Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA II

“VISKOSITAS LARUTAN”

OLEH :

NAMA : YULIANA
STAMBUK : A1L119065
JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN PEMBIMBING : MARDIN

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing

Praktikum Kimia Fisika II “Visikositas Larutan” yang dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal : Selasa, 6 Juni 2021

Waktu : 07.30 WITA - Selesai

Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidian, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

Kendari, juni 2021


Menyetujui,
Asisten Pembimbing

MARDIN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tegangan muka adalah adalah gaya yang terjadi terjadi pada permukaan

suatu cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh

gaya tarik menarik yang tidak seimbang pada antar cairan. Tegangan antar muka

adalah tegangan muka yang di ukur pada bidang batas cairan yang tidak saling

bercampur. Tegangan muka ini dalam farmasi adalah faktor yang mempengaruhi

adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane

biologi, penting pada sediaan emulsi dan stabilitasnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan, yaitu

Elektrolit Adanya elektrolit dapat menyebabkan kenaikan tegangan

permukaan,sehingga disebut juga negative surface activity. temperatur tegangan

permukaan cairan menurun dengan naiknya temperatur dan bernilai nol pada

temperatur kritis. tekanan tegangan permukaan cairan berbanding lurus dengan

tekanan,sehingga jika tekanan naik maka tegangan permukaan cairan tersebut juga

meningkat dan sebaliknya jika tekanan menurun maka tegangan permukaan cairan

juga turun. zat terlarut Adanya penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan

dapat menurunkan tegangan permukaan larutan tersebut karena zat terlarut

menurunkan besarnya energi Gibbs yang berdampak pada menurunnya tegangan

permukaan Alberty, luas permukaan bidang besarnya tegangan permukaan

berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang, maka semakin luas


permukaan bidang menyebabkan tegangan permukaan menurun. Universitas

Sumatera Utara. Konsentrasi Semakin besar konsentrasi maka nilai tegangan

permukaan juga semakin besar, demikian pula sebaliknya bila konsentrasi

menurun maka tegangan permukaan cairan juga menurun. Densitas Densitas

berhubungan lurus dengan tegangan permukaan suatu cairan sehingga semakin

besar densitas tegangan permukaan cairan tersebut juga semakin besar.

Dalam penentuan energi bebas permukaan, perlu diingat kenyataan

penting yang sangat mendasar. Ada beberapa metode yang berbeda untuk

menentukan energi bebas permukaan, namun tidak satupun yang dapat

menentukannya secara langsung. Biasanya melalui penentuan beberapa parameter

lainnya dan tegangan permukaan dihitung berdasarkan beberapa perhitungan

secara matematis. Penentuan tegangan permukaan dibedakan menjadi dua, yaitu

metode dinamis dan statis. Adapun contoh penentuan tegangan permukaan

tersebut adalah Penentuan tegangan permukaan dengan metode statis , Kenaikan

kapiler. penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain

adalah: Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan air

sehingga dapat meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan kotoran yang

melekat pada pakaian.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan Percobaan ini agar dapat menentukan tegangan permukaan

cairan tunggal dan atau larutan .


1.3 Manfaat Percobaa

Prinsip praktikum ini yaitu penetuan tegangan permukaan cairan tunggal

maupun larutan dengan menggunakan metode Viskometer

1.4 Prinsip Dasar Percobaan

Prinsip praktikum ini yaitu penetuan tegangan permukaan cairan tunggal

maupun larutan dengan menggunakan metode Viskometer.


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat

cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan

elastik. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan

atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju kekeadaan yang luas

permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau

ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan

baru.Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di

permukaannya.Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit

melengkung kebawah tampak silet itu berada.Lengkungan itu memperluas

permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha

mempertahankan luas permukaan-nya sekecil mungkin (Juliyanto, dkk., 2018).

2.2 Viskometer

Viskometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan nilai

viskositas fluida.Viskositas disebut juga dengan tingkat kekentalan suatu zat

cair.Viskositas berasal dari perkataan visceous.Viskositas merupakan ukuran yang

menyatakan kekentalan suatu cairanuji.Kekentalan tak lain adalah sifat cairan

yang sangat erat kaitannya dengan hambatan dari suatu cairan uji dalam mengalir.

Hasil pengukuran viskositas dihitung dengan menggunakan persamaan: =2𝑡𝑟2𝑔9𝑑

(𝜌𝑏 − 𝜌𝑓). Ada beberapa metode dalam menentukan viskositas, salah satudi
antaranya adalah dengan metode bola jatuh.Prinsipnya adalah dengan mengukur

kecepatan bola pejal dalam cairan dan terlebih dahulu menentukan parameter-

parameter yang berhubungan dengan persamaan viskositas (Tissos, dkk., 2014).

