan menghilangkan kotoran di permukaannya. Pembersihan menjaga kulit terlihat
sehat dan menarik serta menstimulir fungsi-fungsi fisiologisnya. Jika kulit tidak bersih,
stratum corneum tuaakan bertumpuk di permukaan, mengganggu proses pergantian dengan
stratum corneum yang baru seehingga metabolisme kulit juga terganggu.
Bahan untuk pembersih kulit dapat dibagi atas dua tipe yang tergantung kepada
tujuan pemakaian - sebagai bahan peembarsih wajah atau sebagai bahan penghapus
riasan.Riasan meggunakan dasar pelarut perlu menggunakan surfaktan sebagai bahn
utama kosmetik pembersih, meskipun bahan dapat menghilangkan NMF msupun lipid
interseluler atau teradsobsi kedalam kulit sehingga menyebabkan kulit terasa tertarik, gatal
atau kasar.Di masak kini, kosmetik pembersih yang memilihkii dua fungsi tersebut telah
dikembangkan dan untuk memenuhi kebutuhan memenuhi pemakaian produk, ragam jenis
pembersih berdasar surfaktan telah bertambah dengan menggunakan bahan yang diklaim
memiliki sifatat keasaman lebih lemah dan potensi iritasi lebih rendah.
2. Kosmetik Untuk Pemijatan
Melalui tehnik -—tehnik seperti meremes dan mengusap, pemijatan mengahasilkan efek
fisik maupun psikoologis. Efek fisik misalnya dapat memperbaiki sirkulasi darah dan linfa.
Sedangkan efek psikologis yang dihasilkan misalnya dapat untuk relaksasi, menanenangkan
pikiran serta efektif meredakan tekanan mental sehingga digunakan dalam perawatan
kesehatan maupun kecantikan. Namun demikian masih sangat seedikit data tentang
pembuktian efek-efek tersebut yang dipublikasikan. Efek fisik pemijatan tehadap tubuh :
a. Pebaikan sirkulasi darah
Efek pemijatan terhadap sirkulasi darah dapat dievaluasi dengan mengukur aliran
darah dan perubahan tempratur kulit.Pengukuran aliran darah dapata dilakukan misalnya
dengan menggunakan thermocoupletissuebloodflowmeter(SHINCORDERCT,E-
301).Pemijatan akan mempengaruhi pembuluh-pembuluh darah baik secara langsung
maupun tak langsung untuk menghasilkan peningkatan aliran darah pada kulit yang
kekurangan aliran darah dan mengurangai alira darah pada daera yang alirannya berlebih
sehingga menyusuaikannya ke tingkat aliran yang tepat. Peningkatan aliran darah dapat
mengurangi kekerasan kulit serta noda-noda gelap, sedangkan kemerahan pada wajah
dapat diturunkan dengan berkurangnya aliran darah berlebih.
b. Efek yang menguntungkan pada pergerakan otot
c. Efek yang menguntungkan pada kulit
3. Kosmetik Perawatan Tangan
Metode untuk mengevaluasi produk perawatan kulit tangan pada umumnya meliputi
pengukuran dan pengamatan kadar air kulit, kadar sebelum epidermal, metabolism stratum
corneum/epidermal, warna kulit serta morfologi dan dinamika sel stratum corneum. Untuk
mengukur kadar air kulit dapat digunakan berbagai metode seperti : pengukuran
karasteristik elektrik (konduktansi elektrik, kapasitansi resistansi), spektroskopi optis (near
infrared, nuclear magnetic resonance), pengukuran sifatat mekanis dan pengukuran sifat
termal.
4. Kosmetik Perawatan Oral (Gigi dan Rongga Mulut)
Meningkatnya kewaspadan manusisa saat ini menganai pentingnya pencegahan
penyakit gigi, juga meningkatkan harapan meraeka akan produk perawatan oral yang u .d | |
dapat memberikan efek tersebut. Oleh " 1. sebab itu perlu dilakukan evaluasi produk dengan
situasi yang semirip mungkin dengan situasi aktualnya, namun juga dengan memperhatikan
kenyamanan dan kesukaan pemakai terhadap produk tersebut.
a. Evaluasi evektifitas pencegahan karies gigi
Ada tiga metode utama untuk mengevaluasi evektifitas peroduk dalam mencegah
karies gigi, yaitu :
1. Pengujian in Vivo
Pengujian ini biasanya mengunakan subjek dari kelompok usia yang biasanya
memiliki karies gigi ( kebarryakan sisiswa sekolah dasar). Subjek ini dibagi kedalam dua
kelompok, satu kelompok menggunakan sediaan yang berisi bahan aktif (yang
keamanannya telah dikonfirmasikan lebih dahulu) dan kelompok lainnya menggunakan
sediaan tanpa bahan aktif (placebo). Pengujian sebaiknya menggunakan sistem buta-ganda
dimana baik subjek maupun pelaksana pengujian tidak mengatahui orang yang mana
termasuk kelompok apa, hingga seluruh pengujian selesai dan hasilnya dianalisa. Kejadian
keries gigi diteliti sebelum dan selama pengujian melalui pemeriksaan gigi dan rata-rata
penghambatan yang berkenaan dikalkulasi.
Kesulitan metode ini adalah bahwa kejaian karies gigi harus diamati dalam periode
waktu yang lama (1 - 5 tahun) dangan jumlah subjek ratusan atau bahkan ribuan untuk
menjamin data pengujian angka dapat dipercaya. Dengan demikian akan sangat memakan
waktu subjek maupun penguji serta biaya.
2. Pengujian in Vitro
Sebagai alternative metode in vivo kini dapat digunakan metode in situ. Metode ini
mencangkup penggantian sebagian dengan gigi tiruan saat gigi di cabut dari rongga mulut.
keuntungan metode ini adalah bahwa informasi yang sama dengan pengujian in vivo dapat
di peroleh dengan gigi tiruan dalam rongga mulut dan area gigi tersebut dapat dipindahkan
untuk diamati dengan mikroskop elektron atau microradiography, sedangkan kekerasannya
dapat diukur dengan alat pengukur kekerasan. Namun demikian, karena sulit untuk
meneruskan permukaan dalam periode waktu lama sampai terjadi karies gigi, metode ini
hanya menjadi suatu alternative untuk in vivo.
