Anda di halaman 1dari 70

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 445/MENKES/Per/V/1998 yang dimaksud Kosmetik adalah

paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian tubuh luar (kulit,

rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk

memberikan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi

supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau dapat menyembuhkan suatu penyakit.

Menurut wasitaatmadja, 1997, kosmetik merupakan bahan-bahan

yang digunakan dalam usaha untuk mempercantik diri. Dulunya, kosmetik

diramu dari bahan-bahan alami yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar.

Namun sekarang sudah tidak lagi. Kosmetik saat ini dibuat tidak hanya

berasal dari bahan-bahan alami saja, tapi juga dipadukan dengan bahan

buatan. Perpaduan dua bahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan

kecantikan.

Saat ini, produk kosmetik tidak hanya digunakan oleh kalangan

perempuan saja, tapi digunakan oleh hampir semua kalangan. Sehingga tak

heran Produk kosmetik merupakan salah satu Industri perdagangan paling

sukses dan menguntungkan di dunia. Oleh karena itu, banyak oknum-

oknum tidak bertanggung jawab yang menjual brand palsu dengan harga
2

sangat miring. Alhasil, banyak pelanggan yang tertarik, sehingga

penjualan produk kosmetik palsu dan ilegal pun semakin marak.

Produk kosmetik ilegal yang beredar dipasaran pada umumnya

memiliki kandungan senyawa berbahaya, salah satunya merkuri, merkuri

bersifat korosif, sehingga penggunaannya bisa membuat lapisan kulit

menipis. Tidak hanya berdampak pada kulit, paparan merkuri yang tinggi

dapat menyebabkan kerusakan pada saluran percernaan, sistem saraf, dan

ginjal. Selain itu, merkuri beresiko mengganggu berbagai organ tubuh,

seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, hingga sistem kekebalan tubuh.

Maraknya berbagai produk kosmetik ilegal yang dijual dengan

harga murah disertai iklan-iklan yang menjanjikan membuat orang

berantusias membeli produk tersebut. Belakangan ini kosmetik yang

sedang tren dipasaran adalah produk krim pemutih kulit. Produk ini

banyak diminati karena menjanjikan dapat memutihkan dan menghaluskan

kulit dalam waktu singkat.

Kepercayaan masyarakat pada produk kosmetik dipasaran,

seringkali membuat tidak menghiraukan apakah kosmetik yang digunakan

aman atau tidak? maka dari itu, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan

sebelum membeli atau menggunakan kosmetik, bukan hanya melihat harga

yang murah dan hasil yang cepat, tapi harus memperhatikan kandungan

dari kosmetik tersebut.


3

Dalam Islam sendiri diterangkan bahwa lebih didahulukan menolak

mudharat (bahaya) daripada mengambil manfaat. Contohnya dengan

menghindari kosmetik yang mengandung zat berbahaya.

Pernyataan tersebut berdasarkan pada kaidah fikih

‫ال‬
ِ ‫ص‬َ ‫ب ْال َم‬
ِ ‫َدرْ ُء ْال َمفَا ِس ِد َأوْ لَى ِم ْن َج ْل‬

”menolak madharat (bahaya) lebih didahulukan dari mengambil manfaat”.

Dengan demikian, penulis mengambil judul ”Bahaya Kandungan

pada Kosmetik Ilegal dan Dampak yang Ditimbulkan” dengan tujuan

untuk mengenalkan kandungan berbahaya yang terdapat pada produk

kosmetik ilegal beserta dampaknya, dan dengan harapan mampu

membangun kesadaran pembaca akan bahayanya sekaligus mengajak

untuk lebih selektif dalam memilih produk kosmetik yang aman.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa saja zat berbahaya yang terkandung dalam kosmetik ilegal?

1.2.2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pemakaian kosmetik

ilegal?

1.2.3. Bagaimana cara memilih produk kosmetik yang aman?


4

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengetahui zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam

kosmetik ilegal.

1.3.2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pemakaian

kosmetik ilegal.

1.3.3. Untuk mengetahui cara memilih kosmetik yang aman.

1.4. Metode Penelitian

Dalam penelitian karya tulis ini, penulis menggunakan metode

lapangan. Sumber data pada penulisan ini, bersumber dari data primer

berupa hasil wawancara beserta pengakuan pengguna/mantan pengguna.

Dan sumber data sekunder berupa teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah serta lebih terarah dan sistematis dalam

penyusunan karya karya tulis ini, maka penulis membaginya menjadi

lima bab yaitu sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

Pada bagian ini, penulis memaparkan latar

belakang masalah dari penelitian serta menjelaskan

rumusan masalah, tujuan, metode, dan sistematika

penulisan dari penelitian.


5

BAB II. Landasan Teori

Pada bagian ini, penulis memaparkan pengertian

kosmetik, pengertian ilegal, pengertian kosmetik ilegal,

dan pengertian dampak.

BAB III. Metode Penelitian

Dalam penelitian karya tulis ini, penulis

menggunakan metode lapangan. Sumber data pada

penulisan ini, bersumber dari data primer berupa hasil

wawancara serta pengakuan pengguna/mantan

pengguna. Dan sumber data sekunder berupa teori-teori

yang berkaitan dengan penelitian.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis memaparkan hasil

penelitian dan pembahasan meliputi: zat berbahaya

yang terkandung dalam kosmetik ilegal, dampak yang

ditimbulkan dari pemakaian kosmetik ilegal, dan cara

memilih produk kosmetik yang aman.

BAB V. Kesimpulan

Pada bagian ini, berisi kesimpulan dari seluruh

penelitian yang telah dilakukan.

Daftar Pustaka
6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kosmetik

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa Kosmetik

adalah obat (bahan) untuk mempercantik wajah, kulit, rambut, dan

sebagainya seperti bedak dan pemerah bibir. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2008, Penerbit Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta. Hlm 757).

Kosmetik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

kosmetikos yang berarti menghias, mengatur. Pada dasarnya kosmetik

adalah bahan campuran yang kemudian diaplikasikan pada anggota tubuh

bagian luar seperti epidermis kulit, kuku, rambut, bibir, gigi dan

sebagainya, dengan tujuan untuk menambah daya tarik, melindungi,

memperbaiki sehingga penampilannya lebih dari semula. (Alison Haynes,

Dibalik wajah cantik : Fakta Tentang Manfaat Dan Resiko Kosmetik,

Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Hlm.184).

Definisi kosmetik dalam pasal 1 ayat (1) Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor:

HK.03.1.23.12.11.10052 tahun 2011 tentang Pengawasan Produksi dan

Peredaran Kosmetika berbunyi "Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang


7

dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,

rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membrane

mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah

penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau

memelihara tubuh pada kondisi baik".

Kosmetik dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pembersih,

pelembab, pelindung, penipisan, rias atau dekoratif dan wangi-wangian.

Parfum misalnya, diperlukan untuk menambah penampilan dan menutupi

bau badan yang mungkin kurang sedap untuk orang lain (Retno Iswan

tranggono, 2007, Buku Pegangan Ilmu Kosmetik, Penerbit Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta. Hlm. 6).

Jaman dulu kosmetika mempunyai tujuan, melindungi tubuh dari

alam (seperti panas, dingin, dan iritasi) dan mempunyai tujuan religius

untuk mengusir makhluk halus dari bau kayu tertentu. Dalam

perkembangannya pada era modern kini mempunyai tujuan utama untuk

kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make up,

meningkatkan rasa percaya diri, melindungi kulit dan rambut dari

kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan lain, mencegah penuaan

dini dan secara umum membantu seseorang untuk lebih menghargai hidup

(Tranggono, 2007).

Penggunaan kosmetik pada saat ini sudah merupakan suatu

kebutuhan bagi masyarakat, maka dari itu untuk melindungi masyarakat


8

terhadap hal-hal yang dapat merugikan kesehatan, perlu dicegah

produksinya dan peredarannya yang tidak memenuhi persyaratan mutu,

keamanan, dan kemanfaatannya (Martine, 2006).

Setelah melihat penjelasan mengenai pengertian kosmetik seperti

yang diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kosmetik adalah bagian

dari kehidupan manusia yang semakin berkembang. Kosmetik sangat

mempunyai peran penting bagi kecantikan, tapi juga untuk memperbaiki,

mencegah dan juga untuk tetap menjaga kesehatan kulit bagi

penggunanya.

