Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN KOSMETIK DARI

JAMAN DAHULU HINGGA SEKARANG

KELOMPOK 1

Anggota :

1. Anugrahtama Intan Pertiwi (13.641)


2. Fayzah A. (13.647)
3. Lidya Firmawati (13.656)
4. Rofingatul Muthmainah (13.665)
5. Vica Agnestya Rizky (13.673)
6. Ernawati (13.676)

Dosen Pengampu
Tatik Handayani, S.Si., M.Kes., Apt

AKAFARMA SUNAN GIRI PONOROGO 2016

1|Kosalkes
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian

alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira

besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kosalkes yang berjudul

Perkembangan Kosmetik Dari Jaman Dahulu Hingga Saat Ini. Tujuan penyusunan

laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kosalkes. Dalam

penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena

itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Tatik HAndayani, S.Si., M.Kes., Apt , selaku dosen mata kuliah

Kosalkes.

2. Teman-teman satu kelompok yang telah bekerja keras selama penyusunan

makalah ini.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan

kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Ponorogo, Januari 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

2|Kosalkes
Halaman sampul..................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang........................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................... 2

C. Tujuan........................................................................ 2

Bab II Pembahasan.............................................................. 3

Bab III Penutup

A. Kesimpulan................................................................ 16

B. Saran.......................................................................... 16

3|Kosalkes
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kosmetik menjadi kebutuhan penting bagi kehidupan sehari-hari,

digunakan setiap saat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk

dan kebutuhan pasar. Penggalian arkeologi menegaskan bahwa kosmetik

digunakan pada permulaan jaman batu dan dapat diasumsikan bahwa

kosmetik memiliki sejarah yang panjang.

Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat menjadi lebih modern

sehingga kegunaan kosmetik juga semakin berkembang. Tujuan utama dari

penggunaan kosmetik dalam masyarakat adalah untuk kegunaan higienis

pribadi, menambah kecantikan melalui penggunaan make up, menambah

kepercayaan diri dan menambah ketenangan, melindungi kulit dan rambut dari

kerusakan sinar ultra violet, polusi udara, dan faktor-faktor lingkungan lain,

mencegah penuaan, dan secara umum membantu orang-orang menjadi lebih

cantik. Sejak zaman dahulu sampai sekarang, selalu ada inovasi yang di

ciptakan dan di kembangkan manusia untuk memenuhi kebutuhan

mempercantik diri.

Dari zaman dahulu sampai sekarang, kosmetik dibutuhkan oleh semua

orang untuk menunjang penampilan, terutama oleh kaum wanita. Tetapi

kosmetik pada zaman sekarang tentunya berbeda pada zaman dahulu. Pada

4|Kosalkes
zaman dahulu, bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari

alam. Tetapi dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

berbagai macam kosmetik dapat diproduksi. Mulai dari kosmetik dari bahan

alami sampai kosmetik dari bahan kimia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan kosmetik dari jaman dahulu hingga saat ini ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan kosmetik dari jaman dahulu hingga saat

ini

5|Kosalkes
BAB II

PEMBAHASAN

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti ketrampilan

menghias atau mengatur. Sedangkan menurut peraturan Menteri kesehatan RI

No. 445/Menkes/Permenkes/1998, kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan

yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,

bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk

membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya

tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk

mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Seorang bapak ilmu kedokteran Hippocrates (460 — 370 S.M.) dan

kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan menghubungkannya

dengan ilmu kedokteran. Ilmu Kedokteran bertambah luas dan kosmetologi terus

berkembang, maka diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (Henri

de Nodevili 1260 — 1325), dikenal 2 bentuk kosmetika :

1. Kosmetika untuk merias (decoratio)

2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.