3. Metode in vitro
Suatu bahan aktif yang spesifik sering kali dievaluasi dengan metode in vitro di
laboratorium. Karies gigi dianggap disebabkan oleh rusaknya jaringan keras odontoma
akibat asam yang dihasilkan bakteri dalam rongga mulut. Bahan aktif dapat di uji
efektifitasnya dalam mencegah kerusakan jaringan ini dan membantu regenerasinya: contoh
metode in vitro yang telah dikembangkan untuk pengujian ini adalah tes kekerasan dan
metode remineralisasi.
Jika karies gigi secara buatan diinduksikan pada suatu potongan enamel yang
kemudian direndam dalam saliva buatan yang mengandung fosfor, kalsium dan fluoride,
substansisubstansi ini akan bergabung ke dalam enamel untuk membentuk hydroxyapatite
(remineralisasi) dan kekerasannya akan kembali hingga ke tingkat yang mendekati kondisi
awalnya.
b. Metode evaluasi efektifitas pencegahan penyakit periodontal
1. Ujiin Vivo
Seperti halnya pada kasus karies gigi, indikasi yang tepat efektifitas terhadap
penyakit periodontal (gingivitis) diperoleh melalui evaluasi pemakaian harian pada rongga
mulut. Perbedaan utamannya dangan kasus karies gigi adalah waktu mulai terjadinya
gingifitasdan waktu remisinya adalah beberapa minggu, sedangkan untuk mengobservasi
perkembangan karies gigi di perlukan waktu lebih dari satu tahun. Lebih jauh, penyakit ini
memperlihatkan mobiditas sekitar 8096 dari orang dewasa, untuk uji in vivo gingival
diperiksa pada waktu yang spesifik, derajat inflamasi di catat dan subjek dibagi kedalam
kelompok kontrol dan kelompok uji yang seimbang dengan mempertimbangkan kebiasaan
membersihkan gigi, usia, jenis kelamin dan derajat inflamasi. Uji in vivo ini biasanya
dilakukan dalam waktu 1-6 bulan, juga dengan sistem buta-ganda. Yang sering digunakan
sebagai indikator kondisi gingiva adalah gingiva hemorrnage,rubordan indeks PMA (P :
gingival papilla, M : marginal gingival, A : attached gingiva).
2. Metode In Vitro
Penyebab langsung gingivitas adalah bakteri dalam plak gigi (utamanya bakteri
anaerobic) yang menghasilkan toksin (endotoksin) penyebab inflamasi pada gingiva. Bahan
aktif yang digunakan dalam pasta gigi dapat bekerja pada bakteri maupun tubuh manusia
sebagai antibakteri, anti inflamasi, astringent, anti plasmin dan peningkat peredaran darah.
Pada kebanyakan kasus, bahan aktif akan diuji terhadap efek-efek tersebut melalui
uji in vitro maupun unji pada hewan dan akhirnya dievaluasi secara in vivo pada rongga
mulut.
c. Evaluasi efektivitas meringankan hyperesthesia
Jika gusi berkontraksi karena penyakiit periodontal dan dentin terbuka, akan terasa
nyeri jika terpapar air atau udara dingin, atau sebagai akibat stimulasi fisik seperti menyikat.
Ini disebut sebagai hyperesthesia.
Uji in vivo adalah metode utama untuk mengevaluasi kondisi ini. Pengujian dilakukan
terhadap dua kelompok uji yang menggunakan pasta gigi dengan bahan aktif dan kelompok
placingebo, dalam waktu empat minggu. Derajat rasa nyeri dinyatakan dalam skala O — 4
dan yang digunakan sebagai stimulasi yang menginduksi rasa nyeri adalah udara dingin, air
dingin serta sakit gigi.
d. Evaluasi efktifitas pencegahan deposisi kalkulus
Akibat bakteri dalam plak gigi, ion kalsium dan ion fosfat membentuk kalsium fosfat
amorf dan selanjutnya hidroxyapatite (kalkulus gigi), Namun adanya ion polifosfat akan
menghambat kristalisasi dalam proses ini dan pasta gigi pencegah kalkulus gigi dibuat untuk
kebutuhan ini. Dalam praktek di klinik gigi, kalkulus pada gigi dihilangkan dengan alat yang
disebut scaler (caranya disebut scaling). Pasta gigi pencegah kalkulus gigi tidak
dimaksudkan untuk melarutkan kalkulus gigi melainkan untuk mengurangi penimbunan plak
jika digunakan secara teratur setelah scaling.
e. Evaluasi efek pemutihan permukaan gigi
Permukaan gigi dapat berubah warna akibat senyawa-senyawa dalam kopi, the atau
tembakau. Warna tersebut suling hilang meskipun penyikatan gigi telah dilakukan dengan
baik, sehingga beberapa tahunIni, banyak orng yang mulai mencoba ke klinik gigi secara
teratur untuk memperbaiki tampilan tersebut.
Dengan pengujian in vivo, gigi subjek yang mengalami perubahan warna
dibersihakan dengan carascaling. Selanjutnya sebagai subjek selama satu bulan menyikat
gigi menggunakan pasta gigi yang telah di tentukan, sedangkann sebagian lainnya tidak
menggunakaknnya. Dalam pengujian ini permukaan gigi subjek akan diperiksa , di foto dan
subjek akan di wawancara. Selanjutnya untuk menghindari karna kebiasaan merokok,
subjek di bagi dalam 3 kelompok, satu kelompok menggunakan pasta gigi dalam jumlah
banyak , satu kelompok menggunakan sikat pasta gigi dan satu kelompok tidak
menggunakan pasta gigi (kontrol, menyikat gigi menggunakan obat kumur). Kondisi
selanjutnya diamati 2 minggu dan 4 minggu setelah scaling.
f. Evaluasi efektifitas menghilangkan plak
Pengujian tersebut dilakukan secara in vivo, pada subjek yang secara teratur
memperaktikan upaya kesehatan gigi. Setiap plak yang terdapat pada subjek yang diberi
penanda warna dengan erythrosine dan selanjutnya dihilangkan untuk memastikan tidak
ada plak yang tersisa. Subjek dilarang menyikat gigi atau menggunakan obat kumur atau
benang gigi selama 3 hari. Setelah 3 hari, plak pada setiap subjek diwarnai dengan
erythrosine dan sebelum menggosok gigi, indeks plak untuk semua gigi pada sisi pipi
maupun lidah dicatat. Selanjutnya, subjek secara acak diminta menggunakan pasta gigi
(sekitar 1 g) atau air untuk menyikat gigi mereka. Subjek diminta menyikat gigi seperti biasa
selama 1 menit 30 detik (yang dihitung dengan stopwatch ) dan tidak diperbolehkan melihat
cermin saat menyikat gigi.
