Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.3. Tujuan
Fluida adalah suatu zat ang dapat mengalir. Dimana fluida meliputi
cairan,yangmengalir di bawah pengaruh gravitasi sampai menempati daerah terendah
yang mungkindari penampungnya, dan gas yang mengisi penampungnya tanpa peduli
bentuknya.Alirancairan dapat dikelompokan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah
aliran ‘laminar’ atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui
sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Kedua adalah aliran ‘turbulen’, yang
menggambarkan laju aliran yang besarmelalui pipa dengan diameter yang lebih besar
(Dogra, 2009).
Perbedaan sifat zat cair salah satunya adalah adanya perbedaan terhadap
tingkat kekentalan dari zat cair tersebut. Kekentalan atau disebut juga
viskositasmerupakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida (Milama,2014).
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh gesekan
antaramolekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida sehingga dapat
dinyatakansebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai kuantitatif dari viskositas
dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradien
kecepatan aliran dari fluida (Warsito,2010).
Adapun jenis cairan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu cairan newtonian dan
non newtonian.
1. Cairan Newtonian
Cairan newtonian adalah cairan yg viskositasnya tidak berubah dengan
berubahnya gaya irisan, ini adalah aliran kental (viscous) sejati. Contohnya :
Air, minyak, sirup, gelatin, dan lain-lain. Shear rate atau gaya pemisah
viskositas berbanding lurus dengan shear stresss secara proporsional dan
viskositasnya merupakan slope atau kemiringan kurva hubungan antara shear
rate dan shear stress. Viskositas tidak tergantung shear rate dalam kisaran
aliran laminar (aliran streamline dalam suatu fluida). Cairan Newtonian ada 2
jenis, yang viskositasnya tinggi disebut “Viscous” dan yang viskositasnya
rendah disebut “Mobile” (Dogra, 2006).
2. Cairan Non-Newtonian
Yaitu cairan yang viskositasnya berubah dengan adanya perubahan gaya irisan
dan dipengaruhi kecepatan tidak linear.
Untuk menentukan kekentalan suatu zat cair dapat digunakan dengan cara:
ɳ = ∏ 𝑃𝑟4𝑡
8 𝑉𝐿
2. Cara Hopper
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum,terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip
kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui
tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. Berdasarkan hukum stoke yaitu
pada saat kecepatan bola maksimum,terjadi kesetimbangan sehingga gaya
gesek sama dengan gaya berat archimedes. Dalam fluida regangan geser
selalu bertambah dan tanpa batas sepanjang tegangan yang
diberikan.Tegangan tidak bergantung pada regangan geser tetapi tergantung
pada laju perubahannya. Laju perubahan regangan juga disebut laju
regangan( D. Young , 2009).
η = Tegangan geser
Laju regangan
Mempelajari gerak bola yang jatuh ke dalam fluida kental, walaupun ketika
itu hanya untuk mengetahui bahwa gaya kekentalan pada sebuah bola tertentu
di dalam suatu fluida tertentu berbandingan dengan kecepatan relatifnya. Bila
fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau
apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam, gari-garis arusnya
akan berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di sekeliling bola itu.
Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola yang menghadap arah alir
datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan. Titik tersebut pada
permukaan bola menghadap kearah aliran, dan gaya resultan terhadap bola itu
nol (Sudarjo, 2008).
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
1. Data Pengamatan
Diameter koin = 2,3 cm
Diameter gelas ukur = 2,9 cm
Massar koin = 1,79 gr
Massa gelas kimia kosong = 121,251 gr
Massa gelas kimia + air = 153,876 gr
Massa gelas kimia + detergen /sabun = 174,128 gr
Massa gelas kimia + minyak goreng = 188,457 gr
Waktu pada air = 3 detik
Waktu pada minyak goreng = 7,5 detik
Waktu pada air sabun = 5,5 detik
2. Perhitungan
Perhitungan berat cairan
a. Berat air = (Massa gelas kimia + air) – massa gelas kimia kosong
= (153,876 – 121,251) gr
= 32,625 gr
b. Berat sabun/detergen = (Massa gelas kimia + detergen /sabun) – massa
gelas kimia kosong
= (188,457 – 121,251) gr
= 67,206 gr
c. Berat minyak goreng = (Massa gelas kimia + minyak goreng) – massa
gelas kimia kosong
= (211,567 – 121,251) gr
= 90.316 gr
Perhitungan Rapat Jenis (ρ) Cairan
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
a. ρair = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 x ρair
0.004
Viskositas
0.003 0.0030236
Viskositas
0.002 Linear (Viskositas)
0.001
0.000801
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Massa Jenis
0.005
R² = 0.99
0.004
0.003 0.003024
Tebal Larutn
0.002
Linear (Tebal Larutn)
0.001 0.000801
0
0 2 4 6 8
Waktu(s)
3. Pembahasan
Kesimpulan