Goodman, H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari secara mendalam

tentang kosmetika baik mengenai sifat-sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-

bahannya, maupun tentang pemakaian dan akibat-akibatnya pada kulit.  Penulis

mengemukakan perlunya latar belakang dermatologi dalam masalah kosmetika,

yang , pengetahuan yang lengkap tentang kulit dan fungsinya, pengalaman yang

6|Kosalkes
luas tentang penggunaan dan pemakaian remedial kosmetika pada kulit,

penelitian lebih jauh tentang berbagai efek bahan-bahan kosmetika terhadap

kulit.  Pada tahun 1700 — 1900 kosmetika dibagi menjadi :

1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan.

2. Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu kedokteran dan beberapa

ilmu pengetahuan lainnya seperti dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi dan

lain-lain.  Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah melibatkan

banyak profesi, seperti dokter ahli kulit, ahli farmasi, ahli kimia, ahli biokimia,

ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi, ahli imunologi, ahli kecantikan dan lain-

lain.

Ada beberapa pembagian kosmetik, yaitu :

1. Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.berdasarkan

kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika digolongkan

menjadi 13 golongan, yaitu :

a. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain- lain.

b. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.

c. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.

d. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lain-lain.

e. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut dan lain-

lain.

f. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.

g. Preparat make up  (kecuali mata); pemerah bibir, pemerah pipi, bedak

muka, dan lainnya.

7|Kosalkes
h. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi, breath

freshener dan lain-lain.

i. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminism hygiene spray dan

lain-lain.

j. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan lain-lain.

k. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, dan lain-lain.

l. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindung dan lain-lain.

m. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreen

foundation dan lain-lain.

2. Penggolongan menurut Nater, Y.P. dan kawan-kawan berdasarkan

kegunaannya :

a. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.

b. Rias : make up, hair color.

c. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.

d. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.

3. Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara bekerjanya kosmetika dibagi dalam

kelompok.

a. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :

1. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air (face tonic,

skin freshener dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar

minyak (cleansing cream, cleansing milk, dan lain-lain), pembersih

dengan bahan dasar padat(masker).

8|Kosalkes
2. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream, moisturizing, base

make up dan lain-lain.

3. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream,dan lain-lain.

4. Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain.

b. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakaiuntuk make

up seperti : pemerah pipi, pemerah bibir,eye shadow dan lain-lain.

c. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran,vaginal spray, after

shave dan lain-lain.

Sejarah tata rias dimulai saat manusia pertama kali adalah menjadi sadar

akan dirinya. Ketika manusia mulai menyadari bahwa diri mereka ingin terlihat

lebih menarik, maka manusia lainnya membantu mereka untuk memperbaiki

penampilan mereka. Tata rias/kosmetik pada dasarnya adalah seni menciptakan

keindahan fisik. Termasuk di dalamnya adalah rambut, kulit, dan kuku dan lain-

lain. Pada masa budaya kuno tidak memiliki kelas atau training kosmetik formal

untuk menciptaka para pekerja ini, tetapi mereka mengandalkan pada praktik

magang yang lama atau dengan perbudakan.

Hal ini berlangsung terus sampai kemunculan pendidikan serta sekolah-

sekolah kecantikan. Sedangkan tata rias atau kosmetik pada masa modern sering

mengandalkan budaya dan teknologi yang telah berkembang, demikian pula tata

rias kecantikan. Meskipun masih berhubungan dengan rambut, kulit, dan kuku,

saat ini tata rias sudah mencakup berbagai posisi pekerjaan. Selain itu, untuk

menjadi seorang penata rias pada masa modern ini yang mereka harus mengambil

kelas formal khusus tata rias untuk belajar dan berlatih. Pada masa ini tata rias

9|Kosalkes
atau kosmetologi sudah bisa dijadikan sebagai sebuah karir, misalnya menjadi

seorang teknisi kuku, make up artis, penata rambut, teknisi wig, esthetician,

spesialis hair removal, atau spesialis perawatan kulit atau dokter ahli kecantikan.

Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3500

tahun sebelum masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal

dari tumbuhan, hewan, maupun bahan alami lainnya misalnya tanah liat, lumpur,

arang, batubara, bahkan api, air, embun, pasir atau sinar matahari. Penggunaan

susu, akar, daun, kulit pohon, remaph, minyak bumi, minyak hewan, madu dan

lainnya sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat saat itu. Hal

ini dapat diketahui dari naskah kuno yang ditulis dalam papyrus atau dipahat pada

dinding pyramid.

Tidak terhitung jumlahnya benda-benda yang berhubungan dengan

kosmetik dan wewangian telah ditemukan dalam penggalian di seluruh Israel.

Beberapa temuan antara lain adalah mangkuk atau palet dari batu untuk

menumbuk dan mencampur bahan kosmetik, botol parfum berbentuk wortel,

wadah pualam untuk minyak rempah, dan cermin tangan dari perunggu yang

digosok. Ada sebuah sendok gading yang salah satu sisi pegangannya berukiran

daun palem dan sisi lainnya berukiran kepala wanita yang dikelilingi merpati.

Kerang yang dihias, yang dipakai sebagai wadah kosmetik, tampaknya

populer di kalangan masyarakat kaya. Sendok kosmetik kecil yang terbuat dari

gading atau kayu, yang beberapa diukir berbentuk perempuan yang sedang

berenang dan bentuk rumit lainnya, juga ditemukan di Mesir dan Kanaan. Semua

ini membuktikan bahwa kosmetik oleh para wanita zaman itu sudah sangat umum.

10 | K o s a l k e s
Wewangian atau minyak wangi dianggap sebagai komoditas berharga yang setara

dengan perak dan emas.

Dalam sejarah, kosmetologi memang tidak bisa dipisahkan dari ilmu

kedokteran. Para tabib yang saat itu merupakan ahli kesehatan yang yang dapat

mengobati penyakit dan juga ahli dalam membuat sediaan kosmetika untuk

kecantikan, terutama bagi para wanita kalangan istana yang terkenal sangat cantik

dan jelita. Seperti Cleopatra dan Nefertiti, mereka menggunakan kosmetika alami

yang diracik para tabibnya yang handal. Para tabib ini sekaligus menjadi pendeta,

penasehat politik, dukun, astrolog, dan pimpinan budaya negara saat itu. Orang-

orang pada masa Mesir kuno sangat berkaitan erat dengan pertama kalinya istilah

kosmetik di kenal, di mesir sejak dulu sering menggunakan make-up. Wig,

parfum, eyeliner, lipstik, dan banyak lagi merupakan bagian dari kehidupan

sehari-hari baik kerajaan, atau bahkan semi-kerajaan. Produk mereka yang

terkenal yaitu eyeliner, berguna untuk membantu mengurangi silau, mencegah

infeksi mata, serta membuat mata terlihat cantik. Dalam sejara pembuatannya

10.000 tahun SM di mesir kuno telah memproduksi ayeliner dalam bentuk KOHL

yang proses pembuatannya terbuat dari tima, tembaga, bau, perunggu, antimony

yang di tumbuk, almon yang telah di bakar, dan biji chrysocolla yang berbentuk

batang kecil. Bahan terebut dipakai bukan hanya untuk alasan kecantikan,

KOHL/eyeliner juga digunakan untuk ritual menyembahan untuk para dewa pada

zaman itu dan merupakan salah satu instrument yang wajib di gunakan dalam

proses penyembahan karna dipercayai dapat melindungi mereka dari kekuatan

11 | K o s a l k e s
setan. Maka dari itu eyeliner digunakan oleh laki - laki dan anak-anak pada zaman

itu.