Setelah itu, semua subyak berkumur dengan air dan diberi penyegar mulut komersial
sebanyak 2 semprotan agar pelaksana uji tidak dapat menbedakan apakah mereka
memakai pasta gigi atau air. Kemudian indeks plak dicatat dengan cara seperti sebelumnya.
Subjek selanjutnya diinstruksikan untuk kembali kebiasaan membersikan gigi normalnya
secara rutin selama 4 hari. Proses diatas kemudian diulang kembali, dimulai dengan 3 hari
tidak menyikat gigi, namun kali ini sebjek ditukar kelompoknya.
g. Evaluasin efektifitas menghilangkan dan mencegah halitosis
Halitosis umunya disebabkan oleh penyakit gigi yang kebanyakan berakar dari
buruknya kebersihan gigi. Secara spesipik, penyebab utamanya adalah penyakit periodontal
yang diakibatkan oleh akumulasi plak gigi diantara gigi dengan dimifa yang dapat disebut
sebagai suatu massa bakteri. Itulah sebabnya pencegahan halitosis tergantung pada
pencegahan penyakit periodontal dengan menjaga rongga mulut tetap bersih.
1. Evalasi dengan kromatografi gas
Evalasi dengan kromatografi gas adalah metode yang paling umum digunakan
untuk mengavaluasi halitosis. Konstituen utama dari halitosis adalah senyawa sulfur yang
mudah menguap seperti metil mercaptan. Menurut kaizu dan tesunoda et al., konsentrasi
metil mercaptan.Didalam nafas mengindikasikan keparahan halitosis dan berkorelasi positif
dengannya.
2. Evaluasi dengan kromatografi gas methiomine
Jikahalitosis relative ringan, kadang-kadang sulit untuk mendeteksi methyimercaptan
dengan keromatografi gas biasa.Untuk kasus semacam ini, disarankan untik menggunakan
kromatografi gas methiomine.Prosedurnnya adalah dengan membilas mulut dengan L-Met
(I-methionine) dengan menggunakannya sebagai sampel.LMet menstimulir pertumbuhan
bakteri penyebab halitosis sehingga dengan meneliti pariasi jumlah methymercaptan yang
disebabkan perubahan jumlah bakteri, setiap penurunan halitosis dapat dideteksi.

BAB 14
BAHAN-BAHAN
PENGAWET KOSMETIK
Pendahuluan
Jika berbicara sebagai seorang ahli kimia kosmetika tentang pengawetan kosmetika, yang
dimaksud ialah usaha mencegah atau melindungi rusaknya produk dalam jangka waktu
antara mulai diproduksi sampai produk tersebut habis dipakai oleh konsumen dari
kemasannya. Biasanya, kerusakan produk kosmetik yang disebabkan oleh proses oksidasi
atau ketengikan tidak dimasukkan di dalam pembicaraan tentang pengawetan kosmetika.
Bahan pengawet belum tentu merupakan antiseptik atau desinfektan yang baik karena dua
produk yang terakhir ini harus dapat membunuh dengan cepat. Sebelum mempelajari lebih
lanjut, kita perlu mendefinisi sejumlah istilah berikut:
1. Pengawet (preservative) : adalah bahan untuk mencegah tumbuhnya, atau bereaksi
dengan cara menghancurkan mikroorganisme yang bisa merusak produk atau tumbuh
pada produk.
2. Antiseptik : adalah hubungan bahan yang mencegah tumbuhnya dan atau
menghancurkan mikroorganisme bila dipakaikan pada jaringan hidup.
3. Desinfektan : adalah bahan yang menghancurkan mikroorganisme penyebab penyakit
yang menempel pada materi yang bukan mahluk hidup.
4. Germisisda (germacides) : adalah suatu istilah umum untuk bahan yang dapat
membunuh mikroorganisme.
A. Mengapa Diperlukan Pengawetan
Ada dua alasan mengapa diperlukan pengawetan kosmetika :
1. Untuk melindungi produk-produk yang sudah diformulasi. Kontaminasi oleh
mikroorganisme dapat menyebabkna timbulnya bau yang tidak sedap, perubahan
warna, perubahan viskositas, penurunan daya kerja bahan aktif, pemisahan emulsi,
perubahan perasaan dari produk, atau menyebabkan gangguan kesehatan.
2. Tuntutan dari pemerintah, misalnya dengan adanya Good Manufacturing Practice
(GMP) diluar negeri dengan Cara Pembuatan Kosmetika Yang Baik (CPKB) di
Indonesia.
B. Dua Bahan Pengawet Yang Diawasi Dengan Ketat
Dua bahan pengawet yang didaftar dibawah judul “Prohibited Ingredients and Other
HazardousSubtances” adalah bahan pengawet. Keduanya adalah :
1. Hexachlorophene
Dengan pembatasan tertentu, boleh dipakai sebagai bahan pengawet jika
sistem pengawetan alternatif yang lain terbukti tidak efektif. Konsentrasinya tidak
boleh lebih dari 0,1 & dan tidak boleh digunakan di dalam kosmetik yang dalam
pemakaiannya yang normal mungkin dipakaikan pada selaput lendir.
Pemeriksa diinstruksikan untuk mengecek dan melaporkan semua produk
yang berisikan pengawet hexachlorophene dan alasan mengapa tidak memakai
pengawet yang lain.
2. Senyawa merkuri
Pemakaiannya dalam kosmetika untuk kulit sekitar mata dibatasi, tidak boleh
lebih dari 65 ppm merkuri yang diperhitungkan sebagai logam, dan itupun jika tidak
tersedia pengawet lain yang kebih efektif. Mereka juga diinstruksikan untuk
mengecek penggunaan merkuri dan melaporkan jumlah konsentrasi yang digunakan.
|
Dan diinstruksi itu dapat dilihat bahwa pemakaian merkuri maupun
hexachlorophene sebagai pengawet di dalam kosmetika bisa ditolerir asalkan ada
alasan kuat dari pihak produsen bahwa dipakainya kedua bahan itu karena tidak ada
bahan pengawet lain yang memadai.
Maraknya kosmetik racikan dokter yang diberikan kepada pasien dinilai dapat
membahayakan konsumen. Dua zat kimia yang sering ditambahkan dalamkosmetik
adalah hidrokuinon dan merkuri, karena kemampuan zat tersebut untuk menghambat
pembentukan melanin pada permukaan kulit dan menjadikan kulit putih mulus dalam
waktu yang relatif singkat.
