Anda di halaman 1dari 24

Sejarah Kosmetik

Sejak jaman dahulu, ilmu kedokteran telah turut berperan dalam dunia kosmetik dan
kosmetologi. Data dari hasil penyelidikan antropologi,arkeologi dan etnologi di mesir dan
india membuktikan pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep-salep
aromatik, yang dapat dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini.
Penemuan tersebut menunjukkan telah berkembangnya keahlian khusus dibidang kosmetik
pada masa lalu.

Hippocrates (460-370 S.M.) dan kawan-kawannya berperan penting pada awal


perkembangan kosmetik dan kosmetologi modern melalui dasar-dasar dermatologi,diet,
dan olahraga sebagai sarana yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Kemajuan dalam
ilmu kedokteran ditunjang oleh ilmu botani,fisiologi, dan lain-lain. Nama-nama Cornelius
Celsus,Dioscorides,Galen, adalah ahli-ahli ilmu pengetahuan yang memajukan ilmu
kesehatan gigi,beda plastik,dermatologi,kimia, dan farmasi.

Pada zaman Renaisance (1300-1600) banyak universitas didirikan di inggris, Eropa Utara,
Eropa Barat, dan Eropa Timur. Karena ilmu kedokteran bertambah luas, maka kosmetik dan
kosmetologi dipisahkan dari ilmu kedokteran (Henri De Modevili, 1260-1325). Kemudian
dikenal ilmu kosmetik untuk merias (decoratio) dan kosmeik yang dipaki untuk pengobatan
kelainan patologi kulit. Pada tahun 1700-1900 pembagian tersebut dipertegas lagi dengan
adanya Cosmetic Treatment yang berhubungan dengan ilmu kedokteran dan ilmu
pengetahuan lainnya, misalnya dermatologi, farmaologi, kesehatan gigi, opthalmologi, diet
dan sebagainya di sini mulai diletakkan konsep kosmetologi yang kemudian dikembangkan
di Prancis,Jerman,Belanda, dan Itali

Kosmetik

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias, atau
mengatur. Definisi kosmetik dalam keputusan Kepala BPOM RI Nomor HK.00.05.4.17458
TAHUN 2004 adalah sebagai berikut :

“Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi
dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh
pada kondisi baik.”

Dahulu, kosmetik tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu


penyakit. Pada waktu itu kosmetik tidak boleh mempengaruhi struktur kulit dan tubuh.
Namun akhirnya disadari bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun
berasal dari alam dan organ tubuh yg dikenai adalah kulit yg merupakan organ hidup,
maka dalam hal tertentu pasti akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan struktur
kulit tersebut. Tak ada bahan kimia yg bersifat indeferens (tidak menimbulkan effect apa-
apa jika dikenakan pada kulit (lubowe:1955,kligman1982, celleno:1998)
Karena itu pada tahun 1995 lubowe menciptakan istilah “Cosmedics” yang merupakan
gabungan dari istilah kosmetik dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit
secara positif namun bukan obat. Pada tahun 1982 Faust mengemukakan istilah “Medicated
Cosmetics”

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan
pribadi meningkatkan daya tarik melalui make up, meningkatkan rasa percaya diri dan
perasaan tenang. (“New Cosmetic Science”, Tmitsui)

Penggolongan kosmetik

Penggolongan kosmetik anatara lain menurut peraturan menteri kesehatan RI, Menurut
sifat modern atau tradisionalnya, dan menurut kegunaan nya bagi kulit.

A. Menurut peraturan menteri kesehatan RI kosmetik dibagi menjadi 13 kelompok.


1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi.
3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eyeshadow, eyebrow pencil, dan lain-lain.
4. Preparat untuk wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.
5. Preparat untuk rambut, misalnya hairfoam, hair spray, dan lain-lain.
6. Preparat untuk pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.
7. Preparat untuk make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth wash, dan lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan , misalnya deodorant, dan lain-lain.
10. Preparat untuk kuku, misalnya nail lotion, cat kuku, dll.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dll.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll.

B. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan :


1. Kosmetik modern. Diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (
termasuk antaranya adalah cosmedics )
2. Kosmetik tradisional :
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur yang dibuat dari bahan alam
dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar
tahan lama.
c. Hanya namanya saja tradisional, tetapi bahan-bahannya tidak diramu secara
tradisional dan juga tanpa ada komponen yang tradisional, melainkan
dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai kosmetik berbahan
tradisional.
C. Penggolongan menurut kegunaan bagi kulit
1. Kosmetik perawatan kulit ( skin care cosmetics )
2. Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit.
3. Kosmetik riasan ( decoratife atau makeup )
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efect
psikologis yang baik, seperti percaya diri ( self confidence ). Dalam kosmetik
riasan, peranan zat pewarna dan zat pewangi sangat besar.

Pensil alis

Bentuk dan ketebalan alis mata mempengaruhi kesan total dari wajah dan pada satu dan
lain kesempatan kaum wanita suka sedikit banyak merubah warna dan bentuk alis mata.
Bentuk atau ketebalan yang diinginkan diperoleh dengan pencabutan sebagian atau seluruh
alis mata dan menggantinya dengan lukisan alis mata memakai eyebrow pencil atau crayon.
Kadang – kadang untuk menghitamkan alis mata digunakan maskara. Crayon adalah cream
yang dipadatkan. Pembuatan pensil alis membutuhkan teknologi dan peralatan khusus
seperti pada pembuatan pensil untuk menulis.

Formulasi pensil alis dari rothemant :

Ozokeyrite, white revinet, free from paravin, wax 45.0

Beeswax, natural yellow 22.0

Cocoa but, 21.0

Petrolatum (white, viscous, odorless, bebas asam ) 5.64

Parafin oil, prime grade 5.0

Satol ( givaudan ) 1.0

Cholesterol, murni 0.18

Cetyl alchohol 0.18

Lampblack 10.0

Oilsoluble black or brown dye q.s.


Kosmetik dekoratif untuk rambut

Effect jangka pendek misalnya :

1. Pomade dan hair oils


2. Hair creams ( water in oil dan dual emulsions )
3. Hair creams ( oil in water emulcions )
4.

HABISNYA RAMBUT ALIS DAN BULU MATA AKIBAT MADAROSIS

bulu mata HABISNYA RAMBUT ALIS DAN BULU MATA AKIBAT MADAROSIS

Bulu mata juga bisa terserang penyakit, hingga membuatnya rontok, tumbuh ke dalam, atau
bahkan tidak tumbuh. Apa saja penyakit yang bisa menyerang bulu mata?

Waspadai jika bulu mata anda rontok, bahkan tidak tumbuh. Sebab, bisa jadi itu bulu mata
anda terserang penyakit. Bila dibiarkan, kondisi tersebut sangat membahayakan mata. Jika
bulu mata tidak ada, otomatis bola mata tidak terlindungi. Sebab, fungsi utama bulu mata
adalah melindungi bola mata dari berbagai kotoran, debu dan air.