Selain itu, sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah digunakan dan

dikenal masyarakat. Dengan adanya hasil riset serta penyelidikan antropologi,

arkiologi, dan etnologi di Mesir dan India yang membuktikan adanya pemakaian

ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep salep aromatik, yang dianggap

sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal ini menunjukkan

perkembangan kosmetik dimasa itu. Bukti lain penggunaan kosmetik pada zaman

itu misalnya 2000 tahun yang lalu, Cleopatra menggunakan susu sebagai

rendaman saat mandi. Dia begitu senang karena mendapat manfaat dari laktosa

susu untuk kemulusan kulitnya. Dan menambahkan minyak beraroma untuk

menghilangkan bau badan, Sejak saat itu susu dan minyak beraroma digunakan

sebagai kosmetik dan obat.

Dan pada zaman romawi dan yunani kuno sangat dikenal dengan istilah

indulgensi yakni cara mandi mereka yang sangat rumit, termasuk dengan segala

macam lotion dan ramuan yang mereka gunakan untuk mempercantik dan

memperindah diri mereka. Seperti mereka memakai parfum, bedak, blush, dan

lipstik. Wig, penyambungan rambut, removal rambut, serta mewarnai rambut juga

merupakan hal yang populer pada jaman itu bagi mereka kalang yang mampu

menggunakannya. Selain itu para wanita Yunani sering kali melukis wajah

mereka menggunakan pensil putih dan memakai pemerah pipi dari sari warna

mulberries. Penguunaan alis mata dan bulu mata palsu juga di anggap menjadi

gaya hidup meraka pada zaman itu.

12 | K o s a l k e s
Pegetahuan medic dan kosmetika tersebut kemudian menyebar ke seluruh

penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam kegiatan perdagangan,

agama, budaya, politik, dan militer. Penyebarrana ke belahan bumi bagian barat

yang saat itu masih belum setara kemajuan ilmunya diserap oleh para pakar

mediknya, sedangkan ke belahan bumi bagian timur mampu mencapai India dan

Timur jauh. Tidak kalah pentingnya bahwa di timur, Cina merupakan pusat

pengobatan yang patut diperhitungkan. Pengetahuan tentang pengobatan dan

kecantikan di Cina telah diketahui sejak 3000 tahun sebelum masehi dengan

ditulisnya buku teks pengobatan oleh Kaisar Sheng Nung yang menulis racikan

obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan di negaranya.

Pada zaman budaya Cina dan Jepang, 3000 tahun SM kosmetik bagi orang

Cina kuno dianggap sangat penting, terutama di kalangan bangsawan. Selama

beberapa dinasti,yakni di tandai dengan kuku yang indah, merupakan salah satu

tanda kekayaan dan kemakmuran. Pada masa itu orang – orang dari cina mulai

mewarnai kuku mereka dengan menggunakan getah lilin, gelatin dan juga telur.

Pada setiap warna mewakili tingkat social tertentu dan hanya kalangan kerajaan

saja yang di izinkan memakai warna terang pada kuku mereka selain itu juga gaya

rambut yang rumit, tata rambut, serta perawatan rambut mereka benar-benar

merupakan sebuah bentuk seni yang indah. Sedangkan pada masa ini jepang

sangat terkenal dengan penggunaan bedak beras untuk memutihkan wajah

mereka.

Susutra, seorang tabib dari India pada tahun 750 sebelum masehi telah

menulis 750 resep obat terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Hipocrates (460 SM-370

13 | K o s a l k e s
SM) yang kini dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, menyusun buku

Materia Medica yang berisi ratusan resep pengobatan dan perawatan kecantikan

yang resepnya masih digunakan sebagai standar pengobatan dewasa ini. Seorang

rekannya, Theoprastus di Athena menulis Historia Plantarum yang berisi

berbagai bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan kemudian dijadikan

pedoman berabad-abad lamanya. Galen (130 SM) menulis pula buku tentang

pengobatan dan resep pembersih kulit yang disebutnya sebagai sapo dan masih

dipakais sebagai sabun konvensional sampai kini. Dari Timur Tengah, tepatnya

Bokhara, Iran, Ibnu Sina (980 SM) menulis buku Canon of Medicine yang

kemudian dipakai sebagai buku teks di sekolah kedokteran Eropa.