A. Bahan Dasar Kosmetik

Bahan-bahan yang terkandung dalam suatu kosmetik mempunyai

fungsi yang berbeda-beda. Dimana fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut:

1. Pelarut (solvent)

Pelarut adalah suatu larutan terdiri atas suatu zat pelarut

dan zat yang dilarutkan di dalamnya. Zat yang dilarutkan dapat

berbentuk padat, cair atau gas, soda dan sebagainya. Umumnya

sebagai pelarut dipakai air, alcohol, eter, minyak dan

sebagainya.

2. Emulgator

Emulgator yakni suatu bahan memungkinkan

tercampurnya minyak/lemak dengan air menjadi suatu

campuran yang homogen. Emulgator ini dikenal ada dua


9

macam emulsi yakni emulsi w/o (water oil) artinya jumlah

minyak lebih banyak daripada air, contoh: mentega. Dan yang

satu lagi disebut dengan oil water artinya jumlah air lebih

banyak daripada minyak, contoh: santan kelapa.

Disamping itu, suatu emulgator memiliki sifat untuk

menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan

(sulfactant) contoh beberapa emulgator ialah, lanolin, lilin,

alcohol atau aster, asam-asam lemak seperti senti alcohol,

gliseril monostearat, trietanolamena maksudnya dari ketiga

contoh ester asam-asam lemak tersebut adalah bahan-bahan

dasar untuk membuat cream. (Setiap kosmetik yang berbentuk

cream berarti mengandung bahan dasar tersebut).

3. Pengawet (preservative)

Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan

pengaruh kuman-kuman terhadap kosmetik, sehingga kosmetik

tetap stabil. Sebagai bahan pengawet banyak dipakai senyawa-

senyawa asam benzoat (Nipagin M,Nipagin A, Nipagin M)

alcohol, formaldehida, dan lain-lain.

4. Pelekat (Adhesive)

Bahan pelekat biasanya terdapat pada kosmetik seperti,

bedak. Agar bedak tersebut mudah melekat pada kulit dan

tidak lepas atau habis. Bahan pelekat yang sering dipakai yakni
10

seng stearat dan magnesium stearat (semacam zat kimia) di

dalam bedak. Dengan demikian bedak akan bertahan lama,

terhindar dari gangguan hama-hama lainnya atau kuman yang

menyebabkan bedak kurang baik dipakai dan tentu saja akan

merusak kulit, terutama kulit muka. Hal ini akan sangat

menyedihkan, karena muka tidak dapat diselimuti sebagaimana

halnya bagian tubuh yang lain.

5. Pengencang (Astringent)

Bahan pengencang mempunyai daya untuk

mengetutkan dan menciutkan jaringan kulit. Agar kosmetik

pengencang kulit ini dapat bekerja dengan sempurna, maka

biasanya dipakai zat-zat yang bersifat asam lemak dalam kalori

rendah, alkohol, dan zat-zat khusus lainnya. Sehingga pori-pori

yang membesar/melebar akan menjadi kecil dan akhirnya

menciut.

6. Penyerap (Absorbent)

Bahan penyerap mempunyai daya mengabsorsi cairan

maksudnya mengandung daya serap yang tinggi. Misalnya

calsium karbonat dalam bedak, magnesium oksida, dan

sebagainya. Hal ini sangat berguna untuk menyerap keringat di

muka/tubuh lainnya.
11

7. Antiseptik

Antiseptik adalah suatu zat yang sangat berguna untuk

pembunuh hama, dan kuman-kuman. Di dalam kosmetik

sangat diperlukan, agar kosmetik yang dipakai aman dan tidak

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dan setiap

konsumen lebih yakin serta percaya terhadap jenis-jenis

kosmetik yang dipakainya (Rosmailis, 2005).


12

B. Penggolongan kosmetik

1. Penggolengan Kosmetik Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia

Kosmetik di Indonesia telah diatur dalam undang-undang. Untuk

itu, Menteri Kesehatan RI mengatur tentang klasifikasi kosmetik yang

beredar di Indonesia. Kosmetik menurut peraturan MENKES RI

digolongkan menjadi :

a. Kosmetik bayi, yaitu golongan kosmetik yang penggunaannya

diperuntukkan untuk bayi. Contohnya bedak khusus bayi,

minyak bayi, dan lainnya.

b. Preparat untuk mandi, yaitu segala jenis kosmetik yang

mencakup beberapa produk pendukung kebutuhan mandi.

Termasuk diantaranya sabun mandi, bath capsule, atau

sejenisnya.

c. Kosmetik untuk mata, yaitu golongan kosmetik yang digunakan

khusus untuk area mata seperti mascara, eye liner, dan lainnya.
13

d. Wangi-wangian, merupakan golongan kosmetik yang

fungsinya sebagai penebar aroma harum. Misalnya parfum,

body cologne, dan sejenisnya.

e. Kosmetik untuk rambut, yaitu golongan kosmetik yang

dipergunakan khusus untuk rambut. Termasuk di dalamnya

yaitu cat rambut, hair spray, dan lain-lain.

f. Preparat pewarna rambut, merupakan golongan kosmetik yang

dipergunakan sebagai bahan kebutuhan pewarnaan rambut.

g. Kosmetik make up (kecuali area mata), yaitu kosmetik yang

penggunaannya untuk kebutuhan tata rias atau make up.

Termasuk dalam golongan ini seperti bedak, lipstick, dan

sebagainya.

h. Preparat untuk menjaga kesehatan mulut. Yang termasuk dalam

golongan ini adalah pasta gigi, mouth wash dan sejenisnya.

i. Kosmetik untuk menjaga kebersihan badan, yaitu golongan

kosmetik yang dipergunakan untuk menjaga kebersihan badan

seperti deodorant dan sejenisnya.

j. Preparat untuk perawatan kulit, yaitu kosmetik yang gunanya

untuk merawat kesehatan dan kecantikan kulit seperti

pelembab, pelindung, dan sejenisnya.


14

k. Prepart untuk kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku dan lain-

lain.

l. Kosmetik untuk cukur, merupakan golongan kosmetik untuk

kegiatan bercukur seperti sabun cukur dan lain-lain.

m. Preparat untuk sunscreen. Yang termasuk dalam golongan

kosmetik ini adalah sunscreen, foundation, dan sejenisnya.

2. Penggolongan Kosmetik Menurut Sifat dan Cara Pembuatannya

a. Kosmetik Modern

Kosmetik modern umumnya dibuat dari bahan kimia. Selain

itu pengolahannya juga sudah menggunakan alat-alat yang canggih

dan modern.

Golongan kosmetik modern juga termasuk di antaranya yaitu

jenis cosmedics. Biasanya, jenis kosmetik modern ini menawarkan

hasil yang cepat, atau perubahan yang instan.

b. Kosmetik Tradisional

Kosmetik tradisional digolongkan dalam 3 jenis:

1. benar-benar tradisional yang asli diolah dari bahan alami dan

menurut resep turun temurun.

2. golongan kosmetik semi tradisional, yaitu kosmetik yang sudah

diolah secara modern seperti diberi bahan pengawet.


15

3. kosmetik yang hanya namanya saja tradisional. Namun bahannya

bukan alami tapi telah diberikan zat sehingga mirip bahan

tradisional.
16

3. Penggolongan Kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit tubuh

Menurut Tranggono (dalam Suhartini, dkk., 2013), menurut

kegunaannya bagi kulit, kosmetik dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Kosmetik perawatan kulit (scin care cosmetics)

Jenis kosmetik ini diperlukan untuk merawat kebersihan dan

kesehatan kulit. Beberapa kosmetik yang termasuk jenis kosmetik

perawatan kulit ini, antara lain:

1. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser), misalnya

sabun, cleansing milk, dan penyegar mulut (freshener).

2. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer),

misalnya moisturizing cream, night cream, dan antiwrinkle

cream.

c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya suncreen cream,

suncreen foundation, dan sun block cream/lotion.

d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengelupaskan kulit

(peeling), misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran

halus yang berfungsi sebagai pengampelasan (abrasiver).