Dr. Victor S Tandean SpM, dokter spesialis mata di RS Mitra Keluarga, menyebutkan bahwa
kondisi bulu mata yang terkena penyakit, tentu sangat mengkhawatirkan karena bisa
menyebabkan kornea mata terluka sehingga bisa menyebabkan kebutaan.

Memang kesannya aneh, bulu mata kok berpenyakit. Tapi, itulah faktanya dan itu belum
banyak diketahui masyarakat. Cukup banyak penyakit yang bisa menyerang bulu. Berikut
ini di antaranya adalah Madarosis dan Poliosi. Untuk pembahasan ini akan ditekankan pada
Madarosis yaitu salah satu jenis penyakit mata yang ditandai dengan habisnya rambut alis
dan bulu mata.

MADAROSIS

Madarosis atau disebut juga milphosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
habisnya rambut alis dan bulu mata. Madarosis bisa muncul engan sendirinya, tanpa
disebabkab oleh penyakit lain. Tapi, madarosis juga bisa terjadi karena menderita beberapa
penyakit, seperti,:
Radang Kelopak Mata, peradangan ditandai dengantepi kelopak mata bengkak, mata
merah, gatal, terasa seperti terbakar, dan mata jadi peka terhadap cahaya. Radang pada tepi
kelopak mata ini bisa disebabkan infeksi, alergi dan iritasi. Pada infeksi bisa terjadi pada
penyakit blepharitis. Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa dan jarang pada anak-
anak. Blepharitis menyerang tepi kelopak mata. Terinfeksinya bagian tepi kelopak mata bisa
menimbulkan peradangan dan infeksi yang mneyebabkan bulu mata cepat rontok. Jangan
dibiarkan, lama-kelamaan bulu mata akan habis. Sedang alergi dan iritasi bisa disebabkan
penggunaan kosmetik. Terlebih maskara yang waterproff. Sebab, maskaran jenis itu lebih
sulit dibersihkan sehingga memungkinkan tertumpuknya kotoran yang memicu infeksi.
Infeksi bisa menyebabkan bulu mata jadi rontok bahkan habis.

Penyakit Autoimun, Madarosis juga bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti
lupus dan alopesia areata. Lupus menyebabkan penyumbatan di akar rambut. Hal itu
mungkin juga terjadi pada bulu mata. Akibatnya, pertumbuhan bulu mata jadi terganggu.
Sedang alopecia areata lebih disebabkan perubahan hormon yang bisa mengakibatkan
pertumbuhan bulu mata terhambat.

Tumor, Madarosis bisa juga disebabkan menghidap tumor baik tumor jinak maupun
ganaa, berpotensi menyebabkan bulu mata rontok dan tidak tumbuh lagi.

Keturunan, Madarosis bisa juga diderita oleh orang yang memiliki riwayat orangtua yang
pernah menderita penyakit yang sama.

Obat dan Racun, Penggunaan obat yang terlalu keras atau konsumsi secara berlebihan
juga bisa menyebabkan bulu mata rontok. Begitu juga dengan konsumsi zat kimia yang
bersifat racun, seperti arsenik, bisa membuat bulu mata rontok.

Psychiatric, Kelainan jiwa juga bisa menyebabkan hilangnya bulu mata. Seperti pada
penyakit trichotillomania. Penyakit itu membuat penderitanya memiliki kebiasaan
mencabut rambut dan bulu matanya sendiri hingga bulu matanya hilang sama sekali.

Penyakit Lain, Faktor lain yang juga bisa menyebabkan hilangnya bulu mata adalah
mengidap penyakit tumor kelopak mata, kusta atau lepra, herpes zoster, trachoma,
terinveksi HIV dan gangguan hypotiroid. Sedang faktor pemicunya bisa karena kekurangan
gizi. Ini bisa menghambat bulu mata tersebut.

ORGANIC MAKEUP

Why Switch to All Natural Cosmetics?


By Lori Stryker, B.Sc., B.H.Ec., B.Ed.

The human skin wraps and protects our bodies. It constitutes a living, dynamic tissue
system. It has the remarkable ability to absorb applied products, partially or completely, into
the bloodstream. In fact, up to 60% of the products we use on our skin are absorbed and
deposited into the circulatory system (Fairley, 2001). For instance, the average woman
absorbs 30 pounds of the ingredients contained in moisturizers over sixty years
(Dr.Hauschka).

These new understandings of how the skin functions reveal concerns about the possible long
term effects due to the combination of chemicals used in cosmetics, often termed the
"chemical cocktail effect". Several chemicals which are used in common, popular cosmetics
are known irritants and carcinogens. Concern stems from the knowledge that most of these
ingredients are derived synthetically or from petroleum. Avoiding these substances serve to
decrease overall exposure to harmful or irritating cosmetic ingredients.

Forms Found in Cosmetics and Possible Negative Side


Ingredients to Avoid
Effects

Thought to contribute to Alzheimer's Disease.


Found in almost all antiperspirants.
Aluminum
Works by blocking pores so sweat cannot be released by the
skin.

FD&C, derived from coal tar.


For example, Azo dyes are a risk to asthmatics, eczema
Artificial colours sufferers and people sensitive to aspirin.
Causes hyperactivity in children, severe headaches, blurred
vision and itchy/watery eyes and nose (Antczak, 2001).

Benzoates Benzoic acid, sodium benzoate or parahydroxy


benzoate.
Benzoates Used as a preservative in cosmetics and fizzy drinks.Causes
gastric irritation, numbing of the mouth and aggravates
asthma (Antczak, 2001).

Rosemary is harmful to epileptics.Sage is not recommended


Certain essential oils
for pregnant women.

Causes allergic reactions, irritating to eyes and dries out hair


DEA, MEA, TEA
and skin (Fairley, 2001).

Found in all persons tested by the CDC (Center for Disease


Control, USA) in a 2000 Fall study.
Dibutyl phthalate Highest levels were found in women of reproductive age.
Causes birth defects in animals, and damaging to the male
reproductive system (ABC News, Internet Ventures 2000).
Used in cosmetics to assist the absorption of other ingredients.

A preservative.
Causes skin reactions.
Imidazolidinyl urea is the second most identified preservative
causing contact dermatitis ( American Academy of Dermatology:
Fairley, 2001).
Formaldehydes
DMDM hydantoin
Quaternium 15
Diazolidinylurea
2-bromo-2-nitropropane-1
3-diol

Can contain up to 200 undeclared substances (Fairley, 2001).


Major cause, in addition to artificial colours, of skin irritations
Fragrances and allergies (Antczak, 2001).
May cause dizziniess, skin irritation and hyperpigmentation
(Fairley, 2001).

Genetically Modified Soy, Corn


Organisms Effects still undetermined.

Isopropyl Alcohol Drying agent, from petroleum.

Such as hydroxyl acids, retinoic acid.


Corrosive, used in skin peels.
Dissolves the stratum corneum of the epidermis (outermost
Keratolytic chemicals layer), making skin more sensitive to sun damage.
Accelerates production of dead skin cells; the skin thickens to
repair its surface so that vulnerable skin cells underneath are
protected from the effects of skin peeling.(Antczak, 2001).