Pada jaman Renaissance (1300–1600), Banyak universitas didirikan di

Inggris, Eropa Utara, Eropa Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa itu ilmu

kedokteran semakin bertambah luas, hingga kemudian ilmu kosmetik dan

kosmetikologi di pisahkan dari ilmu kedokteran (Henri De Medovile, 1260 –

1325). Pada tahun 1500 SM – 1600 SM wanita di eropa sudah mulai

menggunakan produk untuk mencerahkan kulit, termaksud memakai cat pada

rambut mereka. Ratu Elizabeth 1 dikenal sebagai pengguna timah putih yang

membuat penampilannya tersekal sebagai the maks of youth. Rambut pirang pada

masa itu juga sangat di sukai, mereka juga mulai mengenal pewarna rambut yang

dibuat dari campuran sulfur hitam, tawas, dan madu.cara pemakaiannya di oleskan

pada rambut lalu agar zat pewarna bekerja mereka harus berjemur dibawah sinar

matahari.

14 | K o s a l k e s
Pada masa pemerintahan raja Edward , muncul tuntutan agar wanita tampil

semuda mungkin. Meski penggunaan kosmetik tidak terbuka, penggunaan

kosmetik pada masa ini mulai meningkat. Salon kecantikan juga sangat popular .

tetapi tak mau mengakui adanya kebutuhan agar tampilan awet muda, biasanya

para wanita datang ke salon lewat pintu belakang.

Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh

sebelum zaman penjajahan Belanda, namun sayang tidak ada catatan yang jelas

mengenai hal tersebut yang dapat dijadikan pegangan. Namun dari cerita dan

legenda Ken Dedes, Dewi Ratih, atau Roro Jonggrang dapat diperkirakan adanya

usaha dan cara untuk meningkatkan kecantikan dengan kosmetika tradisional.

Baru pada pertengahan abad ke 17 terbit buku De Indiae Untriusquare Naturall et

Medica (Jacobus Rontius) yang mengupas beberapa obat dan kosmetika

tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, disusul dengan Catalogus Horti

Academici Ludguno Batavi (1687) dan lainnya. Rupanya semua pengetahuan ini

diperoleh dari tempat penghasil tanaman, misalnya pala, cengkeh, minyak

tumbuhan, minyak bumi, lilin, sereh, minyak jarak, dan lainnya yang diangkut ke

Eropa.

Kemudian dikenal ilmu kosmetik untuk merias atau decoration yang

dipakai untuk pengobatan  kelainan patologi kulit, Hingga pada tahun 1700 –

1900, pembagian tersebut dipertegas lagi dengan Cosmetic  treatment  yang

berhubungan dengan ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan lainya. Misalnya

dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi, ophthal –mology, diet, dan sebagainya.

15 | K o s a l k e s
Disinilah konsep kosmetologi mulai diletakkan, yang kemudian dikembangkan di

Perancis, Jerman, Belanda, dan Italia.

Mendekati abad ke-19, dunia kecantikan berkembang. Arsip media cetak

di AS menunjukkan iklan produk-produk kosmetik dan wewangian. Pada tahun

1899, Helbling dan Pertsch mematenkan aerosol yang dimampatkan, diramu

dengan metil dan etil klorida, cikal bakal hairspray. Pada tahun 1890 Alexander

Godefoy mematenkan hairdyer listrik. Pada tahun 1907 pendiri Loreal Eugene

Schueller menemukan pewarna sintetis rambut (tahun 1936 ia juga menemukan

krim pelindung sinar matahari, melengkapi temuan awal krim sejenis oleh

ilmuwan Australia Selatan H.A. Milton Blake pada 1930). Pada tahun 1949,

Hazel Bishop berhasil menemukan lipstik tahan lama, sebuah langkah besar

setelah berabad-abad orang hanya mengenal gincu sederhana.

