Anda di halaman 1dari 11

Titrasi Permanganometri

Our Team
Rifa Eka Fadilah
(2033016)

Shayana Aulia Azzahra Muthia Adlina


(2033010) (2133017)

Ila Octavia (2133004) Nuurositha (2133009)


PENGERTIAN
Titrasi permanganometri merupakan titrasi redoks
yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium
permanganat (KMnO4). Titrasi ini melibatkan dua
tahapan, yakni titrasi analit dengan larutan kalium
permanganat dan kemudian standarisasi kalium
permanganat dengan larutan natrium oksalat.

Jadi titrasi redoks adalah titrasi yang berdasarkan


reaksi redoks yaitu terjadi perpindahan electron
dimana senyawa-senyawa dalam reaksi mengalami
reduksi dan oksidasi
TUJUAN DILAKUKANNYA
TITRASI REDOKS

01 Untuk menentukan kadar


nitrit

02 Untuk menentukan kadar belerang

03 Untuk menetukan kadar fosfit

04 Untuk menetapkan kadar reduktor


dalam suasana asam sulfat encer
MANFAAAT TITRASI
PERMANGANOMETRI
Untuk mengetahui kadar dari zat zat yang
bilangan oksidasinya masih dapat
dioksidasi. Dalam bidang industry, Selain
itu metode ini dapat dimanfaatkan dalam
pengelolahan air. Dimana secara
permanganometri dapat diketahui kadar
suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi
reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat
dipisahkan apabila tidak diperlukan atau
berbahaya.
KELEBIHAN TITRASI PERMANGANOMETRI

Titrasi permanganometri lebih mudah digunakan


dan efektif, karena reaksi ini tidak memerlukan
indicator, hal ini dikarenakan larutan KMnO4
sudah berfungsi sebagai indicator . Yaitu, ion
MnO4- yang berwarna ungu, setelah direduksi
menjadi ion Mn- tidak berwarna, dan disebut juga
sebagai autoindikator.
KEKURANGAN TITRASI PERMANGANOMETRI

Larutan kalium permanganat jika terkena cahaya atau dititrasi


cukup lama maka mudah terurai menjadi MNo2, sehingga
pada titik akhir tittrasi akan diperoleh pembentukan presipitat
coklat. Oleh karena itu penggunaan buret yang berwarna gelap
itu lebih baik
SIFAT-SIFAT
KALIUM PERMANGANAT

• Kalium pemanganat telah banyak dipergunakan sebagai agen pengoksidasi selama


lebih dari 100 tahun.

• Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan
indikator kecuali untuk larutan yang amat encer.

• Satu tetes 0,1 N permanganat memberikan warna merah muda yang jelas pada
volume dari larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi.

• Warna ini dipergunakan untuk mengidentifikasi kelebihan reagen tersebut.

• Permanganat menjadi beragam reaksi kimia, karena mangan dapat hadir dalam
kondisi-kondisi oksidasi+2,+3,+4,+6 dan +7

• Reaksi yang paling umum ditemukan dalam laboratorium adalah reaksi yang
terjadi dalam larutan-larutan yang bersifat amat asam 0,1 N atau lebih besar.
SIFAT-SIFAT
KALIUM PERMANGANAT

• Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku
tertentu.

• Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung dengan bahan yang dapat dioksidasi seperti Fe3+
asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya

• Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri,
seperti:

1. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan
dicuci dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam
oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat di hitung banyaknya ion logam yang
bersangkutan.

2. Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam kromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan
dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 dioksidasi oleh kromat tersebut dan sisanya dapat
ditentukan banyaknya dengan KMnO4.
KESIMPULAN

• Titrasi permanganometri merupakan


titrasi yang menggunkan KMnO4
sebagai pentitran.
• Kalium permanganat merupakan
suatu zat pengoksidasi kuat yang
dapat dipakai tanpa penambahan
indikator.
Thank you
Thank you

Giphy: Carolynnyoe

Anda mungkin juga menyukai