KIMIA FISIKA
DISUSUN OLEH:
Angelo Glen Rumondor (180391041) Ayustie Silva Supit (180391053)
Reza Sonia Walelang (180391004) Marselina Nadia Usoh (180391002)
Ema Rahel Ohee (180391046) Chindy Takarenguang (180391032)
Jone Juliana Arunde (180391025) Valensia Manuel (180391026)
Delfira Manapode (180391018) Esterlis Tuwondila (180391050)
Yanti Ibrahim (180391021) Yhon Yanengga (180391033)
Bregitya Feronica Malimbulun (180391029)
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpah dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah Viskositas dan Sifat Alir ini
dibuat sebagai tugas mata kuliah Kimia Fisika.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil,Selain itu makalah
ini kami susun dengan agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam mempelajari
Viskositas dan Sifat Alir..
Oleh karena itu,kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama mahasiswa UNIVERSITAS TRINITA MANADO.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang………………………………………………………
II. Rumusan Masalah…………………………………………………..
III. Tujuan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
I. Viskositas
1.1 Pengertian Viskositas…………………………………………..
1.2 Viskositas Fluida dan Hukum Stokes………………………….
1.3 Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida…………
II. Sifat Alir Cairan
2.1 Pengertian Sifat Alir…………………………………………..
2.2 Penggolongan Tipe Aliran……………………………………
2.3 Sifat-sifat Yang Dapat Mempengaruhi Sifat Alir Suatu Zat…….
2.4 Contoh Aplikasi Rheologi Dalam Bidang Farmasi ……………..
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara
molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah
yang menghambat aliran zat cair. Besarnya keketalan zat cair (viskositas) dinyaakan dengan
suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas newton
menyataka bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser
berbanding lurus dengan viskositas. Suatu zat memiliki kemampuan tetentu sehingga suatu
padatan yang dimasukkan kedalamnya mendapatkan gaya tekanan yang diakibatkan peristiwa
gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair.
Pada zaman modern ini tuntutan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
tinggi. Aplikasi dari perkembangan dan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
perlu dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali pada aplikasi
farmasi. Semakin hari formulasi sediaan farmasi yang ada semakin menunjukkan
peningkatan kualitas sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal pada pasien.
Kualitas formulasi sediaan farmasi seperti pasta, lotion, cream, emulsi, suspensi
dan lainnya perlu ditingkatkan untuk mendukung kinerja sediaan yang baik. Kualitas
yang harus ada pada sediaan farmasi yang diformulasi misalnya keseragaman dosis,
konsistensi sediaan, stabilitas sediaan, bioavailabilitas dan pengemasan sediaan yang baik.
Salah satu dasar yang harus ada dalam ilmu formulasi sediaan farmasi adalah
tentang rheologi atau sifat alir cairan. Dengan mengetahui karakteristik suatu zat yang
akan digunakan dalam formulasi sediaan farmasi dan menentukan tipe alirnya,
maka kita akan lebih mudah dalam melakukan formulasi suatu sediaan sehingga
diharapkan akan menghasilkan sediaan yang aman dan berkualitas secara terapeutik.
Dengan mempelajari sifat alir cairan mahasiswa diharapkan mampu berperan dalam
formulasi sediaan farmasi, analisis sediaan farmasi dan mampu memilih alat yang tepat
untuk pembuatan sediaan farmasi
Secara umum cairan digolongkan dalam cairan newton dan non-newton, tergantung
pada hubungan antara shearrate dan tekanan yang diterapkan. Gaya shear ditimbulkan oleh
interaksi secara cairan yang bergerak dan permukaan dimana cairan itu mengalir selama
pencampuran. Shearrate dapat didefinisikan sebagai turunan darikecepatan sesuai jarak
yang diukur terhadap arah aliran. Viskositasdinamis adalah perbandingan antara shearstress
terhadap shearrate. Untuk cairan Newton shearrate sebanding dengan tekanan yang diberikan ,
dan cairan demikian mempunyai viskositas dinamis yang tidak tergantung dari laju
aliran. Sebaliknya cairan non-Newton menghasilkan viskositas dinamis nyata yang
merupakan fungsi dari shearstress( Lachaman, 1989).