Kosmetik berbentuk krim yang mengandung hidrokuinon banyak digunakan
untuk menghilangkan bercak-bercak hitam pada wajah. Daya kerja pemucatan
hidrokuinon sangat lambat dan akan memberikan efek samping yang tidak
diinginkan. Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom 80 dengan
beratmolekul relatif 200,59. Merkuri diberikan sibol kimia Hg yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu hydragyricum yang berarti cairan berwarna perak.
Dalam kosmetik krim biasanya digunakan merkuri anorganik,yaitu
ammoniated mercury, merkuri juga dapat ditemukan dalamkosmetik yang lain,
misalnya dalam produk pembersih make up mata dan maskara. Ammoniated
mercury 0% digunakan sebgai bahan pemutih kulit dalam sediann krim karena
berpotensi sebagai bahan pemucat warna kulit. Daya pemutih pada kulit sangat kuat.
Karena toksisitasnya terhadap organorgan ginjal, saraf dan otak sangat kuat maka
pemakaiannya dilarang dalam sediaan kosmetik.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/ PER/V/1998


tentang bahan, zat warna, substrat, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetik.
Dalam kadar yang sedikitpun merkuri dapat bersifat racun. Mulai dari perubahan
warna kulit, bintik-bintik hitam, alergi, iritasi, serta pada pemakaian dosis tinggi dapat
menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal dan ganggua perkembangan janin.
Bahkan paparan jangka pendek dalam dosi tinggi dapat menyebabkan muntah-
muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik.
Karena masyarakat percaya sepenuhnya kepada dokter spesialis yang
menanganinya, sering kali tidak peduli apakah kosmetik yang diberikan telah terdafar
di BPOM atau belum. Kesadaran dokter juga diperlukan sehingga tidak hanya
mendahulukan profit tetapi juga keamanan. Masyarakat yang hanya melihat hasil
tanpa melihat efek juga tidak pernah tahu bahwa ternyata kosmetik yang digunakan
mengandung zat kimia yang berbahaya. Terdapat beberapa metode pada penentuan
kadar merkuri yaitu dengan spektrofotometri serapan atom dan titrasi ditiozin,
metode kompleksometri.
C. Efek bahan pengawet
Banyak variabel yang mempengaruhi efektifitas bahan pengawet, Umumnya,
semakin tinggi konsentrasi bahan pengawet, ia akan semakin efektif. Sering, bahan
pengawet sida (membunuh mikroorganisme) pada konsentrasi yang tinggi, tetapi hanya
bersihat statis pada konsentrasi yang rendah. Tidaklah bijaksana untuk terlalu
mengawetkan, karena konsentrasi pengawet yang tinggi dapat bersifat toksik dan iritan
terhadap jaringan.
Formulator kosmetika cenderung untuk “mengawetkan secara berlebihan” produk-
produknya akibat metode yang digunakan untuk mengetes daya pengawetnya. Cara yang
umum untuk menentukan apakah suatu sistem pengawetan berfungsi baik ialah dengan
menjalankan suatu “ challenge test”. Ini berarti adanya 108 sampai 10' mikroorganisme per
ml yang ditambahkan kepada produk dan kemudian dalam waktu 72 jam sampai 1 minggu
dijek Untuk melihat apakah mikroorganisme masih ada.
Formulasi-formulasi dipertahankan untuk memenuhi test yang berat ini. Sedangkan
di Amerika saja belum ada study yang publikasikan yang membandingkan hasil-hasil ”
challenge test” itu dengan data dari pemakaian oleh konsumen. Dalam bulan Oktober 1976,
FDA pernah menita hasil-hasil seperi itu, tetapi tidak ada jawaban dari perusahaan-
perusahaan kosmetik. “challenge test” dengan jumlah besar dalam waktu sekitar untuk
menemukan apakah sistem itu dapat mewakili hasil “challenge test” dalam jumlah kecil
dalam jangka waktu yang lama, di verifikasi sebagai suatu korelasi
D. Peranan pH Bahan Pengawet
Faktor pertama dan terpenting yang perlu dipertimbangkan di dalam formulasi kita adalah
tingkat keasaman (pH). Misalnya, senyawa guaternary ammonium hanya efektif pada pH
diatas 7. Lebih penting ialah bahwa banyak bahan pengawet memiliki hidrogen yang bersifat
asam. Asam Sorbat, asam benzoat, asam dihidroasetat dan senyawa-senyawa fenol seperti
misalnya paraben semuanya ada di dalalm kelompok ini. Bentuk asam adalah aktif,
sedangkan bentuk garam tidak memiliki aktivitas sebagai pengawet.
E. Kelarutan Pengawet
Faktor kedua yang penting adalah kelarutan pengawet di dalam fase air, dan daya
pemisahnya terhadap air dan fase minyak. Mikroorganisme tumbuh di dalam fase air atau
dipersentuhan air dan minyak. Karenanya, pengawet harus berada di dalam fase air untuk
bisa efektif. Misalnya, pada temperatur kamar, metil paraben larut dalam air dengan besar
kelarutan0,254. Jika larutan jenuh ini berkontak dengan minyak tumbuhan dalam suatu
emulsi, paraben itu akan bermigrasi ke fase yang minyak.
F. Efek Bahan Yang Lain
Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan ialah dari bahan yang lain. Telah
disebutkan bahwa senyawa-senyawa yang ethoxylated menginaktifkan paraben, asam
benzoat dan asam sorbat. Sejumlah senyawa-senyawa organik membentuk suatu lapisan
disekeliling mikroorganisme dan memberikan perlindungan terhadap selnya terhadap
serangan bahan kimia. Banyak komponen dari kosmetika menginaktifkan atau menurunkan
aktifitas dari bahan pengawet dengan bereaksi dengan mereka, menyerap mereka atau
melarutkan mereka. Walaupun kadang-kadang inaktifasi itu sepenuhnya, tetapi sering juga
tidak, dan sejumlah aktifitas residual masih tersisa.

G. Sifat-Sifat Bahan Pengawet Yang Baik


1. Aktifitasnya bersepektrum luas.
2. fektif dalam konsentrasi rendah.
3. Larut dalam air dan tidak larut dalam minyak.
4. Stabil.
5. Tidak berwarna dan berbau. 
6. Harmonis.
7. Tetap akhir selama kehidupan kosmetika (“Shelf-life-activity”).
8. Aman.
9. Mudah di analisa
10. Tak terikut bahan penonaktif. 
11. Mudah untuk ditangani.
12. Biaya rendah
H. Bahan-Bahan Pengawet Kosmetika
1. Ethyl Alcohol
Aktifitas antimikrobanya umumnya ditemukan pada konsentrasi diatas 15 %
dalam larutan yang asam atau 19% dalam larutan netral/ alkalis. Ia tidak bisa
menguap dan tidak bisa umum digunakan sebagai pengawet yang lebih sedikit.