2.3 Gliserol

Gliserol disini merupakan produk sampingnya.Pembuatan gliserol dengan

cara ini membutuhkan biaya yang cukup besar, karena menggunakan methanol

dan KOH. Reaksi saponifikasi minyak juga membutuhkan KOH untuk

mendapatkan gliserol. Dibandingkan dengan kedua metode di atas, produksi

gliserol dengan cara hidrolisis minyak memiliki keunggulan diantaranya mudah

dan lebih ekonomis karena bahan baku yang digunakan hanya minyak dan air.

Pembuatan gliserol dengan cara hidrolisis dapat dilakukan dengan bantuan katalis

atau tanpa katalis. Hidrolisis tanpa katalis dilakukan pada suhu 373 oC, sedangkan

dengan katalis dapat dilakukan pada suhu 100 oC .Katalis yang dapat digunakan

bisa berupa katalis homogen (HCl dan H2SO4) dan katalis heterogen berupa

resin.Keunggulan katalis homogeny adalah konversi reaksi yang dihasilkan lebih

besar dibandingkan katalis heterogen. Reaksi hidrolisis minyak biji karet dengan

katalis HCl mendapatkan konversi reaksi sebesar 84%.Pemilihan HCl sebagai

katalis disebabkan karena sifatnya yang lebih reaktif dan harganya yang murah

(Aziz, dkk., 2013).

2.4 Aquades

Aquades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat

pengotor sehingga bersifat murni dalam laboratorium.Aquades berwarna bening,


tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.Aquades biasa digunakan untuk

membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor.Aquades merupakan

pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan yang umum

dijumpai.Senyawa yang segera melarut di dalam akuades mencakup berbagai

senyaw aorganik netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti gula,

alkohol, aldehida, dan keton.Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan

molekul akuades untuk membentuk ikatan hydrogen dengan gugus hidroksil gula

dan alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton (Adani, 2017).

2.5 Piknometer

Massa jenis suatu zat dapat ditentukan dengan berbagai alat, salah

satunya adalah dengan menggunakan piknometer.Piknometer adalah alat

penetapan bobot jenis yang praktis dan tepat digunakan, yang melengkapi dengan

thermometer dan sebuah kapiler dengan gelas penutup.Terdapat beberapa macam

ukuran dari piknometer, tetapi biasanya volume piknometer yang banyak

digunakan adalah 10 ml dan 25 ml, dimana nilai volume ini valid pada

temperature yang tertera pada piknometer tersebut (Aziz, dkk., 2010).

2.6 Larutan

Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau

lebih zat dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985). Zat yang jumlahnya

lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya

lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sifat-sifat suatu

larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk menyatakan


komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang

menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut (Khikmah. N.

2015). Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap larutan, maka dibutuhkan

energi panas yang berbeda pula. yang nantinya akan mempengaruhi titik didih

larutan tersebut (Putri, dkk., 2017).

2.7 Faktor Tegangan Permukaan

Tegangan Permukaan mempengaruhi besar kecilnya tegangan

permukaan yang muncul. Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan

oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan

yang menyentuh benda itu. Tegangan permukaan yang timbul akan semakin besar

jika gaya coulomb medan listrik yang ada juga semakin tinggi. Ketika gaya

Coulomb medan listrik pada larutan yang memancar (jet) rendah, maka tegangan

permukaan juga akan rendah sehingga jet tidak cukup diregangkan oleh medan

listrik, begitu juga sebaliknya. Jika pada suatu permukaan sepanjang / hekerja

gaya sebesar yang arahnya tegak lurus pada 1. y dan menyatakan tegangan

permukaan (N/m) (Waluyo & Harojo.S., 2019).

2.8 Prinsip Kerja Viskometer

Viskometer merupakan alat pengukur kekentalan suatu fluida.