Sifat aliran dan sifat pencampurandari cairan diatur oleh tiga hukum atau dasar-
dasarutama, yaitu : konservasi massa, konservasi ketetapan energy, dan hukum-hukum klasik
dari gerakan.Mekanisme Pencampuran cairan secara esensial .
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan viskositas?
2. Bagaimana viskositas fluida dan hokum stokes?
3. Apakah Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida?
4. Bagaimana Penggolongan Tipe Aliran?
5. Apa saja sifat-sifat yang dapat mempengarui sifat alir suatu zat?
6. Apa saja kegunaan Rheologi dalam Formulasi?
III. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian viskositas dengan baik
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
3. Mengetahui aplikasi viskositas dalam kehidupan sehari-hari
4. Mempelajari sifat alir cairan dan dapat menentukan tipe-tipe cairan berdasarkan sifat
aliran
BAB II
PEMBAHASAN
I. VISKOSITAS
1.1 PENGERTIAN VISKOSITAS
Apakah itu viskositas? Andaikan gelas dari styrofoam berlubang di dasarnya. Jika ada
madu yang dituangkan ke dalam gelas tersebut akan terlihat bocoran yang lebih cepat. Hal itu
terjadi karena madu memiliki nilai viskositas yang lebih besar dibandingkan dengan cairan
lain.
Viskositas atau kekentalan adalah suatu ukuran hambatan dari fluida yang mengalir.
Fluida yang memiliki viskositas besar memiliki hambatan alir yang besar juga karena gaya
gesekan internal yang besar ketika fluida tersebut bergerak. Fluida yang memiliki viskositas
kecil memiliki hambatan alir yang kecil karena gaya gesekan internal yang kecil ketika fluida
tersebut bergerak.
Gas juga memiliki viskositas, walaupun sulit diketahui dalam keadaan tertentu. Adanya
viskositas fluida menyebabkan kamu perlu mendayung perahu pada permukaan air yang
tenang. Efek viskositas berpengaruh terhadap aliran fluida dalam pipa, aliran darah, aliran
minyak pelumas dalam mesin. Viskositas fluida bergantung pada suhu. Jika suhunya naik,
kekentalan fluida berkurang. Tujuan utama perancang oli untuk pelumas mesin adalah
mengurangi kenaikan suhu semaksimal mungkin agar viskositas oli tidak berubah drastis.
Dengan demikian, mesin tetap terlumasi dan beroperasi secara normal.
𝐹𝑓 = knv
Koefisien k bergantung pada bentuk geometris berupa bola dengan jari-jari r, dari
perhitungan laboratorium diperoleh nilai berikut.
k = 6𝜋r
Dengan memasukkan nilai k tersebut kedalam persamaan (3-21), kita peroleh
persamaan berikut.
Hukum Stokes
𝐹𝑓 = 6𝜋rv
∑𝐹 = 0
+ mg – 𝐹𝑎 – 𝐹𝑓 = 0
𝐹𝑓 = mg - 𝐹𝑎
Apa yang terjadi jika Anda menumpahkan air dan minyak goreng pada permukaan
kaca yang dibuat miring? Air akan segera mengalir dengan cepat ke dasar bidang miring,
sedangkan minyak goreng akan mengalir secara perlahan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi
karena perbedaan sifat kekentalan kedua zat cair tersebut. Sifat kekentalan suatu fluida (zat
cair) berkaitan dengan gesekan internal dalam fluida (zat cair) tersebut terhadap benda yang
bergerak dalam fluida atau ketika fluida zat cair tersebut bergerak.
Ukuran kekentalan suatu fluida dinyatakan dengan nilai koefisien viskositas.
Viskositas (kekentalan) fluida dipengaruhi oleh suhu. Untuk suhu yang lebih rendah ,
umumnya zat cair menjadi lebih kental (koefisien viskositasnya lebih besar). Sementara itu,
pada gas terjadi sebaliknya. Jika suhunya lebih rendah, umumnya kekentalan gas berkurang.
Berikut ini daftar koefisien viskositas dari beberapa fluida.