2. Surfaktan kationik (guats)
Surfaktan kationik, surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu kation.
Contohnya garam alkil trimethil amonium, garam dialkil-dimethil amonium, garam
alkil dimethil benzil amonium.Nampak bagus dalam eksperimen-eksperimen
penyelesaian (kecuali terhadap bakteri gram negatif), tetapi jelek di dalam formulasi.
Kebanyakan mengiritasi kulit dan dinonaktifkan oleh surfaktan anionik dan nonionik,
serta oleh protein. Paling sering digunakan untuk mensanitasi lingkungan.
3. Asam sorbat
Asam sorbet pertama kali diisolasi pada tahun 1859 melalui distilasi minyak
beri rowan oleh A. W. von Hofmann. Distilasi tersebut menghasilkan lakton dari asam
sorbat, yang mana konversikan menjadi asam sorbet melalui hidrolisis. Aktivitas
antimikrobanya diketahui pada akhir tahun 1930an dan 1940an, dan menjadi
tersedia secara komersil di akhir 1940an dan 1950an. Di awal tahun 1980an, asam
sorbet dan garamnya digunakan sebagai inhibitor Clostridium botulinum dalam
produk daging untuk menggantikan penggunaan nitrit, yang dapat memproduksi
nitrosamina karsinogenik
Kelarutannya dalam air terbatas, biasnya ditambahkan sebagai garam kalium
dan pH diturunkan sampai ke tingkat yang memberikan manfaat. Pada penyimpanan
warnanya memudar dan ia adalah iritan kulit. Memiliki aktifitas yang berguna
melawan jamur, tetapi buruk untuk melawan bakteri.
4. Formaldehid
Murah dan memiliki aktifitas yang tinggi. Yang menjadi problema adalah ia
mudah menguap, berekasi dengan bahan-bahan pewangi, mengiritasi kulit dan
berbau. Hanya digunakan dalam produk-produk yang dengan segera dibilas. Suatu
contoh problemanya, 0,124 sebagai formaldehid dalam shampoo turun ke 0,03196
dalam waktu 10 minggu pada suhu kamar. Tidak pernah digunakan pada pH 8 atau
lebih karena ia menjadi bahan pereduksi yang kuat. Nampaknya ia menonaktifkan
protein dan sebaliknya protein juga menonaktifkan formaldehid.
Produk kosmetik yang mengandung formaldehid masih mungkin ditemukan
dalam sampo, produk perawatan rambut dan pengeras kuku. Contoh produk di
pasaran: Sunsilk Hair Nourisher, Sunsilk Nutrient Shampoo, Lux Shower Cream,
Clear Shampoo.
5. 2-Bromo-2-Nitro-1,3 Propanediol (BronopolR).
Kelarutannya dalam air baik sekali dan berguna pada pH 5,5. Pecah pada pH
netral dan alkalis, menghasilkan HCHO dan senyawa bromo. Kontak dengan cahaya
menyebabkanwarna coklat. Larutannya tidak boleh dipanaskan. Bronopol bermigrasi
ke dalam minyak-minyak tertentu. Terikut di dalam pembentukkan Nitrosamin.
(Dalam buku pegangan FDA terbaru, semua sampel yang berisikan Bronopol harus
dikumpulkan).
6. Ester-ester dari Parahyroxy Benzoic Acid
Parabens adalah bahan pengawet yang paling banyak digunakan untuk
kosmetika di dunia. Paraben adalah pengawet yang tidak berwarna dan tidak
berbau. Pada prinsipnya mereka aktif melawan jamur dengan aktivitas terbatas
dalam melawan bakteri. Mereka terutama lemah melawan bakteri gram negatif
termasuk pseudomonas aeruginosa Contoh produk yang mengandung paraben: Gizi
Cleansing Lotion (propildan metilparaben), Nivea Body UV Protection Lotion
(propildan metilparaben), ROC 2 in 1 Cleanser and Freshener (propildan
metilparaben), Ellgy-H20 Hand and Body Lotion (metil-, etil-, propil dan butilparaben).
7. dehydroacetic Acid, Garam natrium
Digunakan di bawah pH 5,5 ia berubah menjadi kuning dan menyebabkan
iritasi kulit. Cukup aktifitas melawan jamur tetapi lemah terhadap bakteri. Ia juga
bereaksi dengan oksida-oksida besi.
BAB 15
MIKROBIOLOGI DAN KOSMETIK
A. ASPEK MIKROBIOLOGI KOSMETIK
1. Pendahuluan
Ada dua alasan mengapa ahli kimia kosmetik harus memiliki pengetahuan
tentang mikrobiologi. Pertama, karena banyak penyakit kulit palingumum seperti bau
badan tidak sedap yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme. Kedua, karena
sediaan kosmetik sendiri tidak dapat digunakan bila tercemar mikroorganisme dan
hanya akan aman disimpan bila diberi bahan pengawet.
2. Mikroorganisme dalam Kosmetik
Definisi dari mikroorganisme adalah setiap organisme yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme yang menimbulkan kekuatiran dapat
mencemari kosmetik secara garis besar dapat dimasukan dalam 4 bagian kategori
yaitu :
a. Jamur (mold) yang menyukai lingkungan yang bersifat asam (Ph 4,5) dan
tumbuh paling cepat pada temperatur kamar (20-25°C).
b. Ragi (yeast) juga lebih menyukai lingkungan yang bersifat asam dan temperatur
kamar.
c. Bakteri gram positif yang mebyukai lingkungan yang bersifat alkalis (Ph7,8) dan
temperatur yang lebih hangat (30-37”C).
d. Bakteri gram negatif yang menyukai lingkungan yang bersifat alkalis dan
temperatur yang hangat.
3. Lingkungan Hidup Mikroorganisme
Mikroorganisme membutuhkan sejumlah lingkungan dan persyaratan untuk
bisa tumbuh :
a. Air
b. Udara
c. Bahan makanan : Gum, gula, tepung
d. Alkohol yang berupa makanan, seperti gliserol (dalam konsentrasi rendah),
sorbitol, manitol dan fatty alcohol.
e. Asam-asam lemak beserta ester-esternya
f. Sterol-sterol, termaksud lanolin dan derivatnya
g. Protein Vitamin-vitamin
4. Ragi dan Jamur
Ragi (yeast) dalam banyak hal mirip bakteri, juga hanya terdiri dari sebuah
sel/ perbedaanterpenting ialah, semua ragi berperan dalam fermentasi gula menjadi
alkohol. Walaupun ragi terdapat di permukaan kulit, di bidang kosmetologi mereka
tidak begitu penting.