Viskometer yang umum digunakan adalah viskometer peluru jatuh, viskometer

tabung/kapiler/Ostwald, dan sistem rotasi (Ridwan, et al., 2012). Visko meter

alternatif yang dibuat termasuk jenis viskometer Ostwald. Viskometer Ostwald

merupakan salah satu jenis viskometer yang banyak digunakan. Viskomete


Ostwald memerlukan sampel yang lebih sedikit dibandingkan viskometer yang

lain (Mike dalam Putra, 2013). Prinsip yang digunakan adalah dengan mengukur

waktu yang diperlu kan oleh cairan untuk melewati dua titik yang telah ditentukan

pada sebuah tabung kapiler vertikal (Sinila, 2016). Viskometer alternatif

digunakan untuk mendapatkan nilai viskositas dengan cara bekerja berdasarkan

selang waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah larutan tertentu untuk mengalir

melalui gelas buret karena adanya gaya yang disebabkan oleh berat larutan itu.

sendiri. Maka dari itu, dengan dirancang dan dibangunnya viskometer alternatif

ini, diharap kan untuk kita dapat menentukan nilai viskositas dari suatu zat cair

(Regina, dkk., 2018).

2.9 Prinsip Kerja Piknometer

Piknometer kosong dikeringkan di dalam oven kemudian ditimbang

terlebih dahulu, lalu piknometer diisi dengan aquadest suhu 20°C kemudian

disimpan dalam water bath pada suhu 25°C selama 30 menit.Diusahakan tidak ada

gelembung-gelembung udara di dalam piknometer yang berisi aquadest maupun

contoh.Piknometer kemudian diangkat, dikeringkan, dan ditimbang Berat

aquadest diperoleh dari selisih berat piknometer berisi aquadest dan berat

piknometer kosong.Pada tahap selanjutnya sampel minyak didinginkan sampai

suhu 20°C Kemudian minyak dimasukkan ke dalam piknometer yang sebelumnya

telah dibersihkan dan dikeringkan hingga meluap dan tidak terbentuk gelembung

udara Bagian luar piknometer dikeringkan dan piknometer ditempatkan di dalam

water bath pada suhu konstan 25°C selama 30 menit.Piknometer diangkat dari

water bath lalu dikeringkan, dan ditimbang. Berat sampel diperoleh dengan
menghitung selisih berat piknometer berisi sampel dan berat piknometer kosong

(Fatimura, dkk., 2016).

2.10 Kecepatan Tegangan Angin

Ada beberapa fungsi kerapatan yang dapat digunakan untuk

menggambarkan frekuensi kecepatan angin, Dua yang paling umum digunakan

yaitu fungsi Weibull dan Reyleigh. Namun diantara keduanya, Weibull lebih

sering digunakan, distribusi Weibull disebut juga sebagai distribusi Gamma.

Distribusi Weibull memiliki dua parameter sementara Reyleigh hanya memiliki

satu parameter. Sehingga distribusi Weibull akan lebih akurat dari pada distribusi

Reyleigh (Khairiaton, 2016).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Kimia Fisika II “Visikositas Larutan” dilaksanakan pada

minggu, 6 Juni 2021, pukul 07.30 WITA-selesai, bertempat di Laboratorium

Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Halu Oleo.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakanpadapraktikum ini adalahviskosimeteroswald,

termometer, piknometer, neracaanalitik, mistar, dan stopwatch.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakanpadapraktikum ini NaCl 2%, gliserol 3%, Sirup

Orange dan aquades.

3.2 Prosedur Kerja

Ditimbang berat kosong piknometer dan termometer.Dimasukkan 50 mL

NaCl kedalam piknometer tersebut, lalu ditimbang yang ada isinya. Kemudian

dimasukkan kedalam viskosimeter oswald. Ditiup viskosimeter sampai cairan

mencapai h2 dan diukur h2sampai h1.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Data Hasil Praktikum

Tabel 2. Waktu yang diperlukan sampel (Viskometer)


Aquade Gliserol Gliserol Gliserol Sirup
s 1% 2% 3% Jeruk
Waktu 5,98 6,663 7,26 8,65 10,613

Tabel 3. Berat setiap sampel (Picnometer)


Aquades Gliserol Gliserol Gliserol Sirup
1% 2% 3% Jeruk
Massa 50,7439 51,018 51,4059 52,9345 5,437

4.2 Pembahasan

Tegangan muka adalah adalah gaya yang terjadi terjadi pada permukaan

suatu cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh

gaya tarik menarik yang tidak seimbang pada antar cairan. Tegangan antar muka

adalah tegangan muka yang di ukur pada bidang batas cairan yang tidak saling

bercampur. Tegangan muka ini dalam farmasi adalah faktor yang mempengaruhi

adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane

biologi, penting pada sediaan emulsi dan stabilitasnya.

Praktikum kali ini membahas mengenai cara menentukan tegangan

permukaan zat chair yang digunakan sebagai sampel adalah Gliserol, aquades dan

sirup jeruk. Methode yang digunakan untuk menentukan tegangan permukaan


pada praktikum adalah Methode viskometer kenaikan dan penurunan penentuan

tekanan permukaan dapat menggunakan viskometer ostwald dan pikometer .

