Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FARMASI FISIK
TEGANGAN ANTAR MUKA

DI SUSUN OLEH :
1. DEWI PURNAMAWATI ( 2033007 )
2. NUUROSITHA (2133009 )
3. NAIMATUL INGGIT SOFIAH ( 2133001 )

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS HUMANIORA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MULIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ TEGANGAN ANTAR
MUKA “ ini dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Farmasi
Fisik.

Pada kesempataan ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk kami kedepannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan dapat bermanfaat bagi
pembaca dan tentunya kami sendiri.
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………………………………
………………….KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………
………….
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………………………
……
BAB I LANDASAN
TEORI…………………………………………………………………………………………………………
BAB II PENUTUP
……………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
LANDASAN TEORI
TEGANGAN ANTAR MUKA

Pengertian Tegangan PermukaanTegangan permukaan adalah gaya atau


tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda
dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkanoleh gaya-gaya tarik yang tidak
seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa segeradiketahui pada kenaikan
cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecilcairan. Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair(fluida)
yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan terjadi karena
permukaan zat cair cenderung untuk menegang sehingga permukaannya
tampak sepertiselaput tipis. Tegangan permukaan ini dipengaruhi oleh gaya-
gaya kimia antaramolekul air, seperti gaya tarik antar-molekul.
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang yang
bekerja pada permukaa zat atau sebagai energi persatuan luas yang diperlukan
untuk meningkatkan area permukaan suatu cairan yang diakibatkan oleh gaya
antarmolekul. Dalam suduttermodinamika, tegangan permukaan juga dapat
dideskripsikan sebagai suatu peristiwa dimanacairan memiliki tendensi
mengurangi permukaan hingga titik rendah dari potensial energi permukaan
yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan permukaan.

Y =tegangan permukaan (dyne/cm)


F = gaya yang dibutuhkan untuk memecah lapisan film ( N/dyne )
L = Panjang benda ( m/cm )

A. Jenis cairanPada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara


molekulnya besar, seperti air,maka tegangan permukaannya juga besar.
Sebaliknya pada cairan seperti bensinkarena gaya tarik antara molekulnya
kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.

B. SuhuTegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan


bertambahnya suhumolekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan
pengaruh interaksi antaramolekul berkurang sehingga tegangan
permukaannya menurun.

C. Adanya zat terlarutAdanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau
menurunkan tegangan permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik
dan non elektrolit tertentu sepertisukrosa dan gliserin menaikkan tegangan
permukaan. Sedangkan adanya zat- zatseperti sabun, detergen, dan alkohol
adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan (Yazid, 2005).

D. SurfaktanSurfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan


permukaan, karenacenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau
antar muka. Surfaktanmempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung
pada rantai lurus. Sabunmerupakan salah satu contoh dari surfaktan.

E. Konsentrasi zat terlarutKonsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner


mempunyai pengaruh terhadapsifat-sifat larutan termasuk tegangan muka
dan adsorpsi pada permukaan larutan.Telah diamati bahwa solut yang
ditambahkan kedalam larutan akan menurunkantegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besardaripada didalam
larutan.Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutanmenaikkan
tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih
kecildaripada didalam larutan.

 Fenomena Penting Akibat Tegangan Permukaan


A. Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa
kapiler.Kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan
gaya adhesiantara zat cair dan tabung kaca. Peristiwa ini tanpa disadari
terjadi disekeliling kitaseperti peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu
kompor adalah peristiwa
kapilaritas. Pengisapan air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan
kapilermerupakan peristiwa kapilaritas. Hal lainnya yaitu pengisapan air oleh
kertas ataukain juga merupakan peristiwa kapilaritas.

B. Bentuk Tetesan
adalah BulatTetes cairan memiliki bentuk hampir bulat. Karena tegangan
permukaan, permukaan bebas dari cairan cenderung untuk mencapai luas
permukaan minimum. Karena bolamemiliki luas permukaan minimum untuk
volume tertentu cairan, cairan mencobamengadopsi bentuk bola. Contohnya
adalah tetesan air atau tetesan merkuri.

SURFAKTAN

 Pengertian, Karakteristik, dan Fungsi SurfaktanSurfaktan


Surfaktan ( surface active agent ) adalah bahan aktif permukan yang
dapatdiproduksi secara sintesis kimia maupun biokimia. Karakteristik utama
surfaktanadalah pada aktifitas permukaannya. Surfaktan mampu meningkatkan
kemampuanmenurunkan tegangan permukaan dan antar muka suatu cairan,
meningkatkankemampuan pembentukan emulsi minyak dalam air, mengubah
kecepatan agregasi partikel terdispersi yaitu dengan menghambat dan
mereduksi flokulasi dan coalescence partikel yang terdispersi sehingga
kestabilan partikel yang terdispersi semakinmeningkat. Surfaktan juga mampu
mempertahankan gelembung atau busa yangterbentuk lebih lama. Karena
sifatnya dapat menurunkan tengangan permukaan,surfaktan dapat digunakan
sebagai bahan pembasah, bahan pengemulsi dan bahan pelarut.Molekul
surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non
polar yang suka akan minyak/lemak (hidrofobik). Bagian polar molekulsurfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Umumnya bagian non
polar(hidrofobik) adalah merupakan rantai alkil yang panjang ”ekor”, sementara
bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus hidroksil dan nampak sebagai
“kepala” surfaktan.