Methylisothiazolinone Causes allergic reactions and irritations (Fairley, 2001).

Petroleum product.
Triggers skin irritations and may be an xerestrogen (Fairley,
Parabens 2001).May play a role in falling sperm counts and rising breast
cancer rates (Fairley, 2001).Used in 99% of all cosmetics
(Fairley, 2001), and in many so-called 'natural' products.
Derived from petroleum.
Parraffin In the form of wax, mineral oil or petrolatum.
Comedogenic, i.e.blocks pores.

When derived from petroleum.


Increases the amount of acid in the body, resulting in
Propylene Glycol metabolic problems.
Large amounts are needed to produce this effect (Agency
forToxic Substances and Disease Registry or ATSDR, 2003).

Forms carcinogenic nitrogen compounds when combined with


specific ingredients.
Sodium laureth sulfate,
Irritating to eyes, skin and lungs (Antczak, 2001).
sodium lauryl sulfate
Harmful if swallowed and may cause damage to eyes (Antczak,
2001).

Animal fat.
Tallow
Not suitable for vegans, and may be a skin irritant.

Found in many nail products and nail polish removers.


Produced during the process of making gasoline and other
fuels from crude oil or coal.
Evaporates into the air when products containing toluene are
Toluene opened.
May affect the nervous system, and/or cause tiredness,
confusion, weakness, nausea, or loss of appetite.
Symptoms disappear when exposure is eliminated (ATSDR,
2003).

In Canada, not all cosmetics list their ingredients on their labels, but most have toll free
telephone numbers which link you to their customer service departments, where inquiries
about ingredient lists can be made. Reading labels and recognizing problematic ingredients
are necessary skills for a consumer who intends to choose products that are completely
natural. The cost of a cosmetic is not a reliable indicator of either its quality or natural
characteristics. Most cosmetics, from the lowest priced, to the most costly brands, are
composed of identical base ingredients (Begoun, 1991).

Cosmetics do not stay on the surface of the skin without penetrating to some degree.
Lipstick wearers, for example, consume 1.5 to 4 tubes in a lifetime (Aveda). If one considers
the ingredients being internalized by the body, absorbing plant oils and waxes, mineral
pigments or essential oils is a healthier alternative than absorbing petroleum by-products
and synthetic chemicals. The ability to choose the right cosmetics for you depends on
accurate ingredient knowledge, personal needs and market choices. Caring for one's whole
body includes skin care choices that support and contribute to a healthy lifestyle.

Natural cosmetic products and make-up are safer, healthier alternatives especially when
these products are composed of all natural ingredients. A natural product is described as
one that contains mostly or completely naturally derived ingredients (Antczak, 2001). It also
indicates that the product is free from, or contains minute amounts of artificial chemical
additives. Caution is required when products claim to be natural. For instance, they may
contain small amounts of plant extracts, but the bulk of the product is petroleum based and
loaded with fragrances. Instead, consider switching to completely natural products, which
perform to the same standard as their non-natural counterparts. The organic make-up co.
offers a wide range of simple, affordable and high quality products. Our cosmetic products
are carefully formulated from plant waxes, plant oils, essential oils from flowers, barks and
spices, as well as richly coloured mineral pigments.

Switching to all-natural cosmetic products and make-up can help you to avoid feeding your
skin harmful chemicals. Many skin problems, such as acne, contact dermatitis, irritations
and allergies may disappear once petroleum or synthetic ingredients are removed from your
skin care regimen. Using fully natural products can contribute to healthy skin and a healthy
body in the long term.

We invite you to give our natural products a try. They are completely natural, vegan and an
excellent alternative to conventional cosmetics and make-up.

To view our products, please visit our website at www.organicmakeup.ca.

References:

 Antczak, Dr. Stephen and Gina, (2001). Cosmetics Unmasked, Harper Collins,
London.

 Begoun, Paula, (1991). Don't Go To The Cosmetics Counter Without Me, Beginnings
Press, Seattle.

 Fairley, Josephine, (2001). Organic Beauty, DK Publishing, London.

 www.abcnews.com, ABC News Internet Ventures, 2000.

 www.atsdr.cdc.gov, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, April 2003.

Tes Alergi sebelum Pakai Skincare Natural

14 April 2015Leave a comment


Salah satu langkah yang perlu dilakukan sebelum menggunakan skincare natural untuk kali
pertama adalah melakukan tes alergi. Ini penting, sebab meskipun produk skincare kita
dibuat dari bahan-bahan alami, ada sebagian orang yang memang alergi terhadap bahan-
bahan alami dari tanaman-tanaman tertentu, kacang-kacangan, atau minyak. Suatu bahan
yang sangat lembut dan nyaman bagi satu orang bisa menjadi penyebab alergi bagi yang
lain! Mengingat kenyataan seperti itu, maka di dunia ini tidak ada satu pun sabun atau
produk kosmetik yang benar-benar allergy-free.

Indikasi dari sebuah skincare brand yang punya komitmen tinggi terhadap konsep 100%
natural adalah keberaniannya dalam mengungkapkan seluruh kandungan bahan. Pemilik
brand wajib jujur kepada konsumen mengenai hal ini, tidak boleh ada yang ditutupi.
Sebagai konsumen, manfaatkanlah keterbukaan ini secara bijak dengan senantiasa
mengecek label yang tercantum pada skincare kita. Always read the label! Apakah sabun
dan produk perawatan kulit kita mengandung bahan-bahan yang menyebabkan alergi?

Perlu diketahui pula, orang yang mempunyai alergi terhadap bahan makanan tertentu tidak
selalu alergi juga terhadap bahan yang sama, bila bahan itu terdapat dalam produk
perawatan kulit. Bila ragu, lakukan allergy patch test. Ketika kita ingin menggunakan suatu
produk herbal atau produk dengan essential oil yang baru, kita disarankan untuk
melakukan tes ini sebelum pemakaiannya.

Apa itu Patch Test?

Patch test adalah cara untuk mengidentifikasi zat yang menyebabkan reaksi pada kulit
(radang pada kulit). Ada dua macam reaksi pada kulit: reaksi karena iritasi dan reaksi
karena alergi.

Reaksi karena iritasi

Reaksi iritasi tidak melibatkan sistem kekebalan. Kebanyakan muncul segera setelah
plesternya dilepas dan keesokan harinya sudah hilang. Meskipun zat yang menyebabkan
reaksi iritasi bisa memperburuk kondisi kulit yang bermasalah, misalnya eksem, namun
reaksinya tidak akan memperparah kulit bila bagian yang teritasi terkena zat itu lagi.

Reaksi karena alergi


Reaksi alergi berhubungan dengan zat yang disebut alergen dan hanya terjadi pada orang-
orang yang alergi terhadap zat tertentu itu. Reaksi ini melibatkan sistem kekebalan.
Berhubung reaksi alergi bisa membutuhkan beberapa hari untuk muncul, selama beberapa
hari harap perhatikan area yang dites setelah kain penutupnya dilepas. Zat yang
menyebabkan reaksi alergi harus segera benar-benar dihindari. Semakin sering kulit terkena
zat tersebut, reaksi alerginya bisa menjadi semakin parah.