Berdasarkan percobaan penentuan Permukaan Cairan Gliserol.di itimbang

berat kosong piknometer dan termometer. Dimasukkan gliserol kedalam

piknometer tersebut, lalu ditimbang yang ada isinya. Kemudian dimasukkan

kedalam viskosimeter oswald. Ditiup viskosimeter sampai cairan mencapai h2 dan

diukur h2sampaih1.Terakhir dihitung waktu turun cairan dari h2 ke h1. Penentuan

Tegangan Permukaan Cairan Aquades di timbang berat kosong piknometer dan

termometer. Dimasukkan gliserol kedalam piknometer tersebut, lalu ditimbang

yang ada isinya. Kemudian dimasukkan kedalam viskosimeter oswald. Ditiup

viskosimeter sampai cairan mencapai h2 dan diukur h2sampa ih1. Dihitung waktu

turun cairan dari h2 ke h1. Terakhir di hitung jari-jari dari piknometer.

Metode kenaikan viskometer diukur dengan melihat ketinggian

dengan zat cair yang naik melalui viskometer salah satu ujung viskometer

tersebut dicelupkan ke dalam permukaan zat cair maka zat tersebut akan naik

sampai pada ketinggian tertentu prinsip kerja viskometer ini adalah gaya Kohesif

antar molekul zat cair yang membasahi dinding viskometer itu lebih besar

daripada gaya kohesif antara molekul molekul zat cair sehingga cairan dapat

membasahi dinding viskometer dan dapat mengalir naik ke dalam viskometer zat

cair dapat naik dalam viskometer selain dipengaruhi oleh gaya Adhesi yang besar

juga dipengaruhi oleh tegangan muka yang dimiliki zat pada viskometer dapat

berhenti naik pada viskometer.


Penggunanaan piknometer digunakan untuk menentukan penurunan

tegangan permukaan zat cair dan diukur waktunya menggunakan stop watch.

Penggunaan metode kenaikan viskometer memiliki beberapa keuntungan dan

kerugian keuntungan metode ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif singkat

serta cara kerjanya yang praktis. kerugiannya adalah persentase hasil pengukuran

tinggi yang tidak falid karena pengaruh tekanan saat dimasukkan ke dalam

larutan metode kenaikan viskometer hanya dapat digunakan untuk menentukan

tekanan permukaan suatu zat dan tidak dapat digunakan untuk menentukan

tegangan antarmuka.

Berdasarkan data pengamatan diperoleh nilai yakni nilai massa jenis aquades

adalah 50,7439 g/mL, gliserol 1% 51,018 g/mL, gliserol 2% 51,4059 g/mL, gliserol 3%

52,9345 g/mL, sirup jeruk 5,437 g/mL. Suatu zat hasil diperoleh dari penentuan

tegangan permukaan tidak dapat dibandingkan dengan literatur karena perbedaan

volume zat yang dipakai dalam pengujian belum tentu sama dengan yang ada

pada literatur sehingga dapat dihitung penyimpanan kesalahan yang terjadi

perbandingan antara literatur dan hasil percobaan hanya dapat dilakukan untuk

Kerapatan zat.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini yaitu..Viskositas

merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Faktor-

faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu konsentrasi dan suhu dan Densitas

suatu larutan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan terhadap massa per

volume.

5.2 Saran

Saran yang dapat saya sampaikan yaitu sebaiknya pihak laboratorium dapat

merapikan dan memberi label pada rak lemari bahan agar memudahkan praktikan

dalam mencari bahan.


DAFTAR PUSTAKA

Adani, S. I., & Pujiastuti, Y. A. (2017).Pengaruh Suhu dan Waktu Operasi pada
Proses Destilasi untuk Pengolahan Aquades di Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman. Jurnal Chemurgy, Vol. 1, No.1.

Aziz, Isalmi, Sitti,N., Juwita,S. 2013. Pembuatan Gliserol dengan Reaksi


Hidrolisis Minyak Goreng Bekas. Jurnal Saintek.

Aziz, T., Yuanita, Susanti. 2010. Ekstraksi Eugenol dari Daun Salam India (Lurus
Nobilis Lauraceae). Jurnal Teknik Kimia. Vol. 17, No. 3.