Pada 1905, perempuan keturunan Afrika di Chicago, Sarah Breelove,

menemukan formula kondisioner untuk melembutkan dan meluruskan rambut

keriting. Sarah, yang kemudian dikenal sebagai Madam C.J Walker, lantas

mengembangkan bisnis kecantikan hingga seantero AS. Pada 1909, Elizabeth

Arden membuka salon kecantikan di Fifth Avenue, New York. Salon yang

sekaligus tempat menjajakkan produk kosmetiknya itu berkembang pesat.

Sementara pesaingnya, Helena Rubinstein juga berkembang tak kalah cepat. Ini

membuktikan bahwa bisnis kecantikan berpeluang tumbuh menjadi industri

raksasa.

16 | K o s a l k e s
Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu

kosmetik tidak hanya untuk kencantikan saja, melainkan juga untuk kesehatan,

Perkembangan ilmu kosmetik serta industri secara besar-besaran baru dimulai

pada abad ke-20 (Wall, Jellinek,1970). Kosmetik menjadi sebuah alat usaha,

Bahkan sekarang dengan kemajuan teknologi, kosmetik menjadi sebuah

perpaduan antara kosmetik dan obat (Pharmaceutical), atau yang sering desebut

kosmetik medis (cosmeticals).

Batas antara kosmetik dan obat menjadi kabur Lebowe (1955)

mengemukakan istilah cosmedic kemudian di susul oleh Fauts (1975) dengan

istilah medicated cosmetics. Untuk bentuk gabungan antara kosmetik dan obat.

Cosmedic adalah kosmetika yang dalamnya di tambahkan bahan aktif tertentu.

Seperti zat – zat antibakteri atau jasad renik lainnya anti jerawat, anti gatal, anti

keringat anti ketombe dan lain – lain . dengan tujuan profilaksis , desinfektan ,

terapi dan lain – lain.

Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin meningkat, industri

kimia memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif kosmetik. Kualitas dan

kuantitas bahan biologis untuk di gunakan pada kulit terus meningkat, banyak

para dokter dan ahli yang turun langsung dalam meningkatkan perhatian terhadap

ilmu kecantikan kulit, serta membangun kerja sama yang saling menguntungkan

dengan para ahli kosmetik dan ahli kecantikan, misalnya dalam pengetesan bahan

baku atau bahan jadi, dan penyusun formula berdasarkan konsepsi dermatologi

atau kesehatan. Selain itu dari segi pengolahan, kini kosmetik bisa diolah secara

besar-besaran karena mesin industri pengolahan kosmetik pun tersedia dalam

17 | K o s a l k e s
berbagai jenis dan fungsinya seperti mesin mixer, mesin filling pneumatic, mesin

suck and blow dan yang lainnya.

18 | K o s a l k e s
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan

pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian

luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,

mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,

memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau

menyembuhkan suatu penyakit.

Kosmetik sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu sekitar 3500 tahun yang

lalu, dan dari masa ke masa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dimulai

dari kosmetik yang menggunakan bahan dasar dari alam, hingga sekarang yang

menggunakan berbagai macam bahan aktif dan telah menjadi salah satu industri

yang mempunyai peran besar dalam kehidupan.

B. Saran

Bagi produsen kosmetik hendaknya selalu menjaga warisan budaya dari

leluhur, karena kosmetik yang digunakan manusia di jaman dahulu adalah

kosmetik dari alam dan hampir tidak memiliki efek samping yang merugikan bagi

penggunanya.

19 | K o s a l k e s
DAFTAR PUSTAKA

http://media-penelitian.blogspot.co.id/2013/03/makalah-sejarah-kosmetik.html,
diakses tanggal 5 Januari 2016, 12.30

Wasitaatmaja, Syarif.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI Press. Jakarta

20 | K o s a l k e s

Anda mungkin juga menyukai