Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN

KOSMETIKA

“ SEJARAH KOSMETIKA”

Nama : WIDIA ROSA SARAGIH

NIM : 5201144012

Kelas : REGULER B

Mata Kuliah : KOSMETIKA

Dosen Pengampu

Dra. Siti Wahidah M.Si

Habibah Hanim Lubis, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATARIAS (S-1)

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEMESTER GANJIL (I) / TA 2020-2021


SEJARAH KOSMETIK

Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu pada abad ke-19, pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad
ke-20 (Wall Jellinek,1970). Teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara
kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau yang disebut kosmetik medik (cosmecueticals).

Banyak profesi dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan kosmetik seperti :

 Dalam profesi kedokteran terdapat ahli bedah plastik dokter gigi dan dokter ahli kulit.
Sebagai dokter ahli, melihat kosmetik sebagai produk untuk mencegah kerusakan
kulit untuk perawatan maupun sebagai produk yang dapat menimbulkan kerusakan
kulit
 Ahli biologi dan fisiologi yang mempelajari struktur kulit rambut gigi serta proses
yang terjadi di dalamnya
 Ahli mikrobiologi yang meneliti masalah pengawetan kosmetik
 Ahli kimia organik yang mempelajari sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan
 Ahli farmasi dan kimia kosmetik di Indonesia yang bertanggung jawab atas penyiapan
produk-produk kosmetik dan pengembangan produk baru untuk industri kosmetik
 Ahli penata rambut dan kecantikan yang mengaplikasikan produk kosmetik untuk
pelanggannya

Istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kelompok profesi yang berbeda, sehingga
pengertian kosmetik itu sendiri menjadi begitu luas dan tidak jelas. Istilah kosmetologi sudah
digunakan sejak tahun 1940 di Inggris, Prancis dan Jerman.

Kosmetologi (jellinek, 1970) diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari


hukum-hukum Kimia fisika biologi maupun mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan
dan penggunaan aplikasi kosmetik selanjutnya mitsu (1997) menyebut kosmetologi sebagai
ilmu kosmetik-kosmetik skins yang baru yang lebih mendalam dan menyeluruh. Berikut
paparan Sejarah Kosmetika dari jaman ke jaman :

 Peradaban Sumeria
Peradaban Sumeria adalah yang pertama kali memperkenalkan konsep makeup. Pada 2500
hingga 1000 tahun sebelum masehi Bangsa Sumeria menggunakan serangga bernama
Cochineal. Serangga ini bila dihancurkan dapat menghasilkan warna merah karmin yang
cantik seperti warna tubuhnya. Selain serangga, sumber pewarna bibir lainnya adalah buah
beri.

Ratu Sumeria kala itu, Shub-ad, suka mencampurkan batu merah yang dihancurkan dengan
timah putih untuk dijadikan pewarna. Tentu saja seluruh kosmetik yang dibuat pada zaman
itu tidak memberikan manfaat lain bagi kulit selain menjadi berwarna. Kosmetik yang
tersedia tidak memiliki kandungan pelembap atau tabir surya.
 Peradaban Mesir
Di Mesir, masyarakatnya memanfaatkan campuran dari rumput laut untuk mewarnai bibir
menjadi merah keunguan. Cleopatra mencampurkan telur semut dengan pewarna karmin
(dari serangga cochineal) sebagai pewarna bibirnya. Ketika meninggal, kaum perempuan
yang kaya membawa pot berisi ramuan pewarna bibir ke dalam makam mereka. Ini
menunjukkan betapa pentingnya kosmetik dalam kehidupan perempuan di Mesir.

Kosmetik yang digunakan tak hanya sebatas bibir. Bagian lain dari wajah juga diwarnai
menggunakan tembaga, biji timah, dan perunggu. Cikal bakal eyeliner dari masyarakat Mesir
merupakan kombinasi dari berbagai bahan baku seperti almond yang dibakar, tembaga yang
dioksidasi, timah, abu, dan tanah liat. Beragam jenis minyak dimanfaatkan untuk
melembabkan kulit serta melindunginya dari sinar matahari. Minyak juga dimanfaatkan
sebagai bahan baku wewangian yang digunakan untuk ritual keagamaan.

 Peradaban Islam
Al-Zahrawi adalah seorang dokter sekaligus ahli bedah muslim yang tinggal di Spanyol. Ia
membuat ensiklopedia medis yang menjadi rujukan di berbagai universitas di barat pada abad
ke 12 hingga 17 Masehi. Ensiklopedia bertajuk Al-Tasreef ini membahas banyak hal seperti
deodoran, hair removing stick, lotion tangan, pewarna rambut, perawatan rambut, tabir surya,
penguatan gusi, hingga pemutih gigi.