Jamur (fungi) merupakan suatu kelas mikroorganisme yang luas dan
beraneka ragam, mencakup mulai dari mikroorganisme bersel sederhana misalnya
ragi dan jamur, sampai berupa tumbuhan yang lebih besar, isalnya cendawan
(mushroom). Penyebaran jamur yang bersel tunggal sama seprti bakteri. Keadaan
lingkungan hidup yang baik pertumbuhan jamur :
a. Tingkat kelembapan udara tinggi
b. Ada senyawa karbon dan nitrogen.
c. Oksigen.
d. Suhu lingkungan sedang, yaitu antara 20°-40°C.
Kecuali pada ketiak dan sela-sela jari, kelembapan pada kulit yang hidup
umumnya terlalu rendah bagi jamur untuk tumbuh baik. Tetapi banyak sediaan
kosmetik yang merupakan medium yang ideal bagi hidupnya jamur, sedangkan
spora jamur terdapat hampir dimana-mana, yang dapat berkembang bik pada
kosmetik.
5. Bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop. Walaupun bentuknya sederhana sekali, amun bakteri terdiri dari
ribuan spesies yang berbeda. Mereka dibagi atas 3 kelompok besar berdasarkan
bentuknya, yaitu :
a. Coccus yang bulat
b. Bacillus yang seperti batang, langsing atau setegah bulat
c. Spirillae yang berebentuk spiral
Dari sudut pandang ahli kimia kosmetik, faktor terpenting pada bakteriialah
metabolismennya yang menyebabkan perubahan kimiawi pada lingkungan
sekitarnya. Selama proses ini, terjadilah degredasi komponen-komponen tertentu
dari jaringan kulit atau kosmetik, dan terbentuklah bahan-bahan yang memiliki bau
yang tidak sedap, serta dapat mengiritasi atau meracuni kulit.
B. Mikroorganisme pada Permukaan Kulit
Dalam keadaan normal, kulit manusia senantiasa ditumbuhi sejumlah mikroorganisme, yang
disebut sebagai “resident flora” dari kulit. Tetapi beberapa mikroorganisme dapat tumbuh
pada kulit karena terkontaminasi oleh udara yang mengandung mikroorganisme dan sifatnya
hanya untuk sementara waktu (“Transience Flora”).
1. Jenis-jenis Mikroorganisme Pada Kulit
Jenis-jenis bakteri dan jamur yang biasa atau kadang-kadang terdapat pada kulit
dan kulit kepala adalah sebagai berikut
a. Staphylococcus aureus dan sejenisnya : bakteri yang berbentuk bulat dengan
diameter 0.7 - 0.9 yu (mikron), gram positif, hidup dalam lingkungan Ph 2,6 - 10,
dan optimum pada Ph 6,8-8,2. Biasanya virulensinya ringan, tetapi jika kulit luka,
busuk atau terkena iritasi, bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya pernanahan
bahkan tumor. Jika mencapai aliran darah dapat menyebabkan kerusakan
organik.
b. Sterptococcus pyogeneses dan S. haemolyticus. Juga berupa bakteri bulat,
hidup baik dalam Ph 5,5-8 dengan virulensi yang bervarias, dapat tanpa efek
patologis, tetapi dapat pula menyebabkan peradangan dan penanahan.
c. Bacillus subtillis, terdapat di udara, air dan debu, akibatnya sering ditemukan
pada kulit, tidak patogen, dengan adanya udara dapat menyebabkan degenerasi
protein, namun tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Bakteri ini membentuk
spora dalam lemak, minyak termaksut parafin cair dan dapat mencapai dua
tahun.
d. Eschericia coli. Bakteri gram negatif, berbentuk batang, medium utamanya
adalah faeces manusia atau hewan. Jarang yang patogen.
e. Bacericum proteus vulgaris. Bakteri gram negatif,berbentuk batang. Dapat
memfermentasi saccarosa dengan membentuk gas dan asam dan dapat
mengurai casein : juga dapat menyebabkan timbulnya bau busuk tidak sedap
f. Mycobactericum smegmatis. sering terdapat pada bagian kulit yang senantiasa
lembab dan berminyak. Gram positif sulit diwarnai
g. Pityosporum ovale, sering terdapat pada kulit kepala menyebabkan terjadinya
ketombe (dandruff).
h. Salmonela typhaso : kuman dengan typhus, gram negatif, bentuk setengah bulat,
berflagela.
i. Clostridum botulinum : kuman anarob yang dapat menyebabkan keracunan
daging.
j. Pseudomonas aeruginosa, kadang-kadang terdapat dalam luka di kulit,
berbentuk batang, gram negatif, dapat menguraikan protein
2. Perlawanan dari kulit
Salah satu fungsi utama kulit manusia ialah untuk melindungi organorgan
tubuh yang terletak lebih dalam dari lingkungan sekitaryang membahayakan,
misalnya serangan bakteri dan jamur.
Dalam kenyataanya, kulit memberikan perlindungan yang efektif terhadap
serangan mikroorganisme tersebut sehingga tidak memungkinkan mikroorganisme
dari luar menembus kulit yang sehat.
Sifat -sifat kulit yang berperan penting untuk daya perlindungan ialah:
a. Pertumbuhan sel-sel epidermis terus menerus dari dalam ke permukaan kulit
akan ikut membuang mikroorganisme di epidermis
b. Kandungan air yang relatif rendah pada stratumcorneum (sekita 159) tidak
memberikan kondisi hidup yang baik bagi jamur dan sejumlah bakteri
c. Bahkan dasar dermis bertindak sebagai berrier yang efektif terhadap
penetrasi abkteri. Adanya butir-butir darah putih di dalam dermis yang
sebagian berada di luar pembuluh darah kapiler, dapat menghancurkan
mikroorganisme yng masuk.
d. Adanya senantiaa resident flora yang normal dan tidak membahayakan di
permukaan kulit menyebabkan bakteri pendatang baru sulit berkembang, baik
karena kurangnya makana maupun karena di hancurkan oleh si tuan rumah
e. Reaksi yang bersifat asam dari “mantel asam” kulit membatasi pertumbuhan
bakteri dan jamur, karena dengan meningkatnya keasaman itu, karbon
dioksida yang berperan dalam metabolisme bakteri dan jamur menjadi
berkurang.