17

b. Kosmetik riasan (dekoratif atau make up)

Jenis kosmetik ini diperlukan untuk merias dan menutup

cacat pada kulit, sehingga menghasilkan penampilan yang lebih

menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti

percaya diri (self confidense). Dalam kosmetik riasan, peran zat

pewarna dan zat pewangi sangat besar (Iswari, dalam Utami, 2013).

Berdasarkan penggolongan kosmetik diatas dapat

disimpulkan bahwa kosmetika dapat digolongkan menjadi tiga

golongan, yaitu penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

RI, penggolongan menurut sifat dan cara pembuatannya, dan

penggolongan menurut kegunaannya bagi kulit. Dasarnya tetaplah

sama yaitu untuk mempercantik atau merawat tubuh.


18

2.2. Pengertian Ilegal

Ilegal artinya tidak legal, tidak sah, tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan atau hukum. Ilegal merupakan lawan kata dari legal.

Suatu perbuatan atau benda dapat dikatakan ilegal apabila perbuatan atau

benda tersebut tidak dibenarkan oleh suatu peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Ilegal dalam arti luas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

yaitu tidak sah, tanpa hak, tanpa izin, tidak menurut hukum. Gagasan tanpa

hak dan tidak menurut hukum memperoleh bentuk yang jelas dalam

pemikiran yang dipelopori oleh LJ. Van Apeldoom tanpa hak mempunyai

terminologi yang disebut "Wederrechtelijk" dalam hukum pidana diartikan

bertentangan dengan hukum in strijd met het rech atau melanggar hak orang

lain met krenking van eens anders recht dan tidak berdasarkan hukum niet

steunend op het recht.


19

2.3. Pengertian Kosmetik Ilegal

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari ZAP, dr. Anestesia

Tania, SpKK, kosmetik ilegal berarti belum diuji oleh BPOM, dan tidak

bisa kita ketahui apakah kandungannya aman bagi kulit atau tidak. 

Menurut Ondri Dwi Sampurno, Deputi Bidang Pengawasan Obat

Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen BPOM, ada dua jenis

kosmetik ilegal, yaitu Kosmetik Tanpa Izin Edar (TIE) dan kosmetik Palsu.

Kosmetik yang tergolong kosmetik TIE adalah yang tidak memiliki

nomor notifikasi dari BPOM. Sedangkan kosmetik palsu adalah kosmetik

yang dibuat dengan tidak memenuhi kaidah cara pembuatan kosmetik yang

baik (CPKB) dan menggunakan bahan-bahan yang tidak seharusnya

digunakan. “bisa produk kedaluwarsa yang telah diganti tanggalnya, produk

yang dikemas ulang seolah-olah merek internasional, hingga yang

diproduksi oleh pihak tidak bertanggung jawab yang menambahkan bahan

berbahaya", Jelas Ondri. Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang mengatur

secara khusus tentang "Kosmetik Ilegal", melainkan hanya didefinisikan

sebagai "Kosmetik". Akan tetapi konstruksi pengertian "Kosmetik Ilegal"

dapat dimaknai atau diartikan berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor Hk.03.1.23.12.11.10052

Tahun 2011 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran Kosmetik, yang

menegaskan bahwa suatu " Produk kosmetik yang diedarkan wajib


20

memenuhi standar dan persyaratan keamanan, manfaat, mutu, penandaan,

klaim, dan notifikasi".

Dengan demikian dapat dimaknai bahwa sesuatu produk kosmetik

dapat dikatakan sebagai produk "Kosmetik Ilegal" adalah produk kosmetik

yang diproduksi, diedarkan, atau diperdagangakan tanpa memenuhi standar

keamanan, manfaat dan mutu sehingga membahayakan pengguna produk,

karena mengandung bahan berbahaya.

A. Ciri-ciri Kosmetik Ilegal

Menurut dr. Richard Lee, MARS ciri-ciri kosmetik berbahaya ada 6,

yaitu sebagai berikut:

1. Tidak ada Merk.

2. Tidak ada Inggredients.

3. Tidak ada cara pemakaian.

4.Tidak ada nama Negara tempat produksinya.

5. Tidak ada Nomor BPOM.

6. Tidak ada Nomor Batch dan masa Kadaluarsa.


21

2.4. Pengertian Dampak

Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indosnesia adalah benturan,

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh

adalah daya yang ada dan timbul dari suatu (orang maupun benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah

suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat

antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

Dampak secara sederhana dapat diartikan sebagai pengaruh atau

akibat. Dalam keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya

mempuyai dampak sendiri, baik itu dampak positif ataupun dampak negatif.

Dampak juga bisa merupakan lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan

Internal seorang pemimpin yang handal sudah bisa memprediksi jenis

dampak yang akan terjadi dari sebuah keputusan yang akan diambil.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak

ialah pengaruh atau akibat yang diambil oleh seseorang.


22

A. Macam-macam dampak

1. Dampak Positif

Dampak adalah pengaruh untuk membujuk, meyakinkan,

mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain yang

mendatangkan akibat, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti, tegas, atau

nyata dari suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik.

Postif adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif daripada

kegiatan yang menjemukan, kegembiraan daripada kesedihan, optimis

daripada pesimis. Positif dapat juga diartikan keadaan jiwa seseorang

yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang sadar apabila sesuatu

terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang

pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa

dirinya sudah berfikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dampak positif adalah

keinginaan untuk membujuk, meyakinkan mempengaruhi atau memberi

kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya yang baik.


23

2. Dampak Negatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak negatif adalah

pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif. Dampak adalah

keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi

kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah

disimpulkan bahwa negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar

dibandingkan dengan dampak positifnya. Jadi dapat disimpulkan

pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk membujuk,

meyakinkan mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain,

dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya

yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.


24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Langkah Penelitian

A. Pengumpulan Data

Selama proses pengumpulan data, penulis akan mencari dan

mengumpulkan data-data dari berbagai sumber yang berhubungan

dengan pelaksanaan penelitian agar dapat menyelesaikannya.

B. Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel akan menggunakan metode random sampling,

karena dengan keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Sample yang

diambil dari populasi merupakan kosmetik ilegal yang banyak digunakan

agar mempermudah penulis dalam memperoleh data. Dengan itu, penulis

akan melaksanakan penelitian secara lapangan.

C. Analisis Data dan Sample

Setelah selesai pengumpulan data dan pemilihan sample, penulis

akan menganalisis data hasil penelitian mana yang dapat diambil.

Kemudian menyusunnya sesuai dengan hasil dari penelitian tersebut.


25

3.2. Sampel dan Sumber Data

A. Sampel

Arikunto, Suharsimi (2010:174) menyatakan "Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti". Sampel dalam penelitian ini

adalah Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream Merk

Pasir Padi dan Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening

Cream.

B. Sumber Data

Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan

berbagai sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung

(sekunder).

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam hal ini adalah pengguna dan

mantan pengguna cream temulawak. Data primer dalam

penelitian ini adalah hasil wawancara dan pengakuan

pengguna/mantan pengguna di Gruf Facebook "BELAJAR

MAKE UP".
26

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah teori-teori

yang berkaitan langsung dengan penelitian.


27

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dilakukan dengan cara dan

teknik dilapangan menggunakan berbagai cara dan pendekatan yang sesuai.

Untuk memudahkan dalam pengambilan data lapangan penulis menggunakan

metode pengumpulan data sebagai berikut :

A.Wawancara

Wawancara merupakan sebuah kegiatan tanya jawab yang

dilakukan dua individu atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi,

pendapat, data, dan keterangan.

Seseorang yang memberikan pertanyaan disebut dengan

pewawancara. Adapun orang yang menjawab pertanyaan atau memberikan

informasi disebut dengan narasumber.

Wawancara dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara bebas (unguided interview), yaitu dimana pewawancara

bebas menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data apa yang

akan dikumpulkan.

2. Wawancara terpimpin (guided interview), yaitu wawancara yang

dilakukan pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan

lengkap dan terperinci.


28

3. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas

dan wawancara terpimpin.

