Anda di halaman 1dari 9

Makalah Farmasi fisika

“Tegangan Permukaan”

DOSEN PENGAMPU : Recky Patala.,S.Farm.,M.Farm.,Apt.

DISUSUN OLEH:

NAMA : MIMI MARSELLA

STAMBUK : 1820 023

Prodi : S1 Farmasi

PROGRAM STUDY S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

2019

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah pada kesempatan ini, tiada kata yang pantas terucap, tiada kalimat yang
patut terungkap, selain untaian persembahan syukur. Puja Allah, azza wa jalla dan Puji Robbul
izzati. Tuhan seluruh alam yang telah memberikannbegitu banyak limpahan rahmat, anugerah
dan karunia-Nya yang begitu luar biasa kepada kam sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita senandungkan dengan syahdunya kepada,
Habibina wasyafiina, wa maulana Muhammad Rasulullah SAW, kepada keluarganya yang telah
membimbingnya, kepada sahabat yang telah setia menemaninya, serta kita selaku umatnya
yang InsyaAllah setia hingga akhir zaman. Amin.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Tegangan Permukaan” Kami sadari bahwa
dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dari isi maupun dalam hal
penyampaiannya. Untuk itu kami memohon maaf dan maklum serta selalu mengharapkan segala
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman serta para
pembimbing yang bijak. Semoga tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat, khususnya bagi
kami dan umumnya bagi teman - teman semua dan semoga dapat menambah khazanah keilmuan
kita. Amin.

Palu, November 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tegangan Permukaan.........................................................


B. Faktor yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan..............................
C. Macam-macam metode tegangan permukaan………………………
D. Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi ..........................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan tetapi
fenomenafenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan. Sering
terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat
cair pada pipa keran yang bukan suatu aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air,
mainan gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di atas
permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air pada pipa kapiler. Hal tersebut dapat terjadi
karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair
dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis). Contoh yang menarik, tetes air cenderung berbentuk seperti
balon (yang merupakan gambaran luas minimum sebuah volume) dengan zat cair berada di
tengahnya. Tegangan Permukaan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Jenis cairan, suhu,
adanya zat terlarut, surfaktan dan konsentrasi zat terlarut. Metode kenaikan kapiler dan Metode
tersiometer Du-Nouy adalah contoh-contoh metode yang di gunakan untuk menentukan tegangan
permukaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tegangan permukaan?
2. Apakah faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan?
3. Apa saja macam-macam metode untuk menentukan tegangan permukaan?
4. Apa manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tegangan permukaan.
2. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi tegangan permukaan
3. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan untuk menentukan tegangan
permukaan
4. Untuk mengetahui manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis). Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastis (Kanginan, 2006). Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai gaya persatuan
panjang yang di kerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan,hal tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan
sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harusdikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena
pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
(Douglas,2001)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang
terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antaradua cairan tidak bercampur lebih
besar dari pada adhesi antara cairan danudara. (Douglas,2001)
B. Faktor yang Memengaruhi
1. Jenis cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka
tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik
antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
2. Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu
molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara molekul berkurang
sehingga tegangan permukaannya menurun.
3. Adanya zat terlarut
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan.
Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin
menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun, detergen, dan alkohol
adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan ( Yazid, 2004).
4. surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas
sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung
non polar (hidrofobik). Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu surfaktan
yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.
a. Surfaktan yang larut dalam minyak
Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang,
senyawa fluorokarbon, dan senyawa silikon.
b. Surfaktan yang larut dalam pelarut air
Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat
yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif,
surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan,
dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada ph-nya.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan
hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya
pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Sabun dapat membentuk misel (micelles), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai
hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat
hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan
larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara
keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi
di dalam air
5. Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. sebaliknya solut yang
penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi
dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
C. Macam-macam metode tegangan permukaan
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :
1. Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu
kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan
tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur tegangan antar
muka.
2. Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu
cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan
antar muka dari cairan tersebut. Atkins. ( 1994)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase
cair yang tidak bercampus. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tengangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampus lebih besar dari pada adhesi
antara cairan dan udara
D. Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi
1. Dalam mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat
2. penetrasi molekul melalui membrane biologis
3. pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair
untuk membentuk sediaan suspense
Bentuk sediaan farmasi dalam tegangan permukaan yaitu sediaan emulsi. Dimana emulsi
merupakan sediaan hasil campuran antara minyak dan air. Padahal diketahui bahwa minyak dan
air tidak dapat saling bercampur. Hal ini disebabkan karena adanya tegangan antarmuka di antara
kedua jenis zat ini. Sebuah bahan yang disebut surfaktan, bekerja dengan cara menurunkan
tegangan antarmuka kedua zat, mengakibatkan globul air dan globul minyak dapat bersatu
membentuk sebuah emulsi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tegangan permukaan diartikan sebagai gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut karena
gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
2. Tegangan Permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor: Jenis cairan : Semakin besar
gaya tarik antar molekul suatu cairan semakin besar tegangan permukaannya, dan
sebaliknya. Suhu : Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik Adanya zat terlarut:
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan
tergantung jenis zat terlarut dan pelarutnya. Surfaktan : Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan Konsentrasi
zat terlarut : solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka,
karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam
larutan.sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan
muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
3. Metode yang di gunakan untuk menentukan tegangan permukaan ialah Metode kenaikan
kapiler dan Metode tersiometer Du-Nouy.
4. Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi yaitu: Dalam mempengaruhi
penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat penetrasi molekul
melalui membrane biologis pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel
tidak larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspense.
B. Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang membangun dari para
pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan masukan ataupun saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika edisi ke-4 jilid 1. Erlangga; Jakarta

Douglas C. 2001 Isikan jilid I (terjemahan). Erlangga: Jakarta

Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Yasid, Estien. 2004. Kimia Fisika untuk Paramedis. Penerbit Andi, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai