“GRAVIMETRI”
Teori Von Weimarn tentang Supersaturasi
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia analitik kuantitatif
Oleh :
Maria Carolina Yashinta Putri Kurnia Ananti
NIM :
P17120174031
Analis gravimetri adalah jenis analisis kuantitatif dimana jumlah spesies dalam suatu
material ditentukan dengan mengubah spesies ke produk yang dapat diisolasi secara lengkap
dan dapat ditimbang (Ebbing: 2010). Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan analisis
gravimetri adalah:
1. Endapan harus begitu tak larut sehingga tidak ada kehilangan yang cukup besar
ketika dalam tahap penyaringan. Dalam praktiknya jumlah sisa dalam larutan
tidak melebihi 0,1 mg.
2. Sifat fisik endapan harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah
dipisahkan dari larutan dengan filtrasi, dan dapat dicuci bebas dari pengotor yang
larut. Kondisi tersebut mengharuskan ukuran partikel sedemikian rupa sehingga
tidak lolos melalui media penyaring, dan bahwa ukuran partikel tidak terpengaruh
(atau setidaknya tidak berkurang) oleh proses pencucian.
3. Endapan harus bisa diubah menjadi bahan murni, hal ini dapat dilakukan dengan
cara pengapian atau operasi kimia sederhana, seperti penguapan (Vogel: 1989).
Manfaat dari analisis gravimetri (analisis kuantitatif) adalah dalam penentuan
konsentrasi/jumlah kadar suatu zat tertentu dalam suatu sampel
A. Tahapan Pengendapan
Q−S
RSS=
S
Transcripts
Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan
memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat
celcius atau dipijarkan sampai suhu 800 derajat celcius tergantung suhu dekomposisi dari
analit. Â
Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat) dalam
suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah.
Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang
menguap. Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius, garam-
garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air
yang terikat sebagai air kristal.
AGEN PENGENDAP Agen pengendap spesifik: bereaksi hanya dengan satu spesi
kimia (jarang) Agen pengendap selektif: bereaksi dengan spesi tertentu
UKURAN PARTIKEL Endapan yang dapat disaring harus memiliki ukuran partikel
yang cukup besar. Von Weimarn menemukan bahwa ukuran partikel endapan berbanding
terbalik dengan kelewatjenuhan relatif dari larutan.
https://www.academia.edu/5541006/Laporan_resmi_analisis_gravimetri
https://myslide.es/documents/analisis-gravimetri-2ppt.html
https://www.slideshare.net/mobile/abusulaimanyahya/gravimetri-bu-swatika
TUGAS KIMIA ANALITIK KUANTITATIF
Oleh:
Revietta Satrina Primatha
(P17120173024)
Memperbesar kelarutan Kelarutan yang besar berarti zat pereaksi tidak cepat mengendap.
Larutan Encer Larutan encer akan memperbesar kelarutan sehingga RSS kecil
Contoh: Pengendapan CaC2O4 Sampel Ca2+ ditambah dengan HCl dan amonium oksalat,
HCl dinetralkan kembali dengan urea. Urea dalam larutan akan terhidrolisa sedikit demi sedikit
sehingga ion aksalat terbentuk perlahan. Sehingga RSS kecil, maka endapan yang dihasilkan menjadi
besar.
(https://www.slideshare.net/abusulaimanyahya/gravimetri-bu-swatika)
Teori von Weimarn tentang supersaturasi Supersaturasi (super jenuh) merupakan tingkatan
dimana fase larutan mengandung lebih banyak zat terlarut yang larut dibandingkan pada kondisi
saturasi (jenuh), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 (bagian AB). Kondisi ini bersifat sementara
dan akan hilang ketika pengendapan dimulai. Saat pengendapan terjadi, Kristal dari zat terlarut
biasanya berbentuk seperti benih (bagian BC). Berdasarkan teori von Weimarn ukuran endapan
berbanding terbalik dengan
relative supersaturation (RSS)/ super saturasi relatif, didefinisikan sebagai
A−B
RSS=
B
dimana A adalah konsentrasi sebenarnya dari zat terlarut ketika pengendapan mulai terjadi
akibat dari penambahan agen pengendap dan B adalah konsentrasi kesetimbangan dari zat terlarut
pada kondisi larutan jenuh. Bentuk A-B menunjukkan tingkat dari larutan supersaturasi. Perbandingan
A−B
disebut juga rasio von Weimarn. Karena ukuran partikel endapan berbanding terbalik
B
dengan RSS, maka jelas bahwa ukuran partikel akan besar jika RSS-nya bernilai kecil. Oleh sebab itu,
A−B
untuk memperoleh ukuran partikel endapan yang besar maka rasio von Weimarn
B
harus dibuat sekecil mungkin.
Gambar 1. Sifat Kelarutan Kondisi pengendapan selektif dari teori von Weimarn
Rasio von Weimarn dibuat sekecil mungkin. Ini dapat dicapai dengan cara membuat A
rendah dan B tinggi.
Kondisi untuk membuat A rendah :
1. Pengenceran larutan untuk mengurangi konsentrasi supersaturasi.
2. Agen pengendap dimasukkan setetes demi setetes.
(https://www.academia.edu/5541006/Laporan_resmi_analisis_gravimetri)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/abusulaimanyahya/gravimetri-bu-swatika
https://www.academia.edu/5541006/Laporan_resmi_analisis_gravimetri