Alvina Mailaffaiza LAPRAK 1&2 Fiks
Alvina Mailaffaiza LAPRAK 1&2 Fiks
BLOK 4 FARMASETIKA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Alvina Mailaffaiza
210703110040
Kelas Praktikum B2
2022
I. LATAR BELAKANG
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan
adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat
aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan
dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair.
Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan
bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding
lurus dengan viskositas (Widayanti, 2016).
Viskositas adalah ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi
oleh temperatur, tekanan kohesi dan laju perpindahan momentum
molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring
bertambahnya kenaikan temperatur, hal ini disebabkan gaya-gaya
kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan
dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan berturunnya viskositas dari zat cair tersebut (Susilo,
Dharma and Irawan, 2021).
Alat untuk mengukur viskositas terbagi dalam dua jenis yaitu ada
jenis digital dimana nama alatnya adalah viskometer dan jenis manual
yaitu menggunakan tabung dan bola besi pejal. Metode manual ini
merupakan metode awal yang digunakan untuk mengukur viskositas
suatu cairan sebelum adanya viskometer (Widayanti, 2016).
Maka dari itu, pada praktikum kali ini akan membahas penentuan
viskositas larutan newton sangat perlu dilakukan khususnya oleh
seorang praktikan farmasi melihat pentingnya peranan suatu
pengukuran viskositas (kekentalan) atau mengidentifikasi dari suatu
sampel yang diuji yaitu suatu larutan newton.
B. Penentuam Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya yang bekerja pada permukaan
zat cair yang mencegahnya memuai. Ini karena gaya tarik yang tidak
seimbang antara cairan. Tegangan antarmuka adalah tegangan
antarmuka yang diukur pada batas cairan yang tidak dapat bercampur.
Tegangan antarmuka obat ini merupakan faktor yang mempengaruhi
adsorpsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui
membran biologis, sediaan emulsi, dan stabilitasnya.
Dalam kehidupan sehari-hari tegangan permukaan cairan banyak
dimanfaatkan dalam hubungannya dengan kemampuan cairan tersebut
membasahi benda. Detergen sintesis modern misalnya, didesain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada
pakaian yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan sehingga hasil
bersih. Demikian pula alkohol dan jenis obat antiseptik lainnya, selain
dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga memiliki
tegangan permukaan rendah agar membasahi seluruh permukaan luka
(National and Pillars, 2016).
Tegangan antarmuka dalam farmasi adalah faktor yang
memengaruhi adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi
molekul melalui membrane biologi, penting pada sediaan emulsi dan
stabilitasnya. Dalam bidang Farmasi, dikenal sediaan emulsi. Dimana
emulsi merupakan sediaan hasil campuran antara minyak dan air.
Padahal diketahui bahwa minyak dan air tidak dapat saling bercampur.
Hal ini disebabkan karena adanya tegangan antarmuka di antara kedua
jenis zat ini. Sebuah bahan yang disebut surfaktan, bekerja dengan cara
menurunkan tegangan antarmuka kedua zat, mengakibatkan globul air
dan globul minyak dapat bersatu membentuk sebuah emulsi (National
and Pillars, 2016).
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair
yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur
akibat pengaruh tegangan (Alfahru, 2015).
Setelah pemaparan diatas, maka perlu adanya praktikum kali ini
khususnya untuk mahasiswa bidang farmasi. Melihat pentingnya peran
tegangan permukaan dalam menentukan stabilitas sediaan serta
absorbsi obat.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi viskositas larutan newton ?
2. Bagaimana cara menemukan viskositas dalam larutan newton
menggunakan viskometer ostwald?
3. Bagaimana konsep dan aplikasi viskositas dalam larutan?
B. Penentuam Tegangan Permukaan
1. Bagaimanakah konsep dan aplikasi tegangan permukaan pada
berbagai cairan?
2. Bagaimana cara untuk menentukan tegangan permukaan diberbagai
cairan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan cairan?
III. TUJUAN
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
1. Untuk mempelajari cara penentuan viskositas larutan newton
dengan viskosimeter Ostwald
2. Untuk mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap viskositas
larutan
B. Penentuam Tegangan Permukaan
Dilakukan praktikum ini agar mahasiswa mampu untuk menentukan
tegangan permukaan berbagai cairan
IV. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari
(dan hanya untuk fluida), viskositas adalah "ketebalan" atau "pergesekan
internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih
rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih
tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin
besar juga pergerakan dari fluida tersebut (Widayanti, 2016).
Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan
sebagai fluida relatif terhadap yang lain. Viskositas adalah alasan
diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang,
tetapi juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek
viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan
bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat
yang bersentuhan dengannya (Widayanti, 2016).
Oleh karena itu, viskositas adalah kekentalan suatu zat cair yang
disebabkan oleh gesekan antara molekul-molekul penyusun zat cair
tersebut. Viskositas juga disebut resistensi fluida ketika menerima gaya
eksternal.