Di dalam wawancara ini, wawancara yang digunakan adalah

wawancara bebas. Maksudnya adalah dengan kebebasan dapat digali lebih

dalam tentang sikap, pendapat, perasaan, dan keyakinan dari sumber data,

dan diarahkan agar tetap terkontrol jalannya wawancara sesuai dengan

yang peneliti rencanakan. Adapun yang menjadi narasumber dalam

wawancara ini adalah pengguna dan mantan pengguna kosmetik ilegal

Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening Cream. Data

yang akan digali dalam wawancara adalah data atau informasi terkait

dampak yang ditimbulkan setelah pemakaian cream tersebut.

B. Observasi

Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi non partisifatif atau

pengamatan tidak terlibat dimana peneliti melakukan pengamatan secara

langsung mengenai gambaran objek. P. Joko Subagyo menyatakan jenis

ini, Obsever (pengamat) tidak melibatkan dirinya kedalam observe

(kegiatan objek) hanya pengamatan dilakukan secara sepintas pada saat

tertentu kegiatan observasinya. Pada observasi ini peneliti mendapatkan

data beberapa pengguna/mantan pengguna yang mengalami dampak

positif dan negatif dari pemakaian kosmetik ilegal.


29

C. Dokumentasi

Dokumentasi yang peneliti gunakan merupakan suatu cara untuk

memperoleh data-data yang diperlukan baik berbentuk tulisan, ataupun

gambar yang berkaitan dengan penelitian. Teknik dokumentasi dalam

penelitian ini berupa gambar produk, hasil cek BPOM, dan Transkrip

wawancara.
30

3.4. Teknik Analisa Data

A. Penyajian Data

Menggali informasi dan data dari berbagai sumber atau

responden. Yaitu dengan wawancara, observasi, analisis dokumen dan

foto-foto kegiatan yang ada. Penulis menganalisis sumber yang ada, yaitu

dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen yang berhubungan dengan

penelitian ini.

B. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan menyangkut interpretsi peneliti, yaitu

pengembangan makna dari data yang ditampilkan. Kesimpulan yang

masih kaku senantiasa di verifikasi selama penelitian berlangsung,

sehingga diperoleh kesimpulan yang objektifnya terjamin. Dari data

wawancara, observasi, dan dokumentasi akan diambil kesimpulan yang

dapat dibahas lagi di bab berikutnya, dengan membandingkan ketiga data

tersebut.
31

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Temuan

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai temuan hasil

penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi dari data yang

diperoleh dalam pengumpulan data di lapangan melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

Data-data yang telah dihasilkan dalam proses penelitian akan

dideskripsikan yakni diawali terlebih dahulu oleh deskripsi mengenai data

umum. Data umum yang akan diuraikan diantaranya mengenai deskripsi

umum tentang temulawak Day & Night Cream dan sampel yakni

Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream Merk Pasir Padi

dan Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening, dilanjutkan

temuan hasil penelitian dan analisis data penelitian atau pembahasan.

Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dideskripsikan dan

dianalisis sebagai dasar untuk mendapatkan kesimpulan dari tujuan awal

penelitian. Adapun tujuan penelitian ini sebagaimana dituangkan pada BAB

I.
32

A. Deskripsi Temulawak Day & Night Cream dan Sampel

(Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream Merk

Pasir Padi dan Temulawak New Day & Night Cream Beauty

Whitening

Day & night cream temulawak terdiri dari berbagai Merk yang

berbeda, dan tidak semuanya Ilegal, setelah penulis cek di

https:/cekbpom.pom.go.id/ ada beberapa merk cream Day & Night

temulawak yang sudah BPOM, diantaranya adalah Day & Night cream

with temulawak Merk Leviana Widya, Day & Night cream temulawak

Merk OLEA BEAUTY, dan Brightening Day & Night cream

temulawak Merk I-B'EUTYCOSMETIC. Yang dimaksud dengan Day

& Night cream temulawak ilegal yang akan penulis bahas, yaitu

Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream Merk Pasir

Padi dan Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening

Cream.

Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream

Merk Pasir Padi dan Temulawak New Day & Night Cream Beauty

Whitening Cream memiliki kemasan yang hampir sama, yaitu sama-

sama berbentuk persegi, berwarna kuning, berat 50 g, terdiri dari Day

Cream dan Night Cream yang masing-masing memiliki berat 25 g,

hologram berwarna emas, dan komposisi yang tertera dikemasan pun

sama, yang membedakan diantara keduanya adalah Merk dan No

Registrasi.
33

Kedua produk tersebut dapat ditemui dengan mudah di berbagai

toko kosmetik, baik toko terdekat maupun toko online, dijual dengan

kisaran harga 12.000-18.000 Rupiah.

B. Kandungan dalam kosmetik Ilegal Temulawak Day & Night Cream

Beauty Whitening Cream Merk Pasir Padi dan Temulawak New

Day & Night Cream Beauty Whitening Cream

Berdasarkan komposisi yang tertera pada kemasan Cream

temulawak Merk Pasir Padi dan Temulawak New Day & Night Cream

Beauty Whitening Cream Night memiliki komposisi yang sama, yaitu

terdiri dari:

1. Petrolatum

Petrolatum adalah campuran hidrokarbon setengah padat,

diperoleh dari minyak mineral. Massa lunak, lengket, bening, kuning

muda sampai kuning, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan

dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk, tidak berbau tidak berasa.

Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam

kloroform P, dalam ater P dan dalam eter minyak tanah P. Petrolatum

harus disimpan dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya,

ditempat sejuk dan kering (Depkes RI, 1995).

2. Mineral Oil

Mineral oil atau parafin cair merupakan minyak kental yang

transfaran, tidak berwarna dan tidak memiliki rasa. Memiliki titik


34

didih >360 derajat celcius dan larut dalam aseton, benzena, kloform,

karbon disulfida eter, petroleum eter, serta praktis tidak larut dalam

air. Penggunaan parafin cair pada emulsi topical yaitu 1,0% - 32,0%.

Viskositas parafin cair pada 20 derajat celcius sebesar 110-230 mPa.s

dan parafin cair inkompatibel dengan agen pegoksidasi yang kuat.

Parafin cair biasanya digunakan pada emulsi minyak dalam air (M/A)

(Sheng, 2009).

3. Isopropyl myristate

Isopropyl myristate adalah cairan tidak berwarna, berminyak,

bening, tidak berbau; viskositas rendah; sukar larut dalam air, larut

dalam aseton, larut sebagian dalam methanol; rumus molekul

C17H34O2; berat molekul: 270,45 g/mol; titik didih:167°C (1) pada 9

mmHg, 192-193°C (3), 193°C (2); Densitas: 0,853 g/cm 3 pada suhu

20°C; titik nyala 110°C (1), 164°C (2); titik leleh 2-3°C ; tekanan uap

<1,3 hPa pada 20°C (2), 0,000329 mm/hg ada 25°C (3); Densitas uap

relatif 9,3 (udara=1) (2); Grafitas spesifik: 0,847 -0, 854 pada 77°C

(4), 0,8532 (air=1); indeks refraksi 1,428 -1,443 pada 20°C(3).

4. Tatimium Dioxide Carnuaba wax

Tatimium Dioxide atau Titanium dioxide adalah senyawa

dengan formula TiO2 yang berbentuk bubuk, berwarna putih atau

hitam tergantung dari kemurniannya. Titanium dioksida dihasilkan

dengan mereaksikan mineral ilimenit dengan asam sulfat dan


35

digunakan sebagai bahan pewarna putih dalam pembuatan cat, kertas,

keramik dan plastik (Basri, 2005).

TiO2 dapat berfungsi sebagai fotokatalis yaitu mempercepat

reaksi yang diindikasikan oleh cahaya karena mempunyai struktur

semikonduktor yaitu struktur elektronik yang dikarakterisasi oleh

adanya pita valensi (valenci band; vb) terisi dan pita konduksi

(conduction band; cb) yang kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan

oleh energi celah pita (band gab energy; Eg) (Hoffman, 1997;

Fujishima, 1999).

Fotokatalis TiO2 mempunyai sifat self-cleaning yaitu daya

membersihkan sendiri berfungsi untuk menghilangkan bau, zat

organik dan anorganik dan self-sterilizing yang dapat mensterilkan

bakteri dan virus, sehingga kinerja katalitas TiO2 dapat dipakai

sebagai antibiotik (Fujishima, 1999).