Ia beranggapan kosmetik adalah cabang dari dunia medis. Ketidaksengajaannya membuat


parfum dalam bentuk stick justru membuatnya menemukan lipstick. Ia menjelaskan konsep
perawatan tubuh dan kosmetika berdasarkan aturan dalam Islam. Sebab dalam Islam ada adab
untuk menjaga kebersihan, cara berpakaian, dan cara merawat diri.

 Tradisi Makeup di Berbagai Belahan Dunia


Pada berbagai kebudayaan, wajah putih menjadi standar kecantikan tersendiri. Bila kini di
pasaran dijejali dengan produk-produk pemutih, pada zaman dahulu wajah dibuat sepucat
mungkin dengan bedak. Contohnya adalah Cina dan Jepang yang memulai kebiasaan ini
sejak 1500 tahun sebelum masehi. Alis dicukur habis dan gigi dicat hitam atau emas. Henna
digunakan untuk rambut.
Kebiasaan menggunakan henna juga muncul di India pada 300 Masehi. Henna digunakan di
India untuk membuat lukisan di kulit. Pasta henna dibuat dari tanaman yang bernama sama.
Umumnya bagian tubuh yang dilukis adalah tangan dan kaki. Lukisan itu digunakan dalam
pernikahan. Henna juga dikenal dalam beberapa kebudayaan di Afrika Utara.

Cina dan Roma sama-sama memiliki kebiasaan mewarnai kuku. Orang China menggunakan
getah Arab, gelatin, beeswax, dan telur. Warna yang digunakan merupakan representasi dari
kelas sosial. Sementara itu orang Roma memanfaatkan lemak dan darah domba untuk
mewarnai kuku mereka. Untuk menyembuhkan jerawat, mereka membalur kulit dengan
tepung terigu dan telur.

Tradisi Yunani di masa lampau juga mengenal kebiasaan untuk menilai kecantikan dari
seberapa putih kulit seorang perempuan. Umumnya perempuan menggunakan kapur dan
timah putih pada kulit. Sebagai eyeliner, mereka memanfaatkan minyak zaitun dan batu bara.
Perempuan yang hidup di masa Yunani kuno mendapatkan diskriminasi ketika menggunakan
lipstick. Penggunaan lipstick diasosiasikan sebagai pekerja di bidang prostitusi.
Uniknya, perempuan yang menjajakan diri memiliki kebebasan lebih banyak seperti dapat
membuka bisnis sendiri. Hal serupa juga terjadi di Jepang. Para geisha menggunakan
makeup, belajar membaca dan menulis, serta memiliki pengetahuan luas sehingga dapat
memiliki topik obrolan dengan para klien. Sebaliknya perempuan yang tidak menjadi geisha
justru tidak bisa membaca ataupun menulis.

 Masa Kini
Lipstick pertama di dunia yang dijual secara massal adalah produksi Guerlain di tahun 1870.
Awalnya Guerlain adalah bisnis keluarga yang fokus pada produksi parfum dengan
segmentasi kelas atas. Bisnis keluarga ini dimulai pada 1828. Sejak itu bermunculan produk-
produk kecantikan lainnya.
Saat ini tren makeup dunia dipengaruhi dua kutub yaitu timur dan barat. Timur sendiri adalah
Korea. Meski Jepang juga memiliki aliran makeup-nya sendiri tapi aliran makeup Korea
lebih populer. Ciri khas dari makeup Korea adalah tampilan yang natural, alis yang lurus, dan
kesan awet muda. Sementara makeup barat lebih menonjolkan kontur wajah dengan contour,
bronzer, dan highlighter. Makeup barat juga cenderung lebih berat. Perbedaan lain adalah
tipikal Asia yang senang menggunakan rias wajah yang membuat kulit terlihat lebih putih.

Makeup di Indonesia sendiri juga banyak dipengaruhi kultur barat maupun tren dari Korea.
Namun kebanyakan kosmetik produksi lokal justru belum mampu mengakomodasi warna
kulit penggunanya. Shade yang tersedia terlalu terang dan tidak cocok dengan kulit orang
Indonesia yang kuning langsat, sawo matang, bahkan gelap. Konsep bahwa cantik itu putih
masih melekat kuat baik di sebagian masyarakat maupun di industri kecantikan. Meski
harganya bersaing dengan produk luar dan kualitasnya bisa diadu, akan sangat disayangkan
bila produsen kosmetik di Indonesia tidak mampu menjangkau seluruh konsumennya
terutama soal shade.

Anda mungkin juga menyukai