3. Kontaminasi Mikroorganisme ke dalam Kosmetik
Diantara beberapa jenis mikroorganisme yang ditemukan di dalam produk
kosmetik diantara lain :
a. Bakteri : Bacillus subttili,s Escherichia coli Bacillus mycoides, Aerobacter
aerogens, Pseudomonas, Sarcina lutae, Proteusvulgaris, dan Staphlococcus.
Bakteri-bakteri ini banyak terdapat di alam dapat berkembang biak dengan
baik di permukaan sediaan kosmetik.
b. Ragi : beberapa jenis ragi yang ditemukan dalam sediaan
kosmetikdiantaranya adalah Torula sp, Monilla sp dan Saccharomyces sp.
c. Jamur : spesies yang banyak ditemukan adalah penicillium yang seperti
lapisan beludru berwarna hijau pada buahbuahan atau sayuran yang sudah
membusuk. Jamur ini dapat memecahkarbohidrat, protein dan lemak.
Penicillinum glaucumdapat hidup di atas hidrokarbon. Beberapa jenis
Aspergillus (hijau,kuning, coklat dan hitam) juga sering ditemukan.
4. Desinfektan
Pengalaman menunjukan bahwa kita tidak dapat mengendalikan
perlindungan tubuh semata-mata kepada fungsi perlindungan dari kulit, karena
ternyata kulititu sendiri cukup rentan terhadapa seragam bakteri dan jamur. Maka
pemakaian bahan-bahan antiseptik, yaitu bahan-bahan yang dapat membunuh
vakteri atau jamur, di dala sediaan-sediaan tertentu dapat dibenarkan agar sediaan
itu dapat dipakaikan secara aman pada kulit.
Dewasa ini pemakaian disenfektan aman pada hampir semua sediaan
kosmetik, baik untuk kosmetik pembersihan maupun kosmetik perawatan kulit (skin
care), rambut dan kuku, pembersihan gigi dan mulut, sabun,shampo,krim/losion
wajah (cleansing cream/loton), kosmetik cukur janggut (shaving cream/lotion, obat
kumur (mouth washes), deodorant,lipstik, dll.
a. Cara kerja disenfektan
Sampai sekarang belum diketahui pasti bgaimana cara kerja bahanbahan
desinfektan terhadap mikroorganisme. Tetapi diperkirakan ada dua cara kerja (weinberg
1962) :
1. Seperti diketahui, sel mikroorganisme dibungkus oleh suatu selaput yang tipis.
Nutrisi tertentu dapat meresap dari luar dan sampah metabolisme akan dibuang
keluar, terjadilah keseimbangan yang halus, yang memungkinkan mikroorganisme itu
hidup. Banyak desinfektan bekerja dengan cara terserap dan merusak selaput
pembungkus sel itu secara fisik atau kimiwi sehingga selaput tersebut tidak efektif
lagi dan mikroorganisme itu cepat atau lambat akan mati.
2. Selaput mikroorganisme yang bertindak sebagai barrier terhadap bahan-bahan dari
luar yang membahayakan mikroorganisme dapat ditebus desinfektan dan meracuni
mikroorganisme itu dengan memblokir sistim enzimatiknya. Maka cepat atau lambat
mikroorganisme itu akan mati.
3. Mekanisme kerjanya adalah dengan penghancuran dinding sel dan presipitasi
(pengendapan) protein sel dari mikroorganisme sehingga terjadi koagulasi dan
kegagalan fungsi pada mikroorganisme tersebut.
b. Faktor-faktor yang menentukan daya kerja
Beberapa faktor-faktor yang menetukan daya kerja desinfektan terhadap
mikroorganisme misalnya :
1. Karakteristik dari bahan aktif. Selaput mikroorganisme terutama terdiri dari protein.
Bahan aktif akan bersifat bakterisida jika bereaksi dengan proteintersebut dan
memperesipitasikanya, misalnya fenol, alkohol, surfaktans.
2. Konsentrasi bahan aktif. Konsentrasi rendah mungkin hanya
menghambatpertumbuhanmikroorganismenamununtukbeberapa hal bahkan dapat
meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme, sedangkan konsentrasi tinggi dapat
membunuhnya.
3. Lama kontak dengan mikroorganisme. Kontak sebentar mungkin hanya menghambat
pertumbuhan mikroorganisme, kontak lama dalam konsentrasi yang tetap mungkin
akan membunuhnya.
4. Kehadiran bahan lain, ada yang menambah daya kerja desinfektan, tetapi lebih
banyak yang menyebabkan tidak efektif, misalnya garam merkuri organik degan
senyawa tio dan markapto karena terjadi reaksi kimia, fenol dengan senyawa
polioksitelin atau dengan serum protein karena membentuk kompleks sehingga
menghilangkan efektifitas desinfektan, senyawa guarternary ammonium dengan
serbuk talk atau kaolin kareba terabsorbsi pada permukaan serbuk.
5. Tipe mikroorganisme. Setiap bahan antiseptik memiliki efek yang berbeda terhadap
berbagai mikroorganisme, ada yang efektit terhadao coccus, ada yang efektif
terhadap basilus, dan ada yang hanya efektif terhadap jamur, tetapi ada juga yang
efektif terhadap dua jenis atau lebih.
6. Lingkungan sekitar juga memainkan peranan penting karena mikroorganisme
menunjukkan resistensi yang lebih tinggi dalam lingkungan yang sesuai ( cukup
makanan, pH dan kelembapan optimal, serta suhu yang sesuai).
c. Pengetesan Daya Kerja Desinfektan.
Tahun 1903, Rideal dan Walker mengembangkan suatu metoda pengetesan daya
kerja desinfektan dari berbagai konsentrasi dalam bentuk larutan dalam air dengan
menggunakan Bacterium typhosum sebagai mikroorganisme percobaan.
Hasilnya dibandingkan dengan daya kerja fenol, disebut “angka fenol” (fenol value).
Misalnya : daya kerja suatu bahan larutan 0,1% sama dengan daya kerja larutan fenol 1%,
maka “angka fenol” sama dengan 10. Tapi cara demikian hanya berlaku bagi desinfektan
yang mirip fenol.
Cara pengetesan yang lebih besar dapat dipercaya ialah dengan pengamatan efek
sediaan akhir terhapan mikroorganisme. Ada dua macam cara :
1. Sediaan yang mengandung desinfektan (atau larutannya dalam air) dicampurkan ke
dalam suatu media kultur, lalu ke dalamnya dimasukkan kultur bakteri. Sediaan uji
lain tanpa desinfektan dicampurkan ke dalam kultur dan dimasukkan kultur bakteri
yang kedua-duanya dilakukan secara simultan.