Fotokatalis TiO2 dapat menghambat sintesis protein dan asam

nukleat. Sintesis protein merupakan hasil akhir dari dua proses utama

yakni transkripsi (sintesis asam ribo nukleat) dan translasi ( sintesis

protein yang ARN dependent). Katalis ini merupakan penghambat

efektif terhadap sintesis DNA (deoxiribo Nucleid acid) . Sebenarnya

obat-obat demikian membentuk kompleks dengan DNA melalui

ikatan pada residu deoksiguanosin. Komplek DNA aktinomisin


36

menghambat polimerase RNA (Ribo Nucleic Acid) yang tergantung

pada DNA serta menahan pembentukan RNA (Darmawati, 2008).

Fotokalis TiO2 mampu menyerap radiasi menghasilkan radikal

OH. Radikal OH ini merupakan oksidator kuat untuk purifikasi air dan

udara, antibakteri, antikanker, anti minyak, dan antifoging (Hoffman,

1997).

Sedangkan Carnuaba wax atau Lilin karnauba adalah lilin

alami. Berasal dari carnauba palm (copernicia prunifera) berbentuk

serbuk berwarna coklat terang hingga kuning muda, tidak berbau dan

tidak berasa. Carnauba wax mengandung asam lemak (80-85%),

alkohol lemak (10-15%), asam-asam (3-6%) dan hidrokarbon (1-3%).

Ciri khas dari carnauba wax yaitu esterified fatty diols (sekitar 20%),

hydroxylated fatty acids (sekitar 6%) dan asam sinamat (sekitar 10%).

Memiliki titik lebur sekitar 85°C (Draelos, Zoe Diana, 2010), larut

dalam kloroform hangat, dan toluene hangat, sedikit larut dalam

etanol (95%), praktis tidak larut dalam air.

Fungsi dari carnauba wax adalah sebagai bahan penyalut

dalam formula kosmetik seperti lipstick, eyeliners, mascara, eye

shadows, foundations, scincare, sun care, sebagai bahan penyalut

dalam formula kosmetik membuat sediaan lebih mengkilap, dan

memiliki sifat pengemulsi yang baik, bahan stabil dan harus tersimpan

ditempat yang tertutup, sejuk, atau kering (Anwar, Effionara. 2012).


37

5. Bees Wax Propylparaben Pertume

Bees wax merupakan lilin murni yang terbentuk dari sarang

lebah dari lebah Apis Mellifera yang berperan dalam sifat fisis

kekerasan (Williams, 2009). Bees wax dapat digunakan pada kosmetik

dengan batas aman 5-20% (Mercado, 1991).

Propylparaben merupakan serbuk kristalin putih tidak berbau

dan tidak berasa serta berfungsi sebagai pengawet. Konsentrasi

propylparaben yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,01

sampai 0,6%. Propylparaben efektif sebagai pengawet pada rentang

pH 4-8, peningkatan pH dapat menyebabkan penurunan aktivitas

antimikrobanya. Propylparaben sangat larut dalam aseton dan etanol,

larut dalam 250 bagian gliserin dan sukar larut di dalam air. Larutan

propylparaben dalam air dengan pH 3-6, stabil dalam penyimpanan

selama 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan pada pH lebih dari 8 akan

cepat terhidrolisis (Rowe, dkk, 2005).

6. Methylparaben

Methylparaben memiliki ciri-ciri serbuk hablur halus,

berwarna putih, hampir tidak berbau dan tidak mempunyai rasa

kemudian agak membakar diikuti rasa tebal (Depkes, 1979; Rowe.,


38

dkk, 2005). Methylparaben banyak digunakan sebagai pengawet dan

anti mikroba dalam kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasi

dan digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain

atau dengan antimikroba lain. Pada kosmetik, methylparaben adalah

pengawet antimikroba yang paling sering digunakan. Jenis paraben

lainnya efektif pada kisaran pH yang luas dan memiliki aktivitas

antimikroba yang kuat. Methylparaben sering dicampur dengan bahan

tambahan yang berfungsi meningkatkan kelarutan. Kemampuan

pengawer methylparaben ditingkatkan dengan penambahan propilen

glikol (Rowe., dkk, 2005).

7. Iron Oxide Yellow

Iron Oxide adalah bahan kimia anorganik yang digunakan

untuk pewarnaan. Diantaranya untuk bahan baku utama warna cat,

keramik, paving, genteng, pupuk NPK, jalan pedestrian, dll. Bentuk

iron oxide adalah bubuk atau powder dengan kandungan Fe 203 min.

95%.

Warna iron oxide diantaranya warna merah (red), hitam

(black), kuning (yellow), hijau (green) coklat (brown), biru (blue),

oranye (orange). Iron oxide yang digunakan disini adalah iron Oxide

warna kuning (yellow).

Dr. Agatha Dinar (2016, 20:39) ’’Bahan-bahan diatas secara

umum aman, namun untuk paraben, terdapat kemungkinan bahwa


39

paraben berbahaya. Penelitian yang ada menunjukan bahwa paraben

dapat mempunyai efek serupa estrogen dalam sel tubuh. Sementara

aktivitas estrogen yang berlebihan berhubungan dengan kanker

payudara, ditemukan paraben pada tumor payudara, dr. Agatha juga

menuliskan bahwa The American Cancer Society telah mendaftar

titanium dioxide sebagai lima zat paling karsinogenik atau bahan

penyebab kanker.

Menurut Dr. Grand dalam video yang dipublikasikan di akun

Youtobenya pada tanggal 9 Mei 2019, menyebutkan bahwa telah

mengecek No BPOM yang dicantumkan dalam kemasan Cream

Temulawak Merk Pasir Padi hasilnya No tersebut adalah No BPOM

palsu, dan CV. Bernita Ayu (nama perusahan Temulawak Day &

Night Cream Merk Pasir Padi) pernah terciduk BPOM memproduksi

atau menyebarkan kosmetik yang berbahaya, hasil uji kandungan

Night Cream temulawak pasir padi menunjukan positif hidrokinon,

kemudian mengatakan bahwa jika yang satu bermasalah maka

kemungkinan yang satunya bermasalah. Hari kamis tanggal 23

September 2021 penulis mencoba mengecek No Registrasi yang

tertera pada Cream temulawak Merk pasir padi di

https://cekbpom.pom.go.id/ dan hasilnya menunjukan tidak terdaftar.

Begitu juga Temulawak New day & night cream Beauty

whitening cream, kosmetik tersebut berada pada deretan produk

kosmetik berbahaya yang ditarik oleh BPOM pada tahun 2018, dan
40

berada pada urutan No 38 Cream yang ditarik BPOM, dengan alasan

mengandung Merkuri. Alasan tersebut diperkuat oleh dr. Richard Lee,

MARS dalam video di akun Youtobenya, dengan judul

"Penghargaan Cream TER-ABAL2 Sepanjang Tahun!! 9 produk

ini mengandung MERKURI", yang dipublikasikan pada tanggal 2

Januari 2021, isi dari video tersebut menyatakan bahwa cream

temulawak masuk kedalam daftar 3 besar cream abal-abal yang paling

tinggi merkurinya, dengan kadar merkuri 7,7%. Selain itu, Pada 3

Januari 2021 akun Youtobe ’’Maria febrianaa’’ mengunggah video

yang berkaitan dengan cream temulawak, video tersebut berisi

penjelasan dr. Richard mengenai cream temulawak, dr. Richard

mengatakan ’’dari semua reseler dicek, dari yang katanya asli, super

asli, super original, semuanya sama, semuanya merkuri. prodak yang

gak ada orinya, semuanya ori merkuri, dari bentuknya mirip dengan

HN dan Tabita, creamnya lengket dan bau’’.

C. Faktor Pendorong Pembelian Kosmetik Ilegal Temulawak New

Day & Night Cream Beauty whitening Cream

Dalam kehidupan pasti banyak faktor yang bisa mempengaruhi

kehidupan, hal itu tidak lepas dari adanya keinginan dari dalam diri

(internal) dan juga ada pengaruh dari luar (eksternal). Berdasarkan hasil

wawancara ditemukan faktor yang mempengaruhi dan mendorong

untuk membeli produk tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Namanya terkesan alami.