Gugus hidrofilik pada surfaktan bersifat polar dan mudah bersenyawa


denganair, sedangkan gugus hidrofobik bersifat non polar dan mudah
bersenyawa denganminyak. Pada suatu molekul surfaktan, salah satu gugus
harus lebih dominan jumlahnya. Molekul-molekul surfaktan akan diadsorpsi
lebih kuat oleh airdibandingkan dengan minyak apabila gugus polarnya yang
lebih dominan. Sebaliknya,apabila gugus non polarnya lebih dominan, maka
molekul-molekul surfaktan tersebutakan diadsorpsi lebih kuat oleh minyak
dibandingkan dengan air. Akibatnya tegangan permukaan minyak menjadi lebih
rendah sehingga mudah menyebar dan menjadi fasekontinyu.

 Pengertian Misel
Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan
permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan
permukaan akankonstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila
surfaktan ditambahkanmelebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi
membentuk misel. Konsentrasiterbentuknya misel ini disebut critical micelle
concentration (cmc). Tegangan permukaan akan menurun hingga cmc tercapai.
Setelah cmc tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan
bahwa antar muka menjadi jenuhdanterbentuk misel yang berada dalam
keseimbangan dinamis dengan monomernya.

 CMC (Critical Micelle Concentration)


Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan
permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan
permukaan akankonstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila
surfaktan ditambahkanmelebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi
membentuk misel, konsesntrasiterbentuknya misel ini disebut Critical Micelle
Concentration (CMC). Tegangan permukaan akan menurun hingga CMC
tercapai. Setelah CMC tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang
menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh danterbentuk misel yang
berada daam keseimbangan dinamis dengan monimernya(Genaro, 1990).

 Penggunaan/Aplikasi Surfaktan

Penggunaan surfaktan sangat bervariasi, seperti bahan deterjen,


kosmetik,farmasi, makanan, tekstil, plastik dan lainlain. Beberapa produk pangan
sepertimargarin, es krim, dan lain-lain menggunakan surfaktan sebagai satu bahannya.
Syaratagar surfaktan dapat digunakan untuk produk pangan yaitu bahwa surfaktan
tersebutmempunyai nilai

Hydrophyle Lypophyle Balance


(HLB) antara 2-16, tidak beracun,serta tidak menimbulkan iritasi. Penggunaan
surfaktan terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai bahan pembasah (wetting
agent ), bahan pengemulsi (emulsifying agent ) dan bahan pelarut (solubilizing
agent ).

ADSORPSI

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Adsorpsi,yakni :


a. Waktu kontak
b. Karateristik adsorben
c. Luas permukaan
d. Kelarutan adsorbat
e. Ukuran molekul adsorbat
f. Ph
g. Temperature

 Pengertian Adsorpsi
Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada
permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada
permukaaan zattersebut. Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan
adsorban, dimana adsorbatadalah substansi yang terjerap atau substansi yang
akan dipisahkan dari pelarutnya,sedangkan adsorban adalah merupakan suatu
media penyerap yang dalam hal ini berupasenyawa karbon.Adsorpsi terjadi
pada permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom ataumolekul pada
permukaan zat padat. Molekul-molekul pada permukaan zat padat atauzat cair,
mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain
yangmengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair,
mempunyaigaya adsorpsi. Adsorpsi berbeda dengan absorpsi. Pada absorpsi zat
yang diserapmasuk ke dalam absorbens sedangkan pada adsorpsi zat yang
diserap hanya terdapat pada permukaannya (Sukardjo, 1990).Komponen yang
terserap disebut adsorbat (adsorbate), sedangkan daerah tempatterjadinya
penyerapan disebut adsorben (adsorbent / substrate). Berdasarkan
sifatnya,adsorpsi dapat digolongkan menjadi adsorpsi fisik dan kimia

 Isoterm Adsorpsi
Isoterm adsorpsi adalah adsorpsi yang menggambarkan hubungan antara
zatyang teradsorpsi oleh adsorben dengan tekanan atau konsentrasi pada
keadaankesetimbangan dan temperatur konstan. Persamaan yang sering
digunakan untukmenggambarkan data percobaan isoterm telah dikembangkan
oleh1) Freundlich,2) Langmuir, dan3) Brunauer, Emmett, dan Teller (Isoterm
BET).
 Pengertian Adsorben
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu
darisuatu fase fluida. Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang sangat
berpori danadsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori- pori atau pada
letak-letak tertentu didalam partikel itu. Oleh karena pori-pori biasanya sangat
kecil maka luas permukaandalam menjadi beberapa orde besaran lebih besar
daripada permukaan luar dan bisamencapai 2000 m/g. Pemisahan terjadi karena
perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas yang menyebabkan
sebagian molekul melekat pada permukaantersebut lebih erat daripada molekul
lainnya.Adsorben yang digunakan secara komersial dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitukelompok polar dan non polar.
A. Adsorben PolarAdsorben polar disebut juga hydrophilic. Jenis adsorben yang
termasukkedalam kelompok ini adalah silika gel, alumina aktif, dan zeolit. b.

B. Adsorben non polarAdsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis


adsorben yang termasukkedalam kelompok ini adalah polimer adsorben dan
karbon aktif.Menurut IUPAC (Internasional Union of Pure and Applied
Chemical) ada beberapaklasifikasi pori yaitu :a.

Mikropori : diameter < 2nm b.


Mesopori : diameter 2 – 50 nmc.
Makropori:diameter>50nmAdsorben yang Umum Digunakan : Zeolit
Scribd

Anda mungkin juga menyukai