Nah, bagaimana cara melakukan patch test? Berikut tipsnya! :)

Ambil sedikit produk yang dites, oleskan di lekukan siku bagian dalam dan tutup dengan
plester penutup luka yang kedap air. Biarkan selama minimal 24 jam dan usahakan tidak
terkena air. Bila sensitif tehadap salah satu bahannya, dalam 24 jam setelah dioleskan akan
muncul reaksi seperti kulit memerah, terasa panas, gatal-gatal, atau iritasi lainnya. Jika tidak
merasakan reaksi apapun, berarti kemungkinan besar produknya aman untuk digunakan! :)

Bila kita mengadakan tes dengan ramuan herbal, campurkan sedikit dengan air hingga
menjadi pasta. Gunakan seperti pada patch test.

MENGENAL PRODUK KECANTIKAN ORGANIK. Saat ini semakin banyak ditawarkan


produk kecantikan yang dibuat dari bahan organic. Benarkah produk seperti itu lebih baik
ketimbang yang nonorganik?

Tak hanya di mal, tapi di pameran-pameran produk kecantikan, banyak ditawarkan produk
kecantikan yang katanya dibuat dari bahan organic. Mulai produk perawatan tubuh hingga
produk perawatan wajah maupun make up yang diklaim dibuat dari bahan organic.
Mulai yang dibuat oleh produsen besar hingga dibuat secara home industry, produk seperti
itu diklaim sebagai yang terbaik untuk perawatan kecantikan, karena katanya tidak
mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya untuk kulit.

Hal itu tentu membuat para wanita bingung. Benarkah produk kecantikan yang dibuat dari
bahan organic memang lebih baik?
Menanggapi hal itu, Juliana Yu Cosmetologist MD H CiBTAC BABTAC, IPTI CIDESCODip
Int’l menyarankan agar teliti dalam memilih produk kecantikan yang akan digunakan.
Tentu kita mau mendapatkan efek samping hanya karena tertarik tertarik oleh rayuan SPG
yang menawarkan produk tersebut.

Saat ini produk kecantikan baik perawatan maupun kosmetik yang dibuat dari bahan
organic memang sedang ngetren. Tapi bukan berarti kita lantas ikut-ikutan menggunakan
produk tersebut tanpa tahu apa sebenarnya produk kecantikan organic itu.

Tanpa Bahan Kimia


Apa sebenarnya produk kecantikan organic itu? Produk kecantikan organic pada dasarnya
adalah produk kecantikan baik beauty care atau perawatan kecantikan maupun kosmetik
yang dibuat dari bahan-bahan alami. Jadi produk tersebut memang tidak menandung bahan
atau senyawa-senyawa kimia yang notebene bisa menimbulkan efek samping merugikan
bagi kulit. Seperti iritasi dan alergi bila kulitnya sensitive.

Produk kecantikan organic mengandung 70-90 persen bahan organic, sisanya nonorganik.
Namun, yang harus diperhatikan tetap ada unsure tambahan tertentu yang harus
diperhatikan. Misalnya, paraben, aluminium, zirconium, arsenic, cooper, lead, safoe,
mercury, steroids, thallium, hexachlorophene yang menjadi pemicu munculnya kanker
payudara dan berbahaya bagi kesehatan organ-organ tubuh.

Produk kecantikan organic pada dasarnya adalah produk kecantikan yang dibuat dari
tumbuhan dan sumber lain yang dikembangbiakan tanpa bahan kimia. Biasanya bahan
organic ini digunakan untuk beauty care, tapi tidak menutup kemungkinan digunakan
untuk kosmetik dekoratif. Meski dibuat dari bahan organic tetapi yang masih perlu diingat
adalah agar tidak menafsirkan bahwa produk tersebut dibuat dari buah atau sayuran
organic yang banyak dijual di supermarket.

Yang perlu dipahami adalah produk kecantikan natural atau alami hanya komposisinya
berbeda. Sayangnya, selama ini banyak orang yang terjebak dengan kata-kata natural.
Padahal, keterangan natural atau alami saja tidak cukup. Misalnya, sebotol sampo dengan
aroma buah-buahan atau herbal, belum tentu benar-benar memakai bahan natural. Yang
banyak digunakan adalah bahan kimia yang memiliki aroma atau esense seperti wangi
bahan alami. Karena itu disarankan agar memilih produk yang benar-benar berkomitmen
dengan bahan alami atau organic.

BEDA DENGAN NATURAL

Meski produk kecantikan organic sebenarnya juga merupakan produk kecantikan natural,
menurut Juliana, istilah organic sendirimengandung arti yang berbeda dengan natural.
Produk kecantikan berlabel natural umumnya dibuat dari bahan-bahan alami tapi tetap
mengandung bahan kimia dalam dosis ringan dan aman. Misalnya, untuk menghasilkan
busa sabun atau meningkatkan performa kerja bahan aktif.

Sedangkan produk kecantikan organic dibuat dari bahan-bahan atau tanaman yang
memang dikembangkan secara organic, tanpa bahan kimia, mulai dari benih hingga proses
pemanenan. Para petani yang terlibat dalam proses pembuatan kosmetik organic harus
menanam tanaman obat obat dengan cara pertanian organic, kemudian mereka menyortir
dan memisahkan bagian yang layak diolah.
Setelah itu, proses dilakukan dengan pencucian bertingkat untuk membersihkan kotoran
yang menempel pada tanaman. Tahap berikutnya adalah perajangan yang diikuti dengan
pengeringan. Proses pengeringan diterapkan secara berbeda, bergantung pada tanamannya.
Sebab, tujuan utamanya adalah menghasilkan produk dengan kadar air kurang dari 10
persen namun tetap segar.
Bagian akhir dari teknologi pascapanen adalah pengemsan dan penyimpanan. Produk yang
telah diolah dapat bertahan hingga 2 tahun. Tentu dengan kondisi tempat penyimpanan
yang terjaga dengan baik.

Jadi, jika kata kunci dari produk kecantikan organic adalah tanpa bahan kimia. Semakin
sedikit bahan kimia yang terkandung dalam produk kecantikan, semakin bisa disebut
organic. Selain itu, produk organic yang tidak memakai bahan-bahan yang bisa merusak
lingkungan. Baik untuk produknya sendiri, bahan kemasan, hingga proses pembuatannya
ramah lingkungan.

Meski begitu, pembuatan produk kecantikan organic tetap menggunakan proses kimiawi.
Kalau dikatakan tidak ada tambahan unsure apa pun tentu salah. Sebut saja masker
bengkuang. Tentu tidak akan menjadi komposisi yang sempurna kalau tidak ada proses
kimiawinya. Tapi tambahannya itu biasanya hanya sebagai stabilisator saja. Bukan bahan
kimia preservative atau bahan pengawet. Jadi tidak lebih dari 30%

LEBIH AMAN

Karena hanya sedikit mengandung bahan kimia, bahkan terbebas sama sekali, produk
kecantikan organic relative lebih aman dibanding produk kecantikan pada umumnya.

Kita sering bertemu dengan wanita yang wajahnya jadi gelap karena menggunakan produk
kosmetik tertentu. Atau wajahnya jadi lebih sensitive setelah memakai produk kosmetik
tertentu. Digaruk sedikit saja sudah terluka dan berdarah.

Tapi, bila menggunakan produk kecantikan organic, masalah-masalah tersebut tidak akan
terjadi. Apalagi bila ditambah dengan konsultasi yang tepat dengan ahlinya, tentu
penggunaan produk kosmetik organic akan semakin memberikan hasil maksimal.

Saat ini banyak orang yang percaya bahwa produk kecantikan organic adalah yang paling
aman digunakan. Tak heran bila mereka tertarik menggunakan produk tersebut. Namun,
produk kecantikan modern juga tidak seluruhnya menyebabkan efek samping sebab
sebelum dikeluarkan ke pasaran, suatu produk kecantikan atau kosmetik tentu sudah
melalui serangkaian proses yang disebut R & D. Sehingga ketika diluncurkan di pasaran
tentu mempunyai tujuan dan fungsi tertentu serta layak digunakan. Yang harus diingat
semua produk kecantikan, baik yang berbahan alami maupun modern harus melalui suatu
proses kimia, di mana persentase dan peduan satu bahan dengan bahan lainnya saling
membantu. Namun, memang bisa dipastikan bila produk kecantikan berbahan organic itu
lebih baik daripada produk kecantikan modern sebab produk kecantikan organic tidak
mempunyai imunitas terhadap kulit. Sedang sedang kosmetik kimia memiliki imunitas
terhadap kulit sehingga jika tidak cocok bisa menimbulkan alergi.

Perhatikan Label dan Lakukan Tes

Dikatakan dr Reza Y Purwoko SpKK, produk kecantikan organic memang diharapkan lebih
baik ketimbang yang bukan organic. Tapi bagaimanapun hal itu juga bergantung pada
faktor lain, seperti kandungan zat aktif, pembawa (vehikulum) dan zat aditif (pengawet,
pewarna dan lainnya). Untuk mengetahui apakah adanya kandungan bahan organic dalam
produk kecantikan, disarankan untuk melihat pada label atau menanyakan langsung pada
pihak produsen, yang biasanya diwakili oleh medical atau product executive – nya. Atau
bisa juga menanyakan pada organisasi atau instansi lain terkait yang mengerti tentang
bahan organic. Untuk memastikan, sebaiknya juga dilakukan tes produk tersebut caranya
dengan mengoleskan sedikit di belakang cuping telinga atau di lipatan lengan. Kalau
memang tidak ada reaksi yang tidak enak beearti cocok dengan bahan tersebut. Sebab,
ketika memilih suatu produk apalagi yang berhubungan dengan kecantikan tetap harus
disesuaikan dengan kulit, apakah cocok atau tidak. Apalagi, saat ini masih banyak Negara
termasuk Indonesia yang belum pakem dalam mengatur standarisasi mana produk
kecantikan yang aman dan mana yang tidak.

Tidak seperti halnya Inggris, Negara ini adalah salah satu yang sangat memperhatikan
stadarisasi terutama untuk produk kecantikan. Bahkan pada tahun 2002, Soil Association
(SA) memberlakukan standarisasi kosmetik yang aman, yaitu:

 Tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti parabens, aluminium atau


zirconium.

 No – petro chemicals

 Tidak menggunakan wewangian dan warna sistetis yang merupakan penyebab


utama terjadinya alergi akibat kosmetik. Bila suatu produk mendapat sertifikasi
organic dengan mengikuti berbagai tahapan tes, maka produk tersebut diizinkan
memasang logo Soil Association pada setiap produknya. Itu merupakan symbol
paling terpercaya di dunia sebagai jaminan produk organic.

Tips Menggunakan Produk Kosmetika Organik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan produk kecantikan
organic agar memberikan hasil maksimal, yaitu:

 Ketahui dahulu problem wajah, kemudian konsultasikan dengan ahlinya untuk


mendapatkan kosmetik organic yang tepat sesuai dengan problem wajah. Bila wajah
kita memang tidak membutuhkan produk kecantikan apa pun, termasuk kosmetik
organic sebaiknya jangan memaksakan diri sebab bisa saja akan menimbulkan efek,
seperti komedo semakin banyak, jerawat bermunculan dan wajah wajah gatal-gatal.

 Jangan langsung membeli produk kecantikan organic. Tapi, sebaiknya coba


mengoleskannya sedikit di belakang cupping telingga atau di lipatan tangan.

 Pastikan merk produk kecantikan yang akan dibeli terdapat di Dinas Kesehatan atau
terdapat kode registernya. Jadi, teliti kemasan produk yang akan dibeli untuk
memastikan produk tersebut benar-benar aman digunakan.

 Pilih produk kecantikan yang sesuai dengan jenis kulit. Jika memiliki kulit
berminyak, cari produk khusus untuk kulit berminyak. Begitu pula bila memiliki
kulit normal atau cenderung kering. Pastikan produk yang kita gunakan benar-benar
sesuai dengan jenis kulit kita.

 Teliti bahan-bahan yang terkandung dalam produk kosmetik yang dibeli. Apakah
mengandung bahan berbahaya atau tidak. MENGENAL PRODUK KECANTIKAN
ORGANIK

Post Update : January 14, 2013 at 12:24 am


Date : Thursday, November 12, 2015 - Kamis, 12 November 2015

Alasan Menggunakan Kosmetik Organik

Perempuan tidak dapat menghindari penggunaan produk kosmetik. Pada kenyataannya,


kosmetik adalah bagian dari kehidupan wanita sehari-hari. Penggunaan produk kosmetik
bertujuan agar wanita terlihat lebih cantik dan mempunyai rasa percaya diri. Ada banyak
merek kosmetik yang tersedia di pasaran, tetapi apakah itu semua aman untuk digunakan?

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar produk yang kita gunakan mengandung
bahan pengawet. Penggunaan pengawet dilakukan untuk memperpanjang umur produk
dalam proses penyimpanan. Kita sering melihat di supermarket-supermarket, sebagian
besar produk yang dikemas mengandung bahan pengawet untuk menghindari
berkembangnya organisme-organisme baru. Pada masalah kosmetik, produsen kosmetik
juga menyampurkan bahan pengawet untuk memaksimalkan masa pakai produk kosmetik
tersebut. Itu sebabnya mengapa kita harus menggunakan produk kecantikan yang organik,
karena selama ini banyak produk-produk yang beredar dipasaran hampir semuanya
mengandung bahan pengawet.