41

2. Tertarik dengan hasil yang cepat dan bagus.

D. Dampak Pemakaian Kosmetik Ilegal Temulawak New Day & Night

Cream Beauty Whitening Cream

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, penggunaan

kosmetik ilegal Cream Day & Night Temulawak memiliki 2 dampak,

yaitu dampak positif dan Negatif. Berikut adalah uraiannya :

1. Dampak Positif

Kulit menjadi mulus, glowing, semakin bersih, bebas jerawat

dan flek, menghilangkan bekas jerawat dan kulit semakin putih dalam

waktu singkat.

2. Dampak Negatif

a. Bruntusan

b. Bruntusan kecil-kecil bernanah

c. Komedoan

d. Muncul jerawat batu

e. Kulit menipis

f. Kulit mengelupas
42

g. Memerah ketika terkena matahari

h. Wajah bengkak

i. Warna kulit memudar, menjadi putih keabu-abuan, semakin lama

menjadi hitam legam/ gelap seperti telah dibakar

j. Warna kulit menjadi tidak beraturan karena muncul flek

k. Kusam

l. Keriput

m. Ketergantungan

4.2. Pembahasan

A. Zat berbahaya yang terkandung dalam kosmetik Ilegal

Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi ada beberapa zat

berbahaya yang biasa ditemui pada kosmetik ilegal diantaranya adalah :

1. Merkuri (Hg) / air raksa

Merkuri adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan

di alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan

udara sebagai senyawa anorganik dan organik.

Merkuri pernah direkomendasikan sebagai salah satu bahan

pemutih kulit, karena merkuri diketahui berpotensi sebagai bahan

pereduksi (pemucat) warna kulit. Ditemukan fakta bahwa merkuri

bersifat toksik (racun). Pengaruh kosmetik berbahan merkuri yang


43

dioleskan pada kulit bisa merusak jaringan saraf. Sehingga Pemerintah

Indonesia melaui BPOM kemudian melarang peredaran Kosmetik

yang mengandung Merkuri.

Reaksi negatif yang terlihat pada penggunaan merkuri adalah:

a. Iritasi (Kemerahan dan pembengkakan kulit).

b. Alergi, gejalanya tanpak berupa perubahan warna kulit menjadi

keabu-abuan hingga kehitam-hitaman setempat dan tidak merata.

c. Kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari, kosmetik

berwarna dan bau parfum.

d. Mengakibatkan tumbuhnya jerawat.

e. Menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, saraf, dan ginjal.

f. Menyebabkan berkurangnya fungsi otak.

g. Memperlambat pertumbuhan janin.

h. Membuat kulit semakin pucat dan flek

i. Dapat menyebabkan kanker kulit

2. Hidrokinon

Nama lain dari hidrokinon adalah alpa-hydroqinoun,

hidrokuinol, quinol, dan bensoquinon. Senyawa ini berupa bubuk

berwarna putih atau Kristal putih seperti jarum. Umumnya hidrokinon

banyak digunakan dalam kosmetik pemutih kulit. Dr. Indah Julianti,

SpKK, spesialisis kulit dan kelamin RsUD. Dr. Moewardi Surakarta

menjelaskan bahwa hidrokinon memang memiliki khasiat ampuh


44

melunturkan pigmen kulit dan menghilangkan warna yang tidak

merata pada kulit. Sehingga, kulit putih mulus yang didambaikan oleh

pemakainya pun didapat. Namun dibalik khasiatnya tersebut

pemakaian hidrokinon sekecil apapun sangat merugikan kesehatan

pemakainya. Hidrokinon dalam kulit menghambat kerja enzim

tirosinose dalam memproduksi melanin. Melanin adalah pigmen

penentu warna kulit (putih atau tidaknya). Semakin gelap pigmen kulit

seseorang, maka kadar melanin dalam kulitnya semakin tinggi.

Efek yang ditimbulkan dari hidrokinon adalah efek yang

bersifat akumulasi. Artinya berapa pun kadar penggunaan hidrokinon

saat ini akan terus menumpuk. Dampak buruknya akan terasa setelah

sekian bulan atau tahun pemakaiannya.

Reaksi negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan hidrokinon

diatas ambang toleransi, antara lain:

a. Iritasi kulit.

b. Kulit menjadi merah dan terasa panas seperti terbakar.

c. Black Spot (Bercak-bercak hitam).

d. Pada penggunaan jangka panjang, hidrokinon

menyebabkan kelainan pada ginjal, kanker darah, dan

kanker sel hati.


45

3. Asam retinoat/tretinon/retinoic acid

Asam retinoat adalah bentuk aktif dari vitamin A. Asam

retinoat banyak ditemukan pada produk kosmetik, terutama produk

anti acne dan produk pemutih wajah. Seperti bahan pemutih lain.

Asam retinoat bekerja menghambat pembentukan melanin pada kulit.

Berkurangnya produksi melanin dalam kulit menyebabkan pigmen

kulit menjadi lebih terang.

Reaksi negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan asam

retinoat:

a. Kulit menjadi kering.

b. Rasa terbakar.

c. Teratogenik (cacat pada janin).


46

4. Bahan Pewarna merah k.3 (CI 15585), merah k.10 (Rhodamin B), dan

jingga k.1 (CI. 12075).

Bahan pewarna merah k.3 (CI 15585), merah k.10 (Rhodamin

B), dan jingga k.1 (CI.12075) bersifat karsinogenik atau dapat

menyebabkan kanker. Ketiga bahan pewarna ini pada dasarnya adalah

zat pewarna sintesis yang lazim digunakan pada perusahaan kertas,

tekstil, dan tinta.

Reaksi negatif yang dapat ditimbulkan pada penggunaan bahan

pewarna sintesis ini adalah:

a. Kanker, zat warna sintesis ini bersifat karsinogenik yang

sangat berbahaya pada kesehatan manusia.

b. Rhodamin B pada konsentrasi tinggi berpotensi

menimbulkan kerusakan hati (Muliyawan dkk, 2013).


47

B. Dampak Pemakaian Kosmetik Ilegal

1. Dampak Positif

Kosmetik ilegal belum tentu semuanya berbahaya, karena

belum diuji oleh BPOM, bisa saja ada kosmetik ilegal yang aman.

Namun, berdasarkan sebagian besar hasil pengujian menunjukan

bahwa kosmetik ilegal kebanyakan mengandung bahan berbahaya.

Pemakaian kosmetik ilegal mempunyai dampak positif,

dampak positifnya yaitu kulit hasil pemakaian kosmetik ilegal

mengandung zat berbahaya dapat berubah menjadi putih dalam

waktu singkat (tergantung kadar kandungan merkuri, semakin tinggi

semakin lebih cepat memberikan warna putih). Pada kosmetik yang

alami, proses untuk menjadikan kulit wajah putih tidaklah cepat

seperti kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.

2. Dampak Negatif

Menurut Tranggono dan Latifah (2007), ada berbagai reaksi

negatif yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman pada kulit

maupun sistem tubuh, antara lain:

a. Iritasi : reaksi langsung timbul pada pemakaian pertama kosmetik

karena salah satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat

iritan. Sejumlah deodorant, kosmetik yang mengandung merkuri

dapat langsung menimbulkan reaksi iritasi.


48

b. Alergi : reaksi negatif pada kulit muncul setelah dipakai beberapa

kali, kadang-kadang setelah bertahun-tahun, karena kosmetik itu

mengandung bahan yang bersifat alergenik bagi seseorang

meskipun tidak bagi yang lain.

c. Fotosensitisasi : reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli

kosmetik terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari

bahan, zat pewarna, zat pewangi yang dikandung oleh zat

kosmetik itu bersifat photosensitizer.

d. Jerawat (acne) : beberapa kosmetik pelembap kulit yang sangat

berminyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan

bagi kulit kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila

digunakan pada kulit yang berminyak. Terutama di negara-negara

tropis seperti di Indonesia karena kosmetik demikian cenderung

menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri.

e. Intoksikasi : keracunan dapat terjadi secara local maupun sistemik

melalui penghirupan lewat melalui hidung dan hidung, atau

penyerapan lewat kulit. Terutama jika salah satu atau lebih bahan

yang dikandung kosmetik itu bersifat toksik.

f. Penyumbatan fisik : penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak

dan lengket yang ada dalam kosmetik tertentu, seperti pelembab

atau dasar bedak terhadap pori-pori kulit atau pori-pori kecil pada

bagian tubuh yang lain.