2. Sedikit desinfektan, ditempatkan pada suatu kultur bakteri baru. Suatu halo (zona
hambatan yang berupa lingkaran bening) adalah tanda tidak terjadinya atau
terhambatnya pertumbuhan bakteri di bagian tersebut. Derajat efektifitas desinfektan
dapat dilihat dengan mengukur diameter zona hambatan. Uji serupa dapat dilakukan
terhadap jamur.
d. Memilih Desinfektan
Bila memilih sesuatu desinfektan untuk sediaan kosmetik, harus berhatihati agar ia
harmonis dengan bahan-bahan lainnya di dalam sediaan itu. Di satu pihak, desinfektan itu
harus tetap efektif meskipun sediaan itu lama disimpan, dan di lain pihak ia tidak boleh
merusak atau merubah sediaan kosmetik tersebut. Ia tidak boleh mengurangi daya
pembusa shampoo, mengeruhkan lotion untuk rambut, merubah warna krim dan sabun,
memiliki atau menimbulkan bau yang tidak sedap dll.
Bahan bahan yang mematikan mikroorganisme biasanya juga tidak sepenuhnya
aman bagi makroorganisme, termasuk manusia. Ia dapat bersifat racun, mengiritasi atau
mensensitisasi. Suatu antiseptik baru boleh digunakan di dalam sediaan kosmetik setelah
menjalani test keamanan dosisnya bagi manusia, tetapi dosis itu harus cukup besar untuk
dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kondisi standar.
Akhirnya harus diingat bahwa setiap desinfektan memiliki derajat efektifitas yang
berbeda terhadap mikroorganisme yang berbeda, oleh karena itu jenis bakteri (gram positif
atau gram negatif) dan jamur yang akan dimatikan harus dipertimbangkan, kemudian pilihlah
desinfektan yang paling cocok untuk dimatikan jenis bakteri atau jamur tersebut.
e. Macam-Macam Desinfektan.
Seluruh bahan-bahan desinfektan dapat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok
sebagai berikut :
1. Etil alkohol dan Propil alkohol
Satu-satunya antiseptik yang digunakan dalam banyak sediaan kosmetik rambut dan
cukur. 35% Untuk pengawet lotion dari serangan bakteri dan jamur, cukup 15-18%.
2. Asam
Desinfektan dengan pH sekitar 5 dan sesuai dengan pH fisiologis “mantel asam”
kulit. Misalnya :
a. Asam organik sperti asam laktak, asam sitrat dan asam tartarat untuk mengganti
peranan “mantel asam” kulit.
b. Asam borat memiliki efek antiseptik yang lebih khusus.
c. Poly-unsaturated fatty acids, misalnya sorbic acid yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
3. Fenol
Desinfektan tertua yang sudah dikenal sejak tahun 1867. Bersifat bakterisida dengan
menguraikan protein bakteri. Pemakaian fenol harus hati-hati, karena dapat
menimbulkan keracunan dan iritasi pada kulit. Fenol merupakan desinfektan dan
pengawet yang paling umum digunakan karena stabil dan tetap efektif dalam
berbagai sediaan kosmetik. Misalnya : hexachlorophene, diclorophene, dicloro-m-
xylenol,N-n-butyl-3-phenysalycilamide, 8-oxy-guinoline, pentachlorofenol, diaphene,
dan lain sebagainya.
4. Surfaktan
Menghancurkan keutuhan kelompok bakteri dan merusak selaput pelindung bakteri.
a. Anionik. Tidak memiliki arti yang besar sebagai desinfektan
b. Nonionik. Tidak dipakai karena justru mengurangi daya kerja desinfektan yang
lain, misalnya menonaktifakan daya kerja fenol
c. Kationik. Merupakan desinfektan kuat dan sangat diserap oleh selaput bakteri.
Terdiri dari :
 Senyawa aliphatic guaternary ammonium
 Senyawa aryloxy, misalnya phemerol
 Senyawa heterocyclic, misalnya ceepryn
d. Amphoteric. Misalnya deriphats
5. Senyawa iodium
Walaupun tinctura joddi terkenal sebagai antiseptik untuk luka ringan, tetapi tidak
dapat didalam kosmetimk karena bersifat iritan, meninggalkan noda pada kain dan
membuat logam berkarat. Tetapi iodopheres, suatu senyawa iodium-surfaktan
kompleks sering dianjurkan untuk dipakai sebagai desinfektan dalam berbagai
kosmetik, khususnya shampo desinfektan
6. Senyawa sulfur
sulfur bersifat keratolitik, keratoplastik dan desinfektan dengan cara masuk ke dalam
sel kemudian mengoksidasi isi sel mikroorganisme itu. Senyawa sulfur kurang pouler
digunakan dalam industri kosmetik, kecuali untuk kosmetik pemyembuh jerawat, anti
scabies, anti seborrhea dan obat anti jamur tertentu. misalnya sulfonamides,
tetramethyliuramide sulfide dll.
7. Garam phenylmercuri
Dalam konsentrasi tingi, garam phenylmercuri bersifat irritant dan toksisk. Sementara
dalam konsentrasi rendah, ia dapat dimanfaatkan sebagai bakterisida dan fungisida,
karena tidak membahayakan kulit : mis : phenylmercuri burret (0,004%). Thimerosal,
phenylmercuri asetat.
8. Antibiotika
Walaupun penicilin dan streptomicyn populer sebagai antibiotika yang efektif, aktif
dalam dosis kecil, nontoksis, tak berbau dan tak berwarna, ia tidak dapat digunakan
dalam kosmetik karena kurang stabil, dapat menimbulkan sensitisasi, dan dalam
konsentrasi rendah menghasilkan bakteri yang kebal terhadapa antibiotika. Zat ini
ada beberapa jenis antiobiotika yang dimanfaatkan dalam industri kosmetik yaitu
tyrothricin, neonicyn dan bacitracin.
9. Senyawa desinfektan lainya
Senyawa diseinfektan lainya seperti 6-acetiksin-2,4-dimethyl-mdixane (dioksin)
merupakan jenis antibiotik yang digunakan dalam industri kosmetik diluar kelompok
yang dibicarakan diatas. Selin itu heksanamethylenetetramine juga sering digunakan
dalam produk deodorant sebagai bakterisida.

Anda mungkin juga menyukai