Kosmetik organik yang bebas kimia


Produk kecantikan organik lebih aman untuk digunakan karena mereka tidak mengandung
bahan kimia berbahaya. Ada beberapa orang yang memiliki reaksi alergi tertentu pada saat
menggunakan bahan kimia berbahaya dan produk organik inilah salah satu solusi terbaik
untuk menanggulangi adanya reaksi berbahaya tersebut. Bahan organik tidak berbahaya
bagi kulit.

Paraben bebas
Fakta bahwa Paraben kebanyakan ada dalam produk kecantikan yang kita gunakan.
Penelitian menunjukkan bahwa Paraben adalah bahan kimia berbahaya yang dapat
menyebabkan kanker. Ada banyak jenis Paraben seperti Butylparaben, Methylparaben dan
lain-lain. Parabens ini jika terkena pada kulit kita di siang hari maka akan memiliki efek
negatif. Paraben dapat merusak strukstur kulit dan kerusakan DNA. Dan juga dapat
mengembangkan terjadinya penyebab tumor payudara yang merupakan isu panas dalam
kesehatan perempuan saat ini. Dengan menggunakan semua produk kecantikan yang alami,
kita dapat menghindari efek samping negatif serta risiko tertentu untuk terjadinya
penyebab kanker yang dikarenakan oleh paraben tersebut.

Terjangkau
Ada produk kosmetik organik yang lebih murah. Namun fakta bahwa kebanyakan orang
merasakan khasiat produk berdasarkan harga. Semakin harga produk mahal, maka hasilnya
akan semakin efektif, Itu anggapan mereka. Kita sebagai konsumen yang cerdas harus
mempunyai cara berpikir tersendiri. Sebenarnya banyak segi negatif dari produk bermerk
yang harganya tinggi, diantaranya adalah perusahaan melakukan perbandingan kepada
para konsumen. Ketika orang membeli produk yang lebih mahal, maka akan memberikan
kesan bahwa mereka itu kaya, berkelas dan elit yang merupakan titik pandang yang salah
besar dan sangat berbahaya bagi kesehatan mereka sendiri.

Begitu juga produk organik juga punya kekurangan seperti produk alami memiliki tanggal
kadaluarsa yang lebih pendek dibandingkan dengan produk kosmetik yang beredar
dipasaran karena mengandung bahan pengawet. Ini menunjukkan bahwa produk organik
tidak menggunakan pengawet berbahaya.

Konsumen harus bijak tentang penggunaan produk kosmetik terutama jika kesehatan kita
beresiko. Bacalah semua bahan yang dicampurkan dalam kosmetik tersebut dengan melihat
bagian belakang kemasan sebelum Anda mulai mencoba menggunakan.

Suatu kali, foto aktris Kerry Washington, Cameron Diaz, dan Whitney Houston muncul di
internet dengan wajah polos tanpa make up. Kulitnya kusam, lingkaran gelap di sekitar
mata terlihat jelas, belum lagi bekas jerawat yang memenuhi sebagian wajah. Ini membuat
orang percaya bahwa kecantikan asli wajah mereka yang selama ini terlihat di televisi atau
majalah adalah palsu. Dan orang pun makin mengakui bahwa teknik make up yang canggih
dan perawatan kulit terkini di klinik kecantikan terbukti bisa menciptakan ‘keajaiban’. Lalu,
apakah kita lantas menyerahkan kecantikan kita sepenuhnya pada make up dan perawatan
dengan bahan kimia?

Penulis buku Perfect Hormone Balance for Fertility, dr. Robert Greene, mengemukakan, jika
wajah terkena bahan kimia dalam waktu lama, bisa menimbulkan kerusakan jangka
panjang yang berbahaya bagi kesehatan, karena memicu ketidakseimbangan hormon.

Jika organic foods sudah digandrungi sejak tahun ’90-an, kosmetik berbahan organik
muncul sekitar tahun 2000, dan mulai booming tahun 2005. Popularitas kosmetik organik
belakangan makin meningkat. Bukan hanya telah banyak yang sadar pentingnya menjaga
planet ini, tetapi juga setelah beberapa selebritas seperti Alicia Keys dan Denise Van Outen
beralih ke kosmetik organik, dan sering merawat tubuhnya di Calmia, sebuah tempat spa
organik di London.

“Saya kini memilih kosmetik organik, karena selain aman untuk tubuh, juga ramah
lingkungan,” ungkap Alicia Keys, yang wajahnya nyaris rusak akibat make up dan berbagai
jenis perawatan kimia. Alicia menambahkan, kesadarannya memilih produk organik tak
semata karena produk tersebut bebas zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Produk
kosmetik organik yang mulai diterapkan banyak orang di negeri Barat, memunculkan
varian baru yang dinamakan green cosmetics.

Produk organik dapat meminimalkan terjadinya iritasi, wajah menjadi sensitif setelah
menggunakan produk, atau rona wajah menggelap. Semua produk organik otomatis bebas
dari zat pewarna, parfum, serta pengawet yang merupakan zat aktif yang paling banyak
menimbulkan alergi. Selain itu, kasus alergi terhadap bahan alami sangat jarang terjadi.

Kelebihan lainnya adalah kandungan bahan alami cenderung cepat diserap tubuh. Oleh
sebab itu, hasil nyata akan lebih cepat terlihat. Nilai lebih lainnya, semua ekstrak tumbuhan
pada dasarnya mengandung aneka vitamin dan zat antioksidan 40% lebih banyak dari
senyawa kimia. Seperti yang kita tahu, zat antioksidan sangat penting karena berfungsi
melindungi tubuh dari radikal bebas, penyebab peradangan kulit dan berisiko
menimbulkan kanker.

Categories: KOSMETIK | Permalink.

29 September 2014

Meninggalkan komentar

Alasan Menggunakan Kosmetik Organik

Headline

Perempuan tidak dapat menghindari penggunaan produk kosmetik. Pada kenyataannya,


kosmetik adalah bagian dari kehidupan wanita sehari-hari. Penggunaan produk kosmetik
bertujuan agar wanita terlihat lebih cantik dan mempunyai rasa percaya diri. Ada banyak
merek kosmetik yang tersedia di pasaran, tetapi apakah itu semua aman untuk digunakan?

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar produk yang kita gunakan mengandung
bahan pengawet. Penggunaan pengawet dilakukan untuk memperpanjang umur produk
dalam proses penyimpanan. Kita sering melihat di supermarket-supermarket, sebagian
besar produk yang dikemas mengandung bahan pengawet untuk menghindari
berkembangnya organisme-organisme baru. Pada masalah kosmetik, produsen kosmetik
juga menyampurkan bahan pengawet untuk memaksimalkan masa pakai produk kosmetik
tersebut. Itu sebabnya mengapa kita harus menggunakan produk kecantikan yang organik,
karena selama ini banyak produk-produk yang beredar dipasaran hampir semuanya
mengandung bahan pengawet.

Kosmetik organik yang bebas kimia

Produk kecantikan organik lebih aman untuk digunakan karena mereka tidak mengandung
bahan kimia berbahaya. Ada beberapa orang yang memiliki reaksi alergi tertentu pada saat
menggunakan bahan kimia berbahaya dan produk organik inilah salah satu solusi terbaik
untuk menanggulangi adanya reaksi berbahaya tersebut. Bahan organik tidak berbahaya
bagi kulit.