Tabel 3.2 Koefisien viskositas beberapa fluida
KOEFISIEN VISKOSITAS
FLUIDA SUHU (°C) (Kg m⁻¹ S⁻¹ atau Pa s)
Udara 0 0,0171 x 10⁻3
20 0,0182 x 10⁻3
40 0,0193 x 10⁻3
60 0,0200 x 10⁻3
80 0,0209 x 10⁻3
100 0,0218 x 10⁻3
Karena fluida memiliki kekentalan tertentu, maka ketika sesuatu fluida akan digerakan
atau dialirkan, harus dikerjakan suatu gaya untuk melawan gesekan akibat kekentalan fluida
tersebut.
Selain itu, jika suatu benda yang massa jenisnya lebih besar dari massa jenis fluida
kental dijatuhkan ke dalam fhuida tersebut dan hanya dipengaruhi gaya gravitasi, maka benda
tersebut akan bergerak dipercepat hingga mencapai kecepatan maksimum (kecepatan
terminal) yang tetap.
Setelah kecepatan maksimum tercapai, benda tersebut akan bergerak dengan
kecepatan tetap karena gaya beratnya suah diimbangi oleh gaya gesekkan fluida. Jadi, suau
benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam fluida kenal, geraknya akan dihambat
oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besarnya gaya gesekkan yang diberikan oleh
suatu fluida tehadap benda yang melaluinya dapat dientukkan dangan persamaan berikut:
Besarnya gaya gesekkan yang diberikan oleh suatu fluida tehadap benda yang melaluinya
dapat dientukkan dangan persamaan berikut:
𝐹𝑓 = knv
Dengan:
Ff = gaya gesekan fluida (N)
k = koefisien benda (tergantung pada bentuk geonaetri benda)
n = koefisien viskositas (Pa s)
v = kecepatan gerak benda dalam fluida (m/s)
Untuk benda yang berbentuk bola dengan jari-jari r, maka berdasarkan hasil percobaan
dapat ditunjukkan bahwa:
k = 6𝜋r
Oleh karena itu, persamaan gaya gesekan fluida atau gaya Stokes untuk benda
berbentuk bola dirumuskan sebagai berikut:
𝐹𝑟 = 6𝜋rnv
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa apabila suatu benda
yang dijatuhkan bebas ke dalam suatu fluida kental, maka benda tersebut akan bergerak
dipercepat sampai mencapai suatu kecepatan rnaksimumnya yang tetap. Kecepatan
maksimum yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal. Ketika benda bergerak dengan
kecepatan terminal, pada benda tersebut bekerja tiga buah gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas
dan gaya gesekan fluida.
Perhatikan diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda yang sdedang bergerak
dengan kecepatan terminal dalam suatu fuida kental. Karena benda bergerak dengan
kecepatan tetap, maka berlaku Hukum I Newton (∑ 𝐹 = 0). Sehingga :
∑𝐹 = 0
+ mg – 𝐹𝐴 – 𝐹𝑓 = 0
+ mg- 𝐹𝐴 = 𝐹𝑓
𝐹𝑓 = mg – 𝐹𝐴
Jika benda berbentuk bola, massa jenis benda adalah 𝜌𝑏 ,massa jenis fluida adalah 𝜌𝑓 , dan
volume benda adalah 𝑉𝑏 , maka persamaan diatas menjadi
6𝜋rnv 𝑇 = (𝜌𝑏 𝑉𝑏 ) g- 𝜌𝑓 𝑉𝑏 g
6𝜋rnv 𝑇 = 𝑉𝑏 g (𝜌𝑏 𝜌𝑓 )
𝑉𝑇 = 𝑉𝑏 g (𝜌𝑏 - 𝜌𝑓 )
6𝜋rnv
4
Karena benda berbentuk bola, maka volume benda 𝑉𝑏 = 𝜋r³ sehingga persamaan
3
diatas menjadi :
4
𝑉𝑇 =( 𝜋r³) (g) (𝜌𝑏 - 𝜌𝑓 )
3
6𝜋rnv
2 𝑟2𝑔
𝑉𝑇 = (𝜌𝑏 - 𝜌𝑓 )
9 𝑛
Dengan :
𝑉𝑇 = kecepatan terminal (m/s) n = viskositas fluida (Ns/m²)
Masih ingatkah Anda bahwa zat cair yang membasahi dinding (misalnya air) akan naik
dalam pipa kapiler ( tabung dengan diameter dalam relatif kecil)?. Gejala ini dikenal sebagai
gejala kapiler yang disebabkan oleh gaya kohesi tegangan permukaan dan gaya adhesi antara
zat cair dan tabung kaca. Zat cair naik hingga gaya keatas sama dengan gaya kebawa karena
tegangan permukaan sama dengan berat zat cair yang diangkat. Prinsip inilah yang akan kita
gunakan untuk menurunkan rumus kenaikkan zat cair dalam pipa kapiler.