49

C. Cara memilih produk kosmetik yang aman

Menurut artikel yang ditulis oleh Adelia Marista Safitri, diperbarui

tanggal 28 September 2020, ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus-Dokter Umum,

langkah-langkah memilih produk kosmetik yang aman adalah sebagai

berikut:

1. Cek Klik

Cek klik artinya cek kemasan, Label, izin edar, dan

tanggal kadaluarsa pada kosmetik.

Pertama-tama, cek kemasan dan label produk kosmetik.

Periksa setiap sisinya apakah terdapat kecacatan dan perbedaan

dengan kemasan kosmetik yang asli. Temukan No Izin Edar

(NIE) pada kemasan produk. kosmetik yang legal dan aman sudah

pasti mengantongi izin resmi dari BPOM dan memiliki No izin

edar tersebut. Artinya, bahan-bahan yang terkandung pun dijamin

aman karena sudah diuji terlebih dahulu oleh BPOM.

Pastikan bahwa No izin edar benar-benar terdaftar pada

web resmi BPOM. Sebab, mungkin saja beberapa produk

kecantikan hanya sekedar menempel no izin edar yang asal-

asalan. Jika produk kosmetik yang dibeli tidak memilik No izin

edar maupun tidak benar-benar terdaftar, maka kosmetik tersebut

sudah pasti ilegal dan tidak terjamin kandungannya.


50

Lihat tanggal kadaluarsa pada label produk. Hal ini sering

terlewatkan karena kebanyakan orang percaya setiap kosmetik

yang beredar adalah produk baru. Sama seperti makanan,

kosmetik yang kadaluarsa dapat menimbulkan efek samping yang

membahayakan kesehatan

2. Harga murah tidak menjamin kualitas

Kosmetik yang murah bisa jadi meningkatkan resiko

gangguan kesehatan. Pasalnya, sudah banyak kasus yang

membuktikan bahwa beberapa produk kosmetik dengan harga

murah ternyata palsu dan ilegal. bila demikian, kandungannya

tentu tidak dapat dipastikan apakah benar-benar aman atau tidak.

3. Beli di toko kosmetik yang terpercaya

Agar mendapatkan produk kosmetik yang aman, pastikan

membelinya di toko yang terpercaya. Selain toko konvensial, kini

sudah banyak toko online yang juga menjual kosmetik. Akan

tetapi, pastikan toko tersebut benar-benar terpercaya dan menjual

produk kosmetik yang asli.

Jika membeli kosmetik secara langsung di toko,

perhatikan lagi kemasan, tekstur, aroma dan warna kemasan

secara detil. Bandingkan dengan kosmetik asli.

Bila menemukan bentuk kemasan yang tidak meyakinkan,

tekstur produk yang tidak biasa, aroma menyengat, atau warna


51

kemasan yang cenderung pekat atau lebih pudar, maka patut

diwaspadai. Sebab bisa jadi produk tersebut palsu.

4. Perhatikan reaksi setelah memakai kosmetik

Bagi yang sudah sering membeli kosmetik tentu sudah

handal dalam mencoba tester kosmetik. Caranya adalah dengan

mengoleskan sedikit produk ke bagian punggung tangan untuk

melihat tekstur, warna, dan aroma apakah cocok dengan yang

dicari atau tidak.

Mudahnya, kosmetik yang aman tidak menyebabkan

iritasi maupun reaksi alergi. Sebaliknya, kosmetik palsu dapat

menimbulkan gejala berupa ruam merah, kulit gatal dan bengkak,

hingga sakit kepala, mirip dengan gejala alergi kosmetik. dan hal

ini biasanya lebih jelas terlihat setelah beberapa kali pemakaian.


52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kosmetik ilegal

adalah kosmetik yang belum teruji keamanannya, karena Belum diuji oleh

BPOM. Besar kemungkinan bahwa Kosmetik Ilegal mengandung zat-zat

berbahaya, seperti merkuri dan hidrokinon, kedua zat tersebut dapat

menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya baik dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang yang dapat berakibat fatal bagi kesehatan

tubuh.
53

DAFTAR PUSTAKA

Ilmuef.blospot.com/2016/ 02/ defenisi-kosmetika.

www.aladokter.com>waspadai-pemutihkulitmengandungmerkuri.

www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/

read/2020/03/22/203000769/apa-itu-kosmetik

www.protea.co.id/penggolongan-kosmetik/

eprints.umm.ac.id. BAB 11 (4). pdf. Pengertian Legalitas dan Ilegalitas

TI_312014132_BAB 11.pdf. Tindak Pidana Akses Ilegal Dalam Putusan

Pengadilan

Majalah Farmasetika, Vol.2 No 3, 2017. Krim Pemutih Wajah dan Keamanannya

Ana Syarofatun. Dampak Pemakaian Kosmetik Berbahan Kimia Terhadap

Perkembangan Usaha

Iqlimatul Annisa. Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Produk

Kosmetik Ilegal yang Mengandung Zat Aditif

www.femina.co.id/ Trending –Topic/ ini-beda-kosmetik-ilegal-dan-kosmetik-

palsu-jangan-terjebak

www.google.com. BAB 11 pdf. Pengertian Dampak

www.google.com/amp/s/m.bola.com/amp/4355797/pengertian-dan-jenis-jenis-

wawancara-yang-perlu-diketahui
54

Lenny Karonica Bukit. Penetapa.n Kadar Metil Paraben, Propil Praben dan

Fenoksietanol pada Sediaan Hanbody Lotion Secara Kramatografi Cair Kinerja

Tinggi

Soraya Zahra. Optimalisasi Formula Suncreen Cream Berbahan Aktif

Nanopropolis dengan Menggunakan Isopropyl Myristate dan Emulsifier Span.60

Felicia Inesa. Pengaruh Komposisi Beeswax dan paraffin Wax Sebagai Basis

Terhadap Kekerasan Lipstik Dengan Zat Pewarna Ekstrak Kulit Manggis

(Garnicia mangostana L.)

Jiptummpp-gdl-chantikaFe-50878-3-babii.pdf lilin (wax)

Ni Made WidiAstuti, S.Farm.,M.Si., Apt. Analisis Pengawet Paraben Dalam

Kosmetika

Vinsensia Septima Ria Yovita. Optimasi Parafin Cair Sebagai Emolien dan

Gliserol Sebagai Humektan Dalam Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) Serta Uji Aktivitas Antioksidan.

www.google.com Isoprofil miristat.pdf

www.google.com jtptunimus-gdl-fitrinovit-6898-3-babii.pdf. Titanium (TI)

htttps://www.jualironoxide.id/2014/02/pengertian-iron-oxide.html?m=1

Kupang.tribunnews.com/amp/2020/01/09/ hati-hati -113-kosmetik-berbahaya-

yang-dilarang-bpom-krim-syahrini-hingga-scin-care-korea/
55

hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/cara-memilih-produk-kosmetik-yang-

aman/
56

LAMPIRAN-LAMPIRAN
57

A. Transkrip Wawancara

Informan 1

Tanggal Wawancara : 23 September-02 Oktober 2021

Tempat : Media Sosial Facebook

Identitas Informan

Nama : Dzulaily Afriana

Jenis kelamin : Perempuan

Hasil Wawancara

1. Berapa lama Kakak memakai Cream temulawak?

Jawab:

Dua Bulan

2. Dimana membeli produk tersebut?

Jawab:

Belinya di Pasar

3. Apa alasan membeli produk tersebut?

Jawab:

Dibelikan mungkin karena dari namanya saja temulawak, jadi kesannya

benar-benar jamu alami gitu.


58

4. Bagaimana dampak setelah pemakaian cream tersebut?

Jawab:

Kulit semakin mulus dan glowing, semakin bersih bebas jerawat, flek,

semakin putih. Setelah putih, kalau terkena sinar matahari kulit

memerah, semakin lama pemakaian semakin menguat kulit wajah tipis

ditandai dengan munculnya urat-urat tipis di kulit wajah/bagian yang

biasa di olesi cream temulawak, itu dampak selama pemakaian, dan

efek pemakaian jangka panjang membuat kulit makin tipis.