Paraben bebas

Fakta bahwa Paraben kebanyakan ada dalam produk kecantikan yang kita gunakan.
Penelitian menunjukkan bahwa Paraben adalah bahan kimia berbahaya yang dapat
menyebabkan kanker. Ada banyak jenis Paraben seperti Butylparaben, Methylparaben dan
lain-lain. Parabens ini jika terkena pada kulit kita di siang hari maka akan memiliki efek
negatif. Paraben dapat merusak strukstur kulit dan kerusakan DNA. Dan juga dapat
mengembangkan terjadinya penyebab tumor payudara yang merupakan isu panas dalam
kesehatan perempuan saat ini. Dengan menggunakan semua produk kecantikan yang alami,
kita dapat menghindari efek samping negatif serta risiko tertentu untuk terjadinya
penyebab kanker yang dikarenakan oleh paraben tersebut.

Terjangkau

Ada produk kosmetik organik yang lebih murah. Namun fakta bahwa kebanyakan orang
merasakan khasiat produk berdasarkan harga. Semakin harga produk mahal, maka hasilnya
akan semakin efektif, Itu anggapan mereka. Kita sebagai konsumen yang cerdas harus
mempunyai cara berpikir tersendiri. Sebenarnya banyak segi negatif dari produk bermerk
yang harganya tinggi, diantaranya adalah perusahaan melakukan perbandingan kepada
para konsumen. Ketika orang membeli produk yang lebih mahal, maka akan memberikan
kesan bahwa mereka itu kaya, berkelas dan elit yang merupakan titik pandang yang salah
besar dan sangat berbahaya bagi kesehatan mereka sendiri.
Begitu juga produk organik juga punya kekurangan seperti produk alami memiliki tanggal
kadaluarsa yang lebih pendek dibandingkan dengan produk kosmetik yang beredar
dipasaran karena mengandung bahan pengawet. Ini menunjukkan bahwa produk organik
tidak menggunakan pengawet berbahaya.

Konsumen harus bijak tentang penggunaan produk kosmetik terutama jika kesehatan kita
beresiko. Bacalah semua bahan yang dicampurkan dalam kosmetik tersebut dengan melihat
bagian belakang kemasan sebelum Anda mulai mencoba menggunakan.

Categories: KOSMETIK | Permalink.

29 September 2014

Meninggalkan komentar

Make-up Organik Aman Digunakan Semua Jenis Kulit

img

Make-up organik umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang aman untuk semua jenis
kulit. Kosmetik ini tidak mengandung pengawet, paraben, pewarna juga pengharum kimia
dan minyak mineral sehingga bisa digunakan pemilik kulit sensitif sekalipun. Di sisi lain,
make-up berbahan dasar organik pun punya kekurangan. Produk make-up organik
biasanya tidak memiliki warna seintens produk pada umumnya dan cenderung tidak tahan
lama. Ini beberapa fakta yang pelu Anda ketahui tentang make-up organik, baik maupun
buruknya seperti yang dikutip dari Beauty High.

1. Daftar Bahan Sedikit dan Dapat Dikenali

Kosmetik berlabel organik menggunakan bahan alami dan sangat sedikit (bahkan tidak
sama sekali) menggunakan zat kimia. Jadi daftar bahan yang tertera di kemasan pun
umumnya tidak asing dan dikenali konsumen awam. Singkatnya, konsumen bisa lebih
mudah dan mengerti saat membaca label sehingga tahu apa yang dia pakaikan ke kulitnya.
Jika mendapati banyak istilah asing dan kimia, sertifikat organik tidak bisa dijamin
keasliannya.

“Juga lebih mudah tahu konsekuensi dari penggunaan kosmetik tersebut (sebab beberapa
bahan bisa jadi memicu reaksi alergi),” ujar Dr. Jessica Krant, MD, MPH, dermatologist dan
pendiri Art of Dermatology di New York City.

2. Mendukung Gerakan Sehat Alami

Membeli make-up atau makanan organik, berarti Anda juga mendukung industri petani
kecil menambah penghasilan. Memilih kosmetik organik akan membantu produsen yang
ingin mengembangkan dan memasarkan produk-produk alami dan aman. Tapi niat baik ini
seringkali disalahgunakan produsen ‘nakal’ yang asal mencantumkan label organik atau
alami, padahal mengandung lebih banyak bahan kimia. Untuk menghindari penipuan
tersebut, selalu baca label daftar bahan dengan seksama.

3. Warna Make-up Mungkin Kurang Intens

Make-up organik umumnya menggunakan pewarna yang berasal dari bahan alami seperti
buah, dedaunan atau hewan. Maka perlu diketahui bahwa pigmen warna yang berasal dari
bahan alami mungkin tak seintens dan tidak sebagus pewarna kimia. Umumnya make-up
organik lebih cocok untuk riasan natural atau nude. Jika ingin riasan yang dramatis atau
bold, make-up ini mungkin tidak sesuai untuk Anda.

4. Riasan Wajah Tidak Tahan Lama

Bahan alami pada make-up organik umumnya tidak bertahan lama seperti make-up
kebanyakan yang menggunakan bahan kimia. Itu karena make-up organik tidak
menggunakan banyak bahan kimia untuk membuat tekstur kosmetik jadi lebih halus, tahan
air atau tahan minyak. Jadi bersiaplah untuk sering-sering touch-up jika Anda harus pakai
make-up seharian.

5. Kedaluwarsa Lebih Cepat

Karena tidak memakai bahan pengawet, make-up organik cenderung bertahan lebih
sebentar dibandingkan make-up dengan pengawet kimia. Bahan pengawet ini juga
mencegah bakteri dan jamur terbentuk di dalam kosmetik. Make-up organik umumnya juga
menggunakan pengawet alami tapi biasanya hanya bertahan tak lebih dari satu tahun. Jadi
Anda sebaiknya lebih sering membeli kosmetik baru untuk mencegah kulit teriritasi karena
produknya sudah tak layak pakai.

Categories: KOSMETIK | Permalink.

29 September 2014

Meninggalkan komentar

Merawat Wajah Cara Aman dengan Kosmetik Organik

Kini semakin banyak perusahaan kecantikan yang menawarkan produk ramah lingkungan
yang terbuat dari bahan organik. Sebab, make up organik bisa memberikan efek positif pada
pemakainya, juga lingkungan.

“Make up organik itu tidak mengandung bahan kimia, baik tanah dan pupuk yang telah
terkontaminasi. Sehingga dampaknya baik untuk bumi,” ungkap Hefriyan Handra,
Formulation Manager Herbal Product, dalam Sari Ayu Talkshow ‘Kosmetik Organik Solusi
Awet Muda yang Efektif & Aman’, di Atrium Mal Kelapa Gading 3, Jakarta Utara, Jumat
(24/05/2013).