Fatimura.M, Daryanti, Santi., 2016. PEMBUATAN BIODIESEL DARI


MINYAK JELANTAH BEKAS RUMAH MAKAN DENGAN
VARIASI PENAMBAHAN KATALIS KOH PADA PROSES
TRANSESTERIFIKASI. Jurnal Redoks. 1 (2).

Indarniati, Frida, U. Ermawati. 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan


Permukaan dengan Induksi Elektromagnetik. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya. Vol. 4, No.1.

Juliyanto, E., Janatur, R., Arba, F.,S., Fatih, N.H. 2018. Menentukan Tegangan
Permukaan Zat Cair. Jurnal Kajian Pendidikan Sains.

Khairiaton, Elin.Y, Gunawati., 2016. Analisa Kecepatan Angin Menggunakan


Distribusi Weibull di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar. Journal of
Aceh Physics Society (JacPS). 5 (2). eISSN : 2355-8229.

Putri.A.M.L, Trapsilo.P, Bambang.S., 2017. Pengaruh Konsentras Larutan


terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pembelajran Fisika.
Vol.6, No.6

Regina.O, Hendar.S, Dina.S., 2018. Pengukuran Viskositas Menggunakan


Viskometer Alternatif. Jurnal Geliga Sains. 6 (2). ISSN 1978-502X; c-
ISSN 2614-5383
Tissos, Nurry, P., Yulkifli, Zulhendri, K. 2014. Pembuatan Sistem Pengukuran
Viskositas Fluida Secara Digital Menggunakan Sensor Efek Hall
UGN3503 Berbasis Arduino UNO328. Jurnal Saintek. Vol. 1, No.1.

Waluyo.F.A., Harsojo.S., 2019. Fabrikasi Fiber Polyvinyl Alcohol (PVA) Dengan


Elektrospining. Gravity. Vol.5 No.1. p-ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-
1976.
LAMPIRAN

1. Diagram Alir
Percobaan Viskositas larutan

Larutan

Aquades Gliserol 1 % Gliserol 2 % Gliserol 3 % Sirup Jeruk

Piknometer

- Ditimbang berat kosong


piknometer
- Dimasukkan 50 mL setiap
larutan ke dalam piknometer
lalu ditimbang kembali

Viscometer oswald

- Dimasukkan larutan ke dalam


viscometer
- Ditiup viscometer sampai
cairan mencapai h2 dan ukur
jarak h2 sampai h1
- Dihitung waktu turun cairan h2
ke h1

Hasil Pengamatan
2. Analisis Data
2.1.Aquades
P = m/v
= 50,7439/5,98
= 1,0232

2.2. Larutan Gliserol 1%


P = m/v
= 51,018/6,663
= 7,657

2.3. Larutan Gliserol 2 %


P = m/v
= 51,4059/7,26
= 7,0807

2.4. Larutan Gliserol 3 %


P = m/v
= 52, 9345/8,65
= 6,1196

2.5. Sirup ABC


P = m/v
= 57,725/10,617
= 5,437
3. Jurnal dan Buku
12:33 PM @ @ '''

Q piknometet

JELANTAfS BEKAS RUMAB MAKAN DBNGAN


YARZA$I PBNAMBAI£AN EA’FAL£& XOB PADA
12:32 PM @ @ ' ''

Q piknometer Cancel

JURNALREDOKS
12:32 PM @ @ '''

piknorheter Cancel

_ Mwj Q}. v. N

42 g/raoT
V

W - Wsme!lmsNsOH-U,IM
mél -3
12:24 PM @ @ 1 ' ''

Q prinsix .’ Cancel

ogar mc dafi oc coir wngoJir


diJ clbatkau ola W\ zoo esJr ito s<ndJn.
12:23 PM @ @ @ '''

YISKDMZTSR AL’T'EI¥NA3'IF
Q permukaan • Cancel

*ymogx *w¿ing,/mni ffJt fi', f2*.EU n/rd fJfiV. Tim rzshh.r.Yfina' ffin/ fire i*ntwnn'ñng down elm
l1:41AM W •-

Q permukaan •.’ Cancel

Eng nwnilitd let gto nvfidml l5kU.

i6)

LxcLm!frmGmi»pn n !fLy. gañla


l1:41AM W •-

Cancel

96
11:19 AM @ @ •••

W 4959-301-9950-2-10-201... Q *u
11:18 AM @ @ @ •••

W 4959-301-9950-2-10-201... Q *u
‹•s•=i . ti•ai rJa iugo bsbrrapc

rI\ia rms ui i BMKB \yi1u Izrlrtak dJ Tndugniri dart

Anda mungkin juga menyukai