Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA
“VISKOSITAS”
KELOMPOK : 2 (DUA)
ANGKATAN : 2020
KELAS : 05/ALIH JENJANG
ASISTEN :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGARKY
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa disebut dengan
dipengaruhi oleh perubahan suhu. Apabila suhu naik maka viskositas menjadi
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan
diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi
juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek viskos
merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan bagian
dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat yang
Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair
minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak
gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai contoh,
apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah batu
sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu mengalami
kecil menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki suatu zat
yang dikarenakan gaya beratnya tetapi dengan sifat kekentalan cairan maka
besarnya percepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat
pengaruh viskositas pada aliran adaalh kecil, dan dengan demikian diabaikan.
ideal dan diambil sebesar nol. Tetapi jika istilah aliran viskos dipakai, ini
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
viscometer Ostwald.
D. Prinsip Percobaan
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
1. Viskositas
fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas).
ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan
(Pramitha.2019).
atau benda padat di dalam fluida tersebut. Adanya gaya kohesi antar partikel
fluida, dipelajari tentang fluida yang mana mempunyai berat jenis, sifat-sifat
Apabila fluida bersifat viskos dan mengalir lewat sebuah benda padat maka
akan menciptakan boundary layer pada bagian permukaan benda yang
kecil, cairan akan mengalir dengan mudah. Besarnya dipengaruhi oleh gaya
suhu. Suhu berbanding terbalik dengan viskositas. Saat suhu naik, efeknya
Koefisien zat cair yang tidak kental adalah nol. Sedangkan, apabila zat
cair itu kental dan menempel dengan dinding maka kecepatan yang dimiliki
akan sama dengan dinding yang ditempeli. Cairan antar dinding bergerak
disebut laminer. Aliran laminer merupakan aliran zat cair yang tidak cepat
Viskositas dapat dijumpai baik pada gas maupun zat cair. Pada zat cair,
biasanya lebih kental daripada gas. Viskositas gas timbul akibat tumbukan-
didasarkan atas tekanan pada aliran pipa serta sistem rotasi (Maulida, 2010).
dengan gradien kecepatan aliran pada fluida. Prinsip inilah yang dijadikan
2. Jenis-Jenis Cairan
a. Cairan Newtonian
perubahan gaya irisan. Hal ini menunjukkan aliran kental atau viscous.
a. Metode Ostwald
Π P r4t
ŋ =
8 VL
arus laminer yang melewati pipa silindris. Selain itu, untuk menentukan
dalam satu detik berapa jumlah cairan yang keluar (Sarojo, 2006).
b. Metode Hopper
Metode Hopper ini berdasarkan hukum Stokes, yaitu pada
demikian, gaya gesek dihasilkan dari selisih antara gaya berat dengan
dilontarkan pada tabung gelas berisi cairan yang diuji. Kecepatan dari
bola yang jatuh dijadikan sebagai fungsi dari harga resiprok sampel
(Young, 2009)
B. Uraian Bahan
tidak berasap.
RM / BM : (CH3)2CO/58,00
C. Uraian Obat
RM / BM : C3H8O3 / 92,10
METODE KERJA
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Pipet 10 Ml, Buret 50 mL,
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu alcohol, aseton, dan gliserol.
C. Cara Kerja
1. Disiapkan larutan gliserol dengan konsentrasi 1,0 ; 0,75; 0,50; dan 0,25 M
suhu setimbang.
4. Ukur waktu yang diperlukan larutan gliserol untuk melewati jarak antara dua
tanda yang terdapat pada viscometer (waktu alir). Ulangi sampai 3 kali
6. Bersihkan viscometer dan ukur waktu alir larutan gliserol yang lain.
BAB IV
A. Hasil
.
1. Gliserin 1,0 M 1,33 menit/detik 0,0028 cp
2. Gliserin 0,75 M 1,27 menit/detik 0,0026 cp
3. Gliserin 0,50 M 1,32 menit/detik 0,0027 cp
4. Gliserin 0,25 M 1,24 menit/detik 0,0026 cp
B. Pembahasan
Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Makin besar
resistensi suatu zat untuk mengalir semakin besar pula viskositasnya sehingga
semakin tinggi kekentalan dari suatu zat maka daya alirnya semakin lambat
ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan
(fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa
viskometer. Prinsip kerja viskometer Ostwald adalah suatu larutan dengan jumlah
tertentu dimasukkan kedalam salah satu pipa yang dimisalkan pipa A lalu pada
bagian pipa B larutan dihisap atau ditiup hingga larutan tersebut naik sampai garis
m (garis atas) kemudian diukur waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir
melewati dua tanda, garis m ke garis n yang ada pada viscometer. Keunggulan
dari metode ini lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya
lebih sederhana.
konsentrasi 1,0, 0,75, 0,50, dan 0,25 M lalu dibersihkan viscometer dengan
dihisap menggunakan ball pipet sampai permukaan larutan atau cairan lebih
tinggi daripada batas atas lalu dilepaskan ball pipetnya, setelah itu diamati larutan
turun sampai batas atas, setelah sampai dibatas atas dihitung waktu alir
larutan sudah sampai di batas bawah. Dicatat waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan larutan gliserin dari batas atas ke batas bawah. Batas bawah inilah
merupakan T atau waktu alirnya. Ulangi perlakuan yang sama untuk konsentrasi
lainnya.
dengan konsentrasi 1,0 M, waktu yang diperlukan untuk mengalir dari batas atas
sampel cairan gliserin dengan konsentrasi 0,75 M, waktu yang diperlukan untuk
mengalir dari batas atas ke batas bawah adalah 1,27 menit/detik dengan viskositas
0,0026 cp, untuk sampel cairan gliserin dengan konsentrasi 0,50 M, waktu yang
diperlukan untuk mengalir dari batas atas ke batas bawah adalah 1,32 menit/detik
dengan viskositas 0,0027 cp dan yang terakhir untuk sampel cairan gliserin
dengan konsentrasi 0,25 M, waktu yang diperlukan untuk mengalir dari batas atas
Hal ini berarti nilai viskositas pun akan bertambah seiring dengan pertambahan
zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut,
gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
PENUTUP
A. Kesimpulan
tinggi nilai atau angka viskositas pada suatu zat cair maka akan semakin kecil atau
semakin lambat kecepatan pada suatu benda di dalam zat cair tersebut.
B. Saran
1. Lab
kebersihannya lebih baik jika ada jadwal piket praktikan untuk membersihkan
lebih terjaga.
2. Asisten
suaranya bisa terdengar dengan jelas dan mahasiswa yang mengikuti praktikum
Maulida, R.H dan Rani, Erika. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh suhu dan
Kontaminan terhadap Viskositas Oli menggunakan Rotary Viskometer.Jurnal
Neotrino. Vol.3. Hal.20
Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika: Jakarta.
A. Skema Kerja
Dibersihkan viscometer
dan pipet volume dengan
menggunakan alcohol dan
aseton
Rumus :
π . p . r4 . t
n=
8. v . L
1. Gliserin 0,1 M
2. Gliserin 0,75 M
3. Gliserin 0,50 M
4. Gliserin 0,25 M
Irma
D1B120227
Muh. Hasan
D1B120210
Pratika Sri Damayani
D1B120193
Yanti Puspitasari
D1B120200