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing
stress pada suatu titik tertentu dikenal sebagai harga yield. Yield value adalah harga yang
harus dipenuhi agar cairan mulai mengalir, sebelum yieldvaluezat bertindak sebagai
bahan elastis setelah yieldvaluesiatem mengalir sesuai dengan sistem newton
dimanashearingstressberbanding dengan rateofshear. AdanyaYieldvaluedisebabkan oleh
adanya kontak antara partikel-partikel yang berdekatan (disebabkan oleh gaya
vanderWaals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi.Sekaliyieldvalue terlampaui,
tiap kenaikan shearingstress selanjutnya mengakibatkan kenaikan yang berbanding langsung
pada rateofshear. Pada umumnya plastis menyerupai sistem Newton pada shearstress di
atas yieldvalue.
Aliran Pseudoplastis
Aliran Dilatan
Aliran Antitiksotropi
Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel lebih cepat jika
diaduk perlahan-lahan atau kalau di share daripada jika dibiarkan membentuk gel tersebut
tanpa pengadukan.
Pada tipe pseudoplastis dan plastis, kecepatan pemadatan sol tiksotropi melalui gerakan
kuat dan teratur disebut rheopeksi. Pada tipe dilatan disebut antirheopeksi yaitu penurunan
konsistensi akibat geseran pada saat didiamkan.
Salah satu caramenentukan sifat alir adalah dengan viscometerstormer yang prinsipnya
adalah perputaran rotor yang merupakan aplikasi kecepatan geser dan penambahan beban
aplikasi dari gaya gesek. Semakin berat beban yang digunakan, maka kecepatan perputaran
rotor akan semakin cepat karena ada energiyang ditambahkan. Gesekan antara rotor dengan senyawa
yang diuji akan meningkatkan suhu. Suhu yang meningkat menyebabkan ikatan antar partikel
renggang sehingga viskositas menurun dan kecepatan mengalir menaik. Setelah itu ditentukan waktu
yang digunakan rotor untuk memutar sebanyak 25 kali. Pemutaran 25 kali telah mewakili tipe dari
sifat alir tersebut.
2.3 Sifat-sifat yang dapat mempengaruhi sifat alir suatu zat meliputi :
1. Suhu: kenaikan suhu akan menyebabkan gerak antar partikel merenggang,
sehingga viskositas akan menurun dan waktu alir akan semakin cepat karena zat
semakin mudah mengalir.
2. Viskositas : semakin tinggi viskositas menyebabkan tahanannya akan semakin besar
sehingga zat tersebut makin sulit mengalir dan sebaliknya. Viskositas berbanding terbalik
dengan sifat alir
3. Kerapatan : semakin tinggi kerapatan suatu zat, jarak antar partikel akan semakin sempit,
viskositas semakin besar dan zat semakin sulit untuk mengalir. Sifat alir berbanding
terbalik dengan kerapatan.
4. Konsentrasi : semakin tinggi konsentrasi suatu zat, maka jumlah partikel semakin
banyak sehingga viskositas semakin tinggi dan zat semakin sulit mengalir. Sifat alir
berbanding terbalik dengan konsentrasi.
Kegunaan rheologi dalam formulasi :
-Untuk sediaan farmasi cair tipe aliran yang diinginkan adalah tiksotropik
-Mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah (mencegah pengendapan)
-Akan menjadi cair bila dikocok dan mudah untuk dituang