ᶯ = 2𝑟 2×𝑔 (𝜌𝑏− 𝜌𝑓) / 9𝑣 (2-1)
Keterangan :
ᶯ = Viskositas (Pa.s)
r = Jari-jari benda (m)
g = Gravitasi bumi (m/s2 )
𝜌𝑏 = Massa jenis benda (kg/m3 )
𝜌𝑓 = Massa jenis fluida (kg/m3 )
𝑣 = Kecepatan benda (m/s)
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul–molekul cairan. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir, diartikan nilai viskositasnya rendah, dan sebaliknya
cairan sulit mengalir diartikan nilai viskositasnya tinggi. Pada hukum
aliran viskos, Newton mengatakan hubungan antar gaya mekanikanya dari
suatu aliran viskos sebagai :“Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalah
konstan sehubungan dengan gesekannya” (Firmansyah and Sucahyo,
2019).
Sebuah bidang dengan permukaan bawah yang terdapat batas oleh
lapisan fluida dengan tebal h, sejajar dengan sebuah bidang permukaan
atas yang bergerak dengan luas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang
berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida di sisi bawah, maka
gaya yang ada pada lapisan fluida adalah nol. Sebuah gaya F diberikan
pada bidang atas yang membuat bergeraknya bidang atas dengan
kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya tersebut akan membentuk
lapisan – lapisan yang saling bergeseran (Firmansyah and Sucahyo, 2019).
Setiap lapisan itu akan menghasilkan tegangan geser (σ) :
𝜎 = 𝐹 𝐴 -------------------------------------------------------- (1)
Dengan kecepatan lapisan fluida paling atas sebesar v, sedangkan
kecepatan lapisan fluida yang berada paling bawah adalah nol. Sehingga
kecepatan geser (γ) di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap tanpa
adanya tekanan fluida adalah :
𝛾 = 𝑑𝒗 𝑑𝑦 ------------------------------------------------------ (2)\
Pada fluida variabel perbandingan nilai kecepatan geser dengan
tegangan geser adalah konstan, sehingga dari besaran kecepatan geser (𝛾)
dan tegangan geser (σ) akan dihasilkan persamaan viskositas (η) sebesar :
𝜂 = 𝜎 𝜸 -------------------------------------------------------- (3)
Parameter (η) ini diartikan sebagai viskositas absolut (dinamis)
dari suatu fluida. Dengan menggunakan satuan internasional : N, m2 , m,
m/s untuk gaya, luas area panjang dan kecepatan, maka besaran viskositas
dapat dinyatakan dengan :
𝜂 = 𝜎 𝜸 = 𝑁 𝑚2 ⁄ 𝑚⁄𝑚𝑠 = 𝑃𝑎. 𝑠 ---------------------------- (4)
Viskositas diukur menggunakan alat yang disebut viskometer. Ada
beberapa jenis viskometer yang dapat digunakan untuk mengukur
viskositas berdasarkan laju alir yang dapat diukur dengan menggunakan
sistem Newton.
1. Viskometer Kapiler
Viskometer kapiler digunakan untuk mengukur viskositas cairan
Newton. Prinsipnya adalah viskositas cairan Newton dapat ditentukan
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan tersebut untuk
lewat di antara dua tanda ketika cairan mengalir akibat gravitasi melalui
suatu tabung kapiler vertikal (National and Pillars, 2016).
2. Viskometer Bola Jatuh
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides.
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari
kaca) melalui tabung gelas yang hampir vertikal berisi zat cair yang
diselidiki (National and Pillars, 2016).
B. Penentuam Tegangan Permukaan
γ=F/L
γ = F / 2l
2. Bahan
No. Gambar Nama Bahan Kegunaan
4. Bahan
No. Gambar Nama Bahan Peran
2. Es Menaikkan suhu
percobaan
Vp = volume piknometer
Aquadest
Paraffin liquidum
Caranya:
VI. PEMBAHASAN
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
B. Penentuam Tegangan Permukaan
VII. KESIMPULAN
A. Penentuan Penentuan viskositas larutan newton
B. Penentuam Tegangan Permukaan
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, R. R. and Sucahyo, I. (2019) ‘Rancang bangun viskometer rotasi
sebagai pengukur kekentalan fluida cair’, J. Inovasi Fisika
Indonesia, 8(2), pp. 28–32.
National, G. and Pillars, H. (2016) ‘No
主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title’.
Susilo, E. J., Dharma, U. S. and Irawan, D. (2021) ‘Pengaruh viskositas bahan
bakar terhadap karakteristik aliran fluida pada pompa sentrifugal’,
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur, 2(1), pp. 27–32.
doi: 10.24127/armatur.v2i1.740.
Widayanti, N. P. (2016) ‘Modul ii viskositas’, Universitas Tadakulo, pp. 1–12.
Aris, B., Mahardika, P. A. and Budi, A. (2020) ‘Pengaruh Fraksi Volum terhadap
Waktu Gelembung Pecah pada Sabun Cuci Tangan ( Hand Wash
)’, (2019).