Pada dasarnya, semua produk kecantikan terbuat dari bahan kimia. Tetapi yang menjadi
pertanyaan, apakah bahan kimia tersebut aman atau tidak untuk kulit kita? Produk
kecantikan berbahan organik merupakan kosmetik yang dibuat tanpa bahan kimia. Semakin
sedikit bahan kimia yang terkandung dalam produk, semakin bisa disebut organik.

“Jika produk organik yang digunakan tidak mengalami iritasi, alergi, dan gatal-gatal, maka
produk itu terbilang aman,” jelas dr. Astrid Fabiola Tilaar.

Itulah mengapa kosmetik organik diklaim aman untuk kulit. Sebab, kandungan di
dalamnya tak mengandung paraben, sls, propylene glycol, dan mineral oil. Kandungan
tersebut merupakan bahan-bahan yang menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan, bahkan
bisa mengakibatkan sakit kepala dan kerusakan otak.
Selain itu produk organik umumnya mengandung zat antioksidan dan vitamin yang
membuat penampilan Anda alami, muda dan sehat. Produknya pun terdiri dari banyak
variasi mulai dari perawatan sehari-hari, hingga riasan yang telah menjadi kebutuhan
wanita untuk tampil lebih gaya.

Namun perlu diperhatikan, tidak semua produk kosmetik berlabel ‘organic’ benar-benar
terbuat dari bahan organik. Sebuah produk baru bisa disebut organik jika mengandung
bahan-bahan organik sedikitnya 95 persen yang telah mendapat sertifikat USDA Organic.
Sertifikat ini biasanya terdapat pada segel atau bagian bawah kemasan produk.

Categories: KOSMETIK | Permalink.

24 September 2014

Meninggalkan komentar

Konsumsi Bahan Organik Sebagai Treatment Kecantikan Wajah

Tingkat kesadaran yang semakin tinggi akan hidup sehat dan berkualitas, membuat banyak
orang memilih produk yang mengandung bahan-bahan organik. Mulai dari makanan
sampai dengan kosmetik yang digunakan.

Saat ini banyak sekali treatment-treatment kecantikan wajah yang beralih ke bahan organik
dan sudah banyak ditawarkan di berbagai salon dan klinik kecantikan.

Memang penggunaan bahan organik untuk berbagai treatment, khususnya treatment wajah
saat ini sedang boombing. Hal ini dikarenakan bahan organik tidak mengandung zat kimia
atau pertisida. Misalnya sayuran organik menggunakan pupuk kompos sehingga lebih
alami. Walaupun banyak yang berlabel alami, namun perlu diteliti keasliannya. Pilih yang
GMO free yang artinya bahan organik tersebut terjaga keasliannya.

Apakah hasilnya lebih bagus?

Treatment-treatment yang menggunakan bahan organik lebih disukai, karena memberikan


hasil yang lebih bagus walaupun harganya lebih mahal dibanding dengan treatment biasa.
Lebih bagus dalam arti bahan organik lebih aman digunakan kulit dan cepat diserap oleh
tubuh. Karena terbuat dari bahan alami, maka kemungkinan alergi terhadap bahan organik
juga lebih kecil.
konsumsi-bahan-organik

Masker dan krim

Bahan organik yang biasa dijadikan masker adalah mentimun, karena fungsinya bagus
untuk membuat kulit halus dan kencang. Namun belakangan sudah banyak krim-krim
organik yang di jual di toko organik. Saat membeli krim organik, perlu diperhatikan
sertifikat organik yang biasanya di tempel di dalam kemasannya. Masker dan krim organik
bisa digunakan untuk berbagai jenis kulit, namun tetap harus berhati-hati penggunaannya
terutama bagi kulit sensitif.

Walaupun kemungkinan alergi lebih kecil, namun cobalah terlebih dahulu di tangan atau di
punggung. Jika tidak ada reaksi apapun, maka produk organik tersebut aman digunakan.
Seperti perawatan pada umumnya, penggunaan perawatan organik sebaiknya dilakukan
sejak usia dini. Karena salah satu keunggulan lain bahan organik adalah bisa digunakan
untuk mencegah penuaan dini.

Dari semua manfaat bahan organik di atas, maka jelas bahwa penggunaan bahan organik
bagi kesehatan wajah merupakan salah satu pilihan sehat. Dengan meminimalkan efek
samping, harapan ke depannya bisa mengurangi alergi atau kondisi lain yang tidak
diinginkan

Pensil alis adalah salah satu peralatan make up yang banyak digunakan oleh wanita. Meski
memiliki bentuk yang sama, namun pensil alis untuk peralatan make up berbeda dengan
pensil biasa yang digunakan untuk menulis di kertas. Alat kecantikan lain yang memiliki
kemiripan fungsi dengan pensil alis yaitu eyebrow powder. Sama-sama digunakan pada
daerah alis, namun pada dasarnya memiliki fungsi yang berbeda.

Perbedaan Fungsi Pensil Alis Dengan Eyebrow Powder

Pensil alis akan sangat berguna bagi anda yang memiliki alis tipis dengan bentuk yang
kurang bagus. Pensil alis akan berguna untuk menebalkan warna alis dan menegaskan garis
pinggir yang diinginkan. Pengaplikasian pensil alis ini membutuhkan ketelatenan dan
kehati-hatian agar menghasilkan garis yang bagus dan rapi.

Ketenangan dalam membentuk pola juga akan membuat bagus tidaknya pulasan pensil.
Namun, apabila anda memiliki alis yang cukup lebat dengan bentuk yang sudah rapi, dan
masih kurang pas apabila dipadukan dengan make up, maka solusinya adalah eyebrow
powder, bukan pensil alis. Caranya yaitu dengan menorehkan eyebrow powder melalui
kuas kecil secara perlahan. Merapikan alis dengan eyebrow powder tidak membutuhkan
waktu lama seperti pada pengaplikasian pensil alis.

pensil alis

Kesalahan Dalam Pemakaian Pensil Alis

Dalam pemakaiaan pensil alis, seringkali wanita masih melakukan beberapa kesalahan.
Berikut beberapa kesalahan yang wajar dilakukan seseorang dalam menggunakan pensil
alis. Kesalahan yang pertama yaitu dengan membentuk garis alis dengan tebal dan kasar.
Penggunaan pensil alis secara tebal dan kasar akan membuat hasil tampak tidak alami.

Garislah dengan tipis diarsir agar terlihat seperti rambut sungguhan serta tidak
menuliskannya jauh dari garis alis yang sudah ada. Usahakan tetap membuat garis alis
dekat dengan garis alis yang sudah ada, hal ini dimaksudkan agar alis tetap tampak berbaur
dan alami. Menggunakan pensil alis dengan ujung yang runcing juga merupakan suatu
kesalahan.

Gunakanlah agar tidak tampak jelas garis-garisnya. Kesalahan penggunaan pensil alis yang
terakhir yaitu dengan menggunakannya secara tebal. Hal ini akan membuat riasan alis
tampak tidak natural.

Anda mungkin juga menyukai