Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Fluida Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan yang berubah-ubah secara kontinyu apabila mengalami pergeseran atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan setimbang, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya. Dan oleh sebab itu, fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Fluida Non-Newtonian memiliki viskositas yang tergantung pada suhu, laju geser dan waktu. Juga tergantung dari bagaimana viskositasnya berubah karena waktu sejalan dengan diaplikasikannya tegangan geser, fluida ini mempunyai karakteristik, sbb.:

Thixotropic (time thinning, yaitu viskositasnya menurun terhadap waktu). Fluida thixotropic sangat umum terdapat dalam industri pangan dan kimia. Rheopectic (time thickening, yaitu viskositasnya meningkat terhadap waktu) Visco-elastic fluids Beberapa jenis fluida mempunyai sifat elastis, yaitu akan kembali ke bentuk semula bila tegangan geser dihentikan.

Contoh fluida shear thinning: cat,shampoo, slurries, konsentrat juice buahbuahan, kecap Contoh fluida shear thickening: pasir basah, konsentrat suspensi pati. Contoh fluida plastic: pasta tomato, odol, hand cream, kecap kental manis. Contoh fluida thixotropic: yoghurt, cat, gelatin, cream, shortening, salad dressing. Contoh fluida rheopectic: pasta highly concentrated starch solution Contoh fluida visco-elastic: putih telur

2.2 Viskositas Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan untuk mengalir dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel.( Moechtar,1990). Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan

kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya temperatur. ( Martin,1993 ). Viskositas dipengaruhi oleh : 1. Besar dan bentuk molekul 2. Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan. 3. Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit menurunkan viskositas dari cairan Alat yang digunakan untuk menghitung karakteristik aliran dari fluida disebut viskometer. Viskometer yang lebih sederhana digunakan untuk membedakan viskositas dari sebuah fluida Newtonian atau apparent viscosity dari fluida non-Newtonian. Viskometer yang lebih kompleks digunakan ketika tahan dari suatu aliran dibawah shear rates yang telah ditentukan, dan viskometer ini digunakan untuk menilai komponen rheologi dari fluida non-Newtonian. Prinsip perhitungannya berdasarkan:

Persamaan Rabinowitsch-Money untuk fluida Non-Newtonian Persamaan Poiseuille untuk fluida Newtonian

Persamaan Poiseuille menunjukkan perbandingan fluida yang mengalir melalui tabung seperti yang ditunjukan pada gambar.

Gaya yang harus digunakan pada fluida yang memyebabkan fluida dapat mengalir dapat dilihat dari perbedaan antara tekanan (P1 - P2) dikali dengan luas penampang pipa: Kekuatan di titik radius r dari tengah pipa merupakan gaya yang dibagi oleh area permukaan silinder dengan radius r dan panjang L. Berdasarkan hubungan shear stress dan shear rates dari fluida Newtonian. Dimana kecepatan selalu positif dan kecepatan akan menurun ketika mendekati dinding pipa, dv/dr berharga negatif. Oleh karena itu Hukum Newton dari viskositas dapat ditulis sebagai berikut : t = - dv/dr= - dv/drdV Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :

1. Viskometer kapiler / Ostwald Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 ) 1. Viskometer Hoppler Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya Archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 ). 1. Viskometer Cup dan Bob Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut dengan aliran sumbat ( Moechtar,1990 ). 1. Viskometer Cone dan Plate Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang sempit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar,1990).

Gambar kiri : viskometer analog. Gambar kanan : viskometer digital 2.3 Rheologi

Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol . Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh. Aliran fluida terjadi karena adanya gaya yang diberikan pada fluida yang menyebabkan bergerak pada kecepatan tertentu dan besarnya gaya tergantung dari viskositas. Aliran terjadi jika molekul-molekul fluida saling bergeseran satu sama lainnya dalam arah tertentu pada suatu bidang datar. (Dadi Rusendi, 2007). Adanya pergeseran tersebut karena adanya perbedaan kecepatan antar molekul yang berdekatan, velocity gradient. Gradient Kecepatan (, ) disebabkan oleh resistensi yang dikeluarkan oleh molekul fluida karena adanya gaya dan mengakibatkan pergeseran satu molekul lebih cepat dari moekul yang lain. Resistensi suatu bahan untuk mengalir atau berdeformasi disebut dengan Stress atau Shear Stress (). Gradient Kecepatan adalah ukuran seberapa cepat sebuah molekul bergeser satu dengan yang lainnya, sehingga disebut juga Rate of Shear (Laju Geser, Y). adalah viskositas. Fluida Newtonian mempunyai konstan dan tidak tergantung pada laju geser. Fluida yang mempunyai karakteristik menyimpang dari sifat di atas disebut Fluida Non-newtonian. (Dadi Rusendi, 2007).

Viskositas adalah gesekan internal fluida. Gaya viskos melawangerakan sebagian fluida relatif terhadap yang lain. Viskositas adalah alasandiperlukannya usaha mendayung perahu melalu air yang tenang, tetapi jugamerupakan alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek visko merupakan halyang penting di dalam aliran fluida dalam pipa, aliran darah, pelumasanbagian dalam mesin, dan contoh keadaan lainnya.Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan untuk mengalir darisuatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan,makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir padakecepatan tertentu. Viskositas dispersi koloidal dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispersi. Koloid-koloid berbentuk bola membentuk sistemdispersi dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang mengandungkoloidkoloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk danviskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel. Bila viskositas gasmeningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akanmenurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakankebalikan dari viskositas akan meningkat

dengan makin tingginya temperatur.Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakanviskometer.Kita definisikan viskositas fluida, dinotasikan dengan (eta) sebagairasio tegangan geser, F/A, dengan laju tegangan : Dengan mengatur kembali persamaan, kita lihat bahwa gaya yang dibutuhkanuntuk melakukan gerakan berbanding lurus dengan laju :(Young, 2002).Fluida yang mengalir dengan mudah sepertu air atau minyak tanah,memiliki viskositas yang lebih kecil daripada cairan kental seperti madu atauoli motor. Viskositas seluruh fluida sangat tergantung pada suhu, bertambahuntuk gas, dan berkurang untuk cairan saat suhu meningkat (Welty, 2004).Persamaan untuk viskositas yang murni adalah :dimana adalah viskositas, dalam pascal sekon; T adalah temepratur absolut,dalam K: M adalah berat molekuler: adalah diameter tumbukan, sebuahparameter Lennard-Jones (Munson, 1988).Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara laina. Viskometer kapiler OstwaldViskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktuyang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika iamengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir daricairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagisuatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat2 tanda tersebut.b. Viskometer Hoppler Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadikeseimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya beratgayaarchimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yangterbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cairyang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari hargaresiprok sampel.

Anda mungkin juga menyukai