Anda di halaman 1dari 3

Personalia

Semua karyawan hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan, baik sebelum diterima menjadi
karyawan maupun selama bekerja. Karyawan yang bertugas sebagai pemeriksa visual hendaklah
menjalani pemeriksaan mata secara berkala.

Contoh pemeriksaan kesehatan

NAMA PERUSAHAAN Halaman 1 dari 1


Nomor………………………
PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN .
Sesudah Pulih
dari penyakit
Sebelum infeksi pada Diulang bagi karyawan
Jenis Pemeriksaan
Diterima Setiap tahun saluran yang dilingkungannya
Medis
Bekerja pernafasan dan ada wabah atau baru
penyakit kembali dari daerah
menular lain wabah
1. Pemeriksaan
√ √
Umum √ √
2. Pemeriksaan Sinar √ untuk area resiko
√ (bila perlu) _
X √ tinggi
3. Pemeriksaan tinja, _ √
air seni, dan darah √ √ (bila perlu)
Catatan :

1. Pemeriksaan Umum = pemeriksaan mengenai keadaaan umum


2. Sinar X = pemeriksaan paru-paru
3. Pemeriksaan tinja, air seni dan darah = pemeriksaan terhadap penyakit infeksi dan/atau
penyakit menular

Semua karyawan hendaklah menerapkan hygiene perorangan yang baik. Dilatih mengenai penerapan
hygiene perorangan. Semua karyawan yang berhubungan dengan proses pembuatan hendaklah
memperhatikan tingkat hygiene perorangan yang tinggi.

Contoh prosedur Operasional Baku Penerapan HIgiene Perorangan

Nama Perusahaan prosedur Operasional Baku Penerapan Halaman 1 dari 2


Higiene Perorangan Nomor : …….
Bagian Seksi Tanggal berlaku:
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh : mengganti nomor  
Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal:
1. Tujuan
Sebagai pedoman dalam penerapan hygiene perorangan
2. Ruang Lingkup
Higiene perorangan hendaklah dilaksanakan oleh tiap orang yang berada di daerah
produksi, termasuk tamu, pelaksana teknis perawatan dan perbaikan, staf manajemen
dan karyawan.
3. Definisi
IK : Instruksi Kerja
4. Dokumen Rujukan
4.1 IK Mencuci Tangan
$55555675thggshdgdhdgfhghghgh
4.2 IK Penggunaan Pelindung Tubuh
4.3 IK Program Pemeriksaan Kesehatan

5. Prosedur
Setiap orang yang terlibat dalam proses produksi hendaklah menerapakan prinsip hygiene
perorangan yang meliputi :
5.1 Kesehatan
5.1.1 Tidak diperbolehkan bekerja dalam proses produksi apabila :
a. mempunyai luka terbuka, bercak- bercak gatal, bisul atau
penyakit kulit.
b.Mengidap penyakit infeksi pada saluran pernafasan, pilek, batuk,
alergi serbuk.
Karyawan yang mengidap penyakit tersebut hendaknya melapor
kepada atasannya untuk segera dilakukan langkah-langkah
pengamanan selanjutnya.
5.1.2 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
5.1.3 Sesudah sembuh dari penyakit menular hendaklah diadakan
pemeriksaan kesehatan yang sesuai untuk menentukakan kelayakan bekerja.
5.1.4 Pengawasan hendaklah dilakuakn terhadap gejala penyakit menular
pada karyawan yang bekerja di bagian produksi.

5.2 Kebersihan Perorangan


Tiap orang hendaklah melaksanakan kebiasaan kebersihan perorangan.
5.2.1 Mandi secara teratur
5.2.2 Cuci tangan secara teratur antara lain sesudah buang air kecil dan
buang air besar.
5.2.3 Rambut hendaklah dipelihara agar senantiasa bersih dan rapi. Dilarang
menyisir rambut di ruang produksi.
5.2.4 Dilarang memakai anting, kalung dan perhiasan lain.
5.2.5 Kosmetik hendaklah sedikit mungkin.
5.2.6 Dilarang memakai bulu mata palsu dan berbagai bahan pembantu
kecantikan yang dapat jatuh ke dalam produk.

5.3 Kebiasaan Higienis


5.3.1 Dilarang mengunyah, makan dan minum di ruang produksi dan
laboraturium.
5.3.2 Dilarang merokok di ruang produksi dan laboraturium. Tanda “
DILARANG MEROKOK” hendaklah dipasang di pintu masuk dan di tempat penting.
Tiap karyawan yang pada suatu ketika mengidap suatu penyakit atau menderita suatu luka terbuka,
yang dapat merugikan kualitasproduk, hendaklah dilarang menangani bahan baku, bahan pengemas,
bahan yang sedang dalam proses dan obat jadi smapai dia sembuh kembali.

Semua karyawan hendaklah diperintahkan dan didorong untuk melaporkan kepada atasannya langsung
tiap keadaan (personalia, pabrik, ataupun peralatan) yang menurut penilaian mereka dapat merugikan
produk. Atau dalam kata lain setiap karyawan harus peka terhadap keanehan-keanehan yang terjadi di
sekitarnya.

Dihindarkan persentuhan langsung antara tangan dengan bahan baku, produk antara dan produk
ruahan.

Untuk keamanan sendiri dan untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran, karyawan harus
mengenakan pakaian pelindung bahan yang bersih termasuk penutup rambut bersih yang sesuai dengan
tugas yang mereka laksanakan.

Anda mungkin juga menyukai