Dampak setelah berhenti menggunakan

 Warna kulit memudar, dari yang sebelumnya putih cerah menjadi putih

keabu-abuan, semakin lama semakin gelap hingga menjadi hitam

legam/gelap. Seperti habis terbakar.

 Kulit yang dulunya mulus tanpa jerawat akhirnya menjadi tidak rata,

timbul jerawat kecil-kecil lebih kecil dari jerawat pasir, flek

bermunculan lebih banyak, warna kulit tidak beraturan.

 Kusam, keriput

 Udah lengkap semua jadi lebih jelek dari sebelum diapa-apain. Urat

tipis di bagian wajah itu seperti pembuluh darah halus.

5. Kapan efek pemakaian kosmetik tersebut mulai terlihat?

Jawab:

Setelah pemakaian 2 minggu


59

Informan 2

Tanggal Wawancara : 23 September- 02 Oktober 2021

Tempat : Media Sosial Facebook

Identitas Informan

Nama : Humeira Anazma

Jenis Kelamin : Perempuan

Hasil Wawancara

1. Apa sekarang Kakak masih menggunakan Cream Temulawak?

Jawab:

Saya sudah berhenti dari lama lah, masa udah bikin muka rusak masih

pake.

2. Dimana membeli produk tersebut?

Jawab:

Saya beli di Toko Kosmetik

3. Bagaimana dampak setelah pemakaian Cream Tersebut?

Jawab:

Efek awalnya bagus, putih cepat banget, cuma dalam waktu beberapa

minggu dalam pemakaian satu bulan timbul jerawat lama-lama jadi

banyak. Setelah berhenti akhirnya muka rusak parah, udah coba banyak

banget cream serum juga obat hasilnya tetep sama.


60

4. Apa alasan membeli produk tersebut?

Jawab:

Awalnya cuma ikut teman, mukanya mulus, lalu saya tertarik mencoba,

padahal saya gak pernah punya jerawat meskipun muka saya gak putih,

tapi bisa dibilang lebih sehat sebelum memakai produk temulawak itu.

Saat pemakaian gak ada efek perih atau iritasi, tapi langsung mulus aja

dalam waktu singkat. Awalnya biasa, lalu muncul jerawat satu di dagu,

lalu di jidat, dan mulai banyak. Jerawatnya bukan yang biasa tapi

jerawat batu yang susah sembuh juga meninggalkan bekas permanen.

5. Kapan efek pemakaian cream tersebut mulai terlihat?

Jawab:

Cuma dalam waktu beberapa minggu


61

Informan 3

Tanggal Wawancara : 23 September-

Tempat : Media Sosial Facebook

Identitas Informan

Nama : Merlinn

Jenis Kelamin : Perempuan

Hasil Wawancara

1. Berapa lama Kakak pernah menggunakan Cream Temulawak?

Jawab:

Hampir 2 tahun, karena ketergantungan kalau gak pake wajah jerawat

parah dan menghitam.

2. Darimana membeli produk tersebut?

Jawab:

Dari Pasar

3. Apa alasan membeli produk tersebut?

Jawab:

Karena muka kusam


62

4. Bagaimana dampak setelah pemakaian cream tersebut?

Jawab:

Awalnya glowing, tapi lama-lama jerawat tak terkendali sampai flek

hitam, akhirnya saya paksa berhenti apapun yang terjadi. Sampai

sekarang masih flek hitam, tapi saya berusaha terus gunakan skincare

normal walaupun gak mudah menghilangkan.

5. Kapan efek pemakaian kosmetik tersebut mulai terlihat?

Jawab:

Kisaran beberapa hari aja, gak nyampe seminggu.


63

B. Transkrip pengakuan pengguna dan mantan pengguna Cream

Temulawak

Dalam upaya memperoleh data, selain melakukan wawancara,

penulis juga mencari informasi tentang dampak pemakaian cream

Temulawak lewat Media Sosial Facebook di Gruf “BELAJAR MAKE

UP”. Pada Hari Jumat tanggal 17 September 2021 penulis mulai

melakukan pencarian terkait pengguna Cream Temulawak, dan akhirnya

menemukan postingan yang diunggah pada tanggal 21 Agustus 2021 oleh

salah satu anggota Gruf yang bernama “Clara Ayunita Sari” dalam

postingannya bertanya mengenai bahaya/tidaknya Cream Temulawak,

postingan tersebut dikomentari oleh 138 komentar yang berisi pengakuan

para pengguna dan mantan pengguna. Berikut adalah sebagian

transkripnya.

Pengakuan 1

Nama : Yulia Trianie

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Jangan, kalo berhenti timbul flek hitam beserta bruntusan kecil-kecil

bernanah, contohnya bude saya

Pengakuan 2

Nama : Aldi Aldiy Saputra

Jenis Kelamin : Laki-laki

Isi:
64

Saya pernah make cream Temulawak malah bengkak wajahny

Pengakuan 3

Nama : Balqis Sinta

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Jangan kak bermerkuri dia, dulu aku pake temulawak impectnya dimuka

aku banyak bintik-bintik hitam. Kalo ada yang bilangin teulawak bahaya

aku suka ngeyel

Pengakuan 4

Nama : Cindy Wipra

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Ini ceritaku ya bund. Aku dulu juga pake cream temulawak bund. Emang

sii hasile agak putih tetapi berbarengan itu kok kulitku malah muncul

bruntusan, terus kena panas langsung merah banget. Aku tetep lajut pake,

alhasil muncul jerawat di samping hidung tapi rintik-rintik gitu ada yang

gede ada yang kecil. Tra akhirnya aku stop pakee sampai 1 bulan, jerawat

sembuh tapi ada bekas item. Tapi Alhamdulillah sekarang muka sudah

bersih lagi dan tambah lebih cerah, karena dapat tawaran pake produk dari

Nasa udah 2 bulan pake hasile memuaskan sekalii.


65

Pengakuan 5

Nama : Nenk Iit’e A’kim

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Awas tuh dulu aku waktu gadis sering pake cream Temulawak emang

bagus pas sekarang umur 35 mulai keluar flek hitamnya.

Pengakuan 6

Nama : Rindu menanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Jangan pake, adik iparku pake ancur sekarang mukanya, jerawat banyak

banget sampe item-item gitu..ngeri lihatnya.

Pengakuan 7

Nama : Nur Hasanah

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Sebaiknya kalau belum memakainya lebih baik jangan pakai dik, aku

korbannya sampai sekarang wajahku belum bisa mulus kembali. Wajahku

banyak jerawatan kecil-kecil gitu tapi gatal lo dik.


66

Pengakuan 8

Nama : Vivi Angelista

Jenis Kelamin : Perempuan

Isi:

Saya pake temulawak enggak bermasalah kok bund, padahal udah sempet

berhenti lama karena hamil. Tapi menyusui udah pake lagi gakpapa ko di

wajahnya sampe sekarang


67

C. Dokumentasi Kemasan Kosmetik Ilegal

1. Kemasan Kosmetik Ilegal Temulawak Day & Night Cream Beauty

Whitening Cream Merk Pasir Padi

Sumber https://shopee.co.id//product/10150825/84519828?

smtt=0.130132572-1633312163.3

2. Kemasan Kosmetik Ilegal Temulawak New Day & Night Cream Beauty

Whitening Cream

Sumber https://shopee.co.id/product/3188558/4458896169?

smtt=0.130132572-1633312024.

D. Dokumentasi Hasil Cek BPOM


68

1. Temulawak Day & Night Cream Beauty Whitening Cream Merk Pasir

Padi

Day Cream

Night Cream

2. Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening Cream

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


69

a. Data Personal

NIS : 1920.10.001

Nama : ALPIANI

Tempat / Tgl. Lahir : Garut/03 Desember 2003

Alamat Rumah : Jln. Sukapadang Atas Kp. Ancol Rt. 02 Rw. 05 Ds.
Kersamenak Kec. Tarogong Kidul Kode Pos. 44151 Kab.
Garut

Telp : HP. 083174696075

Email : alpianialpi123@gmail.com

b. Pendidikan Formal

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD/MI SDN 2016


KERSAMENAK II

SMP/MTs. MTS 2019


IZHHAARULHAQ

SMA/MK/MA MA IPA
IZHHAARULHAQ

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Garut, 08 Oktober 2021

Santri Ybs

Alpiani
70

Anda mungkin juga menyukai